Oleh :
oleh
DINA BERRY LAURENZA SIANTURI
1505131041
Kata kunci: Perkerasan Kaku Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993.
ANALYSIS OF RIGID PAVEMENT THICKNESS AND RAB BY
METHODBINA MARGA 2017 AND AASHTO 1993 IN A TOLL ROAD
PROJECT ON MEDAN-KUALANAMU-TEBING TINGGI SECTION 7A
(STA. 77+515–82+000)
oleh
1505131041
Transportation has a very important role in people's lives along with the
times, especially in Deli Serdang, North Sumatera. Increasing vehicle volume will
affect the level of traffic performance which ultimately causes congestion. Several
factors supporting the occurrence of congestion are the increase in population
and the need for transportation facilities, vehicles that stop and park, pedestrians,
and non-motorized vehicles. Congestion that often occurs in Deli Serdang is
located on the Perbaungan-Sei Rampah road, especially on Jalan Pasar Bengkel.
This road is one of the roads that connects Medan-Tebing Tinggi. Because of the
frequent congestion, a solution has been found, namely to build the MKTT
(Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi) toll road that connects Medan-Tebing
Tinggi.The construction of the MKTT toll road is inseparable from the planning of
rigid pavement thickness where in this case study we tried to calculate the rigid
pavement thickness using three methods.
The calculation of rigid pavement with the methodBina Marga 2017 and
AASHTO 1993. The technique of data collection is done by finding data to PT.
Jasa Marga Kualanamu Toll Medan so get LHR data, shop drawing data, CBR,
concrete quality data and traffic growth. From the calculation results obtained 1)
Based on the LHR (Average Traffic) survey then, planning the Medan-
Kualanamu-Tebing Tinggi toll road with 4 divided 2-lane (4/2D) lanes this
growth factor passes 6% every year. From the calculation of concrete plate
thickness, the result obtained from Method Bina Marga 2017 is 30.5 cm and the
AASHTO-1993 Method is 28 cm. This is due to differences in the input parameters
of each method.
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat yang sungguh luar biasa
kepada penulis sehingga dapat meyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul
“ANALISIS TEBAL PERKERASAN KAKU DAN RAB DENGAN METODE
BINA MARGA 2017 DAN AASHTO 1993 PADA PROYEK JALAN TOL
MEDAN-KUALANAMU-TEBING TINGGI PADA SEKSI 7A (STA 77+515-
82+000)”.
Adapun tujuan penulis dalam menyusun Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk
melengkapi syarat kelulusan semester VIII di Program Studi D IV Teknik Perancangan
Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Medan. Penulis berharap melalui laporan ini
penulis dapat memperoleh ilmu teori khususnya dalam bidang konstruksi sipil dan
akhirnya dapat mengimplementasikannya. Selain itu, penulis berharap kiranya Laporan
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1
9. Kedua Orangtua saya yang membantu dan mendukung saya dalam
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini baik berupa doa, motivasi, serta
materi;
10. Bang Simon Sianturi dan juga adek saya Jack Sianturi yang selalu mendukung
dan menyemangati saya dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir saya;
11. Teman-teman saya yaitu terkhususnya: Ella Marpaung, Winda Lubis, Jefri
Simaremare yang selalu setiap harinya mengingatkan saya untuk menyiapkan
Laporan Tugas Akhir dan membantu saya dalam menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir;
12. Terimakasih juga buat seseorang yang tersayang yang selalu mengingatkan
saya untuk menyelesaikan tugas akhir.
13. TPJJ 8A yang telah membantu saya dalam pelaksanaan kegiatan Laporan Tugas
Akhir.
2
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK.....................................................................................................vi
ABSTRACT..................................................................................................vii
DAFTAR ISI...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................xi
DAFTAR TABEL.......................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
4.3 Kajian Lalu lintas proyek Jalan Tol Berdasarkan MKJI 1997.......55
4.5.1 W18.....................................................................................................60
4.5.2 Reliability.............................................................................................61
BAB 4 PENUTUP........................................................................................78
5.1 Kesimpulan.............................................................................................78
5.2 Saran.......................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................79
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5 Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas jalan
Tabel 2.6 Faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisah arah (FCsp) ........ 14
Tabel 2.9 Faktor laju pertumbuhan lalu lintas (i) (%) ............................... 18
Tabel 2.12 Distribusi beban kelompok sumbu kendaraan berat (HVAG) ... 23
Tabel 2.13 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu Lintas Berat 27
Tabel 2.14 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu Lintas
Rendah .................................................................................... 28
Berat....................................................................................... 44
Tabel 4.1 Data Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) Sei Rampah-Kota
Tabel 4.3 Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya ...... 57
Tabel 4.4 Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi .................................... 58
Tabel 4.5 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu-lintas Berat ... 58
Tabel 4.17 Perhitungan koefisien tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk
1
struktur ruang dalam rangka mewujudkan sarana nasional. Pembangunan
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tiggi yang berdomisili di daerah Sei
Bamban diharapkan mampu menjadi solusi waktu dan kenyamanan lalu-
lintas daerah Sei Rampah-Sei Bamban dan sekitarnya, sehingga mobilitas
masyarakat dapat berjalan dengan baik. Dalam pembangunan Jalan Tol
MKTT tersebut tidak terlepas dari perencanaan tebal perkerasan kaku
dimana dalam tugas akhir ini, saya mencoba menganalisis tebal perkerasan
kaku dengan menggunakan Metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993.
Adapun beberapa rumusan masalah yang hendak diteliti dalam laporan ini
adalah :
1. Bagaimana menghitung tebal perkerasan jalan tol menurut Metode
AASHTO 1993 dan Manual Desain Perkerasan Jalan Bina Marga 2017?
2. Bagaimana menghitung rencana anggaran biaya pekerjaan berdasarkan
hasil dari perencanaan dan telah menyesuaikan dengan spesifikasi
pekerjaan menurut Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)?
2
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perbedaan antara perhitungan tebal perkerasan dengan
menggunakan metode AASHTO 1993 dan Manual Desain Perkerasan
Jalan Bina Marga 2017.
2. Dapat menghitung rencana anggaran biaya dari hasil perencanaan dan
penyesuaian spesifikasi pekerjaan.
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang
penulisan tugas akhir, topik pembahasan, manfaat
penulisan, teknik pengumpulan data dan sistematika
laporan.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
`Dalam bab ini berisi uraian tentang alur pkir dan
perkembangan topik kajian.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan data.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
b. Setiap jalan tol wajib dilengkapi dengan aturan perintah dan larangan yang
dinyatakan dengan rambu lalu lintas, marka jalan, atau alat pemberi isyarat lalu
lintas.
Sedangkan untuk spesifikasi teknis jalan tol itu sendiri antara lain:
1. Tidak ada persimpangan sebidang dengan ruas jalan lain atau dengan
prasarana transportasi lainnya;
2. Jumlah jalan masuk dan jalan keluar kedaran dari jalan tol dibatasi secara
efesien dan semua jalan masuk dan jalan keluar harus terkendali secara penuh;
3. Jarak antar simpang susun paling rendah 5 km untuk jalan tol luar perkotaan
dan paling rendah 2 km untuk jalan tol dalam perkotaan;
4. Jumlah lajur sekurang-kurangnya 2 lajur per-arah;
5. Menggunakan pemisah tengah atau median;
6. Lebar bahu jalan sebelah luar harus dapat dipergunakan sebagai jalur lalu lintas
sementara dalam keadaan darurat;
7. Pada setiap jalan tol harus tersedia sarana komunikasi, sarana deteksi
pengaman lain yang memungkinkan pertolongan dengan segera sampai
ketempat kejadian, serta upaya pengamanan terhadap pelanggaran, kecelakaan,
dan gangguan keamanan lainnya;
8. Pada jalan tol antar kota harus tersedia tempat istirahat dan pelayanan untuk
kepentingan pengguna jalan tol paling sedikit 1 untuk setiap jarak 50 km pada
setiap jurusan;
9. Setiap tempat istirahat dan pelayanan dilarang dihubungkan dengan akses
apapun dari luar jalan tol.
6
b. Perubahan dalam biaya operasi kendaraan dari perbaikan keadaan lalu lintas
jalan pada jalan baru, berbeda untuk setiap jenis kendaraan, pemakai jalan
sendiri tidak taupasti hubungan biaya operasi kendaraan pada jalan baru dan
jalan lama.
7
Pengelompokan Jalan Menurut Statusnya
Jalan Nasional
- Jalan umum dengan fungsi Arteri Primer;
- Menghubungkan antar Negara;
- Jalan yang bersifat strategi Nasional.
Jalan Provinsi
- Jalan umum dengan fungsi kolektor primer;
- Menghubungkan Ibukota Provinsi dengan Ibukota Kabupaten atau Kota;
- Jalan yang bersifat strategi Regional.
Jalan Kabupaten
- Jalan Umum dengan fungsi kolektor primer;
- Menghubungkan Ibukota Kabupaten dengan Ibukota Kecamatan;
- Jalan strategis lokal di daerah Kabupaten;
- Jaringan jalan sekunder diluar daerah perkotaan.
Jalan Kota
- Jalan umum dalam sistem sekunder;
- Menghubungkan antar pusat kegiatan lokal dalam kota;
- Berada di pusat perkotaan.
Jalan Desa
- Jalan umum dalam sistem tersier;
- Menghubungkan kawasan di dalam desa dan antar pemukiman.
Pengelompokan Jalan Menurut Kelas
Jalan Bebas Hambatan (Freeway);
Jalan Raya (Highway);
Jalan Sedang (Road);
Jalan Kecil (Street).
8
cara lapisan yang lebih atas menggunakan bahan yang berkualiatas lebih baik dari
pada lapisan dibawahnya. Pada prinsipnya konstruksi perkerasan jalan harus
cukup kuat untuk memikul berat kendaraan yang lewat diatasnya dan permukaan
jalan harus dapat menahan terhadap gaya gesekan serta keausan dari roda
kendaraan, termasuk juga terhadap pengaruh air hujan. (S. Sukirman, 1999: 7).
Apabila perkerasan jalan tidak mempunyai kekutan yang cukup besar secara
keseluruhan maka jalan tersebut akan mengalami penurunan penggeseran baik
pada konstruksi perkerasaan maupun tanah dasarnya (sub grade) sehingga jalan
tersebut akan mengalami kerusakan sama sekali. Jadi jelas bahwa fungsi
konstruksi jalan raya adalah untuk memikul beban lalu lintas yang lewat diatasnya
dan menyebarkan atau meneruskan ke tanah dasar (sub grade) dimana konstruksi
perkerasan tersebut diletakkan.(S. Sukirman, 1999).
Perkerasan di definisikan sebagai lapisan yang relatif stabil yang dibangun
diatas tanah asli atau tanah dasar yang berfungsi untuk menahan dan
mendistribusikan beban kendaraan serta sebagai lapisan penutup permukaan. Jadi
perkerasan dibangun karena permukaan tanah dasar tidak mampu menahan beban
kendaraan diatasnya.
9
Gambar 2.1 Tipikal Struktur Perkerasan Kaku (Sumber: Sukirman 1997)
10
2.3.4 Jenis-Jenis Perkerasan Kaku
Perkerasan kaku atau perkerasan beton adalah suatu konstruksi dengan
bahan baku agregat dan menggunakan semen sebagai pengikatnya, (Aly, M.A.,
2004, Teknologi Perkerasan Jalan Beton Semen, Yayasan Pengembang Teknologi
dan Manajemen, Jakarta Barat).
Perkerasan beton semen adalah struktur yang terdiri atas pelat beton semen
yang bersambung (tidak menerus) tanpa atau dengan tulangan, atau menerus
dengan tulangan, terletak di atas lapis pondasi bawah atau tanah dasar, tanpa atau
dengan lapis permukaan beraspal. Pada saat ini dikenal 3 jenis perkerasan beton
yaitu:
1. Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (Jointed Unreinforced/Plian
Concrete Pavement)
Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (Jointed Unreinforced/Plian
Concrete Pavement) adalah jenis perkerasan beton semen yang dibuat tanpa
tulangan dengan ukuran pelat mendekati bujur sangkar, dimana panjang dari
pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan melintang. Panjang pelat
dari jenis perkerasan ini berkisar antara 4–5 m.
2. Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan (Jointed Reinforced
Concrete Pavement)
Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan (Jointed Reinforced
Concrete Pavement), jenis perkerasan beton yang dibuat dengan tulangan, yang
ukuran pelatnya berbentuk empat persegi panjang, dimana panjang dari
pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan melintang. Panjang pelat
dari jenis perkerasan ini berkisar antara 8-15 m.
3. Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan (Continuously Reinforced
Concrete Pavement)
Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan (Continuously Reinforced
Concrete Pavement), Jenis perkerasan beton yang dibuat dengan tulangan dan
dengan panjang pelat yang menerus yang hanya dibatasi oleh adanya
sambungan-sambungan muai melintang. Panjang pelat dari jenis perkerasan ini
lebih besar dari 75 m.
11
4. Perkerasan beton semen pra-tegang (Prestressed Concrete Pavement)
Perkerasan beton semen pra-tegang (Prestressed Concrete Pavement), Jenis
perkerasan beton menerus, tanpa tulangan yang menggunakan kabel-kabel
pratekan guna mengurangi pengaruh susut, muai dan lenting akibat perubahan
temperatur dan kelembaban.
C = Co × FCw × FCsp
Keterangan:
C = Kapasitas (satuan mobil penumpang/jam).
Co = Kapasitas dasar (satuan mobil penumpang/jam).
FCw = Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu-lintas.
12
Truk besar (LT) yang meliputi truk 3 gandar dan truk kombinasi.
Kendaran ringan (LV) meliputi kendaraan penumpang mini bis, truk, Pick-Up,
dan Jeep (emp selalu 1).
13
Tabel 2.4 Kapasitas Dasar Jalan Tol Tak Terbagi
Tipe jalan bebas hambatan Kapasitas dasar total kedua arah
(smp/jam)
Dua lajur tak terbagi
-Datar 3400
-Bukit 3300
-Gunung 3200
Tabel 2.5 Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas jalan tol
(FCw)
Tipe jalan bebas hambatan Lebar efektif jalur lalu lintas (m) FCw
Empat lajur terbagi Per lajur
Enam lajur terbagi 3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,03
Dua lajur tak terbagi Total kedua arah
6,5 0,96
7 1,00
7,5 1,04
Sumber: MKJI Jalan Bebas Hambatan 1997
14
2.4.2 Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan didefenisikan sebagai perbandingan rasio arus dengan
kapasitas, digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan tingkat kinerja suatu
jalan. Kecepatan dan derajat kejenuhan dipakai sebagai indikator
kinerja/performasi arus lalu-lintas. Derajat kejenuhan (degree of saturation) ini
nantinya dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu jalan yang
menunjukkan apakah suatu segemen jalan mempunyai masalah kapasitas atau
tidak. Derajat kejenuhan dinyatakan dalam persamaan:
DS = Q/C
Keterangan:
DS = Derajat kejenuhan C = Kapasitas (smp/jam)
Q = Arus lalu-lintas (smp/jam)
Apabila dari perhitungan didapatkan DS < 0,75 maka jalan tersebut masih
dapat melayani kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut dengan baik. Apabila
diperoleh harga DS > 0,75 maka ruas jalan tersebut sudah tidak mampu melayani
banyaknya kendaraan yang melewatinya. Angka 0,75 diambil dari Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.
Besarnya nilai DS sangat mempengaruhi tingkat pelayanan jalan, semakin
kecil nilai DS maka jalan terkesan lengang. dan sebaliknya bila nilai DS
mendekati angka 0,75 jalan tersebut harus diperlebar, dilakukan traffic
management, atau dengan membuat jalan baru.
Hubungan tingkat pelayanan dengan derajat kejenuhan bisa dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.7 Kondisi Arus dalam Derajat Kejenuhan
Tingkat Pelayanan Derajat Kejenuhan
A < 0,03
B 0,10 – 0,50
C 0,50 – 0,70
D 0,50 – 0,70
E 0,70 – 0,90
F 0,90 – 1,00
Sumber: MKJI Jalan Bebas Hambatan 1997
15
2.4.3 Lalu-lintas Harian Rencana
Lalu-lintas harian digunakan sebagai volume jam perencanaan, yaitu
volume yang digunakan untuk perencanaan teknik jalan. Volume jam perencanaan
digunakan dasar perencanaan volume lalu-lintas dalam satu jam. Besarnya volume
jam perencanaan ditentukan dengan rumus:
VJP = LHR × k
Keterangan:
VJP = Volume Jam Perencanaan.
LHR = Lalu Lintas Harian Rencana.
K = Faktor volume lalu lintas jam tersibuk (%), k = 11% (MKJI 1997).
16
AC dengan CTB (ESA pangkat 5) - - - 2 2
Parameter yang penting dalam analisis struktur perkerasan adalah data lalu
lintas yang diperlukan untuk menghitung beban lalu lintas rencana yang
dipikul oleh perkerasan selama umur rencana. Beban dihitung dari volume
lalu lintas pada tahun survey yang selanjutnya diproyeksikan ke depan
sepanjang umur rencana.
17
1) Survei lalu lintas, dengan durasi minimal 7 x 24 jam;
2) Hasil-hasil survey lalu lintas sebelumnya.
b. Jenis Kendaraan
(𝟏 𝟎,𝟎𝟏 𝒊)𝑼𝑹 𝟏
R= 𝟎,𝟎𝟏 𝒊
…………………………………………(2.1)
18
i2 = laju pertumbuhan tahunan lalu lintas periode 2 (%)
19
Tabel 2.10 Nilai VDF masing-masing kendaraan niaga
20
Tabel 2.11 Nilai VDF masing-masing kendaraan niaga
21
e. Beban sumbu standar kumulatif
Dengan :
LHRJK : lintas harian rata – rata tiap jenis kendaraan niaga (satuan
kendaraan per hari).
22
dapat menggunakan data hasil survey jembatan timbang atau mengacu
pada tabel 2.6 dibawah ini.
23
350 - 360 - - - 0,4 -
360 - 370 - - - - -
370 - 380 - - - 0,9 0,13
380 - 390 - - - 0,4 -
390 - 400 - - - - 0,26
400 - 410 - - - - 0,26
410 - 420 - - - - 0,13
420 - 430 - - - - -
430 - 440 - - - - -
440 - 450 - - - - 0,4
450 - 460 - - - - 0,13
460 - 470 - - - - -
470 - 480 - - - - 0,13
480 - 490 - - - - -
490 - 500 - - - - -
500 - 510 - - - - -
510 - 520 - - - - 0,13
520 - 530 - - - - -
530 - 540 - - - - -
540 - 550 - - - - -
550 - 560 - - - - 0,13
4. Umur Rencana
Apabila pondasi perkerasan terdiri dari beberapa lapis atau apabila tanah
dasar asli terdiri dari beberapa lapis dengan kekuatan tertinggi terletak
pada lapis paling atas maka CBR tanah dasar ditentukan dengan
rumus berikut :
𝟑
𝒊 𝒉𝒊 𝑪𝑩𝑹𝟎,𝟑𝟑
CBR ekivalen = ……………………………..(2.3)
𝒊 𝒉
24
Rumus diatas hanya berlaku untuk tanah dasar di bawah perkerasan kaku
selain tanah lunak atau gambut. Apabila semakin dalam kekuatan tanah
dasar semakin meningkat maka rumus di atas tidak berlaku. Dalam kasus
ini nilai CBR karakteristik adalah nilai CBR lapis teratas tanah dasar.
b. Tanah Lunak
25
Gambar 2.3 CBR maksimum tanah dasar untuk perkerasan kaku di
atas tanah lunak
Y = Nilai CBR
26
Gambar 2.4 Tinggi minimum permukaan akhir dari permukaan
tanah lunak untuk membatasi terjadinya deformasi plastis di bawah
sambungan pelat
Tabel 2.13 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu Lintas Berat
Struktur Perkerasan R1 R2 R3 R4 R5
Kelompok sumbu kendaraan berat
< 4.3 < 8.6 < 25.8 < 43 < 86
(overloaded) (10E6)
Dowel dan bahu jalan Ya
STRUKTUR
PERKERASAN (mm)
Tebal pelat beton 265 275 285 295 305
Lapis pondasi LMC 100
27
Tabel 2.14 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu Lintas
Rendah
28
digunakan. Metode ini sudah dipakai secara umum diseluruh dunia untuk
perencanaan serta di adopsi sebagai standar perencanaan di berbagai negara.
Parameter yang dibutuhkan pada perencanaan menggunakan Metode
AASHTO 1993 ini antara lain adalah:
Umur Rencana;
Equivalent Single Axle Load;
Terminal serviceability index;
Initial serviceability;
Serviceability loss;
Reliability;
Standar normal deviasi;
Modulus reaksi tanah dasar;
Modulus elastisitas beton;
Flexural strength;
Drainage coefficient;
Load transfer coefficient.
2.6.1 Traffic
Data dan parameter lalu-lintas yang digunakan untuk perencanaan tebal
perkerasan meliputi:
Jenis kendaraan;
Volume lalu-lintas harian rata-rata;
Pertumbuhan lalu-lintas tahunan;
Damage factor;
Umur rencana;
Faktor distribusi arah;
Faktor distribusi lajur;
Equivalent Single Axle Load, ESAL selama umur rencana (traffic design).
Faktor distribusi arah : DD = 0,3 – 0,7 dan umumnya diambil 0,5 (AASHTO 1993
halamanII-9).
Faktor distribusi lajur (DL), mengacu pada Tabel 2.15.
29
Tabel 2.15 Faktor distribusi lajur (DL)
Jumlah lajur setiap arah DL
1 100
2 80 – 100
3 60 – 80
4 50 – 75
Sumber: AASHTO 1993
W18 = ∑𝑵𝒏
𝑵𝟏 𝐋𝐇𝐑𝐣 𝐱 𝐃𝐅𝐣 𝐱 𝐃𝐃 𝐱 𝐃𝐋 𝐱 𝟑𝟔𝟓
Keterangan:
W18 = Traffic design pada lajur lalu-lintas, Equivalent Single Axle Load
LHRj = Jumlah lalu-lintas harian rata-rata 2 arah untuk jenis kendaraan j
DFj = Damage Factor untuk jenis kendaraan j.
DD = Faktor distribusi arah.
DL = Faktor distribusi lajur.
N1 = Lalu-lintas pada tahun pertama jalan dibuka.
Nn = Lalu-lintas pada akhir umur rencana.
(𝟏 𝒊 )𝒏 𝟏
Wt = W18 x
𝒊
30
Keterangan :
Wt = Jumlah beban gandar tunggal standar kumulatif.
W18 = Beban gandar standar kumulatif selama 1 tahun.
n = Umur pelayanan, atau umur rencana UR (tahun).
i = Perkembangan lalu-lintas (%).
2.6.2 Reliability
Reliability adalah kemungkinan bahwa perkerasan ang direncanakan akan
tetap memuaskan selama masa layannya. Penetapan angka reliability dari 50%
sampai 99,99% menurut AASHTO merupakan tingkat kehandalan disain untuk
mengatasi, mengakomodasi kemungkinan melesetnya besaran- besaran disain
yang dipakai, semakin tinggi reliabilitiy yang dipakai semakin tinggi tingkat
mengatasi kemungkinan terjadinya selisih (deviasi) desain dan kenyataan. Besar-
besaran desain yang terkait dengan ini antara lain:
1. Peramalan kinerja perkerasan;
2. Peramalan lalu-lintas;
3. Perkiraan tekanan gandar;
4. Pelaksanaan konstruksi.
c. Perkiraan tekanan gandar yang diperoleh secara primer dari WIM survey,
tingkat kehandalannya jauh lebih baik dibanding menggunakan data sekunder.
31
d. Dalam pelaksanaan konstruksi, spesifikasi sudah membatasi tingkat/syarat agar
perkerasan sesuai (atau lebih) dari apa yang diminta desain. Bahkan desain
merupakan syarat minimum dalam spesifikasi.
Arteri 80 – 99 75 – 95
Kolektor 80 – 95 75 – 95
Lokal 50 – 80 50 – 80
Sumber: AASHTO 1993
32
94 -1,555
95 -1,645
96 -1,751
97 -1,881
98 -2,054
99 -2,327
99,9 -3,090
99,99 -3,750
Sumber: AASHTO 1993
Standard deviation (So) untuk rigid pavement : So = 0,30 – 0,40 (diambil dari
AASHTO 1993 halaman I-62).
33
2.6.3 Serviceability
Terminal serviceability index (pt) mengacu pada Tabel 2.12. (diambil dari
AASHTO 1993 halaman II-10).
Initial serviceability untuk rigid pavement : po = 4,5 (diambil dari
AASHTO 1993 hal. II-10).
Total loss of serviceability :
ΔPSI = po – pt
MR = 1500 x CBR
𝐌𝐑
k=
𝟏𝟗,𝟒
Keterangan:
MR = Resilient modulus
34
Koreksi Effective Modulus of Subgrade Reaction, menggunakan Grafik
pada Figure 3.6. (diambil dari AASHTO 1993 halaman II-42): lihat Gambar 2.5.
Faktor Loss of Support (LS) mengacu pada Tabel 2.13. (AASHTO 1993 halaman
II-27).
Tabel 2.19 Loss of Support Factors (LS)
No. Tipe Material LS
Gambar 2.5 Pendekatan nilai modulus reaksi tanah dasar dari referensi
literatur
35
Pendekatan nilai Modulus Reaksi Tanah Dasar (k) dapat menggunakan hubungan
nilai CBR dengan k seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.6. Diambil dari
literartur Highway Engineering (Teknik Jalan Raya), Clarkson H Oglesby, R Gary
Hicks, Stanford University & Oregon State University, 1996.
Ec = 57000 x 𝒇𝒄′
Keterangan:
Ec = Modulus elastisitas beton (psi).
Fc’ = Kuat tekan beton, silinder (psi).
36
2.6.7 Load Transfer
Load transfer coefficient (J) mengacu pada Tabel 2.14. (diambil dari
AASHTO 1993 halaman II-26), danAASHTO halaman III-132.
37
b. Air dari samping jalan yang kemungkinan akan masuk ke pondasi jalan,
inipun relatif kecil terjadi, karena adanya road side ditch, cross drain, juga
muka air tertinggi terletak di bawah subgrade.
c. Pendekatan dengan lama dan frekuensi hujan, yang rata-rata terjadi hujan
selama 3 jam per hari dan jarang sekali terjadi hujan terus menerus selama
1 minggu.
Maka waktu pemutusan 3 jam (bahkan kurang bila memperhatikan butir kedua
dapat diambil sebagai pendekatan dalam penentuan kualitas drainase, sehingga
pemilihan mutu drainase adalah antara Good – Excelent.
Untuk kondisi khusus dapat dilakukan kajian tersendiri.
38
saat hujan saja. Inipun tidak membolehkan air sampai terkurung di struktur
dalam perkerasan. Lapis pondasi bawah diteruskan sampai ke lereng.
f. Berdasarkan seperti pada butir nomor 9.2.a–9.2.b–9.2.c. di atas. Dan persen
struktur perkerasan dalam 1 tahun terkena air dapat dilakukan pendekatan
dengan asumsi sebagai berikut:
𝑻𝒋𝒂𝒎 𝑻𝒉𝒂𝒓𝒊
Pheff = 𝒙 𝒙 WL x 100
𝟐𝟒 𝟑𝟔𝟓
Keterangan:
Pheff = Prosen hari efektif hujan dalam setahun yang akan berpengaruh
terkenanya perkerasan jalan (dalam %).
Tjam = Rata-rata hujan per hari (jam).
Thari = Rata-rata jumlah hari hujan per tahun (hari).
WL = Faktor air hujan yang akan masuk ke pondasi jalan (%).
39
2.6.9 Persamaan Penentuan Tebal Pelat (D)
𝚫𝑷𝑺𝑰
𝑳𝑶𝑮𝟏𝟎[ ] 𝑺𝒄.𝑪𝒅 𝒙 [𝑫𝟎,𝟕𝟓 𝟏,𝟏𝟑𝟐]
𝟒,𝟓 𝟏,𝟓
Log10W18 = ZRSo+73,5log10(D+1)-0,06 𝟏,𝟔𝟐𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟕
+(4,22-0,32Pt)xlog10 𝟏𝟖,𝟒𝟐
𝟏 𝟐𝟏𝟓,𝟔𝟑 𝑿 𝑱 𝒙 [𝑫𝟎,𝟕𝟓 [ ]
(𝑫 𝟏)𝟖,𝟒𝟔 (𝑬𝒄:𝒌)𝟎,𝟐𝟓
Keterangan:
W18 = Equivalent Singel Axle Load (ESAL).
ZR = Standar Normal Deviasi.
So = Standar Deviasi.
D = Tebal Pelat.
∆PSI = Serviceability loss = po - pt.
po = Initial Serviceability.
pt = Terminal Serviceability Index.
Sc = Modulus of Rupture sesuai spesifikasi pekerjaan (psi).
Cd = Drainage coefficient.
J = Load transfer coefficient.
Ec = Modulus Elastisitas (psi).
k = Modulus Reaksi tanah dasar (pci)
40
(Overlay), seperti: jalan perkotaan,
underpass, jembatan, terowongan. 40
Cement Treated Based (CTB)
Perkerasan Lapisan Fondasi atas,lapis fondasi
Kaku bawah,lapis beton semen,dan fondasi
jalan
Jalan tanpa penutup Semua elemen (termasuk fondasi jalan) Minum 10
Sumber: Bina Marga 2017
Catatan:
1. Jika dianggap sulit untuk menggunakan umur rencana diatas, maka dapat
digunakan umur rencana berbeda, namun sebelumnya harus dilakukan
analisis dengan discounted lifecycle cost yang dapat menunjukkan bahwa
umur rencana tersebut dapat memberikan discounted lifecycle cost
terendah. Nilai bunga diambil dari nilai bunga rata-rata dari Bank
Indonesia yang dapat diperoleh dari
http:/www.bi.go.id/web/en/monster/BI+Rate/Date+BI+Rate/.
2. Umur rencana harus memperhitungkan kapasitas jalan.
41
Pertumbuhan lalu-lintas umur rencana dihitung dengan faktor pertumbuhan
kumulatif (Cumulative Growth Factor).
(𝟏 + 𝟎. 𝟎𝟏𝒊)𝑼𝑹 − 𝟏
𝑹=
𝟎, 𝟎𝟏 𝒊
Keterangan:
R = Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif
i = Laju pertumbuhan lalu lintas tahunan (%)
UR = Umur rencana(tahun)
Apabila diperkirakan akan terjadi perbedaan laju pertumbuhan tahunan sepanjang
total umur rencana (UR),dengan i1% selama periode awal (UR1 TAHUN) dan
i2% selama sisa periode berikutnya (UR – UR1),faktor pengali pertumbuhan lalu-
lintas kumulatif dapat dihitung dari formula berikut.
Keterangan:
R = Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif.
𝑖 = Laju pertumbuhan tahunan lalu lintas periode 1 (%).
𝐼 = Laju pertumbuhan tahunan lalu lintas periode 2 (%).
UR = Total umur rencana (tahun).
UR1 = Umur rencana periode 1 (tahun).
Formula di atas digunakan untuk periode rasio volume kapasitas (RVK) yang
belum mencapai tingkat kejenuhan (RVK ≤ 0.85).
Apabila kapasitas lalu lintas diperkirakan tercapai pada tahun ke (Q) dari umur
rencana (UR), faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif dihitung sebagai
berikut:
(𝟏 𝟎,𝟎𝟏 𝒊)𝑸 𝟏
𝑹= + (UR-Q) (1+0.01i) (q-1)
𝟎,𝟎𝟏 𝒊
42
Pengaruh Pengalihan Lalu-lintas (Traffic Diversion)
Analisis lalu lintas harus memperhatikan faktor pengalihan lalu-lintas yang
didasarkan pada jaringan jalan dan harus memperhitungkan proyeksi peningkatan
kapasitas ruas jalan eksisting dan pembangunan ruas jalan baru.
43
2.7.4 Menentukan Struktur Perkerasan
Tabel 2.26 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu-lintas Berat
(Persyaratan desain perkerasan kaku dengan sambungan dan ruji (dowel) serta
bahu beton (tied shoulder), dengan atau tanpa tulangan distribusi retak)
Struktur Perkerasan R1 R2 R3 R4 R5
Kelompok sumbu kendaraan berat
< 4,3 < 8,6 < 25,8 < 43 < 86
(overloaded) (10E6)
Dowel dan bahu beton Ya
STRUKTUR PERKERASAN (mm)
Tebal pelat beton 265 275 285 295 305
Lapis Fondasi LMC 100
Lapis Drainase (dapat mengalir
150
dengan baik)
Sumber: Bina Marga 2017
44
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Persiapan
Tahapan persiapan adalah rangkaian kegiatan sebelum pengumpulan dan
pengolahan data dimulai. Pada tahapan ini dilakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Studi pustaka terhadap materi desain untuk menentukan garis besar
perencanaan;
b. Menentukan data yang dibutuhkan;
c. Mendata lembaga/instansi yang perlu dijadikan narasumber data;
d. Survey lokasi untuk menentukan gambaran lokasi studi.
Pengumpulan Data
Berdasarkan sifatnya, sumber data dibagi menjadi 2, yaitu data primer dan
data sekunder. Dalam perhitungan dalam proyek jalan tol Medan-
Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7A diperlukan sejumlah data sebagai
bahan kajian, diantaranya:
.
45
a. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait. Data sekunder
diantaranya:
1. Shop Drawing (Data Gambar);
2. Data Tanah;
3. Data Lalu-lintas;
4. Data LHR;
5. Data Mutu Beton.
Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah menjadi data yang akan
digunakan dalam perhitungan pada pembahasan.
Pembahasan
Data sekunder yang diperoleh dari instansi yang berwenang digunakan
sebagai parameter yang akan digunakan dalam tugas akhir ini. Jenis-jenis
pembahasan yang akan dilakukan dalam tugas akhir ini adalah:
Menganalisis tebal perkerasan kaku dengan menggunakan Metode
Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993.
46
Diagram Alir Perencanaan
START
IDENTIFIKASI MASALAH
DATA SEKUNDER:
- Data Tanah
- Data LHR
- Data CBR
- Shop Drawing
- Harga Satuan
ANALISIS DATA
Perhitungan Rencana
Anggaran Biaya pada Proyek
Jalan Tol Medan-Kualanamu-
Tebing Tinggi
KESIMPULAN
FINISH
47
BAB IV
Data Teknis
Data Teknis Proyek Pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-
Tebing Tinggi Seksi 7A Sei Rampah-Sei Bamban (STA 77+515–
82+000) adalah sebagai berikut:
48
4.2 Data Lalu-lintas Harian Rata-rata
Volume lalu-lintas merupakan hasil data Sekunder dari Jasa Marga Kualanamu
Tol.
TOTAL
I II III IV V
ASAL LALIN
TANGGAL KUALANAMU 3295,812 10,49318 1,907851 0 0 3308,213
KEMIRI 2067,156 63,913 53,41982 11,4471 1,907851 2197,844
LUBUK PAKAM 966,3264 77,26796 151,6741 17,17066 20,98636 1233,426
PERBAUNGAN 236,5735 29,57169 29,57169 4,769627 1,907851 302,3944
TELUK MENGKUDU 344,3671 22,89421 9,539254 0,953925 0 377,7545
SEI RAMPAH 2919,966 213,6793 65,82085 1,907851 2,861776 3204,235
1-Aug-2017
TOTAL 9830,201 417,8193 311,9336 36,24917 27,66384 10623,87
KUALANAMU 3277,688 6,677478 0 0 0,953925 3285,319
KEMIRI 2063,341 68,68263 44,83449 11,4471 0,953925 2189,259
LUBUK PAKAM 1014,023 117,3328 163,1212 16,21673 31,47954 1342,173
PERBAUNGAN 243,251 28,61776 35,29524 2,861776 1,907851 311,9336
TELUK MENGKUDU 343,4131 34,34131 6,677478 0,953925 0 385,3859
SEI RAMPAH 3092,626 198,4165 65,82085 5,723552 8,585329 3371,172
2-Aug-2017
TOTAL 10034,34 454,0685 315,7493 37,20309 43,88057 10885,24
KUALANAMU 3037,298 8,585329 0 0 0,953925 3046,838
KEMIRI 1963,178 73,45226 47,69627 5,723552 0,953925 2091,004
LUBUK PAKAM 944,3861 90,62291 132,5956 23,84814 21,94028 1213,393
PERBAUNGAN 234,6656 18,12458 41,01879 2,861776 0,953925 297,6247
TELUK MENGKUDU 354,8602 21,94028 4,769627 0 0 381,5702
SEI RAMPAH 3816,656 212,7254 85,85329 8,585329 11,4471 4135,267
3-Aug-2017
TOTAL 10351,04 425,4507 311,9336 41,01879 36,24917 11165,7
KUALANAMU 2916,15 7,631403 0,953925 0 0 2924,735
KEMIRI 1720,881 58,18945 37,20309 1,907851 2,861776 1821,044
LUBUK PAKAM 1239,149 82,99151 96,34647 15,26281 14,30888 1448,059
PERBAUNGAN 267,0991 28,61776 15,26281 0,953925 4,769627 316,7032
TELUK MENGKUDU 444,5292 18,12458 7,631403 0 0,953925 471,2391
SEI RAMPAH 4849,757 172,6605 41,97272 4,769627 9,539254 5078,699
4-Aug-2017
TOTAL 11437,57 368,2152 199,3704 22,89421 32,43346 12060,48
KUALANAMU 3137,461 5,723552 0 0 0 3143,184
KEMIRI 1553,944 20,03243 4,769627 1,907851 0 1580,654
LUBUK PAKAM 1585,424 28,61776 41,01879 4,769627 4,769627 1664,6
PERBAUNGAN 377,7545 10,49318 17,17066 0 0,953925 406,3722
TELUK MENGKUDU 410,1879 2,861776 1,907851 0 0 414,9576
SEI RAMPAH 4906,038 119,2407 27,66384 0,953925 1,907851 5055,805
5-Aug-2017
TOTAL 11970,81 186,9694 92,53076 7,631403 7,631403 12265,57
KUALANAMU 2647,143 7,631403 0,953925 0,953925 0 2656,682
KEMIRI 1584,47 62,00515 32,43346 0,953925 2,861776 1682,724
LUBUK PAKAM 873,7957 93,48469 113,5171 15,26281 11,4471 1107,507
49
PERBAUNGAN 241,3431 25,75599 29,57169 2,861776 5,723552 305,2561
TELUK MENGKUDU 337,6896 13,35496 9,539254 0 0 360,5838
SEI RAMPAH 2751,121 188,8772 46,74234 5,723552 9,539254 3002,003
6-Aug-2018
TOTAL 8435,562 391,1094 232,7578 25,75599 29,57169 9114,757
KUALANAMU 2605,17 7,631403 0 0 0 2612,802
KEMIRI 1494,801 48,6502 36,24917 3,815702 2,861776 1586,378
LUBUK PAKAM 844,224 82,99151 96,34647 11,4471 9,539254 1044,548
PERBAUNGAN 225,1264 26,70991 15,26281 0,953925 2,861776 270,9148
TELUK MENGKUDU 388,2476 23,84814 12,40103 0,953925 0 425,4507
SEI RAMPAH 2615,663 181,2458 73,45226 2,861776 6,677478 2879,901
7-Aug-2017
TOTAL 8173,233 371,077 233,7117 20,03243 21,94028 8819,994
KUALANAMU 2815,988 4,769627 0,953925 0 0 2821,711
KEMIRI 1501,479 47,69627 24,80206 0,953925 0,953925 1575,885
LUBUK PAKAM 799,3895 63,913 82,03758 6,677478 8,585329 960,6029
PERBAUNGAN 215,5871 27,66384 23,84814 2,861776 3,815702 273,7766
TELUK MENGKUDU 331,0121 14,30888 10,49318 0,953925 0 356,7681
SEI RAMPAH 2936,182 183,1537 71,54441 8,585329 11,4471 3210,913
0 0 0 0 0 0
8-Aug-2017
TOTAL 8599,638 341,5053 213,6793 20,03243 24,80206 9199,657
KUALANAMU 2784,508 5,723552 0,953925 0 0 2791,186
KEMIRI 1361,252 27,66384 28,61776 2,861776 0,953925 1421,349
LUBUK PAKAM 839,4544 56,2816 93,48469 8,585329 2,861776 1000,668
PERBAUNGAN 204,14 22,89421 26,70991 0,953925 0 254,6981
TELUK MENGKUDU 312,8875 17,17066 3,815702 0 0,953925 334,8278
SEI RAMPAH 3077,363 165,983 81,08366 3,815702 10,49318 3338,739
9-Aug-2017
TOTAL 8579,605 295,7169 234,6656 16,21673 15,26281 9141,467
KUALANAMU 2728,227 8,585329 0 0 0 2736,812
KEMIRI 1375,56 33,38739 31,47954 3,815702 0 1444,243
LUBUK PAKAM 794,6199 57,23552 73,45226 3,815702 5,723552 934,8469
PERBAUNGAN 227,9882 34,34131 28,61776 3,815702 0,953925 295,7169
TELUK MENGKUDU 346,2749 20,03243 7,631403 1,907851 0 375,8466
SEI RAMPAH 3719,355 208,9097 75,36011 8,585329 19,07851 4031,289
10-Aug-2017
TOTAL 9192,025 362,4917 216,5411 21,94028 25,75599 9818,754
KUALANAMU 2846,513 9,539254 1,907851 0 0 2857,961
KEMIRI 1437,566 29,57169 21,94028 0,953925 0,953925 1490,985
LUBUK PAKAM 1144,71 53,41982 51,51197 7,631403 4,769627 1262,043
50
PERBAUNGAN 258,5138 23,84814 22,89421 3,815702 3,815702 312,8875
TELUK MENGKUDU 349,1367 15,26281 1,907851 0,953925 1,907851 369,1691
SEI RAMPAH 4426,214 171,7066 73,45226 3,815702 9,539254 4684,728
11-Aug-2017
TOTAL 10462,65 303,3483 173,6144 17,17066 20,98636 10977,77
KUALANAMU 2956,215 4,769627 0 0 0 2960,984
KEMIRI 1324,048 11,4471 5,723552 0 0 1341,219
LUBUK PAKAM 1325,956 25,75599 15,26281 3,815702 0,953925 1371,745
PERBAUNGAN 325,2886 9,539254 11,4471 0,953925 0 347,2288
TELUK MENGKUDU 408,2801 4,769627 1,907851 0 0 414,9576
SEI RAMPAH 4489,173 127,826 36,24917 0,953925 5,723552 4659,926
12-Aug-2017
TOTAL 10828,96 184,1076 70,59048 5,723552 6,677478 11096,06
KUALANAMU 2587,046 7,631403 0,953925 0 0 2595,631
KEMIRI 1444,243 39,11094 26,70991 0,953925 2,861776 1513,88
LUBUK PAKAM 773,6335 74,40618 80,12973 5,723552 3,815702 937,7087
PERBAUNGAN 219,4028 30,52561 24,80206 2,861776 1,907851 279,5001
TELUK MENGKUDU 320,5189 11,4471 8,585329 2,861776 0 343,4131
SEI RAMPAH 2729,181 165,983 79,17581 0,953925 27,66384 3002,957
13-Aug-2017
TOTAL 8074,025 329,1043 220,3568 13,35496 36,24917 8673,09
KUALANAMU 2520,271 9,539254 0,953925 0 0,953925 2531,718
KEMIRI 1379,376 33,38739 21,94028 2,861776 1,907851 1439,473
LUBUK PAKAM 795,5738 72,49833 60,0973 3,815702 5,723552 937,7087
PERBAUNGAN 208,9097 25,75599 24,80206 0 1,907851 261,3756
TELUK MENGKUDU 288,0855 16,21673 5,723552 0,953925 0 310,9797
SEI RAMPAH 2783,554 186,9694 88,71506 3,815702 1,907851 3064,962
14-Aug-2017
TOTAL 7975,77 344,3671 202,2322 11,4471 12,40103 8546,218
KUALANAMU 2710,102 11,4471 0,953925 0 0 2722,503
KEMIRI 1422,303 34,34131 19,07851 1,907851 0 1477,63
LUBUK PAKAM 796,5277 51,51197 52,4659 5,723552 4,769627 910,9988
PERBAUNGAN 186,9694 33,38739 35,29524 0 2,861776 258,5138
TELUK MENGKUDU 326,2425 13,35496 11,4471 0 0,953925 351,9985
SEI RAMPAH 2906,611 205,094 91,57684 6,677478 7,631403 3217,59
15-Aug-2017
TOTAL 8348,755 349,1367 210,8175 14,30888 16,21673 8939,235
KUALANAMU 2902,795 3,815702 0,953925 0 0,953925 2908,519
KEMIRI 1484,308 34,34131 12,40103 1,907851 1,907851 1534,866
LUBUK PAKAM 828,9612 56,2816 51,51197 5,723552 4,769627 947,2479
51
PERBAUNGAN 216,5411 20,03243 18,12458 0,953925 0,953925 256,6059
TELUK MENGKUDU 331,0121 21,94028 3,815702 1,907851 0,953925 359,6299
SEI RAMPAH 3541,925 193,6469 58,18945 5,723552 10,49318 3809,978
16-Aug-2017
TOTAL 9305,542 330,0582 144,9967 16,21673 20,03243 9816,846
KUALANAMU 2552,704 0,953925 0 0 0 2553,658
KEMIRI 1084,613 8,585329 5,723552 0 0 1098,922
LUBUK PAKAM 1412,764 15,26281 18,12458 4,769627 0,953925 1451,874
PERBAUNGAN 284,2698 13,35496 4,769627 1,907851 0,953925 305,2561
TELUK MENGKUDU 380,6162 2,861776 0,953925 0 0 384,4319
SEI RAMPAH 3868,168 83,94544 26,70991 1,907851 5,723552 3986,454
17-Aug-2017
TOTAL 9583,135 124,9642 56,2816 8,585329 7,631403 9780,597
KUALANAMU 2301,822 5,723552 3,815702 0 1,907851 2313,269
KEMIRI 1235,333 19,07851 18,12458 0,953925 0,953925 1274,444
LUBUK PAKAM 1096,06 48,6502 41,01879 7,631403 2,861776 1196,222
PERBAUNGAN 295,7169 20,98636 26,70991 2,861776 2,861776 349,1367
TELUK MENGKUDU 337,6896 12,40103 10,49318 0 0 360,5838
SEI RAMPAH 4589,335 131,6417 63,913 8,585329 9,539254 4803,014
18-Aug-2017
TOTAL 9855,957 238,4814 164,0752 20,03243 18,12458 10296,67
KUALANAMU 2815,988 0,953925 0 0 0 2816,942
KEMIRI 1078,89 12,40103 4,769627 0,953925 0 1097,014
LUBUK PAKAM 1320,233 23,84814 15,26281 0,953925 0,953925 1361,252
PERBAUNGAN 335,7817 10,49318 5,723552 0 0 351,9985
TELUK MENGKUDU 331,966 5,723552 2,861776 0,953925 0 341,5053
SEI RAMPAH 5093,008 118,2867 35,29524 1,907851 3,815702 5252,313
19-Aug-2017
TOTAL 10975,87 171,7066 63,913 4,769627 4,769627 9051,798
KUALANAMU 2445,865 12,40103 0,953925 0 0 2459,22
KEMIRI 1318,325 27,66384 31,47954 1,907851 0 1379,376
LUBUK PAKAM 782,2188 72,49833 47,69627 8,585329 4,769627 915,7684
PERBAUNGAN 222,2646 31,47954 35,29524 1,907851 2,861776 293,809
TELUK MENGKUDU 289,0394 16,21673 9,539254 0,953925 0,953925 316,7032
SEI RAMPAH 2848,421 180,2919 79,17581 3,815702 11,4471 3123,152
20-Aug-2017
TOTAL 7906,134 340,5514 204,14 17,17066 20,03243 8488,028
KUALANAMU 2443,957 14,30888 0,953925 0 0 2459,22
KEMIRI 1478,584 25,75599 19,07851 1,907851 1,907851 1527,235
LUBUK PAKAM 924,3537 57,23552 39,11094 5,723552 1,907851 1028,332
52
PERBAUNGAN 265,1913 21,94028 19,07851 4,769627 1,907851 312,8875
TELUK MENGKUDU 373,9388 19,07851 10,49318 0,953925 0 404,4644
SEI RAMPAH 3887,246 207,0018 72,49833 12,40103 11,4471 4190,594
21-Aug-2017
TOTAL 9373,271 345,321 161,2134 25,75599 17,17066 9922,732
KUALANAMU 2384,814 1,907851 0,953925 0 0 2226,462
KEMIRI 1414,671 3,815702 6,677478 0,953925 0,953925 1055,995
LUBUK PAKAM 1465,229 17,17066 11,4471 1,907851 0,953925 1496,709
PERBAUNGAN 330,0582 6,677478 2,861776 1,907851 0,953925 342,4592
TELUK MENGKUDU 328,1503 2,861776 2,861776 0 0 333,8739
SEI RAMPAH 4018,888 57,23552 21,94028 4,769627 0,953925 4103,787
22-Aug-2017
TOTAL 9941,811 89,66899 46,74234 9,539254 3,815702 9559,286
KUALANAMU 2248,402 4,769627 1,907851 0 0 2255,08
KEMIRI 1343,127 20,03243 9,539254 1,907851 0 1374,607
LUBUK PAKAM 875,7035 35,29524 16,21673 4,769627 0 931,9851
PERBAUNGAN 280,4541 15,26281 14,30888 0 0 310,0258
TELUK MENGKUDU 362,4917 11,4471 3,815702 1,907851 0 379,6623
SEI RAMPAH 3921,587 130,6878 62,00515 5,723552 14,30888 4134,313
23-Aug-2017
TOTAL 9031,766 217,495 107,7936 14,30888 14,30888 9385,672
KUALANAMU 2277,974 4,769627 0 0 0 2282,743
KEMIRI 1328,818 31,47954 18,12458 0 0 1378,422
LUBUK PAKAM 840,4083 42,92664 44,83449 4,769627 3,815702 936,7547
PERBAUNGAN 239,4353 26,70991 19,07851 2,861776 0,953925 289,0394
TELUK MENGKUDU 381,5702 13,35496 8,585329 2,861776 1,907851 408,2801
SEI RAMPAH 4079,939 149,7663 69,63655 4,769627 13,35496 4317,466
24-Aug-2017
TOTAL 9148,145 269,007 160,2595 15,26281 20,03243 9612,706
KUALANAMU 2399,122 4,769627 0 0 0 2403,892
KEMIRI 1338,357 35,29524 13,35496 0 0 1387,008
LUBUK PAKAM 1164,743 44,83449 41,01879 6,677478 3,815702 1261,089
PERBAUNGAN 286,1776 21,94028 16,21673 3,815702 1,907851 330,0582
TELUK MENGKUDU 342,4592 14,30888 6,677478 0 2,861776 366,3074
SEI RAMPAH 5205,571 180,2919 70,59048 9,539254 24,80206 5490,795
25-Aug-2017
TOTAL 10736,43 301,4404 147,8584 20,03243 33,38739 11239,15
KUALANAMU 2938,09 1,907851 0 0 0 2939,998
KEMIRI 1198,13 6,677478 6,677478 0,953925 0 1212,439
LUBUK PAKAM 1439,473 19,07851 19,07851 1,907851 0 1479,538
53
PERBAUNGAN 370,1231 7,631403 15,26281 0,953925 0 393,9712
TELUK MENGKUDU 447,391 2,861776 4,769627 0 0 455,0224
SEI RAMPAH 5407,803 77,26796 24,80206 4,769627 2,861776 5517,505
26-Aug-2017
TOTAL 11801,01 115,425 70,59048 8,585329 2,861776 11998,47
KUALANAMU 2412,477 9,539254 0 0 0 2422,017
KEMIRI 1409,902 40,06487 19,07851 0,953925 0 1469,999
LUBUK PAKAM 793,6659 62,00515 51,51197 4,769627 4,769627 916,7223
PERBAUNGAN 213,6793 28,61776 26,70991 3,815702 0,953925 273,7766
TELUK MENGKUDU 293,809 9,539254 6,677478 0,953925 0,953925 311,9336
SEI RAMPAH 2964,8 159,3055 55,32767 2,861776 16,21673 3198,512
27-Aug-2017
TOTAL 8088,333 309,0718 159,3055 13,35496 22,89421 8592,96
KUALANAMU 2452,542 6,677478 0 0 0 2459,22
KEMIRI 1250,596 27,66384 18,12458 0,953925 0 1297,339
LUBUK PAKAM 795,5738 53,41982 40,06487 8,585329 1,907851 899,5517
PERBAUNGAN 188,8772 28,61776 24,80206 1,907851 0,953925 245,1588
TELUK MENGKUDU 326,2425 9,539254 4,769627 1,907851 0,953925 343,4131
SEI RAMPAH 2719,641 201,2783 62,95908 3,815702 4,769627 2992,464
28-Aug-2017
TOTAL 7733,473 327,1964 150,7202 17,17066 8,585329 8237,146
KUALANAMU 2412,477 8,585329 0 0 0 2421,063
KEMIRI 1246,781 36,24917 20,98636 0 0 1304,016
LUBUK PAKAM 742,154 49,60412 53,41982 3,815702 0,953925 849,9475
PERBAUNGAN 223,2185 38,15702 31,47954 1,907851 0,953925 295,7169
TELUK MENGKUDU 289,0394 14,30888 7,631403 0 0 310,9797
SEI RAMPAH 2822,665 195,5547 75,36011 1,907851 15,26281 3110,751
29-Aug-2017
TOTAL 7736,335 342,4592 188,8772 7,631403 17,17066 8292,474
KUALANAMU 2576,553 2,861776 2,861776 0,953925 0 2583,23
KEMIRI 1280,168 39,11094 25,75599 0 0 1345,035
LUBUK PAKAM 788,8963 49,60412 43,88057 0,953925 4,769627 888,1046
PERBAUNGAN 218,4489 23,84814 33,38739 1,907851 5,723552 283,3158
TELUK MENGKUDU 300,4865 15,26281 11,4471 0 0 327,1964
SEI RAMPAH 3022,99 168,8448 54,37375 6,677478 6,677478 3259,563
30-Aug-2017
TOTAL 8187,542 299,5326 171,7066 10,49318 17,17066 8686,445
KUALANAMU 2485,93 7,631403 0 0 0 2493,561
KEMIRI 1314,509 37,20309 11,4471 0,953925 0 1364,113
LUBUK PAKAM 761,2325 40,06487 38,15702 4,769627 6,677478 850,9015
PERBAUNGAN 243,251 29,57169 27,66384 2,861776 0,953925 304,3022
TELUK MENGKUDU 380,6162 13,35496 9,539254 1,907851 0 405,4183
SEI RAMPAH 3626,824 150,7202 64,86693 5,723552 20,98636 3869,121
31-Aug-2017
TOTAL 8812,363 278,5462 151,6741 16,21673 28,61776 9287,418
54
Tabel 4.1Data Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) Sei Rampah-Kota
Tebing Tinggi Tahun 2017
Keterangan :
Gol V: Truk 5 As
55
Sehingga,
Data tanah yang didapat dari Jasa Marga Kualanamu Tol terdapat pada
lampiran 1 berupa CBR (California Bearing Ratio).
CESA 4 23647499610
Keterangan :
56
d. Sebaran Kelompok Sumbu Kendaraan Niaga
Jenis Kelompok Sumbu Kendaraan Niaga
0
STRT STRG StdRT STdRG STrRG
(kN) Kelompok sumbu sebagai persen dari kendaraan niaga
10 - 20 7,6 - - - -
20 - 30 16,5 0,2 - - -
30 - 40 18,4 0,5 - - -
40 - 50 11,8 1,1 - - -
50 - 60 19 2,2 - - -
60 - 70 7,6 4,9 - - -
70 - 80 10,2 7,4 - - -
80 - 90 0,7 6,9 - - -
90 - 100 1,1 2,6 - - -
100 - 110 - 1,8 1,8 - -
110 - 120 - 1,6 - 0,3 -
120 - 130 - 3 - 0,1 -
130 - 140 - 3,3 1,8 0,4 -
140 - 150 - 1,5 1,8 0,7 -
150 - 160 - 0,3 1,8 1 -
160 - 170 - 3,6 - 1,1 -
170 - 180 - 0,1 - 1,1 -
180 - 190 - - - 0,5 -
190 - 200 - - - 1,6 -
200 - 210 - 0,4 - 2,7 0,13
210 - 220 - 2,4 - 0,8 -
220 - 230 - 0,1 - 1 -
230 - 240 - 0,1 - 0,9 -
240 - 250 - - - 0,7 -
250 - 260 - - - 0,3 -
260 - 270 - - - 1,9
270 - 280 - - - 1
280 - 290 - - - 1,2
290 - 300 - - - 0,1
300 - 310 - - - -
310 - 320 - - - 0,7 0,13
320 - 330 - - - 0,4 0,13
330 - 340 - - - - -
340 - 350 - - - - -
350 - 360 - - - 0,4 -
360 - 370 - - - - -
370 - 380 - - - 0,9 0,13
380 - 390 - - - 0,4 -
390 - 400 - - - - 0,26
400 - 410 - - - - 0,26
410 - 420 - - - - 0,13
420 - 430 - - - - -
430 - 440 - - - - -
440 - 450 - - - - 0,4
450 - 460 - - - - 0,13
460 - 470 - - - - -
470 - 480 - - - - 0,13
480 - 490 - - - - -
490 - 500 - - - - -
500 - 510 - - - - -
510 - 520 - - - - 0,13
520 - 530 - - - - -
530 - 540 - - - - -
540 - 550 - - - - -
550 - 560 - - - - 0,13
57
JSKN = 365 × JSKNH × R
= 984366840
JSKN rencana = 689056788
f. Menentukan perhitungan repetisi sumbu yang terjadi
Tabel 4.4 Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi
Beban
Jenis Sumbu Jumlah Proporsi Proporsi Lalu - lintas Repetisi
Sumbu (ton) Sumbu Beban Sumbu rencana yang terjadi
1 2 3 4 5 6 7=4x 5x 6
STRT 1 19367,42 0,973581 0,076 689056788 50984805,4
5 325,384 0,016357 0,19 689056788 2141436,29
6 20,4776 0,001029 0,076 689056788 53907,3584
7 179,6877 0,009033 0,102 689056788 634854,212
Total 19892,97 1
STRG 8 17,8702 0,024803 0,069 689056788 1179233,23
9 17,8702 0,024803 0,026 689056788 444348,754
11 684,7594 0,950395 0,016 689056788 10478017,8
720,4998 1
STdRG 14 20,4776 0,5 0,007 689056788 2411698,76
20 20,4776 0,5 0,027 689056788 9302266,64
40,9552 1
Kumulatif 77630568,5
Tabel 4.5 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu-lintas Berat
(Persyaratan desain perkerasan kaku dengan sambungan dan ruji (dowel) serta
bahu beton (tied shoulder), dengan atau tanpa tulangan distribusi retak)
Struktur Perkerasan R1 R2 R3 R4 R5
Kelompok sumbu kendaraan berat
< 4,3 < 8,6 < 25,8 < 43 < 86
(overloaded) (10E6)
Dowel dan bahu beton Ya
STRUKTUR PERKERASAN (mm)
Tebal pelat beton 265 275 285 295 305
Lapis Fondasi LMC 100
Lapis Drainase (dapat mengalir dengan
150
baik)
58
30,5 cm
Perkerasan Beton
10 cm
Lapis Pondasi Beton Kurus (LMC)
15 cm Lapis Drainase
Tanah Dasar
59
4.5 Perhitungan Tebal Perkerasan dengan Metode AASHTO 1993
4.5.1 W18
30158387
60
1. Traffic
W18 = LHR × DF × DA × DL × 365
= 30158387
LHR = LHR Kendaraan
DF = Damage factor untuk jenis kendaraan (VDF)
DA = Faktor distribusi arah
DL = Faktor distribusi lajur
4.5.2 Reliability
R (%) Zr
50 0
60 -0,253
70 -0,524
75 -0,674
80 -0,841
85 -1,037
90 -1,282
91 -1,34
92 -1,405
93 -1,476
94 -1,555
95 -1,645
96 -1,751
97 -1,881
98 -2,054
99 -2,327
99,9 -3,09
99,99 -3,75
61
Diambil nilai Zr = -1282 untuk R = 90%
×
k =
,
= 726,0309
62
Gambar 4.2 Koreksi Effective Modulus of Subgrade Reaction
64
Pheff = 2
Sehingga didapati drainage cofficient : Cd = 1,16
66
4.6 Perhitungan RAB
NO. Uraian Volume Harga per m^3 (Rp) Total Harga (Rp)
1. Perkerasan beton mutu tinggi 19.698,12 1.311.855 25.841.083.713
fc'35 Mpa (K-400)
2. Lc: beton mutu rendah fc'10 Mpa 12.199,20 573.015 6.990.321.538
(K-125)
3. Ld: lapis pondasi Agregat kelas A 18.298,80 291.256 5.329.640.416,46
4. Tanah Dasar 1.077.332,88 132.908 143.186.179.961,70
JUMLAH 181.347.225.629,34
No. Uraian Volume (m) Harga per m³ (Rp) Total Harga (Rp)
1. Perkerasan beton mutu tinggi 18.083,52 1.311.855 23.722.956.129,60
fc'35 Mpa (K-400)
2. Lc: beton mutu rendah 12.199,20 573.015 6.990.321.538
fc'10 Mpa (K-125)
3. Ld: lapis pondasi Agregat kelas A 18.299,00 291.256 5.329.698.667,72
4. Tanah Dasar 1.077.333,00 132.908 143.186.195.910,66
JUMLAH 179.229.172.245,98
67
Setelah didapat jumlah volume pekerjaan jalan dan data lain seperti hal nya harga
satuan ataupun data-data yang diperlukan dalam perhitungan analisis harga
satuan, maka dapat dihitung perkiraan harga pekejaan dengan rekapitulasi seperti
tabel 4.13 dibawah ini.
(A) Jumlah Harga Pekerjaan (termasuk biaya umum dan keuntungan) 181.347.225.629,16
(B) Pajak Pertumbuhan Nilai (PPN) 10% × A 18134722562
Jumlah Total Harga Pekerjaan = (A) + (B) 199.481.948.191,16
(A) Jumlah Harga Pekerjaan (termasuk biaya umum dan keuntungan) 179.229.098.045,76
(B) Pajak Pertumbuhan Nilai (PPN) 10% × A 17922909805
Jumlah Total Harga Pekerjaan = (A) + (B) 197.152.007.850,34
68
Tabel 4.15 Perhitungan koefisien tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk
pengerjaan perkerasan
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 8,73 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
6 Kadar Semen Minimum Ks 400 Kg/M3
7 Ukuran Agregat Maksimum Ag 19 mm
8 Perbandingan Air/Semen Maksimum Wcr 0,45 -
9 Perbandingan Camp. : Semen Sm 478,0 Kg/M3 Berdasarkan
: Pasir Ps 622,0 Kg/M3 JMF dari EE
: Agregat Kasar Kr 992,0 Kg/M3
10 Berat Isi :
- Beton D1 2,40 T/M3
- Semen D2 1,25 T/M3
- Pasir D3 1,30 T/M3
- Agregat Kasar D4 1,40 T/M3
2. ALAT
2.a. CONCRETE PAN MIXER (BATCHING PLANT) (E43)
Kapasitas Alat V 600,00 liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0,83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4) Ts
- Memuat T1 1,00 menit
- Mengaduk T2 1,00 menit
- Menuang T3 0,50 menit
- Tunggu, dll. T4 0,50 menit
Ts 3,00 menit
69
Lanjutan
3. TENAGA
Produksi Beton dalam 1 hari = Tk x Q1 Qt 69,72 M3
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,1004 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 1,8072 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0,8032 jam
Rp. 1.311.855,33 / M3
70
PERKIRAAN HARGA JUMLAH
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
71
Tabel 4.16 Uraian Analisa Alat
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE PAN MIXER E43
2. Tenaga Pw 134 HP
3. Kapasitas Cp 600,00 Liter
4. Alat Baru a.
: Umur Ekonomis A 10,0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1.500,0 Jam
c. Harga Alat B 100 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10,00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 4.054,29 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 3.582,86 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 5.833,80 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 6.548,35 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 18.000,00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
72
No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan TRUK MIXER (AGITATOR) E49
2. Tenaga Pw 220 HP
3. Kapasitas Cp 5,00 M3
4. Alat Baru a.
: Umur Ekonomis A 5,0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2.000,0 Jam
c. Harga Alat B 100 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10,00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 4.054,29 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 3.582,86 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 5.833,80 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 6.548,35 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 18.000,00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
73
Tabel 4.17 Perhitungan koefisien tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk
pengerjaan lean concrete (LC)
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 8,73 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
6 Kadar Semen Minimum Ks 250 Kg/M3
1. BAHAN
1.a. Semen (PC) = Sm x 1.03 (M12) 311,060 Kg
1.b. Pasir Beton = (Ps/1000 : D3) x 1.05 (M01a) 0,5113 M3
1.c. Kerikil Pecah = (Kr/1000 : D4) x 1.05 (M03) 0,9053 M3 Agregat Kasar
1.e. Kayu Perancah (M19) 0,0500 M3
1.f Paku (M18) 0,4000 Kg
2. ALAT
2.a. CONCRETE MIXER (E06)
Kapasitas Alat V 500,00 liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0,83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4) Ts
- Memuat T1 8,00 menit
- Mengaduk T2 4,00 menit
- Menuang T3 2,00 menit
- Tunggu, dll. T4 3,00 menit
Ts 17,00 menit
74
Lanjutan
3. TENAGA
Produksi Beton dalam 1 hari = Tk x Q1 Qt 10,25 M3
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,6827 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 1,3655 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 1,3655 jam
Rp. 573.014,8 / M3
75
PERKIRAAN HARGA JUMLAH
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
76
Tabel 4.18 Harga Upah
77
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Penentuan umur rencana sebaiknya direncanakan dalam jangka waktu
yang cukup lama, mengingat tingginya, biaya pembangunan perkerasan
kaku (rigid pavement).
2. Sebaiknya data survey lalu-lintas harian diambil dari data yang paling
terbaru, jika menggunakan data sekunder dari Dinas Perhubungan ataupun
instansi terkait lainnya.
3. Metode Bina Marga 2017 lebih baik digunakan dalam melakukan
perencanaan perkerasan jalan kaku karena perhitungan yang dibuat sudah
sesuai atau mendekati dengan kondisi lalu-lintas di Indonesia serta metode
Bina Marga 2017 metode yang paling baru untuk tahun 2019 ini.
78
DAFTAR PUSTAKA
Bina Marga 2017, Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Jalan Kota (BINKOT). 1997.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Direktorat Jenderal Bina Marga
Direktorat Bina Jalan Kota (BINKOT).
Suryawan, Ari. 2009. Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (Rigid Pavement).
Yogyakarta: Beta Offset.
79
80
81