Disusun oleh :
Nama : DANDI DWI SETIAWAN
NIS/NISN : 2044/ 0056950930
Kelas : XII-TBSM-1
Program Keahlian : TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR
Tempat PKL : AHASS WAHYU PURNAMA MOTOR LOROK
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI AHASS WAHYU PURNAMA MOTOR LOROK
Disahkan,............................
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Laporan Praktik Kerja Industri
Judul : Perawatan CVT di Bengkel AHASS WAHYU PURNAMA MOTOR
Yang telah dilaksanakan oleh siswa:
Nama : DANDI DWI SETIAWAN
NIS/NISN : 2044/ 0056950930
Program Keahlian : TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR
Ditulis sebagai syarat kenaikan kelas dan mengikuti Ujian Nasional
Menyetujui,
Guru Pembimbing Pembimbing DU/DI
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri Kebonagung
SUGITO, S.Pd.MM.Pd
Penata Tk 1
NIP. 196403151990031013
iii
MOTTO
1. Maaf jika tanganku kasar. Karena selama ini aku hanya memegang kunci
pas.
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikanLaporan Praktik Kerja Lapangan di bengkel AHASS
WAHYU PURNAMA MOTOR Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan siswa selama berada di dunia industri. Laporan ini disusun
sebagai pertanggungjawaban siswa selama PKL dan berfungsi sebagai acuan
dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa melaksanakan praktik di dunia
industri.
Pelaksanaan PKL dapat berjalan lancar karena adanya dukungan kerjasama
yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Sugito, S.Pd, MM. Pd selaku kepala SMK Negeri Kebonagung.
2. Bapak Drs. Heri Widodo selaku Ketua Pokja PKL SMKN Kebonagung
3. Bapak Nuryudha Bakhti R, S. Pd, G selaku Ketua Program Keahlian.
4. Bapak Edi Purnomo selaku Pimpinan di bengkel AHASS WAHYU
PURNAMA MOTOR
5. Bapak Danang Ardiantoro,S.pd. selaku guru pembimbing pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan.
6. Bapak Edi Purnomo selaku pembimbing di bengkel AHASS WAHYU
PURNAMA MOTOR
7. Seluruh staff karyawan dan mekanik di bengkel AHASS WAHYU
PURNAMA MOTOR
8. Bpk/Ibu Guru atas bimbingan selama kami belajar di SMK Negeri
Kebonagung.
9. Keluarga dirumah yang selalu memberikan dukungan do’a maupun materi.
10. Teman-teman yang membantu hingga terselesaikanya Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini.
Kami menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan
ini yang harus dibenahi, oleh karena itu kami mengharapkan masukan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini dimasa mendatang.
Akhir kata kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga
Laporan Praktik Kerja Lapangan dapat bermanfaat bagi semua pihak.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii
MOTTO..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
DAFTAR ISI.............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Tujuan Praktik Industri............................................................... 1
C. Manfaat Praktik Industri ............................................................ 2
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN.................................................... 3
A. Sejarah Bengkel AHASS WAHYU PURNAMA MOTOR........ 3
B. Visi dan Misi AHASS WAHYU PURNAMA MOTOR.............
C. Struktur Organisasi AHASS WAHYU PURNAMA MOTOR....
D. Kedudukan dan Letak BENGKEL AHASS WAHYU
PURNAMA MOTOR..................................................................
E. Prosedur Pelayanan Bengkel AHASS WAHYU PURNAMA
MOTOR.......................................................................................
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik......................................
BAB III PROSES PRODUKSI/JASA.........................................................
A. Kajian Materi................................................................................
B. Langkah Kerja...............................................................................
C. Bahan dan Alat Yang Ada Di AHASS WAHYU PURNAMA
MOTOR.......................................................................................
D. Hambatan.....................................................................................
BAB IV PENUTUP....................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan berbasis pada
kompetensi, pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di
dunia kerja. Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran
yang ditekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta
didikyang mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowladge), dan
keterampilan (skill). Pembelajaran berbasis produksdi adalah pembelajaran
yang ditekankan pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa
sesuai dengan standart dunia industri atau dunia usaha. Sedangkan
pembelajaran di dunia kerja ini, peserta didik dapat meningkatkan
kompetensinya melalui dunia kerja. Pembelajaran di dunia kerja ini, peserta
didik harus melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan persyaratan
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Pada dasarnya Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintergritas
kegiatan siswa di sekolah memalui proses penguasaan keahlian kejuruan
memalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan
dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk
mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
1
4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
5. Memperoleh kesetaraan dan kesepadanan antara sekolah dan dunia kerja.
6. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada jurusan
2
d) Sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah untuk menelan efektivitas
program pembelajaran yang dijalankan oleh siswa.
3
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
4
Mekanik 2 : MUSTOFA
Mekanik 3 : DWI NUR CAHYO
Mekanik 4 : RISKI
Mekanik 5 : YUSUF EFENDI
Kasir 1 : REZA
Kasir 2 : SHELLA
5
2. Kepala bengkel /service advisor cek keadaan sepeda motor,
menjelaskan kerusakan kepada konsumen, serta memberi arahan dan
masukan.
3. Jika ada part yang perlu di ganti Kepala bengkel /service advisor
menyampaikan ke konsumen bahwa ada part yang diharuskan ganti
yang pastinya dengan penjelasan setransparan dan sedetail mungkin
agar pihak konsumen mengerti, untuk perihal setuju atau tidaknya
semua diserahkan kepada konsumen.
4. Setelah mendapat keputusan dari konsumen, maka kepala bengkel
/service advisor menyampaikan kepada mekanik
5. Sebelum memasukkan sepeda motor ke dalam tempat perbaikan,
mekanik melakukan test drive terlebih dahulu setelah itu baru di
lakukan perbaikan
6. Setelah selesai pengerjaan makan akan dilakukan cek ulang kendaraan,
dan dilakukan test Drive. setelah dirasa selesai maka sepeda motor di
keluarkan dari tempat perbaikan dan konsumen dipersilahkan menuju
kasir untuk membayar tagihan.
7. Setelah konsumen selesai melakukan pembayaran pihak bengkel
mengucapkan terima kasih kepada konsumen atas kunjunganan di
bengkel kami."Salam satu hati".
6
BAB III
PROSES PRODUKSI/JASA
PROSES PERAWATAN CVT SEPEDA MOTOR
A. Kajian Materi
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission yaitu
sistem perpindahan kecepatan secara penuh otomatis sesuai dengan putaran
mesin, yah yang kita tahu, mesin ini tidak mempunyai gigi transmisi, tapi
sebagai gantinya memakai dua buah pulley (depan dan belakang) yang
dihubungkan dengan sabuk (v-belt).
1. Komponen CVT
a) Fixed Primary Sheeve
Pada pulley primer sistem CVT terdapat dua bagian utama, yakni fixed
primer dan sliding primer. Fixed primer sheeve adalah sisi yang
tersambung secara fixed ke poros pulley primer.
b) Sliding Primary Sheeve
Sliding primer sheeve adalah sisi yang tersambung secara tidak tetap
pada poros pulley primer. Karena sheeve ini tidak tetap maka dapat
digeser ke kanan dan ke kiri. Fungsi sliding primary sheeve adalah
untuk memperbesar atau memperkecil diameter dari pulley primer.
Saat sliding primary bergerak mendekati fixed primary sheeve maka
jaraknya semakin dekat.
c) Primary Shaft
Poros primer berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin
ke pulley utama. Sebagai poros utama, komponen ini tersambung ke
crankshaft mesin secara tetap. Sehingga RPM mesin mirip dengan
RPM poros utama, yang artinya RPM mesin juga sama dengan RPM
pulley primer.
d) V Belt
Poros primer berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin
ke pulley utama. Sebagai poros utama, komponen ini tersambung ke
crankshaft mesin secara tetap. Sehingga RPM mesin mirip dengan
7
RPM poros utama, yang artinya RPM mesin juga sama dengan RPM
pulley primer.
e) Roller
Roller atau pemberat memiliki fungsi untuk mengatur pergerakan
sliding primer sheeve. Pemberat ini bekerja memakai prinsip gaya
sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yang keluar dari suatu
gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran. tapi, alur roller ini
dibikin condong ke depan. Sehingga pergerakan roller tidak
sepenuhnya menjauhi poros putaran tapi akan dibelokan ke arah depan.
Gerakan ini akan mendorong sliding primer sheeve untuk bisa gerak ke
depan ketika putaran pulley kencang.
f) Scondary Fixed Sheeve
Pada pulley sekunder juga terdapat dua sisi, yakni sisi fixed sheeve dan
sliding sheeve. Secondary fixed sheeve merupakan sisi sheeve yang
tersambung dengan poros sekunder secara tetap.
g) Scondary Sliding Sheeve
Secondary sliding sheeve juga sama mempunyai fungsi untuk
mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary
sliding sheeve juga berbentuk tirus agar pergerakannya dapat
mempengaruhi lebar lilitan V belt.
h) Scondary Sheeve Spiring
Pada pulley primer, itu ada roller yang bertugas mengatur pergerakan
primer sliding sheeve. Namun pada pulley selunder hanya
menggunakan sebuah pegas spiral untuk mengatur pergerakan
secondary sliding sheeve.
i) Scondary Shaft
Poros sekunder mempunyai fungsi untuk meneruskan putaran dari
pulley sekunder ke powertrain berikutnya yaitu kopling sentrifugal.
j) Centrifugal Clutch
Centrufugal clutch atau kampas kopling pada jenis kopling ini
sangatlah berbeda berbeda dengan kopling manual. Kalau kopling
8
manual, kampas kopling itu hanya berbentuk piringan namun pada
kopling sentrifugal kampas kopling berbentuk seperti sepatu rem
tromol. Fungsi kampas kopling sentrifugal adalah meneruskan putaran
dari poros sekunder ke roda hanya apabila putaran poros sekunder pada
midle RPM.
9
B. Langkah Kerja
10
yang terdiri dari Secondary Fixed Sheave, Secondary Sliding Sheave,
Cluth Housing, Cluth Carrier, dan Primary Drive Gear Shaft. Bongkar
seluruh komponennya dan bersihkan semuanya menggunakan bensin
dengan mengusapnya menggunakan kuas kecuali pada Cluth Carrier.
C. Bahan Dan Alat Yang Ada Di Bengkel Ahass Wahyu Purnama Motor
Kunci pas
Kunci ring
Kunci pas ring
Kunci shock
Kunci L
Obeng (+) dan (-)
Obeng ketok
Tang
Palu
Tracker
Compressor
Tuner (Bor Porting)
Gerinda
Alat tambal ban Tubeless Impact
Las Listrik
Dan alat-alat special servis tools lainya
D. Hambatan
1. Ada alat baru yang kita pakai sehingga perlu waktu untuk belajar lagi
2. Pekerjaan yang banyak, namun karyawan masih terbatas
3. Ada beberapa komponen yang tidak tersedia
4. Kerusakan pada unit yang sulit di perbaiki membutuhkan waktu yang
lama
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa SMK Negeri
Kebonagung. Dengan adanya kegiatan prakerin siswa di tuntut untuk
mempunyai sikap mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain
sehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan yang
tinggi. Selain itu prakerin merupakan kegiatan praktek di luar jam sekolah
yang bekerja sama dengan masyarakat atau instansi, sehingga siswa mampu
bergaul dan bekerjasama dengan masyarakat luar. Prakerin dapat menunjang
siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan professional dalam
bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan internasional.
Dengan begitu siswa akan bekal dasar pengembangan diri secara
berkelanjutan dan dapat mengimplemntasikan apa yang telah di perolehnya,
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kesimpulan mengenai tempat prakerin
ini adalah :
1. Perusahaan ini sangat sesuai dengan kebutuhan siswa yang
melaksanakan PKL.
2. Siswa dapat mengimplemntasikan pelajaran atau materi yang
sudah diajarkan guru di SMK Negeri Kebonagung di tempat PKL.
3. Mengembangkan skill yang sudah dipelajari di sekolah.
4. Mendapat banyak hal baru yang dapat dipelajari siswa yang belum
diajarkan di sekolah.
5. Memperoleh pengalaman langsung berhadapan dengan konsumen
ataupun pelanggan.
B. Saran
Kami telah melaksanakan kegiatan prakerin selama kurang lebih lima
bulan. Kami merasakan apa yang terjadi jika seandainya kita menjadi tenaga
kerja yang pastinyabekerja sama dengan orang lain. Maka dari itu, untuk
kedepannya kami menyarankan:
12
1. Kegiatan prakerin lebih di perhatikan dalam arti pembimbing lebih
seringdatang memonitoring para siswanya.
2. Di berikan hukuman bagi peserta prakerin yang melanggar Bagi
tempat PKL mengharap kesediaannya untuk menerima rekan kami
yang akan datang yang membutuhkan bimbingan praktik.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15
16
17