PEMODELAN TRANSPORTASI
MATERI : 2
DOSEN :
S. NURLAILY KADARINI, ST, MT, IPM
2
Gambar Proses
perencanaan
Sumber: Tamin
2
Mengatur tata
ruang/tata guna Digunakan sebagai
lahan disuatu wilayah prasarana
(Nasional, Propinsi, K penghubung atau
abupaten/Kota) fasilitas pergerakan
SISTEM
PERGERAKAN
Pergerakan akan
timbul dengan
Digunakan untuk adanya penataan
mengelola semua ruang untuk kegiatan-
keterkaitan antar kegiatan tertentu
sistem kegiatan,
sistem pergerakan,
SISTEM
dan sistem jaringan KELEMBAGAAN
2
JALAN
REL
UDARA
AIR
2
2
2
Yang terlibat :
Sistem kegiatan :
Bappenas, Bappeda,
Pemda, Bangda
Sistem Jaringan :
Dep. Perhubungan,
Binamarga,
Sistem Pergerakan,
DLLAJ, Polantas,
Organda,
masyarakat
4
RTRWN SISTRANAS
N A S I O N AL
(Bappenas) (Dephub)
P R O V I N SI RTRWD SISTRAWIL
(Bappeda Prop) (Dephub Prop)
K A B / K O TA RTRWK SISTRAWIL
(Bappeda Kab/Kota) (Dephub Kab/Kota)
5 th 10-20 th 25 th
SHORT M ID D LE L ONG
PA ST P E R E N CA N A AN
• Tujuan :
• Memahami cara kerja sistem tersebut
• Meramalkan dampak lalu lintas beberapa tata guna lahan atau kebijakan
transportasi yang berbeda
• Tahapan hubungan antar sistem:
• Aksesibilitas : ukuran potensial atau kesempatan untuk melakukan
perjalanan
• Pembangkit /tarikan lalu lintas : bagaimana perjalanan dapat bangkit/ditarik
dari/ke suatu tata guna lahan
• Sebaran penduduk : bagaimana perjalanan disebar secara geografi di dalam
daerah kajian
• Pemilihan Moda Transportasi : menentukan faktor yang mempengaruhi
pemilihan moda transportasi untuk tujuan perjalanan
• Pemilihan Rute : menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan rute dari
setiap zona asal ke setiap zona tujuan
2
C B
Diketahui:
Diketahui: Ke-1 = 60 km
Ke-1 = 100 km Ke-2 = 50'
Ke-2 = 40' Ke-3 = Rp.8.000
Ke-3 = Rp.40.000
A
Diketahui: Diketahui:
Ke-1 = 20 km Ke-1 (l) = Jarak
Ke-2 = 60'
Ke-2 (t) = Waktu Tempuh
Ke-3 = Rp.10.000
Ke-3 (c) = Biaya Perjalanan
D
2
Bangkitan adalah jumlah pergerakan yang berasal dari suatu tata guna lahan
atau zona (lalu lintas yang meninggalkan suatu lokasi )
Tarikan adalah jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan
atau zona (lalu lintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi )
Bangkitan dan tarikan pergerakan tergantung pada:
1. Jenis tata guna lahan
2. Jumlah aktifitas pada tata guna lahan tersebut (hal 41) 28
Model sebaran pergerakan adalah model yang bertujuan untuk
mendapatkan dan meramalkan pola pergerakan yang terjadi
pada suatu daerah kajian yaitu besarnya jumlah pergerakan yang
terdistribusi dari suatu zona asal ke semua zona tujuan
Hasil model berupa matrik asal tujuan (MAT) atau matrik
perjalanan.
29
Zona 1 2 3 ... N Oi
Dd D1 D2 D3 ... DN T
Untuk setiap pasangan zona (I,d) berapa arus dari zona I ke zona d ?
Perencanaan Transportasi 31
Zona c
50
50 pergerakan
80 pergerakan
80
Zona a 180
Zona b
40 pergerakan
40 Zona d
32
Jika terjadi interaksi antara dua tataguna tanah, seseorang akan memutuskan
bagaimana interaksi tersebut dilakukan
Model ini bertujuan untuk Pelaku perjalan ( income,
menghitung besarnya kepemilikan kendaraan, social
jumlah pergerakan yang standing)
terdistribusi dari suatu zona Sistem tranportasi (perbedaan
asal ke semua zona tujuan waktu tempuh, perbedaan
beserta moda yang tingkat pelayanan, perbedaan
digunakan. biaya)
Dasar pemilihan moda :
Perjalanan (waktu, maksud,
dan jarak perjalanan).
jalan raya, jalan rel,
kapal/feri, pesawat.
Perencanaan Transportasi 33
Orang yang mempunyai
satu pilihan moda disebut
dengan Captive terhadap
moda tersebut.
Kendaraan pribadi
Zona i Zona d
Kendaraan pribadi akan
mengikuti rute tersingkat
A C D
ABCD
Angkutan umum A C
Angkutan umum akan
Zona i Zona d
memilih rute terpendek
dan tersingkat ABC
B
Perencanaan Transportasi 35
Model ini bertujuan untuk Pada tahap ini permintaan
mengetahui pilihan pelaku perjalan yang diperoleh
perjalan terhadap jalur melalui distribusi
antara sepasang zona pergerakan dibebankan
dengan suatu moda pada jaringan yang ada
perjalanan tertentu sehingga diperoleh
dengan hasil aliran besarnya volume lalu
kendaraan pada jaringan lintas yang membebani
transportasi. masing-masing ruas jalan
yang ada
Perencanaan Transportasi 36
E
B
D
Zona i Zona d
A
Jika arus lalu lintas berubah, rute tercepat untuk mobil dari
zona I ke zona d akan berubah. Rute tercepat akan berubah
dari ABCD menjadi ABED. Hal yang sama juga berlaku untuk
angkutan umum
Perencanaan Transportasi 37
Perencanaan Transportasi 38
Interaksi antara dua tata guna lahan dapat dilakukan
dengan cara :
a) Lewat telepon
b) Perjalanan/pergerakan
terjadi kepatuan pemilihan modaa
Jalan kaki
Angkutan : pribadi atau angkutan umum
Captive adalah orang yang hanya mempunyai satu
pilihan moda
Choise adalah orang yang dapat memilih moda.
Angkutan umum
Rute ditentukan berdasarkan moda transportasi yang
dipilih
Kendaraan pribadi
Bangkitan Tarikan
Tempat Kerja Bangkitan Tempat Kerja
Tarikan
a) Bangkitan pergerakan manusia :
1. Pendapatan
2.Pemilikan Kendaraan
3. Ukuran rumah tangga
4.Nilai Lahan
5.Kepadatan Daerah Pemukiman
6.Aksebilitas