Pencegahannya
Dampak cedera akibat terjepit mesin bisa sangat fatal dan umumnya mengakibatkan
patah tulang, amputasi, hingga kematian
Sumber: vividlearningsystems.com
Terjepit merupakan bahaya yang termasuk dalam kategori risiko tinggi, yang dapat menimpa
pekerja ketika melakukan aktivitas yang berhubungan dengan mesin bergerak atau berputar.
Dalam operasinya, mesin atau peralatan mekanik dapat menimbulkan risiko cedera serius
pada jari, tangan, atau bagian tubuh lainnya. Pekerja yang melakukan pemeriksaan mesin
dalam kondisi mesin masih hidup tanpa pelindung, membersihkan, melumasi, dan menyetel
mesin, di sini bahaya terjepit mungkin terjadi.
Titik jepit adalah titik atau ruang di mana bagian tubuh seseorang dapat terperangkap di
antara bagian-bagian mesin yang bergerak, atau antara mesin stasioner dan mesin bergerak,
atau antara material dan bagian mana pun dari mesin yang bergerak atau berputar. Titik jepit
ini bisa sangat membahayakan dan biasanya terdapat pada sejumlah mesin atau peralatan,
seperti mesin power press, conveyor, mesin untuk pembentukan logam, mesin perakitan,
peralatan transmisi tenaga listrik, dan mesin bergerak atau berputar lainnya. Occupational
Safety and Health Administration (OSHA) memperingatkan bahwa jika seorang pekerja
terperangkap di titik jepit, maka ia bisa mengalami cedera fatal, bagian tubuhnya bisa hancur
atau terpotong.
Beberapa penyebab yang sering mengakibatkan cedera akibat terjepit adalah sebagai
berikut:
1. Tidak memerhatikan posisi tangan, kaki atau bagian tubuh lain saat bekerja atau
berdekatan dengan mesin bergerak atau berputar dan mesin stasioner (objek tetap atau
diam)
2. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, atau perbaikan mesin saat kondisi mesin
masih hidup
3. Pakaian yang longgar, rambut, atau perhiasan terperangkap dalam mesin atau bagian
mesin yang bergerak atau berputar
4. Kondisi mesin atau peralatan yang buruk
5. Kurangnya pengetahuan pekerja dalam mengoperasikan mesin atau peralatan
6. Pekerja lalai atau tidak menjalankan prosedur kerja aman
7. Pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) atau menggunakan APD yang
tidak memadai atau tidak sesuai dengan jenis pekerjaan.