Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KEMUDI, REM DAN SUSPENSI


SUSPENSI DEPAN

Kelas C11
Anggota Kelompok :
1. Anggun Mahirezqi H (16504241048)
2. Brata Sukma Dwi P. (16504241049)
3. Rizki Ilyas Dermawan (16504241050)
4. Hashfi Nur Muharom (16504241047)
5. Wisnu Wardhana (16504241051)

Dosen Pengampu :
Dr. Drs. Tawardjono Usman M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
I. Kompetensi :
1. Membongkar dan memasang suspensi independent jenis pegas coil dengan prosedur
yang benar.
2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.

II. Sub Kompetensi :


1. Mengidentifikas komponen-komponen suspensi independent dan fungsinya.
2. Menjelaskan cara kerja suspensi independent dengan benar.
3. Menyebutkan tipe suspensi yang digunakan praktik.
4. Mebongkar dan memasang kembali unit suspensi independent pada kendaraan dengan
prosedur yang benar.
5. Memeriksa, mengukur dan menganalisa kerusakan yang terjadi pada suspensi
independent dan memberikan solusi perbaikannya.

III. Alat dan Bahan


1. Unit suspensi independent pada kendaraan.
2. Alat-alat tangan / kunci yang diperlukan.
3. Alat-alat ukur yang diperlukan.

IV. Keselamatan kerja :


1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
3. Hati-hati pada saat melepas pegas.
V. Dasar Teori
Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk
menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan. Komponen
suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, ball joint, stabilizer bar, strut bar, suspension
arm, bumper.

KOMPONEN UTAMA SUSPENSI

1. PEGAS
Pegas terbuat dari baja dan berfungsi untuk menyerap kejutan dari permukaan
jalan dan getaran roda-roda agar tidak ke bodi.
a. Pegas Coil
b. Pegas Daun

c. Pegas Batang Torsi

2. SHOCK ABSORBER
Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun)
pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan.

Cara Kerja :
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut
minyak shock absorber.
a. Saat Kompresi
Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi
peredaman.

b. Saat Ekspansi
Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi
peredaman.

Tipe Shock Absorber

a. Penggolongan Menurut Cara Kerja


1) Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi
peredaman.
2) Shock absorber kerja ganda (double action)
Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi peredaman.

b. Penggolongan Menurut Konstruksi


1) Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.

2) Shock absorber tipe twin tube


Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi
working chamber dan reservoir chamber.
c. Penggolongan Menurut Medium Kerja
1) Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.
2) Shock absorber tipe gas

VI. Langkah kerja :


1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Kendorkan baut roda (hanya dikendorkan sedikit saja,tidak sampai lepas) dongkrak
mobil dan pasnag jack stand pada bagian yang aman di dekat roda yang akan di lepas.
3. Lepaskan roda.

Gambar. Melepas roda


4. Lepaskan ball joint atas.
5. Lepaskan stabilisator.
6. Lepaskan tie-rod pada steering knuckle.
7. Pasangkan dongkrak di bawah dudukan lengan suspensi bawah, naikkan sehingga
pegas coil tertekan sedikit. Kunci dongkrak agar tidak turun.
8. Lepaskan ball joint bawah.
9. Lepaskan shock absorber.
10. Turunkan dongkrak sedikti demi sedikit untuk melepas pegas spiral.

Gambar. Shock absorber dan pegas coil


11. Bersihkan debu dan kotoran yang ada dengan udara tekan dan majun.
12. Lakukan pemeriksaan terhadap shock absorber, lengan-lengan suspensi, pegas spiral,
karet-karet stopper, knuckle arm dan ball joint.
VII. Analisa dan Pembahasan
1. Konstruksi Suspensi Tipe Double Wisbone dengan pegas koil

Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan knuckle yang
menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan menerima gaya longitudinal dan
latitudinal, memungkinkan pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini
banyak digunakan untuk kendaraan jenis FR (front engine rear drive). Suspensi jenis ini
menggunakan pegas koil yang dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm) dan
lengan atas (upper arm). Bagian atas shock absorber diikat pada body atau frame dan
bagian bawahnya ke lower arm.

2. Fungsi komponen Suspensi Tipe Double Wisbone dengan pegas koil


a. Upper arm dan lower arm
Komponen ini berfungsi untuk menyangga pegas coil, pemasangan knuckle kemudi
dan memelihara letak geometris body dan roda-roda.
b. knuckle kemudi
Komponen ini berfungsi untuk pemasangan roda-roda depan / sumbu roda, sehingga
memungkinkan kendaraan membelok kekanan dan kekiri.
c. Ball Joint
Komponen ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan membentuk,
pemasangannya antara lower arm dengan steering knuckle dan upper arm dengan
steering knuckle.
d. Pegas Koil (Coil Spring)
Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan/gaya yang diakibatkan dari
permukaan jalan tidak rata, penempatannya diantara lower arm dan upperr arm.
e. Shock absorber (peredam getaran )
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi oksilasai yang berlebihan pada pegas bila
kendaraan berjalan dijalan tidak rata.
f. Strut bar
Komponen ini berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak maju atau mundur pada
saat menerima kejutan dari permukaan jalan maupun dorongan akibat terjadinya
pengereman, atau saat pemindaan tenaga dari motor, strut bar berupa batangan baja
yang dipasang pada lower arm dan frame kendaraan
g. Stabilizer bar
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi terjadinya kemiringan kendaraan akibat
gaya sentrifugal pada saat membelok atau saat lurus mengurangi tenaga guling.
3. Suspensi ini mempunyai sifat :
a. Dengan desain yang kompak dari pegas, sangat cocok digunakan untuk sistem
suspensi roda depan.
b. Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang dipasangkan pada knuckle
kemudi menggunkan sambungan peluru, sehingga memungkinkan arm dapat
bergerak ke atas dan kebawah mengikuti gerakan roda.
c. Knuckle kemudi dan spindel yang terpasang dibagian ujung lengan atas dan bawah
dipasang menggunakan sambungan peluru, sehingga memungkinkan knuckle
kemudi dapat diarahkan.
4. Cara kerjanya :
Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka pegas koil
menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas mengalami pemendekan
dan pemanjangan sesuai dengan kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan).
5. Kelebihan dan kekurangan suspensi tipe independent
Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :
a. Kelebihan :
1) Kwalitas mengendarai lebih baik
2) Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
b. Kekurangan:
1) Konstruksi rumit

6. Hasil Pemerikasaan

a. Pada Shock absorber masih berfungsi, karena tekanan yang ditimbulkan masih sangat
kuat.
b. Kondisi ball joint masih dalam kondisi bagus
c. Kondisi karet rusak dan retak, sehingga perlu untuk mengadakan penggantian.
d. Kondisi pegas coil masih baik

VIII. Pemasangan dan Perakitan


1. Langkah pemasangan adalah kebalikan pembongkaran. Komponen – komponen yang
diperhatikan.
2. Pasang pegas koil pada dudukannya di lower arm, perhatikan ujung pegas koil harus
berpasangan dengan alur pada dudukan bawah.
3. Kemudian pasang dongkrak di bawah dudukan lengan suspensi bawah, naikkan
sehingga pegas coil tertekan sedikit. Kunci dongkrak agar tidak turun.
4. Kemudian pasang alat pengepres pegas koil, dengan cara menkaitkan klem pengepres
pegas bagian atas pada upper arm dan klem pengepres pegas bagian bawah dengan pada
lower arm, lalu kencangkan baut pengepres pegas secara perlahan agar pegas dapat
terpasang sesuai dengan dudukannya.
5. Pasang ball joint atas dan steering knuckle
6. Pasang shock absorber, kemudian kencangkan mur pengikat shock absorber.
7. Kemudian lepaskan alat pengepres pegas coil.
8. Lalu turunkan dongkrak
9. Pasang stabilisator dan tie-rod
10. Kemudian pasang roda
11. Kembalikan alat dan bahan serta bersihkan tempat kerja.

IX. Kesimpulan
Dari hasil praktek yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Setelah melakukan praktik kami dapat melepas dan memasang suspensi independent
jenis pegas coil dengan cara yang benar, dapat menjelaskan cara kerja suspensi
independent Tipe Double Wisbone dengan pegas koil
2. Sistem supensi juga sangatlah mempengaruhi kestabilan dari sebuah kendaraan pada
saat berjalan di jalan yang bergelombang.
3. Pada komponen suspensi yang diperiksa terdapat kerusakan pada karet sehingga perlu
melakukan penggantian pada komponen.

Anda mungkin juga menyukai