Anda di halaman 1dari 4

Sosialisasi Safety Riding,

Safety Riding adalah tata cara berkendara yang aman dan nyaman juga baik bagi pengendara itu sendiri
maupun terhadap pengendara lain. Karena kecelakaan tidak dapat dicegah, hanya bisa diminimalisir dan
safety ridding juga berfungsi untuk meminimalisir cidera pada saat terjadi kecelakaan.

Target:

 Siswa SMP/MTS
 Pemuda karang taruna

Tujuan:

 Pengendara paham tata tertib saat berkendara di jalan raya


 Pengendara mengetahui kendaraan yang layak jalan
 Pengendara mengetahui kelengkapan berkendara yang aman

POINT-POINT DALAM SAFETY RIDDING

a. Kelengkapan kendaraan bermotor standar:


 Kaca spion wajib (2 buah di kiri dan kanan).
 Penerangan (Lampu depan, lampu rem, lampu sen kiri dan kanan)
 Klakson yang berfungsi.
 Surat-surat kendaraan (STNK dan SIM selalu siap / tidak expired).
 Plat Nomor depan belakang berlogo Ditlantas Polri.
b. Kelengkapan pengendara:
 Helm full face atau half face. Hindari helm cetok.
 Sarung tangan dan Penutup hidung (masker).
 Jaket atau rompi pelindung dada.
 Sepatu tertutup (Menutup tumit, mata kaki).
 Knee protector (pelindung lutut), elbow protector (pelindung lengan/siku).
c. Mematuhi peraturan lalu lintas.
d. Paham rambu-rambu lalu lintas.

TATA CARA KONVOI PADA SAAT TOURING:


 Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 40 motor per klotur
 Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya (posisikan motor lebih ke kanan atau ke
kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman
mendadak)
 Atur jarak aman sesuai kecepatan
 Tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas
 Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
 Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
 Hidupkan lampu hazard (opsional)
 Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh pemimpin
touring
 Tidak saling mendahului (jangan samakan dengan berkendara di sirkuit)
 Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
 Usahakan selalu dan tetap tenang
 Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan

PERSIAPAN SEBELUM BERKENDARA (pemeriksaan kendaraan)

1. Instrument lampu, Periksa lampu sein, lampu rem, klakson dan lampu depan semua menyala
dengan baik.
2. Rem, periksa apakah rem depan dan belakang berfungsi dengan baik, khususnya rem depan
karena lebih efektif dalam pengereman. Periksa juga tinggi permukaan minyak rem cukup, jarak
main tuas rem.
3. Roda, periksa ban dari pemakaian dan keretakan (kedalaman alur ban harus lebih dari 0.8 mm),
tekanan ban dan velk (speleng) atau jari-jari.
4. Bahan bakar. Periksa apakah cukup untuk mencapai jarak tujuan, kebocoran disekitar karburator
dan pastikan tutup tangki terpasang kembali dengan benar.
5. Oli, apakah sesuai dengan standard (tinggi permukaan oli mesin), apakah terjadi kebocoran.
6. Rantai Roda, apakah tegangan sesuai dengan standard, telah di lumasi.
7. Mesin, apakah ada kebocoran oli mesin, kekencangan kabel busi atau tutup busi.
8. Kopling, apakah jarak main handle kopling telah sesuai dengan standar, dapat ditekan dengan
halus dan mempersiapkan cadangan untuk trouble di jalan.
9. Battery/ Aki, periksa apakah cairan aki berada pada level standar, periksa terminal aki dari karat
dan kekendoran.

LAKUKAN PEMANASAN ATAU PEREGANGAN

Sangat dianjurkan melakukan pemanasan atau peregangan sebelum melakukan perjalanan.

POSISI BERKENDARA

1. Pandangan, melihat jauh kedepan (ke arah yang hendak dituju) agar jarak pandang untuk
mendapatkan informasi sekitar menjadi luas.
2. Pundak, santai atau rileks.
3. Tangan, memegang bagian tengah dari gas tangan dimana anda dapat dengan mudah untuk
mengoperasikan handle atau saklar.
4. Sikut, dengan sedikit menekuk tangan dan santai.
5. Pinggul, duduk pada posisi dimana anda dapat denagn mudah mengoperasikan stang kemudi dan
rem.
6. Kaki, letakan bagian tengah telapak kaki anda pada sandaran kaki, jari kaki menghadap kedepan,
jempol kaki secara ringan berada diatas pedal rem dan pedal gigi.
7. Lutut, secara ringan menekan tangki bahan baker diantara paha anda.
PENGEREMAN

Biasakanlah melakukan pengereman dengan menggunakan rem depan dan belakang secara
bersamaan, dengan penekanan 75 % rem depan dan 25% rem belakang. Pada saat menekan tuas rem
depan gunakan 3 atau 4 jari anda, dan posisi tuas kopling tidak tertekan. Latihlah teknik pengereman ini
sehingga ketika mengerem mendadak tidak akan terjadi penguncian putaran ban atau selip.

HAL-HAL HARUS DIPERHATIKAN SAAT BERKENDARA:

1. Jangan menikung atau menyalip kendaraan lain, jika anda tidak bisa melihat kondisi didepan anda.

2. Waspadai dareah tidak terlihat oleh pengendara lain / Blank spot.

3. Jaga kecepatan berkendara, disesuaikan dengan kondisi lalu lintas. relative sepi, macet, dan
banyak penyebrang jalan.

4. Berada di sebelah kiri (kecuali menyalip/mendahului), jangan berkendara sepanjang sisi kanan
jalan walau tidak ada kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Selalu waspada dengan
kemunculan mendadak dari kendaraan yang datang dari arah yang berlawanan.

5. Berubah jalur jalan, sangat penting untuk memberi tanda kea rah yang anda tuju bagi pengendara
lain dengan menyalakan lampu sein 3 detik sebelum anda merubah jalur. Perhatikan pula kaca
spion untuk melihat keadaan disekitar dan memeriksa kendaraan dibelakang sebelum berubah
jalur.

6. Melewati persimpangan, ketika akan berbelok sangat penting untuk menyalakan lampu sein 30
meter sebelum mendekati persimpangan untuk memberikan tanda arah yang hendak anda tuju
kepada pengguna jalan yang lain. Dianjurkan untuk tidak mengandalkan kaca spion untuk
memastika kondisi lalu lintas karena kaca spion memiliki keterbatasan pandangan.

7. Mengendarai dengan satu tangan, sangat tidak dianjurkan karena dapat menghilangkan
keseimbangan pada saat berkendara.

8. Selalu berhenti di belakang garis putih pada saat berhenti di lampu merah/traffic light dan tidak
memasuki jalur cepat yang bukan diperuntukan untuk sepeda motor.

RINTANGAN DI JALAN

Batu kerikil, tanah/Lumpur, oli dan pasir dapat membuat permukaan jalan sangat licin dan dapat
menyebabkan sepeda motor tergelincir dan jatuh. Untuk menghindarinya kurangi kecepatan pada
permukaan jalan yang baik dan hindari belok terlalu patah dan pengereman terlalu keras saat melalui
kondisi jalan seperti ini.

Lubang di jalan dan perbedaan ketinggian pada bahu jalan, terutama pada malam hari, anda tidak mudah
melihat seluruh tempat karena cahaya dari lampu depan memiliki keterbatasan untuk menjangkaunya,
dan anda kemungkinan menemukannya sudah terlambat, jadi anda harus selalu waspada melihat
permukaan jalan didepan anda.

Pejalan kaki yang menyebrang jalan, yang seringkali secara tiba-tiba. Atau binatang ternak yang melintas.

Anda mungkin juga menyukai