Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA JARAK PENGEREMAN TERHADAP BEBAN


DENGAN KONDISI JALAN ASPAL, BETON DAN TANAH
BERBATU PADA MOBIL MITSUBISHI STRADA TRITON
TAHUN 2012

OLEH :

CHRISTIAN SIDUPPA
NIM : 20611005

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI D3
PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
SAMARINDA
2023
PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA JARAK PENGEREMAN TERHADAP BEBAN


DENGAN KONDISI JALAN ASPAL, BETON DAN TANAH
BERBATU PADA MOBIL MITSUBISHI STRADA TRITON
TAHUN 2012

OLEH :

CHRISTIAN SIDUPPA
NIM : 20611005

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI D3
PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
SAMARINDA
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

ANALISA JARAK PENGEREMAN TERHADAP BEBAN


DENGAN KONDISI JALAN ASPAL, BETON DAN TANAH
BERBATU PADA MOBIL MITSUBISHI STRADA TRITON
TAHUN 2012

NAMA : CHRISTIAN SIDUPPA


NIM : 20611005
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI : PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
JENJANG STUDI : DIPLOMA 3

Menyetujui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ir. Mimin Rihotimawati, MT Ir. Merpatih, MT


NIP : 19630911 199303 2 001 NIP : 19660403 199403 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus akhirnya penulis dapat


menyelesaikan Proposal Tugas Akhir dengan judul “Analisa Jarak Pengereman
Terhadap Beban Dengan Kondisi Jalan Aspal, Beton Dan Tanah Berbatu Pada
Mobil Mitsubishi Strada Triton Tahun 2012“. Laporan tugas akhir ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan tugas akhir pada Program Pendidikan
Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin
Politeknik Negeri Samarinda.

Pada dasarnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas


akhir ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan yang dilakukan oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mengalami beberapa


masalah atau kendala, serta mendapatkan banyak pengalaman, bantuan, dan
bimbingan keluarga, senior, serta bimbingan dari dosen dan teman-teman yang
sangat membantu bagi penulis. Tanpa adanya semua itu penulis tidak dapat
berbuat banyak dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

Dalam kesempatan ini pula, penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya atas upaya, jasa-jasa, bimbingan serta dukungan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak terutama :

1) Bapak Budi Nugroho, ST., M.Eng selaku Direktur Politeknik Negeri


Samarinda.
2) Bapak Suparno,ST.,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Samarinda.
3) Ibu Anni Fatmawati, ST.,MT selaku Ketua Program Studi D3 Perawatan dan
Perbaikan mesin.
4) Bapak Wajilan, ST.,MT selaku Kepala Laboraturium Teknik Mesin dan
Koordinator Tugas Akhir

iii
5) Ibu Ir.Mimin Rihotimawati,MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam
penyusunan tugas akhir tahun ini.
6) Ibu Ir.Merpatih,MT selaku Dosen pembimbing II yang penuh kesabaran
membimbing, memberikan saran dan kritik yang membantu penulis
menyelesaikan penyusunan tugas akhir.
7) Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Administrasi Jurusan Teknik Mesin.
8) Cherin yang tiada lelahnya membantu dan terus mau memberikan semangat,
motivasi dan selalu setia menemani penulis untuk menyelesaikan laporan
tugas akhir ini.
9) Teman-teman seperjuangan kelas A angkatan 20 D3 perawatan dan perbaikan
mesin yang tiada berkesudahan memberikan semangat dan motivasi kepada
penulis.
10) Orang tua dan Kakak yang telah memberikan bantuan baik moral serta do’a
restunya, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena
telah membantu penulis di dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantisa memberikan kesehatan dan berlimpah
berkat diberikan. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap
semoga laporan tugas akhir ini dapat di terima dan memberi manfaat baik, kepada
penulis khususnya maupun kepada pembaca pada umumnya.

Samarinda, 7 Februari 2023

Penulis

Christian Siduppa

iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Metode Pengumpulan Data
1.7 Sistematika Penulisan
BAB II
2.1 Sistem Pengereman
2.2 Sistem ABS dan Non ABS
2.2.1 Rem ABS ( Anti Lock Braking System)
2.2.2 Rem Non ABS
2.2.3 Prinsip Kerja Rem
BAB III MOTODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat
3.3.2 Bahan
3.4 Prosedur Pengambilan Data
3.5 Langkah Pengerjaan
3.3.1 Praktikan
3.3.2 Alat dan Bahan
3.3.3 Bagi Lingkungan Sekitar
3.3.4 Memasang / Melepas Rem Depan
3.3.5. MELEPAS/MEMASANG REM BELAKANG
3.6 Diagram Alir Penelitian
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rangkaian Sistem Rem ABS (Anti-Lock Brake System) …………..6
Gambar 2.2 Rem Trombol……………………………………..……..…………..9
Gambar 2.3 Komponen Sistem Rem Cakram) ………………………...……….10
Gambar 2.4 Rem kaki pada mobil…………………………………...……….…11
Gambar 2.5 Rem Parkir pada mobil……………………………………….……12
Gambar 3.1 Meteran………………………………………………………….…13
Gambar 3.2 Kunci Roda…………………………………………………...……13
Gambar 3.3 Kunci Dongkrak dan Jack Stand…………………………………...14
Gambar 3.4 Obeng (-) dan (+)..............................................................................14
Gambar 3.5 Kunci Combinasi…………………………………………………..14
Gambar 3.5 Kunci Combinasi…………………………………………………..14
Gambar 3.6 Kunci Shock……..............................................................................15
Gambar 3.7 Tang …………...…………………………………………………..15
Gambar 3.8 Minyak Rem …..…………………………………………………..16
Gambar 3.9 Mobil Mitsubishi Triton 2500cc Tahun 2012……………………..16
Gambar 3.10 Rem Depan………………………………………………………17
Gambar 3.11 Guide Plate……………………………………………………….18.
Gambar 3.12 Disc Plate…………………………………………………………18
Gambar 3.13 Shim………………………………………………………………18
Gambar 3.14 Disc Pad………………………………………………………….19
Gambar 3.15 Caliper Depan…………………………………………………….19
Gambar 3.16 Rem Belakang…………………………………………………….19
Gambar 3.17 Return Spring…………………………………………………….20
Gambar 3.18 Tromol Rem………………………………………………………20
Gambar 3.19 Diagram Alir Penelitian…………………………………………21

vi
DAFTAR TABEL

vii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pengereman (Brake System) adalah sebuah sistem mekanis


yang berfungsi untuk menghalangi suatu gerakan. Jika dilihat dari prinsip
kerjanya, sistem pengereman berlawanan dengan sistem kopling. Sistem
kopling berfungsi untuk mentransmisikan gerak antara poros penggerak
dengan poros yang digerakkan.
Sesuai dengan rumusan K = mv2/2, besar gaya kinetik akan naik
sebesar kuadrat dari kecepatan suatu benda, sehingga sebuah benda yang
memiliki kecepatan 10 m/s memiliki gaya kinetik 100 kali lebih besar
daripada benda yang bergerak dengan kecepatan 1 m/s. Hal ini juga
menandakan bahwa benda yang bergerak pada 10 m/s tadi membutuhkan
jarak pengereman yang lebih jauh 100 kali daripada benda yang

berkecepatan 1 m/s.
Secara teori sistem pengereman mengurangi kecepatan suatu benda
dengan jalan mengkonversi energi kinetik yang ada padanya ke dalam
bentuk lain. Dalam sistem pengereman banyak bermacam-mzczm tipe
pengereman seperti rem cakram, rem tromol, rem kaki dan rem parkir,
tergantung dari kendaraan mobil tersebut, untuk menghindari kerusakan
pada sistem rem yang dapat mengakibatkan kecelakaan dikarenakan
kurangnya pemahaman tentang sistem pengereman, maka :

Oleh karena itu Tugas Akhir ini berjudul “Analisa Jarak


Pengereman Terhadap Beban Dengan Kondisi Jalan Aspal, Beton, dan
Tanah Berbatu Pada Mobil Mitsubishi Strada Triton Gls 2012“. Berharap
bisa menambah ilmu tentang sistem rem serta menambah tingkat
keamanan dan kenyamanan pengereman.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas diatas, permasalahan yang
timbul yaitu :

1 Bagaimana pengaruh sistem pengereman saat tidak membawa beban


dalam kondisi jalan aspal, beton, dan tanah berbatu?
2 Bagaimana pengaruh sistem pengereman saat membawa beban dalam
kondisi jalan aspal, beton, dan tanah berbatu?

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan maka batasan


masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Pengujian yang dilakukan hanya untuk mengetahui pengaruh beban
dan kondisi jalan terhadap jarak pengereman pada Mitsubishi Strada
Triton Tahun 2012.
2. Pengujian di lakukan dengan kecepatan dan beban yang berbeda-beda.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Mengetahui jarak pengereman yang efektif saat membawa beban di


medan jalan aspal, beton dan jalan tanah berbatu menggunakan Mobil
Mitsubishi Strada Triton Tahun 2012.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui ilmu tentang sistem pengereman dari segi komponen, cara
kerja, konsep dasar pengereman, kerusakan yang sering terjadi dan
pengereman yang optimal dalam kendaraan.
2. Dapat menimbulkan minat mahasiswa dalam mempelajaris system
pengereman.
3. Memberikan wawasan kepada kita semua bahwa pentingnya menjaga
berat barang yang dibawa pada kendaraan.

1.6 Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan Tugas Akhir ini metode yang yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi lapangan yaitu proses pengumpulan data dengan cara


pengamatan langsung dijalanan.
2. Library Research yaitu proses pengumpulan data yang berasal dari
buku-buku pendukung yang ada serta mencari keterangan-keterangan
lain sebagai referensi.
3. Membuat perencanaan.
4. Konsultasi dengan dosen pembimbing.
5. Mencari referensi di google.
6. Identifikasi data hasik pengukuran.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini
adalah sabagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan


masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, metode
pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang dasar-dasar teori yang mendukung dan


berhubungan tentang sistem pengereman .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisikan data alat dan bahan, sistem pengereman, prosedur


penelitian, diagram penelitian sistem rem,lokasi dan waktu.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil penelitian yakni jarak pengereman dan


berhentinya kendaraan dan hasil dari batasan masalah yang telah di
tentukan.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan perencanaan analisa yang telah


ditentukan dan saran yang diperlukan
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pengereman


Tujuan dipasang rem pada kendaraan untuk menuruti kemauan pengemudi
dalam mengurangi kecepatan, berhenti atau memarkir kendaraan pada jalan yang
mendaki, dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan
untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman yang berguna untuk
mengentikan kendaraan secara berskala. Menurut Daryanto (2004) mengatakan
bahwa rem merupakan bagian terpenting pada kendaraan saat kita berada di jalan
yang padat atau ramai maupun jalan yang kurang kendaraan.

Pengereman sangat penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai alat


keamanan dan menjamin keamanan pengendara. Fungsi rem pada kendaraan
adalah untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan dalam jarak dan waktu
yang memadai dengan cara terkendali dan terarah.

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan


(tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap
bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi yang bertujuan untuk menurunkan
kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti dengan menggunakan rem. Prinsip
sistem pengereman adalah perubahan energi kinetik menjadi energi panas untuk
menghentikan putaran roda kendaraan. Sistem rem yang baik adalah sistem rem
yang jika dilakukan pengereman baik dalam kondisi apapun pengemudi tetap
dapat mengendalikan arah dari laju kendaraannya.

Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan harus memenuhi syarat –


syarat sebagai berikut :

1. Kemampuan pengereman dapat dipercaya.

2. Gaya pengereman pada setiap roda harus sama.

3. Sederhana dan pemeliharaannya mudah.

4. Dapat bekerja dengan cepat dan tepat

5
2.2 Sistem ABS dan Non ABS
2.2.1 Rem ABS ( Anti Lock Braking System)
ABS atau biasa dikenal dengan Anti-lock brake system ini adalah
sistem pengereman yang di kontrol secara hidrolik. Sistem ini
menggunakan suatu unit komputer actuator yang berguna untuk
mengendalikan tekanan hidrolik yang menuju ke disc brake caliper.

Gambar 2.1 Rangkaian Sistem Rem ABS (Anti-Lock Brake


System)

Beberapa mobil dilengkapi dengan sistem pengereman ABS ( Anti-


Lock Barke System). Sistem ini digunakan pada kendaraan untuk
menunjang keselamatan penumpang pada mobil. Sistem ini berfungsi
ketika rem mendadak ( Panic Brake ) di jalan licin, sehingga mencegah
roda tidak terkunci atau lepas kendali.

 Fungsi ABS (Anti Lock Braking System)

ABS ini berfungsi untuk mencegah rem mengunci ( Locking ) pada


saat terjadi pengereman mendadak yang akan berpotensi mengakibatkan
roda tergelincir ( Slip ) atau ketika jalanan basah atau licin ban mobil tidak
akan ngepot. Teknologi pengereman ini akan sangat berguna jika
berkendara pada kondisi hujan atau jalanan licin, oleh sebab itu ketika kamu
memiliki kendaraan bermotor atau mobil, sebaiknya segera periksa kondisi
ABS, apakah dalam keadaan baik atau tidak agar kamu dapat berkendara
lebih aman.

6
2.2.2 Rem Non ABS
Sistem kerja rem tradisional cukup sederhana. Anda menekan
pedal rem, bantalan rem akan memberi tekanan dan mobil akan melambat.
Tetapi pada permukaan yang licin, mudah untuk mengerem cukup keras
sehingga roda mulai meluncur di permukaan jalan. Rem konvensional masih
nyaman dipakai ketika berada di permukaan kering.

Harga yang murah serta komponen yang lebih sedikit memuat rem
konvensional atau non ABS lebih murah dibandingkan rem ABS ketika ada
kerusakan. Selain itu, rem konvensional dianggap lebih baik ketika berada
di jalanan kerikil, salju, dan kondisi jalan yang bergelombang karena kerikil
dan salju terjepit di depan ban setelah penguncian.

Kekurangan rem tradisional adalah ketika melakukan pengereman


mendadak, pengemudi akan lebih sulit untuk mengendalikan kendaraan.
Baik pada kondisi kering maupun basah, pengemudi harus menjaga gar roda
tidak mengunci. Metode pengiriman ini disebut dengan threshold.

2.2.3 Prinsip Kerja Rem

 Terjadinya Gesekan Dan Pemindahan Gravitasi Mobil 

Secara umum, prinsip kerja pada elemen rem didasari atas gesekan
ban dan permukaan jalan. Rem yang digunakan akan menambah beban
pada ban dan akhirnya gesekan akan membantu mengurangi laju
kendaraan. Gesekan ini terjadi karena posisi ban berhenti berputar dan
statis, sehingga memberi efek gesek pada dua permukaan.

Anda bisa mengamati hal tersebut dengan suara decitan yang kerap
terdengar saat mengerem. Dalam proses pengereman ini, titik pusat
gravitasi kendaraan akan berpindah sesuai dengan rem yang aktif.
Umumnya, pengereman akan dimulai dengan rem depan kemudian disusul
dengan roda belakang.

7
 Perubahan Energi Kinetik Menjadi Panas

Prinsip kerja dari rem mobil adalah karena perubahan energi kinetik
ke energi panas. Saat rem diaktifkan, kendaraan tidak akan bisa berhenti
secara langsung. Saat mesin mobil sudah dibebaskan dengan pemindahan
daya kinetik, namun kendaraan cenderung akan tetap berjalan. Hal
tersebut terjadi karena mesin tidak benar benar kehilangan daya gerak. 

Jika diperhatikan, hal tersebut terjadi karena dapur pacu berjalan


dengan prinsip pengubahan gaya panas menjadi gaya kinetik. Sedangkan
break system menggunakan prinsip keterbalikan. Di sini, pengereman
justru menggunakan energi gerak untuk dijadikan gaya panas sebagai cara
mengurangi kecepatan laju kendaraan. 

Seperti yang telah disampaikan pada point sebelumnya, gaya gesek


terjadi karena ban mobil terhenti dan bertemu dengan aspal jalan. Ban
yang berhenti ini disebabkan oleh pertemuan sepatu rem dan brake drum
atau tromol. Prinsip kerja dari rem mobil adalah tenaga gerak putar roda
yang berubah karena gesekan akan di-convert menjadi tenaga panas. 

Kemudian, tenaga panas tersebut akan dibuang langsung ke udara


luar. Jika Anda masih bingung, sebenarnya prinsip pertama dan kedua ini
berkesinambungan. Gesekan dari sepatu rem dan tromol akan memaksa
ban untuk berhenti seketika. Kemudian gesekan permukaan ban yang
terhenti dan aspal akan mengurangi laju mobil. 

 Prinsip Tuas Pada Pedal Rem Dengan Tekanan Hidrolik

Kedua proses dan prinsip tersebut tidak jauh dari pengoperasian


pedal rem. Saat pedal ditekan, master cylinder akan mengubah tekanan
yang diberikan menjadi hidrolik. Pedal rem sendiri memiliki prinsip tuas
yang mana mengubah tekanan pedal yang kecil menjadi lebih besar tepat
di master cylinder.

8
Tekanan ini akan menyalur ke wheel cylinder atau Brake caliper
yang ada di tromol mobil. Dengan hukum pascal, tekanan tersebut akan
mengaktifkan disc pad rem atau kanvas rem untuk mengurangi putaran
ban. Jadi prinsip kerja dari rem mobil adalah berkaitan dengan tekanan
hidraulik, gaya gesek, dan gaya panas.

Bisa disimpulkan bahwa prinsip dari komponen rem terjadi sangat


kompleks. Gesekan antara ban dan jalan akan memindahkan gravitasi
mobil. Kemudian sistem juga berjalan karena perubahan energi kinetik ke
panas. Sedangkan master silinder mengubah prinsip tuas pedal rem
menjadi hidrolik untuk mengurangi kecepatan.

2.1 Klasifikasi Pengereman

Sistem pengereman pada mobil diklasifikasikan sebagai berikut :

 Rem Tromol

Rem tromol terdiri dari sepasang kampas rem yang terletak pada
backplate yang tetap (tidak ikut berputar bersama tromol roda). Pada saat
tuas rem tidak ditekan sepatu rem dengan tromol tidak saling kontak,
tetapi pada saat tuas rem ditekan lengan rem memutar cam pada sepatu
rem sehingga kampas rem menjadi mengembang dan bergesekan dengan
tromol yang mengakibatkan putaran tromol melambat dan berhenti.
Gesekan antara kampas rem dan tromol dipengaruhi oleh temperatur
kampas rem tersebut, gesekan akan berkurang dan gaya pengereman ikut
menurun ketika kampas rem menjadi panas.

Kelebihan dan kekurangan rem tromol adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan
kerja ekstra dalam pengereman. Contoh: kendaraan operasional
seperti bis, truk, minibus, dsb. Jadi rem tromol dapat digunakan
pada beban angkut yang berat.

9
b. Kekurangan
Rem tromol masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya.
Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol
tersebut menggumpal didalam tromol. Jadi untuk perawatan
membersihkannya harus membuka roda agar rem tromol dapat
dibersihkan dari debu dan kotoran.

Gambar 2.2 Komponen Rem Trombol

Gangguan yang biasa terjadi pada rem tromol adalasebagai berikut:

1. Daya pengereman lemah.

- Rem tidak disetel dengan benar


- Kampas rem dan tromol aus
- Kampas rem kotor.

2. Pedal lambat atau terlalu keras untuk kembali pada posisi semula.

- Terjadi keausan pada sepatu rem dengan cam


- Terjadi kerenggangan berlebihan antara lengan rem dengan
cakram
- Terjadi keausan pada pegas pengembali
- Penyetelan rem kurang tepat.

10
3. Terjadinya bunyi pada saat pengereman.

- Terjadi keausan pada kampas rem


- Terjadi keausan pada tromol
- Kampas rem dan tromol yang kotor.

 Rem Cakram

Rem cakram atau rem piringan terdiri dari master rem, kaliper dan
piringan. Piringan bisa dibuat padat atau dengan memakai lubang
pendingin pada bagian tengahnya. Untuk menjepit piringan rem cakram
menggunakan tekanan hydraulic, agar dapat menghasilkan tenaga yang
cukup kuat dan efisien.

Gambar 2.3 Komponen Sistem Rem Cakram

Piringan tersebut berputar bersama dengan roda dan berfungsi


untuk menerima tekanan gesekan dari kampas rem.
Adapun kelebihan dan kekurangan pada Rem Cakram :
a. Kelebihan

- Rem cakram bekerja tidak menimbulkan bunyi


- Pergantian pad rem lebih mudah
- Gaya pengereman stabil meski terserang air
- Gaya kedua pad selalu seimbang
- Konstruksi ringkas
- Pelepasan panas yang baik
- Durabilitas baik atau tahan lama

11
b. Kekurangan
- Memerlukan penekanan ke pad rem yang besar
- Membutuhkan tambahan komponen untuk membesar
gaya pengereman
- Elemen yang kecil
- Lebih cepat aus
- Lebih cepat kotor

Macam-macam pengereman mobil berdasarkan kegunaannya :

 Rem Kaki
Jenis rem ini digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan dengan cara tenaga dorong dari kaki
pengendara yang memberikan beban ke pedal rem sehingga
mendorong master silinder dan memompa minyak rem mengalir
melalui pipa rem menuju ke masing-masing kaliper sehinggakampas
rem menekan disk pad.

Gambar 2.4 Rem kaki pada


mobil

 Rem Parkir
Rem parkir terutama digunakan untuk parkir. Mobil penumpang
dan kendaraan komersial kecil memiliki rem parkir roda belakang (rem
kaki) atau rem parkir khusus yang dihubungkan ke roda belakang.

12
Kendaraan niaga besar menggunakan rem parkir jenis rem tengah,
yang dipasang di antara poros baling-baling dan gearbox. Sistem rem
parkir terdiri dari tuas rem, joystick atau pedal, mekanisme kabel atau
tuas, dan rem dan tromol sepatu yang menghasilkan gaya pengereman.

Gambar 2.5 Rem Parkir pada mobil

13
BAB III
MOTODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yaitu suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengujian secara
seksama pada suatu objek yang sedang diteliti sehingga di dapatkan data-data
yang akurat.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini diperkirakan akan dilaksanakan pada Februari 2023
sampai dengan Juni 2023 Bertempat di Jalan raya yang menurun lalu akan di
survey dan di tentukan setelah proposal Tugas Akhir ini diterima.

3.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada saat melakukan penelitian
"ANALISA JARAK PENGEREMAN TERHADAP BEBAN DENGAN
KONDISI JALAN ASPAL, BETON DAN TANAH BERBATU PADA
MOBIL MITSUBISHI STRADA TRITON TAHUN 2012" adalah sebagai
berikut:

3.3.1 Alat
1. Meteran
Suatu alat yang di gunakan untuk mengukur jarak lintasan dan
jarak pengereman kendaraan.

Gambar 3.1 Meteran

2. Kunci Roda
Untuk membuka baut/mur tiap-tiap roda.

Gambar 3.2 Kunci Roda

14
3.Dongkrak dan Kunci Stand

Berfungsi untuk mendongkrak dan menyangga mobil.

Gambar 3.3 Kunci Dongkrak dan Jack Stand

4.Obeng (-) dan (+)

Berfungsi untuk menyetel kekencengan rem tromol.

Gambar 3.4 Obeng (-) dan (+)

5. Kunci Combinasi

Berfungsi untuk mengencangkan dan mengendurkan baut atau mur.

15
Gambar 3.5 Kunci Combinasi

6. Kunci Shock

Berfungsi untuk mengencangkan dan mengendurkan baut dan mur.

Gambar 3.6 Kunci Shock

7. Tang

Berfungsi untuk membuka Pin pengunci pada rem tromol.

Gambar 3.7 Tang

8. Minyak Rem

16
Berfungsi untuk pelumas pada komponen logam yang
bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam
tersebut tidak mudah aus, tahan panas dan tidak berubah bentuk
pada suhu tinggi.

Gambar 3.8 Minyak Rem

3.3.2 Bahan
1 unit Mobil Mitsubishi Triton 2500cc Tahun 2012.

Gambar 3.9 Mobil Mitsubishi Triton 2500cc Tahun 2012

3.4 Prosedur Pengambilan Data

Pengambilan data dengan cara pengujian mobil setelah kerusakan


pada sistem rem diperbaiki atau berfungsi dengan baik lalu merasakan
performa yang terjadi pada brake sistem tersebut, dan mengukur jarak

17
pengereman brake sistem ini dari saat menginjak pedal hingga unit ini
berhenti, kecepatan yang diambil dalam pengujian ini yaitu 20 km/jam, 30
km/jam, 40 km/jam, 50 km/jam dan 60 km/jam pada jalan lurus datar dengan
medan jalan yang berbeda-beda.

3.5 Langkah Pengerjaan


Langkah pengerjaan yaitu apa saja yang harus dipersiapkan dan
bagaimana prosedur pembongkaran, pemasangan, prosedur analisa

3.3.1 Praktikan
1). Mengenakan pakaian kerja, sarung tangan, masker dan topi

2). Serius dalam bekerja

3.3.2 Alat dan Bahan


1). Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya

2). Membuang minyak rem di air, supaya tidak menetes pada body

3.3.3 Bagi Lingkungan Sekitar


1). Menggunakan alas / baskom untuk melindungi kotoran yang jatuh ke
lantai

2). Menjaga kebersihan lingkungan kerja dari sisa vaselin, kotoran dan
tetesan minyak rem

3.3.4 Memasang / Melepas Rem Depan


1. Lepas dengan urutan seperti yang ditunjukkan dalam tabel.

2. Pasang dengan urutan kebalikan dari melepas.

3. Setelah pemasangan, tekan pedal beberapa kali, putar roda dengan


tangan, dan pastikan bahwa rem tidak narik.

18
Gambar 3.10 Rem Depan

Catatan Melepas Guide Plate

Tarik di bagian miring


supporting part dari guide plate
dengan arah yang ditunjukkan oleh
panah (1) dan (2) seperti terlihat
dalam gambar, untuk melepas guide
plate dari mounting support.

Gambar 3.11 Guide Plate

Catatan Melepas Disc Plate


Tandai baut wheel hub dan
disc plate sebelum melepas untuk
referensi saat pemasangan.

Gambar 3.12 Disc Plate

Catatan Memasang Disc Plate

1. Bersihkan karat atau


bagian kasar pada
permukaan kontak dari
disc plate dan wheel hub.

2. Pasang disc plate dan tepatkan tanda yang dibuat


sebelum dilepas.

Catatan Memasang Outer Shim, Inner shim

1. Rakit shim yang dilapisi karet


ke
back plate dari disc pad.

3. Oleskan grease rem ke


shim yang dilapisi karet
seperti yang terlihat pada
gambar.

19
Gambar 3.13 Shim

Mengganti Disc Pad

1. Lepas dengan urutan seperti


ditunjukkan dalam tabel.

4. Pasang dengan urutan


kebalikan dari melepas.

Gambar 3.14 Disc Pad

Membongkar/merakit caliper (depan).


1. Bongkar dengan urutan seperti
ditunjukkan di table.
2. Rakit dengan urutan kebalikan dari
membongkar.

Gambar 3.15 Caliper Depan

3.3.5. Melepas/Memasang Rem Belakang


1. Lepas dengan urutan seperti ditunjukkan dalam tabel.
2. Pasang dengan urutan kebalikan dari melepas.
3. Setelah pemasangan, pompa pedal rem beberapa kali dan periksa hal
berikut
ini:
- Langkah tuas rem parkir
- Rem narik

20
Gambar 3.16 Rem Belakang

Catatan Melepas Upper Return Spring


Lepas return spring
menggunakan obeng berkepala datar
sambil menahannya dengan tangan,
seperti terlihat dalam gambar, untuk
mencegahnya meloncat.

Catatan Memasang Upper Return Spring


Pasang return spring
menggunakan obeng berkepala datar
sambil menahannya dengan tangan,
seperti terlihat dalam gambar, untuk
mencegahnya meloncat.
Gambar 3.17 Return Spring

Catatan Memasang Tromol Rem


Pastikan bahwa setiap komponen
parts rem belakang (tromol) terpasang
dengan benar seperti dalam gambar..

Gambar 3.18 Tromol Rem

21
3.6 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Observasi lapangan
& tinjauan pustaka

Proses persiapaan alat & bahan

Pemeriksaan sistem rem

Proses Analisa system rem

Pengujian jarak
rem

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan & saran

selesai

22
Gambar 3.19 Diagram Alir Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

https://artikel-teknologi.com/sistem-pengereman-break-system/

https://www.autoexpose.org/2018/01/sistem-rem.html

https://eprints.umm.ac.id/79591/51/BAB%202%20%281%29.pdf

https://cintamobil.com/pengemudian/perbedaan-rem-non-abs-dan-abs-serta-
kelebihan-dan-kekurangannya-aid1974

https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/memahami-
prinsip-dan-cara-kerja-rem-mobil/

https://www.otosigna.com/keunggulan-dan-kekurangan-rem-cakram/

https://www.geraiteknologi.com/2020/12/rem-parkir-pengertian-tipe-prinsip.html

23

Anda mungkin juga menyukai