Anda di halaman 1dari 27

Materi Defensive Drive

(Pencegahan Kecelakaan Transportasi)

Pengetahuan Defensive Driving ini diberikan kepada semua


Karyawan PT. Sumber Urip Sejati yang akan mengemudikan
kendaraan Perusahaan .
Persyaratan :

1.Mempunyai SIM yang dikeluarkan oleh KEPOLISIAN

2. Mendapat persetujuan dari Departement Head

3. Lulus Tes Kesehatan dari Dokter dan Surat Keterangan Sehat

4. Membaca, memahami, menandatangani, dan mematuhi prosedur mengemudi


PENDAHULUAN
Kesungguhan anda untuk meyakini, menyampaikan, dan
menerapkan prinsip-prinsip ini sangat penting dalam
mengendarai dengan aman dan waspada setiap saat.
Ini merupakan Tanggung Jawab yang Besar !
Pelatihan ini menyiapkan anda memikul tanggung jawab tersebut dengan cara
mengembangkan diri berdasarkan pelatihan sebelumnya dan menerapkan Metode
Pencegahan kecelakaan dalam mengenali bahaya, seperti :

 Kenali bahaya yang mungkin timbul


 Pikirkan cara menghindarinya
 Bertindak benar dan tepat waktu.
MENGEMUDI DEFENSIVE
Kebanyakan tabrakan ditimbulkan karena kesalahan pengemudi,
INGAT!
Anda bertanggungjawab untuk mencegah tabrakan apa pun tindakan pihak lain dan
kondisi di sekitar anda.
Ciri utama sopir yang bertanggung jawab Ialah :
Adanya sikap positif dalam memastikan pemanfaatan kemampuan mengendarai dengan aman
dan menyesuaikan diri dengan situasi sekitar dan cara pengemudi lain mengendarai mobilnya.

1. Mengetahui dan menyesuaikan kondisi menyetir detik ke detik.


2. Secara efektif memanfaatkan Teknik Pencegahan Kecelakaan.
3. Memahami peran kondisi mental dan fisik dalam mengemudi.
Mengapa kita perlu Defensive Driving?
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yang
disebabkan oleh orang lain atau kondisi disekitar Anda.
Defensive Driving training dapat membantu memperbaiki ATTITUDE
(Perilaku) seseorang dalam mengemudi.

Data Statistik menunjukkan bahwa :


 Semua kecelakaan/ insiden dapat dicegah.
 85% kematian dan luka saja dapat dicegah dengan mengemudi defensive Sebagai
Pengemudi Defensive anda dapat mengurangi 85% luka dan Kematian.
METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN
1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi.
a. Potensi bahaya yang tampak:
Pejalan kaki, kendaraan di depan, binatang, mobil parkir di badan jalan,
orang menyeberang dan lain- lain.
b. Bahaya yang seketika:
 Binatang yang tiba-tiba menyeberang, unggas terbang, tikungan tajam
(blind spot), pentalan batu ketika berpapasan, jalan menyempit,
kendaraan yang tiba-tiba menyalip searah, kendaraan yang menyalip
berlawanan arah di depan kita dan lain- lain.
METODE PENCEGAHAN
KECELAKAAN
2. Pikirkan cara menghindari bahaya.
3. Bertindak benar dan tepat waktu.
• Kurangi kecepatan.
• Komunikasi dan menghindar.
• 100% siap mengalah.
• dan lain-lain.
6 KONDISI MENGEMUDI
1. KENDARAAN
2. PANDANGAN
3. CUACA
4. JALAN
5. LALU-LINTAS
6. PENGEMUDI
1.KONDISI KENDARAAN
Kenali kendaraan anda
pada 3 bagian penting
yaitu; Indikator kontrol,
fisik kendaraan, karakter
kendaraan
Kendaraan anda harus
dapat diandalkan dan
efisien
Setiap orang bereaksi dan
meluncur dengan
kendaraan selalu berbeda
2. KONDISI PANDANGAN

Kurangi kecepatan bila kondisi cahaya


berubah
Bunyikan klakson jika anda berada di
area blindspot
Selalu menjaga jarak sorot lampu
Gunakan lampu besar untuk melihat dan
agar terlihat oleh pengemudi lain (siang
dan malam)
Pada siang hari lelah mata karena sinar
matahari dan refleksi jalan beraspal
merupakan masalah yang umum.
3. KONDISI CUACA (Hujan & Kabut)
Kondisi cuaca tidak dapat diubah oleh pengemudi namun dapat
diantisipasi
Kondisi cuaca secara langsung mempengaruhi kemampuan untuk
melihat dan dapat dilihat
Hujan, pertimbangkan masalah hydroplaning (gabungan yang tepat
antara kecepatan, air, permukaan jalan, kedalaman tapak ban, dan
pemompaan ban).
Kabut, Mengemudi dalam kabut tebal seperti mengemudi dengan
mata tertutup. Kurangi kecepatan, hidupkan lampu dekat, amati
jarak pandang (Jarak aman jangan kurang dari 3 detik)
4. KONDISI JALAN
Perhatikan :
Kendaraan lain
Pejalan kaki
Peraturan lalu - lintas
Jangan mendesak orang lain untuk berbuat salah.
Amati, rencanakan dan bertindak dengan benar.
5. KONDISI LALU LINTAS
Perhatikan permukaan, bentuk dan
bahu jalan. Karena kondisi jalan
selalu berubah.
Sesuaikan dengan perbedaan –
perbedaan seperti tikungan,
tanjakan, bukit, jalan lurus, lobang
dan jalan sempit
Selalu waspada terhadap bahaya
pada jalan yang berbatu karena
lemparan batu bisa mengenai
Pejalan kaki dan kaca depan Mobil.
6. KONDISI PENGEMUDI
 Pengemudi harus dalam kondisi siap secara fisik dan
emosional.
 Pengemudi harus mengetahui peraturan lalu-lintas.
Pengemudi harus mampu mengenali dan bertindak
sesuai dengan 5 kondisi sebelumnya dan harus
menyesuaikan detik ke detik.
TEKNIK – TEKNIK MENGEMUDI DEFENSIVE

1. MPre-Trip Inspection
8. Berhenti
2. Penggunaan Persneling
9. Blind Spot & pengaturan
3. Menghidupkan kontak
kaca spion
mesin
10. Olah Kemudi
4. Langkah-langkah
menjalankan Kendaraan 11. Belokan berbentuk U
5. Percepatan 12. Mendahului
6. Menukar ke gigi tinggi 13. Mundur
7. Menukar ke gigi rendah 14. Parkir
PRE-TRIP INSPECTION
Pergunakan metoda B A L O K

B adalah BAN (tapak ban, tekanan angin, velg, ban serep) dan BODY
dari kendararaan
A adalah AIR yaitu air radiator, air accu, air wiper
L adalah LISTRIK yaitu kelistrikan dari lampu-lampu, indikator, klakson
O adalah OLI dari mesin, rem, power steering, transmisi, Oil Coupling
K adalah KARET/ KABEL dari fanbelt, selang-selang, kabel listrik dan
KERTAS (STNK, SIM, KTP)

Note: Harus mengelilingi kendaraan dan membunyikan klakson sebelum kita


mengendarai untuk memastikan tidak ada bahaya yang menghalang.
LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN KENDARAAN
1. Kaki kanan tetap pada posisi direm.
2. Lepaskan rem parkir / hand brake
3. Berikan sinyal belok yang benar
4. Lihat ke belakang dan sisi melalui kaca spion
5. Periksa melalui bahu (shoulder check)
6. Bunyikan klakson
7. Masukan gigi satu
8. Lepaskan rem dan kopling
9. Tekan gas lambat-lambat
10. Berjalanlah di jalur yang benar
Teknik- Teknik Mengemudi Defensive

1. Percepatan
 Ketika anda mulai menggerakkan kendaraan, kemampuan mengatur kecepatan
tergantung pada teknik menambah kecepatan dengan baik.
 Dengan perlahan tekan gas lalu pindahkan gigi ke yang lebih tinggi.

2. Menukar ke gigi tinggi


 Sebelum mengganti ke gigi dua, tiga, empat dan lima kecepatan kendaraan harus cukup
untuk momentum melaju saat kopling ditekan.
 Penggantian gigi tergantung kondisi lalu-lintas dan daerah yang anda lalui.

Contoh: Mendahului kendaraan di depan, jalan bebas hambatan


3. Menukar ke gigi rendah
 Dibutuhkan pada saat memperbaiki posisi untuk membelok, menghindari lobang atau
lainnya.
Contoh: Mengahadapi lobang di jalan yang bagus, pada saat beriringan, jalan berbukit
(tanjakan dan turunan), jalan berkelok, dll.
 Diperlukan untuk menanjak dan menuruni bukit.
 Mendapatkan tenaga untuk berhenti.
Antisipasi Pergerakan Tak Terduga

1. Kurangi kecepatan.
2. Lihat jauh ke depan.
3. Bunyikan klakson.
Lakukan hal – hal tersebut dilakukan apabila:
Mendekati Masjid.
 Mendekati Pasar.
 Mendekati Sekolah.
 Mendekati Rumah Sakit.
 Mendekati Keramaian.
 Mendekati Kawasan Padat Penduduk.
 Mendekati Daerah Peternakan Hewan.
PENGEREMAN & FUNGSI REM
Jarak berhenti kendaraan akan sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:
Manusia
Kecepatan
Kondisi ban
Cuaca
Lintasan
Bobot kendaraan
Jarak Berhenti Kendaraan Di Bandingkan Kecepatan
Cara Membaca Kode Ban Dan Ukuran Ban

Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah


kendaraan bermotor (roda 2 atau roda 4) yang
mempunyai fungsi khusus dan sangat penting
dalam peranannya menentukan keselamatan
dalam berkendaraan. Sehubungan dengan fungsi
ban pada kendaraan yang sangat penting itu, maka
perlu mengetahui cara membaca kode ban, cara
pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik
agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan
saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat
kenyamanan, dan sebagainya.
Kode Produksi Ban
 Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari tanggal pembuatan atau
menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit
yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti
diproduksi minggu ke- 17 tahun 2009. Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang
terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan
kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3 tahun) setelah ban tersebut
diproduksi.
 Kode Produksi Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan
penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk
menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4
Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi
pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
MEMBACA KODE YANG TERDAPAT PADA BAN
Membaca Kode Ban Sebagai contoh membaca kode ban, kode ban
215/65R15 89H Analisa kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini:
 Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter. Numerik
65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban dengan lebar
telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban yakni 65 persen
dari lebar telapak ban.
 R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut
masuk ban biasa
 Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)
 Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni 580
kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas)
 Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan
maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam
Treadwear Indicator
Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap
kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm.
Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa
mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan sempurna dan
ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan.
Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk
memeriksa kekerasan kompon bisa menggunakan cara
menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih ada
cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang layak
untuk digunakan

Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak


tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis
tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang
mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan
ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus sudah
diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan
akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang),
tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau
pengemudi.
3 KONDISI BANYANG PERLUDI PERHATIKAN
Isi ulang tekanan ban wajib sesuai dengan rekomendasi pabrikan yang

tertera di stiker petunjuk pada bodi mobil. Jika salah ukuran tekanan,
dampaknya bukan hanya bisa buruk buat keselamatan berkendara tapi
juga kesehatan ban itu sendiri.
Menurut penjelasan pada buku Sistem Ban dan Roda karya Buntarto,

tekanan ban yang salah bisa mempercepat keausan. Tentu saja hal itu
memperpendek usia pemakaian ban. Jika tekanannya lebih rendah,
maka bentuk ban berubah menjadi cekung saat berputar. Akibatnya
tumpuan berada di bagian bahu ban (sisi luar tapak), bagian ini akan
lebih cepat aus. Perlu diketahui juga, berkendara dengan kondisi seperti
ini meningkatkan Aquaplaning dan bikin boros bahan bakar.
Jika tekanan ban terlalu tinggi maka yang akan jadi tumpuan adalah

bagian tengah. Dampaknya bagian tengah itu bakal aus duluan. Dalam
kondisi ban seperti itu, traksi dengan permukaan jalan bakal berkurang
dan menyebabkan gerakan kendaraan lmenjadi ain dari biasanya.
KESIMPULAN
TIGA KUNCI UTAMA menjadi PENGEMUDI DEFENSIVE adalah:

1. PENGETAHUAN
2. KETRAMPILAN
3. SIKAP YANG BENAR

Untuk Dari itu Selalu mengemudi dengan DEFENSIVE


sehingga anda tidak akan menerima akibatnya karena
kesalahan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai