Anda di halaman 1dari 25

Laporan Praktik Kerja Industri

PEMBERSIHAN THROTTLE BODY PADA MOBIL PAJERO

DISUSUN OLEH :

NAMA : SULIS AJI PRATAMA

NIS : 3977.21

KELAS : XII TKRO 2

PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

SMK NEGERI 1 AIR PUTIH

TAHUN AJARAN

2023/2024

i
PEMBERSIHAN THROTTLE BODY PADA MOBIL PAJERO

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Program Sekolah

DISUSUN OLEH :

NAMA : SULIS AJI PRATAMA

NIS : 3977.21

PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

SMK NEGERI 1 AIR PUTIH

TAHUN AJARAN

2023/2024

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PEMBERSIHAN THROTTLE BODY PADA MOBIL PAJERO

Laporan Praktik Kerja Industri

Diajukan Oleh :

NAMA : SULIS AJI PRATAMA

NIS : 3977.21

Air Putih,Maret 2023

Mengetahui :

Kepala Program TKRO Guru Pembimbing

Rahmad,S.Pd Khairul Anwar,S.Pd

NIP.000000000

Menyetujui:

Kepala Sekolah Pembimbing DU/DI

Sulistio,S.Pd Ivan Arfandi,ST

NIP.19830206201001

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur saya persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas karuniayanya penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dapat
terselesaikan dengan baik.Dan laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) dengan baik di MITSUBISHI MOTORS MEDAN (PT.Dipo
Internasional Pahala Otomotif).

Dalam penyusunan laporan praktek kerja industri ini,saya meyadari banyak kesulitan dan
hambatan yang saya temui.Namun dengan adanya usaha yang optimal serta dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak maka laporan praktek kerja industri ini dapat terselesaikan,untuk itu
saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Sulistio,S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri Air Putih.


2. Bapak Rahmad,S.Pd selaku ketua program studi Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
3. Bapak Irfan Afandi selaku pembimbing PRAKERIN dalam penyusunan laporan ini.
4. Bapak/Ibu guru di SMK Negeri 1 Air Putih yang telah memberikan dukungan penuhnya
kepada saya.
5. Bapak Ivan Arfandi selaku pimpinan MITSUBISHI MOTORS MEDAN (PT.Dipo
Internasional Pahala Otomotif).yang telah memberi izin tempat pelaksanaan prakerin.
6. Bapak Abdillah selaku pembimbing DU/DI yang telah membimbing saya selama
prakerin di MITSUBISHI MOTORS MEDAN (PT.Dipo Internasional Pahala Otomotif).
7. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan semangat,do’a,dan membantu dalam
material hingga selesai prakerin dan sampai dengan laporan ini.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.Untuk itu saya
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun guna melengkapi kekurangan laporan
ini.Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bermanfaat
bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Air Putih,Maret 2023
Penulis

SULIS AJI PRATAMA


NIS. 3977.21

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
HALAMAN SAMPUL .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH .................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan Prakerin .......................................................................... 2
C. Manfaat Prakerin ........................................................................ 2
D. Waktu Pelaksanaan .................................................................... 2

BAB III
A.Persiapan Alat dan Bahan .......................................................... 3
B. Langkah Kerja ........................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gardan / Differential ................................................ 5
B. Fungsi Gardan ............................................................................ 5
C. Komponen Gardan...................................................................... 6
D. Kerusakan Gardan Mobil .......................................................... 6

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 9
B. Saran ........................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
LAMPIRAN................................................................................................ 12

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin

SMK NEGERI 1 AIR PUTIH adalah suatu lembaga pendidikan yang mempunyai
tugas untuk dapat menghasilkan siswa/siswi yang terampil dalam bidang penguasaan dunia
kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka siswa/siswi harus menguasai berbagai
kemampuan dan keterampilan dasar, serta harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang
luas dalam bidang dunia kerja. Agar dapat mencapai kepada tujuan tersebut, maka salah satu
cara adalah dengan menerjunkan siswa/siswi langsung pada dunia kerja yang sebenarnya.

Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu bentuk penyelengaraan keahlian


professional yang memadukan secara sistematik dan sinkrinasi pendidikan di sekolah dan
dunia usaha atau dunia industri yang dilakukan dengan bekerja langsung pada duni usaha
atau dunia industri sehingga diperoleh suatu tingkat keahlian professional tertentu yang
dicapai oleh siswa.

Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan untuk menambah keterampilan dan


pengetahuan siswa/siswi dalam dunia kerja. Kegiatan praktek ini dilakukan diberbagai
perusahaan atau instansi milik Negara maupun swasta yang berguna untuk mendapatkan
suatu gambaran yang nyata di dalam mengetahui dunia kerja dan menerapkan ilmu
pengetahuan uang didapat dari akademik pada pekerjaan yang akan digelutinya, apabila
terjun langsung ke dunia kerja tidak mendapat kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja dan dapat menerapkan keahlian yang dimiliki.

B. Tujuan Prakerin
Tujuan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan sekolah dengan dunia industri
2. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3. Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri.
4. Meningkatkan efektifitas dan efesien proses pendidikan dan pelatihan kerja yang
berkualitas.
5. Menambah keterampilan serta wawaan dalam dunia usaha.
6. Mewujudkan visi dan misi sekolah.
7. Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional

1
C. Manfaat Prakerin
Adapun manfaat dari Prakerin (PraktikKerja Industri) yaitu :
1. Dapat mengenal seperti apa pekerjaan industry di lapangan sehingga setelah lulus
siswa sudah tidak asing lagi dengan dunia kerja.
2. Dapat menambah ketrampilan serta pelaksanaan dalam dunia usaha.
3. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah, siswa juga dapat
melatih jiwa mandiri, berani, bertanggungjawab,serta disiplin.
4. Meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawabnya.

D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Prakerin yang telah dilaksanakan oleh saya selama prakerin di
MITSUBISHI MOTORS MEDAN (PT.Dipo Internasional Pahala Otomotif),yang dimulai
pada tanggal 1 Juli 2022 S/D 30 September 2022 & 3 Januari 2023 S/D 31 Maret 2023.
Dengan itu, maka saya telah menyeleaikan Prakerin selama 6 bulan di MITSUBISHI
MOTORS MEDAN (PT.Dipo Internasional Pahala Otomotif).

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Gardan (Differential)

Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil
yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda semuanya
berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah
yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Lalu  gerak naik
turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol
ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan
untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke
gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda,
sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi urutan perpindahan tenaga dan putaran dari
mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

2
Gambar 1 Uni Gardan (Differential)

B.       Fungsi Gardan

1) Merubah arah putaran mesin


Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan
as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan. Sehingga arah putaran
dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang
membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda (yaitu
maju ke depan).

2) Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros
engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar
dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah
besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat – lambatnya mesin berputar memiliki
kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol
berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga
12.000 rpm, berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga
dari poros engkol ini menjadi besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol ini
harus diperlambat. Disinilah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros
engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat
bergerak atau berjalan.

3) Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok

3
Gambar 2. Sistem Gardan

Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada
putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat  berbelok dengan baik dan
tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan
membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama, sehingga
mobil dapat membelok dengan baik.

Gambar 3. Letak Gardan pada mobil


Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting pada mobil, sehingga
mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.

C.       Bagian-bagian/ Komponen Gardan

4
Gambar 4 Komponen gardan
1.        Rel Axle Housing
Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian
roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.
2.        Gasket
Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga penting.
Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang
buntutnya kerusakan pada gigi gardan.
3.        Differential Carrier
Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru
bagian ini delepaskan dari differential housing.
4.        Differential Ring gear dan drive pinion gear kit
Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan mengganti bagian
bagian ini.
5.        Oil Seal
Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini berfungsi mencegah agar
oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli
sebaiknya segera mengganti seal baru.
6.        Universal joint Flange
Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga berfungsi
sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.
7.        Differential Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit
Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan kanan bisa
saling menyesuaikan diri.

5
8.        Mur pengancing drive shaft
ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih terkancing
dengan baik terutama pada mobil muatan.

Gambar 5 Komponen Komponen Gardan

D.       Langkah Kerja Gardan

Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat
mobilsedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik
tanpamembuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir.
Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :
1.    Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama – sama
dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang ditanggung roda kiri danroda
kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel akanditeruskan
untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan ringgear
bersama-sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential
case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differentialcase karena
antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban
antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus, maka pinion gear akan
membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalamsatu kesatuan. Jadi
dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar, pinion gear hanaya
membawa side gear untuk berputar bersama-sama dengan differential case dalam
kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali, maka side gear
juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalamkeadaan lurus. Putaran side gear
ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan asroda dan kemudian menggerakkan
roda.
2.    Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian
dalamadalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar. Misalkan
sebuahmobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada

6
bebanroda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai
berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive
pinion akanmemutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential case
akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan
saat belok kekiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap
pinion gear.

E. KERUSAKAN PADA GARDAN

Gardan juga memiliki urutan cara kerja yang perlu Anda ketahui, dimulai dari putaran
mesin, kemudian putaran awal tersebut diteruskan oleh transmisi. Tugas dari transmisi ini
ialah mengatur dan menentukan proses oper atau perpindahan gigi. Kemudian proses ini
diteruskan oleh gardan yang akan membuat roda mobil kendaraan Anda dapat berputar dan
berjalan.Gardan dalam kendaraan memiliki bagian-bagian tersendiri antara lain :

 Cincin dorong  Spaser


 Mur penyetel  Tutup bantalan
 Pinion penggerak  Pengunci mur penyetel
 Roda gigi samping atau side gear  Mur penyetel
 Cincin atau o-ring  Differential caarier
 Bantalan belakang  Penahan oli
 Pinion gear  Baut, dan masih banyak lagi.

Permasalahan tentu akan terjadi pada putaran roda ban mobil jikalau salah satu
diantara bagian atau komponen gardan di atas mengalami gangguan berupa kerusakan dan
sebagainya. Cermati uraian berikut ini :

1. Terdengarnya Suara yang Berdengung dan Bising

Bagi Anda pengguna mobil yang menggunakan penggerak roda bagian belakang,
ketika mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, kemungkinan Anda akan
mendengar suara yang berdengung dan berisik dengan kurun waktu yang cukup lama. Hal
tersebut tentu akan terjadi jika gigi atau gear gardan sudah mengalami keausan. Disarankan
bagi Anda untuk segera mengganti gigi gardan tersebut dengan yang baru agar bunyi
dengung yang mengganggu aktivitas Anda berkendara akan segera hilang.

7
Tak hanya gigi gardan yang telah mengalami keausan, bunyi berdengung tersebut juga dapat
terjadi jika jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang satu dengan yang lainnya
mengalami kelonggaran. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda hanya perlu menyetel ulang
jarak bebas antara gigi gardan tersebut.
2. Timbul Getaran pada Gardan

Apakah Anda pernah merasakan bergetarnya bagian gardan mobil ketika Anda sedang
mengemudi mobil?. Getaran tersebut dapat saja terjadi karena laher gardan yang mengalami
kerusakan atau sudah ambrol. Bergetarnya gardan mobil juga dapat terjadi dikarenakan oleh
gear atau gigi gardan tersebut rusak akibat buruknya kualitas bahan atau juga bisa karena
benturan yang sering terjadi.

3. Kebocoran Oli Gardan

Gejala kerusakan gardan mobil yang terakhir ialah oli gardan yang mengalami
kebocoran. Oli gardan yang bocor tentu dapat terjadi karena beberapa penyebab antara lain :

 Penyebab pertama ialah pada bagian baut tap oli gardan yang berfungsi untuk
mengeluarkan oli gardan tersebut. Kebocoran oli tentu akan terjadi akibat kurang
kencangnya baut ketika dipasang atau drat baut yang bisa saja telah mengalami
keausan namun tetap dipaksa untuk dipasang.
 Penyebab kedua ialah packing gardan. Anda membutuhkan lem untuk
menyatukan antara selongsong gardan dengan gardan. Tidak ratanya pemberian
lem pada gardan tersebut berpotensi sebagai penyebab terjadinya kebocoran pada
oli gardan.
 Selain dua penyebab di atas, oli gardan juga dapat mengalami kebocoran
ketika seal pinion yang telah mengalami keausan atau dapat juga karena karet
pada seal pinion tersebut telah robek atau bahkan sudah rusak.
 Penyebab terakhir ialah terjadinya permasalahan pada bagian seal roda bagian
belakang khusus untuk mobil yang menggunakan penggerak roda bagian
belakang.

Dengan mengetahui berbagai gejala gardan mobil yang mengalami kerusakan, tentu
tak ada alasan lagi bagi Anda untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan terhadap

8
komponen satu ini secara rutin. Namun, bagi Anda yang gardan mobilnya sudah terlanjur
mengalami kerusakan, penggantian dan pemilihan komponen baru yang berkualitas penting
untuk Anda lakukan. Tak perlu susah untuk mencari tempat yang menyediakan gardan mobil
beserta komponennya, 

Gambar 6. Kerusakan Pada Gardan

BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. PROSES PELANGGAN MASUK


1. Customer Masuk Bengkel
SA (Service Author) akan menemui customer yang akan menservice mobilnya. Pada
saat itu juga SA akan menanyakan keluhan dari customer dan mengecek kondisi
mobil dan barang yang ada di dalam mobil untuk mengisi daftar pada WO (Work
Order)
2. Setelah WO (Work Order) jadi maka mobil akan dibawa oleh kepala bengkel atau SA
itu sendiri, dan diberikan ke group sesuai pembagiannya.
a. Jika keluhan mobil itu ringan ( ganti kampas rem, ganti oli transmisi, ganti oli
mesin, filter oli, filter udara, dll) maka pekerjaan itu akan langsung diberikan
kepada mekanik.
b. b. jika pekerjaan service itu dinilai berat ( mesin ngelitik, nyendat, atau ada
bunyi, mesin tidak bertenaga dsb) maka pekerjaan itu akan lebih dahulu

9
diberikan kepada kepala kelompok untuk dicoba terlebih dahulu, baru
kemudian diberikan kepada mekanik untuk ditindak lanjuti.
3. Pekerjaan Seorang mekanik
Seorang mekanik akan mengerjakan pekerjaan service sesuai panduan WO, jika ada
pekerjaan diluar WO maka mekanik akan melapor kekepala kelompok dan akan
disampaikan ke SA untuk mendapat persetujuan dari customer. Jadi seorang mekanik
tidak boleh mengerjakan pekerjaan diluar panduan Work Order.
4. Kebutuhan Spare Parts
Jika saat pekerjaan berlangsung dibutuhkan spare parts maka seorang mekanik akan
membawa kertas Work Order ke ruang spare parts untuk mengambil spare parts yang
dibutuhkan.

5. Fasilitas Konsumen
Saat mobil disservice, customer akan dipersilahkan menunggu diruang tunggu untuk
menunggu mobilnya yang sedang disservice.
6. Setelah mobil selesai diservice, mekanik memberikan Work Order kepada kepala
kelompok atau kepala bengkel. Dan tugas kepala kelompok atau kepala bengkel
selanjutnya adalah melakukan test drive terhadap mobil yang telah selesai diservis
tersebut, test drive dilakukan apabila mobil tersebut servisnya dinilai berat. Setelah
selesai test drive maka WO dan mobil diserahkan ke SA.

B. TAHAP PERSIAPAN
a. Tata Tertib Dunia Usaha
 Berdisiplin, jujur, bertanggung jawab
 Menggunakan pakaian praktik
 Menggunakan alat sesuai fungsinya
 Menjaga kebersihan tempat kerja
 Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar tidak terluka
 Bekerja sesuai dengan prosedur
b. Keselamatan Kerja
 Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Melakukan pelepasan, pengujian dan penggantian komponen

10
 Memperhatikan intruksi yang disampaikan guru/intrustur
 Setelah selesai bereskan alat – alat yang telah digunakan
c. Persiapan Alat dan Bahan
 Unit gardan
 Kunci ring
 Kunci sock
 Palu
 Obeng
 Pipa
 Balok
C. TAHAP PELAKSANAAN
a) Pembongkaran
 Angkutan kendaraan
 Mengeluarkan oli pelumas aksel
 Melepas poros penggerak

Gambar 7. Melepas Poros Penggerak

 Melepas roda tromol

11
Gambar 8. Cara Melepas Roda Tromol

Melepas poros penggerak


aksel:
 Melepas bagian-bagian
yang
menghalangi keluarnya
poros
penggerak aksel
 Melepas mur penahan
poros
penggerak aksel

12
 Tarik keluar poros
penggerak aksel
dengan palu luncur
 Lepas mur dan turunkan
penggerak
aksel dari dudukannya
Perhatikan!
Jika sulit lepas jangan
gunakan obeng
atau pahat hingga
merusakkan
paking/permukaan duduka
 Melepas poros-poros penggerak aksel
a) Melepas bagian-bagian yang menghilangkan keluarnya poros penggerak aksel
b) Melepas mur penahan poros penggerak aksel.
c) Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur
d) Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dan dudukannya

13
Perhatian : jika sulit lepas gunakan obeng atau pahat hingga merusak paking/permukaan
dudukan.

 Membongkar penggerak aksel


a) Sebelum dibongkar terlebih dahulu periksa/mengukur celah kebebasan kontak gigi
pinion dengan gigi korona.
b) Beri tanda pada tutup bantalan
c) Lepas plat pengunci buat penyetel
d) Lepas buat pengikat tutup bantalan
e) Amgkat keluar rumah diferensial

Gambar 9. Membongkar Pembongkar aksel


Perhatian : baut penyetel, cincin bantalan bagian kiri dan kanan tidak boleh tertukar/beri
tanda
 Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam ukuran ini penting untuk control dalam
pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan baik/seperti semula.
 Membongkar rumah differensial.
 Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda/bantalan tidak boleh tertukar
 Beri tanda lepas baut pengikat gigi
 Korona sedikit demi sedikit dan menyilang
 Melepas gigi korona (jangan memukul di satu tempat hingga lepas).
 Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet
 Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga tak terjadi
kesalahan.

14
b). Membongkar/ melepas poros ponion
 Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan baler untuk
melepas sil poros ponion.
 Melepas bantalan poros ponion, perhatian kedudukan poros harus tegak lurus
terhadap alat pres, perhatian cincin pembatas pada bantalan jangan sampai hilang.

Gambar.10 Membongkar / Melepas Poros Ponion

Lepas cincin bantalan poros pinion, perhatian saat mengepres batang penumbuk harus tegak
lurus jangan menghilangkan cincin pembatas bila ada.

c. Pemerikasaan
 Bersihkan semua penggerak aksel yang telah dibongkar
 Bagian pasak mur pengikat flens
 Kebebasan radial flens terhadap poros pinion
 Setiap overhaul penggerak aksel sil poros pinion harus diganti baru
 Keausan / permukaan kedudukan bantalan poros pinion
 Keausan dudukan bantalan poros pinion
 Keausan permukaan gerak bantalan
 Keausan duduk bantalan rumah garden
 Keausan poros gigi planet
 Keausan gigi planet dan gigi satelit
 Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
 Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit

15
Gambar.11 Bagian Poros Propeler
d. Pemasangan
 memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan dipasang
 setiap pekerjaan overhaul dan paking diganti baru
 dalam tahap – tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula

e. Poros Pinion
 Memasang cincin luar bantalan poros pinion
 Memasang sil poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas sisi miring menghadap ke
gigi pinion
 Memasang poros pinion dengan pengencangan 130 – 200 Nm, dan jaringan, dan
jangan lupa memasang pipa pembatas control momen putar poros, jika
 Memakai : pipa pembats baru 0.7 – 1.5 Nm, pipa pembatas lama 0.5 Nm
 Mengukur / control pinion harus sama dengan semula

16
Gambar 12. komponen-komponen Garden

f. Differensial
 Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian yang terdapat alur olimenghadap ke
gigi planet dan satelit
 Memasang gigi differensial, control celah antara gigi planet dengan rumah
differensial : 0,1 – 0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat berputas halus
 Memasang gigi korona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen pengencangan 70-
80 Nm.
Perhatikan ! jangan lupa pengunci baut harus terpasang
 Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan baik
 Pasang tutup bantalan dan keraskan pengikat 2/3 dari moment pengerasan.
 Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0.5-0.2 mm atau
dilihat di buku data
 Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan 70-90 Nm.
Control pre-load keseluruhan :1.7-2.5 Nm
 Control keolengan pada gigi korona 0.07-0.03 mm
 Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non permanen pada
gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas kontak permukaan gigi
 Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi korona
 Memasang plat pengunci baut penyetel.

Gambar 13. Differensial (Gardan)

17
g. Memasang penggerak aksel
 Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel
 Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram
 Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasaan 16-22 Nm
 Pasang poros aksel
 Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
 Mengisi oli penggerak aksel SAE 90 (Hipoid-oli).

Gambar 14. pemasangan

h. Tahap pengujian
Setelah pengerjaan selesai uji keberhasilan. Gardan diuji oleh pembimbing yang
tadinya rusak menjadi baik. Ternyata setelah melakukan perbaikan hasilnya memuaskan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan
sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran
mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi

18
mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan
kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis
melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) di Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten khususnya di Cabang Ciamis, penulis merasa bangga bisa
mendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh
banyak pengalaman.
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang
luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat
yang disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat
mengetahui yang belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang
berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian
masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Pembimbing di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten yang telah
bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja
Industri) dan bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.

B. Saran
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama dalam
mencapai tujuan bersama, semoga para siswa dan siswi mendapatkan banyak pelajaran
dan memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan para guru pembimbing dapat
memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan siswi prakerin.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://devisofiah23.blogspot.com/2015/06/pengertian-bagian-bagian-fungsi-dan.html

http://blog.belionderdil.co.id/penyebab-dan-gejala-kerusakan-gardan-mobil-serta-solusinya/

https://automotivexist.blogspot.com/2016/09/masalah-yang-sering-timbul-pada-gardan-

mobil.html

https://devisofiah23.blogspot.com/2015/06/cara-bongkar-pasang-gardan-mobil.html

20

Anda mungkin juga menyukai