PAPER
Disusun Oleh
NIS: 1312320501082100386
MU`ALLIMIN/MADRASAH ALIYAH
2023-2024 M/1445-1446 H
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
NIS: 1312320501082100386
Menyetujui,
Karya Tulis Ilmiah ini telah diujkan pada hari Ahad, 14 Januari 2024
Penguji I Penguji II
8j
Bismillahirrahmanirrahim,
Allah subhanahu wata`ala. Begitu banyak nikmat yang belum sempat disyukur,
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan
kepada Rasulullah Salallahu alaihi wasallam. Utusan terbaik dari sekian Rasul
Semoga adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memnuhi salah satu tugas
Karya tulis ilmiah ini dalam jangka waktu yang cukup lama. Apapun hasilnya arti
penting bagi penulis adalah pengalaman yang tidak ternilai harganya. Semoga
dapat memberikan manfaat dan pengalaman yang dapat membawa penulis untuk
Dalam menyusun paper ini tidak sedikit yang membantu penulis dalam
menyusun Karya tulis ilmiah ini, terutama kepada diri sendiri yang sudah
sampai akhir dalam menyusun Karya tulis ilmiah ini. Maka tidak lupa penulis
i
penulis sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya tulis
ilmiah ini.
2. Kedua orang tua yang penulis sangat sayangi, yang selalu memberikan
semangat dan motivasi serta dukungan baik serta moril ataupun materil
kepada amang Lutfi, onty Rizqiah yang sudah memberi fasilitas dan
ilmiah ini.
Kudang.
9. Ibu Narti Winarti, S.Pd.I. selaku wali kelas yang tidak ada hentinya
ii
10. Asatidz dan Asatidzah Pesantren Persatuan Islam 212 Kudang yang tidak
anak didiknya.
11. Kepada diri saya sendiri. Terimakasih karena masih kuat sampai detik ini,
ini, terimakasih karena mau bekerja sama, tidak mengeluh dan selalu
Karya tulis ilmiah ini. OXIGENZ Kelas XII B yang selalu memberikan
penulis agar selalu dekat dan mencintai Al-Qur`an dan juga teman-teman
kepada penulis.
14. Eight Blader, Alia, Fadila, Najmi, Intan, Isna, Salwa, Helmi yang selalu
15. Teman-teman satu bimbingan yang sudah semangat dan bekerja sama
iii
16. Rekan-rekan lainnya yang sudah berkenan membantu, tetapi tidak bisa
membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, Semoga Allah membalas
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 82
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Sekarang ini kita hidup pada zaman dimana Al-Qur`an sudah tidak
menjadi prioritas utama dan bahkan seringkali diabaikan oleh umat muslim
hal yang tidak bermanfaat daripada datang ke kajian ilmu hanya sebatas untuk
jauh dari syariat islam, bergandengan tangan, berpelukan dengan yang bukan
1
2
dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, yang lebih parah, hanya menjadikan Al-
untuk dijadikan petunjuk, pegangan, dan pedoman hidup bagi umat manusia
diagungkan karena didalamnya terdapat nilai yang penting untuk dijadikan suri
tauladan. Al-Qur`an menjadi sarana paling utama untuk merintis, memulai dan
kesantunan sedikit demi sedikit hingga tidak tersisa. Pada zaman ini, banyak
Orang-orang tak mampu lagi membedakan mana yang baik dan yang benar,
memisahkan antara yang benar dan yang batil. Kita makin kesusahan untuk
menempatkan mana yang priotitas dan prisip, dan mana yang bukan.
Hal ini dipengaruhi oleh eksternal seperti media massa, budaya popular,
dan gaya hidup modern yang seringkali menawarkan norma-norma yang tidak
3
selaras dengan ajaran islam. Paparan terhadap informasi yang tidak selektif
Ditambah banyak dari kaum muslim yang munglkin terlalu fokus pada
hari , banyak individu yang tifdask mendapatkan arahan dan dukungan dari
dan akhirat.
karena sangat menarik untuk dibahas lalu dikaji mengenai bagaimana kita
harus bersikap dalam menjalani kehidupan di era modern yang penuh dinamika
dapat memunculkan dilema moral serta godaan yang dapat merusak nilai-nilai
B. Rumusan Masalah
pribadi Qur`ani?
3. Apa saja hambatan atau tantangan yang dihadapi dalam proses mendidik
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
yakni dengan membaca dan menganalis konsep pribadi Qur‟ani dan meneliti
tersebut.
E. Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 3 : PEMBAHASAN
BAB 4 : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. KONSEP
Pada dasarnya konsep merupakan abstraksi dari suatu gambaran ide, atau
menurut Kant yang dikutip oleh Harifudin Cawidu yaitu gambaran yang
bersifat umum atau abstrak tentang sesuatu. Fungsi dari konsep sangat
terdapat suatu gagasan atau ide yang akan dilaksanakan atau dilakukan
1
https://kbbi.web.id/mendidik ( Diakses pada Jum‟at 27 Oktober 2023 pukul 14.08 WIB)
7
8
suatu kata.
tertentu).
manusia.
9
B. MENDIDIK DIRI
1. Pengertian Mendidik
mampu menyampaikan setiap ilmu atau koneksi ilmu dengan ilmu yang lain
2
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-konsep-secara-umum-dan-menurut-para-ahli
(Diakses pada Jum‟at 27 Oktober 2023 pukul 14.20 WIB)
10
syariat bagi setiap orang yang menjadi pemimpin dan penanggung jawab
Mendidik atau ilmu mendidik (Pedagogik) adalah ilmu atau teori yang
sistematis tentang pendidikan yang sebenarnya bagi anak atau untuk anak
sikap mental serta akhlak peserta didik. Mendidik tidak hanya untuk
dengan moral dan kepribadian. Apabila ditinjau dari segi proses, maka
belajar (to learn) dan mengikuti (to follow) ketentuan atau tata tertib (norma
3
https://hamiddarmadi.blogspot.com/2018/07/ Mendidik-Mengajar-Membimbing-dan-Melatih/
(Diakses pada 16 November pukul 22.12 WIB)
11
berbagai besaran dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini pendidikan
merupakan alat sekaligus, tempat terjadinya proses itu. Dengan kata lain,
pendidikan ini, yang dipandang jauh lebih luas dari proses pengajaran, akan
menjembatani kesenjangan antara subjek didik dan objek didik. Namun, itu
akan memerlukan proses. Dan, proses ini memerlukan waktu yang relatif
lama.
Inilah sebabnya, proses pendidikan itu terjadi dalam jangka waku yang
sangat panjang. Bahkan, bisa dikatakan seumur hidup. Konsep ini tentu
dari akibat buruk yang mungkin terjadi selama proses pendidikan itu
berlangsung.4
4
Pranowo, “Mendidik Calon Pendidik”, Jurnal Cakrawala Pendidikan, no.3 (Desember 2017), 1
5
https://kbbi.web.id/mendidik (Diakses pada 16 November pukul 22.18 WIB)
12
moral dan kepribadian. Jika ditinjau dari segi proses, maka mendidik
Kemudian bila ditilik dari segi strategi dan metode yang digunakan,
6
Sitiatava Rizema Putra, Metode Pengajaran Rasulullah , (Yogyakarta: DIVA Press, 2016), hlm.
15-16
13
dirinya.
pembiasaan.
ruhani.
7
M. Sukardjo dan Ukim Komarudin, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,
akhlak seseorang. 8
seseorang menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan
8
https://sitiimasfufah.wordpess.com/2017/10/22/ pengertian-mendidik/ (Diakses pada 4 November
pukul 21.00 WIB)
9
https:// smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-
urgensinya/ (Diakses pada kamis 16 November pukul 21.04 WIB)
15
terhadap karakter, perilaku dan pola pikir manusia. Tidak sedikit yang
kita tidak menyadari bahwa saat ini kita tidak lagi menjadi diri kita sendiri,
kita tidak lagi mengenal emosi diri sendiri, tidak memiliki paradigma yang
mencerminkan diri kita sendiri, bahkan tidak lagi memiliki pola pikir yang
mencirikan diri kita sendiri. Sadar atau tidak , kondisi dan gejala ini
sedang kita alami, sehingga terkadang secara tiba-tiba orang lain melihat
kita berbeda, baik dari perilaku, sikap, pandangan, maupun pola pikir.
Untuk tidak larut oleh kondisi yang sedang melanda secara global saat
ini, penting untuk segera melakukan upaya mendidik diri dan belajar dari
kehidupan, agar selalu menjadi diri sendiri dengan ciri yang melekat pada
sendiri. Statemen itu berbunyi, “hanya ikan mati yang ikut hanyut dalam
derasnya arus air”. Maka untuk tetap pada posisi menjadi diri sendiri
sendiri.10
10
https://alamtara.co/2022/03/24/mendidik-diri-sendiri/ (Diakses pada kamis 16 November pukul
21.10 WIB)
16
dirinya sendiri agar senantiasa taat pada perintah Allah dan menjauhi
larangannya. Mendidik diri dalam islam bisa juga disebut sebagai Jihad
Menurut para ahli pendidikan, setidaknya ada tiga unsur yang harus
adalah: guru, metode pengajaran, dan murid. Tidak diragukan lagi, bahwa
guru mempunyai peran yang besar dalam mendidik orang, serta melakukan
11
https://pusatislam.uma.ac.id/2017/10/07/Mendidik-Diri-Sendiri/ (Diakses pada kamis 16
November pukul 21.18 WIB)
17
yang besar dalam mendidik dirinya sendiri. Hal itu menjadi tanggung
jawab yang harus dipikulnya di mana pun ia berada, baik ketika di bangku
oleh setiap orang yang sudah dewasa. Dan ia tidak akan menggapai derajat
diri. Mengapa harus mendidik diri? Sebab, dalam bereksistensi yang harus
Sebaik dan sekuat apa pun upaya yang diberikan pihak lain (pendidik)
tidak mau mendidik diri, maka upaya bantuan tersebut tidak akan
manusia atau menjadi manusia dewasa. Lebih dari itu, jika sejak
dan tanpa upaya mendidik diri dari pihak manusia yang bersangkutan,
dan lihat. Dan jika kamu temui dirimu belum lagi elok, bertindaklah
sini dan menorah di sana. Memperingan garis ini dan memurnikan garis
lainnya lagi, hingga sebuah patung yang molek tampil atas karyanya.
untuk menjadi manusia ia perlu dididik dan mendidik diri. “Manusia dapat
C. DEFINISI QUR`ANI
Pertama, ia berasal dari kata Qara‟a yang bermakna membaca dengan kata
Subhanahu Wata‟ala.
Kata kerja yang kedua ialah Qarana yang bentuk kata bendanya adalah
satu sama lain, atau saling mirip anatar satu dengan yang lain.
Manaqib nya. Di mana pendapat ini berbeda dari dua pendapat di atas,
20
mana pun. Nama Al-Quran sudah dari Lauhul Mahfudz. Allah jalla
jalaluhu jadikan kata Al-Quran sebagai kata baku untuk nama yang tidak
diambil dari kata kerja (Ism „Alam. Red). Kitab suci yang terakhir turun
penamaannya untuk kitab suci yang turun kepada Nabi Musa alaihissalam,
juga Injil yang khusus penamaannya untuk kitab suci yang turun kepada
Nabi Isa alaihissalam, begitu pula halnya Zabur untuk Nabi Daud
alaihissalam.
maupun perbuatan.
12
Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam, (Jakarta
21
punya kepribadian”.
untuk suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan psikis) yang juga
13
https;//ww.gurupendidikan.co.id/pengertian-kepribadian/ (Diakses pada Selasa, 2 Januari 2024
pukul 16:43 WIB)
22
nyata. 14
Qur`an itu.15
diantaranya yaitu
14
Abdul Mujib, Teori Kepribadian Persfektif Islam (Jakarta: Rajagrafindo Persada,2017) Hal. 212
15
https;//analisadaily.com/berita/arsip/2014/10/kepribadian-qurani/ (Diakses pada Selasa 2 Januari
2024 pukul 17:00 WIB)
23
yakin kepada Allah, malaikat, rosul, kitab, hari akhir serta takdir, dengan
membersihkan diri dari sikap rendah atau menghiasi diri dalam prilaku
dengan hidayah (petunjuk Ilahi) dengan firman Allah swt dalam Al-
(1) Menjadi petunjuk, penjelas serta pembeda yang haq atau batil,
Naml: 92).
(3) Satu bacaan yang patut di dengar agar mendapatkan rahmat dari
(5) Terapi yang penuh rahmat. Allah brfirman dalam (QS Al-lsra`: 82)
PEMBAHASAN
pendekatan yang didasarkan pada nilai-nilai dan ajaran Islam yang terdapat
dalam Al-Qur'an. Dalam konteks ini, pendidikan diri tidak hanya mencakup
spiritualitas yang sesuai dengan ajaran Islam. Konsep mendidik diri memiliki
pribadi Qur'ani mengajarkan untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam dan
hamba Allah. Dengan memadukan aspek spiritual, moral, dan sosial, konsep
menghidupkan dalam setiap perjalanan zaman, pribadi yang mulia semulia Al-
25
26
ِ ٱَّلل وٱلْي وم ْٱلء ۟ ِ َِّ ولِ لََّق ْد َكا َن لَ ُكم ِِف رس
اخَر َوذَ َكَرَ َ ْ َ َ َ ٱَّلل أُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لّ َمن َكا َن يَ ْر ُج
َّ ا
و َُ ْ
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
Ahzab:21)
pribadi Qur'ani:
1. Pemahaman Al-Qur’an
a) Tilawah Al-Qur`an
manusia melewatinya.
yang) lebih baik daripada apa yang alku berikan pada orang
memberbanyak tilawah.
17
Basyir Saihul, Seni Menjadi Bintang Al-Qur`an ala Sahabat. (Jakarta : PT Elex Media
Komputindo,2021), Hal. 81
29
b) Tahsin Tilawah,
c) Al-Tahfidz
d) At-Tafsir
18
Suprayogo Imam, Spirit Islam Menuju perubahan dan Kemajuan. (Bandung :
Puripustaka,2018), Hal. 108
30
e) Al-amal
f) Ad-Da`wah
19
Abdul Mujib, Teori kepribadian Perspektif Psikologi Islam (Jakarta : Rajagrafindo Persada,
2017) , Hal. 228-229
31
tersebut.
terhadap diri sendiri. Terkadang kita tidak menyadari bahwa saat ini
kita tidak lagi menjadi diri kita sendiri, kita tidak lagi mengenal
kita sendiri, bahkan tidak lagi memiliki pola pikir yang mencirikan
diri kita sendiri. Sadar atau tidak , kondisi dan gejala ini sedang kita
Untuk tidak larut oleh kondisi yang sedang melanda secara global
saat ini, penting untuk segera melakukan upaya mendidik diri dan
belajar dari kehidupan, agar selalu menjadi diri sendiri dengan ciri
20
https:// smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-
urgensinya/ (Diakses pada kamis 16 November pukul 21.04 WIB)
32
kita sendiri. Statemen itu berbunyi, “hanya ikan mati yang ikut
hanyut dalam derasnya arus air”. Maka untuk tetap pada posisi
Qur`an terkait budi pekerti, sikap, dan perilaku yang diinginkan Allah.
mulia.
21
https://alamtara.co/2022/03/24/mendidik-diri-sendiri/ (Diakses pada 23 Desember 2023 pukyul
13:20 WIB)
33
moral yang dapat dibentuk oleh pembawaan dari lahir, keluarga, dan
diartikan sebuah hal positif apa saja yang dilakukan guru dan
dua. dekade belakangan ini. Salah satu tokoh yang kerap disebut
saat belajar di dalam kelas saja, namun yang lebih penting membentuk
pekerti menunjukkan etika yang baik dan sangat penting bagi diri
lain. Dan akhlak adalah merupakan nilai-nilai yang khas yang baik,
berbuat baik dalam kehidupan yang berdampak positif atau baik, baik
dari olah pikir, olah hati, olah raga, olah rasa, individu, kelompok,
maupun masyarakat.
35
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama,
baik dari unit terkecil. masyarakat, yaitu keluarga inti dan lingkungan
sejalan dengan nilai-nilai moral yang terkandung dalam kitab suci Al-
budi pekerti yang mengakar pada diri seseorang. Dalam hal ini
dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak
hari. Terlalu banyak dan sudah sangat jelas beragam ilmu yang dapat
36
Setiap kali itu pula keindahan dan kesucian dirinya meningkat. Dan
sebagai suri tauladan yang baik bagi seorang hamba sejati dalam
kehidupan
dunia dan akhirat. Tidak berlebihan pada dunia, sebaliknya juga tidak
nantinya di akhirat. Jika amal yang kita tanam berasal dari bibit yang
kurang baik, kita harus bersiap memanen hasil yang kurang baik.
Sebaliknya jika yang kita tanam berasal dari bibit yang baik, maka
kita akan bergembira dengan hasil yang baik pula di akhirat kelak.
4. Pengendalian Diri
22
https;//Islamic-economics.uii.ac.id/Bersikap Seimbang untuk Dunia dan Akhirat/ (Diakses pada
tanggal 27 Desember pukul 20:28 WIB)
39
kita ingin melawan musuh mush islam, yang perlu ditaklukan adalah
Mari kita kembali membuka kitab Allah, dan kita renungkan isi
perihal yang sedang kita bicarakan ini, yaitu perihal pendidikan diri
23
https:// islamweb.net/Tarbiyah Dzâtiyah Mendidik Diri Sendiri; Mengapa/ (Diakses pada 15
Desember 2023 pukul 20:30 WIB)
40
sehingga ia harus berupaya keras untuk mendidik diri. Kali ini, Al-
Quran menegaskan kepada kita bahwa setiap orang, kelak pada hari
dapat menggantikan orang lain sedikit pun, tidak akan diterima suatu
123)
artinya):
"Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang
mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang
Maryam: 93-95)
41
akan meraih kebahagiaan kelak pada hari Kiamat, hari yang di dalamnya
harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali orang-orang yang datang
menghadap Allah dengan hati yang bersih dan diri yang suci.
kepada kita gambaran kondisi yang akan berlaku pada hari itu. Beliau
bersabda, "Setiap orang dari kalian akan diajak berbicara oleh Tuhannya
pada hari Kiamat, tidak ada seorang penerjemah pun sebagai perantara
sesuatu pun yang dilihat selain perbuatan yang telah ia lakukan (di
dunia). Dan ia melihat ke arah kiri, juga tidak ada sesuatu pun yang ia
ke depan, dan ia melihat api Neraka telah ada di depan wajahnya. Maka
jawaban atas pertanyaan "mengapa kita harus mendidik diri kita sendiri?"
adalah bahwa setiap manusia lebih mengetahui seluk beluk dirinya sendiri
dibandingkan orang lain. Karena itu, adalah logis jika ia dituntut untuk
yang ada pada dirinya, sehingga ia sendirilah orang yang paling mampu
kebaikan karena malu dan basa-basi, namun apa yang sebenarnya terjadi
dalam dirinya, tiada orang yang lebih tahu kecuali dirinya sendiri. Maka
serta menjaga dirinya sekuat tenaga agar tidak terperosok ke dalam lubang
dan tidak membiarkan mereka hidup secara liar tanpa arah. Lihatlah,
para jin untuk menghadapi berbagai ujian. Allah juga menjadikan manusia
berkata, "Khalifah Allah di muka bumi ini adalah makhluk yang dibebani
hati.
d) Jiwa yang sabar, yaitu jiwa yang tekun dan bersungu-sunguh dalam
dengan Allah.
sebagaimana yaitu:
g) Jiwa yang amanah, merupakan tidak hanya jiwa jujur saja, namun
oleh Allah.
diberikannya.
hidup individu dinamis, penuh rasa percaya diri dan sukses, dalam
rasa aman.
positif dari yang lain, serta tidak menahulukan sisi negatif, maka
hidup bersama.
amal yang lebih baik dari pada sebelumnya serta setiap amal
sadar dengan taat asas serta berpegang teguh yang telah diyakini,
diutamakan.
keingianannya.24
24
http://repository.iainkudus.ac.id/10468/5/5.%20BAB%20II.pdf (diakses pada 27 desember 2024
pukul 13:23 WIB)
B. Langkah-langkah Untuk Memiliki Pribadi Qurani
Sosok paling tepat sebagai pribadi Qur‟ani yang utuh tidak lain adalah
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Setiap ucap dan gerak beliau dalam
kepada mereka. Etiap deretan ayat yang didapatkan dari Nabi Muhammad
bagaikan hadiah yang sangat berharga bagi dirinya. Maka tak ayal banyak
25
https;//www.syaamilquram.com/Pribadi-Qurani/ (Diakses pada Selasa 2 Januari 2024 pukul
16:35 WIB)
49
pribadi Qurani.26
sampai pada level mereka. Level dan tingkatan para bintang yang telah
seluruh dunia. Selama empat belas abad Al-Qur`an bisa dibaca, dihafal,
adalah berkat lancarnya hafalan para sahabat yang mengalir layaknya air.
Selama ribuan tahun, ratusan abad, tidak ada satu tetes pun pahala
mencapai satu miliar ini, kecuali ia juga tercatat pada timbangan amal baik
para sahabat. Karenanya, umat manusia di akhir zaman tidak akan pernah
melampaui umat generasi pertama dari sisi pahala serta catatan amal baik.
Sebab pula, semua dasar serta rukun pondasi amalan umat Islam di seluruh
dunia hari inisufdah dicontohkan mereka, tidak ada satu pun yang terlewat.
Meski Imam Ibnu `Abdil Barr, seeorang ulama ternama pensyarah Kitab
Muslim, Imam Ibnu Majah, dan Imam An-Nasa`I dari sahabat Abdurrahman
bin Sakhr, atau lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah radiyallahu
26
https;//www.syaamilquram.com/Pribadi-Qurani/ (Diakses pada Selasa 2 Januari 2024 pukul
16:35 WIB)
50
Pendapat ini pun ditolak oleh mayoritas ulama, sebagaimana dinukil dari
amalan apa pun. Lebih lanjut, ayat 10 dari surah Al-Hadid juga menguatkan
menyingkap,
fatu makkah dan berperang. Mereka itulah orang-orang yang lebih tinggi
dan berperang.”
Kita boleh saja menjadi generasi belakangan, tetapi kita tidak boleh
pahala yang sama, kita masih bisa mengulang perbuatan yang sama, kita
masih bisa mengulang perbuatan yang sama dengan cara-cara yang belum
dan usaha konkret untuk mewujudkan hafalan yang lancer bagai air yang
menguatkan langkah-langkah yang pasti, juga jauh, lagi amat berat, yang
mesti ditempuh oleh siapapun yang ingin dirinya lebih dekat dengan Al-
1. Luruskan Niat
yang tepat, agar pintu bisa terbuka, agar pintu yang kita buka juga
tidak salah.
memiliki niat sama sekali, maka sepertiga bobot amal tersebut hilang
atau jika niat kita yang salah, maka seperempat nilai amal kita tidak
niat seribu ahli ibadah, ditambah lagi niat seribu alim ulama.
dengan niat dalam belajar. Berilmulah Karen ilmu itu sendiri. Bukan
Hanya Allah yang dapat menolong kamu, kunci benarnya amal ada
pada niat. Saat niat terpecah lebih dari satu, tidak aka nada yang
didapatkan.”
28
Basyir Saihul, Seni Menjadi Bintang Al-Qur`an ala Sahabat. (Jakarta : PT Elex Media
Komputindo,2021), Hal. 96-97
54
tertentu disertai pemahaman akan menambah rasa cinta kita pada Al-
Qur`an.
yang tidak memilikinya seperti orang mati. Cinta adalah cahaya, siapa
gulita. 29
yang luar biasa. Allah Yang Maha Besar, Maha Tinggi, Raja Diraja,
29
Melati Puspita Loka, “Konsep Cinta “ Studi Banding Pemikiran Ibnu Qayyim al-Jauziyah dan
Erich Fromm”, Syiga Qulub, Vol.3, No. 1,(Januari,2019)
55
30
https://almanhaj.or.id/28315-meraih-cinta-allah-azza-wa-jalla-dengan-al-quran/ (Diakses pada 6
Januari 2024 pukul 11:38 WIB)
56
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka akan
sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu
huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu
Qur‟an.
dari Malaikat
bersabda,
58
31
https;//www.darulfirah.com/2015/11/19/Pesantren-Tahfidz-Menjauhkan-Maksiat-dengan-Al
Qur'an/ Diakses tanggal 6 Januari 2024 pukul 22:44 WIB
32
https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/4-cara-mencintai-al-qur-an-Vjqww/ (Diakses pada Ahad 7
Januari 2024 pukul 11:46 WIB)
59
menyadari sifat diri sebagai manusia yang lemah tanpa daya, kecuali
Doa adalah ibadah yang agung dan amal shalih yang utama,
sebuah ibadah.33
33
Khamsiatun (2015) Urgensi Doa Dalam Kehidupan. Jurnal Serambi Tarbawi, Vol 3,No 1,
Hal.1
60
Qur`an34
Apalagi kita yang mudah sekali bosan, lupa, lalai, yang sedikit-
34
Basyir Saihul, Seni Menjadi Bintang Al-Qur`an ala Sahabat. (Jakarta : PT Elex Media
Komputindo,2021), Hal. 123
61
dan mengganggu ibadah kita karena cahaya Allah akan menjauh dari
pelaku maksiat..
Tholibin, 2: 190).
amat luar biasa. Diriwayatkan dari Imam Asy Syafi‟i, ia berkata, “Aku
merenungkan kembali!”
“Apa dosa yang kira-kira telah kuperbuat?” Beliau pun teringat bahwa
pernah suatu saat beliau melihat seorang wanita tanpa sengaja yang
dari Imam Asy Syafi‟i, yaitu kehati-hatian beliau dari maksiat. Beliau
melihat kaki wanita yang tidak halal baginya, lantas beliau menyebut
hafalkan.
Lantas maksiat tersebut menutupi hati kita sehingga kita pun sulit
dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa
63
membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.” (Tafsir Al
tersebut. Jika ia berbuat dosa lagi, maka jari lainnya akan menutup
442).
بقدر ما يصغر الذنب عندك يعظم عند هللا وبقدر ما يعظم عندك يصغر عند هللا
“Jika engkau menganggap dosa itu kecil, maka itu sudah dianggap
Sa‟id menuturkan,
64
ال تنظر إىل صغر اخلطيئة ولكن انظر إىل عظم من عصيت
Allah Ta‟ala
35
https://rumaysho.com/2062-cahaya-allah-akan-jauh-dari-pelaku-maksiat.html/ (diakses pada
Ahad, 07 Januari 2024 pukul 8:46 WIB)
65
Qotadah.
di atas tauhid dan ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar
“Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah
harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan
Aisyah).37
kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual
minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai
dengan orang yang shalih itu jauh lebih besar dan lebih utama
atau teman dekatnya. Tabiat dan ruh itu seperti tentara yang
dan ini adalah manfaat yang tidak boleh diremehkan, yaitu dengan
berteman dengan orang shalih dia akan tercegah dari perbuatan buruk
38
https://almanhaj.or.id/6786-berkawan-dengan-orang-shalih.html (Diakses pada Ahad 7 Januari
meskipun banyak hal yang terjadi, karena dengan adanya teman yang
niat dan azam yang sama yang jika bersamanya membuat mesin
Proses mendidik diri agar memiliki pribadi Qur'ani tidak selalu berjalan
Hal yang membuat hidup terasa sempit adalah karena kita seringkali
bahwa “Bisa jadi bukan kita yang tidak mau membaca Al-Qur`an, tetapi
Al-Qur`an yang tidak mau dibaca oleh kita. Bisa jadi bukan kita yang tidak
70
mau dekat dengan Al-Qur`an, akan tetapi Al-Qur`an yang tidak mau
maupun di akhirat bagi setiap pelakunya. Maka, jika kita ingin memiliki
pribadi Qur`ani, waji untuk kita untuk menjauhi maksiat sekecil apa pun.
dan akhirat. Tidak berlebihan pada dunia, sebaliknya juga tidak berlebihan
akhirat kelak
71
menanam berbagai amal baik untuk dipanen nantinya di akhirat. Jika amal
yang kita tanam berasal dari bibit yang kurang baik, kita harus bersiap
memanen hasil yang kurang baik. Sebaliknya jika yang kita tanam berasal
dari bibit yang baik, maka kita akan bergembira dengan hasil yang baik
pula.”
ketahuilah, bahwa amal yang paling disukai Allah adalah amal yang
72
tangan. Apalagi dilakukan secara terus menerus, semua itu butuh proses
melakukan amalan yang terus menerus meski hanya sedikit. Maka, jika
norma yang tidak selaras dengan ajaran Islam. Paparan terhadap informasi
PENUTUPAN
Sebagai penutup karya tulis ini, penulis akan sertakan kesimpulan serta saran-
saran yang diperoleh berdasarkan pengkajian penulis terhadap uraian demi uraian.
Kesimpulan
A. Kesimpulan
Setiap jiwa yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Tapi bukan
berarti kesucian dari lahir itu meniadakan upaya untuk membangun dan
menjaganya, justru karena telah diawali dengan fitrah, jiwa itu harus
kepribadian Qur`ani yang baik sehingga kita tidak dapat membantu kita
pedoman hidup kita yang sebenenarnya yaitu Al-Qur`an dan Sunnah. Al-
74
75
bacaan bagi orang mukmin, baik dikala senang maupun susah, dikala
langkah hidupnya.
Qur'ani bukan sekadar suatu ide, melainkan sebuah panduan hidup yang
menjadi tujuan akhir, tetapi juga proses perjalanan yang terus berkembang
kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Mendidik diri agar memiliki pribadi Qur'ani adalah sebuah perjalanan
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Qur`an
B. Hadits
Seluruh teks hadits dan terjemahan dalam karya tulis Ilmiah ini dikutip
B. Buku
C. Jurnal
1,(Januari,2019)
D. Website
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-konsep-secara-umum-dan-
14.20 WIB)
https:// smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-
https://almanhaj.or.id/28315-meraih-cinta-allah-azza-wa-jalla-dengan-al-
https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/4-cara-mencintai-al-qur-an-Vjqww/
https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-
https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/4-cara-mencintai-al-qur-an-Vjqww/
https://rumaysho.com/2062-cahaya-allah-akan-jauh-dari-pelaku-
WIB)
https://rumaysho.com/731-kiat-agar-tetap-istiqomah-seri-1.html/
https://almanhaj.or.id/6786-berkawan-dengan-orang-shalih.html (Diakses
https;//analisadaily.com/berita/arsip/2014/10/kepribadian-qurani/ (Diakses
https;//www.darulfirah.com/2015/11/19/Pesantren-Tahfidz-Menjauhkan-
22:44 WIB
https://pusatislam.uma.ac.id/2017/10/07/Mendidik-Diri-Sendiri/ (Diakses
https://hamiddarmadi.blogspot.com/2018/07/ Mendidik-Mengajar-
22.12 WIB)
WIB)
http://repository.iainkudus.ac.id/10468/5/5.%20BAB%20II.pdf (diakses
A. Identitas
E-mail : luluilmaknunawaliah@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
C. Pengalaman Berorganisasi