Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN)

“PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN MEKANISME KERJA KOPLING PADA


KENDARAAN TOYOTA AVANZA Di Bengkel PUTRA HALABAN MOTOR

Disusun Oleh:

NAMA : Andreansyah
PROGRAM STUDY : TEKNIK OTOMATIF
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMATIF KENDARAN RINGAN


SMK SWASTAYP MAJU BESITANG
DESA BUKIT SELAMAT KEC BESITANG
KAB LANGKAT KODE POS 20859 TAHUN 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI

“PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN MEKANISME KERJA


KOPLING PADA KENDARAAN TOYOTA AVANZA Di Bengkel
PUTRA HALABAN MOTOR”
Besitang, 2022

Pemohon,

Andreansyah

Disetujui Oleh

Pimpinan Bengkel Pembimbing Lapangan

HASAN HALIM REZA RYANDA

Disahkan Oleh

Kepala Sekolah Ketua Jurusan

ANDREAS SANDI HAMONANGAN, SE JENSEN R SINAGA, S.Pd

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melindungi dan
memberikan yang terbaik bagi penulis selama Praktek Kerja Lapangan Industri (PRAKERIN)
hingga penyusunan laporan ini dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun judul penulisan laporan ini yaitu “Laporan Prakerin berjudul “PEMELIHARAAN
DAN PERBAIKAN MEKANISME KERJA KOPLING PADA KENDARAAN
TOYOTA AVANZA Di Bengkel PUTRA HALABAN MOTOR ” antara lain untuk
mempertanggungjawabkan hasil Praktek Kerja Lapangan Industri yang dilaksanakan dengan
waktu pelaksanaan mulai dari tanggal 19 Juli sampai 20 Oktober 2021 dan juga untuk
memenuhi syarat-syarat dalam proses pembelajran yang ada di SMK SWASTA MAJU
BESITANG khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Selama penyusunan laporan ini,
banyak dari pihak-pihak tertentu yang memberikan dukungan, baik secara materil maupun
moril kepada penulis sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik berdasarkan hal tersebut
pennulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :
1. Kedua orang tua penulis, Ayah dan Ibu terkasih dan tercinta yang senantiasa
mendoakan dan memenuhi segala kebutuhan penulis.
2. Bapak HASAN HALIM selaku pemilik bengkel yang telah memberikan kesempatan
untuk belajar.
3. Seluruh Mekanik PHM
4. Bapak Andreas Sandi Hamonangan, SE selaku Kepala sekolah SMK SWASTA MAJU
BESITANG
5. Bapak Jensen R Sinaga, S.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
6. Rekan seperjuangan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang selalu memberikan
dukungan terhadap penulis dalam melaksanakan PRAKERIN.
7. Abang kakak setambuk Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang memberikan
pengalamannya sehingga penulis lebih terarah dalam menyelesaikan laporan
PRAKERIN ini.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan laoporan ini, namun
penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi, maupun tata bahasa.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saaran yang bersifat membangun dari pembaca
demi sempurnanya laporan ini. Kiranya laporan ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya bagi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

Besitang, 2022

Andreansyah

ii
Daftar Isi
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2. Tujuan................................................................................................................................ 4
1.3. Manfaat ................................................................................................................................. 4
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................................................................................ 6
1.5. Ruang Lingkup..................................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 7
2.1. SISTEM KOPLING .................................................................................................................. 7
2.2. Bagian Utama Kopling ............................................................................................................. 8
2.3. Gejala Kerusakan Kopling .................................................................................................. 8
2.4. Pembongkaran unit kopling .............................................................................................. 11
2.5. Memeriksa Dan Memperbaiki Komponen Kopling ........................................................ 14
2.6. Merakit unit kopling .......................................................................................................... 17
2.7. Memeriksa dan menyetel pedal kopling........................................................................... 21
2.8. Langkah Sirkulasi Seluruh Pekerjaan ............................................................................. 23
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................... 26
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 26
B. Saran ....................................................................................................................................... 26

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) sebagai perwujudan
kebijaksanaan dari “Link and match” dalam prosesnya dilaksanakan dalam dua
tempat yaitu di sekolah dan dunia usaha atau dunia industri. Upaya ini dilaksanakan
dalam rangka peningkatan untuk tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Khususnya SMK Swasta Maju Besitang dalam mencapai tujuan relevasi dengan
kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dari penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (Prakerin) tersebut
adalah agar siswa dapat memilih atas kerja yang meliputi :
1. Kemampuan dalam bekerja di perusahaan.
2. Memiliki inisiatif yang luas.
3. Memiliki kuantivitas.
4. Hasil pekerjaan yang berkualitas dan benilai.
5. Disiplin dalam belajar maupun disiplin waktu.
6. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku.
7. Mengembangkan ketrampilan di dunia usaha.

1.2. Tujuan
Dilaksanakannya Praktik Kerja Industri bertujuan untuk;
a. Siswa mampu memahami dan mengembangkan pelajaran.
b. Menambah perbendaharaan perpusatakan sekolah dan menunjuang
peningkatan pengetahuan siswa angkatan selanjutnya.
c. Mengumpulkan data guna keperluan sekolah dan diri sendiri.
d. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti US dan UN pada tingkat akhir.
e. Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan sesuai
dengan program study dipilihnya dari karya tulis yang disusun.

1.3. Manfaat
Setelah terlaksananya Praktik Kerja Industri diharapkan peserta didik mampu;
a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan yang

4
5

membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki


lapangan kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
b. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain : Struktur organisasi usaha,
jenjang karier, asosiasi usaha yang potensial dalam lapangan kerja
antara lain : struktur organisasi usaha, jenjang karier, asosiasi usaha,
manajemen usaha dan sebagainya.
c. Meningkatkan, memperluas serta memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah.
d. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme
yang diperlakukan oleh siswa untuk memasuki lapangan kerja
sesuai dengan jurusan atau bidangnya.
e. Memberikan kesempatan siswa untuk memasyarakatkan baik
sebagai pekerja penerima upah (emplove) maupun pekerja mandiri
(enteremer) terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja
lapangan yang sedang dilaksanakan.
f. Memperoleh pendidikan dari sekolahan yang akan diterapkan di
lapangan kerja industri kerja atau dunia industri atau sebaliknya.
g. Meningkatkan kemampuan ketrampilan di dalam pelaksanaan
praktek kerja lapangan dan maupun mengembangkan ide-ide yang
bagus.
h. Memperoleh masukan dari dunia usaha yang belum diberikan
dibangku sekolah tentang ketrampilan dalam bekerja maupun
berorganisasi dalam berusaha.
i. Dapat menerapkan ajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu guru
waktu di bangku sekolah di dunia industri / waktu bekerja di
lapangan.
j. Mampu menyesuaikan diri dan bersikap baik atau disiplin dalam
bekerja waktu masuk dan sebagainya.

5
6

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktik Kerja Industri dilaksanakan selama 3 bulan yakni dimulai dari tanggal
19 Juli 2021 sampai 29 Oktober 2022. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di
bengkel PUTRA HALABAN MOTOR yang beralamat di Jl. Medan-Banda
Dusun 3 Halaban Keude,Komplek Pertamina Kab.Langkat Sumatera Utara.
1.5. Ruang Lingkup
Pada laporan ini saya membahas mengenai pemeliharaan dan perbaikan
mekanisme kerja kopling. Pemeliharaan kopling merupakan salah satu pekerjaan
yang pernah saya kerjakan saat saya melaksanakan praktek kerja lapangan industri

6
BAB II PEMBAHASAN

2.1. SISTEM KOPLING


a. Uraian

Kopling adalah komponen pemindah tenaga yang terletak diantara roda penerus
dengan transmisi. Kopling ini memilini fungsi untuk menghubungkan dan
melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi melaluikerja pedal selama perkaitan roda
gigi. Demikian juga kopling juga dapat memindahkan tenaga secara perlahan-lahan
dari mesin ke roda- roda penggerak (drive wheel) agar gerak mula kendaraan dapat
berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda-roda gigi transmisi dapat lembut
sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan.
Adapun syarat-syarat kopling yang baik adalah kopling harus dapat
menghubungkan transmisi dengan mesin secara lembut, harus dapat membebaskan
hubungan dari transmisi dengan sempurna dan cepat, dan kopling harus dapat
memindahkan tenaga tanpa terjadi slip pada saat menghubungkan ke transmisi.

7
8

2.2. Bagian Utama Kopling

Komponen system kopling Secara garis besar, kopling terdiri dari bagian
utama yaitu :
 Pelat kopling (clutch disc)
 Rangkaian kopling Tutup kopling (cluth cover)
 Mekanisme penggerak

2.3. Gejala Kerusakan Kopling

Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada


rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly) :
1) Kopling selip
2) Bergetar
3) Gerakan kendaraan yang mengejut
4) Suara berisik yang tidak lazim
5) Tidak ada gerakan
9

Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau
perbaikannya. Hasil analisis seperti terlihat pada tabel berikut ini :

Gejala- Penyebab Perawatan Perbaikan


gejala
1.Kopling * Gerak bebas Stel
Slip pedal kopling kebebasan pedal
berlebihan kopling
* Terdapat oli Bongkar &
pada bersihkan
permuka-an
disc
* Permukaan Bongkar & gerinda/
Disc ganti
bergelom-
bang
* Pegas kopling Bongkar
lemah & ganti
* Kabel Lepas beri oli Lepas &ganti
kopling
berkarat
(seret)
* Kampas Bongkar
kopling habis & ganti
2.Kopling ber-
getar * Terdapat oli Bongkar &
pada plat bersihkan
kopling atau ganti
10

* Dreg Lager Bongkar & lumasi


menggeser atau ganti

* Pegas Bongkar
kopling lemah & ganti
* Kelingan Bongkar
kampas lepas & ganti
* Kontak Bongkar & gerinda
permukaan atau ganti
disc rusak
* Dudukan Periksa &ganti
mesin atau
trans-misi
rusak
3. Gerakan * Kebebasan Stel
ken- pedal kopling kebebasan
daraan terlalu kecil pedal kopling
yang * Keausan pada Periksa &
mengejut sambungan ganti
pengoperasian
kopling
* Kabel Periksa &
kopling ganti
memanjang
* Minyak rem Periksa & isi
habis
4. Suara * Dreg Lager Bongkar
berisik rusak & ganti
yangtidak * Pilot bearing Bongkar
lazim rusak & ganti
11

* Kebebasan Stel
pedal kopling kebebasan
berlebihan pedal kopling
5. Tidak * Plat kopling Bongkar
ada habis & ganti
gerakan * Kebebasan Stel
Pedal kopling kebebasan
pedal kopling
* Baut Bongkar&
pemegang keraskan
unit rumah
kopling
kendor

2.4. Pembongkaran unit kopling


1) Melepas kabel negative baterai
2) Melepas kabel speedometer dan konektor swit lampu mundur.

Melepas kabel speedometer


3) Melepas tuas pemindah transmisi.

Melepas tuas penggerak


12

4) Melepas propeller shaft dari output transmisi. Kemudian menyumbat output


shaft transmisi menggunakan plug output transmisi supaya oli transmisi tidak
keluar, atau jika tidak adaalatnya bisa di bungkus menggunakan plastic dan di
ikat dengan karet.

Melepas propeller shaft


5) Melepas clutch release cylinder untuk pengontrolan tipe hidraulik.

Melepas release cylinder


6) Melepas support member belakang (penyangga belakang transmisi).

Melepas penyangga transmisi


13

7) Melepas motor starter dari dudukannya.


8) Melepas baut pengikat transmisi, kemudian menarik transmisi kearah belakang
dan menurunkan dari kendaraan.

Melepas baut pengikat transmisi


9) Melepaskan clutch cover dan clutch disc dengan cara :
a) Memberi tanda pada clutch cover dan flywheel.
b) Memasangkan center clutch pada clutch cover dan clutch disc supaya pada waktu
melepas clutch cover, clutch disc tidakterjatuh.
c) Melepas baut pengikat clutch cover dan kemudian melepas clutch cover beserta
clutch disc dari flywheel.

Melepas clutch cover dan clutch disc


10) Melepas release fork beserta release bearing dari input shafttransmisi dengan
cara menariknya keluar.
14

Melepas release fork dan release bearing

2.5. Memeriksa Dan Memperbaiki Komponen Kopling


1) Memeriksa keausan plat kopling (clutch disc) dengan cara mengukur kedalaman
kepala paku keling menggunakan jangka sorong.
Kedalaman kepala paku keling minimum : 0,3 mm (0,012 in).

Bila kedalaman di bawah batas minimum maka harus mengganti plat


kopling dengan yang baru.

Gambar 142 Memeriksa keausan plat kopling


2) Memeriksa keolengan plat kopling menggunakan dial indicator.Keolengan
maksimum : 0,8 mm (0,031 in).
Apabila keolengan melebihi batas maksimum maka
harus mengganti plat kopling dengan yang baru.
15

Gambar 143 Memeriksa keolengan clutch disc


3) Memeriksa keolengan flywheel dengan menggunakan dial indicator.
Keolengan maksimum : 0,1 mm (0,004 in).

Gambar 144 Memeriksa keolengan flywheel


4) Memeriksa bantalan pilot dengan cara memutar bantalan dengan jari
sambil member tekanan pada arah axial.

Gambar 145 Memeriksa bantalan pilot


Apabila bantalan macet atau terlampau besar tahanannya
maka harus mengganti bantalan pilot dengan yang baru.
Dengan cara sebagai berikut :
a) Melepas bantalan pilot menggunakan puller pilot bearing.
16

Gambar 146 Melepas bantalan pilot


b) Memasang pilot bearing yang baru dengan cara memasangkan
pilot bearing pada center clutch, kemudian memasukanya pada
dudukanya dengan cara memukul center clutch menggunakan
palu supaya pilot bearing dapat masuk pada dudukanya.

Perhatian :
Sebelum memasang, memberi vet kuning pada pilot
bearing.

Gambar 147 Memasang pilot bearing


5) Memeriksa pegas diafraghma terhadap keausan.
Dengan menggunakan jangka sorong kemudian
mengukurkedalaman dan lebar keausan pegas
diafraghma.
Limit kedalaman : 0,6 mm (0,024 in)

Limit lebar : 5,0 mm (0,197 in)


17

Gambar 148 Memeriksa keausan pegas diafraghma


6) Memeriksa release bearing dengan cara memutar release bearing
sambil memberikan tekanan arah axial.

Gambar 149 Memeriksa release bearing


Perhatian :
Apabila release bearing macet atau terlampau besar
tahanannya maka harus mengganti pilot bearing dengan
yang baru.

2.6. Merakit unit kopling


1) Membersihkan permukaan flywheel dan pressure plate denganamplas.

Mengamplas permukaan flywheel dan pressure plate


2) Memasang plat kopling bersamaan dengan clutch cover padaflywheel dengan
menggunakan center clutch.
18

Catatan:
a) Posisi pemasangan dari penutup kopling harus ditepatkan sesuai dengan tanda yang
telah dibuat sebelum dilakukan pembongkaran.
b) Harus memperhatikan arah pemasangan plat kopling (bagianmenonjol berada di
belakang).

Memasang clutch disc dan clutch cover


3) Memasangkan baut pengikat clutch cover dengan rata dalam beberapa tahap, sampai tutup
kopling (clutch cover) terduduk dengan baik.
Momen Pengencangan : 19 N.m (195 kg.cm, 14 ft-lb).

Mengencangkan baut pengikat clutch cover


4) Melumasi dengan vet (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada ujung garpu dan
permukaan persinggungan hub pembebas.

Memberi vet pada release fork


19

5) Melumasi vet (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada alur hub pembebas (release
bearing) dan gemuk MP pada permukaan persinggungan pegas diaphragma.

Pemberian vet pada release bearing

6) Melumasi dengan gemuk (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada bagian poros
input transmisi yang bersinggungan dengan release bearing dan gemuk MP pada pegas
diaphragma.

Pemberian vet
7) Memasangkan release bearing pada rlease fork, dan kemudian memasangkannya pada
poros input transmisi. Dan selanjutnya memasangkan boot pada release fork.

Memasang release bearing, release fork, dan boot


20

8) Memasangkan transmisi pada engine dan mengencangkan bautpengikatnya.


9) Memasang starter pada dudukannya.
10) Memasang support member belakang (penyangga belakang
transmisi)

Memasang support member


11) Memasang clutch release cylinder untuk pengontrolan tipe hidrolik.

Memasang clutch release cylinder


12) Melepas sumbatan plug output transmisi kemudian memasangpropeller shaft pada
output transmisi.

Memasang propeller shaft


21

13) Memasang tuas pemindah transmisi

Memasang tuas pemindah transmisi


14) Memasang kebel speedometer dan konektor switch lampu mundur.

Memasang kabel speedometer


15) Memasang negative baterai.

2.7. Memeriksa dan menyetel pedal kopling


1) Memeriksa Bahwa tinggi pedal kopling benar.Tinggi pedal dari lantai : 156 – 166 mm
2) Bila perlu, Menyetel Tinggi Pedal Kopling dengan cara :
a) Mengendorkan mur pengunci dan Menyetel tinggi pedaldengan memutar baut
penyetop.
b) Mengencangkan mur pengunci.
Momen pengencangan : 24 Nm (240 kg-cm, 17 ft-lb)

3) Memeriksa bahwa Gerak Bebas Pedal dan Batang Pendorong (pushrod) Benar.
a) Gerak Bebas Pedal
22

Menekan Pedal perlahan-lahan, sampai permukaan hambatan terasa.


Gerak Bebas Pedal : 5 – 15 mm (0,197 - 0,591 in)
b) Gerak Bebas Batang Pendorong
Menekan pedal dengan jari perlahan-lahan, sampai terasa adanya sedikit
pertambahan hambatan.
Gerak Bebas Batang Pendorong pada ujung Pedal : 1,0 – 5,0 mm (0,039 - 0197
in)
4) Bila Perlu, Setel Gerak Bebas Pedal dan Batang Pendorong (push rod)
a) Mengendorkan mur pengunci dan setel kebebasan pedal dengan memutar push rod.
Kebebasan push rod pada bagian atas : 1 – 5 mm

b) Menekan pedal kopling beberapa kali dan Mengecek apakah kebebasan pedal
keseluruhan masih dalam limit. Total : 5 – 15 mm

Tinggi dan gerak bebas pedal kopling


23

2.8. Langkah Sirkulasi Seluruh Pekerjaan


1. Dari Awal kendaraan diterima oleh Service Advisor (SA) kemudian dilakukan
pendataan yaitu:
 Penerimaan Konsumen ( Oder List )
 Free Inspection ( Pemeriksaan Awal )
 Fast Order ( Penawaran Harga Spartpart )
 Persetujuan Konsumen

2. Posisi Tugas Service Advisor ( SA ) Diserahkan Ke Kepala Regu Mekanik ( Foreman )


Di Foreman Tugasnya Memeriksa Kondisi Kendaraan Sebelum dilakukan Pekerjaan
 Setelah Di periksa Oleh Foreman Diserahkan Kepada group mekanik
 Mekanik Memeriksa ( Lembar Free Infection ) Lagi
 Lalu Mekanik Memasang Vender Cover
24

3. Langkah Pekerjaan
 Pekerjaan Mekanik Mengacu Kepada SOP Dan Repair Manual
 Membuat SOP Spesifik
 Mekanik Ceklist Order Listnya
 Setelah Ceklist Order Listnya Mekanik Membersihkan Bengkel dan Merapikan
Peralatannya
 Penyerahan Kendaraan setelah Di perbaiki oleh mekanik ke foreman
 Foreman memeriksa kembali yang telah di periksa oleh mekanik
 Lalu Foreman melakukan Final Check
 Forman Menyerah Final Check Ke Service advisor ( SA )
 Service Advisor ( SA ) Membuat Rincian Biaya Perbaikan Dan Spartpart
 Lalu Service Advisor ( SA ) Menyerahkan Lembaran Biaya Perbaikan Dan Spartpart
Kepada Konsumen dan menyuruh membayar keloket pembayaran
 Setelah Melakukan Pembayaran Keloket Pembayaran , dan Loket Pembayaran
Memberi kwintasi Pembayaran Dan Surat Keluar Bengkel Untuk Petugas Security

Rencana Anggara
 Bahan Bahan Pekerjaan
Bahan pekerjaan yang digunakan adalah bahan yang sudah ditunjukan di atas dan
harga dapat dilihat di katalog harga.
 Membuat Berapa harga Bahan Bahan Tersebut
25

Harga dari bahan-bahan yang digunakan merupakan harga yang didapat dari dealer
ataupun dari toko spare parts
 Termasuk Biaya Jasa
Untuk menghitung biaya jasa diambil dari tingkat kesulitan pekerjaan, resiko yang dikerjakan
dan persentasi dari harga komponen yang diganti. Namun karna ini bengkel sekolah maka
biaya jasa tidak dihitung atau gratis.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Servis berkala adalah program yang dianjurkan auto 2000 untuk menjaga kendaraan dalam
kondisi yang baik dan siap dipakai kemana aja.
2. Servis berkala dilakukan setiap 10.000 km / 6 bulan
3. Servis berkala menentukan dimana dilakukan penggantian<penggantian pada komponen
Kendaraan
4. komponen yang banyak diganti pada mobil Avanza adalah busi.break rem.dll
5. pemeriksaan dan re-cek sangat diperlukan.dimana mencegah terjadinya ketidaknyamanan
seperti bunyi yang mengganggu
B. Saran
A. Bagi Siswa
1. Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.
2. Siswa harus disiplin dengan aturan lembaga instansi DU/DI.
B. Bagi Bengkel (DU/DI)
1. Kerjasama yang baik terjalin selama ini kiranya di pupuk terus dan tetap terpelihara
serta di kembangkan untuk program pendidikan selanjutnya.
2. Disiplin kerja waktu dan ketertiban sebaiknya di perhatikan serta di tingkatkan lagi
untuk para siswa prakerin.

26

Anda mungkin juga menyukai