Anda di halaman 1dari 9

Operasi terminal

container

by.: fajrul haq


Dokumen-dokumen yang digunakan
dalam penanganan petikemas
Menurut (Wahyu Agung Prihartanto;2014), kegiatan bongkar muat
container sudah sering dilakukan untuk kegiatan pastinya diperlukan
dokumen untuk pelaksanaan bongkar muat container sbb:
1. Dokumen pemuatan
2. Dokumen pembongkaran
3. Dokumen lainnya.
fungsi b/l

o Bukti kesepakatan antara pengangkut dan pengirim, bukanlah kontrak yang


sebenarnya, melainkan dokumentasi atas kondisi barang yang dikirim, jumlah
destinasi jumlah barang dan kondisi barang tersebut.
o Sebagai tanda terima, menjelaskan bahwa barang telah dimuat ke kapal
pengangkut sama seperti yang dijelaskan dalam tagihan
o Sebagai sertifikat hak milik
Dokumen pembongkaran
 Tally bongkar, pada waktu barang dibongkar dilakukan
pencatatan jumlah colli dan kondisinya sebagaimana terlihat
 Outura report. Daftar dari semua barang pada waktu bongkar
 Cargo manifest. Keterangan rinci dari barang yang diangkut oleh
kapal
 Special cargo list. Daftar semua barang khusus dimuat dalam
kapal.
Dokumen pemuatan
 Bill of leading (konosemen). Merupakan
bukti tanda terima barang pelayaran yg
memungkinkan barang bisa ditransfer
dari shipper ke consignee, dari segala
konsekuensi yg tertera pada surat
tersebut
 cargo list. Daftar semua barang yang
dimuat di dalam kapal.
 Tally muat. Untuk semua barang yang
dimuat dalam kapal dicatat di tally muat.
Dokumen lainnya
o Daily report. Laporah harian jumlah tonage/kubikasi yg dibongkar/muat per palka
tiap hari
o Balance sheet. Lembar kerja/laporan harian jumlah tonage/kubikasi yang dihasilkan
per party barang/palka
o Statement of fact,. Rekapitulasi dari seluruh time sheet yg dibuat selama kegiatan
o Damage report. Laporan kerusakan barang yg dibongkar
o Ship particular.
o manifest,. Daftar barang yang akan dibongkar
o Delievery order. Bukti kepemilikan barang
o Mate receipt. Resi mualim, bukti pemuatan kapal kekapal yg
Dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran
Isi komponen Bill Of Leading

Yakni‘;
 Nama dan logo jalur  Deksripsi dan  Berat kotor dalam kg,
pelayaran pengepakan wadah dan volume dalam meter
 Nama dan alamat pengirim  Instruksi khusu kubik
 Nama dan nomor kapal  Jumlah container dan  Jumlah ongkos angkut
 Nama dan pelabuhan muat paket yang dibayar atau yang
 Nama pelabuhan bongkar  Tanggal pengambilan harus dibayar
dan tempat penyerahan  Status wadah dan  Nomor dan tanggal
 Tunda dan nomor wadah nomor segel tagihan pengirim
 Deksripsi dan pengelolaan  Petunjuk bahan  Tanda tangan dan inisial
wadah berbahaya/berharga. dari chief officer
Kendala-kendala yang dihadapi

o Tidak optimalnya stuffing dalam proses stuffing sangat berpengaruh besar


terhadap kegiatan operasional depo peti kemas khusunya pemuatan peti kemas
ke kapal dan bagi kelancaran alat operasional mekanik.
o Koensekuensi EMKL dalam penyelesaian proses stuffing dalam sering terjadi
kurang maksimal. Oleh karena itu konsekuensi EMKL dalam peyelesaian proses
stuffing merupakan penunjang dalam kelancaran pemuatan peti kemas ke kapal
o Kesalahan operasional yang sering dilakukan oleh kerani stuffing,
mengakibatkan kebiasaan buruk EMKL menjadi tidak terkontrol
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai