Anda di halaman 1dari 23

PEMBAHASAN SOAL-SOAL

A. Kapal / Gudang

1. Data Kapal

- Nama kapal : KM. SAM II

- Bendera : Indonesia

- Nama Pemilik : PT.Pelayaran SAMAS

- Jenis Kapal : Container

- Panggilan Kapal : YGWH

- IMO : 8324438

- Ukuran Kapal :

1. Panjang Kapal : 52,67 M

2. Lebar : 9,50 M

3. PWT :

GT : 682 T

NT : 463 T

- Jenis Pelayaran : Dalam Negeri

- Jenis Operasi Kapal : Linear Service

- Jumlah Muatan : 48 Container

- Pelabuhan Asal : Kendari

- Pelabuhan Tujuan : Surabaya

2. DWT (Dead Weigth Tonnoge) yaitu kemampuan kapal untuk menampung

berat muatan termasuk ABK, bahan bakar, air tawar serta semua

perlengkapannya pada titik benam / garis air yang telah ditentukan.

46
3. Jumlah palka kepada tersebut mempunyai 2 (dua) ruangan / palka yaitu :

- Bagian bawah disebut in hold, untuk memuat Container

- Bagian atas disebut on deck, untuk memuat Container

4. Letaknya line kapal adalah pada lambung kiri/kanan tepat pada

pertengahan panjang kapal bila diukur dari haluan sampai keujung

buritan.

5. Fungsi load line adalah untuk membatasi muatan yang akan dimuat ke

kapal maupun diatas deck, maka dengan demikian keselamatan barang

dapat terjamin.

6. Apa yang dimaksud dengan alat-alat navigasi, sebutkan dan jelaskan

keagunan alat tersebut.

 Yang dimaksud dengan alat-alat navigasi adalah alat yang digunakan

oleh navigator atau para pelaut sehingga dengan bantuan alat tersebut

dapat menentukan posisi kapal pada jalur-jalur pelayanan yang benar.

Posisi kapal pada jalur-jalur pelayanan yang benar sehingga dapat

dapat berlayar aman dan selamat.

 Adapun alat-alat navigator tersebut sebagai berikut :

- Radar gunanya untuk melihat benda dari jarak jauh maximum 50-

60 kali.

- Kompas, gunanya sebagai petunjuk arah untuk memudahkan para

pelaut menentukan posisi haluan kapal sesuai dengan arah yang

telah ditentukan.

- Topdal, gunanya untuk mengukur kecepatan kapal dalam satuan

knots (mil/jam).

47
- Skesta, gunanya untuk mengukur kecepatan kapal dalam satuan

minus derajat.

- Mercusuar, gunanya untuk menunjuk tanda-tanda adanya suatu

pulau atau karang pada malam hari dengan menyalakan lampu suar

diatas menara.

- Perum, gunanya untuk mengukur kedalam laut

- Teropong, gunanya melihat jarak jauh

- Barometer, gunanya untuk mengukur cuaca

- Telegraph / telepon, gunanya melakukan hubungan antara kapal

dan dengan situasi pantai.

- Thermometer, gunanya untuk mengukur suhu

- Alat-alat pembaring, gunanya untuk membaring dikapal dengan

menggunakan mistar.

- Pesawat listrik isyarat, gunanya untuk memberikan isyarat.

- Marine chronometer, gunanya sebagai jam atau petunjuk waktu

yang tepat.

7. Buku-buku navigasi sebagai pembantu diatas kapal sebagai berikut :

a. Buku pasang surut yaitu kegunaannya untuk mengetahui atau melihat

datar pasang surut air.

b. Pelat laut adalah para yang melukiskan skema dan jalur-jalur pelayaran

dan tanda-tanda navigasi serta tempat-tempat yang dapat dilalui kapal.

c. Almanat nautika yaitu daftar perhitungan yang dipergunakan oleh

navigator yang gunanya sebagai dasar untuk menentukan posisi kapal

serta arah yang ditempuh oleh kapal.

48
d. Buku panduan bahari

e. Berita pelaut

f. Daftar suar dan daftar jaur-jaur pelayaran

8. Yang dimaksud dengan perlengkapan kapal adalah semua alat yang

digunakan diatas kapal kecuali badan kapal sendiri untuk dapat menjaga

kemungkinan bahaya yang timbul dilaut untuk keperluan keselamatan

pelayaran maupun keselamatan bongkar muat seperti :

a. Sleep motor

b. Skoci penolong

c. Baju renang

d. Rakit penolong

e. Alat-alat apung dari karet busa

f. Alat-alat pemadam kebakaran

9. Alat-alat penolong di atas kapal antara lain :

a. Sekoci penolong (ufe boat)

b. Rakit penolong (life raft)

c. Pelampung penolong (life bloy)

d. Rom penolong (life sacket)

e. Alat penolong lainnya (buoyant apparatur)

10. Kegunaan dari life boat yaitu menampung sejumlah penumpang atau

ABK. Apabila sewaktu-waktu kapal mengalami musibah dilautan.

Sedangkan pada kapal barang jumlah harus sebanyak 50 % dari jumlah

orang-orang yang berada dikapal dan perlengkapannya harus ada

didalamnya sebagai berikut :

49
a. Kemudi terpasang pada sekoci

b. 2 buah korek api yang kedap air tersimpan dalam kotak kedap air.

c. 1 pang dayung pada tiap bangku

d. Lantera minyak yang mampu menyeram 24 jam

e. Tiang layar yang berwarna jingga

f. Kompas tali pengaman yang mengelilingi sekoci

g. Jumlah makanan yang memenuhi syarat

h. 1 golongan minyak

i. 3 liter air tawar tersimpan dalam tempat yang kedap air

j. Cermin untuk isyarat disiang hari

k. Pisau lipat untuk memancing

l. Tali untuk menolong orang yang jauh dari sekoci

m. 2 bujana smoke signal

11. Perlengkapan life cat equipment diatas kapal ialah :

a. Alat-alat tali

b. Life jacket

c. Perlengkapan P3 K

d. Kompas

e. Dayung

f. Senter

g. Korek api

h. Sejumlah makanan

i. Pisau dan kapak

50
j. Dan lain-lain

12. Alat-alat pemadam kebakaran yang ada diatas kapal yaitu :

a. Permanen fire extinguisher yakni pemadam kebakaran tapi misalnya :

- Saluran-saluran pipa, hydrant dan nozzlenya

- Instalasi CO2

- Pesawat penunjang kebakaran (smoke detecting cabinet)

b. Portable fire exestinguiser yaitu pemadan kebakaran yang dapat

dipindahkan, misalnya :

- Soda acid extinguisher

- Foam extinguisher (pemadam dari busa)

- Dry chemical extinguisher (pemadam dari kimia)

- CO2 extinguisher (pemadam dari karbondioksida)

- Pemadam dari tetrachloride

13. Beberapa cara memadamkan kebakaran yaitu :

a. Memudahkan makanannya yaitu mengambil material

b. Mencekiknya yaitu mengambil diudara

c. Pendingan yaitu mengambil panasnya.

14. Jenis-jenis kebakaran panas :

a. Klas A yaitu system pembakarannya berupa arang dan abu

b. Klas B yaitu cairan tidak larut dalam air, misalnya : bensin, bensol dan

sebagainya.

c. Klas C yaitu cairan dengan titik nyala lebih kecil dan 170 o fahrentheit

dan larutan dalam air, misalnya : acetone, ethanol dan sebagainya.

51
d. Klas D yaitu cairan dengan titik nyala 170 o fahrentheit atau lebih dari

larut dalam air, misalnya : glistering, eihylene dan glukol dan

sebagainya.

e. Klas E yaitu kebakaran logam biasa misalnya : mangan, aluminium.

f. Klas F kebakaran listrik

15. Yang bertanggung jawab atas barang di atas adalah : nahkoda yang

dibantu oleh para mualim, sedangkan yang bertanggungjawab atas barang

di darat adalah :

a. Pada waktu proses stevedoring, cargodoring, delivery maka yang

bertanggungjawab adalah EMKL.

b. Pada waktu barang ditimbang dalam gudang yang bertanggung jawab

adalah perum pelabuhan.

c. Pada saat pengambilan barang maka yang bertanggungjawab adalah

pemilik barang sesuai dengan perjanjian.

16. Pekerjaan administrasi kapal yang ada hubungan dengan operasi kapal

yaitu :

a. Membantu jurnal book untuk laporan harian kapal

b. Membuat mate receipt yang ditanda tangani oleh mualim I

c. Memeriksa semua dokumen kapal.

17. Gambaran struktur organisasi di atas kapal, sehingga jelas hirarki dari

masing-masing organisasi dan jelaskan pula pembagian tugas masing-

masing organisasi, serta wewenang dan tanggungjawab diatas kapal

terlampir struktur organisasi di atas kapal terlampir.

52
STRUKTUR ORGANISASI DI ATAS KAPAL

NAKHODA

MUALIM I MASINIS I PERLENGKAPANN MARKONIS

MUALIM II MASINIS II

MUALIM III MASINIS III

MUALIM IV MASINIS IV

SERANG MANDOR

KELAS I JURU
MINYAK

JURU MUDI
Tugas masing-masing bagian di atas kapal :

o Tugas Nakhoda :

- Pemimpin kapal

- Pemegang kewibaan kapal

- Pegawai pencatatan kapal

- Jaksa atau pegawai kepolisian

- Notaris

o Tugas Mualim I

a. Memegang kewajiban dan tata tertib kapal

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi dari :

- Muatan

- Penumpang

53
- Bagasi

- Over vracht (bagasi lebih)

c. Penyusunan tata kerja diatas kapal

d. Bertanggungjawab atas pemeliharaan kapal dibagian luar dan

dalam.

e. Bertanggungjawab dan mengawasi inventaris navigasi dan

persediaan barang geladak.

f. Menagih utang tambang, uang pasasi dan over apabila ditempatkan

muatan tidak ada agen.

g. Bertanggungjawab atas penyusunan muatan dalam palka kapal dan

atas geladak.

h. Memimpin kegiatan kapal pada waktu keluar pelabuhan dan

penurunan jangkar.

o Tugas Mualim II

a. Melaksanakan penerimaan dan penyerahan muatan pada pelabuhan

yang tidak ada agen, demikian pula pada pengurusan dokumen

kapal kepada instansi pemerintah di dalam darah pelabuhan.

b. Mengadakan verifikasi lambung sesudah muatan atau bongkar dan

siap untuk berangkat.

c. Dapat memeriksa jalannya semua perlengkapan navigasi

d. Melaksanakan pengawasan dan persediaan air tawar dan

administrasi

e. Mengadakan pengawasan terhadap alat-alat pertolongan di atas

kapal, misalnya : baju renang, sokoci dan lain-lain.

54
f. Mengawasi bagasi penumpang kelas I, II, III bagi kapal

penumpang.

g. Memimpin pekerja diburitan setiap masuk keluar kapal ke dalam

dari daerah pelabuhan.

o Tugas Mualim II

a. Membantu mualim I menyelesaikan pelaksanaan administrasi dari :

- Muatan

- Penumpang

- Bagasi

- Bagasi lebih luas (over viacht)

b. Merawat alat-alat penolong yang bertalian dengan ketentuan

SOLAS (Safety Or At Sea atau Keselamatan Jiwa di Laut)

c. Merawat alat-alat pemadam kebakaran dan perlengkapannya.

d. Membantu nahkoda dianjurkan ketika kapal masuk atau keluar

daerah pelabuhan.

o Tugas Jurusan Muat

a. Melaksanakan aktifitas yang berkaitan dengan penyerahkan

muatan pada pelabuhan yang tidak ada agen, demikian pula pada

pengurusan dokumen.

b. Mengadakan verifikasi lambung sesudah muatan atau bangkai dan

siap untuk berangkat.

c. Dapat memeriksa jalannya semua perlengkapan navigarasi

55
d. Melaksanakan pengawasan dan persediaan air tawar dan

administrasi.

e. Mengadakan pengawasan terhadap alat-alat pertolongan di atas

kapal, misalnya : baju renang, sekoji dan lain-lain.

f. Mengawasi bagasi penumpang kelas I, II, III bagi kapal

penumpang.

g. Memimpin pekerja di buritan setiap masuk kapal penumpang ke

dan dari daerah.

o Tugas Mualim III

a. Membantu mualim I menyelesaikan pelaksanaan administrasi dari :

- Muatan

- Penumpang

- Bagasi

- Bagasi lebih luas (over viacht)

b. Merawat alat-alat penolong yang bertalian dengan ketentuan

SOLAS (Safety Or At Sea atau Keselamatan Jiwa di Laut)

c. Merawat alat-alat pemadam kebakaran dan perlengkapannya.

d. Membantu nahkoda dianjurkan ketika kapal masuk atau keluar

daerah pelabuhan.

o Tugas Jurusan Muat

a. Melaksanakan aktifitas yang bertalian dengan pekerjaan bangkai

atau muat terutama menjaga keamanan dan keselamatan barang

yang ada dalam palka, di atas deck yang akan diturunkan.

56
b. Mengawasi kesiatan juru tally

c. Meneliti time sheet dari stevadoer dan angka-angka tally sheet

d. Membantu mualim I dalam menangani administrasi muatan.

o Tugas Seorang Serang

Adalah selaksanakan perintah harian dari mualim I yang berhubungan

dengan perbaikan semua kejadian mengenai mesin-mesin dan

peralatan teknik dalam kapal.

o Tugas Masinis I

Bertugas mengkoordinasi bawahannya sebagai kepala kamar-kamar

mesin (KKM) yang langsung mempertanggungjawabkan kepada

nahkoda, misalnya hal pengawasan mesin dan perubahan macetnya

mesin.

o Tugas Masinis II

Adalah membagi tugas bawahnya dalam kamar mesin pada setiap hari

kerja.

o Tugas Masinis III dan IV

Adalah membantu perwira yang lain terutama dalam perbaikan dan

pemeliharaan motor dan perlengkapannya serta kebersihan kamar

mesin.

o Tugas Mandor

Membantu langsung masinis atasan yang berhubungan dengan

pemeliharaan motor dan perlengkapannya serta kebersihan kamar

mesin.

57
o Tugas Oliman

a. Melayani kebutuhan dalam minyak pelician, bahan bakar segala

pekerjaan atas perintah atasan.

b. Mengisi bahan pelumas pada motor sesuai dibutuhkan motor

c. Membersihkan motor dan kamar setiap saat.

o Tugas Juru Mudi

Mengemudi kapal sesuai dengan yang diperintahkan perwira kapal.

o Tugas Markonis

Mengirim dan menerima berita yang dipancarkan oleh kapal maupun

stasiun radio pantai demikian pula untuk menerima berita dari kapal-

kapal.

o Tugas Kelas I

Mengemudikan kapal sesuai dengan perintah dan membersihkan kapal

dari sisa kotoran muatan atau sampah.

o Tugas Bagian Perkapalan

a. Memegang kewibaan dan tata tertib dalam tugasnya

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi dari :

- Inventaris dari semua kamar penumpang dan perwira

- Persediaan makanan penumpang dan perwira

- Menyusun tata kerja dari administrasi koki dan pelayanan

o Tugas Pelayanan

Melayani penumpang pada waktu makan serta menyediakan makanan

dan minuman dengan sebaik-baiknya untuk perwira kapal.

58
18. Syarat-syarat yang diperlukan untuk bekerja di atas kapal :

a. Memiliki ijazah laut untuk perwira

b. Memiliki Surat Keterampilan Pelaut (SKP)

c. Memiliki Surat Perjanjian Kerja Laut (PKL)

d. Memiliki buku pelaut

19. Klafikasi ijazah yang diperlukan untuk bekerja di atas kapal :

a. Nahkoda : MPT, MPI, MPB III, MPB II, MPB I

b. KKM : MMD, AMK 15, AMK A, AMK B, AMK C

c. Radio Operator : CLTP, CI, CII, CIII

d. Mualim I, II, III, IV : MPT, MPI, MPB III, MPB II

e. Masini I, II, III, IV : MMDVD, AMK 15

20. Apabila nahkoda berhalangan, maka yang berhak menggantikan tugasnya

mualim I, dengan persetujuan dewan kapal dan perusahaan pelayanan

yang bersangkutan demi kelancaran pelayanan.

21. Dalam organisasi di atas kapal yang berhubungan dengan jurusan

ketatalaksanaan pelayanan niaga adalah :

a. Chief Stewart (badan pembukuan)

b. Foard Captain (jurusan muatan)

c. Mualim II dan hal membuat stowageplan

d. Kerani (lading dark) dalam hal ini :

- Menyelenggarakan surat menyurat kapal

- Membayar gaji para ABK

- Membuat daftar ABK

59
- Dan lain-lain yang ada hubungannya dengan administrasi di atas

kapal.

22. Pekerjaan administrasi kapal yang ada hubungannya dengan operasi kapal

yaitu :

a. Membuat jurnal book untuk ditandi harian kapal

b. Membantu mata receipt yang ditanda tangani oleh mualim I

c. Memberikan semua dokumen kapal

23. Tindakan-tindakan yang dilakukan diatas kapal untuk mencegah kerusakan

suatu muatan adalah :

a. Ruangan palka harus terawat dengan baik

b. Mengatur penyaluran udara palka

c. Memisahkan barang yang mempunyai sifat yang berbeda

d. Memasang alat penyangga untuk mencegah robohnya muatan dalam

palka.

e. Menyediakan ruangan pendingin bila barang-barang memerlukan

pendingin.

24. Jenis muatan yang berbahaya dan cara pemadamnya di atas kapal adalah :

- Bahan-bahan peladak

- Larutan kimia yang muda terkabar

- Cairan dan gas-gas yang mudah terbakar

- Bahan-bahan yang jika terkena air mengeluarkan gas-gas yang muda

menyala.

- Zat-zat yang menimbulkan bahaya penularan.

Cara pemuatan atau pemadamannya di atas kapal yaitu :

60
a. Pada kapal besar, barang bahaya harus ditempatkan dalam ruang

khusus.

b. Apabila dimuat di atas deck maka harus diberi tanda kemudian

dijauhkan dari gangguan awak kapal dan penumpang.

c. Harus memperhatikan jenis barang bahaya, melihat merk dan tanda

pada pembungkus barang tersebut.

d. Menempatkan, harus disesuaikan dan dipisahkan dari pemasangan alat

bongkar muat dan harus mengikuti petunjuk yang pembungkusnya

barang-barang berbahaya.

25. Untuk muatan yang dimaksudkan dalam bakasi atau karung yaitu :

a. Sebelum memuat, palka harus diberikan dunrage

b. Polka harus dibersihkan sebelum memuat

c. Untuk mengangkut barang-barang tersebut dipergunakan palet, jalan-

jalan dan sling.

d. Dilambung kapal dipasang jala-jala untuk menahan barang yang

terlepas dari sling sehingga tidak terjun ke laut.

e. Sebelum peti-peti disusun di dalam palka harus sudut-sudut ruangan

palka kapal untuk menghindari broken stowage.

26. Barang dapat dimuat di atas geledak apabila ruang muat sudah tetap load

line belum maksimum, cara memuatnya :

- Muatan harus dilangsungkan (diikat)

- Tidak boleh menghalangi juru mudi

27. Mengenai muatan curah :

a. Sebelum memuat palka harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran

61
b. Diberika dunnage pada palka yang hendak dimistri

c. Cargo batten harus dibuka

28. System container adalah peti kemas yakni suatu pengapalan barang yang

dilakukan dengan menggunakan peti kemas, dimana dengan menggunakan

system ini dapat memudahkan dan cepat pelaksana bongkar muat.

29. Yang dimaksud dengan container adalah sebuah peti bentuk persegi

panjang terdiri dari berbagai ukuran, terbuat dari plat baja menggunakan

pintu serta dapat dikunci atau digembok.

30. Ada beberapa sifat yang perlu diketahui yaitu :

a. Muatan cair

b. Muatan gas

c. Muatan padat

31. Ada beberapa hal yang penting menyebabkan terjadinya keterlambatan

baik pemuatan maupun pembongkaran di atas kapal atau dipelabuhan

yaitu :

a. Kondisi yang tidak memungkinkan

b. Keterlambatan shipper memasukkan barangnya kedalam gudang

c. Keadaan cuaca yang tidak dapat dihindari

d. Kurang lengkapnya peralatan bongkar muat

32. Cara mengatasi hal tersebut di atas adalah :

a. Membuat rencana kerja yang baik

b. Mempersiapkan peralatan yang baik mengenai bongkar muat demi

lancarnya aktivitas tersebut.

62
c. Menciptakan komunikasi yang baik antara pengirim barang dan

pengangkutan.

33. Persiapan-persiapan di atas kapal tersebut pemuatan dilakukan :

a. Membersihkan palka dari sistem muatan terdahulu

b. Menentukan alokasi pemadatan dan penempatan sesuai dengan

stowage plan.

c. Mempersiapkan alat dan tenaga ahli dalam pelaksanaan bongkar muat

34. Cara-cara pemuatan dan bongkar barang

a. Cara pemuatan barang :

- Pintu palka dibuka

- Palka dibersihkan dari kotoran

- Chief officer atau super cargo bersama stevedore memperhatikan

keadaan palka dan jenis muatan.

- Sebagaian buruh di dermaga untuk mengikatkan sling pada takle

kapal.

- Pengangkutan harus hati-hati agar muatan tidak rusak karena jatuh

atau tersentuh lambung kapal.

b. Cara pembongkaran kapal

- Pintu palka dibuka

- Mualim I bersama stevedore memperhatikan posisi palka serta

keadaan muatan.

- Pembantu siap menjalankan Alat bongkar/muat

- Sebagaian buruh di dalam palka itu ditugaskan untuk menyusun

barang-barang di atas sling untuk dikaitkan pada muatan.

63
- Stevedore atau pembantunya siap menggerakkan Derek untuk

mengangkat muatan yang dibongkar.

- Bilamana barang tidak melalui gudang maka sebagaian buruh siap

di atas truck untuk membuka sling ikut menyertai barang tersebut.

- Kalau barang melalui gudang maka buruh mengangkat barang-

barang dengan forklif atau dengan rapi di dalam gudang laut yang

telah disediakan.

35. Dokumen-dokumen yang diperlukan pada waktu pemuatan barang atau

sebaliknya adalah :

a. Bill of lading

b. Mate receipt sebagai bukti penerimaan barang di atas kapal.

c. Shipping order untuk mengetahui jumlah muatan yang akan dimuat di

atas kapal.

d. Manifest untuk mengetahui jumlah keseluruhan barang yang diangkut

kepelabuhan.

36. Tugas dan tanggung jawab stevedore dalam pelaksanaan pemuatan dan

bongkaran barang adalah :

a. Tugasnya adalah :

- Mengawasi barang-barang sampai tersusun rapi dalam palka sesuai

dengan stowage plan.

- Mengawasi pembongkaran dan pemuatan barang-barang dari dan

kedermaga atau tongkang.

- Memindahkan barang-barang bongkaran dari tempat penimbunan

ke dalam gudang atau sebaliknya.

64
b. Tanggung jawab :

- Bertanggungjawab atas kerusakan barang-barang yang terjadi

selama bongkar muat.

- Bertanggungjawab atas kerusakan barang karena terbentur antara

muatan satu dengan yang lainnya atau lambung kapal sehingga

barang pecah atau jatuh ke laut.

37. Prosedur pemasukan barang dalam gudang :

Shipper atau ekspedisi muatan kapal laut dapat mengirim barangnya

sendiri dengan mengurus dokumennya serta barang dikirim, dibuatkan

daftar nama barang atau AVI (Angure Van In Landing) atau DMB (Daftar

Muatan Barang) dan diserahkan kepada perusahaan pelayaran bagian

muatan masuk untuk diproses pengurusan selanjutnya tentang biaya yang

harus dibayar EMKL.

Setelah itu EMKL memasukkan barangnya ke gudang dan kepala gudang

memberikan resi gudang yang menjadi tanda bukti penerimaan barang di

dalam gudang oleh kepala gudang.

Tetapi sebelum barang masuk ke dalam gudang, barang tersebut harus

diperiksa apakah sesuai dengan yang tercantum pada dokumennya atau

tidak. Dan kalau perlu harus ditimbang ukuran apabila meragukan dan

diawasi dari pihak bea cukai, petugas KPLP dan KP3 daerah pelabuhan.

Serta penempatan barang di dalam gudang harus diperhatikan mengenai

senyawa atau jenis barang yang dapat berdekatan dan berbau mengganggu

barang lainnya.

65
Dengan masuknya barang dalam gudang maka barang tersebut menjadi

tanggungjawab kepala gudang dan jika barang itu rusak dan hilang untuk

barang ekspor harus dilengkapi dengan PEB (Pemberitahuan Ekspor

Barang) dari insntansi yang ditentukan misalnya Sucopindo dan lain-lain.

38. Struktur organisasi dalam gudang serta wewenang dan tanggungjawab dari

masing-masing bagian.

Dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Kepala Gudang

Wakil Kepala Gudang

Krani Staple Unit Material Keamanan

a. Kepala gudang

- Sebagai pemimpin pelaksanaan dinas penggudangan

- Memberikan petunjuk pelaksanaan dinas perdagangan

- Bertanggungjawab terhadap perusahaan perlayaran tentang barang-

barang yang rusak dan hilang.

b. Wakil kepala gudang

- Mengganti kepala gudang bila ia sedang berhalangan dilapangan

c. Krani

- Menerima dan mencatat barang yang keluar masuk gudang

66
d. Staple

- Menstapel atau menyusun barang ditimbulkan dalam gudang serta

memperbaiki susunan barang yang dibongkar.

e. Unit material

- Bertugas menjalankan semua alat bongkar muat seperti foeklif

termasuk memeliha dan memperbaikinya.

f. Keamanan

Bertugas mengawasi dan menjaga keselamatan barang-barang yang

berada di gudang.

39. Alat-alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan gudang :

- Forklift

- Timbangan

- Meteran

- Cran darat

- Gerobak atau kereta dorong

40. Prosedur dan cara kerja dalam gudang adalah :

a. Pekerjaan harus mempunyai perencanaan yang tepat

b. Adanya pengawasan yang ketat dan tepat

c. Adanya kerja sama yang baik antara setiap karyawan

41. Prosedur pengeluaran barang dari dalam gudang

Unit muatan impor

a. Apabila penerimaan barang telah menerima konsumen yang

dikirimkan oleh pengirim, maka konsumen tersebut oleh agennya

67
kepada perusahaan pelayaran untuk ditukarkan dengan DO (dilvery

order).

b. Setelah menerima barang memperoleh D/O maka consignee atau si

penerima barang pergi ke dalam gudang yang disebutkan dalam D/O

untuk kepala gudang, diserahkan selanjutnya setelah selesai mufakat

maka D/O dapat ditahan dan diganti dengan jaminan, setelah ongkos

pelabuhan pemuatan (OPP) dan jasa penimbunan serta punggutan

lainnya, maka barang dapat dikeluarkan dari gudang laut dan

selanjutnya menuju gudang shipper untuk diedarkan kepasaran bebas.

42. Sehubungan dengan flow of good dengan alat-alat kerja yang saya tempat

PKL, maka alat-alat sudah dapat memadai, hanya tinggal mempergunakan

semua fasilitas yang ada secara efisien dan efektif.

43. Saran-saran saya dalam rangka perbaikan prosedur atau pun secara teknis.

- Perlu peningkatan pengawasan secara tegas terhadap personil yang

terlibat dalam hal kelancaran arus barang tersebut.

- Mengetahui teknis penanganan suatu barang karena ada beberapa

barang yang memerlukan penanganan khusus.

- Penggunaan fasilitas maupun peralatan hendaknya sebaik mungkin

agar dapat menciptakan kepuasan terhadap para pengguna jasa

tersebut.

68

Anda mungkin juga menyukai