Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

CARA MENGOPERASIKAN GERINDA


TANGAN DI BENGKEL OFFROAD
HERMAN SIHITANG

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah

Oleh:
WIDHI
NISN: 0079437385

PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK


PEMESINAN SMK NEGERI 2
BATANGTORU
KABUPATEN TAPANULI SELATAN
2024

2
LEMBAR PENGESAHAAN
Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang disusun oleh:
Nama : WIDHI
NISN : 0079437385
Kelas : XI-Teknik Pemesinan Program Studi
Keahlian : TEKNIK PEMESINAN
Lokasi : Sihitang
Tanggal Pelaksanaan : 14 JANUARI 2023
yang berjudul :
CARA MENGOPERASIKAN GERINDA
TANGAN DI BENGKEL OFFROAD
HERMAN SIHITANG
telah disetujui dan disahkan pada
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Intern I Pembimbing Intern II

BAPAK HADISAM SIREGAR, S.Pd RAHMAD IRSADI, S.Pd


Pembimbing Ekstern I Pembimbing Ekstern II

HERMAN NASUTION RAHMAD


Mengetahui,
Kepala SMKN 2 Batangtoru

ERIKSON BENJAMIN MARNAEK SIHOMBING, S.Pd


NIP. 19800407 200604 1 007

i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktik Industri di Bengkel Offroad Herman Sihitang.
Dengan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini, semoga bisa dijadikan sebagai
studi perbandingan antara teori yang dapat didapat penulis melalui pendidikan
formal dengan praktiknya di lapangan atau industri.
Selama Praktik Kerja Industri (Prakerin) dalam penyusunan laparan ini,
penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maupun instansi
terkait, maka dari itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Erikson Benjamin Marnaek Sihombing, S.Pd., selaku kepala
sekolah SMKN 2 Batangtoru.
2. Bapak Hadisam Siregar, S.Pd., selaku pembimbing intern I.
3. Bapak Rahmad Irsadi, S.Pd., selaku pembimbing intern II.
4. Bapak Herman Nasution, selaku pembimbing ekstern I.
5. Bapak Rahmad, selaku pembimbing ekstern II.
1. Orang tua yang selalu mendukung Penulis.
2. Seluruh pihak yang sudah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis yakin bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu juga laporan ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritik yang
mendukung dari pembaca dari laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi
manfaat dan menambah wawasan kita semua.

Batangtoru, April 2024


Penulis

WIDHI

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................1
1.3 Mamfaat........................................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN
2.1 Jadwal Pelaksanaan......................................................................................3
2.2 Waktu dan Tempat........................................................................................3
2.3 Mesin Gerinda Tangan..................................................................................3
2.4 Bagian – bagian Gerinda Tangan..................................................................4
2.5 Jenis – jenis Mata Gerinda dan Fungsinya....................................................6
2.6 Cara Pemasangan Mata Gerinda...................................................................9
2.7 Perawatan Mesin Gerinda.............................................................................10
2.8 Alat-Alat Keselamatan dalam Pengoperasian Mesin Gerinda.....................10
2.9 Teori Rumus Perhitungan Mesin Gerinda..........................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
LAMPIRAN................................................................................................................17

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Butir Asahan.................................................................................................13
Tabel 2.2 Tingkat Kekerasan Batu Gerinda.................................................................14

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mesin Gerinda Tangan.............................................................................3
Gambar 2.2 Bagian Gerinda Tangan............................................................................4
Gambar 2.3 Mata Gerinda Tangan...............................................................................6
Gambar 2.4 Batu Gerinda Asah...................................................................................6
Gambar 2.5 Batu Gerinda Fleksibel.............................................................................7
Gambar 2.6 Batu Gerinda Potong................................................................................7
Gambar 2.7 Sikat Gerinda............................................................................................8
Gambar 2.8 Amplas Gerinda Susun.............................................................................9
Gambar 2.9 Pemasangan Mata Gerinda.......................................................................9
Gambar 2.10 Sarung Tangan........................................................................................11
Gambar 2.11 Kacamata Teknik....................................................................................11
Gambar 2.12 Masker....................................................................................................11
Gambar 2.13 Wearpack................................................................................................12

v
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1 Mengelas Pengganjal Roffrack....................................................................17


Gambar 2 Pengerboran Kabin Dinding Mobil Katana.................................................17
Gambar 3 Membersihkan Body dalam Mobil..............................................................18
Gambar 4 Menghaluskan Pagar ..................................................................................18

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kemampuan seorang siswa yang hanya terikat pada teori dalam


pembelajaran tanpa melakukan praktek kerja industri tentu masih belum cukup.
Maka dari itu, sekolah mewajibkan setiap siswa melakukan praktek kerja industri
sebagai syarat mengikuti ujian akhir sekolah dan syarat kelulusan sekolah
sekaligus agar pelajar mempunyai bekal pengalaman pekerjaan kedepannya.

Program praktek kerja industri merupakan salah satu bentuk kerja sama
antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia industri (DU/DI), dalam rangka
pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (Dual System) sebagai perwujudan
kebijakan “Link and Match” sesuai dengan Kepmen Nomor : 313/U/1997 pasal 3,
tentang kewajiban SMK melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Melalui
program Praktik kerja industri di DU/DI diharapkan keahlian profesional pelajar
meningkat sesuai tuntutan ebutuhan DU/DI, dan pelajar memiliki etos kerja yang
tinggi melalui disiplin kerja, kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif,
produktivitas yang berkualitas dan kerajinan dalam bekerja.

Pada saat sekarang ini, persaingan di DU/DI sangatlah ketat. Maka dari itu
pelajar harus mempunyai daya cipta yang tinggi sehingga dapat menjadi modal
saat terjun kedunia kerja nantinya. Praktek kerja industri dapat mengasah dan
melatih keterampilan peserta diklat sehingga dapat menghasilkan produk yang
berkualitas, bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Namun jika hanya mengandalkan
keterampilan kerja saja tidaklah cukup, dibutuhkan juga kemampuan menjelaskan
pekerjaan tersebut secara lisan hal inilah yang melatar belakangi penulisan
laporan ini.

1.2. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya praktek kerja industri sebagai salah satu tugas,


selain itu praktek kerja industri juga sebagai kegiatan pelajar untuk mencapai

1
pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan serta keahlian atau kreativitas pelajar
yang bertanggung jawab dalam pekerjaan.

1.3. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari praktikum mesin bor duduk adalah sebagai
berikut:
1. Melatih kedisiplinan dalam bekerja.

2. Dapat meningkatkan keterampilan dalam bidang bor.

3. Meningkatkan pemahaman pelajar terhadap proses pengeboran.

4. Terwujudnya pelajar yang bekerja dengan hati-hati, sabar, tepat waktu


dan teliti.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan yang berlangsung di Bengkel Mobil Offroad Herman Sihitang 2


meliputi pengelasan, pengeboran dan penggerindaan. Jadwal masuk para pekerja
yang ditetapkan berlangsung mulai dari pukul 08.00-18.00 WIB.
Waktu pelaksanaan pekerjanan praktek kerja industri yang dilaksanakan juga
mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dengan mulai bekerja
dari pukul 08.00-18.00 WIB. Jadwal masuk harian dimulai dari hari senin sampai
hari sabtu. Adapun aktivitas yang dilakukan meliputi: mengeluarkan alat-alat,
mengecek alat-alat, membersihkan alat-alat, mengebor, mengelas dan
menggerinda.

2.2. Lokasi dan Tempat

Praktek kerja industri pada Bengkel Mobil Offroad Herman yang terletak di
Sihitang, Kota Padangsidimpuan Tenggara, Provinsi Sumatera Utara. Untuk
menuju lokasi prakerin dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua
atau angkutan umum.
2.3. Mesin Gerinda Tangan

Gambar 2.1 Mesin Gerinda Tangan

3
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah
benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan
hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin
Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 –
15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan
komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai,
dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda dapat digunakan
untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang
dikhususkan untuk memotong.

2.4. Bagian – Bagian Gerinda Tangan

Gambar 2.2 Bagian Gerinda Tangan


1. Disc atau cakram adalah bagian yang digunakan untuk melakukan
penggerindaan atau pemotongan pada material. Cakram memiliki berbagai

4
jenis dan ukuran yang dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang
akan dilakukan.
2. Geared head adalah mekanisme di dalam gerinda tangan yang
menghubungkan motor dengan cakram. Fungsinya adalah untuk
mentransmisikan tenaga dari motor ke cakram dengan kecepatan yang
tepat.
3. Spindle & Spindle lock adalah bagian yang terhubung langsung dengan
cakram. Fungsinya adalah untuk memegang cakram dengan aman dan
menjaga posisi cakram tetap stabil saat digunakan. Spindle lock adalah
mekanisme yang digunakan untuk mengunci spindle saat mengganti
cakram, memudahkan penggantian cakram dengan aman.
4. Guard atau penutup pelindung adalah bagian yang melindungi pengguna
dari percikan, serpihan, atau partikel yang terlempar selama
penggerindaan. Guard harus dipasang dengan benar dan sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan.
5. Side handle adalah pegangan tambahan yang terletak di samping gerinda
tangan. Fungsinya adalah untuk memberikan kontrol yang lebih baik saat
mengoperasikan alat, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan
kestabilan ekstra.
6. Air vents adalah lubang-lubang ventilasi yang terdapat pada gerinda
tangan. Fungsinya adalah untuk memastikan aliran udara yang baik di
sekitar motor, mendinginkan alat saat digunakan untuk menghindari
overheating.
7. No-Volt release switch adalah saklar khusus yang menghindari gerinda
tangan menyala secara otomatis setelah pemadaman listrik. Fungsinya
adalah untuk mencegah gerinda tangan menyala tiba-tiba setelah
pemutusan aliran listrik dan melindungi pengguna dari kecelakaan yang
tidak terduga.
8. Brush cover atau penutup sikat adalah bagian yang melindungi sikat atau
brush pada motor dari debu, kotoran, atau kontaminan lainnya. Penutup

5
sikat membantu menjaga kebersihan sikat dan menjaga kinerja motor yang
optimal.

2.5 Jenis-Jenis Mata Gerinda dan fungsinya

Gambar 2.3 Mata Gerinda Tangan

Mesin gerinda khususnya gerinda tangan (Angle grinder) memiliki beragam


fungsi dan dapat digunakan untuk berbagai macam permukaan. Tinggal
menyesuaikan jenis mata gerinda apa yangdigunakan.
Pada artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis mata gerinda serta
fungsinya. Ini penting agar Anda tidak salah memilih jenis mata gerinda yang
tepat untuk pekerjaan Anda.
Ada lima jenis pengerjaan yang umum dilakukan dengan menggunakan
mesin gerinda tangan. Mari kita simak penjelasan berikut.

1. Batu Gerinda Asah (Grinding Wheel).

6
Gambar 2.4 Batu Gerinda Asah
Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin gerinda, produk ini
(batu gerinda) merupakan produk yang paling banyak dibutuhkan dan digunakan
pada proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa disebut dengan “Grinding
wheel” berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja,
maupun stainless steel. Spesifikasi jenis batu gerinda biasanya tertera pada label
di bagian atas produk.

2. Batu Gerinda Fleksibel (Flexible Disc)

Gambar 2.5 Batu Gerinda Fleksibel

Batu gerinda fleksibel, atau biasa disebut dengan “Flexible disc” secara
fisik memiliki bentuk seperti batu gerinda asah, namun lebih tipis dengan bagian
permukaan memiliki pola/pattern. Batu gerinda jenis ini biasanya digunakan
untuk mengikis permukaan logam khusus pada area-area yang terbatas/sempit.

3. Batu gerinda potong (Cutting Wheel)

7
Gambar 2.6 Batu Gerinda Potong
Batu gerinda potong atau disebut dengan “Cutting wheel” memiliki bentuk
paling berbeda dibandingkan dengan batu gerinda lainnya. Batu gerinda ini
memiliki bentuk yang datar, dengan ketebalan yang dimiliki pada varian
produknya mulai dari 3 mm hingga 8 mm. Sesuai dengan fungsinya, batu gerinda
potong hanya berfungsi untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik
untuk besimildsteel, baja, hingga stainless steel, dengan tentunya menyesuaikan
spesifikasi pada produk tersebut.

4. Sikat Gerinda (Steel Wire Brush)

Gambar 2.7 Sikat Gerinda

Berdasarkan jenisnya produk sikat gerinda (Steel Wheel Brush) diciptakan


berbeda menjadi 2 bentuk, yaitu rata (Wheel Wire Brush), dan berbentuk
mangkuk (Cup Wire Brush). Fungsi dari sikat gerinda adalah untuk
membersihkan bagian-bagian permukaan logam dari adanya kotoran, seperti
karat, kerak, serta akibat proses oksidasi pada permukaan logam. Fungsi lain yang
dapat dihasilkan dari sikat gerinda adalah untuk mengelupas lapisan permukaan
kulit luar kayu, dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan tersebut, untuk
selanjutnya dilakukan pemrosesan lebih lanjut pada kayu yang telah dihilangkan

8
kulitnya tersebut.

5. Ampelas Gerinda Susun (Flap Disc)

Gambar 2.8 Ampelas Gerinda Susun

“Flap disc”, atau biasa disebut dengan ampelas gerinda susun, merupakan
alat yang berfungsi untuk mengikis permukaan, baik pada permukaan logam
maupun pada permukaan kayu. Proses pengikisan permukaan dengan
menggunakan ampelas gerinda susun bertujuan untuk
menghasilkan finishing permukaan yang rata dan halus/mengkilap. Selain itu
penggunaan ampelas gerinda susun juga dapat menghilangkan bintik-bintik logam
yang menempel keras pada permukaan, tanpa membuat hasil pengikisan yang
banyak pada permukaan logam tersebut.
Sedangkan untuk permukaan kayu, ampelas gerinda susun digunakan
untuk menghilangkan lapisan luar kayu. Seperti untuk menghilangkan cat pada
permukaan kayu, mengikis kayu, menghaluskan lapisan luar dari kayu, dsb.

2.6 Cara Pemasangan Mata Gerinda Pada Spacer

9
Gambar 2.9 Pemasangan Mata Gerinda
Sebelum memasang, pastikan steker/colokan gerinda tidak terhubung
dengan stop kontak untuk mengindari hal yang tidak diinginkan. Cara
pemasangan dan penggunaan gerinda kemungkinan berbeda-beda antara merek
satu dengan yang lainnya, untuk lebih jelasnya bacalah buku manual penggunaan
yang didapatkan saat membeli gerinda. Pastikan gunakan kacamata dan
perlengkapan pengaman lainnya saat menggunakan gerinda.
1. Pertama-tama pasang pelindung untuk mengarahkan percikan api saat
memotong besi. Masukan pelindung dan kencangkan dengan kunci L yang
didapat saat membeli gerinda.
2. Selanjutnya pasang spacer gerinda, spacer ini berfungsi sebagai dudukan
mata gerinda, terutama mata gerinda jenis cutting wheel/grinding wheel.
3. Selanjutnya letakan mata gerinda dan mur pengunci
4. Agar mata gerinda tidak berputar saat dikencangkan, kita perlu menekan
pengunci pada bagian belakang gerinda. Tekan tombol dan tahan, lalu
kencangkan mur pengunci menggunakan kunci khusus yang didapatkan
saat membeli.

2.7 Perawatan Mesin Gerinda


1. Menjaga Kebersihan Mesin Gerinda.
2. Memeriksa dan Mengganti Peralatan Abrasif Secara Teratur.
3. Pelumasan yang Tepat.
4. Memeriksa Kondisi Kabel dan Sakelar.
5. Menjaga Suhu Mesin Gerinda.
6. 6. Menghindari Penggunaan Berlebihan.
7. Gunakan Perlengkapan Pengaman yang Sesuai.

2.8 Alat-Alat Keselamatan dalam Pengoperasian Mesin Gerinda

10
Berikut ini merupakan alat-alat untuk mengoperasikan mesin bor
duduk, antara lain:
1. Sarung tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari panas yang
dihasilkan akibat gesekan Mata Gerinda dan bahan kerja.

Gambar 2.10 Sarung Tangan


2. Kacamata teknik
Kacamata teknik berfungsi untuk melindungi mata dari percikan-percikan
yang mungkin keluar saat Menggerinda berlangsung.

Gambar 2.11 Kacamata Teknik


3. Masker
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari serpihan-serpihan yang
keluar saat Menggerinda agar tidak masuk dan berakibat buruk bagi paru-
paru.

11
Gambar 2.12 Masker
4. Wearpack
Wearpack berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan panas dan
kotoran.

Gambar 2.13 Wearpack

2.9 Teori Rumus Perhitungan Mesin Gerinda


Kecepatan Putar Batu Gerinda
secara teoritis kecepatan putar batu gerinda dapat dihitung menggunakan rumus.

N = Vc X 1000 X 60 dimana =
RXd
N = kecepatan putar (rpm)
Vc=kecepatan potong (m/det)
d = diameter batu gerinda (mm)

1. Ukuran Butir Asahan


Ukuran butir asah dinyatakan dalam bentuk angka. Dimana semakin kecil
angka menunjukan semakin besar ukuran butir abrasive dan semakin besar angka
maka ukuran butir abrasive semakin kecil. Batu gerinda dengan butir kasar (angka
kecil) memiliki kemampuan potong yang baik tetapi hasilnya kasar sedangkan

12
batu gerinda dengan butir halus (angka besar) memiliki kemampuan daya bentuk
yang baik dan hasil penggerindaan yang baik.

Tingkat kekasaran Ukuran butir (mesh)


Kasar 12, 14,16,20,24
Sedang 30,36,46,56,60
Halus 70,80,90,100,120
Sangat halus 150,180,220,240
Tepung 280,320,400,500,800,1200
Gambar tabel 2.1 Butir Asahan

Angka-angka ini di dapat dari proses penyaringan, dimana saringan


tersebut memiliki lubang-lubang. Dimana Ukuran lubang didapat dari banyaknya
lubang dalam saringan seluas 1 inchi2 , ukuran lubang dinamakan dengan mesh.
Sebagai contoh:
a. Jika dalam 1 inchi2 terdapat 120 lubang, berarti butiran yang dapat
melewati/ lolos berukuran 120 mesh atau lebih kecil lagi.
b. Jika dalam 1 inchi terdapat 56 lubang, berarti butiran yang dapat
melewati/ lolos berukuran 56 mesh atau lebih kecil lagi. Dan jika butiran
yang tertahan diatas saringan berarti memiliki besar butir 1 step lebih
tinggi ( ukuran butir yang lebih kecil).

2. Tingkat Kekerasan batu gerinda


Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran abrasive yang
digunakan tetapi dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat butiran
abrasive dari tekanan tertentu ketika melakukan proses penggerindaan. Tingkat
kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf alfabet. Kekerasan batu gerinda dapat
dilihat pada tabel dibawah :
Tingkat kekerasan Simbol

13
Sangat lunak E,F,G

Lunak H,I,J

Sedang L,M,N,O

Keras P,Q,R,S

Sangat keras T,U,V,W

Gambar tabel 2.2 tingkat kekerasaan batu gerinda


3. Susunan batu gerinda
Struktur batu gerinda di pengaruhi dan di tentukan oleh perbandingan 2
faktor, yaitu ukuran butiran dan perekat yang digunakan. Perbandingan perekat
dengan butir asah dalam batu gerinda berkisar antara 10-30 % dari volume total
batu gerinda. Dilihat dari perbandingan tersebut, terdapat 2 jenis batu gerinda,
yaitu:
a. Struktur terbuka/ batu gerinda lunak
Jenis ini memiliki sifat mudah melepaskan butir asah dalam tekanan
tertentu karena memiliki Jumlah perekat sedikit. Jenis ini di gunakan untuk
menggerinda benda yang keras, karena sifat yang mudah melepas butir asah, maka
permukaan benda kerja selalu mendapatkan butiran asah yang baru dan massih
tajam. Percikan bunga api yang dihasilkan banyak karena selain partikel benda
kerja, gesekan yang terjadi juga melepaskan butiran asah.
b. Struktur tertutup/ batu gerinda keras
Jenis ini memiliki sifat yang sulit melepaskan butir asah dalam tekanan
tertentu karena memiliki perekat yang banyak. Jenis ini cocok di gunakan untuk
menggerinda benda yang lunak, karena sifat benda kerja yang lunak, maka mata
asah dapat lebih awet karena partikel benda kerja akan terkikis terlebih dahulu
dari pada terlepasnya butiran asah. Percikan bunga api yang dihasilkan oleh

14
penggerindaan sedikit.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin gerinda adalah suatu Mesin
perkakas yang digunakan untuk memotong, meratakan dan membelah
benda kerja.Selain itu mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi
untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan
untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Jadi
pada dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu
dengan cara sistem pengerjaan suatu benda agar hasilnya mampu sempurna
dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.
3.2 Saran
Sebagai anak teknik kita dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun
dengan catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya mesin tersebut.
Selain tahu cara mengoprasikannya kita juga harus mampu membedakan
mesin-mesin berdasarkan fungsi dan kegunaannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rachman Abdul (1984). Penambatan Frais, Jakarta: Bratasa Karya Aksara.


Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.
Gain Jhon, (1996). Engenering Whorkshop Practice.An International Thomson
Publishing Company. National Library of Australia
Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.
Sumbodo Wirawan dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii.Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Fitting and Machining Volume 2:Education Department Victoria

16
LAMPIRAN

Gambar 1 Mengelas Pengganjal Roffrack

17
Gambar 2 Pengeboran Kabin dinding mobil Katana

Gambar 3 Membersihkan Body dalam mobil

Gambar 4 Mengaluskan Pagar

18
Tabel 1 Jurnal Kegiatan Praktek Kerja Industri di Bulan Januari

NO Hari/Tanggal Kegiatan Paraf

1 Sabtu/13-01-2024 Pengantaran dan Perkenalan di Bengkel


Perkenalan Mesin Fres Pipa Dan
2 Senin/15-012024
Megerinda Pagar
Mengamplas Pagar Untuk Di Cat Dan
3 Selasa/16-01-2024
Membersihkan Dempul Mobil Jepp
Menjemput Mobil Jeep Yang Masuk
4 Rabu/17-01-2024
Slokan Dan Memperbaikinya
Melubangi,Megerenda Pengganjal
5 Kamis/18-01-2024 Batrai Mobil Jeep Dan Membuat
Bagian Roofrack Mobil Jeep
Melubangi Dan Membuka Dudukkan
6 Jumat/19-01-2024
Mobil Jeep

Tabel 2 Jurnal Kegiatan Praktek Kerja Industri di Bulan Februari

NO Hari/Tanggal Kegiatan Paraf

1 Kamis/1-02-2024 Mengebor Buka Dinding Kabin Mobil


2 Jumat/2-02-2024 Menggerinda Plat,Dan Membulatkan
3 Sabtu/3-02-2024 Membuka Tangki Mobil
4 Senin/5-02-2024 Menggerinda Plat
Membuat Tutup Pengganjal Roofrack
5 Selasa/6-02-2024
(12 Biji)
6 Rabu/7-02-2024 Mengelas Roofrack
7 Kamis/8-02-2024 Mengechat Kabin Dinding Mobil
8 Jumat/9-02-2024 Menstel Kabin Dinding Mobil
9 Sabtu/10-02-2024 Memasang Tangki Mobil
10 Senin/12-02-2024 Menggerinda Plat Sih 6
11 Selasa/13-02-2024 Membuat Kunci Jendela Mobil

19
12 Rabu/14-02-2024 Libur
13 Kamis/15-02-2024 Memotong Pipa
14 Jumat/16-02-2024 Membuat Pijakan Alas Mobil Katana
15 Sabtu/17-02-2024 Menggerinda Plat Drum
16 Senin/19-02-2024 Menggerinda Plat Drum
17 Selasa/20-02-2024 Membentuk Alas Mobil Dari Plat Drum
18 Rabu/21-02-2024 Mengebor Plat Sikut 1.5
19 Kamis/22-02-2024 Menggerinda Pipa
20 Jumat/23-02-2024 Membuat Tutup Palang Bemper
21 Sabtu/24-02-2024 Menggerinda Plat Unp
Menggerinda Bagian Cropos Colt
22 Senin/26-02-2024
T120ss
23 Selasa/27-02-2024 Menggerinda Plat Sih 2
24 Rabu/28-02-2024 Membuka Hawa Colt T120ss
25 Kamis/29-02-2024 Membuka Tangki Colt T120ss

Tabel 3 Jurnal Kegiatan Praktek Kerja Industri di Bulan Maret

NO Hari/Tanggal Kegiatan Paraf


1 Jumat/01-03-2024 Membuka bemper mobil katana
2 Sabtu/02-03-2024 Izin mengunjungi wisuda kk di uin
3 Senin/04-03-2024 Menggerinda plat drum
4 Selasa/05-03-2024 Membuat tutup body yang berlubang
5 Rabu/06-03-2024 Membentuk alas mobil katana
Membuka plapon pintu kanan mobil
6 Kamis/07-03-2024
katana
7 Jumat/08-03-2024 Menggerinda plat
8 Sabtu/09-03-2024 Melubangi plat
9 Senin/11-03-2024 Menggerinda plat drum
10 Selasa/12-03-2024 Libur puasa pertama
11 Rabu/13-03-2024 Membuat tmpt kompor gas
12 Kamis/14-03-2024 Melubangi kabin mobil katana

20
13 Jumat/15-03-2024 Menggerinda kabin dinding mobil
14 Sabtu/16-03-2024 Menggerinda pelindung shock innova
15 Senin/18-03-2024 Menggerinda kabin mobil
16 Selasa/19-03-2024 Melubangi kabin dinding mobil
17 Rabu/20-03-2024 Mengecat dudukkan kaki mobil katana
18 Kamis/21-03-2024 Mengecat body dalam mobil katana
Membentuk duduukkan kaki mobil
19 Jumat/22-03-2024
katana
20 Sabtu/23-03-2024 Membuka bemper mobil triton hdx sc
21 Senin/25-03-2024 Melubangi plat strip
22 Selasa/26-03-2024 Menggerinda pengganjal kaca
23 Rabu/27-03-2024 Menggerinda plat drum
24 Kamis/28-03-2024 Mengcat alas mobil
25 Jumat/29-03-2024 Memasang bemper mobil triton hdx sc
26 Sabtu/30-03-2024 Membuka bangku mobil

Tabel 4 Jurnal Kegiatan Praktek Kerja Industri di Bulan April

21

Anda mungkin juga menyukai