TINJAUAN PUSTAKA
dari sistem prasarana tersebut yang berfungsi secara tidak efisien. Oleh
pergerakan baik untuk angkutan umum maupun pribadi) pada masa yang
akan datang.
zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu
zona atau tata guna lahan (Tamin, 1997). Bangkitan pergerakan (Trip
Generation) adalah jumlah perjalanan yang terjadi dalam satuan waktu pada
zona asal, dengan kata lain merupakan pergerakan/ arus lalu-lintas yang
ke suatu kawasan/zona.
mendatang.
Gambar 2.1: Bangkitan dan Tarikan Perjalanan Sumber: Ofyar Z. Tamin (2000)
zona. Data tata guan lahan (peubah X), data bangkitan pergerakan (P) dan
data tarikan pergerakan (A) yang didapat dari hasil survey (Black, 1978
komersial) mempunyai cirri bangkitan lalu lintas yang berbeda, antara lain:
c. Lalu lintas pada waktu tertentu (kantor menghasilkan arus lalu lintas
pagi dan sore hari, sedangkan pertokoan menghasilkan arus lalu lintas di
sepanjang hari).
sebidang tanah, semakin tinggi pergerakan arus lalu lintas yang dihasilkan.
(Tamin, 2008).
keinginan ( desire line ) atau dalam bentuk Matrix asal tujuan, MAT (orign-
Pola distribusi lalu lintas antara zona asal dan tujuan adalah hasil dari
1. Lokasi dan intensitas tata guna lahan yang akan menghasilkan lalu
lintas.
b. Spatial separation
adanya pergerakan. Jarak yang jauh atau biaya yang besar membuat
lalu lintas dari tempat yang lebih dekat dibandingkan dengan tempat
yang jauh.
Jumlah lalu lintas antara dua buah tataguna lahan tergantung dari intensitas
kedua tataguna lahan dan spatial separation (jarak, waktu, dan biaya).
kendaraan.
sepeda motor, mobil, dll ) atau angkutan umum ( bus, becak, dll).
2. Biaya transport
terhadap moda tersebut. Jika terdapat lebih dari satu moda, moda
rute terpendek. Hasil akhir dari tahap ini adalah diketahuinya volume lalu
Model dapat didefenisikan sebagai alat bantu atau media yang dapat
1. Model fisik
lainnya.
a. Perjalanan
Pergerakan yang salah satu atau kedua zona (asal dan / atau tujuan)
pergerakan yang salah satu arah atau kedua zona (asal dan / atau
rumah yang mempunyai tempat asal dan / atau tujuan adalah rumah
rumah.
e. Lain-lain
setiap hari, sedangkan pergerakan tujuan lain sifatnya pilihan dan tidak
rutin dilakukan.
2.6.2.2 Berdasarkan waktu
sibuk dan pada jam tidak sibuk. Proporsi pergerakan yang dilakukan oleh
antara dua variabel atau lebih dalam bentuk numerik, dan untuk melihat
bagaimana dua atau lebih peubah saling berkait, dimana telah diketahui
variabel mana yang variasinya dipengaruhi oleh variabel lainnya dan variabel
variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y). hubungan linear dari 2 jenis
(2.1)
Keterangan :
1. Variabel terikat (Y) merupakan fungsi linear dari variabel bebas (X).
2. Variabel, terutama variabel bebas adalah tetap atau telah diukur tanpa
galat.
4. Variansi dari variabel terikat terhadap garis regresi adalah sama untuk
normal.
1. Pendapatan
2. Kepemilikan kendaraan
5. Nilai lahan
7. Aksesibilitas
regresi linear berganda (Algifari, 2000 dalam Daniel, 2011), adalah sebagai
berikut:
a. Analisa bivariat : yaitu analisis uji korelasi untuk melihat hubungan antar
yang negatif.
2. Nilai R2, yaitu Analisis setiap kombinasi variabel tidak bebas terhadap
variabel bebas.
4. Uji-t
5. Uji-F
6. Uji Validasi
7. Uji linearitas
Beberapa kaidah statistic harus kita penuhi jika kita memakai metode
analisis regresi linier ini (sederhana dan berganda) untuk penelitian dan
variabel bebas x:
(dilogaritmakan).
Adapun alat uji yang digunakan untuk hal ini adalah Koefisien Korelasi
dan bebas). Besarannya dapat dicari melalui paket program SPSS atau
r= 2
....................................................(2.6)
x ( x)2 / n y 2 ( y) 2 /
Dimana:
x dan y = variabel
n = jumlah pengamatan
Σ = simbol penjumlahan
kita amati (Dikutip Miro, 2005 dari Supranto, 1983), yang secara manual
dapat ditentukan cukup dengan cara mengkuadratkan nilai r yang sudah kita
dapatkan dari formulasi diatas. Nilai r akan berkisar antara -1 sampai dengan
+1 (-1 < r < +1), tergantung kekuatan hubungan linier kedua variabel.
2. Uji – t (t – test)
Uji – t dilakukan untuk melihat apakah parameter (b1, b2, .... , bn) yang
konstanta (a) nol atau sebaliknya. Kalau signifikan, maka variabel bebas
yang tekait dengan parameter harus ada dalam model. Adapun rumus untuk
mendapatkan t adalah :
(bl−B 0)
t= , k =1 ,2 , 3 , … , n ........................................................ (2.7)
Se(bk )
Dimana:
t = angka yang akan dicari
3. Uji – F (F – test)
variabel bebas yang ada dalam model regresi linier berganda berbeda dari
nol atau nilai konstanta tertentu. Secara statistik, nilai uji – F ini dapat dihitung
melalui:
Dimana:
n = jumlah pengamatan
Jika F-hitung > F-tabel, maka hipotesisi yang menyatakan seluruh koefisien
Puget Sound Transportation Study pada tahun 1964. Metode analisa kategori
dapat dikatakan stabil dalam waktu untuk setiap stratifikasi rumah tangga
2. Kepemilikan kendaraan
untuk bangkitan pergerakan dengan tujuan ‘p’ yang dilakukan oleh orang
Metode ini dikhususkan hanya pada basis perjalanan rumah (home based
Tahap Pertama:
jumlah kendaraan (biasanya roda 4) yang dipunyai oleh suatu rumah tangga
merupakan penghasilan yang diterima oleh kepala rumah tangga dari hasil
- Variabel jumlah pekerja yang ada di dalam suatu rumah tangga, merupakan
jumlah orang yang sudah bekerjaa di rumah tangga itu. Misalnya 1 orang
yang bekerja, 2 orang yang bekerja, dst.
Tahap Kedua:
Tahap Ketiga:
masing-masing kelas yang sudah kita tetapkan di tahap kedua dengan cara
Tahap Keempat:
mengalikan jumlah perjalanan rata-rata per rumah tangga pada kelas yang
perkiraan jumlah perjalanan yang diproduksi oleh zona pemukiman yang teliti
Qpi ∑in=p
kategori
TCi . Hc (i) i.......................................................................(2.9)
Dimana: