Anda di halaman 1dari 5

MENGGAPAI HUSNUL KHOTIMAH

Husen Zenal Mutaqin


A.Pengertian Husnul Khatimah
Husnu artinya baik, sedangkan khatimah artinya penutup atau kematian.Dengan demikian
secara Bahasa berarti, baik di waktu penutup /kematian.Dengan kata lain kehidupannya
ditutup dengan kebaikan. Kebaikan bisa berupa; meninggal dalam keadaan iman, meninggal
sedang melakuan kebaikan atau amal shalih, sepeeti shalat, shaum, sedekah, membaca al-
quran, istigfar atau kalimat-kalimat thayyibah
B. Pengertian Suul Khatimah
Suul kahtimah adalah kebalikan dari husnul khatimah, yaitu kehidupannya ditutup oleh
kejelekan.Kejelekan itu bisa berupa meninggal tampa membawa keimanan/murtad, meninggal
sedang mengerjakan kejelekan/maksiat atau meninggal banyak membawa dosa yang belum
sempat taubat, seperti banyak zalim kepada manusia atau banyak hutang.
C.Kondisi Manusia antara Husnul Khatimah dan Suul Khatimah
Terdapat beberapa kemungkinan
1.Baik dari awal sampai akhir atau dengan kata lain istiqamah
2.Jelek/maksiat dari awal sampai akhir /kematian
3.Baik dari awal namun jelek di akhir hidupnya
4.Jelek di awal namun baik di akhir hidupnya
5.Berselang antara kebaikan dan kejelekan dan diakhiri dengan kebaikan atau kejelekan
D.Al-Khatimah atau Akhir Kehidupan adalah ringkasan isi kehidupan yang sudah di jalani
Amaliah atau hal-hal yang terjadi menjelang kematian adalah ringkasan dari perjalanan
kehidupan seseorang .Jika ia meninggal dalam keadaan membaca al-Quran, menunjukan bahwa
selama hidupnya ia sangat mencintai al Quran dan tidak terlepas dari aturan Allah tersebut.Jika
ditutup dengan maksiat menunjukan bahwa orang itu ahli maksiat.Jika seseorang beramal
shalih dan orang- karena pandangannya sempit- menganggap seperti itu, padahal ada –
kepuara-puraan- dan Alloh tidak meridoinya, maka menjelang kematiannya akan ditampakan
hakikat perbuatannya selama ini dan dikahiri dengan susul khtimah. Seperti kasus seseorang
yang menurut pandangan para sahabat sebagai orang baik, maju ke medan perang, namun nabi
berdasarkan wahyu memponisnya sebagai ahli neraka, ternyata setelah banyak membunuh
orang kafir dia bisa dilumpuhkan dan menjelang kematiannya karena tidak sabar menahan sakit
dari lukanya ia bunuh diri. Padahal “masuk syurga” tinggal sejengkal lagi namun mengakhiri
dengan sebuah dosa besar yaitu bunuh diri.Jadi kesolehannya yang selama ini hanya dalam
pandangan manusia yang sempit.
E.Al-Khatimah menentukan nasib seseorang di Alam Kubur dan di Akhirat
Nasib seseorang di alam kubur apakah dimulyakan atau disika, demikian pula bagaimana
nasibnya di padang makhsyar, juga apakah ia masuk syurga atau neraka, itu bisa dilihat apa
yang terjadi menjelang kematiannya.Jika melakukan hal-hal yang baik tanda ia akan
mendapatkan kebaikan di alam berikutnya .
F.Husnul khatimah adalah anugrah dari Alloh
Husnul khatimah adalah anugrah terbesar dari Alloh Swt kepada hamba-Nya.
Dalam sebuah hadis, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda :

‫ (يوفقه لعمل صالح قبل‬:‫ كيف يستعمله؟ قال‬:‫إذا أراد هللا بعبده خيرًا استعمله) قالوا‬
‫موته) رواه اإلمام أحمد والترمذي وصححه الحاكم في المستدرك‬
Apabila Alloh Swt menghendaki kebaikan makan akan yasta’miluhu (menjadikannya
beramal).Para sahabat bertanya bagaimana cara Alloh menjadikannya beramal?.Rasulullah Saw
bersabda : “memberikannya taufiq untuk beramal shalih sebelum kematiannya . ( HR Ahmad,
Tirmidzi dan dinilai shahih oleh Imam Al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak)
G.Tanda –Tanda husnul khatimah secara umum
Husnul khatimaha adalah taufiq dari Alloh Swt, tanda-tanda taufiq itu bisa dirasakan dan dilihat,
yaitu di saat akhir usianya
1) Alloh swt meberikan perasaan benci dari segala dosa dan maksiat sehingga ia berusaha
menjauh dari segala yang dimurkai Alloh Swt
2). Dia selalu mengingat dosa-dosa yang sudah dilakukan sehingga ia terus-menerus bertaubat
dan memperbanyak istigfar
3).Alloh Swt meberikan anugrah kepadanya dengan memberi rasa cinta dan semangat untuk
beramal shalih dan mengerjakan berbagai macaam kebaikan
4).Alloh Swt menanugrahkan kematian dalam kondisi seperti itu.

، ‫ وَك ِّر ْه إليَن ا اْلُكْف َر والُفُسوَق والِع ْص َي اَن‬،‫الَّلُهَّم َح ِّبْب إليَن ا اإليماَن وزِّينُه في ُقُلوِبَن ا‬
‫ وأْح ِيَن ا ُمْس ِلِميَن‬، ‫ الَّلُهَّم َت َو َّفَن ا ُمْس ِلِميَن‬، ‫واْج َع ْلَن ا ِمَن الَّر اِش ِديَن‬،
‫ َغ ْي َر َخ َز اَي ا وَال َم ْفُتوِنيَن‬، ‫)وألِح ْق َن ا ِبالَّصاِلِحيَن‬.
H.Tanda-tanda husnulkhatimah Muktasabah dan ghair muktasabah
Muktasabah artinya diusahakan, yaitu tanda-tanda husnul khatimah yang wajib dicita-citakan,
diusahakan dan dipinta kepada Alloh Swt.Termasuk tanda-tanda husnul khatimah mauktasabah
adalah mati dalam keadaan beramal shalih.Amal shalih mencakup ucapan dan perbuatan.Jika
sebelum meninggal dari mulutnya mengucapkan kata-kata yang baik, membaca al-Quran,
kalimat thayyibah, dzikir dan doa atau sedang berdakwah meberi nasihat itu pertanda husnul
khatimah.Demikian pula sebelum meninggal sedang mengerjakan ibadah atau amal shaleh
seperti shalat, shaum, haji, sedekah itupun pertanda husnul khatimah.
Ghair muktasabah artinya tidak boleh diusahakan yaitu meninggal karena mushibah, penyakit,
kecelakaan dan bencana alam.Orang yang mati karena penyakit, thaun, paru-paru, diare dan yang
lainnya dianggap mati syahid.Demikian pula mati karena terbakar, tenggelam atau kena
hantaman benda berat, dianiyaya oleh yang lain itupun dianggap mati syahid.Hal-hal tersebut
tidka boleh dicita-citakan, diusahakan dan dipinta.Tanda-tanda tersebut dinamakan pula tanda-
tanda husnul khatimah la lidzatiha, maksudnya dianggap mati syahid bukan karena penyakitnya,
namun karena sikap dia kepada penyakit, yaitu sabar, ihtisab, rido dan tetap husnuzhan kepada
Alloh Swt.Demikia pula bukan, karena terbakar, tenggelam atau tertindih benda berat namun
bagaimana situasi dan kondisi sebelum bencana itu terhjadi.Jika seseorang sedaang pesta,
berjoget, mabuk berzina kemudian datang tsunami menenggelamkannya, tentunya mati
tenggelam baginya tidak dianggap syahid, namun jadi azab .
I. Tiga langkah mengapai Husnul Khatimah
1.Cita-cita
Wajib setiap mukmin memiliki cita-cita husnul Khatimah, yaitu secara umum adalah mati dalam
kedaan yang terbaik.Cita-cita kehidupan di dunia sudah banyak yang terealisasi, tinggal cita-cita
kematian.Selajutnya tinggal memilih ingin seperti siapakah kematiannya dan sedang
mengerjakan amal sholeh apakah ia ia inginkan.Bercita-citalah mati seperti para Nabi, para
ulama atau orang-orang sshalih !.Bercita-citalah agar mati dalam kedaan shalat, shaum dan amal
soleh lainnya.
2.Usaha
Setelah menetukan cita-cita kematian dan memilih amaliah yang ia sukai, maka mulai
mujahadah yaitu terus-meneru mengerkjakan amaliah tersebut, tidak boleh berhenti sampai
datangnya kematian,Mendawamkan sebuah amal, butuh perjuangan, terkadang harus terjatuh,
namun jangan larut, cepat bangkit mulailah kembali beramal mengejar cita-cita.
3.Doa
Husnul khatimah adalah anugrah dari Alloh, tidak ada kekuatan untuk meninggalkan dosa dan
tidak ada daya untuk mengerjakan amal shalih selain dari pertolongan dari Alloh..Maka pintalah
kepada Alloh..
J. Tiga anugrah yang akan diraih
Jika ketiga hal tersebut dilakukan dengan sepenuhnya, maka dengan izin Allah akan
mendapatkan 3 hal
1.Mendarah dagingnya amal
Amal shalih yangia citatakan, diperjuangkan dan didawamkan, kemudiann terus menerus dipinta
kepada Allah Swt, maka Alloh akan mengabulkannya.Amaliah tersebut menjadi sesuatu yang
mendarah daging pada dirinya.Ia sanagat mencintai amal tersebut, merasa bahagia dan nyaman
mengerjakannya dan tidak bisa lagi ia tinggalkan.Amal shalih itu sudah menjadi idntitas
dirinya.Sungguh itu adalah anugrah dan karamat dari Alloh yang sesungguhnya.
2.Tetap mendapatkan pahala
Jika suatu saat amal shalih itu ditinggalkan, karean adaza uzdur; sakit atau bepergian, maka ia
akan tetap mendapatkan ganjaran amal shalih itu, seperti saat ia sehat dan tidak bepergian.
3.Kematiannya ditutup dengan amal shalih yang ia dawamkan
Allah Swt akan memberikan kepada seseorang sesui dengan yang dicitatakan, diperjuangkan dan
dipintanya .Jika banyak sekali mengerjakan amal shalih, mendawamkannya dan memohon
kepada Alloh untuk mematikannya dalam kedaan mengerjakan amal shalih tersebut, maka Alloh
akan mematikannya dalam amal shalih yang terbaik yang sudah ia kerjakan.
K.Doa Memohon Husnul Khatimah dari Al-Quran dan Sunnah
1. Dari Al-Quran

٨ ‫َر َّبَنا اَل ُتِز ْغ ُقُلْو َبَنا َبْع َد ِاْذ َهَدْيَتَنا َو َهْب َلَنا ِم ْن َّلُد ْنَك َر ْح َم ًةۚ ِاَّنَك َاْنَت اْلَو َّهاُب‬
. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami berpaling setelah
Engkau berikan petunjuk kepada kami dan anugerahkanlah kepada kami rahmat dari hadirat-
Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.(QS Ali imron ayat 8)

‫َر َّبَنٓا ِاَّنَنا َسِم ْعَنا ُم َناِد ًيا ُّيَناِد ْي ِلِاْل ْيَم اِن َاْن ٰا ِم ُنْو ا ِبَر ِّبُك ْم َفٰا َم َّناۖ َر َّبَنا َفاْغ ِفْر َلَنا ُذ ُنْو َبَنا َو َك ِّفْر َع َّنا َس ِّيٰا ِتَنا‬
١٩٣ ‫َو َتَو َّفَنا َم َع اَاْلْبَر اِۚر‬
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru pada keimanan, yaitu
‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah
dosa-dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-
orang yang selalu berbuat kebaikan.(QS Ali Imron 193)

‫۞ َر ِّب َقْد ٰا َتْيَتِنْي ِم َن اْلُم ْلِك َو َع َّلْم َتِنْي ِم ْن َتْأِو ْيِل اَاْلَح اِد ْيِۚث َفاِط َر الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِۗض َاْنَت َو ِلّٖي ِفى الُّد ْنَيا‬
‫َو اٰاْل ِخ َر ِۚة َتَو َّفِنْي ُم ْس ِلًم ا َّو َاْلِح ْقِنْي ِبالّٰص ِلِح ْيَن‬
101. Tuhanku, sungguh Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan
telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi,
Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan
gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.”(Qs Yusuf :101)
Nabi Yusuf setelah mengakui limpahan nikmat yang begitu banyak yang diberikan Alloh Swt
kepadanya, berupa kerajaan dan mengajarkan takwil, ia memohon kepada Alloh agar
kehidupannya di akhiri dalam kedaan islam dan dihari kiyamat dihimpun bersama para Nabi
dan orang-orang yang shalih.

2.Dari Sunnah

،‫ َو َأْص ِلْح لي ُد ْن َي اَي اَّلتي ِفيَه ا معاِش ي‬،‫الَّلُهَّم َأْص ِلْح لي ِديِني الذي هو ِع ْص َم ُة َأْم ِر ي‬
‫ َو اْج َع ِل‬، ‫ َو اْج َع ِل الَح َي اَة ِز َي اَد ًة لي في ُك ِّل َخ ْي ٍر‬،‫َو َأْص ِلْح لي آِخَر تي اَّلتي ِفيَه ا معاِدي‬
‫الَم ْو َت َر اَح ًة لي ِمن ُك ِّل َش ّر ) عن أبي هريرة رضي هللا عنه أخرجه مسلم في‬
،‫الصحيح‬
‫ وَت َو َّفِني إذا كاَن ِت الَو فاُة َخ ْيًر ا ِليأخرجه مسلم‬،‫الَّلُهَّم أْح ِيِني ما كاَن ِت الَح ياُة َخ ْيًر ا ِلي‬
.‫في الصحيح مسلم‬
.‫"يا ُمقلَب القلوب ثّبت قلبي على دينك"أخرجه الترمذي وأحمد‬
،)‫الَّلُهَّم أحِس ن عاقبَت نا في األموِر ُك ِّلها وأِج رنا ِمَن خزِي الُّد نيا وعذاِب اآلخرِة‬

Anda mungkin juga menyukai