Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SERVIS BERKALA/TUNE-UP TOYOTA AVANZA


1.5

Laporan ini disusun untuk memenuhi


salah satu Persyaratan menempuh
ujian sekolah

Disusun Oleh :
Ilham Syahputra

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMATIF


KENDARAN RINGAN
SMK SWASTAYP MAJU BESITANG
DESA BUKIT SELAMAT KEC BESITANG
KAB LANGKAT KODE POS 20859 TAHUN 2021-
2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI

“SERVIS BERKALA/TUNE-UP TOYOTA AVANZA 1.5”

Besitang, 2022

Pemohon,

Ilham Syahputra

Disetujui Oleh

Guru Pembimbing Pembimbing Lapnagan

JOSE ANTONI SINAGA, S,Si Rahman

Disahkan Oleh

Kepala Sekolah Ketua Jurusan

ANDREAS SANDI HAMONANGAN, SE JENSEN R SINAGA

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melindungi dan memberikan
yang terbaik bagi penulis selama Praktek Kerja Lapangan Industri (PRAKERIN) hingga
penyusunan laporan ini dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun judul penulisan laporan ini yaitu “SERVIS BERKALA/TUNE-UP TOYOTA
AVANZA 1.5” antara lain untuk mempertanggungjawabkan hasil Praktek Kerja Lapangan
Industri yang dilaksanakan dengan waktu pelaksanaan mulai dari tanggal 19 Juli sampai 20
Oktober 2021 dan juga untuk memenuhi syarat-syarat dalam proses pembelajran yang ada di SMK
SWASTA MAJU BESITANG khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Selama penyusunan
laporan ini, banyak dari pihak-pihak tertentu yang memberikan dukungan, baik secara materil
maupun moril kepada penulis sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik berdasarkan hal
tersebut pennulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :
1. Kedua orang tua penulis, Ayah dan Ibu terkasih dan tercinta yang senantiasa mendoakan
dan memenuhi segala kebutuhan penulis
2. Alm.Bpk HERI selaku pemilik bengkel.
3. Bapak Rahman yang sudah membimbing selama pelaksanaan
4. Seluruh mekanik HERI Service
5. Bapak Andreas Sandi Hamonangan, SE selaku Kepala sekolah SMK SWASTA MAJU
BESITANG
6. Bapak Jensen R Sinaga, S.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
7. Bapak Jose Antoni Sinaga selaku guru pembimbing lapangan
8. Rekan seperjuangan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang selalu memberikan dukungan
terhadap penulis dalam melaksanakan PRAKERIN.
9. Abang kakak setambuk Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang memberikan
pengalamannya sehingga penulis lebih terarah dalam menyelesaikan laporan PRAKERIN
ini.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan laoporan ini, namun penulis
menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saaran yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya laporan ini. Kiranya laporan ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan
dan teknologi khususnya bagi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

Besitang, 2022

Ilham Syahputra

ii
Daftar Isi
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................... 4
1.2. Tujuan ....................................................................................................................................... 4
1.3. Manfaat ........................................................................................................................................ 6
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................................................. 7
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 8
A. Pemeliharaan .................................................................................................................................... 8
B. Servis berkala 100 – 40000 Km ................................................................................................... 10
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN PRAKERIN ................................................................................. 20
A. Metode Pelaksanaan PRAKERIN ................................................................................................ 20
B. Refleksi .......................................................................................................................................... 20
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................................... 22
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 22
B. Saran ............................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 23

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) sebagai perwujudan

kebijaksanaan dari “Link and match” dalam prosesnya dilaksanakan dalam

dua tempat yaitu di sekolah dan dunia usaha atau dunia industri. Upaya ini

dilaksanakan dalam rangka peningkatan untuk tamatan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Khususnya SMK Swasta Maju Besitang dalam mencapai

tujuan relevasi dengan kebutuhan tenaga kerja.

Harapan utama dari penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (Prakerin)

tersebut adalah agar siswa dapat memilih atas kerja yang meliputi :

1. Kemampuan dalam bekerja di perusahaan.


2. Memiliki inisiatif yang luas.
3. Memiliki kuantivitas.
4. Hasil pekerjaan yang berkualitas dan benilai.
5. Disiplin dalam belajar maupun disiplin waktu.
6. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku.
7. Mengembangkan ketrampilan di dunia usaha.

1.2. Tujuan
Dilaksanakannya Praktik Kerja Industri bertujuan untuk;
a. Siswa mampu memahami dan mengembangkan pelajaran.
b. Menambah perbendaharaan perpusatakan sekolah dan menunjuang
peningkatan pengetahuan siswa angkatan selanjutnya.
c. Mengumpulkan data guna keperluan sekolah dan diri sendiri.
d. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti US dan UN pada tingkat akhir.
e. Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan sesuai
dengan program study dipilihnya dari karya tulis yang disusun.

4
6

1.3. Manfaat

Setelah terlaksananya Praktik Kerja Industri diharapkan peserta didik mampu;

a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan yang


membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
b. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain : Struktur organisasi usaha,
jenjang karier, asosiasi usaha yang potensial dalam lapangan kerja
antara lain : struktur organisasi usaha, jenjang karier, asosiasi usaha,
manajemen usaha dan sebagainya.
c. Meningkatkan, memperluas serta memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah.
d. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme
yang diperlakukan oleh siswa untuk memasuki lapangan kerja
sesuai dengan jurusan atau bidangnya.
e. Memberikan kesempatan siswa untuk memasyarakatkan baik
sebagai pekerja penerima upah (emplove) maupun pekerja mandiri
(enteremer) terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja
lapangan yang sedang dilaksanakan.
f. Memperoleh pendidikan dari sekolahan yang akan diterapkan di
lapangan kerja industri kerja atau dunia industri atau sebaliknya.
g. Meningkatkan kemampuan ketrampilan di dalam pelaksanaan
praktek kerja lapangan dan maupun mengembangkan ide-ide yang
bagus.
h. Memperoleh masukan dari dunia usaha yang belum diberikan
dibangku sekolah tentang ketrampilan dalam bekerja maupun
berorganisasi dalam berusaha.
i. Dapat menerapkan ajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu guru
waktu di bangku sekolah di dunia industri / waktu bekerja di
lapangan.
7

j. Mampu menyesuaikan diri dan bersikap baik atau disiplin dalam


bekerja waktu masuk dan sebagainya.

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan selama penulis Prakerin


sebagai berikut :
• Waktu : 19 Juli sampai 20 Oktober 2021
• Tempat : HERI SERVICE
• Alamat : J a l a n P a n g k a l a n S u s u , A l u r C e m p e d a k 6 ,
Kab Langkat Sumatera Utar
8

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemeliharaan
Menurut Lindley R.Higgis & R. Keith Mobley,(Maintenance Enginering
Handbook, sixth Edition, McGraw-Hill, 2002) perawatan/pemeliharaan merupakan
suatu kegiatan yang dilakukukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar
peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya.
Pemeliharaan yang efektif akan mengarah pada hal-hal sebagai berikut :
1. Kapasitas pekerjaan terpenuhi secara maksimal
2. Kemampuan untuk menghasilkan hasil kerja dengan toleransi khusus atau
level kualitas tertentu.
3. Dapat meminimalkan biaya per unit kerja.
4. Dapat mengurangi resiko kegagalan dalam memenuhi keinginan pelanggan
yang berkaitan dengan kapasitas kerja dan kualitas hasil kerja.
5. Dapat menjaga keselamatan pegawai, lingkungan kerja dan masyarakat
sekitar dari bahaya yang mungkin muncul dengan adanya proses kerja.
6. Dapat memastikan sekecil mungkin resiko yang dapat membahayakan
lingkungan di sekitar bengkel kerja/pabrik.
Perawatan digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di
waktu yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana terdapat instrument
pengendalian dan instrument pencatatan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.
Pemeliharaan rutin dilakukan secara instrumen dengan selang waktu
tertentu berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan
dicatat seperti : instrumen harian atau setiap 100 km. Tanggal pekerjaan
pemeliharaan dicatat pada kertas/papan instrumen yang diletakkan di kendaraan.
Informasi yang dicatat termasuk jarak pakai, komponen yang diganti, dan kinerja
peralatan. Dari data yang dicatat tersebut dapat diproyeksikan dan diramalkan
waktu pakai, sehingga dapat direncanakan untuk menggantinya pada saat yang
ditentukan.
Sebelum instrumen pemeliharaan terencana diterapkan, harus diketahui
peralatan apa saja yang sudah ada dan berapa jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat
dimulai dengan suatu daftar inventaris yang lengkap untuk menjawab pertanyaan
di atas. Hal tersebut merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai
tugas pertama untuk menyusun instrumen pemeliharaan yang baik. Daftar
inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan sangat berguna untuk
instrumen pemeliharaan terencana. Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut
dikelompokkan menjadi sejumlah kelompok yang sesuai dengan jenisnya.
9

2. Pemeliharaan tak terencana (emergency maintenance)


Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan
secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali
terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang
berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam
manajemen instrumen pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak
terencana atau darurat (emergency maintenance).
Pada umumnya metode yang digunakan dalam penerapan pemeliharaan
adalah metode darurat dan tak terencana. Metode tersebut membiarkan kerusakan
alat yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali
peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reparasi. Pemeliharaan tak
terencana jelas akan mengeluarkan biaya untuk perbaikan jauh lebih banyak dari
pada instrument dengan pemeliharaan rutin.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sistem perawatan
terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan tindakan perawatan , yaitu :
3. Perawatan yang bersifat preventif
Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum
peralatan itu menjadi rusak. Pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang
dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tak terduga dan
menentukan keadaan yang dapat menyebabkan kerusakan pada waktu digunakan.
Dengan perawatan preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu
diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan setiap saat. Hal ini memerlukan
suatu rencana dan jadwal perawatan yang cermat dan rencana yang lebih tepat.
Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya sebagai
pencegahan terjadinya kerusakan secara langsung pada kendaraan
Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu bengkel
kerja atau perusahaan dapat dibedakan lagi sebagai berikut :
1). Perawatan rutin , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang
dilakukan secara rutin (setiap hari) . Misalnya pembersihan peralatan,
pelumasan oli , pengecekan isi bahan bakar, air pendingin, kalibrasi,
dan lain sebagainya .
2). Perawatan periodic, yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu , misalnya
setiap 100 jam kerja mesin, lalu meningkat setiap 500 jam sekali , dan
seterusnya. Misalnya pembongkaran silinder, penyetelan katup – katup
, pemasukan dan pembuangan silinder mesin dan sebagainya .
Perawatan preventif akan menguntungkan atau tidak tergantung pada :
1) Distribusi dari kerusakan. Pada penjadwalan dan pelaksanaan
perawatan preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari
kerusakan yang ada, karena dengan mengetahui jenis distribusi
10

kerusakan dapat disusun suatu rencana perawatan yang benar–benar


tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut .
2) Hubungan antara waktu perawatan prerventif terhadap waktu perbaikan
hendaknya diantara kedua waktu ini diadakan keseimbangan dan
diusahakan dapat dicapai titik maksimal. jika ternyata jumlah waktu
untuk perawatan preventif lebih lama dari waktu menyelesaikan
kerusakan tiba–tiba , maka tidak ada manfaatnya yang nyata untuk
mengadakan perawatan preventif, lebih baik ditunggu saja sampai
terjadi kerusakan .
3) Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti halnya
pekerjaan rutin, mencakup : jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil
pengetesan, peralatan khusus (apabila diperlukan), keterangan
pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan, tingkat pengetahuan
pekerja terhadap pekerjaan tersebut.
4) Untuk memberikan informasi kepada bagian pemeliharaan, maka tiap
jadwal pemeliharaan dibuat pada kartu control atau formulir yang dapat
memberi informasi dengan jelas. Pada setiap jadwal pemeliharaan
dituliskan identifikasi alat dengan nomor sandi, nama alat, nomor
pengganti, dan tanggal pemasangan pertama serta pengerjaan
perawatan yang telah dilakukan.
4. Perbaikan yang bersifat korektif
Perbaikan merupakan perawatan alat, barang/benda sistem yang rusak. Pada
dasarnya aktivitas yang dilakukan adalah pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau
peralatan. Kegiatan perbaikan sering disebut sebagai kegiatan reparasi .
Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang
dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya
perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan preventif tapi sampai pada
suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak, jadi dalam hal ini
kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan baru
kemudian diperbaiki atau dibetulkan.
Pelaksanaan PRAKERIN yang telah penulis lakukan di PT.Socfin
Indonesia terdiri dari beberapa kegiatan pokok yang dapat dilihat pada bagian
lampiran (Daftar kegiatan PRAKERIN).

B. Servis berkala 100 – 40000 Km


1. Servis
Yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu sistem yang biasanya
telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian sistem. Service merupakan salah satu
point penting dalam sektor pemeliharaan terencana yang telah penulis jelaskan tadi.
2. Sistem kelistrikan unit
11

Pada sistem kelistrikan unit di lakukan pemeriksaan pada sambungan kabel,


fuse dan relay lainnya dilakukan juga Pengecekan pada lampu truck Mitsubishi
Canter Ps136 yaitu lampu penerangan utama (lampu jauh dan dekat), lampu kabut,
lampu rem, lampu mundur, lampu plat kndaraan, lampu sein dan lampu hazard.
Pemeriksaan dilakukan dengan melihat apakah ada lampu indikator pada panel
instrumen yang menyatu dengan spedometer serta tachometer terutama lampu
indikator engine.
3. Pelumasan pada nipple-nipple grease
Pelumasan pada nipple-nipple grease dilakukan rutin untuk menjaga
komponen yang saling bergesekan agar tidak cepat aus. Pelumasan juga bertujuan
menjaga kerja komponen tersebut berjalan dengan baik. Pelumasan dilakukan
dengan alat bantu (pispot)

Gambar 2. Nipple Gambar 3. Pispot


4. Filter udara mesin
Filter udara berfungsi menyaring udara agar kotoran yang bercampur dengan
udara tidak ikut masuk ke ruang bakar, untuk menjaga fungsi dari filter udaramaka
perlu dibersihkan setiap 500 Km dengan menggunakan air kompresor sehingga
debu akan terhempas keluar dari saringan udara dan aliran udara dapat maksimal.
Penggantian filter udara dilakukan setiap 20.000 Km pada penggunaan normal atau
tergantung dari kondisi filter udara.

Gambar 4. Filter Udara


5. Oli mesin

Oli mesin berfungsi melumasi komponen mesin agar berjalan dengan mulus,
12

oli mesin juga berfungsi pendingin.Penggantian oli mesin pada truck mitsubishi
canter Ps136 dilakukan setiap 5000 Km, hal ini dilakukan untuk menjaga peforma
mesin kendaraan dan merawat mesin kendaraan. Truck mitsubishi canter
menggunakan oli mesin sebanyak 14 liter.
6. Oli transmisi dan oli gardan
Penggantian oli transmisi di lakukan untuk menjaga kinerja setiap
komponen bekerja dengan baik. Untuk itu pengecekan level oli dilakukan setiap
5000 Km dan untuk penggantian oli dilakukan setiap 20000 Km.
7. Filter oli

Gambar 5. Fiter Oli


Filter oli pada mesin berfungsi untuk menyaring kotoran pada oli, sehingga
Penggantian filter oli mesin Truck Mitsubishi canter 136Ps dilakukan setiap 5000
Km/2 bulan atau setiap penggantian oli mesin. Hal ini dilakukan untuk menjaga
performa kendaraan dan merawat mesin kendaraan.
8. Sistem pendingin dan cairan pendingin
Sistem pendinginan mesin truck canter Ps136 dilakukan pengecekan apakah
ada kebocoran dengan melihat saluran sistem pendinginan apakah ada rembesan air
atau tidak. Cairan coolant pada truck Mitsubishi canter 136Ps dilakukan
penggantian setiap 30.000/40.000). Pada setiap service berkala cairan coolant dapat
di isi dengan air bersih di reservoir tank jika terjadi pengurangan maka di isi dengan
air bersih hingga mendekati indikator full pada reservoir.
9. Filter minyak (fuel filter)
Filter bahan bakar merupakan bagian yang penting untuk di jaga
kebersihannya agar jumlah bahan bakar yang mengalir ke injektor sesuai dengan
kebutuhan kerja mesin, maka pabrikan mitsubishi truck canter Ps136 menyarankan
penggantian filter bahan bakar setiap 5000 km. Filter bahan bakar pada mitsubishi
truck canter Ps136 terdapat di luar tangki bahan bakar.
13

Gambar 6. Filter minyak


10. Saluran, Selang, Koneksi Bahan Bakar,sistem hidrolik dan Sistem Rem
Pemeriksaan saluran, selang dan koneksi bahan bakar, sistem hidrolik dan
sistem rem yaitu di lakukan dengan cara visual, dilihat terdapat kebocoran atau
tidak serta melihat konektor terhubung dengan baik atau tidak. Hal ini dilakukan
sebagai pencegahan akan hal-hal yang tidak di inginkan. Pada sistem hidrolik dan
sistem rem juga di periksa jumlah cairan yang terdapat di tangki. jika kurang maka
cairan akan di tambah. Penggantian cairan rem di lakukan setiap 40.000 km untuk
menjaga performa dari sistem tersebut.
11. Rem Cakram/Tromol dan Rem Parkir
Pemeliharaan pada rem cakram/tromol dilakukan untuk menjaga kinerja
sistem rem pada kendaraan. Pemeriksaan rem parkir di lakukan agar penggunaan
rem parkir dapat optimal. Pemeliharaan rem yang di lakukan yaitu dengan
memberikan perawatan terhadap kampas rem dan drum/piringan dengan cara di
gosok dengan mengunakan kertas pasir untuk meningkatkan gaya gesek permukaan
pada rem seta membersihkan dari debu dan sisa gesekan ketika pengereman.
12. Ban dan roda
Truck MITSUBISHI FUSO COLTDIESEL TURBO INTERCOOLER
136Ps merupakan truk yang digunakan untuk mengangkut bahan keperluan
PT.Socfin Indonesia, sehingga keadaan bunga ban perlu diperhatikan untuk
kelancaran perjalanan truck setiap harinya di kondisi jalan tanah kering maupun
berlumpur. Pengoperasian pemeliharaan ban dan roda memerlukan penggunaan
pengungkit dan mungkin pelepasan ban dan roda, keseimbangan, kesesuaian dan
perputaran ban.
14

13. Air Batrai dan Washer

Gambar 7. Indikator pada batrai


Pengecekan air batrai di lakukan agar menjaga kondisi batrai tetap optimal.
Pengecekan air batrai di lakukan pada batrai basah dengan melihat jumlah batrai
pada indikator yang terdapat pada batrai. Pengisian air dapat di lakukan dengan air
bersih/ledeng. Pengisian air washer di lakukan hingga air pada washer tank penuh
di isi dengan air bersih.
14. Kapasitas Batrai

Gambar8. Midtronics
Pemeriksaan kapasitas batrai rutin di lakukan setiap kali service berkala
agar mengetahui keadaan batrai. Pengecekan kapasitas batrai di lakukan dengan
alat midtronics yang dapat memperlihatkan kondisi batrai dengan lebih detail sesuai
dengan kode yang terdapat pada batrai yang di gunakan. Alat ini dapat
memperlihatkan kondisi batrai apakah batrai pada keadaan baik atau harus di ganti.
15. King Pin

Gambar 9. King pin Set lama dan baru


Merawat King Pin agar tidak macet dan cepat aus adalah dengan melakukan
grease up untuk neple-neple pada king pin dan neple lain yang berhubungan dengan
suspensi. King pin yang kocak akan mengakibatkan getaran pada steering saat
kendaraan berjalan, king pin dapat diperiksa secara berkala setiap penggantian ban
dengan memerikasa kekencangan dari king pin, king pin yang kocak/rusak akan
mempengaruhi keausan ban yang tidak merata karena saat kendaraan berjalan ban
seperti bergetar sehingga ban bergesekan dengan jalan tidak merata. Masalah lain
15

adaalh King pin yang mengalami macet harus dilakukan pembongkaran dan
pemeriksaan pada king pin, apakah cukup dengan membersihkan king pin tidak
macet lagi atau perlu dilakukan penggantian king pin set. Karena untuk mengganti
king pin dilakukan satu set (king pin, bearing king pin, pengunci dan tutup as king
pin).
16. Pemeriksaan tie rod dan long Tie Rodsteering

Gambar 10. Tie Rod Dan Long Tie Rod


Tie Rod merupakan bagian dari sistem steering atau kemudi mobil. Fungsi
tie rod meneruskan putaran kemudi sehingga roda depan bisa belok kekanan
maupun kekiri. Akibat yang timbul oleh kerusakan Tie Rod atau long Tie Rod
adalah roda akan terasa kocak serta terdengar bunyi dari roda saat melewati jalan
sedikit kasar. Pemeriksaan Tie rod atau Long Tie Rod cukup mudah yaitu dengan
menggoyangkan roda pada arah kiri kanan dengan posisi badan menghadap roda.
Bagian Tie Rod dan Long Tie Rod yang mengalami kerusakan dan penyebab bunyi
pada kaki kaki adalah karena join yang telah oblag. Penyetelan kelurusan roda
depan dilakukan dengan memutar ulir antara Tie Rod dan Long Tie Rod.
17. Service starting motor

Gambar 11. Motor starter


Starter motor berfungsi memutarkan fly wheel pertama sekali hingga mesin
hidup. Dengan menggunakan starter motor maka akan lebih efesien daripada
manual dengan menggunakan tenaga manusia. Untuk itu, maka spemeliharaan pada
starter motor diperlukan untuk menjaga kondisi starter motor selalu dalam kondisi
baik.
16

18. Periksa kemuluran alternator belt


Beban 10 Kg tekan pada belt maka kemuluran maks 12 s/d 16 mm.
Penyetelan belt alternator dilakukan agar belt tidak slip dari putaran alternator dan
pada puly kipas dan pompa air juga bekerja dengan baik.

Gambar 12. Alternator belt


Tabel 1. Servis berkala Truck Mitsubishi Canter 136Ps
Lingkup Maintance Material Remarks
Yang
Digunakan
Pemeriksaan Harian (Setiap
100 Km)
Pemeriksaan level air pendingin Pastikan dalam batas
pada radiator normal
Pemeriksaan level oli pada stick Pastikan dalam batas
normal
Pemeriksaan level oli hidrolik Pastikan dalam batas
normal
Pengisian BBM harus dalam
kondisi penuh
Pemeriksaaan kondisi rem
Pemeriksaan kondisi steering
Pemeriksaan tekanan ban
Pemeriksaan semua indikator
bekerja dengan baik
Pemeriksaan mingguan ( setiap Semua servis diatasnya
500 Km) dilakukan
Periksa dan bersihkan saringan
udara
17

Periksa kekencangan baut roda,


propeller shaft dan baut-baut
lainnya
Pelumasan pada semua nipple-
nipple grease
Periksa level air baterai
Periksa kebocoran pelumas pada
semua unit
Pemeriksaan 2 bulan(setiap Semua servis diatasnya
5000 Km) dilakukan
Ganti oli mesin 14 liter
Ganti elemen oil filter
Ganti elemen Fuel Filter
Periksa kondisi starting motor dan
alternator
Periksa kemuluran alterntor belt Beban 10 Kg tekan pada
belt maka kemuluran maks
12 s/d 16 mm
Periksa level oli transmisi Pastikan dalam batas
normal
Periksa level oli gardan Pastikan dalam batas
normal
Periksa level oli clutch dan brake Pastikan dalam batas
normal
Periksa intermediate bearing
Pemeriksaan 4 bulan (10000 Semua servis diatasnya
Km) dilakukan
Periksa dan setel clereance pedal
clutch
Periksa dan setel clereance pedal
brake
Bersihkan fin-fin sirip radiator
Pemeriksaan 6 bulan (15000 Semua servis diatasnya
Km) dilakukan
bersihkan dan kalibrasi fuel
injector
Periksa keausan brake lining
Periksa keausan disk clutch
Periksa kondisi disk parking brake
18

Service starting motor dan Priksa kondisi karbon


alternator brush dan periksa arus
keluaran regulator
Periksa sistem kelistrikan unit
baik sambungan kabel, fuse dan
relay lainnya.
Periksa level oli steering Pastikan dalam batas
normal
Drain air dan endapan pada tangki
Pemeriksaan 8 bulan (20000 Semua servis diatasnya
Km) dilakukan
Ganti oli transmisi
Ganti oli gardan
Ganti filter udara
Pemeriksaan 10 bulan Semua servis diatasnya
dilakukan
Periksan ampere normal batteray
Periksa kondisi intermediate
bearing assy
Pemeriksaan tahunan (30000 Semua servis diatasnya
s/d 40000 Km) dilakukan
Ganti oli hidrolik dump pada
tangki hidrolik
Ganti coolant pada engine coolant
sistem
Ganti oli steering gearbox
Ganti oli power steering
Periksa kondisi kelayakan bunga
ban
Ganti filter element power
steering
Periksa kondisi cylinder master Seal piston dapat diganti
clutch
Periksa kondisi cylinder master Seal piston dapat diganti
semua brake
Periksa semua kondisi leaf spring
Periksa kondisi tie rod steering
Periksa bearing needle dan silang
empat universal joint
19

Dapat di lihat dari tabel 1 di atas bahwa pengerjaan service berkala pada setiap
kilometernya memiliki beberapa perbedaan seperti penggantian dan pembersihan,
serta jumlah item yang di periksa. Seperti pada 500 km pertama hanya di lakukan
pemeriksaan, hal ini di lakukan sebagai pengecekan apakah sistem pada kendaraan
bekerja dengan baik atau tidak.
20

BAB III
TEKNIK PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Metode Pelaksanaan PRAKERIN


Dalam pelaksanaan PRAKERIN seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Siswa
mendapat pengawasan dan bimbingan langsung dari mekanik yang telah ditugaskan
oleh Kepala bengkel untuk membimbing. Pelaksanaan PRAKERIN di PT. Socfin
Indonesia dilakukan dengan cara ikut serta secara langsung dalam menyelesaikan
work order (WO) yang diberikan. Dengan adanya kerja sama yang baik antara
Siswa dengan mekanik, maka Siswa dapat dengan mudah mengerti setiap pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan masalah yang terjadi pada kendaraan tersebut berikut
dengan tata cara pengerjaan WOnya.
Pemberian WO hingga sampai ke mekanik dan Siswa PRAKERIN terjadi
dengan siklus sebagai berikut :
Aliran siklus

SA Foreman/WO Mekanik/Mahasiswa
Supir Estimasi Job Test diagnostik Prosedur perawatan/perbaikan
Keluhan Aliran Siklus
Gambar 13. Siklus pemberian WO dari Konsumen ke Mekanik

B. Refleksi
Setelah penulis melaksanakan PRAKERIN, penulis dapat melihat langsung
praktek service berkala Truck MITSUBISHI FUSO COLTDIESEL TURBO
INTERCOOLER 136Ps.
Meskipun banyak perbedaan antara pengetahuan dari teori yang telah
penulis dapatkan dari bangku Sekolah namun perbedaan itu akan menambah
pengalaman penulis dalam bidang otomotif.
Pada pelaksaan PRAKERIN di lapangan, penulis mendapat banyak
pengalaman dan ilmu berharga dari rekan-rekan teknisi yang menyambut
kedatangan kami dengan baik. Oleh karena itu, penulis melihat perlu adanya kerja
sama antara dunia pendidikan dengan dunia industri otomotif yang lebih intensif
agar pendidikan dan pengalaman pada Siswa menjadi lebih optimal.
Beberapa hal yang menjadi refleksi bagi penulis setelah melaksanakan
PRAKERIN yaitu:
1. Pada dunia industri, Siswa dituntut untuk dapat menerapkan teori di
bangku Sekolah.
2. Penulis dituntut untuk jauh lebih disiplin dan bertanggung jawab
terhadap pekerjaan apapun yang telah dilakukan.
3. Penulis merasakan manfaat yang berarti dalam pengetahuan mengenai
sirvice bekala pada Truck MITSUBISHI FUSO COLTDIESEL
TURBO INTERCOOLER 136Ps.
21

4. PRAKERIN menjadi wadah menjalin kerja sama dan mengembangkan


kemampuan serta pengalaman.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemeriksaan berkala (Service Berkala) pada mobil sangat penting untuk
menjaga performa mesin mobil dan untuk memperpanjang umur
penggunaan komponen-komponen mobil.
2. Dengan adanya PRAKERIN maka Siswa mampu menerapkan ilmu teori
yang didapat dibangku Sekolah dengan Praktik sebenarnya di dunia
perbengkelan.

B. Saran
1. Sebelum melaksanakan PRAKERIN Siswa terlebih dahulu untuk
memahami teori-teori otomotif baik itu teori tentang engine, kelistrikan,
casis, dan pemindah daya agar lebih siap di lapangan.
2. Selama PRAKERIN Siswa harus lebih mampu dalam beradaptasi dengan
lingkungan kerja dan pihak industri sehingga pihak industri tidak segan dan
tidak ragu untuk membagi ilmu dan pengalaman mereka baik didalam
bidang pengerjaan mekanik otomotif maupun pengelolaan perusahaan.
3. Hendaknya Siswa lebih mengikuti perkembangan dunia otomotif agar lebih
mudah melaksanakan Praktik di lapangan.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan Siswa dituntut untuk mandiri dan
bertanggungjawab terhadap apa yang dikerjakan.
5. Dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan, Siswa agar tetap
memperhatikan beberapa hal, seperti : memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), penggunaan peralatan yang sesuai, dan SOP.

22
DAFTAR PUSTAKA

Dhilon, B.S. 2001. Engineering Maintenance A Modern Approach. Florida : CRC Press.
https://sianakmuda.wordpress.com/2012/01/03/pengertian-pemeliharaanmaintenance/(10 januari
2018,,,08.59)
suryawanto wibowo7blogspot.co.id/2006/11/service-berkala.html?m=1
http://rimantho.blogspot.co.id/2010/03/pengertian-pemeliharaan.html (10 .01.2018....09.03)
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2416622355949.pdfagar
hasilnya menjadi efektif dan efisien.

23

Anda mungkin juga menyukai