LANDASAN TEORI
2.1. Umum
Sistem adalah beberapa komponen atau objek yang saling berkaitan (Tamin,
merupakan sistem pergerakan orang dan barang dari suatu zona asal ke zona tujuan
dengan menggunakan sumber tenaga, dan dilakukan untuk suatu keperluan tertentu
menyeluruh (makro) dapat dipecahkan menjadi beberapa sistem yang lebih kecil
(mikro).
sistem transportasi mikro. Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem transportasi
saling terkait, seperti yang terlihat pada gambar 2.1, antara sistem yang lebih kecil
(mikro), yaitu :
a. Sistem kegiatan.
d. Sistem kelembagaan
6
Sistem Kegiatan Sistem Jaringan
Sistem Pergerakan
Sistem Kelembagaan
Wilayah atau daerah studi yang dipilih dalam penelitian ini adalah
kelurahan- kelurahan yang ada dalam kecamatan Langke Rembong yang terbagi
dalam 20 kelurahan yaitu kelurahan Golo Dukal, Pau, Waso, Watu, Tenda, Carep,
Compang Carep, Laci Carep, Karot, Mbaumuku, Pitak, Lawir, Wali, Bangka
Leda, Rowang, Bangka Nekang, Poco Mali, Satar Tacik, Tadong, dan Compang
Tuke.
2.3.2. Zona
mewakili suatu wilayah tertentu yang memiliki karakteristik tertentu pula. Salah
satu hal yang mendasar pada proses pembagian zona adalah identifikasi sistem
kegiatan (guna lahan) yang signifikan terjadi diwilayah tersebut, dan identifikasi
tingkat keseragaman tata guna lahan yang diwakili oleh masing-masing zona.
(Tamin, 2000).
7
2.3.3. Sistem jaringan
simpul, yang semuanya dihubungkan kepusat zona. Ruas jalan dinyatakan dengan
dua buah nomor simpul di ujung-ujungnya. Beberapa ciri ruas jalan yang perlu
kapasitas dan hubungan kecepatan - arus diruas jalan tersebut. Ruas jalan dua arah
selalu dinyatakan dengan dua ruas jalan satu arah. (Tamin, 2000)
ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan
berinteraksi satu sama lain dan “mudah” atau “susah” nya lokasi tersebut
suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik kesuatu
c. Pemilihan moda, jika terjadi interaksi antara dua tata guna lahan maka akan
terjadi pergerakan lalu lintas antara kedua tata guna lahan tersebut. Salah
8
d. Pemilihan rute, pemilihan rute juga tergantung pada mode transportasi.
perjalanan, sebaran pergerakan, pemilihan moda, dan pemilihan rute, sering disebut
sebagai model agregat karena menerangkan perjalanan dari kelompok atau barang.
perjalanan/yang bermula dari suatu zona asal yang menyebar ke banyak zona tujuan
zona tujuan yang tadinya berasal dari sejumlah zona asal (Miro, F., 2005:89).).
ditimbulkan oleh suatu zona atau tata guna lahan persatuan waktu (Wells, 1995).
an interaksi antara tata guna lahan, jaringan transportasi, dan arus lalu lintas. Pola
spasial arus lalu lintas adalah fungsi dari tata guna lahan dan sistem jaringan
transportasi.
Pola sebaran arus lalu lintas antara zona asal ke zona tujuan adalah hasil dari
dua hal yang terjadi secara bersamaan, yaitu lokasi dan intensitas tata guna lahan
yang akan menghasilkan arus lalu lintas, dan pemisahan ruang, interaksi antara dua
buah tata guna lahan yang akan menghasilkan pergerakan manusia dan/ barang.
9
Contohnya: pergerakan dari rumah (permukiman) ketempat bekerja (kantor,
meningggalkan suatu zona atau yang menuju suat zona. Untuk setiap pasang zona
Perkiraan ini didapatkan dari model sebaran pergerakan. Model yang baik adalah
model yang mendekati kenyataan. Untuk model yang baik ada beberapa metode.
Pembahasan ini dibatasi pada metode analogi dan metode sistesis ( khususnya
gravity).
10
Masalah yang dihadapi dalam permodelan adalah frekuensi perubahan
data yang relatif tinggi, ketidaktelitian dalam menghitung (human error), serta
optimasi dari perhitungan. Masalah ini dapat diatasi dengan penggunaan program
pendek atau perencanaaan tanpa adanya perubahan aksesibilitas yang nyata dalam
T id =t id .E..........................................................................................(2.1)
Dengan :
Tid = pergerakan pada masa yang akan datang dari zona asal i ke zona tujuan d
Tid = pergerakan pada masa sekarang dari zona asal i ke zona tujuan d
E = tingkat pertubuhan
Metode tertua dan paling seluruh daerah kajian hanya ada satu nilai
11
2. Metode Average
T id =t id x ( E +2 D ).........................................................................(2.2)
i i
3. Metode Furness
T id =T id x Ei..................................................................................(2.3)
4. Metode Detroit
T id =t id x ( E +EE )
i d
............................................................................... (2.4)
5. Metode fratar
T id =t id . Ei . E d ( Li + Ld
2 )
.................................................................(2.5)
perjalanan dan biaya perjalanan. Model ini disebut model sintesis, karena analisis
digunakan adalah model gravity (GR) sangat sederhana. Model ini menggunakan
konsep gravity yang diperkenalkan oleh Newton (1686) yang dikembangkan dari
analogi hukum gravitasi, Newton menyatakan bahwa (Fid) gaya tarik atau tolak
antara dua kutub massa berbanding lurus dengan massanya, m1 dan m2 dan
berbanding terbalik kuadratus dengan jarak antara kedua massa tersebut (d id),
rumus:
12
F id =G
( M i+ M d
did 2 )
...............................................................................(2.6)
Dengan :
G =konstanta gravitasi
mi, md = massa
T id =K
( Oi + Dd
d id )
...........................................................................(2.7)
2
Dengan :
K = konstanta penyeimbangan
O = produksi perjalanan
a i=bd =1 → ∑ T id ≠ ∑ Oi ≠ ∑ T d........................................................(2.9)
13
1
b d=1 ↔ ai= → ∑ T id ≠ ∑ Oi ≠ ∑ D d .............................................................................. (2.10)
1
b d=1 ↔ ai= → ∑ T id ≠ ∑ Oi ≠ ∑ Dd ..........(2.11)
4. FCGR ( full constrained gravity model) atau model gravity dengan batasan
1
a i= → ∑ T id ≠ ∑ Oi ≠ ∑ Dd .......................(2.12a)
1
b d=1 ↔ ai= → ∑ T id ................(2.12b)
memilih moda yang akan digunakan, dengan kata lain pemilihan moda dapat
transportasi untuk perjalanan tertentu. Pemilihan moda (modal choice) dapat dilihat
j
i
14
Sumber : Tamin, 2000
Pada jaringan jalan yang ada atau pembebanan jaringan jalan dengan lalu lintas
antar zona yang memungkinkan lalu lintas lebih dari satu. Dengan tahapan ini dapat
dicari agar beban lalu lintas yang dipikul oleh jaringan jalan menjadi seimbang,
sehingga semua kapasitas jalan akan tercapai secara optimal. Hal ini juga dapat
menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan rute dari setiap zona asal dan ke
penumpang. Arus ini bergerak dari zona asal ke zona tujuan di dalam suatu daerah
tertentu dan selama periode waktu tertentu (Tamin, 1997). Dari pola perjalanan
tersebut dapat ditentukan zona - zona yang mengalami pergerakan tertinggi, sedang,
dan rendah.
Line). Garis keinginan adalah garis lurus yang menghubungkan asal dan tujuan
15
Gambar 2.5 Desire Line
Sumber : (Tamin,1997)
Ket: no 1: zona asal (rumah/pemukiman)
perjalanan (orang, barang, dan lain - lain) diantara zona -zona asal tujuan diwilayah
hasil perhitungan jumlah bangkitan atau tarikan perjalanan dari tahap sebelumnya.
Hasil keluaran tahap permodelan ini adalah berupa matriks asal tujuan (MAT) yang
16
Distribusi pergerakan dapat dipresentasikan dalam bentuk garis keinginan
Tujuaan (ke)
Zona
Zona 2 Zona J ... Total oi
1
Asal (dari)
Total dj D1 D2 Dj ... T
Ket:
Tij = sel matriks merupakan jumlah perjalanan dari suat zona asal ke 1
17
d
D j=∑ Oi=∑ D j=∑ ∑ T ij...............................................................(2.15)
i j i j
2.10. Kecepatan
bahwa kecepatan pada suatu jalur dapat diukur dengan membagi panjang dengan
lama waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut. Persamaan ditulis seperti
d
V = ........................................................................................................(2.16)
t
Dimana :
untuk mendaptakan kecepatan rata-rata pada ruas jalan yang dilalui oleh
pendekatan :
dari berbagai kendaraan dalam suatu titik pada jalan dalam suatu interval
Persamaan 2.17.
n
1
V r= ∑ Vi.......................................................................................(2.17)
n i−1
Dimana :
18
Vr = Kecepatan rata-rata waktu (km/jam)
∑ si
i−1
U= n ......................................................................................(2.18)
∑ mi
i−1
Dimana :
dilakukan oleh hampir semua orang adalah kecepatan rata-rata waktu (time
mean speed).
1. Waktu perjalanan.
19
Yaitu jumlah waktu yang di perlukan untuk menempuh jarak tertentu
2. Waktu pergerakan
Yaitu jumlah waktu yang digunakan untuk menempuh satu jarak tertentu
satu zona ke zona lainya. Metode yang digunakan adalah dengan metode
floating car method. Dalam metode ini kendaraan bergerak dalam arus lalu
lintas untuk mengumpulkan data waktu perjalanan dan jarak perjalanan dari
Dua orang termasuk sopir yang mengendarai sepeda motor atau mobil
kendaraan itu menghitung waktu yang ditempuh dari satu zona ke zona lainya
dengan menggunakan stop Watch serta jarak dari pusat zona satu ke zona
lainya adalah dengan menggunakan rute jalan utama. Survei ini dilakukan
untuk beberapa sampel saja karena banyaknya zona terbagi dalam daerah
studi.
S
V= ...............................................................................(2.19)
t
Keterangan:
20
S= jarak perjalanan (km)
representatif dari suat populasi. Jumlah sampel yang diperoleh dari rumus
matematis tersebut harus lebih kecil/sama dengan jumlah sampel yang telah
ada. Apabila tidak memenuhi persyaratan terus maka harus dilakukan survei
tempuh antara zona untuk semua zona yang ada dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
S
t= ..............................................................................................(2.20)
V
Keterangan:
representatif yaitu:
21
Rata – rata (mean) sampel
x= ❑ ............................................................................(2.21)
n
Dimana :
x = nilai rata-rata
xi = nilai sapel
n= jumlah sampel
Standar deviasi
s=
∑ (x−x)2 .............................................................(2.22)
n−1
se
se x = ....................................................................(2.24)
196
Di mana :
22
n= jumlah populasi yang tak terhingga (terbatas)
23
Perhitungan statistik untuk penentuan besar sampel
- x= ❑ .......................................................................(2.27)
n
- Standar deviasi
se =0 , 05∗mean paramet
24