Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penulis memaparkan tentang istilah – istilah dari teori – teori yang


berhubungan dengan pembahasan karya tulis, menggunakan kajian kepustakaan
yang relevan dengan masalah penelitan bertujuan mengumpulkan data dan
informasi atau pendekatan yang pernah berkembang yang bersumber dari
referensi buku – buku juga observasi selama penulis melaksanakan praktek

2.1 Pengertian Bongkar Muat

Bongkar muat adalah kegiatan perpindahan barang dari moda transportasi


laut ke moda transportasi darat atau sebaliknya yang meliputi kegiatan
(stevedoring,cargodoring,delivery operator).

a. Stevedoring
adalah kegiatan membongkar barang dari palka kapal ke dermaga /tongkang/
truck atau sebaliknya memuat barang dari dermaga/tongkang /truck ke palka
kapal dengan menggunakan crane kapal atau alat lain.

b. Cargodoring
adalah kegiatan melepaskan atau mengeluarkan barang dari sling (ex.tackle)
di dermaga sisi lambung kapal,mengangkut dari dermaga dan menyusun I
gudang atau lapangan lini I kegiatan sebaliknya

c. Receipt Delivery Operation


Receiving adalah menerima barang dari kendaraan di depan pintu
gudang/lapangan penumpukan sampai barang tersusun di gudang /lapangan
penumpukan
Delivery adalah kegiatan menyerahkan barang dari penumpukan di gudang
/lapangan sampai tersusun di atas kendaraan pengangkut.

5
6

2.2 Pengertian kapal


Menurut Peraturan Menhub PM 60 Tahun 2014 Bab 1, Pasal 1 definisi
kapal. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu,yang
digerakkan dengan tenaga air,tenaga mekanik,dan energi lainya ,ditarik ,termasuk
kendaraan yang berdaya dukung dinamis,kendaran dibawah permukaan
angin,tenaga mekanik,dan energi lainya,ditarik atau ditunda,termasuk kendaraan
yanng digunakan untuk keperluan transportasi antara pulau maupun untuk
kepulawan eksploitas hasil laut,harus memenuhi persyaratan kelayakan laut.
Adapun kelayakan laut kapal adalah kendraan kapal yang memenuhi persayaratan
keselamatan kapal pencegahan pencemaran perairan dari kapal,pengawakan garis
muat pemuatan kesejahteraan awak kapal, dan kesehatan penumpang status
hukum kapal maka kapal merupakan salah satu sarana transpotasi yang sangat
penting,terutama bagi negra maritim ,terutama negara Indonesia.
Kapal adalah sarana transpotasi di laut,sungai,danau yang dilengkapi
tenanga penggerak sendiri yaitu tenaga penggerak mekanik/mesin.
(Bongkar&Operation Compliance,2015 )
Kapal Tenker adalah kapal laut jenis ini untuk mengangkut cairan , karena
muatan cair bisa bebas bergerak kebelakang/ kedepan, kiri/kanan yang
membahayakan stabilitas kapal,maka ruangan kapal dibagi dalam beberapa
vertikal yang berupa tanki-tanki selain aman untuk stabilitas kekutan tekenan juga
dipecah menjadi kecil-kecil sehinga banyak pipa-pipa dan kelengkapn
pompa.Suwarno (2011 :131)
Kapal merupakan salah satu sarana transpotasi yang sangat penting,
khususnya bagi negara maritim seperti negara kita. Disuatu negara, kapal memang
memiliki peranan yang paling membentukan dalam pelayarn nasional dan pernah
pelayaran sangat mengaruhi bagi kehidupan sosial ekonomi penduduknya
Demikian juga bagi kepetingan adminstarsi pemerintah pada umumnya ,serta
dalam rangka pertahanan negara,perana pelayaran sangatlah penting.
7

2.3 Peralatan Pengukur Dan Tabel Perhitungan

1. Sounding Tape Stanless Stell

Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur Ullage (jika unjung


bandulrata ) dan innage/ Deeping (jika ujung bandul runcing ) antara bandul dan
tempatnya ada satu ring joint connection setelah itu terpasang boundingcable
pada body sounding tape, dan terbuat dari material bahan kuningan sehingga berat
atau tidak melayang didalam minyak.untuk panjang bandulnya 165 cm.

Gambar 2.1
Sounding Tape Stanless Stell

2. Temperatur Dalam

Temperatur dalam digunakan untuk mengukurtemperatur di dalam tanki


dengan skala -10oC s/d 100 0C angka sekala tercetak pada body termperatur dan
terdapat mangkok yang berguna untuk mempertahankan suhu cargo atau bongkar
sanpai di
8

Gambar 2.2
UTI (Ullage Temprature and Interface )

3.Temperatur Laut

Temperatur laut digunakan untuk mengatur terpantur cargo atau bongkar


yang terletak di dalam Hydro jar/gelas Duga yang bersama dengan
Density0C,Dengan skala-10 s/d 1000C Angka skela pada body temperatur bukan
di dalam

Gambar.2.3
Alat ukur suhu tangki temperatur laut
9

4 . Density 150C

Density 150C alat yang dinggunakan untuk mengatur temperatur Density


yang diletakan didalam Hydro Jar/gelas Duga yang bersamaan dengan temperatur
luar dengan skala 0.650

Gambar.2.4
Alat pengukur temperatur density 150C

5. Battom Oil Sampler

Battom Oil Sampel adalah alat yang digunakan untuk mengambil sample
cargo didasar COT termasuk free water, berbahaan non spark yang pada bagian
bahwa terhadap chuck sebagian alat untuk mengambil sample cargo,bongkardan
free water.

6. Hydro jar/Gelas Duga

Hydro jar/ Gelas Duga adalah alat yang di gunakan sebagai tempat
mengukur Density dan Temperatur.

Gambar.2.5
Hydro jar / Gelas Duga
10

7. Oil Sampling Can

Oil Sampling Can adalah alat yang di gunakan mengambil sampel cargo /
bongkar didalam COT, umumnya dibuat dari bahan kuningan atau tembaga ( non
spark) dengan tutup berbahan gabus dan terdapat pemberatan di bagian bahawa

Gambar.2.6
Oil Sampling Can

8. Buku Table ASTM D-1250 PT.PERTAMINA

Pedoman yang digunakan PT.PERTAMINA PATRA NIAGA untuk


perhitungan tenki pada kapal maupun tanki darat mengunakan Tabel ASM D-
1250 NO.52,53,54 dan 57 sebagai berikut :

a. Tabel 52 untuk mendapatkan Volume Conversioan factor


b. Tabel 53 untuk mendapatkan Denstiy 15oC
c. Tabel 54 untuk mendaptkaan Volume Correction factor
d. Tabel 57 untuk mendapatkan weight Conversion factor
11

Gambar.2.7
Buku Tabel ASTM D- 1250 No 52,53,54 dan 57

2.4 Jenis-Jenis Dokumen Muatan

1. Surat Muatan bill of lading (B/L)


Surat muatan/bill of lading adalah suatu tanda terima penyerah barang
yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda bukti pemilikan
atas barang untuk di serahkan kepada penerima marang. Dokumen dari pihak
pengangkutan merupakan dokumen yang dilakukan oleh pengakut berkaitan
dengan kegiatan pengangkutan barang yang dilakukanya.terbagi atas
dokumen yang di buat di pelabuhan pemuatan (surat Muatan,manifest, dan
resi gudang ) dan dokumen yang di keluarkan dipelabuhan tujuan (delivery
order,Notice dan Loding Order)
2. Manifest
Manifest kapal merupakan dari semua barang yang ada di dalam kapal
untuk di anggkut ke suatu pelabuhan tujuan pembongkaran dimna data dari
manifest berasal dari bill of loading yang di keluarkan oleh pengangkut.jika
pelabuhan pembongkaran muatan di pelabuahan CPO Kabil manifest harus
di sediakan oleh pengangkut dan merupakan m,eninggalkan pelabuahan
12

3. Delivery Order

D/O di sediakan oleh pengangkut di pelabuhan tujuan di berikan oleh


penerima barang sebagai pengganti surat muatan asli untuk mengambil
barang di lokasi yang ditunjukan oleh pengangkut . D/O di sediakan oleh
pengangkut di pelabuhan tujuanya di berikan oleh penerima barang sebagai
pengganti surat muatan asli untuk mengambil barang di lokasi yang
ditunjukan oleh pengankut

2.5 Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Penanganan Kapal Bongkar Muat

Kegiatan pengawasan dan kapal tanker bongkar pada Batam dapat berjalan
lancar,maka berkerja sama dengan pihak-pihak terkait. Adapun pihak-pihak yang
terkait antara lain :

1. Surveyor
Adalah seorang yang memiliki keahlian khusus dibidang jasa surveyor
atas dasar disiplin ilmu dan memiliki sertifikasi profesi yang diterbitkan
Lembaga Sertifikasi yang telah terakredifikasi serta mempunyai
pengalaman dibidang Survey tertentu yang melakukan kegiatan survey
untuk mendapatkan kebenaran nyata atas obyek yang disurvey. Peran
Surveyor antara lain :
a. Mempercepat penyelesaian claim
b. Mecegah kerugian atas muatan
c. Memperkecil timbulnya dispute dalam pandangan
d. Sebagai investigator
e. Menjaminkan kuliatas dan kuakitas barang yang dirtasksikan
f. Membantu pemerintah dalam mengawasi standar mutu barang dan
mencegah penyeludupan
Saat berada di kapal tugas Surveyor yaitu:
a. Mencatat waktu saat kapal tiba
13

b. Periksa kembali apakah semua perlengkapan/ sarana sudah berda di atas


kapal semunya
c. Setelah di kapal, usahakan menemui kapten (master) tentang maksud
kedatangan kita
d. Setelah kapal sandar,lakukan diskusi dengan chief office,loading master
untuk membicarakan hal-hal nominal kapal,loading prosedur (stop
kapal atau darat ) flow rate perjam,penempatan shore line cargo di
kapal
Ambil data draft kapal masing-masing untuk draft depan dan draft
belakang (draft forward dan draft afterward )
e. Lakukan pengecekan tanki yang akan di muat (tanki inspektion) secara
visual bersama-sama chief officer dan loading master untuk
meyakinkan bahwa tanki-tanki yang akan di loading benar-benar bersih
dan kering (jika di siang hari harus bisa menggunakan pantulan cahaya
kaca/ cermin atau plat yang bisa memantulkan cahaya)sebaliknya
lakukan sounding terhadap cahaya). Yakinin bahwa dalm tanki-tanki
tidak ada cairan
f. Lakukan penyelengaraan (sealing) terhadap sea chest valve di pump
room,agar pada saat loading valve tersebut selalu dalam keadaan
tertentu
2. PT.Pertamina (Persero)

PT.Pertamina (Persero) bertugas dalam mengadakan dan memonitoring


arus perpindahan minyak.juga melakukan transferunit juga melakukan transfer
bongkar mupun cargo atas perintah bongkar perpindahan arus minyak yang terjadi
di terminal khusus ke refinery ditampung semantara tanki-tanki darat yang
berbeda di sekitar terminal khusus sebelum dipindah ke pengolahan minyak
mentah maupun produk-produk BBM dan Non BBM.Bagian ini dipimpin oleh
seorang yang sudah ahli dibidang pengelolaan perpindahan arus minyak dengan
sebutkan Loading Expo.
14

3. Loading Master

1. Tugas Dan Tanggung Jawab Loading Master

a. Mengawasi teknik pembongkaran / pemuatan BBM dari ke kapal

b. Menghitung dan mengesahkan jumlah muatan sesuai hasil pengukuran


bersama-sama pihak kapal
c. Memriksa mutu BBM secara visual dan mengirimkan contoh ke
laboraturatur bila diperlukan
d. Mengadakan perjanjian pembongkaran / pemuatan BBM dengan pihak
kapal
e. Meneliti dokumen muatan
f. Mencatat kegiatan pada saat di atas kapal

2.6 GAMBARAN UMUM OBJEK PENULISAN


Awalnya di tahun 1997, Perseroan didirikan dan terdaftar dengan nama PT
ELNUSA HARAPAN. Kemudian pada tahun 2004, didirikanlah PT PATRA
NIAGA sebagai perusahaan yang khusus bergerak di bidang usaha sektor hilir
industri minyak dan gas (MIGAS).
Pada tahun 2011, satu per satu logo anak perusahaan PT Pertamina
(Persero) yang bergerak di bidang Pemasaran dan Niaga mulai dibenahi, termasuk
logo dan nama perusahaan PT Patra Niaga yang berubah menjadi PT Pertamina
Patra Niaga. Perubahan logo mencerminkan kemauan yang kuat dari seluruh insan
Patra Niaga untuk terus tumbuh dan berkembang serta menjadi yang terunggul.
Nama Pertamina Patra Niaga sendiri merupakan kombinasi dari nama Pertamina
dan Patra Niaga mencerminkan dua hal yang diminta oleh mitra Patra Niaga. Para
mitra usaha kami berharap bahwa perubahan logo ini dapat menjadikan layanan
Patra Niaga lebih fleksibel, lebih baik, dan harga lebih kompetitif. Ketiga hal
tersebut merupakan cerminan brand equity Pertamina Patra Niaga. Dengan
tampilan logo baru tersebut kami yakin akan bisa meningkatkan kepercayaan
konsumen dan para mitra usaha.
15

Saat ini bidang usaha PT PERTAMINA PATRA NIAGA mencakup


perdagangan BBM, pengelolaan BBM, pengelolaan armada/fleet, dan pengelolaan
depot
Selain itu, di tengah persaingan pasar saat ini Perseroan terus
mengupayakan berbagai strategi efisiensi baru serta upaya pembenahan organisasi
secara menyeluruh guna memperkuat posisinya agar bisa terus berkiprah di
kancah industri MIGAS nasional maupun global. Tata nilai unggulan PT.
Pertamina Patra Niaga selalu berpegang teguh pada Tata Nilai Unggulan
Perseroan sebagai pedoman dalam mewujudkan Visi dan Misi Perseroan. Nilai-
nilai tersebut kami sebut dengan SPIRIT yaitu :
a. Service Excellence
Berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan
berdasarkan prinsip 4 T (tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah, tepat
tempat).
b. Pursue Growth and Market Aggressively
Berorientasi meningkatkan pangsa pasar dan aktif mengembangkan
peluang bisnis di setiap kesempatan.
c. Innovative and Competitive
Berperan aktif dalam mengembangkan gagasan baru untuk meningkatkan
daya saing usaha.
d. Risk Awareness
Mempertimbangkan dan mengelola risiko dalam setiap perencanaan,
tindakan, dan pengambilan keputusan
e. Integrity
Menjunjung tinggi nilai kejujuran dan menghindari benturan kepentingan
serta tidak menoleransi praktik gratifikasi dengan berpedoman pada asas-
asas tata kelola korporasi yang baik (Good Corporate Governance).
f. Team Work
Mengutamakan kerjasama antar pekerja dan sinergi antar fungsi dalam
mencapai tujuan perusahaan
16

2.7 VISI DAN MISI PT.PERTAMINA PATRA NIAGA


1. VISI
Menjadi Perusahaan Trading Energi dan Manajemen Logistik Kelas Dunia.

2. MISI
a. Mendukung upaya peningkatan market share fuel trading Pertamina Group
melalui layanan total solusi untuk meningkatkan value of customer.
b. Meningkatkan efisiensi Perusahaan di segala lini.
c. Memiliki SDM yang profesional dan kompetitif dalam bidangnya serta
memberikan kesejahteraan para pekerja.
d. Memiliki kemandirian keuangan untuk mendukung kegiatan operasional
dan kebutuhan investasi.
e. Peningkatan aset mandiri untuk mendukung pencapaian profit Perusahaan.
f. Meningkatkan daya saing produk dengan memperoleh sumber yang
kompetiti
17

2.8 STRUKTUR ORGANISASI PT.PERTAMINA PATRA NIAGA DI


PELABUHAN CPO KABIL (BATAM

Gambar 2.8
Sumber : PT. Pertamina Patra Niaga Batam
18

2.9 Tugas Masing –Masing BagianPT.Pertamina patra niaga


a. Supervisor Operasional / Kepala Depo Pt.Pertamina Patra Niaga
Tanggung jawab dan deksripsi kerja:
1) Menegakkan disiplin kerja di semua bagian dalam depo sesuai aturan yang
diberlakukan
2) Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional depo
3) Bertanggung jawab terhadap seluruh asset depo baik fisik maupun non fisik
4) Bertanggung jawab terhadap profit depo
5) Bertanggung jawab terhadap pengontrolan keuangan depo (bukan otorisasi)
6) Mengawasi dan memastikan aturan perusahaan dijalankan dengan baik
7) Memastikan program berjalan sesuai procedure
8) Memastikan hasil dari program sesuai dengan data real
9) Memastikan seluruh bagian bekerja sesuai sistem yang sudah ditetapkan
10) Memberi pengarahan dan briefing terhadap staff dan team delivery
11) Membuat dan menyerahkan laporan kinerja secara mingguan dan bulanan
12) Mengurus penerimaan karyawan level delivery
13) Mengurus penggajian level delivery dan element pendukung lainnya
14) Bertanggung jawab atas karyawan yang telah di rekrut dan penilaiannya
15) Mengerti dan memahami betul jobdesk staff yang dibawahi langsung dan
cara menjalankan seluruh tugas bagian tersebut
b. Assissten Manager Marine Operation
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi Penyusunan sistemtata
kerja port management.
2) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi Port poject palnning
3) Penyusunan rencana kebutuhan kapal untuk beroperasi
4) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi Penyusunan rencana
pengisian bongkar.
5) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi Eksekusi operasikapal.
6) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi Pembuatan voyageorder.
7) Langkah tidak lanjut eksekusi operasi kapal
19

8) Mengarahkan, memonitori Port operation


9) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi port operation monitoring
mengarahkan, memonitori pengelolaan permohonan sertikat terkait
kalibarasi custody transfer BBM di Marine Region IV. Mengarahkan
kegiatan klaim terkait
10) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi operasi radio pantai
11) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi kegiatan keagenan
12) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi sistem tata kerjaHealth
Safety Security Environment (HSSE).
13) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi penanggulangankeadaan
darurat.
14) Mengarahkan, memonitori dan mengevaluasi sarana dan fasilitas HSSE.

c. Officer Shipping Agency & Tanker Programmer


Tugas dan Tanggung Jawab:
1) Monitoring dan controling tehadap posisi kapal terkaait monitoring
pergerakan dan posisi kapal yang di nominasikan akan tibadipelabuhan
dan estimasi kedatangan kapal.
2) Penyusunan rencana (jadwal) kegiatan sandar/lepas kapal
terkaitperencanaan penyandaran kapal (berthing prospect).
3) Komunikasi dan penyelenggaraan pertukaran berita dari dan kekapal
termasuk pemeberitahuan kedatangan kapal kepada terminal.
4) Penyusunan strategi pengelolaan integrated port time.
5) Penyusunan rencana (jadwal) kegiatan sandar / lepas kapaltermasuk
penyusunan program scheduling kapal cluster.
6) Persiapan kegiatan sandar/lepas kapal terkait komunkasi dankoordinasi
dengan pandu, kapal tunda dan mooring Expo.
7) Kegiatan sandar / lepas kapal
8) Penyusunan rencana kegiatan keagenan untuk kapal milik, charter,dan
kapal keagenan pertamina termasuk identifikasi kebutuhanlayanan
keagenan kapal.
20

9) Penyusuana rencana (jadwal) kegiatan sandar/lepas kapal


terkaitpenyusunan RKSP (rencana kedatangan sarana pengangkut).
10) Melakukan kegiatan in-out clearance
11) Melakukan kegiatan crew / personel handling
12) Melakukan kegiatan Custom clearance
13) Melakukan kegiatan kesehatan pelabuhan
14) Melakukan kegiatan Bongkar dan fresh water
15) Melakukan kegiatan sertifikat kapal tanker
16) Melakukan kegiatan pengiriman material dan dokumen yangdikirim
dari kapal.
17) Melakukan evaluasi dan penyusunan rekomendasi kegiatankeagenan.
18) Komunikasi dan penyelenggaraan pertukaran berita dari kapal
d. Region Manager MARINE IV
Tugas Dan Tanggung Jawab :
1) Mengarahkan, momonitori, dan mengevaluasi sistem tata kerja
portmanagement di Marine Region IV
2) Mengarahkan, momonitori, dan mengevaluasi persiapan danoperasi
kapal dan operasi kapal
3) Mengarahkan, momonitori, dan mengevaluasi ship maintanance,
pemeliharaan sarana dan fasilitas pelabuhan
4) Mengarahkan, momonitori, dan mengevaluasi new port project,port
management activity dan marine service
5) Mengarahkan, momonitori, dan mengevaluasi sistem tata kerja HSSE,
operasional program HSSE, penanggulanagan keadaan darurat terkait
oil spill response, dan peralatan danfasilitas HSSE
6) Mengarahkan, momonitori, dan mengevaluasi kinerja bisnisfungsi,
program kepatuhan, pengelolaan mutu terkait permohonansertifikat.
7) Pengelolaan knowledge management
8) Pengelolaan dokumen legal perusahaan terkait perizinan
9) Mengarahkan, momonitori, dan mengevaluasi pengelolaan hutangdan
piutang, pengelolaan asuransidan strategi pengelolaan aset.
21

10) Mengarahkan, momonitori, dan mengevaluasi pengadaan produk,


barang danjasa, vendor management terkait pengelolaan penyediaan
barang dan jasa.

e. Assistant Marine Administration


Tugas Dan Tanggung Jawab :
1) Melakukan administrasi terhadap finalisasi RKAP dan sosialisasi
RKAP di fungsi Marine Region IV
2) Melakukan implementasi dan monitoring di fungsi Marine
Region IV.
3) Melakukan penilaian kinerja bisnis berdasarkan pencapaian target
kinerja pada setiap bisnis dan penyusunan lapoan kinerja operasi.
4) Melakukan monitoring pelaksanaan data harian.
5) Melakukan upload aset pengetahuan ke dalam portal data harian.
6) Melakukan perhitungan dan rekapitulasi jasa pelabuhan di Marine
Region IV.
7) Melakukan penyusunan faktur tagihan, efektifitas penagihan, evaluasi
dan penyusunan rekomendasi atas proses pengelolaan penagihan,
evaluasi dan penyusunan rekomendasi proses pengelolaan penagihan
piutang kurang lancar/macet, penyusunan laporan piutang
8) Melakukan administrasi usulan rencana mutasi, perhitungan dan
verifikasi compensation, pengumpulan data untuk kepentingan
pembayaran upah, perhitungan jumlah upah, pengiriman permintaan
bayar upah, pemutakhiran data pekerja.
9) Melakukan pembuatan klasifikasi dokumen, pengelolaan sirkulasi
dokumen perusahaan, pengelolaan pemusnahan dokumen perusahaan,
evaluasi dan penyusunan rekomendasi terkait pengelolaan dokumen
perusahaan, implementasi pedoman administrasi terpadu perusahaan,
evaluasi dan penyusunan rekomendasi terkait implemantasi.
10) Melakukan identifikasi untuk kepentingan updating
pustaka,penyusunan system data dan informasi, konsolidasi dan
22

pemeliharaan data informasi, evaluasi daan penyusunan rekomendassi


terkait pengelolaan data dan informasi.
11) Melakukan kegiatan kesekretariatan penerimaan tamu, pengelolaan
aktifitas rapat dan pertemuan, evaluasi dan penyusunan rekomendasi
aktivitas sekretariat, pengelolaan aktivitas kekeluargaan, evaluasi dan
penyusunan rekomendasi kegiatan pekerja.

f. Loading Master
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengawasi teknik pembongkaran / pemuatan BBM dari ke kapal
2) Menghitung dan mengesahkan jumlah muatan sesuai hasil pengukuran
bersama-sama pihak kapal
3) Memriksa mutu BBM secara visual dan mengirimkan contoh ke
laboraturatur bila diperlukan
4) Mengadakan perjanjian pembongkaran / pemuatan BBM dengan pihak
kapal
5) Meneliti dokumen muatan
6) Mencatat kegiatan pada saat di atas kapal

Anda mungkin juga menyukai