Anda di halaman 1dari 5

Call us : +62811941355 Mail us : sekretariat@rsa.or.

id

RSA IndonesiaSkip to content

Mengenal Rekayasa Jalan dan Batas Kecepatan

September 14, 2011Berita TerkiniRSA Admin

13

09

2011

situasi slope di tol Cipularang

Pasca kecelakaan yang terjadi di tol Purbaleunyi, berbagai pendapat bermunculan seputar penyebab
kecelakaan, dari mulai opini bahwa pengemudi yang lalai, adanya sebab mistis di lokasi kejadian, hingga
adanya staff khusus presiden yang bilang bahwa kecelakaan di tol itu terjadi karena adanya pergeseran
sesar Lembang dan Cisarua. Weleh..masyarakat diombang-ambing berbagai pandangan. Another
Pembodohan Otomotif..?

Namun adakah yang menganalisa dari sisi teknis bin logis..? Ada dong.. Pak Ofyar Z. Tamin, dosen yang
juga pakar transportasi ITB sudah memberikan opininya tuh, namun sayang pemberitaan media seolah
lebih menyukai meliput sisi mistis dan termehek-mehek.

Daripada bingung tapi tak dapat ilmu bermanfaat, lebih baik kita mencoba menganalisa kondisi jalan dan
batas kecepatan aman bagi kendaraan untuk melintas. Kebetulan beberapa waktu lalu, salah satu dosen
ane di ITB, Pak Rudi Hermawan Karsaman memberikan pencerahan di milis alumni sipil mengenai
pengalamannya sewaktu terlibat dalam pembangunan tol Purbaleunyi.
Menurut Pak Rudi, dalam standar Bina Marga (BM), terdapat kemiringan/kelandaian (slope) jalan
maksimum sebesar 3-4 %, namun karena medan tol Purbaleunyi adalah pegunungan dan untuk
melakukan rekayasa teknik membutuhkan biaya besar, maka Jasa Marga (JM) “menawar” agar
kelandaian maksimum diperbolehkan 5%. Hal ini disetujui dengan catatan kecepatan rencana (design
speed) di bagian tersebut diturunkan menjadi 60 km/jam.

Barikutnya pada tahun 2007-an, di tol Purbaleunyi juga dilakukan safety audit dan hasilnya dari segi
geometrik jalan OK saja, namun sayang kecepatan kendaraan yang melintas banyak yang di atas 100
km/jam alias overspeed. Menurut Pak Rudi seharusnya dipasang rambu batas kecepatan pada bagian-
bagian tol yang beresiko.

Apa sih kelandaian jalan itu..? Kelandaian jalan (slope) adalah kemiringan jalan yang diukur dari garis
horizontal. Angka 5% di atas adalah nilai tangent atau hasil pembagian Δh/d (lihat gambar di atas).
Kelandaian jalan dapat dinyatakan dalam persen (%) atau dalam derajat, seperti gambar di bawah ini.

Lalu mengapa kecepatan harus dikurangi menjelang turunan…?? Momentum mobil adalah perkalian
dari massa mobil dan kecepatannya. Artinya semakin berat mobil dan semakin tinggi kecepatannya,
maka diperlukan gaya yang besar pula untuk mengendalikannya. Simplenya, pada kecepatan yang sama,
mobil yang berisi 2 (dua) orang tentu lebih mudah dikendalikan ketimbang mobil berisi 10 (sepuluh)
orang. Lhaa..mending kalau slopenya lurus-lurus saja, kalau ternyata setelah turunan ada kelokan ke
kiri/kanan maka situasi berkendara akan lebih beresiko.

rambu batas kecepatan ini ada maksudnya

Last..in few simple words..tol Purbaleunyi dibangun di atas kontur topografi pegunungan sehingga profil
jalannya banyak memiliki tanjakan/turunan dan kelokan. Para insinyur sudah menentukan kecepatan
aman yang terpampang di rambu batas kecepatan.
Sekarang tinggal bagaimana pemakai jalan tol menyikapinya. Kalau sudah paham mengapa perlu ada
batas kecepatan aman ya monggo..kurangi kecepatan dan alon-alon saja mendekati turunan dan
kelokan, tapi kalau sudah merasa jago dan mau ambil resiko ya silaken tanggung sendiri.

About RSA Admin

RSA memfokuskan diri pada isu-isu pentingnya keselamatan jalan dengan menekankan ketaatan kepada
peraturan lalu lintas, perilaku berkendara yang tepat dan standar minimum keterampilan berkendara.
View all posts by RSA Admin →

Post navigation

← Peran TV Bagi Keselamatan Jalan[TIPS] Jaga Jarak Aman →

One thought on “Mengenal Rekayasa Jalan dan Batas Kecepatan”

sepeda.meMarch 17, 2020 at 3:41 pm

Terima kasih untuk artikelnya, sangat informatif dan mudah dipahami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment *

Name *

Email *
Website

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Kategori

Kategori

Select Category

Arsip

Arsip

Select Month

Facebook Pages

Instagram

Instagram has returned invalid data.

Follow Us!

RSS RSA Indonesia

UN Global Road Safety Week 2023, RSA Indonesia Libatkan Komunitas Pejalan Kaki dan Pesepeda

Menindaklanjuti Permenhub No. 111 Tahun 2015 Tentang Wilayah Batas Kecepatan 30 KMpj

Surati Kemenkes Tidak Ada Tanggapan, RSA Desak Escorting Ambulance Harus Segera Ditertibkan

Jangkau Sasaran Lebih Luas, RSA Indonesia Sebar Stiker “30 KM/Jam”

RSA Indonesia Gelar Diskusi “30 KM/Jam”

October 2023

M T W T F S S
1

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

« May

Follow us on Twitter

Copyright © RSA Indonesia Powered by WordPress , Designed and Developed by templatesnext

MENU

Anda mungkin juga menyukai