PENGANTAR TRANSPORTASI
Oleh :
M. Zainal Sholahuddin
163410681
bermasyarakat, hanya saja alat yg dimaksud bukan seperti sekarang ini. Sebelum
tahun 1800 alat pengangkutan yg digunakan adalah tenaga manusia, hewan, dan
sumber tenaga dari alam. Pengangkutan barang dalam jumlah kecil serta waktu yg
dalam masa ini angkutan kereta api dan jalan raya memegang peranan penting.
1. Pengertian Transportasi
D. DASAR HUKUM
2. Unsur-unsur transportasi
Unsur-unsur Transportasi meliputi:
a. Manusia yang membutuhkan transportasi
b. Barang yang dibutuhkan manusia
c. Kendaraan sebagai alat/sarana transportasi
d. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
e. Organisasi (pengelola transportasi)
3. Tujuan Transportasi
Menurut Salim (1993: 1-2) transportasi memegang peranan dalam usaha
mencapai tujuan ekonomi dan tujuan non ekonomi suatu negara.
1. Tujuan Ekonomi
a. Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang
merata antara pendidikan, bidang-bidang usaha dan daerah.
b. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat
dihasilkan para konsumen, industri dan pemerintah.
c. Mengembangkan industri nasional yang dapat menghasilkan devisa
serta menyediakan pasaran dalam negeri
d. Menciptakan dan memelihara tingkatan kerja bagi masyarakat
2. Tujuan Non Ekonomi
a. Untuk mempertinggi integritas bangsa
b. Untuk mempertinggi ketahanan dan pertahanan nasional
4. Manfaat Transportasi
Menurut Soesilo (1999:14) transportasi memiliki manfaat yang sangat
besar dalam mengatasi permasalahan suatu kota atau daerah. Beberapa manfaat
yang dapat disampaikan adalah:
a. Penghematan Biaya Operasi
Penghematan ini akan sangat dirasakan bagi perusahaan yang
menggunakan alat pengangkutan, seperti bus dan truk. Penghematan timbul
karena bertambah baiknya keadaan sarana angkutan dan besarnya berbeda-beda
sesuai dengan jenis kendaraanya dan kondisi sarananya.Dalam hal angkutan jalan
raya, penghematan tersebut dihitung untuk tiap jenis kendaraan per km,
maupun untuk jenis jalan tertentu serta dengan tingkat kecepatan tertentu. Biaya-
biaya yang dapat diperhitungkan untuk operasi kendaraan adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan bahan bakar, yang dipengaruhi oleh jenis
kendaraan, kecepatan, naik-turunya jalan, tikungan dan jenis
permukaan jalan.
2. Penggunaan pelumas
3. Penggunaan ban
4. Pemeliharaan suku
cadang
5. Penyusutan dan
bunga
6. Waktu supir dan waktu penumpang.
b. Penghematan Waktu
Manfaat lainnya yang menjadi penting dengan adanya proyek transportasi
adalah penghematan waktu bagi penumpang dan barang. Bagi penumpang,
penghemata waktu dapat dikaitkan dengan banyaknya pekerjaan lain yang dapat
dilakukan oleh penumpang tersebut. Untuk menghitungnya dapat dihitung dengan
jumlah penumpang yang berpergian.
c. Pengurangan Kecelakaan
Untuk proyek-proyek tertentu, penguranga kecelakaan merupakan suatu
manfaat yang nyata dari keberadaan transportasi. Seperti perbaikan- perbaikan
sarana transportasi pelayaran, jalan kereta api dan sebagainya telah dapat
mengurangi kecelakaan. Namun di Indonesia, masalah ini masih banyak belum
mendapat perhatian, sehingga sulit memperkirakan besarnya manfaat karena
pengurangan biaya kecelakaan. Jika kecelakaan meningkat dengan adanya
peningkatan sarana dan pra sarana transportasi,hal ini menjadi tambahan biaya
atau bernilai manfaat negatif.
Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu
kegunaan yang lebih besara yang biasanya diukur dengan uang (interens of
money).
menaikkan atau menciptakan nilai ekonomi dari suatu barang, dengan demikian
pengangkutan dilakukan karena nilai suatu barang lebih tinggi di tempat tujuan
4. Kereta Api
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga
gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang
akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi
massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak
yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan
kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas
sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena
sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha
memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat
baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
5. Angkutan Pipa
Tranportasi pipa merupakan perangkat transportasi angkutan barang
melalui pipa. Biasanya digunakan untuk angkutan gas dan cairan dalam jumlah
yang besar, tetapi dapat juga untuk mengangkut barang yang dikemas dalam
kapsul yang didorong dengan tekanan udara, ataupun dalam bentuk tepung
didorong dengan tekanan udara tertentu yang kemudian dipisahkan kembali.
B. Moda Laut
Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di
perairan, kepelabuhan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan
maritim.
Karena sifat fisik air yang menyangkut daya apung dan gesekan yang
terbatas, maka pelayaran merupakan moda angkutan yang paling efektip untuk
angkutan barang jarak jauh barang dalam jumlah yang besar. Pelayaran dapat
berupa pelayaran paniai, pelayaran antar pulau, pelayaran samudra ataupun
pelayaran pedalaman melalui sungai atau pelayaran di danau. Didalam pelayaran
biaya terminal dan perawatan alur merupakan komponen biaya paling tinggi,
sedangkan biaya pelayarannya rendah.
Jenis-jenis moda laut :
1. Kapal layar
2. Kapal uap
3. Kapal motor
4. Kapal nuklir
5. Kapal kayu
6. Kapal baja
7. Kapal tanker
8. Kapal perang
9. Sampan
C. Moda Udara
Dasar ketentuan yang mengatur moda angkutan udara adalah Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dimana
Penerbangan didefinisikan sebagai satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara,
navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta
fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Moda Udara yang dinyatakan
sebagai pesawat udara didefinikan sebagai setiap mesin atau alat yang dapat
terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena
reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan.
Moda transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi
dan dapat melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa
dijangkau oleh moda transportasi lain.
2. Helikopter
Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap
putar atau yang disebut juga sebagai Rotary wing yang rotornya digerakkan oleh
mesin. Kata helikopter berasal dari bahasa Yunani helix (spiral) dan pteron
(sayap). Sesuai dengan namanya, Helikopter merupakan pesawat sayap-berputar
yang dapat bergerak naik turun secara vertikal dan bermanuver di udara
memanfaatkan tenaga yang dihasilkan dari oleh satu atau lebih rotor (propeller)
horizontal besar. Era baru perkembangan helikopter terjadi pada September 1939,
sebuah helikopter Amerika pertama yang didesain oleh Igor Skorsky keturunan
Rusia yang lahir di Amerika melalui Vought-Sikorsky Company. Helikopter ini
bernama Sikorsky's VS-300, merupakan helikopter pertama yang sukses
menggunakan rotor/baling-baling belakang (Tail Rotor) yang berfungsi untuk
menetralkan tenaga putaran yang diproduksi oleh baling-baling utama.
3. Balon udara
Balon udara panas adalah teknologi penerbangan pertama oleh manusia,
ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di Annonay, Perancis pada 1783.
Penerbangan pertama dengan manusia diadakan pada 21 November 1783, di Paris
oleh Pilâtre de Rozier dan Marquis d'Arlandes. Balon udara panas dapat
dikendalikan dan bukan hanya dibawa angin yang dikenal
dengan airship atau thermal airship.
8. Permasalahana Transportasi
Permasalahan transportasi di Indonesia yang paling mendasar adalah
ketidakseimbangan antara volume moda transportasi dengan kapasitas jalan atau
prasarana dasar transportasi. Dan pengelolaan sistem transportasi yang masih
kurang. Sehingga permasalahan-permasalahan transportasi yang ada di Indonesia
masih belum bisa diatasi. Yang terjadi di Indonesia adalah kemacetan. Kemacetan
seolah menjadi sesuatu yang biasa di dalam kehidupan perkotaan. Karena
kemacetan, banyak hal yang menjadi kerugian manusia dalam hidupnya. Misalnya
banyaknya penundaan dalam melaksanakan aktivitas.