Anda di halaman 1dari 10

Nama : DIDIN ROLISTEO UMBU WULANG

NRP :205801044
KELAS : KPN-B
JENIS UJIAN : UTS
MATA KULIAH : KENAUTIKAAN
DOSEN PENGAMPUH: Capt. NURIL HUDA

1.Apa yang dimaksud dengan Ilmu Pelayaran Datar dan Ilmu Pelayaran
Astronomis?
Jawab:
1. Ilmu Pelayaran Datar, yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan
benda benda bumiawi (Pulau, Gunung, Tanjung, Suar, dlsb),
sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat
ketempat lain,
2. Ilmu Pelayaran Astronomis, Yaitu Ilmu Pelayaran yang
menggunakan benda benda angkasa (Matahari, Bulan,
Bintang,dlsb), sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu
tempat ketempat lain.
2.Apa yang dimaksud dengan Sextant?
Jawab:
Sextant merupakan alat navigasi yang terbuat dari berbagai jenis bahan baku, di
antaranya kuningan, kayu, kaca, dan stainless steel dan dibuat di Eropa sebelum
dibawa ke Batavia pada sekitar abad ke-19 M. Benda ini terdiri dari tiga bagian,
yaitu cermin indeks; kaca cakrawala; dan teropong. Peran sextant sangat
penting, khususnya dalam dunia pelayaran.

3.Sebutkan langkah-langkah menggunakan Sextant!


Jawab:
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.Ambil sextan dari kotak penyimpanan dengan menggunakan tangan kiri pada
bagian pangkalnya lalu pindahkan ke tangan kanan (pegang pada bagian
handle / pegangannya).
2.Atur alhidade dan nonius pada kedudukan 0 (nol), sisihkan kaca berwarna
yang tidak perlu.
3.Cari nilai koreksi index benda yang akan diukur dengan cara memutar nonius
dan dicatat.
4.Ukur sudut benda yang akan kita ukur dengan mengatur alhidade sedemikian
rupa.
5.Putar sekrup halus sehingga bayangan benda menjadi satu dengan benda lain.
Atau dalam pengukuran secara vertikal atur bayangan benda angkasa tepat
menyinggung cakrawala / horizon.
• Pada pengukuran matahari yang disinggungkan pada cakrawala adalah tepi
bawah / tepi atas.
• Pada pengukuran bulan yang disinggungkan dengan cakrawala adalah tepi
atas.
• Pada pengukuran bintang dan planet, yang disinggungkan pada
cakrawala/horizon adalah titik pusatnya.
6.Catat hasil pengukurannya dan pada saat pengukuran benda angkasa catat
pula waktu saat benda angkasa tersebut menyinggung cakrawala.
7.Catat juga hal-hal lain yang perlu diperhatikan antara lain :
• Waktu dan tanggal pembaringan.
• Posisi duga kapal.
• Haluan kapal.
• Tinggi mata.

4.Jelaskan prosedur Pelayanan Kapal dan Pelayanan Barang diPelabuhan!

Jawab:

1.Pelayanan kapal sebelum kapal tiba


Secara mingguan perusahaan angkutan laut menyampaikan Daftar Rencana
Kedatangan Kapal (Ship Arrival list/SAL) untuk periode yang akan datang
kepada Forum Pelayanan kapal dan barang (PT.PELINDO) dan KSOP serta
instansi yang terkait lainya yang memiliki kewenangan. Selambat-lambatnya
1×24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan, perusahaan angkutan laut
menyampaikan Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK) kepada Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk dilakukan verifikasi,
dengan dilampiri :

1. Rencana Pengoperasian Kegiatan ( RPK )

2. Pemberitahuan Pengoperasian Kapal Milik ( PPKM ) untuk kapal


berbendera RI yang ke/ dari Luar Negeri

3. Ship Particular ( untuk kapal yang pertama kali sandar di pelabuhan


tujuan)

4. Daftar Penumpang

5. Momerandum Kedatangan/Keberangkatan kapal


Selambat-lambatnya 1x 24 jam sebelum kapal tiba, perusahaan angkutan laut
mengajukan permintaan pelayanan pemanduan kapal masuk ke kolam
pelabuhan kepada Forum Pelayanan Terpadu kapal dan barang ( FPTKB) atau  
PT.Pelindo :

 Copy PKK yang telah diverifikasi oleh KSOP setempat.

 Warkat Dana Asli ( Bukti Pembayaran )

 Ship Particuler / Surat ukur kapal (untuk kapal yang pertama kali)

 Master Cable

 International Ship Security Certificate (kapal dengan rute luar negeri)

 Manifest

 Daftar Barang Berbahaya(B3)


Perusahaan angkutan laut/agen dapat menyandarkan kapalnya di dermaga yang
telah ditetapkan setelah mendapatkan clearence In dari KSOP setempat.
Perusahaan angkutan laut/agen menyampaikan PKKB yang telah ditetapkan
FPTKB untuk pelayanan pemanduan dan penundaan kepada BUP yang telah
mendapat pelimpahan kewenangan Pemanduan dan Penundaan dari Menteri
Perhubungan dan selanjutnya dapat melaksanakan pelayanan pemanduan kapal
masuk tambatan.

2.Pelayanan Kapal Sebelum Kapal Tambat dan akan melakukan kegiatan


Bongkar/Muat (B/M)
Dalam kegiatan pelayanan kapal selambat-lambatnya 1×24 jam sebelum kapal
bertambat di pelabuhan, perusahaan angkutan laut/perusahaan bongkar/muat
(PBM) yang ditunjuk oleh pemilik kapal barang/owner ship sesuai perjanjian
pengangkutan menyampaikan Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat
( PRKBM) kepada Forum Pelayanan Terpadu Kapal dan barang untuk
dilakukan verifikasi dengan di lampiri :

 Surat Penunjukan B/M dari pemilik barang /Owner ship ;

 Bukti permintaan TKBM kepada koperasi TKBM (amprah);

 Surat perintah kerja (SPK) Asli dari koperasi TKBM Pontianak;

 Copy PKK yang telah diverfikasi;

 Manifest bongkar/ daftar rencana muat (untuk yang melaksanakan


muatan).
        PBM yang akan melakukan kegiatan bongkar/ muat mengajukan
permintaan TKBM kepada koperasi TKBM setempat. Selambat-lambatnya 
1×24 jam sebelum kapal tambat, perusahaan angkutan laut menyampaikan
PPKB kepada forum pelayanan terpadu kapal dan barang (FPTKB) dengan di
lampiri :
 Copy PRKBM yang telah diferivikasi oleh KSOP setempat (sebagai dasar
perencanaan pelayanan kapal dan barang)

 Warkat dana (Bukti Pembayaran)

 Manifest bongkar/Daftar Rencana Muat.


BUP  membuat Pra-rencana Pelayanan kapal dan Barang,untuk itu Forum
Pelayanan Terpadu Kapal dan Barang (FPTKB) akan melakukan evaluasi lebih
lanjut (terutama penetapan prinsip Firset Come Firset Service dengan Skala
Prioritas yang di atur dalam surat keputusan Kepala KSOP), untuk selanjutnya
di lakukan perencanaan dan penetapan pelayanan kapal dan barang.

5. Jelaskan tentang:
1. Ship Operation
2. Quay Transfer Operation
3. Storage Operation
Jawab:
Adapun kegiatan bongkar barang muatan kapal berlangsung sesuai dengan
urutan :
a) Ship operation : Operasi menurunkan muatan langsung ke truk atau ke
gerbong kereta api dan/atau ke tongkang, dan melalui gudang/lapangan
penumpukan.
b) Quay transfer operation : Operasi pemindahan barang dari dermaga
khususnya ke gudang atau lapangan.
c) Storage atau sheld & yard operation : Operasi penyusunan barang secara
teratur di gudang/lapangan.

6.Apa yang dimaksud dengan Stowage Plan? Dan pihak manakah yang
mengeluarkan Stowage Plan?
Jawab:
Stowage plan adalah merupakan sebuah gambaran informasi mengenai Rencana
Pengaturan muatan di atas kapal yang mana gambar tersebut menunjukkan
pandangan samping (denah) serta pandangan atas (prolgl) dari letak-letak
muatan, jumlah muatan, dan berat muatan yang berada dalam palka sesuai
consignment mark bagi masing-masing pelabuhan tujuannya.Dan pihak yang
mengeluarkan adalah pihak Carrier.

7.Jelaskan tentang Alur Ekspor dan Dokumen apa saja yang dibutuhkan!
Jawab:
Alur Atau Prosedur dalam Ekspor

 Persiapan Dokumen-dokumen Ekspor


 Booking Kapal / Pesawat Udara dan Stuffing Barang
 Proses Kepabeanan (Custom Clearence)
 Penyelesaian / pelengkapan dokumen ekspor setelah cargo dimuat kapal /
pesawat terbang
 Proses pencairan LC 

Dokumen Yang Disiapkan

 Memiliki NPWP (Nomor Wajib Pajak)


 Mempunyai salah satu izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah seperti:
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas Perdagangan
 Surat Izin Industri dari Dinas Perindustrian
 Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atau Penanaman
Modal Asing (PMA) yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM)

8.Jika terjadi kerusakan barang/kapal, maka dokumen apa kah yang


dikeluarkan dan pihak manakah yang mengeluarkan dokumen tersebut?
Jawab:
Pre Transfer Meeting
Salah satu dokumen penting yang berguna saat terjadi insiden, perselisihan, atau
klaim demurrage. Pastikan bahwa data utama seperti Maksimum Loading Rate,
Sequences of Loading , Ship/Shore Stop, Maksimum Topping Off
Rate, Maksimum starting rate, Maksimum pressure di manifold, Line
displacement, dll.

Batas tanggung jawab tersebut  didasarkan pada kesepakatan bersama antara


pengguna dan penyedia jasa sesuai dengan perjanjian angkutan atau sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta terbatas terhadap jenis
dan jumlah yang dinyatakan dalam dokumen muatan atau yang lebih dikenal
dengan “bill of lading”.

9.Jelaskan mengenai pemeriksaan barang dipelabuhan jika barang


tersebut memasuki jalur merah,kuning,hijau.
Jawab:
 Jalur Hijau merupakan proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan
penelitian dokumen setelah penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran
Barang (SPPB).
 Jalur Kuning adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan
penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB. Sedangkan
 Jalur Merah adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian
dokumen sebelum penerbitan SPPB.

10.Sebutkan dokumen -dokumen pengapalan dan fungsinya bagi


eksportir/importir.
Jawab:
Dokumen Export dan Import:
1. Dokumen Induk

 bukti kepemilikan barang. Juga sebagai bukti adanya kontrak atau


perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Silahkan anda lihat dalam
artikel sebelumnya telah dijelaskan dengan rinci tentang Bill Of Landing
(B/L).
 Polis Asuransi
Yaitu surat bukti pertanggung jawaban yang dikeluarkan perusahaan
asuransi atas permintaan eksportir ataupun importir untuk menjamin
keselamatan terhadap barang yang dikirim.
Polis asuransi penting karena dapat membuktikan bahwa barang-barang
yang tersebut di dalamnya telah di asuransikan. Dokumen ini juga
menyebutkan resiko-resiko yang ditutup. Dokumen ini menyatakan pihak
mana yang meminta asuransi dan kepada pihak siapa klaim dibayarkan.
Setiap asuransi wajib dibayar dengan valuta yang sama dengan  L/C,
kecuali dalam syarat-syarat L/C ada pernyataan lain.
 Faktur (Invoice)
Yaitu suatu dokumen penting yang dipakai dalam proses perdagangan.
Dalam invoice akan dapat diketahui data-data tentang berapa jumlah
wesel yang akan dapat ditarik, jumlah penutupan asuransi dan
penyelesaian urusan bea masuk.

2. Dokumen Penunjang

 PackingList (DaftarPengepakan)
Dokumen ini dibuat oleh eksportir yang menerangkan uraian dari barang-
barang yang dipak, dibungkus, diikat dalam peti yang biasanya
diperlukan oleh bea cukai.
 Certificate Of Origin (Surat Keterangan Asal)
Merupakan surat pernyataan yang ditanda tangani untuk membuktikan
asal dari suatu barang.
 Certificate Of Inspection (Surat Keterangan Pemeriksaan)
Yaitu surat keterangan tentang keadaaan barang yang dimuat
oleh independent surveyor, juru periksa barang atau badan resmi yang
disahkan oleh pemerintah. Berfungsi sebagai jaminan atas mutu dan
jumlah barang, ukuran, berat, kondisi, pengepakan dan kuantitas
pengepakan.
 Certificate Of Quality (Sertifikat Mutu)
Yaitu keterangan yang dibuat berkaitan dengan hasil analisis barang-
barang di laboratorium perusahaan atau badan penelitian independen
yang menyangkut mutu barang yang diperdagangkan.
 Manufacture’s Quality Certificate (Sertifikat Mutu dari Produsen)
Dokumen ini menguraikan tentang mutu dari barang-barang termasuk
penjelasan tentang kondisi baru atau tidaknya barang dan apakah
memenuhi standar barang byang ditetapkan.
 Weight Note (Keterangan Timbangan)
Yaitu catatan yang berisi perincian berat dari tiap-tiap kemasan barang
seperti yang tercantum dalam commercial invoiceI. Keterangan berat dari
barang-barang yang dikapalkan atas dasar suatu L/C haruslah sama
dengan yang tercantum pada dokumen pengapalan.
 Measurement List (Daftar Ukuran)
Yaitu daftar yang berisi ukuran dan takaran dari tiap-tiap kemasan seperti
panjang, tebal, volume, serta garis tengah. Ukuran dalam dokumen ini
haruslah sama dengan syarat-syarat yang tercantum dalam L/C.
 Chemical Analysis (Analisa Kimia)
Yaitu pernyataan yang menjelaskan tentang bahan-bahan dan takaran
serta kandungan bahan yang terdapat dalam barang-barang yang
diperiksa. Penelitian ini dilakukan oleh badan analisa obat dan bahan
kimia.
 Bill Of Exchange (Wesel)
Yaitu sebuah alat pembayaran yang memberikan perintah yang tidak
bersyarat secara tertulis yang ditujukan oleh seseorang kepada orang lain.

3. Dokumen Pembantu Dalam Dokumen Export dan Import

 Freight Forwarder’s Receipt – Freight Forwarder’s Receipt


Fungsinya sebagai tanda penerimaan barang-barang dan biasanya
merupakan kontrak pengangkutan atau tanda kepemilikan barang-barang
selama dalam pengawasan maskapai pelayaran.
 Delivery Order
Berfungsi sebagai surat jalan yang dikeluarkan oleh eksportir. 
 Warehouse Receipt
Tanda terima yang dikeluarkan oleh sebuah gudang atas penerimaan
barang-barang disebut ”Warehouse Receipt”. Terkadang bank terpaksa
menyimpan barang-barang impor yang tidak jadi ditebus importir
didalam gudang. 
 Trust Receipt
Suatu dokumen yang digunakan oleh importir untuk mendapatkan atau
memiliki dokumen-dokumen pengapalan sebuah L/C, agar importir
tersebut dapat menjual barang-barang yang bersangkutan sebelum
membayar / menebus dokumen-dokumen pengapalan tersebut kepada
bank.

Anda mungkin juga menyukai