FISIKA DASAR
“JAGA JARAK AMAN SAAT BERKENDARA”
Dosen Pengampu : RUSSELL ONG, S.Si.,M.S.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
FISIKA DASAR-1 / SEMESTER 1
JEFFRY (20010030010)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Jaga Jarak Aman
Saat Berkendara”.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................3
BAB III
PENUTUP............................................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Jaga jarak itu sangatlah penting. Mulai dari cara pengereman saat mendekati
lampu merah dimana ada kendaraan di depan anda hingga mengetahui kondisi
jalan basah atau kering dimana pengereman di jalanan basah akan membutuhkan
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan jalanan kering; banyak sekali yang
harus diperhatikan. Ya, tentunya, semua itu dapat dipelajari secara langsung di
saat berkendaran. Di sarankan langsung dari Kementerian Penghubung,
pengemudi sebaiknya selalu mengambil jarak aman serta berhati – hati apabila
terjadi pengereman mendadak dari kendaraan di depannya (kutipan dari
otomotif.kompas.com 30/12/2017)
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk Penulis (Teoritis dan Praktis)
2. Untuk Pembaca
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jarak aman merupakan salah satu faktor penting dalam berkendara demi
keamanan dan kenyamanan di jalan. Jarak aman merupakan faktor yang bisa
membedakan peluang kecelakaan. Dengan menjaga jarak aman, resiko
pengereman mendadak yang bisa berujung ke kecelakaan beruntun .Saat jalanan
basah atau hujan, pengereman harus lebih diperhatikan, karena pengereman di
jalan licin membutuhkan waktu lebih dan harus ekstra hati-hati.
Jaga jarak aman berkendara sekitar 3 hingga 4 detik dari mobil sebelum
mobil Anda. Jika Anda kesulitan untuk mengukur berdasarkan waktu, maka cara
yang lebih mudah adalah dengan mengukur berdasarkan penglihatan. Dari posisi
duduk nyaman Anda pastikan bemper mobil di depan mobil Anda terlihat, dan
jangan terapkan cara ukur ini saat Anda memajukan badan ke depan. Ukuran
jarak aman berkendara berdasarkan penglihatan bisa berbeda-beda untuk setiap
orang, tergantung pada tinggi badan pengemudi. Namun jika diasumsikan
menurut tinggi rata-rata orang Indonesia, maka cara ukur yang disampaikan di
atas masih bisa dianggap valid.
3
B. Kenapa Harus Menjaga Jarak Aman Saat Berkendaraan
Menjaga jarak di antara kedua kendaraan bukanlah tanpa alasan, hal tersebut
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Peraturan mengenai jaga jarak antara kendaraan sudah diatur di dalam pasal 62
PP no. 43 tahun 1993 tentang Tata Cara Berlalu Lintas.
2. Tabarakan Beruntun
4
Anda ingat bahwa kerugian yang diakibatkannya tentu tak terbatas pada kerugian
finansial semata, tetapi juga kerugian waktu.
C. Cara Melakukan Metode Jaga Jarak Aman Antar Kendaraan
5
D. Jarak Minimal dan Jarak Aman Antar Kendaraan
Ada sebuah tweet dari @kemenhub 151 pada 24 Juli 2018, dijelaskan
mengenai jarak aman antar kendaraan, “Ada dua jenis jarak antar kendaraan,
yang penting diketahui tiap pengemudi demi keselamatannya selama di jalan
raya, yaitu jarak minimal atau jarak terdekat masing-masing kendaraan. Dan
yang kedua adalah jarak aman, yakni rentang paling aman yang bias memberi
kita kesempatan untuk mengantisipasi keberadaan kendaraan lain, sehingga
terhindar dari benturan mendadak.”.
“Ukuran-ukuran ideal
kedua jarak tersebut,
tergantung dari kecepatan
kendaraan kita. Misal, jika
melaju 50 km/jam, maka
kendaraan kita sebaiknya
berjarak minimal 25 meter
dari kendaraan lain, dengan
jarak aman 50 meter. Lalu,
saat kecepatan kendaraan kita
berada di 60 km/jam, maka
jarak minimal yang mesti kita
jaga adalah 30 meter, sementara jarak amannya di kisaran 40 meter. Begitu
seterusnya.”, lanjut penjelasan dari kemenhub. “Sederhananya, jarak minimal
merupakan setengah dari angka kecepatan. Sedangkan jarak aman adalah dua
per tiga dari angka kecepatan. Lebih rinci mengenai perhitungannya, silakan
simak pada bagan visual berikut.”
E. Sistem ABS
Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking system (ABS) merupakan
sistem pengereman terdapat
pada mobil/motor agar tidak
terjadi penguncian roda
6
secara langsung ketika terjadi pengereman mendadak/keras. Sistem ABS
mempermudahkan situasi berkendala dimana kita harus rem mendadak agar
resiko pengemudi yang kemudian akan terlontar kedepan-pun berkurang.
Sistem ABS ini lebih banyak terinstalasi di kendaraan model baru. Oleh
karena itu, kendaraan model lama itu non-ABS.
1. Teknik Treshold
Pengereman ini dilakukan dengan cara menahan tekanan pedal sekitar
90% (mengambang) atau tidak sampai mengunci, sehingga ban masih dapat
dibelokkan.
2. Teknik Stab
Pengereman ini bagus dilakukan untuk kendaraan yang menggunakan
drum brake/tromol dengan menekan pedal rem, lepas dan tekan kembali
berulang-ulang dengan secara cepat untuk mengurangi kecepatan kendaraan.
Selain dapat mengurangi kecepatan kendaraan, juga dapat mencegah ban
mengunci, dalam melakukan teknik ini, perlu latihan dengan pendampingan
oleh orang yang ahli di bidangnya (expert).
3. Teknik Squeeze
Metode pengereman ini mirip dengan pengereman Stab yakni dengan
menekan pedal rem, lepas dan tekan kembali berulang-ulang tapi dengan
perlahan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjaga jarak aman itu krusial dalam tata cara safety driving, dimana metode
tersebut dapat menghindari pengemudi menabrak kendaraan di depannya maupun
orang lain yang bercelaka tersebut. Bedasarkan pembahasan diatas maka dapat di
simpulkan beberapa poin-poin penting sebagai berikut:
1. Jaga jarak yang paling aman antar kendaraan adalah 3 detik dengan
kendaraan di depannya untuk memberikan ruang aman ketika terjadi
pengereman.
2. Jarak minimal merupakan setengah dari angka kecepatan. Sedangkan jarak
aman adalah dua per tiga dari angka kecepatan.
3. Semakin cepat kendaraan melaju, maka jarak aman antara kendaraan
depan dan belakang juga harus bertambah/semakin jauh.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas terdapat beberapa perihal sebagai berikut:
1. Diharapkan pembaca dapat memahami isi materi tentang tata cara menjaga
jarak aman dan jarak minimal antar kendaraan.
2. Pengendara harus mampu berwaspada menjaga jarak mobilnya dengan
mobil di depannya.
8
DAFTAR PUSTAKA