Anda di halaman 1dari 5

5 Contoh Khutbah Idul Fitri tentang Kematian, Singkat dan Menyentuh

Pada dasarnya, khutbah tentang kematian termasuk dalam ibadah untuk mengingat
Allah, sadar akan ketidakkekalan hidup di dunia dan kematian sebagai jembatan
penghubung antara dunia dan akhirat (Setiadi, Kematian dalam Perspektif Al-
Quran: 73).

1. Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian

.‫ َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال‬،‫ ُهللَا َأْك َبُر َك ِبْيًرا َو اْلَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا‬.×٣‫ َأْك َبُر ُهللا أ‬.×٣ ‫ هَّللا َأْك َبُر‬.×٣ ‫هَّللا َأْك َبُر‬
‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬. ‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬.‫َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Alhamdulillahi Rabbil ’alamin. Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, wa
‘ala aali sayyidina Muhammad. Dengan panjatan syukur dan karunia salawat
bersama-sama, marilah kita junjung ketakwaan dan keimanan dalam hidup kita.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Allah Swt. berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 102:
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam.”
Dari ayat tersebut kita semua diwanti untuk bisa bertakwa dan bertahan agar dapat
bertemu dengan ajal dalam keadaan Islam. Maka di hari kemenangan ini, mari kita
bahas kiranya apa yang dapat kita persiapkan untuk kematian kelak.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Sekurang-kurangnya, terdapat tiga upaya yang bisa kita lakukan sebagai persiapan
menuju kematian, yaitu beramal sebaik mungkin, menyiapkan amal yang mengalir
pahalanya dan yang ketiga adalah berdoa agar diberi husnul khatimah.
Hal-hal tersebut merupakan tuntunan Allah dan Rasul-Nya dalam ayat Quran dan
hadis, di mana Allah menciptakan mati dan hidup untuk menguji hamba-Nya dan
sebaik-baik pertahanan adalah amalan jariyah, sebagaimana sedekah dan berbagi
ilmu.
‫ ُهللا َاْك َبْر َك ِبْيًرا َو ْالَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا َو ُسْبَح اَن هللا ُبْك َر ًة َو َأْص ْيًال َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ُهللا‬.× ٤ ‫× ُهللا َاْك َبْر‬٣ ‫ُهلل َاْك َبْر‬
‫َاْك َبْر ُهللا َاْك َبْر َو ِهلل ْالَحْم ُد‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Semoga di hari yang fitri ini, kita semua termasuk dalam golongan orang-orang
yang bertahan dalam menjalani ujian-Nya, menjadi orang-orang yang senantiasa
melakukan amal baik, serta menjadi orang yang diberikan husnul khatimah.

2. Mengingat Kematian

.‫ َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال‬،‫ ُهللَا َأْك َبُر َك ِبْيًرا َو اْلَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا‬.×٣‫ َأْك َبُر ُهللا أ‬.×٣ ‫ هَّللا َأْك َبُر‬.×٣ ‫هَّللا َأْك َبُر‬
‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬. ‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬.‫َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬

Jemaah salat Idulfitri sekalian.


‫َو ِلُك ِّل ُأَّمٍة َأَج ٌل ۖ َفِإَذ ا َج ٓاَء َأَج ُلُهْم اَل َيْسَتْأِخ ُروَن َس اَع ًة ۖ َو اَل َيْسَتْقِدُم وَن‬
Artinya: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang
waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak
dapat (pula) memajukannya."
Jemaah salat Idulfitri sekalian.
Ayat tadi meyakinkan kita tentang adanya kematian yang sejatinya harus diingat.
Adapun beberapa hal yang dapat mengingatkan kita akan kematian, di antaranya
menjenguk orang sakit, melihat kematian, takziyah dan ziarah kubur.
Jika bertanya “mengapa kematian harus diingat?,” maka jawabannya adalah karena
mengingat kematian mampu membuat kita ingat akan nikmat dan lara yang tak
akan selamanya. Dalam artian, mengingat kematian mampu menjadi kontrol hidup
kita.

3. Muhasabah Diri untuk Menghadapi Kematian

.‫ َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال‬،‫ ُهللَا َأْك َبُر َك ِبْيًرا َو اْلَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا‬.×٣‫ َأْك َبُر ُهللا أ‬.×٣ ‫ هَّللا َأْك َبُر‬.×٣ ‫هَّللا َأْك َبُر‬
‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬. ‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬.‫َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬

Hadirin yang dimuliakan Allah Swt.


Kurang lebih 30 hari kita telah melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Kira-
kira, jika kita ingat kembali, “apakah puasa kita diterima Allah Swt.?” Allah
Swt. berfirman:
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ْلَتْنُظْر َنْفٌس َم ا َقَّد َم ْت ِلَغ ٍد َو اَّتُقوا َهَّللا ِإَّن َهَّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Hasyr: 18)
Hadirin. Allah meminta kita untuk memperhatikan apa yang telah kita
perbuat agar mendapat kebaikan di akhirat kelak atau dengan kata lain
bermuhasabah. Setiap amalan harus diperhatikan, tentang niat dan kebenaran
caranya.
Hasil dari amalan yang kita perbuat akan menentukan bagaimana jalan kita
mati, serta tempat kita di akhirat. Oleh karena itu, muslim yang cerdas akan
bermuhasabah untuk memperbaiki amalan maupun memohon ampun atas
kesalahannya, termasuk amalan puasanya.
‫ ُهللا َاْك َبْر َك ِبْيًرا َو ْالَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا َو ُسْبَح اَن هللا ُبْك َر ًة َو َأْص ْيًال َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ُهللا‬.× ٤ ‫× ُهللا َاْك َبْر‬٣ ‫ُهلل َاْك َبْر‬
‫َاْك َبْر ُهللا َاْك َبْر َو ِهلل ْالَحْم ُد‬
Hadirin yang dimuliakan Allah Swt.
Bulan suci yang baru harus diiringi dengan semangat baru. Semoga kita
diberi kemampuan untuk mencapai segala target, bukan hanya target dunia,
tapi juga dan utamanya target akhirat, berupa keberkahan Allah Swt.

4. Waktu Tak Pernah Kembali dan Usia Semakin Berkurang

.‫ َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال‬،‫ ُهللَا َأْك َبُر َك ِبْيًرا َو اْلَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا‬.×٣‫ َأْك َبُر ُهللا أ‬.×٣ ‫ هَّللا َأْك َبُر‬.×٣ ‫هَّللا َأْك َبُر‬
‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬. ‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬.‫َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬
Jemaah yang dirahmati Allah.
Pertama-tama, marilah kita bersyukur pada Allah Swt. yang telah
menyampaikan usia kita pada momen Idulfitri 1445 H ini. Tak lupa, salawat
serta salam semoga tercurah limpah pada junjungan alam, Nabiullah
Muhammad saw.
Berbicara mengenai usia, sudah sepatutnya semakin usia menua, semakin
tinggi pula usaha kita untuk bertakwa. Karena sesungguhnya waktu tak
pernah kembali dan siapa saja yang menyia-nyiakannya saat usia terus
berkurang, ia akan merugi.

Jemaah. Allah Swt. bersumpah demi masa (waktu) dalam QS. Al-Asr
tersebut, tentang betapa meruginya semua orang di dunia, kecuali golongan
orang yang beramal baik dan mengingatkan pada kebaikan dan sabar.

5. Nasihat Kematian dan Kesunahan Talqin

.‫ َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال‬،‫ ُهللَا َأْك َبُر َك ِبْيًرا َو اْلَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا‬.×٣‫ َأْك َبُر ُهللا أ‬.×٣ ‫ هَّللا َأْك َبُر‬.×٣ ‫هَّللا َأْك َبُر‬
‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬. ‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬.‫َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬
Hadirin salat Idulfitri rahimakumullah.
Alhamdulillahi ‘ala kulli hal. Segala puji bagi Allah atas segala urusan.
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad. Marilah kita
bersalawat pada nabi dan meningkatkan takwa di hari kemenangan umat Islam
setelah menjalani ibadah puasa.

Dari ayat ini, kita tahu bahwa kita harus memanfaatkan waktu hidup di dunia
sebaik mungkin agar kita tak termasuk orang yang merugi, yaitu golongan orang
yang mati di jalan yang buruk dan mendapatkan tempat yang menyedihkan di
akhirat.
Jemaah yang dirahmati Allah.
Usia kita semakin berkurang, kematian semakin dekat. Kita tak pernah tahu,
apakah kita masih bisa merasakan suasana Idulfitri di tahun selanjutnya. Maka dari
itu, manfaatkan waktu untuk beramal baik semaksimal mungkin.

Allah Swt. berfirman dalam QS. Az-Zumar ayat 30:


)٣٠ :‫ِإَّنَك َم ِّيٌت َو ِإَّنُهْم َم ِّيُتوَن (الزمر‬
Artinya: “Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan mati dan sesungguhnya
mereka pun akan mati.”
Ayat tadi mengingatkan kita, bahwa kita hidup di dunia hanya sementara. Maka
tak perlulah kita saling berlomba mengungguli dalam aspek duniawi, namun
jangan pulalah kita bermalas-malasan, karena sesungguhnya kematian itu dekat.
Kita semua pasti mengharapkan mati yang husnul khatimah dan satu usaha terakhir
yang bisa kita lakukan pada seseorang yang berada di ujung nyawanya adalah
mentalqin-nya, sebagaimana hadis Rasulullah, yang artinya: “Talqinlah orang
yang hendak meninggal di antara kalian ucapan la ilaha illa Allah.” (HR Muslim)

Anda mungkin juga menyukai