Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIK KERJA

LAPANGAN TEKNIK SEPEDA MOTOR


DI BENGKEL ANGGA MOTOR

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Mengikuti Ujian Sekolah dan Kenaikan Kelas Tahun
Pelajaran 2022/2023

Disusun oleh :
Nama : DI
Kelas : XI TBSM
NIS : 1168

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUKOHARJO


Jl. Bojong Raya Sukoharjo Telepon. Lengkapi alamat smk
LEMBAR PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN

Laporan Praktek Kerja Industri yang Disusun oleh : Nama


: AFTINO SETYA S.
NIS 116009895
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensi
Keahlian : Teknik Bisnis Sepeda Motor
Dengan Judul :

Telah disahkan pada :


Hari : JUMAT
Tanggal :14 APRIL 2023

Mengetahui/Mengesyahkan:
Pimpinan/Direktur Perusahaan

ANGGA

Mengetahui :
Pembimbing Perusahaan/Instansi,

ADI MAULANA

i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktek Kerja Industri yang Disusun oleh :


Nama : Aftino Setya Santono
NIS
Program Studi Keahlian : Teknik Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor
Dengan Judul :

Telah disahkan pada :


Hari : Jumat
Tanggal :14 April 2023

Kepala Progam Keahlian Pembimbing Sekolah

SAPTA CANDRA WIBAWA,S.Pd. HARSANTO DWI PUTRO,S.Pd.


NIP. 19970715 202221 1 002 NIP.197809162010011014

Mengetahui
Kepala Sekolah

IMAM TEJO MARWOTO,S.Pd..,M.M,


NIP.196603091995121002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan prakerin tanpa ada
halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan
praktek kerja industri (Prakerin).
Laporan Prakerin yang telah saya susun ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas dari sekolah salah satunnya sidang prakerin yang mana sebagai salah satu
syarat untuk mengukitu Ujian Sekolah dan sebagai pertanggung jawaban atas
kegiatan prakerin di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).
Dengan ini saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan
baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam rangkaian kegiatan prakerin
maupun dalam penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya saya sampaikan kepada :
1. Yang Terhormat Bapak Angga selaku Pimpinan Bengkel Angga Motor.
2. Yang terhormat Bapak Imam Tejo Marwoto,S.Pd.,M.M, selaku Kepala
Sekolah SMK N 1 Sukoharjo
3. Yang terhormat Bapak Sapta Candra Wibawa,S.Pd. selaku Kepala Progam
Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK N 1 Sukoharjo Wonosobo.
4. Yang terhormat Saudara Adi Maulana, selaku Pembimbing Siswa Prakerin
dari ANGGA MOTOR.
5. Yang terhormat Bapak HarsantoDwi Putro, selaku Pembimbing Prakerin di
SMK N 1 SUKOHARJO.

iii
6. Yang Terhormat Bapak/Ibu Guru, seluruh staf dan karyawan SMK Widya
Dirgantara Bandung yang mana telah mendorong saya, baik dari segi
motivasi maupun semangat sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan
baik dan lancar.
7. Orang tua tercinta yang mana telah membantu kami dalam segi moril maupun
material selama dalam penyusunan laporan ini.
8. Semua pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan dan dorongan dalam
proses penyelesaian laporan Praktek Kerja Industri (Prakerini).

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Laporan Prakerin


ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini di masa yang
akan datang.
Akhir kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan, mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi amal baik yang akan di balas oleh Allah SWT dengan pahala yang
berlipat ganda. Aamiin.

Wonosobo,14 APRIL 2023


Penyusun.

AFTINO SETYA SANTONO

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Prakerin .............................. 1
B. Tujuan Praktek Kerja Industri ......................................................... 1
C. Tujuan Penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ...................... 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 3


A. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................... 4
B. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 5
C. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................... 6
D. Profil Perusahaan ........................................................................... 7
E. Bidang Usaha/Jasa ........................................................................ 8
F. Lay Out Perusahaan....................................................................... 9

BAB III PELAKSANAAN PRAKERIN ................................................. 10


A. Mesin Yang Digunakan .................................................................. 12
B. Peralatan Pendukung ..................................................................... 13
C. Kajian Teori .................................................................................... 14
D. Langkah Kerja ................................................................................ 15
E. Temuan Studi/Lapangan ................................................................ 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 16


A. Kesimpulan..................................................................................... 17
B. Saran-Saran ................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................... 20
A. Jurnal Prakerin .............................................................................. 21
B. Lembar Bimbingan Prakerin.......................................................... 22
C. Foto Kegiatan Prakerin ................................................................. 23

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Prakerin


Adapun latar belakang dari penyusunan laporan ini adalah sebagai
pertanggung jawaban kami yang telah melaksanakan prakerin terhitung mulai
tanggal 21 maret s/d 14 Mei 2016 terhadap pihak sekolah, sebagai salah satu
pertimbangan untuk penilaian prakerin di kelas sebelas ini.
Laporan ini sekaligus dapat dijadikan sebagai pedoman bagi penulis di
masa yang akan datang dan menuangkan segala pengalaman yang di dapat
selama melaksanakan prakerin yang di laksanakan di Bengkel Jaya Lestari
Seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi maka industri dapat
menjadi wadah untuk mencari perkembangan pengetahuan yang biasa di
pelajari di sekolah dimana kami sebagai siswa-siswi SMK bisa mempraktekan
di lapangan kerja secara langsung.
Perkembangan dan kemajuan teknologi sepeda motor roda dua atau
roda tiga yang akhir-akhir ini yang terus melaju dengan cepat, maka siswa
SMK Progam Keahlian Teknik Sepeda Motor harus dapat menyikapi dan
mengikuti pertumbuhan dan kemajuan sepeda motor di tanah air tercinta
Indonesia.

B. Tujuan Prakerin
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian
profesional dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja;
2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/ Industri
dengan lingkungan Sekolah
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas

1
2

4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akan


pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku
sekolah
6. Memperoleh dasar jurusan.pengalaman bekerja langsung di tempat kerja
sesuai kompetensi
7. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,
dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
8. Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah
kejuruan(SMK).
9. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia
usaha serta industri yang professional dan handal.
10. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta
ngalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
11. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait,

C. Tujuan Penyusunan Laporan Prakerin


1. Melaporkan hasil kegiatan Prakerin (Praktek Kerja Industri) selama dua
bulan setara dengan lima ratus jam di industri untuk memenuhi nilai
prakerin.
2. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan
mengembangkan pengetahuan yang didapat di dunia industri saat prakerin
dalam bentuk laporan tertulis.
3. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan
ketentuan.
4. Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian professional yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja
3

5. Membekali peserta dengan pengalaman kerja yang sebenarnya persiapan


guna penyesuanain diri dari Dunia Kerja/Industri dan masyarakat.
6. Memantapkan keterampilan peserta yang di peroleh dari latihan/praktik di
sekolah.
7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagian
dari proses pendidikan.
8. Memperoleh umpan balik dari Dunia Kerja dan Industri untuk
memantapkan dan mengembangkan program pendidikan
9. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadatan (link and match)
antar SMK dengan Dunia Kerja dan Industi.
10. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti UNBK.
11. Bukti nyata bahwa telah melaksanakan prakerin.
BAB II
GAMBARAN UMUM BENGKEL

A. Sejarah Singkat Bengkel


Bengkel Angga
Berlatang belakang dengan kemampuan yang dimiliki Bapak Dadan
Suhendar dan bermodalkan sejumlah uang yang dimiliki serta dorongan dan
dukungan dari kelurga yang begitu besar, maka Bapak Dadan Suhendar
membulatkan tekat untuk memulai usaha servis sepeda motor.
Disamping servis sepeda motor, Bengkel Jaya Lestari juga
menyediakan spare part berbagai merek kendaraan bermotor roda dua.
Bengkel Jaya Lestari semakin hari semakin banyak terus pelanggannya, karena
itu Bengkel Jaya Lestari mengembangkan usaha tambahan yaitu menyediakan
pelayanan cuci motor dan tambal ban.
Atas kerja keras dan ketekunan yang terus dijaga di Bengkel Jaya
Lestari maka Bengkel Jaya Lestari sudah membuka cabang lain di luar kota
Bandung. Prinsip yang dipegang Bapak Dadan Suhendar dalam menjalankan
usahanya adalah selalu ramah menghadapi pelanggan dan jangan lupa mutu
kerja dan pelayanan pelanggan jadi priritas utama, itulah yang menjadikan
Bengkel Jaya Lestari tetatap eksis sampai hari ini.

4
5

B. Visi dan Misi


1. Visi
“Menjadi Bengkel yang terbaik di Kota Bandung dengan dukungan
manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta memberikan
nilai tambah kepada mekanik dan masyarakat”.

2. Misi
“Misi Bengkel Jaya Lestari adalah memberikan pelayanan servis yang
memuaskan bagi semua pengguna sepeda motor roda dua dan menjadikan
sebuah bengkel dengan berbagai macam peralatan modern yang dapat
meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen”.

D. Struktur Organisani

DADAN SUHENDAR
PIMPINAN

CUCU INDARYANTI CS.


ACENG SUHERMAN
& SPARE PART
KEPALA MEKANIK

SUKARDI MAMAN RUDIANSYAH


MEKANIK 1 MEKANIK 2 MEKANIK 3

E. Profil Perusahaan
1. Nama Bengkel : Bengkel Jaya Lestari
2. Berdiri : Tanggal 25 Desember 2003
3. Alamat :Jl. Mahameru No. 777 Bandung
4. Nama Pimpinan Bengkel : Dadan Suhendar
5. Nama Kepala Bengkel : Aceng Suherman
6

6. Jumlah Karyawan&Teknisi : 10 Orang


7. Bidang Usaha : Jasa servis, penjualan komponen
Tambal ban dan cuci sepeda motor.
8. Nomor Telepon : 022-8888877-081777888099
9. Jam Kerja : 8 Jam

F. Bidang Usaha/Jasa
Bidang usaha Bengkel Jaya Lestari adalah Jasa servis, penjualan
komponen, tambal ban dan cuci sepeda motor.

G. Lay Out Perusahaan

DENAH BENGKEL JAYA LESTARI

Keterangan:
1. .......
2. ……
3. …….
4. ……..
5. ……..
6. ……..
7. ……..
8. ……..
9. ………
10.……..
11.……..
12.………
13.……….
14.……….
15.………..
BAB III

PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Mesin Yang Digunakan


1. Kompresor Angin Piston Package

2. Mesin Gerinda Tangan

3. Mesin Gerinda Botol

4. Mesin Las Listrik

7
8

B. Peralatan Pendukung
NAMA
NO PERALATAN FUNGSI DAN KEGUNAAN

1. Tang Cucut Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih,


panjang, dan berbentuk gergaji. Tang ini dikenal
sebagai “tang cucut”. Berfungsi sebagai
penjepit kawat atau kabel.

2. Tang Kombinasi Digunakan untuk beberapa keperluan memegang


benda kerja, memotong dan memunti

3. Tang kakatua Digunakan untuk menjepit atau mencabut paku

4. Tang pemegang Digunakan untuk memegang benda kerja dengan


mulut tang yang lebar dan poros yang dapat
digeser atau dirubah.

5. Tang potong Digunakan hanya untuk memotong kawat,


biasa tembaga, seng, dan lain-lain.

6. Tang pembulat Biasanya digunakan untuk membuat mata itik.

7. Tang sudut Fungsinya untuk menjepit kawat dan kabel


yang sulit dijangkau, seperti di kolong meja

8. Tang multifungsi Mirip dengan tang kombinasi, ada rahang sebagai


pemotong dan penjepit. Yang membedakan, tang
ini memiliki kelengkapan fungsi lain.

9. Kunci Busi Digunakan untuk membuka busi sepeda motor


dan mobil

10. Palu karet Berfungsi untuk memukul benda dari bahan


lunak atau keras tanpa merusak komponen yang
dipukul.

11. Palu plastic Berfungsi untuk memukul benda dari bahan


lunak atau keras tanpa merusak komponen yang
dipukul
9

12. Palu Tembaga Berfungsi untuk memukul benda dari bahan


logam yang keras tanpa merusak komponen yang
dipukul.

13. Palu Besi Berfungsi untuk memukul benda dari bahan


logam yang keras dibantu dengan alat perantara.

14. Ragum Merupakan peralatan cekam yang paling sering


digunakan pada proses pengefraisan.

15. Jangka sorong Alat Ukur yang ketelitiannya dapat mencapai


seperseratus milimeter.

16. Gergaji Coping Digunakan untuk memotong bentuk-bentuk rumit


Saw pada bagian yang sempit pada tripleks dan papan.

17. Gergaji handsaw Berfungsi mengikis serat kayu. Gergaji kayu ini
dirancang untuk memotong kayu dengan jalur
urat searah

18. Gergaji Crosscut Digunakan untuk memotong kayu secara


saw melintang. Gergaji ini mempunyai gigi
penyeimbang yang lebih kecil.

19. Gergaji Backsaw Dipakai untuk membuat potongan diagonal,


seperti membuat sambungan bingkai foto atau
lemari.

20. Gergaji Keyhole Didesain khusus untuk memotong di bagian-


saw bagian yang sempit.

21. Gergaji Hacksaw Digunakan untuk memotong logam yang dapat


dipakai memotong plastik atau pipa keras.

22. Pahat Digunakan untuk memotong bahan-bahan


tertentu.

23. Mistar Berbentuk Mistar berbentuk rol merupakan alat ukur


Rol (mistar besaran panjang yang bisa digulung, biasanya
gulung) mistar jenis ini terbuat dari logam yang dibentuk
tipis dan di isi skala.
10

24. Penggaris Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat


bantu gambar untuk menggambar garis lurus

25. Kikir gepeng Fungsinya membuat rata dan menyiku antara


(plat) bidang satu dengan bidang lainnya.

26. Kikir Segitiga Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan


bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar.

27. Kikir segi empat Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan


(square) bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar.

28. Kikir pisau (knife) Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan


bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil.

29. Kikir blok Fungsinya membuat rata, sejajar dan menyiku


antara bidang satu dengan bidang lainnya.

30. Kikir setengah Fungsinya untuk menghaluskan,meratakan dan


bulat (half arund) membuat bidang cekung

31. Kikir silang Bentuk bulatnya pada ujungnya makin


(crossing) mengecil.Fungsinya untuk menghaluskan dan
menambah diameter bidang bulat.

32. Mistar baja Digunakan untuk memeriksa rata dan


tidaknya suatu benda.

33. Obeng - Digunakan untuk membuka sekrup beralur min


(-)

34. Obeng + Untuk membuka sekrup beraluran posotif (+)

35. Obeng Offset Digunakan untuk memutar sekrup karena bentuk


kedua ujung obeng ini bengkok

36. Obeng Spiral Cara kerjanya dengan menekan obeng pada


sekrup, maka obeng spiral akan berputar, pen
penggerak dapat diatur menurut arah putaran
yang dikehendaki.
11

37. Mesin Bor Radial Digunakan untuk pengeboran benda-benda kerja


yang besar dan berat.

38. Mesin Bor Digunakan untuk membuat/membesarkan lubang


Koordinat dengan jarak titik pusat dan diameter lobang
antara masing-masingnya memiliki ukuran dan
ketelitian yang tinggi.

39. Mesin Bor Digunakan untuk melubangi kayu,


Tangan (pistol) tembokmaupun pelat logam, dan digunakan
untuk membuat lubang juga bisa digunakan
untuk mengencangkan baut maupun melepas
baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan
kiri.

40. Solder dengan Type ini mempunyai pengatur suhu dan bisa
pengatur suhu dipilih suhunya sesuai kebutuhan. Biasanya type
(Solder Station) solder ini, ada ket. ESD Safe sehingga aman
digunakan untuk solder perangkat IC.

41. Hot Blowwer Hot Blowwer akan mengeluarkan semburan


udara panas untuk mencairkan timah. Ada type
Hot Blowwer Analog dan Digital.

42. Infra Red Mirip dengan hot blowwer biasa hanya saja
Blowwer semburannya bukan berupa udara panas tetapi
berupa sinar infra merah

43. Penyedot Timah / Dalam kegiatan patri mematri sering diperlukan


Attractor / penyedot timah / Attractor misalnya pencabutan
Desoldering Bulb komponen yang harus diganti, kadang hasil
penyolderan kita tidak sesuai dengan yang
diharapkan, Bisa jadi terbalik memasang kutub
komponen atau terjadi hubungan singkat antar
dua jalur yang tidak seharusnya.Untuk mengatasi
hal ini kita memerlukan Penyedot Timah.

44. Ragum Berputar Digunakan untuk menjepit benda kerja yang


harus membentuk sudut terhadap spindle(poros
putar ).

45. Ragum Universal Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran,


sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan
tegak.
12

46. Adjustablehand Digunakan untuk membesarkan lubang tangan


reamer diatur dapat mencakup rentang kecil ukuran.

47. Ragum KakaTua Digunakan untuk mengeluarkan paku,


memotong dawai dan sebagainya

48. Obeng Ketok Digunakan untuk membuka atau mengencangkan


baut dan mur yang memiliki kekencangan
pengerasan yang tinggi

49. AVO Meter Digunakan untuk mengukur kuat arus listrik,


mengukur tegangan listrik, dan mengukur
hambatan listrik

50. Kunci T Digunakan untuk membuka baut-baut yang yang


susah terlepas atau baut yang sulit di jangkau
8, , 10, 12, dan
14

51. Tes Pen Dipergunakan untuk melihat adanya sumber


tegangan. Tes pen akan menyala bila ada sunber
arus dan tidak menyala bila tidak ada sumber
arus.

52. Reaner Dipergunakan untuk membesarkan lubang sesuai


dengan ukuran yang diperukan.

53. Pinset Dipergunakan untuk menjepit suatu benda yang


kecil, atau untuk menjepit kaki komponen yang
akan disoleder agar panasnya berkurang.

54. Ragun “Catok” Diguanakn untuk menjepit atau memegang benda


yang akan dikerjakan, agar mudah untuk
mengerjakannya.

55. Garis Penyiku Dipergunakan untuk mungkur benda dalam


keadaan siku-siku(90°)

56. Gunting Plat Digunakan untuk munggunting atau


memotong plat atau seng dan aluminium.

57. Tap Digunakan untuk membuat ulir dengan


tangan
13

58. Bor Digunakan untuk pembuatan suatu lubang, alur,


atau untuk penghalusan dan pembesaran suatu
lubang dengan sangat efisien.

59. Bor Center Digunakan untuk pahat lubang

60. Bor Spiral dua Alat ini berpiral dengan saluran pendingin
Alur

61. Dongkrak Salah satu alat yang digunakan untuk


mengangkat suatu benda dan digunakan secara
hidrolis

62. Obeng Kembang Digunakan untuk melepas sekrup kepala


(Obeng pipih) kembang.

63. Obeng Standar Digunakan untuk melepas atau mengganti


pengikat (fastener) seperti sekrup pengetap
sendiri dan baut baut kotak, Seperti juga halnya
mencungkil cetakan.

64. Kunci Momen Pada kendaraan, baut dan mur harus


(Torque Wrench) dikencangkan sesuai dengan kebutuhan, karena
apabila ikatannya tidak kuat maka ikatan akan
lepas dan menimbulkan kecelakaan.

65. Kunci Pipa Digunakan untuk melapas dan memasang pipa


dengan sambungan ulir atau memgang benda
silindris lainnya, konstruksinya hampir sama
dengan kunci inggris, mempunyai rahang diam
dan rahang geser serta ulir penyetel.

66. Kunci Berfungsi untuk membuka dan melepas


Heksagonal dan baut/sekrup dengan bentuk kepala heksagonal
Kunci Bintang atau berbentuk bintang.

67. Kunci busi Digunakan untuk melepas dan memasang busi


yang umumnya dipasang pada posisi sulit
dijangkau oleh Kunci Pas ataupunKunci Ring.

68. Kunci Roda Digunakan untuk melepas dan mengganti mur


roda pada kendaraan bermotor.
14

69. Kunci Inggris / Digunakan untuk melepas atau mengencangkan


Kunci yang dapat mur atau baut dimana ukuran kunci pas dan ring
di steel tidak ada yang sesuai, tetapi kunci ini tidak
ditujukan untuk beban berat.

70. Kunci Socket Kunci Sok adalah jenis kunci yang paling baik
digunakan untuk melepas komponen dari
kendaraan bermotor.

71. Mata sock Mata sock terdiri dari sock segi duabelas, segi
delapan dan segi enam. Sedangkan variasi
bentuknya, ada yang panjang maupun pendek.
Biasanya mata sock memiliki ukuran 10-33 mm
atau 7/16W-1/4W dan 3/16W- 3/4W.

72. Sliding Handle Sliding handle merupakan salah satu alat


pemegang mata sock yang yang bisa digeser
posisinya sepanjang batang handle. Hal ini
menguntungkan apabila digunakan pada area
kerja yang sempit.

73. Speed Handle Speed handle memiliki keuntungan bisa memutar


baut dengan cepat, karena prinsipnya sama
dengan menggunakan bor tangan manual. Untuk
baut-baut yang panjang, tidak perlu melepas dan
memasang.

74. Ratchet handle Pemegang mata sock jenis ini memiliki penyetel
arah putaran yang mengunci, digunakan untuk
membuka atau mengencangkan baut.

75. Extension Alat ini hanya merupakan alat bantu


penyambung antara pemegang (handle) dengan
mata sock. Extension ini memiliki panjang yang
bervariasi misal 3, 6 dan 12 inchi.

76. Nut Spinner Merupakan alat pemegang (handle) yang


memiliki ujung bebas bergerak, yang
memudahkan untuk mengencangkan atau
membuka baut- baut yang rumit.

77. Universal Joint Alat ini merupakan sambungan multi engsel


15

78 Kuncu L 1 set Digunakan untuk membuka atau mengencangkan


baut yang berbentuk L , biasaya kunci ini
digunakan pada saat membuka karburator tipe
Yamaha dan yang lainnya

79 Kunci L * 1 set Digunakan untuk membuka tau mengencangkan


baut yang berbentuk * kunci ini biasanya
digunakan pada roda depan untuk membuka
kaliver rem cakram

80 Tang spie 1 set Digunakan untuk membuka atau memasang


shap gear atau yang paling banyak di temui di
gir depan pada saat mau mengganti gear set Spi
ini ada juga di temukan pada saat mau membuka
karet master rem cakram.

C. Kajian Teori
1. Tune Up Sepeda Motor
Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan
mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian dari sepeda motor
tersebut (mesin, transmisi, rangka, dsb) mengalami kelelahan dan keausan
sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga mesin menurun,
akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan kemungkinan kerusakan
berlanjut/ merembet terhadap kerusakan komponen yang lainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan
berkala kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah
kerusakan komponen yang bertambah parah dan membutuhkan dana yang
cukup besar untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisi semula.
Tune up merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda motor,
dimana kegiatan ini meliputi :
a. Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk memastikan
bagian tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya.
16

b. Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak


merusak sistem.
c. Menyetel bagian yang berubah agar sesuai dengan
spesifikasinya.
d. Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.

Diharapkan dengan dilakukannya tune up berkala dengan baik, maka


akan diperoleh :

a. Usia komponen/kendaraan lebih lama


b. Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
c. Tenaga mesin optimal
d. Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.

2. Prosedur Tune Up Sepeda Motor


Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune up
sepeda motor adalah sebagai berikut :
a. Bagian Mesin
1) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
a) Membersihkan saringan udara
b) Membersihkan saringan bahan bakar
c) Memeriksa dan menyetel busi
d) Membersihkan karburator
e) Menyetel katup
f) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
g) Menyetel kebebasan kopling
b. Bagian Kelistrikan
1) Memeriksa dan merawat baterai
2) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu
kepala, lampu rem, lampu indikator)
c. Bagian Chasis
1) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
17

2) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda


3) Memeriksa kekocakan poros kemudi
4) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban
5) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut
rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)

H. Langkah Kerja
Uraian Pelaksanaan Tune Up Sepeda Motor yang dilaksanakan selama
Prakerin adalah sebagai berikut :
Bagian Mesin

1. Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin

Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stick oli, jumlah/tinggi


permukaan oli harus berada di antara tanda batasatas dan batas bawah
pada stick oli.

Gambar 3.1. Memeriksa Pelumas Mesin Oli

pelumas harus diganti apabila :


a. Kekentalan/viskositas rendah/encer
b. Jumlah oli kurang
c. Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi.
18

Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50 dengan API
SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi motornya. Saat
melakukan pembongkaran ataupun turun mesin, jumlah oli yang diisikan
ditambah 20% dari jumlah penggantian oli pada kondisi normal.
Misalnya pada saat penggantian oli normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin
oli pelumas diisi kembali sebanyak 1 liter.

2. Membersihkan saringan udara


Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda
motor, yaitu :
a. Saringan udara tipe kertas, dan
b. Saringan udara tipe busa/spon.

a. Saringan udara tipe kertas


Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan saja,
namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka saringan harus
diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe kertas adalah dengan
menggunakan udara bertekanan, semprotkan udara bertekanan dari
arah berkebalikan dengan arah aliran udara kerja masuk ke silinder.

Gambar 3.2. Membersihkan Saringan Udara Tipe Kertas

b. Saringan udara tipe busa (spon)


19

Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara dicuci


menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah terbakar,
kemudian diperas dan dikeringkan (cara memeras tidak boleh
dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak tangan atau di
genggam/dikepal kencang, agar elemen saringan udara tidak
sobek/rusak). Setelah kering, elemen saringan udara direndam dalam
minyak pelumas kemudian diperas lagi untuk membuang kelebihan
minyak dalam elemen saringan udara.

Gambar 3.3. Membersihkan Saringan Udara Tipe Spon


3. Membersihkan saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan udara
bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan bahan bakar harus
diganti. Cara pembersihan saringan bahan bakar adalah dengan cara
menyemprot elemen saringan bahan bakar
menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara berlawanan
20

dengan arah aliran bahan bakar supaya semua kotoran terbuang keluar.

Gambar 3.4. Membersihkan Saringan Bahan Bakar

4. Memeriksa dan menyetel busi


Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :
a. Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah tidak
layak digunakan dan harus diganti.
b. Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda telah
aus busi harus diganti.
c. Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar dengan
memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.

Gambar 3.5. Warna Hasil Pembakaran Pada Busi


Keterangan :
 No.1, Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-
abu. Kondisi mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang
tepat.
 No.2, Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung
insulator dan elektroda akibat kebocoran oli pelumas ke ruang
21

bakar atau karena penggunaan oli pelumas yang berkualitas rendah.


 No.3, Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam
disebabkan campuran bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan
pengapian. Setel ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas
busi.
 No.4, Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam
dan basah disebabkan kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian
 No.5, Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan
elektroda meleleh disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating.
Coba atasi dengan menyetel ulang sistem
pengapian, campuran bahan bakar & udara ataupun sistem pendinginan.
Apabila tidak ada perubahan, ganti busi yang lebih dingin.

Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.

Gambar 3.6. Memeriksa Kondisi Busi dan Spesifikasi Celah Busi

5. Membersihkan karburator
Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan dengan udara
tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat membongkar dan
membersihkan dengan udara bertekanan,
perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.
22

Gambar 3.7. Komponen Karburator

6. Menyetel katup
Menyetel katup dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuka tutup katup dan tutup magnet
b. Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros
engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir langkah
kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet tepat pada garis
penyesuai pada blok magnet dan kedua katup pada posisi tidak
tertekan/bebas. Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler
gauge, alat penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukan
dengan terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian
memasang feeler gauge dan memutar sekrup penyetel. Setelah dirasa
setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur kontra.
Penyetelan celah katup tepat apabila saat feeler gauge ditarik terasa
agak seret namun
tidak sampai tergores.
23

c. Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.

Gambar 3.8. Menyetel Celah Katup


7. Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran
stasioner mesin)
Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini telah
dipenuhi terlebih dahulu :
a. Penyetelan katup sudah tepat.
b. Penyetelan timing pengapian sudah tep
c. Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.
d. Karburator telah dibersihkan.
e. Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih dahulu).

Cara penyetelan karburator adalah sebagai berikut :


a. Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu kerja.
b. Sedikit menaikkan rpm mesin dengan cara memutar sekrup mengatur
rpm (stop screw). (± 1700 rpm)
c. Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum jam sampai
rpm turun dan mesin hampir mati, kemudian Memutar balik sekrup
penyetel udara (berlawanan jarum jam) perlahan- lahan sampai
diperoleh rpm mesin yang tertinggi dan stabil. Atau apabila dihitung
berdasarkan jumlah putarannya, total putaran sekrup penyetel udara :
±1 ½ putaran (tipe Cub), dan
±2 ½ putaran (tipe Sport). Menyetel sekrup pengatur rpm hingga
putaran stasioner mesin ± 1400 rpm.
24

d. Menyetel kelonggaran kabel gas

Gambar 3.9. Posisi Sekrup Penyetel Pada Karburator


8. Menyetel Kebebasan Kopling
Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, maka secara berkala
kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang dimaksudkan adalah
penyetelan gerak bebas mekanisme penggerak kopling, yang dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu : kopling manual (kopling tangan), dan kopling
otomatis (tunggal dan ganda).

a. Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling tangan) Langkah


penyetelan :
1) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun pada
kabel kopling).
2) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas tuas
kopling yang tepat (±10 – 20 mm).
3) Mengencangkan kembali mur pengunci.

Gambar 3.10. Free Play Pada Tuas Kopling (Kopling Manual)


25

Gambar 3.11. Posisi Penyetelan Pada Kopling Manual

b. Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal maupun


ganda) Langkah Penyetelan :
1) Mengendorkan mur pengunci,
2) Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah putaran
jam ±1 putaran, kemudian
3) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum jam)
sampai terasa ada sentuhan,
4) Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam s/d.
¼ putaran,
5) Menahan baut penyetel kopling, kemudian mengencangkan mur
pengunci.

Gambar 3.12. Menyetel Free Play Pada Kopling Otomatis


26

Bagian Casis
1. Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
a. Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan keausan kanvas/pad
rem dengan melihat pada indikator keausan keausan kanvas rem.
b. Mengganti kanvas/pad rem apabila keausan kanvas/pad melewati
batas indikator keausannya.

a. Rem Tromol b. Rem Cakram


Gambar 3.16. Memeriksa Keausan Kanvas/Pad Rem

2. Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel rem.

a. Rem Depan (Tromol)


27

b. Rem Belakang (Tromol)

Gambar 3.17. Menyetel Free Play Sistem Rem


3. Memeriksa jumlah/ketinggian permukaan minyak/cairan rem pada reservoir
master silinder rem (untuk rem penggerak hidrolik) dan menambahkan
minyak/cairan rem apabila jumlah/tinggi permukaan minyak/cairan rem di
bawah batas bawah yang diijinkan.

Gambar 3.18. Memeriksa Jumlah Minyak Rem (Cakram)


4. Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran dan
membuang udara palsu pada sistem rem penggerak hidrolik (apabila
terjadi kebocoran).
5. Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
a. Memeriksa kondisi keausan rantai roda dan sprocket. Memeriksa
kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel rantai (pada pivot dan
pin rantai), pastikan pivot rantai tidak kocak, namun dapat bergerak
dengan lancar. Apabila sudah kocak
ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka rantai roda
28

dan sprocket perlu diganti. (Rantai roda/sprocket yang aus harus


diganti satu unit !)

Gambar 19. Pemeriksaan KeausanSprocket dan Rantai Roda


b. Merawat/membersihkan rantai roda menggunakan air sabun dan sikat
halus, kemudian dikeringkan dan dilumasi.

Gambar 3.20. Merawat/Membersihkan Rantai Roda


6. Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan menyetel
kekencangan rantai roda.

Gambar 3.21. Arah Pemasangan Klip Rantai dan Spesifikasi


Kekencangan Rantai Roda
29

Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :


a. Kendorkan poros roda belakang.
b. Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).
c. Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport)
d. hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai spesifikasi.
e. Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang sama.
f. Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur roda, untuk
memastikan kedua penyetel tidak berubah posisinya. Pastikan rantai
yang di tarik atau di setel pada bagian yang kencang, tidak boleh pada
bagian yang kendor.
g. Untuk memeriksa kembali hasil penyetelan, lakukan pemeriksaan
ketegangan rantai roda pada pada titik tengah diantara kedua
sprocket.

Gambar 3.22. Posisi Penyetel Ketegangan Rantai Roda


7. Memeriksa kekocakan poros kemudi, dan melakukan penyetelan
apabila diperlukan.
a. Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi
terangkat dan kemudi bebas.
b. Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atau tidak
dapat bergerak rata, periksa bantalan kemudi.
30

Gambar 3.23. Pemeriksaan Kekocakan Poros dan Bantalan Kemudi

h. Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan garpu depan ke


depan-belakang.
i. Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.

8. Memeriksa kondisi keausan ban dan menyetel tekanan angin ban


Memeriksa kondisi keausan ban dengan memeriksa kedalaman minimal
ban pada tanda batas keausan ban (wear limit indicator).

Gambar 3.24. Pemeriksaan Keausan Ban


31

Gambar 3.25. Pemeriksaan dan Spesifikasi Tekanan Angin Ban


9. Memeriksa keausan bushing lengan ayun depan (suspensi tipeBottom
Link) dan keausan bushing poros lengan ayun belakang. Bila perlu
berikan vet pada engsel lengan ayun depan (tipe bottom link) melalui
nippel pelumasan menggunakan pompa vet.

Gambar 3.26. Pemeriksaan Keausan Bushing Lengan Ayun


10. Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka, baut
pengikat mesin, baut/mur kepala silinder dan knalpot , tuas starter, tuas
transmisi, dsb).

11. Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang bergesekan (rantai roda,


lengan penggerak sistem rem, tuas starter, standart samping, pijakan kaki
pembonceng).
32

I. Temuan Studi / Lapangan


Setelah proses pekerjaan Tune Up sepeda motor …….tersebut di atas maka
dapat disimpulkan:
1. Proses pekerjaan sepeda motor...................membutuhkan kerja teliti dan
kesabaran yang cukup tinggi.
2. Pada proses tune up harus menggunakan yang sesuai dengan jenis
pekerjaan perawatan atau perbaikan agar tidak menimbulkan kerusan baru
pada komponen atau dapat menyebabkan kecelaan pada teknisi
3. ……………………………
4. ……………………………
5. Dst……………………….
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan
mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian dari sepeda motor tersebut
(mesin, transmisi, rangka, dsb) mengalami kelelahan dan keausan sehingga
mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga mesin menurun, akselerasi
lambat, bahan bakar boros, dan kemungkinan kerusakan berlanjut/merembet
terhadap kerusakan komponen yanglainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan
berkala kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan
komponen yang bertambah parah dan membutuhkan dana yang cukup besar
untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisi semula.
Pekerjaan tune up tidak sekedar merawat dan memperbaiki sepeda
motor, namun lebih kompleks lagi yaitu butuh ketekunan dan kesabaran
serta jiwa ulet ketika mendapati masalah. Disamping jasa servis dengan
harapan mendapatkan jasa namun kita juga harus memperhatikan pelayanan
dengan konsumen agar terjalin komunikasi yang baik dan pada akhirnya
akan menjadi pelanggan setia kita.

B. Saran-saran
1. Saran untuk sekolah
Selama pelaksanaan praktek kerja industri banyak sekali kendala
yang dihadapi oleh siswa-siswi, baik dalam persiapan, penyaluran, dan
dalam pelaksanaan dan evaluasinya.
Pada kesempatan ini saya ingin memberikan evaluasi kepada pihak
sekolah dan juga untuk Wakasek bidang Hubin semoga bisa di tindak
lanjuti, yaitu :

33
34

a. Sebaiknya sebelum pelaksanaan praktek kerja industri pihak sekolah


mengkoordinasikan dan menyiapkan tempat untuk siswa-siswi praktek
kerja industri sesuai dengan Jurusan.
b. Mensosialisasikan atau pembekalan kepada siswa-siswi lebih
mendalam sesuai dengan Perusahaan yang akan ditempati sebelum
pelaksanaan praktek kerja industri dengan tujuan agar siswa-siswi
lebih siap dengan hasil yang optimal.
c. Dalam proses penyerahan siswa-siswi ke perusahaan, sebaiknya pihak
sekolah mengantarkan dan mendampingi siswa-siswi oleh guru
pembimbing.
d. Dalam proses monitoring sebaiknya dilaksanakan sesering mungkin,
sebab kadang terjadi hal-hal yang membingungkan baik dari siswa-
siswi ke pihak perusahaan ataupun sebaliknya.
e. Setelah selesai proses pelaksanaan praktek kerja industri, sebaiknya
pihak sekolah memfasilitasi perpisahan dengan pihak industri. agar
tetap terjalin kepercayaan dan kekeluargaan antara kedua belah pihak.

2. Saran untuk Perusahaan.

Selama pelaksanaan praktek kerja industri banyak sekali kendala


yang dihadapi oleh siswa-siswi, baik dalam persiapan, dan pelaksanaan.
Pada kesempatan ini juga saya ingin memberikan evaluasi untuk pihak
perusahaan supaya siwa-siswi dapat ditangani secara maksimal dalam
pelaksanaan praktek kerja industri, kami sampaikan saran untuk pihak
perusahaan dan semoga bisa di tindak lanjuti, yaitu :
a. Sebaiknya pembimbing perusahaan dapat membimbing dan
mengarahkan dengan terperinci dan sabar apa yang dapat siswa- siswi
kerjakan.
35

b. Memberikan motivasi dan dorongan yang terus menerus agar siswa-


siswi peserta prakerin dapat mengerjakan tugasnya sesuai dengan
target.
c. Mengevaluasi pekerjaan yang dilaksanakan siswa-siswi agar dapat
diketahui kelemahan dan kekurangan oleh siswa-siswi, untuk
perbaikan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nugraha, Setya. Tune Up Sepeda Motor


2. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Beni%20Setya%20Nu
graha,%20S.Pd.%20T.,%20M.Pd/Modul%20Teknologi%20Sepeda%2
0Motor%20%28OTO225-05%29-%20Tune%20Up.pdf Di download pada
tanggal 27 April 2015 2014.
3. Tune Up Engine Sepeda Motor 4 Tak. http://otojava.blogspot.com
4. 2014/01/tune-up-engine-sepeda-motor-4-tak.html

36
LAMPIRAN-LAMPIRAN

37

Anda mungkin juga menyukai