Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PENGANTAR TRANSPORTASI

RUANG LINGKUP TRANSPORTASI


(Definisi, Unsur-unsur, Tujuan, Manfaat, Jenis-jenis Moda, Isu-
isu serta Permasalahan Transportasi)

Oleh :

M. Zainal Sholahuddin
163410681

PRODI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Pekanbaru 2017
PEMBAHASAN

RUANG LINGKUP TRANSPOTASI

Sejak dahulu kala transportasi telah digunakan dalam kehidupan

bermasyarakat, hanya saja alat yg dimaksud bukan seperti sekarang ini. Sebelum

tahun 1800 alat pengangkutan yg digunakan adalah tenaga manusia, hewan, dan

sumber tenaga dari alam. Pengangkutan barang dalam jumlah kecil serta waktu yg

ditempuh lama sekali. Antara tahun 1800-1860 transportasi telah mulai

berkembang dengan dimanfaatkannya sumber tenaga mekanis seperti kapal uap,

kereta api, yang banyak digunakan dalam dunia perdagangan.

Pada tahun 1860-1920 telah ditemukan kendaraan bermotor, pesawat terbang,

dalam masa ini angkutan kereta api dan jalan raya memegang peranan penting.

Pada tahun 1920 transportaasi telah mencapai tingkat perkembangan pada

puncaknya (mature), dengan sistem transportasi multi modal

dalam abad ke 20 ini pertumbuhan transportasi berkembang sejalan dengan

kemajuan teknologi mutakhir.

1. Pengertian Transportasi

A. Transportasi Secara Etiomologis

Secara etimologis, transportasi berasal dari bahasa latin,


yaitu transportare, trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti
mengangkut atau membawa. Dengan demikian, transportasi berarti mengangkut
atau membawa sesuatu ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Hal ini berarti bahwa transportasi merupakan jasa yang diberikan, guna menolong
orang atau barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lain lainnya.
Sehingga transportasi dapat didefenisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut
atau membawa barang dan/atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Secara Harfiah Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari


satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Transportasi didefinisikan sebagai kegiatan pemindahan penumpang dan


barang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di dalamnya terdapat unsur
pergerakan (movement). Transportasi sangat memegang peranan penting dalam
pembangunan dan pengembangan infrastruktur kawasan perkotaan. Suatu
interaksi yang baik dan ideal antara komponen – komponen transportasi
(penumpang, barang, sarana dan prasarana) membentuk suatu sistem transportasi
yang komprehensif, efisien dan efektif sehingga diharapkan mampu
mengoptimalkan fungsi transportasi dalam suatu kawasan perkotaan. Pentingnya
peranan transportasi tersebut tentunya diimbangi dengan keterlibatan / partisipasi
aktif dari pihak – pihak yang terkait di dalamnya. Dalam ruang lingkup
transportasi, setidaknya terdapat tiga pihak yang harus terlibat aktif dalam
hubungan yang kooperatif dan berkesinambungan. Pihak yang pertama yaitu
pemakai (user), dimana kita (masyarakat) sebagai pengguna dan pemakai harus
memberikan kontribusi yang maksimal terhadap ketersediaan sarana transportasi.
Pihak kedua, yaitu pemilik dan pengelola (operator), dalam perannya diharapkan
mampu memberikan pelayanan (service) dan pengadaan sarana transportasi secara
optimal. Pihak terakhir adalah regulator, dimana dalam hal ini pemerintah sebagai
pengatur sistem transportasi, berperan memberi dan mengeluarkan kebijakan bagi
pihak user dan operator dalam sistem transportasi tersebut. Mengingat pentingnya
peranan masing – masing pihak tersebut, hubungan yang kondusif dan
berkesinambungan harus tercipta di dalamnya.
Transportasi merupakan kegiatan pergerakan manusia atau perpindahan
manusia dan barang pada ruang dan waktu tertentu. Transportasi merupakan
sesuatu yang dikembangkan manusia mulai dari zaman purba sampai terus
dikembangkan saat ini. Pengembangan transportasi saat ini harus berdasarkan
suatu perencanaan yang baik dan berjangka agar pengembangan transportasi tetap
berjalan dengan baik. Dan juga harus sesuai dengan konsep pembangunan
berkelanjutan.

Transportasi adalah suatu proses pemindahan melalui jalur perpindahan


baik melalui prasarana alami seperti udara, sungai, laut, atau buatan manusia (man
made) seperti jalan raya, jalan rel, dan jalan pipa. Objek yang diangkut dapat
berupa orang maupun barang dengan menggunakan alat/sarana angkutan serta
sistem pengaturan dan kendali tertentu yakni adanya manajemen lalu lintas,
sistem operasi, maupun prosedur perangkutan. Dalam sistem transportasi, jalan
merupakan unsur yang paling mendukung keberlangsungan sarana transportasi.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009


tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang dimaksud dengan jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan ait, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan
jalan kabel. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Pasal 5, peran jalan
dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Sebagai prasarana transportasi : mempunyai peran penting dalam bidang
ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik, hankam, serta
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
2. Sebagai prasarana distibusi barang dan jasa : merupakan urat nadi
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan : menghubungkan dan
mengikat seluruh Wilayah Republik Indonesia.
B. Definisi Transportasi sesuai dengan Wikipedia Indonesia

Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke


tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan
oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya
menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang
yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan
angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu,
transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi
yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki
teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi
tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya serta memiliki tingkat
kecelakaan yang relatif lebih rendah daripada transportasi darat dan air.

C. Pengertian Transportasi menurut Para Ahli

1. Menurut Salim (2000) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang


(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam
transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan
(movement) dan secara fisik mengubah tempat dari barang (comoditi) dan
penumpang ke tempat lain.
2. Menurut Hasim Purba di dalam bukunya ”Hukum Pengangkutan Di Laut”,
Transportasi adalah ”kegiatan pemindahan orang dan atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain baik melalui angkutan darat, angkutan perairan maupun
angkutan udara dengan menggunakan alat angkutan. Jadi pengangkutan itu
berupa suatu wujud kegiatan dengan maksud memindahkan barang-barang
atau penumpang (orang) dari tempat asal ke suatu tempat tujuan tertentu”.
3. Menurut Soegijatna Tjakranegara, pengangkutan adalah memindahkan barang
ataucommodity of goods dan penumpang dari suatu tempat ketempat lain,
sehingga pengangkut menghasilkan jasa angkutan atau produksi jasa bagi
masyarakat yang membutuhkan untuk pemindahan atau pengiriman
barangbarangnya.
4. Abdulkadir Muhammad menguraikan istilah ”pengangkutan” dengan
mengatakan bahwa pengangkutan meliputi tiga dimensi pokok yaitu :
”pengangkutan sebagai usaha (business); pengangkutan sebagai perjanjian
(agreement); dan pengangkutan sebagai proses (process)”. Sedangkan
pengangkutan sebagai perjanjian (agreement), pada umumnya bersifat lisan
(tidak tertulis) tetapi selalu didukung oleh dokumen angkutan. Perjanjian
pengangkutan dapat juga dibuat tertulis yang disebut carter (charterparty).
Jadi perjanjian pengangkutan pada umumnya diadakan secara lisan, yang
didukung oleh dokumen yang membuktikan bahwa perjanjian itu sudah
terjadi. Abdulkadir Muhammad mendefenisikan Pengangkutan sebagai proses
kegiatan pemindahan penumpang dan/atau barang dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan berbagai jenis alat pengangkut mekanik
yang diakui dan diatur undang-undang sesuai dengan bidang angkutan dan
kemajuan teknologi. Selanjutnya ia menambahkan bahwa pengangkutan
memiliki tiga dimensi pokok, yaitu pengangkutan sebagai usaha,
pengangkutan sebagai perjanjian dan pengangkutan sebagai proses.
5. Secara yuridis defenisi atau pengertian pengangkutan pada umumnya tidak
ditemukan dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Walaupun
demikian, pengangkutan itu menurut hukum atau secara yuridis dapat
didefenisikan sebagai suatu perjanjian timbal balik antara pihak pengangkut
dengan pihak yang diangkut atau pemilik barang atau pengirim, dengan
memungut biaya pengangkutan.
6. Menurut Miro (2005) transportasi dapat diartikan usaha memindahkan,
mengerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat
ke tempat lain, di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau
dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
7. menurut Nasution (2008) adalah sebagai pemindahan barang dan manusia
dari tempat asal ke tempat tujuan.
8. Menurut Ridwan Khairindy, pengangkutan merupakan pemindahan barang
dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Ada beberapa unsur
pengangkutan, yaitu sebagai berikut:
a. adanya sesuatu yang diangkut
b. tersedianya kendaraan sebagai alat angkut
c. ada tempat yang dapat dilalui alat angkut.
9. Menurut H.M.N Purwosutjipto menyatakan bahwa “transportasi adalah
perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim, dimana
pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang
dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat,
sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan”.
10. Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan pemindahan
barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dimana
dalam transportasi terdapat dua unsur penting yaitu:
a. pemindahan/pergerakan,
b. secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ketempat
lain.
Dalam transportasi terdapat dua kategori penting :
a. pemindahan barang-barang dan hasil produksi dengan menggunakan alat
angkut,
b. mengangkut penungpang dari tempat lain ke tempat lain.
11. Rustian kamaludin (1986) mengemukakan bahwa “transportasi adalah
mengangkut atau membawa sesuatu barang dari suatu tempat ketempat yang
lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu pergerakan pemindahan
barang-barang atau orang dari suatu tempat ketempat lain.
12. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau mengangkut
sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.
13. Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang atau
penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain, dengan produk yang digerakkan
atau dipindahkan ke lokasi yang membutuhkan atau menginginkan.
14. Steenbrink mendefinisikan sebagai perpindahan orang atau barang
menggunakan kendaraan atau lainnya, diantara tempat-tempat yang dipisah
secara geografis.
15. Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem
yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem control yang
memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu temapat ke
tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas
manusia.
16. Menurut Warpani (2002), transportasi atau perangkutan adalah kegiatan
perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan)
dengan menggunakan sarana (kendaraan).
17. Menurut Tamin (1997), Transportasiadalah suatu sistem yang terdiri dari
prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang memungkinkan adanya
pergerakan keseluruh wilayah sehingga terakomodasi mobilitas penduduk,
dimungkinkan adanya pergerakan barang, dan dimungkinkannya akses
kesemua wilayah.
18. Pengertian transportasi menurut Steenbrink (1974), transportasi adalah
perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau kendaraan dari
dan ke tempat-tempat yang terpisah secara geografis.

D. DASAR HUKUM

Ketentuan-ketentuan umum mengenai pengangkutan dalam Kitab Undang-


UndangHukum Dagang dapat ditemukan di dalam beberapa pasal, yaitu
sebagai berikut:
a) Buku 1 Bab V bagian 2 dan 3, mulai dari Pasal 90 sampai dengan Pasal
98 TentangPengangkutan darat Dan Pengangkutan Perairan Darat;
b) Buku II Bab V Pasal 453 sampai dengan Pasal 465 Tentang Pencarteran
Kapal, Buku IIBab V A Pasal 466 sampai dengan Pasal 520 Tentang
Pengangkutan Barang, dan Buku IIBab V B Pasal 521 sampai Pasal
544a Tentang Pengangkutan Orang;
c) Buku I Bab V Bagian II Pasal 86 sampai dengan Pasal 90 mengenai
Kedudukan ParaEkspeditur sebagai Pengusaha Perantara;
d) Buku I Bab XIII Pasal 748 sampai dengan Pasal 754 mengenai Kapal-
Kapal yang melaluiperairan darat.
Sedangkan ketentuan-ketentuan tentang pengangkutan di luar KUH Dagang
terdapat dalam sumber-sumber khusus, yaitu antara lain 54:
a) Konvensi-konvensi internasional;
b) Perjanjian bilateral atau perjanjian multilateral;
c) Peraturan perundang-undangan nasional;
d) Yurisprudensi;
e) Perjanjian-perjanjian antara:
1. Pemerintah-Perusahaan Angkutan
2. Perusahaan Angkutan- Perusahaan Angkutan
3. Perusahaan Angkutan- pribadi/swasta
Sedangkan peraturan-peraturan khusus untuk tiap-tiap jenis pengangkutan
tersebut,yaitu diatur di dalam:
A. Pengangkutan Darat, diatur di dalam:
1. Pasal 91 sampai dengan Pasal 98 tentang surat angkutan dan tentang
pengangkut danjuragan perahu melalui sungai dan perairan darat
2. Ketentuan di luar KUH Dagang/ KUH Perdata, terdapat di dalam:
a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1984 Tentang Pos
b) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 Tentang Perkeretaapian
c) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalansebagaimana telah dirubah dengan UU No. 9
tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
B. Pengangkutan Laut, diatur di dalam:
1. KUH Dagang yaitu pada:
a) Buku II Bab V Tentang perjanjian carter kapal
b) Buku II Bab VA Tentang Tentang Pengangkutan barang-barang
c) Buku II Bab V B Tentang Pengangkutan Orang.
2. Ketentuan lainnya dapat ditemukan pada:
a) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1992 Tentang Pelayaran
b) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 Tentang Perkapalan
c) Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 Tentang kepelabuhan
d) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2001
Tentang Penyelenggaraan dan Penguasaan Angkutan Laut.
C. Pengangkutan udara; ketentuan peraturan perundang-undangan nasional
yang mengatur tentang angkutan udara, antara lain:
a) Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan
b) Ordonansi Pengangkutan Udara 1939 (luchtervoerordonanntie)
tentang tanggung jawab pengangkut udara
c) Peraturan pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 Tentang Angkutan
Udara.

2. Unsur-unsur transportasi
Unsur-unsur Transportasi meliputi:
a. Manusia yang membutuhkan transportasi
b. Barang yang dibutuhkan manusia
c. Kendaraan sebagai alat/sarana transportasi
d. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
e. Organisasi (pengelola transportasi)

3. Tujuan Transportasi
Menurut Salim (1993: 1-2) transportasi memegang peranan dalam usaha
mencapai tujuan ekonomi dan tujuan non ekonomi suatu negara.
1. Tujuan Ekonomi
a. Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang
merata antara pendidikan, bidang-bidang usaha dan daerah.
b. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat
dihasilkan para konsumen, industri dan pemerintah.
c. Mengembangkan industri nasional yang dapat menghasilkan devisa
serta menyediakan pasaran dalam negeri
d. Menciptakan dan memelihara tingkatan kerja bagi masyarakat
2. Tujuan Non Ekonomi
a. Untuk mempertinggi integritas bangsa
b. Untuk mempertinggi ketahanan dan pertahanan nasional

Transportasi di Indonesia memegang peranan yang penting karena


Indonesia merupakan negara kepulauan. Untuk dapat menjangkau dan melindungi
negara Indonesia dibutuhkan sistem transportasi yang baik.

Salah satu tujuan dari penyelenggaraan transportasi Negara kita adalah


menyediakan kepada masyarakat suatu pelayanan pergerakan atau mobilitas yang
aman dan terjangkau daya beli masyarakat dan menciptakan suatu kondisi
transportasi yang handal dan kompetitif. Dalam penyelenggaraan tersebut harus
senantiasa memperhatikan adanya dampak lingkungan dan kebisingan serta
keselamatan lalu lintas. Dalam penyelenggaraan tersebut sudah saatnya kita
menggunakan tehnologi modern telematika dan IT untuk memperoleh hasil yang
lebih besar.

Transportasi (pengangkutan) memegang peranan penting dalam usaha


mencapai tujuan pengembangan ekonomi dalam suatu bangsa. Adapun tujuan
pengembangan ekonomi yang bisa diperkenankan oleh jasa transportasi adalah:
1. Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata
antara penduduk, bidang usaha dan daerah.
2. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan
para konsumen, industri dan pemerintah.
3. Mengembangkan industrial nasional yang dapat menghasilkan devisa serta
mensupply pasaran dalam negeri
4. Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi masyarakat.

Ada peranan transportasi dalam kegiatan non-ekonomis yaitu sebagai sarana


mempertinggi integritas bangsa, transportasi menciptakan dan meningkatkan
standar kehidupan masyarakat secara keseluruhan, mempertingi Ketahanan
Nasional Bangsa Indonesia (Hankamnas) dan menciptakan pembangunan
nasional.

4. Manfaat Transportasi
Menurut Soesilo (1999:14) transportasi memiliki manfaat yang sangat
besar dalam mengatasi permasalahan suatu kota atau daerah. Beberapa manfaat
yang dapat disampaikan adalah:
a. Penghematan Biaya Operasi
Penghematan ini akan sangat dirasakan bagi perusahaan yang
menggunakan alat pengangkutan, seperti bus dan truk. Penghematan timbul
karena bertambah baiknya keadaan sarana angkutan dan besarnya berbeda-beda
sesuai dengan jenis kendaraanya dan kondisi sarananya.Dalam hal angkutan jalan
raya, penghematan tersebut dihitung untuk tiap jenis kendaraan per km,
maupun untuk jenis jalan tertentu serta dengan tingkat kecepatan tertentu. Biaya-
biaya yang dapat diperhitungkan untuk operasi kendaraan adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan bahan bakar, yang dipengaruhi oleh jenis
kendaraan, kecepatan, naik-turunya jalan, tikungan dan jenis
permukaan jalan.
2. Penggunaan pelumas
3. Penggunaan ban
4. Pemeliharaan suku
cadang
5. Penyusutan dan
bunga
6. Waktu supir dan waktu penumpang.
b. Penghematan Waktu
Manfaat lainnya yang menjadi penting dengan adanya proyek transportasi
adalah penghematan waktu bagi penumpang dan barang. Bagi penumpang,
penghemata waktu dapat dikaitkan dengan banyaknya pekerjaan lain yang dapat
dilakukan oleh penumpang tersebut. Untuk menghitungnya dapat dihitung dengan
jumlah penumpang yang berpergian.

c. Pengurangan Kecelakaan
Untuk proyek-proyek tertentu, penguranga kecelakaan merupakan suatu
manfaat yang nyata dari keberadaan transportasi. Seperti perbaikan- perbaikan
sarana transportasi pelayaran, jalan kereta api dan sebagainya telah dapat
mengurangi kecelakaan. Namun di Indonesia, masalah ini masih banyak belum
mendapat perhatian, sehingga sulit memperkirakan besarnya manfaat karena
pengurangan biaya kecelakaan. Jika kecelakaan meningkat dengan adanya
peningkatan sarana dan pra sarana transportasi,hal ini menjadi tambahan biaya
atau bernilai manfaat negatif.

d. Manfaat Akibat Perkembangan Ekonomi


Pada umumnya kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadap
kegiatan ekonomi suatu daerah. Besarnya manfaat ini sangat bergantung pada
elastisitas produksi terhadap biaya angkutan. Tambahan output dari kegiatan
produksi tersebut dengan adanya jalan dikurangi dengan nilai sarana produksi
merupakan benefit dari proyek tersebut.

Manfaat transportasi dibagi menjadi 3 bagian, yang diantaranya sebagai


berikut ini:
a. Manfaat bagi ekonomi
Kegiatan ekonomi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Saat ini transportasi merupakan salah satu kegiatan yang menyangkut
kebtuhan manusia yaitu dengan memindahkan manusia, hewan atau barang
dari tempat asal ketempat tujuan sehingga dapat terjadi transaksi
(menyediakan jasa angkutan).
b. Manfaat untuk sosial
Sedangkan manfaatnya bagi sosial, yang diantaranya sebagai berikut ini:
1. Dapat menjadi pelayanan untuk masyarakat baik itu perorangan
ataupun kelompok.
2. Memendekan jarak antaran tempat atau daerah.
3. Menyediakan jasa bagi perjalanan.
4. Pertukaran informasi, dan lain-lain.
e. Manfaat untuk kewilayahan
1. Dapat memudahkan dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan
bagi daerah-daerah khususnya daerah yang sedang mengalami
pembangunan.
2. Manfaat untuk politis
3. Manfaat untuk politis, yang diantaranya sebagai berikut ini:
4. Dapat menciptakan persatuan.
5. Dapat Meninkatkan keamanan negara.
6. Pelayanan untuk masyarakat dapat diperluas.
7. Mempermudahdalam mengatasi permasalahan misalnya seperti
menuju lokasi bencana.

Selain itu menurut Rustian Kamaludin (1986), manfaat dari adanya

transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:

a. Nilai guna tempat (Place Utility)

Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu

barang atau komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu

tempat ke tempat lainnya yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih

kecil, ke tempat atau daerah dimanabarang tersebut mempunyai nilai

kegunaan yang lebih besara yang biasanya diukur dengan uang (interens of

money).

b. Nilai guna waktu (Time Utility)


Yaitu kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan manusia

dengan menyediakan barang-barang, tidak hanya dimana mereka

membutuhkan, tetapi dimana mereka perlukan. Transportasi diartikan

sebagai pemindahan barang dan manusia dari suatu tempat ke tempat

lainnya, hal ini terlihat bahwa :

1. Adanya muatan yang diangkut.

2. Tersedianya kendaraan sebagai alat angkut.

3. Adanya jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut tersebut.

Pemindahan barang dan manusia dengan angkutan adalah untuk bertujuan

menaikkan atau menciptakan nilai ekonomi dari suatu barang, dengan demikian

pengangkutan dilakukan karena nilai suatu barang lebih tinggi di tempat tujuan

dari pada tempat asalnya.

5. Jenis-jenis Moda Transportasi


Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan
alat angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat
lain. Moda yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan atas
moda yang berjalan di darat, berlayar di perairan laut dan pedalaman, serta moda
yang terbang di udara. Moda yang di darat juga masih bisa dikelompokkan atas
moda jalan, moda kereta api dan moda pipa.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dengan 17 ribuan pulau


hanya bisa terhubungkan dengan baik dengan sistem transportasi multi moda,
tidak ada satu modapun yang bisa berdiri sendiri, melainkan saling mengisi.
Masing-masing moda mempunyai keunggulan dibidangnya masing-masing.
Pemerintah berfungsi untuk mengembangkan keseluruh moda tersebut dalam
rangka menciptakan sistem transportasi yang efisien, efektif dan dapat digunakan
secara aman dapat menempuh perjalanan dengan cepat dan lancar.
Jaringan transportasi dapat dibentuk oleh moda transportasi yang terlibat
yang saling berhubungan yang rangkai dalam Sistem Transportasi Nasional
(Sistranas). Masing-masing moda transportasi memiliki karakteristik teknis yang
berbeda dan pemanfaatannya disesuaikan dengan kondisi geografis daerah
layanan.
Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah tatanan transportasi yang
terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta
api, transportasi sungai, danau, dan penyeberangan, transportasi laut serta
transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali
pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat
pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien,
berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang
secara dinamis.
Pemerintah berfungsi untuk mengembangkan keseluruh moda tersebut
dalam rangka menciptakan sistem transportasi yang efisien, efektif dan dapat
digunakan secara aman dapat menempuh perjalanan dengan cepat dan lancar.
A. Moda Transportasi Darat
1. Moda kendaraan bermotor
Didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan kendaraan bermotor didefinisikan sebagai setiap Kendaraan yang
digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan
di atas rel. Kendaraan bermotor merupakan alat angkut yang paling populer
digunakan masyarakat dalam hampir setiap kegiatan sehari-hari, bahkan bisa
meningkatkan status sosial masyarakat. Jumlah kendaraan bermotor yang paling
banyak digunakan adalah kendaraan untuk keperluan pribadi, khususnya sepeda
motor mempunyai pangsa 74 persen, mobil penumpang sebesar 15 persen.
Kendaraan Bermotor dikelompokkan berdasarkan jenis:
a. sepeda motor;
b. mobil penumpang;
c. mobil bus;
d. mobil barang; dan
e. kendaraan khusus.

Kendaraan Bermotor angka 2, angka 3, dan angka 4 dikelompokkan


berdasarkan fungsi :
a. Kendaraan Bermotor perseorangan dan
b. Kendaraan Bermotor Umum.

2. Moda Kendaraan Tidak bermotor


Merupakan moda angkutan yang digerakkan dengan tenaga manusia
seperti sepeda, gerobak dorong ataupun becak; moda yang digerakkan tenaga
hewan seperti sado, bendi, cikar, cidomo yang digerakkan kuda, gerobak sapi;
moda yang digerakkan dengan layar seperti selancar angin yang digunakan
sebagai perangkat yang digunakan untuk olahraga.
Kendaraan tidak bermotor dikelompokkan berdasarkan jenis:
a. Sepeda
b. Becak
c. Kereta Kuda, di golongkan beberapa jenis yaitu :
1. Pedati
2. Dokar
3. Cidomo
4. Andong
5. Delman
3. Jalan
Jalan mempunyai fleksibilitas yang tinggi sepanjang didukung dengan
jaringan infrastruktur. Infrastruktur sendiri dibatasi oleh geografis jalan yang
dilalui pegunungan, perairan yang sulit dilalui oleh jalan, walaupun jembatan atau
terowongan yang menghubungkan dua pulau dapat dibangun, tetapi hal ini masih
ter-kendala dengan jarak yang harus dilalui atau pun kelai-kan teknis atau pun
ekonomis.
Sistem transportasi jalan membutuhkan biaya operasi dan perawatan yang
tinggi baik untuk alat angkut-nya maupun biaya perawatan prasarana sehingga
hanya sesuai untuk jarak perjalanan pendek dan menengah saja. Walaupun kalau
kita melihat kepada angkutan barang di Indonesia seperti antara pulau Jawa
dengan pulau Sumatera masih didominasi oleh angkutan jalan.

4. Kereta Api
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga
gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang
akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi
massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak
yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan
kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas
sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena
sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha
memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat
baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.

5. Angkutan Pipa
Tranportasi pipa merupakan perangkat transportasi angkutan barang
melalui pipa. Biasanya digunakan untuk angkutan gas dan cairan dalam jumlah
yang besar, tetapi dapat juga untuk mengangkut barang yang dikemas dalam
kapsul yang didorong dengan tekanan udara, ataupun dalam bentuk tepung
didorong dengan tekanan udara tertentu yang kemudian dipisahkan kembali.

Penggunaan angkutan pipa yang paling besar adalah untuk transportasi


minyak mentah, minyak hasil pengolahan/refinery, gas alam ataupun untuk
angkutan air kebutuhan industri ataupun ke perumahan.

B. Moda Laut
Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di
perairan, kepelabuhan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan
maritim.
Karena sifat fisik air yang menyangkut daya apung dan gesekan yang
terbatas, maka pelayaran merupakan moda angkutan yang paling efektip untuk
angkutan barang jarak jauh barang dalam jumlah yang besar. Pelayaran dapat
berupa pelayaran paniai, pelayaran antar pulau, pelayaran samudra ataupun
pelayaran pedalaman melalui sungai atau pelayaran di danau. Didalam pelayaran
biaya terminal dan perawatan alur merupakan komponen biaya paling tinggi,
sedangkan biaya pelayarannya rendah.
Jenis-jenis moda laut :
1. Kapal layar
2. Kapal uap
3. Kapal motor
4. Kapal nuklir
5. Kapal kayu
6. Kapal baja
7. Kapal tanker
8. Kapal perang
9. Sampan

C. Moda Udara
Dasar ketentuan yang mengatur moda angkutan udara adalah Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dimana
Penerbangan didefinisikan sebagai satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara,
navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta
fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Moda Udara yang dinyatakan
sebagai pesawat udara didefinikan sebagai setiap mesin atau alat yang dapat
terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena
reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan.
Moda transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi
dan dapat melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa
dijangkau oleh moda transportasi lain.

Ada beberapa jenis pesawat udara yang umum digunakan diantaranya:


1. Pesawat terbang
Pesawat Terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara,
bersayap tetap atau disebut juga sebagai fixed wing, dan dapat terbang dengan
tenaga sendiri. Wright bersaudara (Wright brothers).[1], Orville (19 Agustus 1871
- 30 January 1948) dan Wilbur (16 April 1867 - 30 May 1912) adalah dua orang
Amerika yang dicatat sebagai penemu pesawat terbang karena mereka berhasil
membangun pesawat terbang yang pertama kali berhasil diterbangkan dan
dikendalikan oleh manusia pada tanggal 17 Desember 1903. Dua tahun setelah
penemuan mereka, kedua bersaudara tersebut mengembangkan 'mesin terbang'
mereka ke bentuk pesawat terbang yang memakai sayap yang seperti sekarang
kita kenal. Walaupun mereka bukan orang yang pertama membuat pesawat
percobaan atau experiment, Wright bersaudara adalah orang yang pertama
menemukan kendali pesawat sehingga pesawat terbang dengan sayap yang
terpasang kaku bisa dikendalikan.

2. Helikopter
Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap
putar atau yang disebut juga sebagai Rotary wing yang rotornya digerakkan oleh
mesin. Kata helikopter berasal dari bahasa Yunani helix (spiral) dan pteron
(sayap). Sesuai dengan namanya, Helikopter merupakan pesawat sayap-berputar
yang dapat bergerak naik turun secara vertikal dan bermanuver di udara
memanfaatkan tenaga yang dihasilkan dari oleh satu atau lebih rotor (propeller)
horizontal besar. Era baru perkembangan helikopter terjadi pada September 1939,
sebuah helikopter Amerika pertama yang didesain oleh Igor Skorsky keturunan
Rusia yang lahir di Amerika melalui Vought-Sikorsky Company. Helikopter ini
bernama Sikorsky's VS-300, merupakan helikopter pertama yang sukses
menggunakan rotor/baling-baling belakang (Tail Rotor) yang berfungsi untuk
menetralkan tenaga putaran yang diproduksi oleh baling-baling utama.
3. Balon udara
Balon udara panas adalah teknologi penerbangan pertama oleh manusia,
ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di Annonay, Perancis pada 1783.
Penerbangan pertama dengan manusia diadakan pada 21 November 1783, di Paris
oleh Pilâtre de Rozier dan Marquis d'Arlandes. Balon udara panas dapat
dikendalikan dan bukan hanya dibawa angin yang dikenal
dengan airship atau thermal airship.

Jenis Pesawat Berdasarkan Penggunaan


Ada beberapa jenis pesawat yang penting berdasarkan penggunaan
diantaranya :
1. Pesawat Eksperimental
Pesawat ini merupakan pesawat yang sedang mengalami proses pengujian.
Pesawat jenis ini pada umumnya mempunyai bentuk sedikit berbeda dan
istimewa. Konsep dan desainnya baru. Selain itu, pesawat ini belum dipakai
secara massal.

2. Pesawat Penumpang Sipil


Pesawat jenis ini merupakan pesawat udara yang berfungsi mengangkut
penumpang. Pesawat penumpang sipil ini mempunyai kapasitas yang berbeda-
beda, mulai kapasitas 1 orang untuk pesawat pribadi sampai dengan Airbus 380
yang bisa mengangkut sekitar 500 orang penumpang.
3. Pesawat Angkut
Pesawat ini berfungsi untuk mengangkut barang dan mengangkut berbagai
jenis komoditi. Pesawat ini sering juga disebut pesawat kargo. Pada umumnya
pesawat kargo adalah pesawat penumpang yang dimodifiksai. Tapi, ada juga
pesawat yang khusus dibuat untuk pengangkutan barang, misalnya pesawat jenis
Boeing 747 Large Cargo Freighter. Pesawat angkut biasanya dipakai oleh sipil
dan militer. Keduanya mempunyai armada masing-masing. Pihak militer biasanya
menggunakan pesawat ini untuk mengangkut kendaraan perang, senjata, dan
tentara.
4. Pesawat Militer
Pesawat militer merupakan pesawat yang berfungsi untuk berbagai
keperluan militer. Jenisnya pun bermacam-macam.
a. Pesawat tempur.
Pesawat ini didesain untuk melakukan penyerangan. Sasaran
penyerangan biasanya adalah pesawat musuh. Karakter pesawat ini
lincah dan cepat.
b. Pesawat tempur latih.
Pesawat ini digunakan latihan oleh calon-calon pilot, baik sipil ataupun
militer. Pesawat ini dirancang tidak bersenjata. Pesawat jenis ini
mempunyai dua tempat duduk, yaitu untuk pilot dan co-pilot.
c. Pesawat intai.
Pesawat ini berfungsi untuk mengintai lawan dan mengumpulkan
data-data intelijen.

6. Faktor Penentu Pengembangan Transportasi


1. Ekonomi
Alasan ekonomi biasanya merupakan dasar dari dikembangkannya sistem
transportasi, dengan tujuan utama untuk mengurangi biaya produksi dan
distribusi serta untuk mencari sumber daya alam dan menjamin pasar yang
lebih luas.
2. Geografi
Alasan dikembangkannya transportasi pada awalnya adalah untuk
mengatasi keadaan setempat dan kemudian berkembang dengan upaya
untuk mendekatkan sumber daya dengan pusat produksi dan pasar.
Transportasi juga dapat dikembangkan secara spesifik dengan
menyesuaikan kondisi geografi sekitarnya.
3. Politik
Alasan dikembangkannya transportasi secara politik adalah untuk
menyatukan daerah-daerah dan mendistribusikan kemakmuran ke seluruh
pelosok suatu negara tertentu.
4. Pertahanan dan Keamanan
Alasan dikembangkannya transportasi dari segi pertahanan dan keamanan
adalah untuk keperluan pembelaan diri dan menjamin terselenggaranya
pergerakan dan akses cepat ke tempat-tempat strategis, misalnya daerah
perbatasan negara pusar pemerintahan dan instalasi penting lainnya.
5. Teknologi
Adanya penemuan teknologi baru akan mendorong kemajuan di seluruh
sistem transportasi.
6. Kompetisi
Adanya persaingan antar penyedia jasa moda transportasi akan memicu
peningkatan pelayanan dan material secara tidak langsung terhadap
perkembangan transportasi dalam rangka memberikan pilihan yang
terbaik.
7. Urbanisasi
Adanya peningkatan arus urbanisasi, maka akan mendorong pertumbuhan
kota-kota, sehingga dengan demikian secara otomatis akan mendorong
kebutuhan akan transportasi untuk menampung pergerakan dan mobilitas
warga.

7. Isu-isu dalam Transportasi


a. Kemacetan
Penumpukan pada lokasi dan waktu yang sama. Ini disebabkan
dikarenakan jumlah moda transportasi melebihi kapasitas jalan tersebut.
b. kecelakaan
Kecelakaan dapat diartikan persinggungan antara satu objek dengan objek
yang lain. Penyebabnya bisa bermacam-macam di antaranya manusia
(human error), faktor teknis (kendaraan, keadaan jalan, dan juga
lingkungan). Faktor manusia merupakan hal yang penting dalam upaya
untuk menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.
c. Isu lain
Isu lain ini seperti kenyamanan objek yang diangkut, frekuensi moda
transportasi pada jam-jam tertentu, biaya transportasi, keamanan dalam
transportasi, polusi dan energy dari kegiatan transportasi tersebut.
d. Isu dalam sistem kegiatan
Penumpukan kuantitas dan kualitas kegiatan, misalnya besarnya arus
urbanisasi di dalam suatu kota yang menyebabkan menumpuknya
penduduk yang mengakibatkan volume pergerakan manusia semakin
besar. Dan juga menyebarnya pusat kegiatan dalam kota, sehingga
mobilitas manusia lebih besar karena tidak memusatnya seluruh pusat
kegiatan. Lalu kesenjangan yang terjadi antar satu daerah dengan daerah
lain yang menyebabkan manusia memilih berpindah ke tempat yang lebih
menjanjikan kehidupan yang lebih layak.
e. Isu dalam sistem jaringan jalan
Kuantitas dan kualitas jaringan transportasi yang masih rendah
dikarenakan pengelolaan sistem jaringan transportasi yang masih rendah.
Sehingga perkembangan moda transportasi dengan pertumbuhan sistem
jaringan tidak seimbang yang mengakibatkan ketidaknyamanan
penggunanya. Juga kurang efisien dan efektifnya penggunaan angkutan
umum. Dan juga kualitas angkutan umum yang masih kurang nyaman
untuk seluruh masyarakat.
f. Isu dalam pergerakan
Menumpuknya moda transportasi pada waktu dan lokasi tertentu.
Mislanya terjadi kemacetan pada jam kerja-sekolah karena kepentingan
yang sama dan lokasi yang sama dan juga waktu yang sama
mengakibatkan terjadinya kemacetan.
g. Isu dalam kelembagaan
Dikarenakan adanya otonomi daerah menyebabkan pengelolaan sistem
transportasi tidak maksimal dan timpang antar daerah satu dengan daerah
yang lain. Pajak yang ditetapkan antar daerah pun berbeda sehingga biaya
pembangunan dan operasional itu berbeda pula yang mengakibatkan tidak
meratanya sistem transportasi antar daerah satu dengan yang lain.

8. Permasalahana Transportasi
Permasalahan transportasi di Indonesia yang paling mendasar adalah
ketidakseimbangan antara volume moda transportasi dengan kapasitas jalan atau
prasarana dasar transportasi. Dan pengelolaan sistem transportasi yang masih
kurang. Sehingga permasalahan-permasalahan transportasi yang ada di Indonesia
masih belum bisa diatasi. Yang terjadi di Indonesia adalah kemacetan. Kemacetan
seolah menjadi sesuatu yang biasa di dalam kehidupan perkotaan. Karena
kemacetan, banyak hal yang menjadi kerugian manusia dalam hidupnya. Misalnya
banyaknya penundaan dalam melaksanakan aktivitas.

Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan tersebut. Seperti


buruknya sistem transportasi, karena pengelolaan sistem transportasi yang kurang
maksimal dan kurang baik menyebabkan terjadinya permasalahan transportasi.
Dan juga tingginya mobilitas manusia yang kurang diimbangi dengan perbaikan
sistem transportasi juga menjadi penyebab terjadinya kemacetan. Lalu kurangnya
kontrol dari pemerintah tentang penyelenggaraan transportasi menyebabkan
sistem transportasi menjadi tidak terkendali. Padahal pemerintah sudah membuat
peraturan atau undang-undang yang mengatur tentang transportasi, tetapi karena
kurang dikontrol menyebabkan hanya pelanggaran-pelanggaran peraturan yang
terjadi.

Pelanggaran-pelanggaran ini semata juga bukan salah masyarakat itu


sendiri, tetapi juga karena aparat penegak peraturan tersebut juga tidak bisa
melaksanakan kewajiban dalam menerapkan peraturan tersebut kepada
masyarakat. Padahal apabila peraturan ini dilaksanakan dengan baik, maka
masalah-masalah transportasi sedikit demi sedikit akan bisa diatasi karena
kesadaran masyarakat dan penegak peraturan sudah tumbuh untuk meningkatkan
kualitas sistem transportasi tersebut.

Pemerintah harusnya memang bisa membuat sistem transportasi yang bisa


mengakomodir seluruh lapisan masyarakat. Seperti membangun pedestrian yang
nyaman untuk pejalan kaki. Karena pedestrian sebenarnya bisa menekan angka
ketergantungan manusia untuk menggunakan moda transportasi. Dengan
nyamannya pedestrian, masyarakat akan lebih senang berjalan kaki untuk
menempuh jarak yang tidak terlalu jauh. Tetapi dalam kenyataannya tempat
pedestrian atau trotoar tidak efektif untuk pejalan kaki. Yang terjadi adalah trotoar
saat ini banyak dijadikan sebagai tempat pedagang kaki lima. Yang juga
mengakibatkan kurang nyamannya pejalan kaki apabila ingin berjalan di trotoar.

Selain membangun pedestrian, pemerintah juga bisa mengoptimalkan


transportasi umum. Dengan mengoptimalkan transportasi umum, masalah-
masalah transportasi seperti kemacetan akan bisa ditekan. Karena penggunaan
transportasi pribadi akan menurun dan lebih banyak beralih ke transportasi umum.
Contohnya busway di Jakarta, memang bisa menekan angka kemacetan di Jakarta
meskipun tidak maksimal. Tetapi dalam kenyataannya, transportasi umum belum
bisa optimal karena pengelolaan yang kurang dan juga keamanan dan
kenyamanan pengguna transportasi umum memang masih kurang.

Untuk menangani masalah-masalah transportasi di perkotaan, hal-hal yang


bisa dilakukan antara lain:
a. Mengubah teknologi transportasi
b. Mengubah teknologi informasi
c. Mengubah ciri kendaraan
d. Mengubah ciri ruas jalan
e. Mengubah konfigurasi jaringan transportasi
f. Mengubah kebijakan kelembagaan
g. Mengubah perilaku perjalanan
h. Mengubah pilihan kegiatan

Perencanaan transportasi yang paling bisa dilakukan dalah dengan


perencanaan empat tahap, yaitu :
a. Bangkitan dan tarikan pergerakan (trip generation)
b. Distribusi pergerakan lalu lintas (trip distribution)
c. Pemilihan moda (modal choice/modal split)
d. Pembebanan lalu lintas (trip assignment)

Anda mungkin juga menyukai