Anda di halaman 1dari 36

KONSEP ADMINISTRASI

MANIFES

PJJ Pelayanan Administrasi Manifes


Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pekanbaru TA 2023
CV
• Nama : Wasnuri, S.A.B., M.A.P.
• TTL : Brebes, 12-03-1972
• NIP : 197203121992011001
• Pangkat/Gol.: Pembina/IV.a
• Agama : Islam
• Status : Berkeluarga, 1 isteri, 2 anak
• Pendidikan:
-Prodip III Spesialisasi BC Angkatan 6
-S2 STIA LAN Jakarta
• Riwayat Pekerjaan :
-1993-1995 : Dit. P2 Kantor Pusat DJBC
-1995-2001 : KPBC Soekarno-Hatta II
-2001-2006 : Dit. Teknis Kepabeanan Kantor Pusat DJBC
-2007: KPBC Bekasi
-2007-2012 : KPU Tanjung Priok
-2012-2014 : Kasi P2 KPPBC Entikong
-2014-2016 : KSBU KPPBC Kendari
-2016-2021 : Kasi PKC KPPBC Pontianak
-2022-sekarang: Kasi Perbendaharaan KPPBC Pekanbaru
• Home base : Cianjur, Jawa Barat
• HP : 081935503743
DASAR HUKUM
UU 10/1995 jo 17/2006 MANIFES
tentang KEPABEANAN

✔ Pasal 7A
RKSP (BC 1.0) & Manifes Kedatangan PERATURAN MENTERI
Sarkut /Inward Manifes /BC 1.1 Inward
KEUANGAN
✔ Pasal 9A PMK 158/2017 jo PMK 97/2020
Manifes Keberangkatan Sarkut /Outward
Manifes /BC 1.1 Outward Tentang Tatalaksana
Penyerahan Pemberitahuan
RKSP, Manifes Kedatangan
Sarkut dan Manifes
PERATURAN DIREKTUR Keberangkatan Sarkut
JENDERAL BEA DAN CUKAI
PER-38/2017 jo PER-17/2019
jo PER-11/2020

Tentang Tata Cara Penyerahan,


Penatausahaan, Perbaikan, dan
Pembatalan Pemberitahuan
RKSP, Manifes Kedatangan
Sarkut, dan Manifes
Keberangkatan Sarkut
UU NOMOR 10 TAHUN 1995 JO. UU NOMOR 17 TAHUN 2006
TENTANG KEPABEANAN

⮚ Pasal 7A ayat (1): kewajiban memberitahukan Rencana Kedatangan Sarana


Pengangkut
⮚ Pasal 7A ayat (2): kewajiban mencantumkan barang dalam manifes sarkut
⮚ Pasal 7A ayat (3): kewajiban menyerahkan pemberitahuan Inward Manifest yaitu
sebelum pembongkaran
⮚ Pasal 7A ayat (4): dispensasi: Dalam hal tidak segera bongkar, wajib menyerahkan
pemberitahuan Inward Manifest paling lambat 24 jam sejak kedatangan sarkut
laut, atau paling lambat 8 jam sejak kedatangan sarkut udara, atau pada saat
kedatangan sarkut darat utk yang darat.
⮚ Pasal 7A ayat (5): pengecualian: tidak perlu Inward Manifest: berlabuh paling lama
24 jam dan tidak lakukan pembongkaran.
⮚ Pasal 7A ayat (6): dispensasi: dalam keadaan darurat boleh bongkar lebih dahulu
walaupun belum serahkan Inward Manifes, tetapi wajib segera lapor ke Kantor
Pabean terdekat , dan wajib serahkan Inward Manifes paling lama 72 jam (3 hari)
sesudah pembongkaran
⮚ Pasal 7A ayat (7): sanksi atas pelanggaran RKSP Pasal 7A ayat (1): 5 sd 50 jt
⮚ Pasal 7A ayat (8): sanksi atas pelanggaran Inward Manifest Pasal 7A ayat (3), (4),
dan (6) : 10 sd 100 jt
⮚ Pasal 7A ayat (9): mandat kepada Menteri Keuangan menerbitkan peraturan lebih
lanjut (peraturan pelaksanaan)
UU NOMOR 10 TAHUN 1995
JO. UU NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG KEPABEANAN

⮚Pasal 9A ayat (1): kewajiban menyerahkan


pemberitahuan Outward Manifest, yaitu sebelum
keberangkatan sarana pengangkut.
⮚Pasal 9A ayat (2): kewajiban mencantumkan barang
dalam manifes sarkut
⮚Pasal 9A ayat (3): sanksi atas pelanggaran Outward
Manifest Pasal 9 ayat (1): 10 sd 100 jt
⮚Pasal 9A ayat (4): mandat kepada Menteri Keuangan
menerbitkan peraturan lebih lanjut/peraturan
pelaksanaan
DEFINISI PENGANGKUT
Pengangkut adalah
Orang atau kuasanya yang: ✔ Operator Sarana
Pengangkut
a. bertanggung jawab atas ✔ Kuasa Operator:
pengoperasian Sarana • Shipping Agent
Pengangkut yang mengangkut • Ground Handling
barang dan/atau orang;
dan/atau
b. berwenang melaksanakan ✔ NVOCC
kontrak pengangkutan dan ✔ Penyelenggara Pos
menerbitkan dokumen
pengangkutan barang sesuai
peraturan perundangan di ⮚ Pengangkut Kontraktual (Non Vessel Operator Common Carrier)
bidang perhubungan adalah badan usaha jasa pengurusan transportasi yang melakukan
negosiasi kontrak dan kegiatan lain yang diperlukan untuk
terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui
transportasi darat, laut, dan udara dan mengkonsolidasikan muatan
⮚ Penyelenggara Pos adalah suatu badan usaha yang
menyelenggarakan pos
⮚ Penyelenggara Pos Yang Ditunjuk adalah Penyelenggara Pos yang
ditugasi pemerintah untuk memberikan layanan internasional
PMK 158/2017 jo 97/2020 sebagaimana diatur dalam Perhimpunan Pos Dunia (Universal Postal
Union)
Pasal 2 ayat (1)
NVOCC
• Non Vessel Operator Common Carrier (NVOCC): Perusahaan atau Badan Usaha yang tidak memiliki
sarana pengangkut sendiri, tidak memiliki kapal sendiri atau pesawat sendiri, namun menyediakan
jasa pengurusan transportasi.
• Biasanya NVOCC memiliki kontrak atau agreement mengenai muatan / kursi / slot space dengan
pemilik angkutan kapal, pesawat atau lainnya, sehingga NVOCC dapat menerima pekerjaan jasa
transportasi, dan meneruskan muat kepada carrier yaitu perusahaan pemilik kapal, pesawat yang
telah bekerja sama dengannya.
• NVOCC mengerjakan, melayani jasa service pengiriman transportasi ke beberapa negara tujuan serta
mengkosolidasikan barang-barang impor maupun ekspor, memberitahukan pemuatan dan
pembongkaran kepada Bea Cukai melalui submit manifest (termasuk mengatur / memecah pos-
posnya barang),
• NVOCC merupakan operator pengangkut yang tidak memiliki sarana pengangkut sendiri atau pendek
kata sebagai agen ritail dari pelayaran/maskapai. Dokumen yang diterbitkan Forwarder NVOCC ini
berupa House Bill of Lading (HBL) atau HAWB sedangkan yang diterbitkan Liner / Pelayaran / Pemilik
Kapal-Pesawat adalah Master Bill of Lading (MBL) atau MAWB.
• Contoh perusahaan NVOCC: DHL Express (PT. Birotika Semesta), PT. TNT Skypak International Express
(Fedex), PT. FM Global Logistics, PT. Logwin Air & Ocean Indonesia, PT. Bollore Logistics Indonesia.
Pesawat yang digunakan mereka: Garuda Indonesia, Qatar Cargo Airways, Turkish Airlines, Japan
Airlines, Singapore Airlines dsb.
Peran NVOCC dalam Inward Manifes
Contoh:
• Sarana Pengangkut Udara : Pesawat cargo Singapore Airlines, membawa barang impor yang salah
satunya diurus oleh NVOCC PT. FM Global Logistics.
• Maka yang mengajukan Inward Manifest adalah keduanya baik operator sarkut/kuasanya maupun
NVOCC. Dalam hal ini yang ajukan Inward Manifes : PT. JAS (ground handling selaku kuasa dari
Singapore Airlines Limited) dan PT. FM Global Logistics.
• PT. FM Global Logistics selaku NVOCC (konsolidator) selanjutnya akan mengajukan permohonan
pecah pos menjadi beberapa pos sesuai jumlah House Airwaybill yang ada (HAWB).
• Apabila terdapat selisih lebih jumlah kemasan/package atas Inward Manifest pada level MAWB,
maka yang bertanggung jawab, termasuk membayar sanksi denda berdasarkan Pasal 10A ayat (4)
UU 17/2006 adalah : Singapore Airlines/operator sarku/kuasanya. Sedangkan apabila terdapat
selisih lebih jumlah kemasan di level HAWB, NVOCC (PT. FM Global Logistics) tidak dikenakan
sanksi denda. Yang dikenakan denda hanya selisih lebih di level MAWB saja.
• Catatan: Inward Manifest disubmit oleh airline sendiri apabila perusahaan tersebut mempunyai
perwakilan airline di Bandara tujuan, dan disubmit oleh Ground Handling apabila perusahaan tidak
mempunyai perwakilan. Misal : Penerbangan Emirates Skycargo Indonesia, Qatar Cargo Airways,
Singapore Airlines, submit Inward Manifest dilakukan oleh Ground Handling PT. JAS (Jasa Angkasa
Semesta) selaku kuasanya.
RKSP
(RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT)

• RKSP adalah: Pemberitahuan tentang rencana


kedatangan Sarana Pengangkut yang disampaikan
oleh Pengangkut ke Kantor Pabean
• Bentuknya sesuai Peraturan Dirjen Bea dan Cukai
Nomor P-39/BC/2017 tentang Perubahan Kedua P-
21/BC/2009 tentang Pemberitahuan Pabean
Pengangkutan Barang.
Keterangan untuk Contoh RKSP diatas :
• Nama Sarana Pengangkut : adalah nama kapal
yaitu: TB. Mega Daya 21/BG. Marcopolo 138,
bendera Singapore
• Operator Sarana Pengangkut : adalah
perusahaan pemilik kapal, yaitu : Eng Lee
Shipping Co. Pte. Ltd, Singapore
• Kuasa Operator : adalah Shipping Agent (agen
pelayaran) yaitu PT. Pelayaran Armada Maritim
Nusantara
Keterangan untuk Contoh RKSP:
• Kuasa Operator : adalah Shipping Agent (agen
pelayaran) yaitu PT. Pelayaran Armada Maritim
Nusantara
• Sarana Pengangkut : TB. Mega Daya 21/BG.
Marcopolo 138, artinya impor barang tersebut
menggunakan kapal tongkang BG. Marcopolo yang
ditarik oleh Tug-boat (kapal tunda), ini karena
Pelabuhan bongkar Perawang (Siak, Riau, di wilayah
kerja KPPBC Pekanbaru) tidak bisa dilewati kapal
besar, karena Pelabuhan sungai.
MANIFES, INWARD MANIFEST, OUTWARD
MANIFEST
• Manifes adalah: daftar barang niaga yang diangkut oleh Sarana
Pengangkut melalui laut, udara, dan darat.
• Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut (Inward Manifest):
daftar barang niaga yang diangkut oleh Sarana Pengangkut
melalui laut, udara, dan darat pada saat memasuki Kawasan
Pabean atau tempat lain setelah mendapat izin Kepala Kantor
Pabean yang mengawasi tempat tersebut.
• Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut (Outward Manifest):
daftar barang niaga yang diangkut oleh Sarana Pengangkut
melalui laut, udara, dan darat pada saat meninggalkan Kawasan
Pabean atau tempat lain setelah mendapat izin Kepala Kantor
Pabean yang mengawasi tempat tersebut.
Pengangkut wajib ✔ Pengangkut yang mengajukan pemberitahuan
lakukan Registrasi pabean pengangkutan
Kepabeanan
✔ Dalam hal Pengangkut Kontraktual (NVOCC)
PMK 158/2017 jo 97/2020 belum teregistrasi, kewajiban menyerahkan
Pasal 3 manifesnya dapat dilakukan oleh Operator
sarana pengangkut
✔ Kewajiban registrasi termasuk pengangkut
domestik yang wajib mengajukan
pemberitahuan paben pengangkutan
(misal: angkut lanjut)
✔ Jangka waktu maksimal teregistrasi 6 (enam)
bulan setelah PMK berlaku

Pengecualian Registrasi
PMK 219/2019: Registrasi Kepabeanan Pasal 3 ayau (3)
Pengangkut yang tidak perlu registrasi kepabeanan yaitu: pengangkut LN yg
tak miliki izin pengangkutan berjadwal, pengangkut DN yg berangkat ke luar
daerah pabean, dan tidak memiliki izin pengangkutan berjadwal, pengangkut
darat, pengguna jasa yg mengimpor atau mengekspor sendiri sarkutnya,
pengangkut militer.
UU NOMOR 10 TAHUN 1995 JO. UU NOMOR 17 TAHUN 2006
TENTANG KEPABEANAN

Pasal 7A ayat (1)

Catatan Pasal 7A ayat (1):


✔ Kewajiban RKSP hanya untuk sarkut dari LDP
✔ Sarkut dari TLDDP diwajibkan hanya jika mengangkut barang impor (belum selesai),
ekspor (telah PEB), dan barang BC 1.3 (angkut dari dp ke tempat lain dp melalui luar dp)
✔ Sarkut darat tidak diwajibkan mengajukan RKSP
✔ Saat kedatangan sarkut laut adalah saat saat lego jangkar di perairan pelabuhan
[Penjelasan Pasal 7A ayat (1)] atau sandar di pelabuhan (PMK 158)
✔ Saat kedatangan sarkut udara adalah saat mendarat di landasan bandara
✔ Saat kedatangan dalam hal ijin bongkar adalah saat mendapatkan ijin atau saat telah
sampai di lokasi yang diberikan ijin
✔ Kewajiban RKSP paling lambat 24 jam sebelum kedatangan, untuk waktu tempuh 24
jam ke atas, atau sebelum kedatangan (waktu tempuh di bawah 24 jam), dengan
ancaman sanksi layanan (PMK 158)
UU NOMOR 10 TAHUN 1995 JO. UU NOMOR 17 TAHUN 2006
TENTANG KEPABEANAN

Pasal 7A ayat (2) & (3)

Catatan Pasal 7A ayat (2) & (3):


❖ Pengangkut wajib mencantumkan barang impor, ekspor dan barang BC 1.3 dalam
manifes
❖ Pengangkut wajib menyampaikan pemberitahuan pabean kedatangan (Inward
Manifest) sebelum pembongkaran
❖ (namun demikian, PMK 158 (Pasal 7 ayat (4) menarik kewajiban penyampaian manifes
sampai 24 jam sebelum kedatangan (waktu tempuh 24 jam ke atas) atau sebelum
kedatangan (waktu tempuh di bawah 24 jam), dengan ancaman sanksi layanan.
❖ Tidak menyerahkan Inward Manifest atau menyerahkan setelah pembongkaran
merupakan pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi denda
INWARD MANIFEST (Laut) PMK 158/2017 jo 97/2020
waktu tempuh >24 jam
SIAP
BONGKAR
2

SL SD
RKSP (INITIAL
MANIFEST)
LEVEL MASTER
VESSEL
OPERATOR
1a
SKP
3
FINAL SD
FINAL
MANIFEST
MANIFEST

1b

SL SD
MANIFEST
NVOCC / POS
LEVEL HOUSE
NVOCC /
POS
SL: SANKSI SD: SANKSI
LAYANAN DENDA

Elemen data dan


kelompok barang di RKSP
(Laut) sama dengan
Inward Manifest saat ini 24 JAM KEDATANGAN PEMBONGKARAN
INWARD MANIFEST (LAUT) WAKTU TEMPUH
PMK 158/2017 jo 97/2020 <24 JAM DAN MANIFES UDARA
SIAP
BONGKAR
2

SD
RKSP (INITIAL
VESSEL/PLANE MANIFEST)
OPERATOR LEVEL MASTER

1a
SKP 3

FINAL SD
FINAL
MANIFEST
MANIFEST

1b

SL SD
MANIFEST
NVOCC / POS
LEVEL HOUSE
NVOCC /
POS
SL: SANKSI SD: SANKSI
LAYANAN DENDA

KEDATANGAN PEMBONGKARAN
PARAMETER PENGGABUNGAN
DATA OPERATOR VS DATA NVOCC
WAJIB DIKETAHUI PENGANGKUT
Parameter Penggabungan:
TIDAK BOLEH SALAH!!
1. Nama Sarana Pengangkut, nomor
International Maritime Organization NVOCC (Freight Forwarder)/
(IMO) dalam hal Sarana Pengangkut
Penyelenggara Pos
diwajibkan terdaftar di IMO, nomor
Maritime Mobile Service Identity • NPWP NVOCC (Freight Forwarder)
(MMSI), nomor registrasi, dan/atau • NVOCC, teregistrasi atau tidak
tanda panggil (call sign); • Jika tidak teregistrasi, Operator
2. Nomor pelayaran (voyage), nomor (Kuasa) yang wajib mengajukan
penerbangan (flight), dan/atau tanggal House BL/AWB
perkiraan tiba (berangkat)/Estimated
Time Arrival (Departure); Operator Sarana
3. Nomor Master B/L atau Master AWB; Pengangkut/ Kuasa Operator
dan
• Identitas Sarana Pengangkut: No.
4. Nama dan/atau Nomor Pokok Wajib
IMO, No. MMSI, Call Sign, No.
Pajak penerima (consignee)/
Voy/Flight, ETA/ETD
Pengangkut Kontraktual/
Penyelenggara Pos.
PMK 158/2017 jo 97/2020
MANIFES DARAT
PMK 158/2017 jo 97/2020

BORDER

BATAS
PENYERAHAN DATANG SANKSI DENDA BONGKAR

1 MANIFEST BEBERAPA
MANIFEST DARAT SARKUT
dapat memuat untuk Diserahkan paling lambat saat
lebih dari 1 sarana kedatangan sarana
pengangkut angkut pengangkut pertama
UU NOMOR 10 TAHUN 1995 JO. UU NOMOR 17 TAHUN 2006
TENTANG KEPABEANAN

Pasal 7A ayat (4) & (5)

Catatan Pasal 7A ayat (4) & (5):


⮚ Pembatasan waktu Inward Manifest dalam hal tidak segera bongkar dan pembatasan
waktu untuk sarkut darat
⮚ Terdapat pengecualian untuk yang berlabuh tapi tidak lama dan tidak bongkar-muat,
misalnya hanya untuk isi BBM dan/atau persediaan kapal
⮚ Pengecualian untuk sarkut laut yang berlabuh tidak lebih dari 24 jam, ditambah
pengaturan PMK untuk sarkut udara yang mendarat tidak lebih dari 8 jam (konsisten
dengan Pasal 7A ayat (4) huruf b
UU NOMOR 10 TAHUN 1995 JO. UU NOMOR 17 TAHUN 2006
TENTANG KEPABEANAN

Pasal 7A ayat (6), (7) & (8)

Catatan Pasal 7A ayat (6), (7) & (8):


❑ Pengaturan manifes untuk kondisi darurat pada sarkut
❑ Pengaturan ini diberlakukan juga untuk pembongkaran berdasarkan PMK 108/2020
❑ Sanksi dikenakan terhadap Pengangkut yang tidak memenuhi ketentuan RKSP dan/atau
Inward Manifest
❑ Ketentuan jumlah pengenaan sanksi dapat dilihat pada PP 28/2008 jo PP 39/2019 serta
PMK 99/2019
UU NOMOR 10 TAHUN 1995 JO. UU NOMOR 17 TAHUN 2006
TENTANG KEPABEANAN

Pasal 9A ayat (1), (2) & (3)

Catatan Pasal 9A ayat (1), (2) & (3):


▪ Kewajiban Outward Manifest hanya untuk sarkut ke LDP
▪ Sarkut ke TLDDP diwajibkan hanya jika mengangkut barang impor (belum selesai),
ekspor (telah PEB), dan barang BC 1.3
▪ Sanksi dikenakan terhadap Pengangkut yang tidak memenuhi ketentuan Outward
Manifest (tidak menyerahkan atau menyerahkan lewat waktu)
▪ Ketentuan jumlah pengenaan sanksi dapat dilihat pada PP 28/2008 jo PP 39/2019 serta
PMK 99/2019
OUTWARD MANIFEST
PMK 158/2017 jo 97/2020
(LAUT & UDARA)
KEBERANGKATAN
referensi tanggal & jam keberangkatan

MANIFEST
VESSEL/PLANE OPERATOR
OPERATOR LEVEL MASTER

1a SKP 2 FINAL
FINAL
MANIFEST
OUTWARD SD: SANKSI
1b
MANIFEST DENDA

MANIFEST
NVOCC / POS
LEVEL HOUSE
NVOCC /
POS KEBERANGKATAN

▪ Kewajiban Operator dan NVOCC/Pos mengajukan Outward Manifest sesuai dengan


dokumen pengangkutannya paling lambat sebelum keberangkatan
▪ Pengenaan sanksi administrasi berupa denda untuk Pengangkut yang melakukan
pelanggaran (Pasal 9A UU Kepabeanan)
OUTWARD MANIFEST
PMK 158/2017 jo 97/2020
(DARAT)
Outward
Manifest

1
OPERATOR
SD: SANKSI
SARANA DENDA
PENGANGKUT

SKP

KEBERANGKATAN

⮚ Data Outward Manifest dari Airline mencakup level MAWB dan HAWB
⮚ Data Outward Manifest dari Operator Sarana Pengangkut darat mencakup level Master
dan House (apabila ada)
⮚ Outward Manifest wajib disampaikan sebelum keberangkatan Sarana Pengangkut
*) Importir/eksportir hanya melakukan
transaksi online melalui 1 platform

Importir/
Eksportir *)
TO
Finance +
Platf
Insurance DEPO
orm
CONT Shipp
ing
Platf

PLATFORM Truck
orm

InaPort ing
Ware
Shipping Platf
Agent
Net Platform
house
orm
Logistic Platfo
Simlala lain rm

Ka B
ra P
n O
ti M
MANIFES
na

Keterkaitan Manifes dan


NLE adalah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas
barang dan dokumen baik internasional maupun domestik yang berorientasi National Logistics
pada kerjasama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran Ecosystem (NLE)
data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta
didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses
logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logistik yang telah ada PMK 158/2017 jo 97/2020
KETERKAITAN MANIFES DAN PER-16/2016
PIB (IMPOR UNTUK DIPAKAI)

SYARAT PENDAFTARAN SYARAT PENDAFTARAN


PIB UMUM PIB AEO/MITA

Telah melunasi/membayar BM, Telah melunasi/membayar BM,


Cukai & PDRI atau menyerahkan Cukai & PDRI atau menyerahkan
jaminan jaminan

Berdasarkan PIB, ketentuan Berdasarkan PIB, ketentuan


larangan dan/atau pembatasan larangan dan/atau pembatasan
telah dipenuhi telah dipenuhi

Barang telah ditimbun di TPS AEO/MITA wajib menyampaikan


nomor dan tanggal BC 1.1, nomor
atau
pos dan subpos serta kode TPS ke
Barang telah mendapatkan nomor Kantor Pabean paling lama 7 hari
dan tanggal BC 1.1 sejak tanggal pengeluaran barang
KETERKAITAN MANIFES DAN IMPOR UNTUK DIPAKAI
> PENELITIAN SIMILARITAS MANIFES VS PIB <

START SKP PEJABAT MANIFES


Respon PIB tidak dapat
diproses, saran
≥ 80% N batalkan PIB dan/atau
≥ 80% N Notify redress manifes, atau
Consig- Party? konfirmasi
nee?

Y Y Y Pihak N
Sama? PER-16/2016

Kesepakatan Evaluasi Similarity:


PENUTUPAN POS MANIFES • Untuk AEO/MITA, data tingkat
OTOMATIS (STATUS T1) similarity disampaikan ke
Subdit PP AEO sebagai bahan
evaluasi AEO/MITA
Dikecualikan dari penelitian similarity: • Untuk Importir Low Risk, data
• AEO dan/atau MITA tingkat similarity disampaikan
• Importir Low Risk ke Dit P2 sbg bahan evaluasi
profil/penjaluran
MANIFES DALAM
PROSEDUR EKSPOR
✔ PEB direkonsiliasi dengan Outward
Manifest
✔ Rekonsiliasi dilakukan berdasarkan
data nomor dan tanggal PEB
✔ Rekonsiliasi juga dilakukan terhadap
nomor dan jumlah peti kemas
✔ Jika tidak menggunakan peti kemas,
rekonsiliasi dengan jumlah kemasan
✔ Rekonsiliasi dapat dilakukan oleh
SKP

PER-32/2014 jo PER-29/2016
jo PER-07/2019
MANIFES DALAM PROSEDUR ANGKUT TERUS/LANJUT
PMK 216/2019

BC 1.1
BC 1.1
OUTWARD
INWARD
REKONSILIASI POS BC 1.1

PEMASUKAN PENGELUARAN

KAWASAN PABEAN
• Pemasukan menggunakan • Pengeluaran
BC 1.1 inward manifes menggunakan BC
• Rinci dan dikelompokkan 1.1 outward manifes
dalam kelompok manifes • rinci dan
angkut lanjut/terus dikelompokkan
REKONSILIASI dalam kelompok
manifes angkut
lanjut/terus
• Kesesuaian elemen data inward dan outward manifest
• Pos outward manifes memuat elemen data informasi
pemasukan barang angkut terus / angkut lanjutnomor
pos dan subpos inward manifes
ANGKUT TERUS
(terus di kapal, tanpa bongkar)
• Angkut terus adalah :
Barang Diangkut Terus adalah barang yang diangkut dengan Sarana Pengangkut
melalui Kantor Pabean tanpa dilakukan pembongkaran terlebih dahulu. Contohnya :
- Kapal A datang dari Singapore membawa muatan 100 container barang impor ke
Pelabuhan Perawang (KPPBC Pekanbaru), diberitahukan dengan Inward
Manifest.
- Dari 100 container itu, 90 dibongkar di Pelabuhan Perawang dan akan
diselesaikan kewajiban pabeannya di KPPBC Pekanbaru (kelompok pos 01), dan
yang 10 tidak dibongkar di Perawang karena akan dibawa oleh Kapal A tersebut
ke Batam/KPU Batam (kelompok pos 03).
- Atas 10 Container tersebut maka dibuatkan dokumen BC 1.2 Angkut Terus.
- BC 1.2 ini dipakai untuk menutup salah satu pos Inward Manifes diatas dan
selanjutnya dibuatkan Outward Manifest untuk pengangkutan 10 Container diatas.
ANGKUT LANJUT
(Dilanjutkan oleh Kapal Lain, Barang Dibongkar)

• Angkut Lanjut adalah :


Barang Diangkut Lanjut adalah barang yang diangkut dengan Sarana Pengangkut
melalui Kantor Pabean dengan dilakukan pembongkaran terlebih dahulu.
Contohnya :
- Kapal datang dari Singapore membawa muatan 200 container barang impor ke
Pelabuhan Sungai Pakning (KPPBC Bengkalis), diberitahukan dengan Inward Manifest.
- 200 container itu semua dibongkar di Pelabuhan Sungai Pakning (KPPBC Bengkalis),
tetapi yang 150 Container akan diselesaikan kewajiban pabeannya di KPPBC Bengkalis
(kelompok pos 01), sedangkan 50 Container (kelompok pos 02) akan diangkut
dengan Kapal lain (Kapal B) menuju Pelabuhan Buatan (KPPBC Pekanbaru).
- Atas 50 Container tersebut maka dibuatkan dokumen BC 1.2 Angkut Lanjut.
- BC 1.2 ini dipakai untuk menutup salah satu pos Inward Manifes diatas dan
selanjutnya dibuatkan Outward Manifest untuk pengangkutan 50 Container diatas.
TUGAS untuk diskusi kelas
Case :
• Pesawat cargo Garuda Indonesia dari Saudi Arabia tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan
membawa barang impor. PT. Garuda Indonesia mengajukan inward manifest dengan kelompok
pos 01 yang terdiri dari 50 pos (= 50 MAWB), dengan total koli = 100 peti. Salah satu pos
inward manifes tersebut, yaitu pos 05 consigneenya adalah PT. Brotika Semesta/DHL Express.
PT. Birotika Semesta juga mengajukan inward manifest atas pos 05 tersebut dengan kelompok
pos 01 yang terdiri dari 25 HAWB dengan total package = 25 package.
• Saat pembongkaran, hasil pemeriksaan atas manifes yang diberitahukan oleh PT. Garuda
Indonesia kedapatan 101 peti, sehingga selisih lebih 1 peti, dan atas manifes yang
diberitahukan oleh PT. Birotika Semesta terdapat 30 package, sehingga selisih lebih sebanyak 5
package.
• Atas kelebihan jumlah kemasan diatas maka KPU BC Soekarno-Hatta memprosesnya dan
mengenakan sanksi denda kepada PT. Garuda Indonesia dengan menerbitkan SPSA, tetapi
tidak menganakan sanksi denda kepada PT. Birotika Semesta.
Pertanyaan :
• Mengapa atas kelebihan jumlah package dari pemberitahuan inward manifes tersebut diatas,
terhadap PT. Birotika Semesta tidak dikenakan sanksi denda? Jelaskan !
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai