Lazarus dan Folkman (Primaldhi, 2002) mengemukakan dua macam strategi coping, yaitu
problem focused coping dan emotion focused coping. Problem focused coping merupakan
tindakan yang dilakukan oleh individu untuk mencoba memecahkan masalah yang sedang
dihadapinya dengan melakukan perubahan terhadap dirinya dan lingkungannya. Sedangkan
emotion focused coping merupakan pikiran-pikiran atau tindakan-tindakan yang bertujuan
untuk mengurangi atau meredakan tekanan emosi yang ditimbulkan oleh stressor, sedangkan
kondisi obyektif yang menimbulkan masalah tidak ditangani. Strategi problem focused
coping paling banyak dilakukan untuk menghadapi stres terutama pada lingkungan akademik
(Hernawati, 2006). Mahasiswa ketika berhadapan dengan stressor maka mengalami suatu
penilaian (appraisal) yang selanjutnya akan melakukan coping untuk menangani stressor
tersebut agar tetap dalam keadaan stabil. Reaksi terhadap stressor bervariasi antara indidividu
satu dengan yang lain. Menurut Smet (Sumbayak, 2009), salah satu faktor yang
mempengaruhi
strategi
coping
ialah
karakteristik
kepribadian.
Individu
memiliki
pula. Tampilan gaya merespon mahasiswa terhadap stres merupakan cerminan kepribadian
yang dimilikinya.