Anda di halaman 1dari 52

SISTEM AIRBAG TOYOTA AVANZA

Laporan Praktik Kerja Indrustri di PT Tunas Toyota, Mampang

disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti

Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah

Tahun Pelajaran 2019-2020

Oleh :
Sahlun Rasyid

NIT
0020993890

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NASIONAL DEPOK

2019
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan yang berjudul Sistem Airbag Toyota Avanza telah disetujui oleh

pembimbing dan siap disidang untuk dipertahankan dan dipertanggungjawabkan.

Pembimbing,

Erwin Lastianto.S.T
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Prakerin ini telah diteliti dan disetujui oleh Kepala Sekolah dan tim

peneliti SMK Nasional Depok, untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti

Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah tahun pelajaran 2019-2020.

Menyetujui,

Kepala Kompetensi Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan Penguji

Erwin Lastianto.S.T

Mengetahui,

KEPALA SMK NASIONAL DEPOK


Muhammad Ihsan, M.Pd.

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

Laporan Prakerin ini telah disetujui, diteliti, dan disahkan oleh tim penilai PT

Tunas Toyota, Mampang

PT Tunas Toyota Mampang

Pembimbing Prakerin,

Saipul Anwar
MOTTO

“Jadilah orang yang rajin sebelum menyesali kemalasan yang membuat kita

melewatkan kesempatan emas. Orang yang belajar dari kesalahan adalah orang yang

berani sukses. Tiada hari untuk mengeluh, tiada hari tanpa belajar. Syukuri dan

jalanilah”
LEMBAR PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Laporan Ini Untuk :

Kedua Orang Tuaku yang tercinta, terima kasih atas genetika, didikan, dan

dukungannya yang tiada bandingnya kepada penulis. Juga untuk Guru-guruku, dan

saudara-saudara kandungku Dan kepada para adik kelasku! Semoga laporan ini

bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.


KATA PENGANTAR

Segala puji ke hadirat Illahi Robbi, berkat rahmat dan hidayah Allah SWT

atas segala nikmat yang penulis dapatkan. Juga shalawat kepada junjungan Nabi akhir

zaman, Rasulullah, Muhammad SAW, penulis berhasil menyelesaikan laporan ini,

yang merupakan salah satu syarat untuk mengukuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian

Akhir Sekolah (UAS) di SMK Nasional Depok.

Laporan ini berjudul Sistem Airbag Toyota Avanza Secara umum, laporan ini

berisi tentang apa-apa yang penulis temui saat praktik kerja indrusti di PT Tunas

Toyota Mampang. Secara khusus, berisi tentang perbaikan system pelumasan

sebagaimana judul laporan ini dirumuskan.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian laporan ini, banyak

bantuan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada

penulis. Karenanya, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang

tulus dan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan

baik secara moril ataupun material. Selain bantuan tersebut, dukungan, bimbingan,

dan perhatian yang diterima juga dirasakan amat berharga bagi penulis sehingga

semua menjadi kekekuatan tersendiri bagi penulis. Maka, pada kesempatan kali ini

penulis merasa perlu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


1. Bapak Muh. Ihsan, M.Pd. selaku kepala SMK Nasional.

2. Bapak pembimbing yang telah menyediakan waktunya untuk senantiasa

memberikan arahan dan pengalamannya kepada penulis dalam menyelesaikan

laporan ini.

3. Bapak selaku kepala Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang tetap

mendukung penulis sampai diselesaikannya laporan ini.

4. Bapak Saipul Anwar, selaku pembimbing di tempat prakerin yang telah

membantu penulis dalam melaksanakan prakerin di bengkel

5. Ibuku dan Ayahku tersayang atas segala do’a, dukungan, kerja keras, dan

kesabaran yang tiada pernah habis sehingga penulis dapat bersekolah walaupun

masih sampai Sekolah Menengah Kejuruan. Semoga segala harapan dan cita-

cita dapat penulis wujudkan di masa depan.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan SMK Nasional Depok yang telah

membantu penulis dalam kegiatan kompetensi kejuruan (produktif) di SMK

Nasional.

7. Kakakku tercinta yang telah mensupport penulisan dalam menulis laporan ini.

8. Kawan-kawanku seluruh teman-teman di SMK Nasional khususnya di kelas

XII TKR 1

9. Keluarga besar organisasi SMK Nasional yang senantiasa membantu penulis,

seperti memberi materi dan dukungan.

10. Para seluruh anggota OSIS. Terima kasih atas segala dukungannya.
11. Seluruh staf karyawan PT Tunas Toyota Mampang. Terima kasih atas ilmu dan

pengalaman yang telah diberikan kepada penulis dalam bekerja.

12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar – besarnya karena telah mendukung dan membantu

selesainya laporan ini.

Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan Rahmat dan Karunia-Nya, serta

semoga kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat selalu menyertai kita semua,

Aamiin.

Depok, 12 Agustus 2019

Penulis

Sahlun Rasyid
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ........................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ................................................................................

MOTTO ..........................................................................................................................................

LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................................

B. Alasan Pemilihan Judul .......................................................................................

C. Identifikasi dan Batasan Masalah ........................................................................

D. Rumusan Masalah ...............................................................................................

E. Tujuan Penulisan Laporan ...................................................................................

F. Metode Penulisan Laporan ..................................................................................

G. Sistematika Penulisan Laporan ...........................................................................


BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................................................

B. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................................

C. Struktur Organisasi Perusahaan ...........................................................................

D. Peraturan atau Tata Tertib Perusahaan ................................................................

E. Produk atau Jasa Perusahaan

BAB III URAIAN UMUM

A. Persiapan Kerja ...................................................................................................

B. Aktivitas Kerja ....................................................................................................

BAB IV URAIAN KHUSUS

A. Landasan Teori .....................................................................................................

B. Penyelesaian Masalah ..........................................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................................

B. Kritik dan Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LEMBAR KONSULTASI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Kerja Industri merupakan program yang sangat penting,

khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ). Hal

tersebut karena program ini dapat mengenalkan dunia kerja kepada peserta

didik. Program ini mewajibkan adanya Laporan yaitu Laporan Praktik Kerja

Industri. Dengan adanya laporan tersebut, peserta didik dapat memberikan

gambaran lengkap pengalamannya saat Prakerin.

Selain itu, laporan ini juga sebagai bukti ilmiah bahwa peserta

Prakerin menjalankan kegiatannya dengan sebaik – baiknya, dan menjadi

indikasi kemampuan intelektual penulisnya. Dengan demikian dapat menjadi

salah satu syarat kelulusan. Oleh karena itulah, merupakan kewajiban peserta

menjalankan program ini untuk melaporkan pengalaman – pengalamannya

dalam bentuk Laporan Prakerin.

Pada Tanggal 30 Oktober 2018, penulis telah menyelesaikan Praktik

Kerja Industri di PT. Tunas Toyota Mampang selama dua bulan lamanya.

Disana, penulis telah mendapat berbagai pengalaman kerja. Oleh karena itu,

penulis wajib melaporkannya..


B. Alasan Pemilihan Judul

Penulis memilih judul Laporan : “ Sistem Airbag Toyota Avanza”.

Adapun alasannya sebagai berikut :

1. Sistem Airbag merupakan sebuah mobil yang menggabungkan mesin

menggunakan bahan bakar minyak dan motor listrik bertenaga baterai.

Hal ini menjadi menarik karena pengetahuan tersebut adalah

pengetahuan yang cukup luas bagi seorang Teknisi Kendaraan Ringan.

2. Toyota Avanza merupakan produk toyota yang cukup sukses di Pasar

Otomotif Indonesia. Untuk itu, pengetahuan mengenai Avanza ini

sangat penting dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen terhadap

perawatan dan perbaikan komponen ini. Penulis sebagai yang

mendalami otomotif tentunya perlu pula menguasai hal – hal yang

berhubungan dengan mobil toyota ini.

C. Identifikasi dan Batasan Masalah

Mengenai Sistem Airbag Mobil Toyota Avanza ini, memunculkan

beberapa masalah diantaranya yaitu :

1. Apa itu System Airbag pada mobil Toyota Avanza ?

2. Apa fungsi dari system Airbag ?

3. Apa Syarat-Syarat Beroperasinya System Airbag ?

4. Apa saja bagian – bagian dan bagaimana System Airbag ?

5. Apa Troubelshooting yang kerap terjadi pada System Airbag ?


6. Bagaimana cara melakukan perbaikan pada masalah-masalah yang

kerap terjadi pada System Airbag ?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi dan Batasan Masalah di atas, maka penulis

membuat rumusan hanya pada point satu,dua,tiga,empat,lima dan enam

sebagai berikut:

Apa itu System Airbag, Apa fungsi dari System Airbag, Apa syarat-syarat

Beropaerasinya System Airbag, Bagaimana melakukan perbaikan pada

masalah-masalah yang kerap terjadu pada System Airbag ?

E. Tujuan Penulisan Laporan

Penulisan laporan ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan gambaran umum dan khusus tentang kegiatan penulis

saat melaksanakan Praktik Kerja Industri.

2. Membagi pengalaman kerja penulis kepada teman – teman seangkatan,

adik kelas maupun kepada pihak – pihak yang nantinya akan membaca

laporan ini.
3. Mengenalkan salah satu sistem penting Mobil Toyota Avanza, yaitu

Sistem Airbag, yang dengannya penulis dapat menambah sumber

rujukan bagi seluruh peserta didik SMK Nasional Depok.

4. Memenuhi syarat program Prakerin dan kelulusan di SMK Nasional

Depok.

F. Metode Penulisan Laporan

Dalam pengumpulan data – data yang kemudian dilaporkan , penulis

menggunakan metode sebagai berikut :

1. Pengamatan Langsung

Penulis melakukan pengamatan kepada para teknisi yang sedang

menangani masalah Sistem Airbag. Dalam hal ini, penulis menjadi

asisten atau hanya sekedar pendamping saja.

2. Praktik Kerja

Penulis dipercaya untuk melakukan perbaikan pada System Airbag

dengan arahan / petunjuk tertentu. Hal ini pun penulis jadikan data

yang kemudian akan dilaporkan.

3. Tinjauan Pustaka

Untuk memperkaya data – data yang penulis peroleh berdasarkan

pengamatan langsung dan praktik kerja, penulis melengkapi dan

menyempurnakan data – data tersebut melalui buku – buku atau artikel

– artikel terkait.
4. Interview atau Wawancara

Pada hal – hal tertentu, penulis mewawancarai owner, teknisi, dan

beberapa orang yang terlibat dalam perusahaan tempat penulis

Prakerin. Hasil wawancara tersebut juga menjadi hal – hal yang

penulis laporkan.

G. Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini berisi tentang Latar Belakang disertai Alasan

Pemilihan Judul, Identifikasi dan Batasan Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan Laporan, Metode

Penyusunan Laporan, dan Sistematika Penyusunan

Laporan.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

B. Visi dan Misi Perusahaan

C. Struktur Organisasi Perusahaan

D. Peraturan atau Tata Tertib Perusahaan

E. Produk dan Jasa Perusahaan

BAB III URAIAN UMUM


A. Persiapan Kerja

B. Aktivitas Kerja

BAB IV URAIAN KHUSUS

A. Landasan Teori

B. Uraian Praktek

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Kritik dan Saran


BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi PT. Tunas Toyota Mampang

Menjadi Dealer Toyota Terbaik & Terhandal di Indonesia. Melalui proses

Bisnis Berkelas Dunia

2. Misi PT. Tunas Toyota Mampang

A. Melayani pelanggan melalui pengalaman kepemilikan yang paling

Memuaskan

B. Menjadi share Contributor Terbaik bagi Toyota di seluruh kota dan

Kabupaten

C. Menciptakan pertumbuhan yang berkesinambungan bagi seluruh

Stakeholders
B. Stuktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang ada di PT.Tunas Toyota Mampang Jakarta

seperti

Yang diuraikan di bawah ini :

KEPALA CABANG

KEPALA KEPALA BENGKEL SALES MANAGER


ADMINISTRASI

SPARE PART SERVICE ADVISOR SALESMAN

FOREMAN SALES CENTER

MEKANIK KEPALA GUDANG

LUBBING
C. Peraturan atau Tata tertib Perusahaan

Setiap wadah yang di dalamnya terdapat orang-orang banyak yang bekerja

Sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Maka

diperlukan disiplin kerja, dengan adanya disiplin kerja akan memperlancar suatu

pekerjaan.

Tanpa adanya tata tertib dalam perusahaan akan membuat gairah dan suasana

kerja menurun sehingga produktivitas kerja dalam perusahaan akan menurun yang

membuat pendapatan berkurang atau mengalami kerugian.

Tata tertib kerja di PT.TOYOTA MAMPANG merupakan bagian menunjang dan

yang baik untuk membuat kepastian hukum antara karyawan dan perusahaan.

1. Tata Tertib Karyawan

a. Karyawan harus memperhatikan kepentingan dengan sebaik-baiknya

b. Karyawan harus bersikap sopan dan santun

c. Karyawan harus melakukan pekerjaan sebaik-baiknya sesuai dengan perintah

d. Karyawan harus mentaati ketentuan dan peraturan yang berlaku di

perusahaan
2. Tata Tertib seorang Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN )

a. Hadir 15 menit sebelum pukul 08:00 pada saat jam kerja.

b. Wajib memakai werpack dan safety shoes selama melakukan kegiatan di

ruang bengkel.

c. Saat istirahat wajib meninggalkan area ruang praktek.

d. Harus membersihkan area ruang praktek.

e. Tidak boleh pulang sebelum pukul 16:00.

3. Jadwal Perusahaan

Setiap perusahaan mempunyai jadwal bekerja bagi karyawannya agar meningkatkan

disiplin dalam melakukan pekerjaan. Adapun jam kerja di PT. TUNAS TOYOTA

MAMPANG adalah sebagai berikut :

a. Hari Senin-Kamis , dan Sabtu

1. Jam Kerja 08:00 – 16:00

2. Jam Istirahat 12:00 – 13:00

b. Hari Jumat

1. Jam Kerja 08:00 – 16:00

2. Jam Istirahat 11:30 – 13:00

Catatan :
Bila jam kerja sudah selesai dan customer masih banyak , maka karyawan

diharapkan kerja lembur.

D. Produk dan Jasa Perusahaan

PT. Tunas Toyota Mampang adalah sebuah dealer khusus untuk kendaraan

bermerek Toyota, tetapi untuk melayani jasa PT. Tunas Toyota Mampang tidak

menerima kendaraan lain. Dalam instalasi perusahaan tersebut memiliki kegiatan

divisi yaitu:

1. Penjualan unit kendaraan baru bermerek Toyota

2. Penjualan suku cadang Toyota

3. Jaringan perawatan service berkala

4. Jaringan reparasi atau cabang-cabang service

Adapun kendaraan yang dijual dan service oleh PT. Tunas Toyota Mampang

Adalah sebagai berikut :

1. Toyota Avanza

2. Toyota Avanza Veloz

3. Toyota Kijang Innova

4. Toyota Kijang SSX

5. Toyota Kijang SGX

6. Toyota Kijang LGY

7. Toyota Hilux

8. Toyota Fortuner
9. Toyota Rush

10. Toyota Agya

11. Toyota CALYA

12. Toyota Vios

13. Toyota Harrier

14. Toyota Alphard

15. Toyota Yaris

16. Toyota Nav 1

17. Toyota Camry

18. Toyota Vellfire

19. Toyota Lexus

Kemudahan dalam mencari informasi tentang Toyota di Tunas Toyota

Mampang melalui website, aplikasi mobile, & call center yang dapat di akses

kapanpun dan dimanapun.

1. Kenyamanan bagi pelanggan dengan fasilitas outlet di PT. Tunas Toyota

Mampang yang modern, warm & pressure free.

2. Kemudahan & kenyamanan dan transaksi dengan layanan one stop shopping

service Tunas Toyota Mampang yang bekerja sama dengan value chain.

3. Kemudahan dalam mendapatkan kendaraan sesuai kesepakatan, tepat waktu,

dan melampaui harapan pelanggan.


4. Kemudahan mendapatkan jasa layanan after sales service terbaik selama

kepemilikan kendaraan, dengan berbagai project penunjang yang inofatif

seperti :

a. Toyota Home Service ( THS ) – kemudahan service secara fleksibel

untuk menghargai kualitas waktu pelanggan.

b. Express Maintenance – kehandalan serta kecepatan kendaraan & service

berkala kurang dari 1 jam.

c. Express Body & Paint – kehandalan perbaikan body kendaraan 3 panel

dalam waktu 8 jam yang merupakan satu-satunya layanan yang sudah

tersertifikasi oleh Toyota di wilayah Asia Tenggara.

d. Booking Service – kemudahan pemesanan untuk memastikan pemesanan

untuk memastikan pengerjaan perawatan kendaraan yang berkualitas.

e. Maintenance Reminder System – layanan / jasa pengingat bagi

pelanggan dalam melakukan pengecekan, perawatan, serta service berkala

untuk memastikan kualitas kendaraan Toyota tetap prima.

f. Serta berbagai produk inovatif lainnya yang akan senantiasa Tunas Toyota

Mampang hadirkan bagi pelanggan untuk merasakan.


BAB III

URAIAN PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Persiapan Kerja

Sebelum siswa melakukan pekerjaan biasanya siswa melakukan persiapan,

diantaranya adalah :

a. Berpakaian kerja atau werpack.

b. Memakai sepatu kerja.

c. Mekanik dan siswa diharuskan sarapan pagi terlebih dahulu.

d. Mempersiapkan alat-alat yamg akan digunakan untuk kerja.

e. Sarana penerangan yang cukup.

f. Jangan membawa benda tajam yang membahayakan diri sendiri dan orang

lain,serta dapat merusak komponen kendaraan.

g. Sediakan tempat untuk meletakan sesuatu benda agar tidak hilang.

B. Aktivitas Kerja

1. Aktivitas Kerja

Dalam melaksanakan program prakerin di PT. Toyota Tunas Mampang

yang dilaksanakan selama 2 bulan maka penulis mengurangi tentang

kegiatan yang dilakukan penulis selama PRAKERIN. Adapun maksud dan

tujuan dari penyusunan program tersebut ialah untuk mempermudah


penulis dalam menyusun laporan. Berikut adalah kegiatan penulis selama

PRAKERIN :

A. Bulan ke-1

1. Minggu Pertama

Siswa di perkenalkan diri kepada karyawan perusahaan dan

penjelasan peraturan serta tata tertib yang berlaku di perusahaan. Dan

juga siswa diberi pengarahan dalam bekerja serta memakai peralatan

kerja.

2. Minggu Kedua

a) Mengganti oli mesin

Biasanya oli diganti setelah beberapa kilometer tergantung

pemakaian kendaraan tersebut spesifikasi pabrik 10.000-20.000

kilometer.

b) Memeriksa air accu

Penambahan biasanya dilakukan dibawah garis lower.

c) Memeriksa tegangan baterai

Memeriksa tegangan baterai diperlukan alat baterai

checker,bila jarum menunjukan warna merah berarti tegangan

baterai sudah lemah dan perlu di charge.


3. Minggu ketiga

a) Mengganti air cleaner

Biasanya diganti setelah diganti beberapa kilometer atau bila

keadaan air cleaner sudah kotor.

b) Mengganti busi

Biasanya dilakukan apabila bunga api yang dihasilkan sudah

kecil atau sudah mati.

c) Rotasi ban

Tujuannya adalah untuk membuat umur pemakaian ban

menjadi lebih lama.

4. Minggu keempat

a) Memeriksa kopling

Mengganti plat kopling,komponen pembebas dari kopling, jika

sudah rusak atau aus segera ganti.

b) Mengganti minyak rem

Minyak diganti bila sudah keliatan berwarna hitam, sudah

mencapai kilometer tertentu atau terdapat udara didalam

saluran minyak rem.

c) Mengganti filter oil

Biasanya filter oil diganti dalam beberapa kilometer.


B. Bulan ke-1

1) Minggu pertama

a) Mengganti karet wiper

Biasanya diganti bila karet tidak dapat membersihkan kaca

dengan bersih.

b) Mengganti kanvas rem

Kanvas rem biasanya diganti apabila sudah mencapai batas

ketebalan 1 mm.

c) Mengganti oli transmisi

Biasanya diganti apabila sudah mencapai 40.000 kilometer

tergantung pemakaian kendaraan tersebut.

2) Minggu kedua

a) Mengganti oli differential

Oli differential biasanya diganti apabila sudah mencapai

beberapa kilometer sesuai dengan spesifikasi pabrik 40.000

kilometer.

b) Mengganti pegas suspensi

Suspensi diganti apabila kendaraan yang dikendarain sudah

tidak seimbang anatara suspensi kanan dan kiri atau depan dan

belakang.
c) Periksa propeller shaft

Periksa kekuatan bau-baut, universal joint dan komponen lain

dari propeller shaft.

3) Minggu ketiga

a) Balancing roda

Balancing roda biasanya dilakukan apabila roda-roda

kendaraan pada waktu berputar tampak oleng ke kiri atau ke

kanan, bergetar ke atas atau ke bawah. Untuk itu diperlukan

alat atau mesin balance atau roda tetap stabil.

b) Mengganti saringan bensin

Biasanya saringan bensin diganti setelah beberapa kilometer,

atau penggantian saringan bensin diganti apabila terjadi

kerusakan atau kotornya saringan bensin tersebut.

4) Minggu ke empat

a) Mengganti plat kopling dilakukan setelah beberapa kilometer

spesifikasi pabrik adalah 40.000 kilometer atau pada saat plat

kopling sudah mengalami keausan.

b) Mengganti timing belt

Timing belt biasanya diganti apabila sudah mencapai 60.000

kilometer atau ketika belt sudah mengalami pecah-pecah.


c) Mengganti air radiator

Air radiator diganti agar pendinginan mesin tetap terjaga

biasanya penggantian dilakukan setelah beberapa kilometer

tujuannya ialah agar tidak terjadi over heating.

2. Proses kerja

Untuk setiap pekerjaan harus ada perencanaa kerja, dalam arti ada

penyusunan pekerjaan dan diurutkan menjadi langkah-langkah pekerjaan

tersebut, berikut adalah susunan pekerjaan atau proses kerja yang

dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

a. Mengganti oli mesin

Periksa suhu mesin apabila mesin dingin panaskan mesin

dengan cara menghidupkan mesin selama beberapa menit. Sediakan

bak untuk menampung oli bekas dibawah lubang pembuangan oli,

setelah itu buka baut pembuangan oli dengan menggunakan kunci ring,

kuras oli sampai habis, setelah habis pasang kembali oli tersebut. Buka

tutup oli lalu tuangkan oli baru secukupnya sesuai dengan ketentuan

pabrik setelah itu tutup kembali dan periksa ketinggian permukaan oli

tersebut.

b. Memeriksa baterai

Periksa baterai apakah masih layak pakai atau tidak., jika air

accu kurang maka tambahkan air accu hingga batas garis upper.

Periksa tegangan dengan menggunakan baterai charge.


c. Membersihkan rem

Buka baut ke empat roda yang akan di service dengan menggunakan

impact atau kunci roda, setelah itu buka baut yang ada pada caliper lalu angkat caliper

tersebut setelah itu lepaskan kanvas dan bersihkan untuk memasangnya lakukan

kembali kebalikan pembongkaran. Untuk rem tromol, lepaskan tromol dan kanvas

setelah itu bersihkan dan stel kembali remnya dengan mengencangkannya

menggunakan obeng min stelah itu pasang kembali tromol tersebut.

d. Mengganti air radiator

Buka tutup radiator sumbat pendingin yang ada pada radiator maupun pada

blok silinder biarkan air benar-benar keluar sampai habis, kemudian tutup kembali

sumbat pada radiator dan blok silinder. Isi kembali radiator dengan menggunakan

LLC sampai benar-benar penuh dan pastikan tidak ada udara dalam sistem pendingin

tersebut lalu tutup kembali radiator. Jangan lupa ganti air yang ada pada tangki

cadangan dengan air yang baru isi sampai batas yang telah di tentukan.

e. Mengganti oli transmisi

Buka kedua baut penutup pada transmisi dengan menggunakan kunci

shock, sebelum terbuka sudah disediakan terlebih dahulu bak oli baru buka bak oli

tersebut dan biarkan oli keluarkan sampai habis setelah itu tutup kembali baut
penyumbat dan isi kembali oli yang baru sampai sampai penuh lalu tutup baut

atasnya.

f. Mengganti suspensi

Agar lebih mudah dalam mengganti suspensi terlebih dahulu lepaskan

roda-roda yang berhubungan dengan suspensi tersebut, kemudian lepaskan baut

suspensi yang berhubungan dengan body dan casis dengan menggunakan kunci ring

atau kunci shock. Jika baut sudah terbuka semua lepaskan suspensi dari dudukannya,

kemudian kendurkan pegas dengan menggunakan SST pembuka pegas, agar lebih

mudah dengan pembongkarannya setelah itu buka kepala baut kemudian lepaskan

pegasnya lalu pasang kembali suspensi yang baru dengan menggunakan SST juga,

pasang kembali suspensi seperti semula dengan kebalikan dan pembongkaran.

g. Mengganti minyak rem

Perintahkan seseorang untuk masuk ke dalam mobil lalu sediakan alat yang

di perlukan. Perintahkan orang tersebut untuk menginjak pedal rem lalu mekanik

membuka mur pembuangan minyak dengan menggunakan kunci ring jangan lupa
mengisi minyak rem yang ada pada minyak rem jika minyak rem sudah berubah

warna menjadi bening dan tidak ada angin yang keluar lalu kencangkan baut

penyumbat.

h. Mengganti timing belt

Untuk mengendurkan timing belt terlebih dahulu kendurkan baut yang ada

pada alternator, dorong hingga belt benar-benar kendur, setelah kendur lepaskan belt

dan ganti belt dengan yang baru setelah diganti tank kembali alternator lalu

kencangkan.

i. Mengganti busi

Lepaskan kabel tegangan tinggi dan dudukannya setelah itu buka semua

busi dengan menggunakan kunci busi setelah itu buka semua busi dengan kunci busi

setelah semua terganti ganti busi lama dengan busu yang baru lalu kencangkan

setelah itu pasang kembali kabel tegangan tingginya.

j. Mengganti plat kopling

Lepaskan poros propeller terlebih dahulu lalu tahan dengan dongkrak

transmisi kemudian lepaskan baut-baut pengikat transmisi dengan menggunakan

dongkrak. Setelah transmisi diturunkan, sekarang lepaskan rumah kopling dan fly
wheel dengan membuka semua bautnya setelah terlepas lalu ganti plat kopling lama

dengan yang baru lalu pasang kembali semua komponen tadi seperti semula.

k. Balancing roda

Lepaskan roda dari kendaraan lalu tempatkan roda di mesin balance

kemudian hidupkan mesin lalu putar roda dan lihat angka yang tertera pada mesin

jika roda tidak balance pasang pemberat pada roda hingga roda balance. Setelah

balance matikan mesin lalu pasang kembali roda tersebut.

BAB IV
URAIAN KHUSUS
A. Landasan Teoris

1. Pengertian SRS Airbag


SRS Airbag ( Suplemental Restrain Systam Airbag ) Dikembangkan toyota
sebagai teknologi keselamatan pasif yang melengkapi sabuk pengaman. Alat ini
sebagai sistem penahan pada saat terjadi benturan dan sabuk pengaman sebagai
alat utama yang membantu melindungi penumpang saat terjadi kecelakaan.
Komponen ini dikembangkan dan di adopsi dengan berbagai jenisnya yaitu SRS
Driver Airbag, SRS Front Passenger Airbag, SRS Curtain Shield Airbag, SRS
Side Airbag, dan SRS knee Airbag. SRS Driver Airbag dipasang ditengah
bantalan roda kemudi dan SRS Front Passenger Airbag dipasang pada Dasboard
didepan tempat duduk pemumpang depan.

Pada saat terjadi kecelakaan, besarnya energi benturan akan diterima oleh
sensor depan. Airbag ( Front Airbag Sensor ) yang diletakan didepan mobil dan
sensor didalam mobil ( Airbag Sensor Assembly ) . Sensor tersebut akan
mengaktifkan initiator yang akan membakar propellant grain dan enhanser
sehingga menghasilkan gas dan mengembangkan airbag, kemudian airbag akan
mengempis peristiwa tersebut akan memakan waktu kira – kira 0,2 detik

2. Fungsi SRS Airbag

Fungsinya adalah untuk menahan diri pengendara bila terjadi kecelakaan agar
tidak terbentur kaca atau steer mobil.

3. Bahan pembuatan SRS Airbag

Airbag terbuat dari bahan yang sedikit mungkin dari bahan logam agar ketika
melakukan tugasnya tidak menimbulkan masalah lain yang membahayakan
keselamatan pengendara. Dan bahan yang dipakai harus tipis, enteng, dan kuat.
Bahan itu adalah nilon pilihan. Nilon yang biasa dipakai sebagai bahan parasut akan
dibentuk sebagai balon. Karena sesuai sifat bahan yang dengan mudah akan
ditempelkan dikemudi, dipanel, dipintu, bahkan dikursi kendaraan. Kedalam nilon
dimasukan tepung jagung atau bedak agar awet selama tidak dipergunakan. Balon
nilon akan terisi gas nitrogen yang dipompakan dari tabung nya dibagian lain yang
dibatasi pentil. Pentil tersebut dilengkapi sensor benturan yang secara otomatis
membuka bila terjadi kecelakaan. Alat pemberdayanya adalah sebuah acceleromenter
pada microchip. Airbag bekerja dengan jalan menggembung ketika bahaya
mengancam dan mengempis jika bahaya telah berlalu.

4. Syarat – syarat beroperasinya Airbag

a. SRS Airbag mempunyai batas mengembang bila tingkat benturan diatas


ambang yang telah ditentukan yaitu kecepatan mobil kira kira 25 km / jam
sampai yang lebih tinggi dan saat menambrak secara frontal penghalang
permanen yang statis atau objek yang dapat bergerak saat tertabrak ( misal
mobil yang sedang parkir ). SRS Airbag juga tidak akan mengembang bila
tidak terjadi benturan serius pada bagian bawah kendaraan.
b. SRS Airbag tidak akan mengembang apabila terjadi benturan dari arah
samping body mobil, kendaraan terguling, menambrak objek yang lebih
tinggi atau tidak mengenai sensor depan, menabrak tiang ditengah ( kondisi
tertentu ) , benturan dari belakang , dan benturan menyudut.

c. Alat ini dapat memberikan efek samping pada saat SRS Airbag
mengembang dengan cepat ( kecepatan mengembang diatas 100 km / jam ),
efek samping itu adalah penumpang akan mengalami memar, luka lecet,
terjadi suara letupan keras dan asap putih yang dapat mengakibatkan iritasi
pada mata , kulit , sesak nafas sementara.
d. Perhatikan pada saat membawa balita atau anak-anak ketika mengendarai
mobil yang dilengkapi SRS Airbag , alangkah baiknya ditempatkan dikursi
belakang , jadi jangan menempatkan balita atau anak-anak ditempat duduk
depan karena dapat membahayakan mereka pada saat SRS Airbag
mengembang meniup kan udara dingin melalui heater core panas untuk
memanaskan udara.

5. Struktur Dasar

Sistem Airbag terdiri dari unit pengatur Airbag Sensor , Airbag module , Belt
Pretensioner. Penempatan masing- masing Sistem Airbag mengacu pada modul nya ,
DAB dipasang didalam Steering Wheel , PAB dipasang didalam ( Crash pad ) depan
tempat duduk penumpang. FRT SAB dipasang ditempat duduk , dan Rear SAB
dipasang disamping tempat duduk . BPT dipasang dibagian bawah center filler ,dan
CAB dipasang dikedua sisi. Letak sensor FIS letaknya dibelakang Front Bumber ,
untuk Airbag sisi kanan dan kiri. SIS letaknya dibawah center filler ( umumnya
disamping BPT ) , digunakan untuk meletuskan SAB dan CAB .

Sensor untuk mendeteksi benturan dari sisi depan , kiri dan kanan dipasang
didalam ACU. Kebanyakan sensor yang dipakai oleh toyota motor adalah type
elektronik , dan hanya Safing Sensor saja yang ada didalam ACU yang bertipe
mekanis. Sensor – sensor ini satu sama lain tidak kompatibel . Disamping itu, seluruh
sensor tersebut adalah direction oriented, sehingga perlu kehati hatian pada saat
pemasangannya.

6. Komponen SRS Airbag

a. Sensor Airbag Depan


Sensor Airbag Depan dipasang sebelah kanan dan kiri radiator support
secara berurutan. Sensor Airbag depan menggunakan sensor Deselerasi dibuat
menyatu dalam Sensor Airbag Depan, dan menyimpang yang diciptakan pada
sensor dokonversi menjadi sinyal elektris berdasarkan pada tingkat deselerasi
kendaraan selama terjadi benturan dari depan. Sesuai dengan itu, akibat dari
awal benturan dapat dideteksi secara detail.

Gambar 4.1 Sensor Airbag Depan

b. Sensor Airbag Tengah


Sensor Airbag Tengah dipasang ditengah lantai dibawah panel instrument.
Sensor Airbag tengah terdiri dari Sensor Deselerasi, Safing sensor , Sirkuit
Kontrol Ignition, dan Sikuit diagnosis. Sensor Airbag Tengah menerima
sinyal yang dibuat menyatu dalam Sensor Airbag Tengah .

Gambar 4.2 Sensor Airbag Tengah


c. Sensor Deselerasi dan Sirkuit Kontrol Ignition
Sensor deselerasi dibuat menyatu dalam Sensor Airbag Tengah dan Sensor
Airbag Depan, dan di torsi yang dibuat berdasarkan delerasi kendaraan selama
tabrakan frontal yang di konversikan kedalam sinyal elektrik. Sirkuit kontrol
ignition melakukan kalkulasi berdasarkan sinyal yang dihasilkan dari sensor
deselerasi dari Sensor Airbag Tengah dan Sensor Airbag Depan. Bila nilai
kalkulasi lebih besar dari nilai standart, maka sirkuit itu mengaktifkan
pengoperasian ignition.
d. Safing Sensor
Safing Sensor dibuat menyatu dalam Sensor Airbag Tengah. Selama
tabrakan frontal, sensor menjadi aktif dan meng output sinyal ON ke sensor
Airbag Tengah bila tingkat deselerasi yang dikirim Safing Sensor lebih besar
dari nilai standart.
e. Sirkuit Diagnosis
Secara konstan mendiagnosis sistem malfungsi. Bila terdeteksi malfungsi,
sirkuit ini menghidupkan SRS Warning Light pada Combination Meter
Assembly untuk mengingatkan pengemudi.

Gambar 4.3 Sirkuit Diagnosis

f. SRS Warning Light


SRS Warning Light terletak pada Combination Meter Assembly. Lampu

itu akan menyala untuk mengingatkan pengemudi adanya gangguan dalam

system bila malfungsi dideteksi oleh Self Diagnosis dari Sensor Airbag
Tengah. Dalam kondisi pengoperasian normal, bila ignition switch diputar ke

ON, lampu peringatan menyala selama sekitar 6 detik dan kemudian padam.

Gambar 4.4 SRS Warning Light

g. Sensor Pintu Samping

Sensor pintu samping hanya ada di mobil dengan dua pintu atau tiga pintu

hatchback yang memiliki airbag samping dan terletak di pintu depan, sensor

pintu samping mendeteksi tumbukan dari samping dan mengirim sinyal

perlambatan ke dalam rakitan sensor pusat airbag. Berdasarkan sinyal itu,

rakitan sensor pusat airbag mengaktifkan airbag samping dan airbag tirai.

Gambar 4.5 Sensor Pintu Samping

h. Sensor Airbag Kursi


Sensor Airbag Kursi digunakan karena mengadopsi inflator dual-stage di

airbag pengemudi. Sensor ini mendeteksi gerak tubuh pengemudi menurut

pergeseran kursi pengemudi dan mengirim sinyal ke rakitan sensor pusat

airbag. Rakitan sensor pusat airbag akan mengembangkan airbag jika kursi

bergeser ke depan dan laju pelambatannya pelan.

Gambar 4.6 Airbag Kursi

i. Inflator dan Kantong Pengemudi

Sensor airbag dihidupkan dengan adanya pengurangan kecepatan karena

tabrakan frontal yang kuat. Arus listrik mengalir ke inisiator yang terletak di

inflator untuk mengapikannya. Api menyebar dengan cepat ke bahan

pendorong dimana sejumlah nitrogen di hasilkan. Gas mengalir melalui filter

dimana abu dipisah dan gas didinginkan sebelum mengisi kantung. Seiring

penyebaran gas, kantung pengemudi membuka lapisan atas dari dudukan

kemudi untuk kemudian mengembang sehingga mampu meredam benturan di

kepala pengemudi.
Gambar 4.7 Inflator Pengemudi

j. Inflator dan Kantung penumpang depan

Jika sensor airbag dipacu oleh pelambatan yang terjadi saat kecelakaan

frontal, arus listrik mengalir ke inisiator yang terletak di inflator untuk

mengapikannya. Proyektil yang dibakar oleh pengapian inisiator, menembus

melalui closorule disk yang bertabrakan piston penggerak, hal ini

menyebabkan primer mengapi. Airbag mengembang dan membantu menahan

tumbukan ke kepala dan dada penumpang depan.

Gambar 4.8 Inflator Penumpang

K. Inflator dan kantung untuk Airbag Depan


Jika sensor airbag terpicu oleh pelambatan yang terjadi saat tabrakan, arus

listrik mengalir inisiator yang terletak di dalam inflator untuk mengapikannya.

Gas pembakaran yang di hasilkan oleh pembakaran dari bahan pendorong

menyebabkan pressure bulkead robek. Hal ini memungkinkan panas dari gas

yang tertabrak untuk menyebarkan gas yang tertabrak yang menyebarkan gas

bertekanan tinggi. Lalu tekanan ini membuka repture disk menyebabkan gas

bertekanan tinggi dalam botol meniup airbag dan mengembangkannya dengan

cepat.

Gambar 4.9 Inflator Airbag Depan

k. Rakitan Airbag Tirai

Dengan adanya sinyal pengapian dari rakitan sensor pusat airbag, arus

listrik mengalir ke inisiator dan pemantik terpicu. Pengapian ini membakar

generator gas dan menghasilkan pesan yang masuk ke break washer. Setelah

itu gas bertekanan tinggi mengalir ke lubang sebelah luar untuk meniupkan

airbag
Gambar 4.10 Rakitan Airbag Tirai

Gambar 4.11 Lokasi SRS Airbag


Gambar 4.12 Diagram Sistem SRS Airbag
B. Penyelesaian Masalah ( Troubleshooting )

1. Pengenalan Masalah

Salah satu indikator yang nampak dan dirasakan yang menunjukkan

adanya masalah dalam system SRS Airbag adalah:

Ketika kunci kontak diputar ke ON lampu peringatan Airbag tetap

menyala dalam melakukan pemeriksaan 5 detik, masalah seperti

biasanya terjadi dikarenakan putusnya kabel yang ada di dalam setir.

2. Persiapan Alat dan Bahan

Untuk mengatasi masalah tersebut, alat-alat dan bahan yang diperlukan

adalah sebagai berikut:

a) Obeng (+) dan (-)

Obeng secara umum digunakan untuk mengencangkan sesuatu sekrup

terhadap suatu pasangannya, baik yang berupa kayu, plastik atau besi

sekalipun.

Gambar 4.13 Obeng


a) Kunci L

Kunci L Digunakan untuk melepas baut yang kepala bautnya berbentuk

segi enam di tengah atau lubangan. Kunci L biasa di kategorikan kunci

khusus.

Gambar 4.14 Kunci L

b) Solder

Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar

rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB

Gambar 4.15 Solder


c) Tinol

Tinol digunakan untuk menyambungkan antara ujung komponen,

menyambung antar kaki komponen dengan PCB dan sebagainya.

Gambar 4.16 Tinol

3. Langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut

a. Siapkan alat-alat seperti obeng, kunci L, solder, tinol, dan pastikan

setir pada keadaan center atau lurus, dan copot minus ACU.

b. Lepaskan soket-soket yang menyambung ke bagian setir.

c. Buka seluruh bagian setir, dan copot setir keluar.

Gambar 4.17 Membuka Setir


d. Soket SRS selalu menggunakan warna kuning.

Gambar 4.18 Memeriksa Soket SRS

e. Buka rumah kabel SRS pada center setir, bila putus akan seperti ini.

Gambar 4.19 Rumah Kabel SRS


f. Sambung kabel yang putus dengan menggunakan solder dan tinol.

Gambar 4.20 Menyambungkan Kabel

g. Kalau sudah di sambung, pasang kembali rumah kabel tapi ingat

jangan sembarangan dalam memasang kembali setir. Setting kabel

rumah SRS dengan memutar 2,5 putaran, karena biasanya pada

kebanyakan mobil yang membelok penuh dibutuhkan 2,5 putaran ke

kanan, begitu juga bila ke kiri.


BIOGRAFI PENULIS

Nama : Sahlun Rasyid

Nomor Induk Taruna : 0020993890

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Depok, 19 April 2002

Agama : Islam

Anak Ke- : 2 dari 3 bersaudara

Status Dalam Keluarga : Anak Kandung

Alamat : Kp. Parung Belimbing Rt 03 Rw 017

Pancoran Mas Depok

Alamat Email : sahlunrasyid99@gmail.com

No. Telp/Hp : 087785608885

Pendidikan : 1. SDN Depok 2

2. Pondok Pesantren Daarul Fudlola

3. SMK Nasional Depok

Anda mungkin juga menyukai