Anda di halaman 1dari 4

MATERI DASAR SAFETY RIDDING dan TATA CARA

PADA SAAT TOURING


 
PETUGAS-PETUGAS DALAM TOURING
 
1. Road Kapten           = Pimpinan Touring.
2. Vorijder                   = Petugas yang mengatur jalan & tau teknik (isyarat tangan, dll).
3. Safety Officer         = Petugas yang mengarahkan keselamatan anggota tour.
4. Sweeper                  = Pengatur barisan (formasi).
5. Technical Officer   = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil (mekanik).
 
 
PENGERTIAN SAFETY RIDDING
Safety Riding adalah tata cara berkendara yang aman dan nyaman juga baik bagi pengendara itu sendiri maupun
terhadap pengendara lain. Karena kecelakaan tidak dapat dicegah, hanya bisa diminimalisir dan safety ridding
juga berfungsi untuk meminimalisir cidera pada saat terjadi kecelakaan.
 
POINT-POINT DALAM SAFETY RIDDING
 Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
 Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
 Lampu depan, lampu rem, lampu sen kiri dan kanan juga klakson yang berfungsi.
 Surat-surat dalam berkendara seperti STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
 Plat Nomor depan belakang berlogo Ditlantas Polri.
 Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam
situasi terburuk / kecelakaan, seperti :

1.      Helm full face atau half face. Hindari helm cetok.
2.      Sarung tangan dan Penutup hidung (masker).
3.      Jaket atau rompi pelindung dada.
4.      Sepatu tertutup. Menutup tumit. Bukan sepatu sandal, apalagi sandal jepit.
5.      Knee protector (pelindung lutut), elbow protector (pelindung lengan/siku).
 Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.

 Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman
pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain,
tidak arogan.

 Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi
sebisa mungkin menghindari prilaku2 seperti meng-klakson berlebihan.
 Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother..

 
 TATA CARA KONVOI PADA SAAT TOURING

mungkin para biker semua sudah pada tahu tentang cara konvoi yang baik dan benar,agar tidak terjadi hal - hal
yang merugikan orang lain dan diri kita sendiri....
 dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 40 motor per klotur
 tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
 posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak
menghindar bila terjadi pengereman mendadak
 atur jarak aman sesuai kecepatan
 pastikan kecepatan tidak melebihi 80 kpj
 tidak melanggar lampu merah
 teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
 nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
 hidupkan lampu hazard (opsional)
 tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
 tidak saling mendahului
 pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
 usahakan selalu dan tetap tenang
 tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan

 
 PERSIAPAN SEBELUM BERKENDARA

Cek dan jaga selalu kondisi sepeda motor anda, karena anda yang paling mengetahui kondisi layak dan tidaknya
motor anda.
1.      Instrument lampu, periksa apakah lampu sein, lampu rem, klakson dan lampu depan semua menyala
dengan baik.
2.       Rem, periksa apakah rem depan dan belakang berfungsi dengan baik, khususnya rem depan karena lebih
efektif dalam pengereman. Periksa juga tinggi permukaan minyak rem cukup, jarak main tuas rem.
3.       Roda, periksa ban dari pemakaian dan keretakan (kedalaman alur ban harus lebih dari 0.8 mm), tekanan
ban dan velk (speleng) atau jari-jari.
4.      Bahan bakar. Periksa apakah cukup untuk mencapai jarak tujuan, kebocoran disekitar karburator dan
pastikan tutup tangki terpasang kembali dengan benar.
5.      Oli, apakah sesuai dengan standard (tinggi permukaan oli mesin), apakah terjadi kebocoran.
6.      Rantai Roda, apakah tegangan sesuai dengan standard, telah di lumasi.
7.      Mesin, apakah ada kebocoran oli mesin, kekencangan kabel busi atau tutup busi.
8.      Kopling, apakah jarak main handle kopling telah sesuai dengan standar, dapat ditekan dengan halus dan
mempersiapkan cadangan untuk trouble di jalan.
9.      Battery/ Aki, periksa apakah cairan aki berada pada level standar, periksa terminal aki dari karat dan
kekendoran.
 
 LAKUKAN PEMANASAN ATAU PEREGANGAN

Sangat dianjurkan melakukan pemanasan atau peregangan sebelum melakukan perjalanan.


 
 POSISI BERKENDARA

1.      Pandangan, melihat jauh kedepan (ke arah yang hendak dituju) agar jarak pandang untuk mendapatkan
informasi sekitar menjadi luas.
2.       Pundak, santai atau rileks.
3.       Tangan, memegang bagian tengah dari gas tangan dimana anda dapat dengan mudah untuk
mengoperasikan handle atau saklar.
4.      Sikut, dengan sedikit menekuk tangan dan santai.
5.      Pinggul, duduk pada posisi dimana anda dapat denagn mudah mengoperasikan stang kemudi dan rem.
6.      Kaki, letakan bagian tengah telapak kaki anda pada sandaran kaki, jari kaki menghadap kedepan, jempol
kaki secara ringan berada diatas pedal rem dan pedal gigi.
7.       Lutut, secara ringan menekan tangki bahan baker diantara paha anda.
 
 PENGEREMAN 

Biasakanlah melakukan pengereman dengan menggunakan rem depan dan belakang  secara bersamaan, dengan
penekanan 75 % rem depan dan 25% rem belakang. Pada saat menekan tuas rem depan gunakan 3 atau 4 jari
anda, dan posisi tuas kopling tidak tertekan. Latihlah teknik pengereman ini sehingga ketika mengerem
mendadak tidak akan terjadi penguncian putaran ban atau selip.
 
 DALAM PERJALANAN, BEBERAPA HAL HARUS DIPERHATIKAN : 

1.      Jangan menikung atau menyalip kendaraan lain, jika anda tidak bisa melihat kondisi didepan anda.
2.      Waspadai dareah tidak terlihat oleh pengendara lain / Blank spot.
3.      Jaga kecepatan berkendara, disesuaikan dengan kondisi lalu lintas. relative sepi, macet, dan banyak
penyebrang jalan.
4.      Berada di sebelah kiri (kecuali menyalip/mendahului), jangan berkendara sepanjang sisi kanan jalan walau
tidak ada kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Selalu waspada dengan kemunculan mendadak dari
kendaraan yang datang dari arah yang berlawanan.
5.      Berubah jalur jalan, sangat penting untuk memberi tanda kea rah yang anda tuju bagi pengendara lain
dengan menyalakan lampu sein 3 detik sebelum anda merubah jalur. Perhatikan pula kaca spion untuk melihat
keadaan disekitar dan memeriksa kendaraan dibelakang sebelum berubah jalur.
6.      Melewati persimpangan, ketika akan berbelok sangat penting untuk menyalakan lampu sein 30 meter
sebelum mendekati persimpangan untuk memberikan tanda arah yang hendak anda tuju kepada pengguna jalan
yang lain. Dianjurkan untuk tidak mengandalkan kaca spion untuk memastika kondisi lalu lintas karena kaca
spion memiliki keterbatasan pandangan.
7.      Mengendarai dengan satu tangan, sangat tidak dianjurkan karena dapat menghilangkan keseimbangan pada
saat berkendara.
8.      Selalu berhenti di belakang garis putih pada saat berhenti di lampu merah/traffic light dan tidak memasuki
jalur cepat yang bukan diperuntukan untuk sepeda motor.
 
 RINTANGAN DI JALAN 

Batu kerikil, tanah/Lumpur, oli dan pasir dapat membuat permukaan jalan sangat licin dan dapat menyebabkan
sepeda motor tergelincir dan jatuh. Untuk menghindarinya kurangi kecepatan pada permukaan jalan yang baik
dan hindari belok terlalu patah dan pengereman terlalu keras saat melalui kondisi jalan seperti ini.
Lubang di jalan dan perbedaan ketinggian pada bahu jalan, terutama pada malam hari, anda tidak mudah melihat
seluruh tempat karena cahaya dari lampu depan memiliki keterbatasan untuk menjangkaunya, dan anda
kemungkinan menemukannya sudah terlambat, jadi anda harus selalu waspada melihat permukaan jalan didepan
anda.
Pejalan kaki yang menyebrang jalan, yang seringkali secara tiba-tiba. Atau binatang ternak yang melintas.
 
BERDOA AGAR PERJALANAN KITA LANCAR DAN DIJAUHKAN DARI KECELAKAAN.

Anda mungkin juga menyukai