“Tugas ini saya buat untuk memenuhi syarat penilaian matakuliah Perencanaan Perkerasan Jalan”
Disusun Oleh :
Catatan:
1. Tugas ini merupakan syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS)
2. Harus selesai sebelum UAS berlangsung
3. Lewat batas waktu yang telah ditentukan tidak selesai dianggap GUGUR
1. 20 ( 13 + 7 ) Tahun
2. 10 ( 5 + 5 ) Tahun
3. i selama pelaksanaan = 20 % per tahun
Menyetujui, Dibuat,
1. Bapak Ir. Arif Mudianto M.T sebagai dosen dan Teh Rafini Aulia, ST sebagai asisten dosen
matakuliah Perencanaan Perkerasan Jalan yang selalu memberikan dukungan, bimbingan, dan
juga pembelajaran didalam kelas.
2. Orang tua yang tiada hentinya memberikan support baik moril maupun materil, serta doa
yang senantiasa memberikan kesehatan dan keselamatan sehingga makalah ini terselesaikan.
3. Teman-teman dan pihak lainnya yang selalu memberikan dukungan secara langsung maupun
tidak langsung.
Penyusun menyadari bahwa tugas ini bukan merupakan pekerjaan yang mudah, sehingga masih
jauh dari apa yang dikatakan sempurna. Dan juga memungkinkan adanya kekurangan dalam isi
penulisan maupun tata bahasa. Penyusun berharap semoga laporan tugas ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan khususnya mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Pakuan.
(053119037)
i
BAB I
Pendahuluan
Jalan adalah suatu elemen pada transportasi yang dijadikan tempat kegiatan
pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain (Teriajeng 2012:2).
Pada mulanya jalan hanya berupa jejak-jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup ataupun
sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok, maka jejak-jejak tersebut berubah
menjadi jalan setapak. Jalan mulai dibuat rata ketika manusia mulai menggunakan hewan
seperti kuda, keledai, sapi dan kerbau sebagai alat transportasi pada masa itu. Semakin lama
konstruksi perkerasan jalan semakin berkembang, hingga mencapai zaman keemasan
Romawi. Di waktu itu sudah dibangun jalan-jalan yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan.
namun perkembangan konstruksi perkerasan jalan sempat terhenti seiring dengan mundurnya
kekuasaan bangsa Romawi sampai pada awal abad ke 18.
Sementara, perkerasan jalan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jalan yang
sebenarnya dibuat untuk mendukung dan membentuk permukaan untuk menjalankan lalu
lintas kendaraan- Glossary of Austroads Teams. Perkerasan jalan adalah lapisan perkerasan
yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan
pelayanan kepada sarana transportasi di mana diharapkan selama masa pelayanan tidak
terjadi kerusakan yang berarti. Adanya perkerasan jalan dimaksudkan akan keselamatan dan
kenyamanan pengguna jalan dalam menggunakan jalan. Meminimalisir kecelakaan serta
kesalahan dalam penggunaan jalan merupakan standar yang harus diperhatikan dalam
perencanaan perkerasan jalan.
Dengan alasan itulah, maka pengkajian akan teori dan realita dalam perkerasan jalan
menjadi sangat penting mengingat akan intensitas penggunaan jalan yang selalu meningkat
tiap tahunnya. Dalam perencanaan pembangunan jalan itu sendiri, ada begitu banyak hal
yang harus diperhatikan lebih detail dan teliti. Maka dengan adanya perencanaan
perkerasan jalan ini,
diharapkan dalam pelaksanaan pembangunan jalan dapat memenuhi asas tepat, hemat, aman,
dan nyaman.
Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan tanah
dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi
dimana diharapkan selama masa pelayanan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Maka dari itu
sudah kewajiban kita untuk mengetahui mulai dari penyebab kerusakan dan cara pemeliharaan
jalan tersebut agar tercipta jalan yang aman, nyaman dan memberikan manfaat yang signifikan
bagi kesinambungan dan keberlangsungan hidup masyarakat luas dan menjadi salah satu factor
menjadikannya peningkatan kehidupan masyarakat dari beberapa aspek - aspek kehidupan.
Pada umumnya kondisi jalan adalah prasana darat yang dibangun sebagai pendukung
mobilitas transportasi dan membantu aksebilitas masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial
dan ekonomi. Dalam hal ini jalan yang baik akan membantu mempermudah akses masyarakat
dalam melakukan berbagai kegiatan. Banyak factor penyebab kecelakaan antara lain
perencanaannya yang kurang baik, salah satunya adalah kerusakan jalan tikungan yang tajam
dan turunan tajam sehingga perlu untuk direncanakan secara teknis menggunakan alinyemen
horizontal supaya pengguna jalan dapat melintas dengan nyaman. (Qomaruddin, 2016)
Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam pembangunan
jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih mendetail dan teliti baik itu dari
perencanaan jalan itu sendiri maupun pelaksanaan tentunya. Kita sebagai pengguna jalan
pastinya menginginkan jalan yang kita pakai itu aman, nyaman, bersih dan lain - lain. Maka
dari itu dengan adanya perancangan perkerasan jalan diharapkan dalam pelaksanaan
pembangunan jalan dapat memenuhi asas tepat, hemat, aman dan nyaman.
Begitu luasnya aspek yang ditinjau dalam menganalisa produktifitas alat-alat berat pada
pekerjaan tanah, maka ruang lingkup permasalahan dalam penyusunan tugas ini dibatasi, yaitu
:
Dalam pembuatan tugas besar ini, metodologi yang digunakan adalah studi literatur, yakni
dengan menemukan bahan-bahan materi referensi untuk mendapatkan informasi mengenai
prosedur dalam perencanaan lapangan terbang yang tepat.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2 Digunakan untuk semua kelas jalan Kebanyakan digunakan untuk kelas jalan
dantingkat volume lalu lintas tinggi
4 Umur rencana lebih pendek, yaitu Umur rencana dapat mencapai 20-40
sekitar 10-20 tahun, jadi kurang dari tahun
perkerasan kaku
5 Kurang tahan terhadap drainase yang Lebih tahan terhadap drainase yang buruk
buruk
6 Biaya awal pebangunan lebih rendah Biaya awal pebangunan lebih mahal
9 Tabel perkerasan adalah seluruh lapisan Tabel struktur perkerasan adalah tebal
pembentuk perkerasan diatas tanah plat betonnya
dasar
2. Distorsi ( distorsion )
Terjadi akibat lemahnya tanah dasar, pemadatan yang kurang padat
lapisan pondasi sehingga terjadi tambahan pemadatan akibat beban lalu
lintas
Distorsi dapat dibedakan menjadi :
a. Alur ( ruts ), yang terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan,
terjadi alur disebabkan oleh lapis perkerasan yang kurang padat
b. Keriting ( corrugation ), alur yang terjadi melintang jalan,
disebabkan oleh rendahnya campuran yang dapat berasal dari terlalu
tinggi kadar aspal, terlalu banyak menggunakan agregat halus,
agregat berbentuk bulat mempunyai penetrasi yang tinggi
c. Sungkur ( showing ) disebabkan oleh kerusakan lama dengan
kerusakan keriting
d. Amblas ( grade depressions )
e. Jembul ( upheaval )
1. 20 ( 13 + 7 ) Tahun
2. 10 ( 5 + 5 ) Tahun
3. i selama pelaksanaan = 20 % per tahun
TUGAS III : KONSTRUKSI BERTAHAP
Status ekonomi setelah jalan dibuka memberi indikasi pertumbuhan ekonomi dan status sosial
penduduk 40% per tahun serta volume lalu lintas juga semakin padat sehingga mengakibatkan
permukaan jalan mengalami cracking halus serta deformasi pada jalur roda, sehingga pemerintah
setempat mengambil langkah sesegera mungkin untuk melaksanakan pemeliharaan jalan tersebut
dengan cara overlay untuk umur rencana 5 tahun dengan perkembangan lalu lintas 35 % (kondisi = 65
%)
Susunan Jalan Lama sebagai berikut:
- Surface ................................................................................................................ = ................. cm
- Base ................................................................................................................ = ................. cm
- Sub Base ................................................................................................................ = ................. cm
Bahan Overlay yang digunakan..................................................................................................................
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
4.2Saran