Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FISIKA DASAR
“JAGA JARAK AMAN SAAT BERKENDARA”
Dosen Pengampu : RUSSELL ONG, S.Si.,M.S.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
FISIKA DASAR-1 / SEMESTER 1

JEFFRY (20010030010)

JOY GISELA ETHANNEE (20010030013)

MICHAEL TANADY (20010030013)

NICHOLAS SEPTIAN (20010030023)

STEPHEN RONALD (20010030027)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS POLITEKNIK IT&B
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Jaga Jarak Aman
Saat Berkendara”.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan sisi pandang dan


penyadaran kepada semua pembaca yang sudah berkendara hingga kini sehingga
dapat menurunkan ilmu yang sudah didapatkan dari makalah ini langsung ke
lapangan demi keselamatan di jalanan dan menghindari kecelakaan yang tidak
diinginkan, serta mematuhi peraturan lalu lintas dan memberikan suasana
berkendara di jalan raya dengan nyaman.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman dalam penelitian,


peneliti yakin banyaknya kekurangan dari skripsi ini. Oleh karena itu penulis
mengekspetasi dan mengharapkan beberapa kritik dan saran yang dapat
membangun skripsi ini menjadi lebih baik.

Medan, 03 November 2020

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1


B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulis...........................................................................................2
D. Manfaat Penulis.........................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian Jarak Aman..............................................................................3


B. Kenapa Harus Menjaga Jarak Aman Saat Berkendara..............................4
C. Cara Melakukan Metode Jaga Jarak Aman Antar Kendaraan...................5
D. Jarak Minimal dan Jarak Aman Antar Kendaraan....................................5
E. Sistem ABS...............................................................................................6

BAB III

PENUTUP............................................................................................................8

A. Kesimpulan.......................................................................................................8

B. Saran.................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkendara kendaraan bukanlah hal yang dapat disepelekan. Banyak


pengendara kendaraan; baik motor, mobil, bus, truk, maupun becak sendiri-pun
masih memiliki kendala dalam mengenal jarak aman dan jarak minimal antar
kendaraan saat berkendara di jalan raya. Hal ini dikarenakan kepadatan populasi
warga negara Indonesia serta hamper masing – masing warga negara memiliki
kendaraannya sendiri. Karena itu, jalanan di jalan raya menjadi sangat padat dan
sering terpicu macet dan warga negara tergesa – gesa untuk jalan hingga mencari
celah kecil untuk memotong jalan, sehingga mengabaikan aturan lalu lintas yang
mewakili keamanan masyarakat ini dalam menjaga jarak aman diantara keliling
kendaraan.

Jaga jarak itu sangatlah penting. Mulai dari cara pengereman saat mendekati
lampu merah dimana ada kendaraan di depan anda hingga mengetahui kondisi
jalan basah atau kering dimana pengereman di jalanan basah akan membutuhkan
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan jalanan kering; banyak sekali yang
harus diperhatikan. Ya, tentunya, semua itu dapat dipelajari secara langsung di
saat berkendaran. Di sarankan langsung dari Kementerian Penghubung,
pengemudi sebaiknya selalu mengambil jarak aman serta berhati – hati apabila
terjadi pengereman mendadak dari kendaraan di depannya (kutipan dari
otomotif.kompas.com 30/12/2017)

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian seperti yang dipaparkan latar belakang, maka rumusan


masalah dari penulis ini adalah:

1. Apa itu Jaga Jarak Aman Saat Berkendara.


2. Kenapa harus Jaga Jarak Aman Saat Berkendara.
3. Kapan menjaga jarak aman saat berkendara.
4. Bagaimana Cara menjaga jarak aman saat berkendara.

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti, maka tujuan yang


diharapkan dari penulis ini adalah:

1. Bertujuan demi keamanan di jalan raya.


2. Menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan.

D. Manfaat Penulisan
1. Untuk Penulis (Teoritis dan Praktis)

Penulis juga ingin belajar dan lebih memperhatikan peraturan dan


keamanan di lalu lintas demi menghindari kecelakaan yang tidak di inginkan.

2. Untuk Pembaca

Penulis berharap makalah ini bermanfaat kepada para pengemudi semua


untuk lebih memperhatikan dan menyadari pentingnya menjaga jarak aman
diantara kendaraan di jalan demi kenyamanan di jalan raya dan keamanan lalu
lintas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jarak Aman

Jarak aman merupakan salah satu faktor penting dalam berkendara demi
keamanan dan kenyamanan di jalan. Jarak aman merupakan faktor yang bisa
membedakan peluang kecelakaan. Dengan menjaga jarak aman, resiko
pengereman mendadak yang bisa berujung ke kecelakaan beruntun .Saat jalanan
basah atau hujan, pengereman harus lebih diperhatikan, karena pengereman di
jalan licin membutuhkan waktu lebih dan harus ekstra hati-hati.

• Jarak Aman Berkendara

Jaga jarak aman berkendara sekitar 3 hingga 4 detik dari mobil sebelum
mobil Anda. Jika Anda kesulitan untuk mengukur berdasarkan waktu, maka cara
yang lebih mudah adalah dengan mengukur berdasarkan penglihatan. Dari posisi
duduk nyaman Anda pastikan bemper mobil di depan mobil Anda terlihat, dan
jangan terapkan cara ukur ini saat Anda memajukan badan ke depan. Ukuran
jarak aman berkendara berdasarkan penglihatan bisa berbeda-beda untuk setiap
orang, tergantung pada tinggi badan pengemudi. Namun jika diasumsikan
menurut tinggi rata-rata orang Indonesia, maka cara ukur yang disampaikan di
atas masih bisa dianggap valid.

Seperti yang point-point diatas pentingnya menjaga jarak aman saat


berkendaraan dengan jarak 3-4 detik dari mobil anda, anda memiliki waktu untuk
beradaptasi pada apa yang dilakukan oleh mobil didepan maupun belakang.
Menjaga kemanan bersama dengan menjaga jarak aman berkendaraan harus lebih
diketahui masyarakat jangan utamakan cepat sampai ke destinasi melainkan
jagalah keamanan bersama. Itulah pentingnya menjaga jarak saat berkendaraan.

3
B. Kenapa Harus Menjaga Jarak Aman Saat Berkendaraan
Menjaga jarak di antara kedua kendaraan bukanlah tanpa alasan, hal tersebut
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Peraturan mengenai jaga jarak antara kendaraan sudah diatur di dalam pasal 62
PP no. 43 tahun 1993 tentang Tata Cara Berlalu Lintas.

1. Tertabrak oleh kendaraan depan

“Tertabrak kendaraan yang berada di depan? Memangnya bisa?”. Tentu saja


bisa. Insiden ini biasanya terjadi saat kendaraan berhenti di jalan yang menanjak
atau di lampu merah. Ketika akan kembali melaju, ada kemungkinan mobil akan
mundur sedikit sebelum kemudian melaju maju. Jika tidak menjaga jarak aman
kendaraan, maka risikonya bemper depan mobil Anda akan penyok tersenggol
mobil di depannya.

2. Tabarakan Beruntun

Insiden tabrakan beruntun biasanya terjadi akibat ketidakmampuan


pengendara menjaga jarak antar kendaraan. Saat mobil di depan berhenti secara
tiba-tiba, mobil di belakang
tidak bisa berhenti tepat
waktu untuk menghindari
terjadinya benturan.
Kecelakaan akan semakin
parah ketika mobil-mobil
setelahnya juga melaju
dalam kecepatan tinggi.
Namun, insiden tabrakan
beruntun akan terhindari jika pengendara mampu waspada menjaga jarak
mobilnya dengan mobil di depannya. .
Memiliki asuransi untuk mobil, seperti Asuransi Kendaraan Bermotor dari
asuransi umum Chubb, dapat meringankan beban pikiran akan biaya yang
dibutuhkan untuk memperbaiki mobil seandainya kecelakaan terjadi. Namun perlu

4
Anda ingat bahwa kerugian yang diakibatkannya tentu tak terbatas pada kerugian
finansial semata, tetapi juga kerugian waktu.
C. Cara Melakukan Metode Jaga Jarak Aman Antar Kendaraan

Menurut teori defensive driving, jarak aman mobil pengemudi dengan


mobil yang berada di depannya adalah 3 detik. menghitung jarak
menggunakan hitungan waktu karena waktu relatif lebih mudah disesuaikan
dengan kecepatan kedua mobil. Menurut Rifat Sungkar, kasus pengereman
mendadak dibutuhkan waktu sekitar 0,5 detik hingga 1 detik. Waktu tersebut
merupakan waktu bagi otak pengendara untuk memperoses perintah pada otot
di kaki Anda untuk menginjak pedal rem.

5
D. Jarak Minimal dan Jarak Aman Antar Kendaraan
Ada sebuah tweet dari @kemenhub 151 pada 24 Juli 2018, dijelaskan
mengenai jarak aman antar kendaraan, “Ada dua jenis jarak antar kendaraan,
yang penting diketahui tiap pengemudi demi keselamatannya selama di jalan
raya, yaitu jarak minimal atau jarak terdekat masing-masing kendaraan. Dan
yang kedua adalah jarak aman, yakni rentang paling aman yang bias memberi
kita kesempatan untuk mengantisipasi keberadaan kendaraan lain, sehingga
terhindar dari benturan mendadak.”.
“Ukuran-ukuran ideal
kedua jarak tersebut,
tergantung dari kecepatan
kendaraan kita. Misal, jika
melaju 50 km/jam, maka
kendaraan kita sebaiknya
berjarak minimal 25 meter
dari kendaraan lain, dengan
jarak aman 50 meter. Lalu,
saat kecepatan kendaraan kita
berada di 60 km/jam, maka
jarak minimal yang mesti kita
jaga adalah 30 meter, sementara jarak amannya di kisaran 40 meter. Begitu
seterusnya.”, lanjut penjelasan dari kemenhub. “Sederhananya, jarak minimal
merupakan setengah dari angka kecepatan. Sedangkan jarak aman adalah dua
per tiga dari angka kecepatan. Lebih rinci mengenai perhitungannya, silakan
simak pada bagan visual berikut.”

E. Sistem ABS
Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking system (ABS) merupakan
sistem pengereman terdapat
pada mobil/motor agar tidak
terjadi penguncian roda

6
secara langsung ketika terjadi pengereman mendadak/keras. Sistem ABS
mempermudahkan situasi berkendala dimana kita harus rem mendadak agar
resiko pengemudi yang kemudian akan terlontar kedepan-pun berkurang.
Sistem ABS ini lebih banyak terinstalasi di kendaraan model baru. Oleh
karena itu, kendaraan model lama itu non-ABS.

Daihatsu dalam siaran persny memaparkan 3 teknik pengereman yang


dapat digunakan untuk kendaraan non-ABS.

1. Teknik Treshold
Pengereman ini dilakukan dengan cara menahan tekanan pedal sekitar
90% (mengambang) atau tidak sampai mengunci, sehingga ban masih dapat
dibelokkan.

2. Teknik Stab
Pengereman ini bagus dilakukan untuk kendaraan yang menggunakan
drum brake/tromol dengan menekan pedal rem, lepas dan tekan kembali
berulang-ulang dengan secara cepat untuk mengurangi kecepatan kendaraan.
Selain dapat mengurangi kecepatan kendaraan, juga dapat mencegah ban
mengunci, dalam melakukan teknik ini, perlu latihan dengan pendampingan
oleh orang yang ahli di bidangnya (expert).

3. Teknik Squeeze
Metode pengereman ini mirip dengan pengereman Stab yakni dengan
menekan pedal rem, lepas dan tekan kembali berulang-ulang tapi dengan
perlahan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menjaga jarak aman itu krusial dalam tata cara safety driving, dimana metode
tersebut dapat menghindari pengemudi menabrak kendaraan di depannya maupun
orang lain yang bercelaka tersebut. Bedasarkan pembahasan diatas maka dapat di
simpulkan beberapa poin-poin penting sebagai berikut:

1. Jaga jarak yang paling aman antar kendaraan adalah 3 detik dengan
kendaraan di depannya untuk memberikan ruang aman ketika terjadi
pengereman.
2. Jarak minimal merupakan setengah dari angka kecepatan. Sedangkan jarak
aman adalah dua per tiga dari angka kecepatan.
3. Semakin cepat kendaraan melaju, maka jarak aman antara kendaraan
depan dan belakang juga harus bertambah/semakin jauh.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas terdapat beberapa perihal sebagai berikut:
1. Diharapkan pembaca dapat memahami isi materi tentang tata cara menjaga
jarak aman dan jarak minimal antar kendaraan.
2. Pengendara harus mampu berwaspada menjaga jarak mobilnya dengan
mobil di depannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kurswaraharja, Dadan. 2018 “Mengenal 3 Teknik Mengerem Mobil”. Artikel


Di akses pada November 2020.
https://oto.detik.com/tips-and-tricks-mobil/d-4216929/mengenal-3-teknik-
mengerem-mobil
Kompas.com. 2020 “Belajar Jarak Minimal yang Aman Antar Kendaraan” Artikel
Di akses pada November 2020.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/12/30/100200615/belajar-jarak-
minimal-yang-aman-antar-kendaraan
Nissan.co.id “Mengenal 3 Teknik Mengerem Mobil”. Artikel
Di akses pada November 2019.
https://www.nissan.co.id/artikel/artikel-product-centric/cara-menjaga-jarak-
aman-berkendara.html

Chubb.com, 2020 “Penting Menjaga Jarak Aman Saat Berkendara!”. Artikel


Di akses pada November 2019.
https://www.chubb.com/id-id/articles/penting-jaga-jarak-aman-saat-
berkendara.html
NaikMotor, m.caping.co.id. 2020. “Sebaiknya Segini Jarak Aman Antar
Kendaraan Menurut Kemenhub RI” Artikel
Di akses pada November 2019
https://m.caping.co.id/news/detailmi/7626834?uid=1000208654

Anda mungkin juga menyukai