Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN

Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Pante Lhong di Kabupaten Bireuen

Perusahaan : CV. QAUSAR SURYA GEMILANG


Tahun Anggaran : 2020

JENIS PEKERJAAN UTAMA adalah :


PEKERJAAN UTAMA
 Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan
 lokasi dari tanaman dan tumbuhan
 Galian Tanah Biasa (manual)
 Galian Tanah biasa dirapikan (alat berat)
 Pembuangan tanah hasil galian (alat berat) dirapikan
 Timbunan tanah atau urugan tanah kembali
 Urugan tanah didatangkan
 Pemadatan tanah
 Pasangan Batu Kali 1 PC : 4 PP
 Plesteran tebal 1,5 cm 1 pc : 3 psr
 Bongkaran pasangan lama dan dibersihkan
 Drain hole dia. 2" (lengkap ijuk)
 Beton K-225
 Pembesian Besi Polos (upah + bahan)
 Bekesting
 Pekerjaan pintu
URUTAN PEKERJAAN DARI AWAL SAMPAI AKHIR :

MOBILISASI Dewatering/Pengalihan Tebas tebang dan - Galian (Manual dan Pembuangan Tanah
BARAK KERJA/SEWA Air membersihkan lokasi Alat Berat) Hasil Galian

PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan Batu Kali 1 PC : 4 PP
Plesteran tebal 1,5 cm 1 pc : 3 psr
Bongkaran pasangan lama dan dibersihkan
Drain hole dia. 2" (lengkap ijuk)

- Timbunan tanah atau urugan tanah


kembali
- Urugan tanah didatangkan
- Pemadatan tanah

PEKERJAAN BETON
Beton K-225
Pembesian Besi Polos (upah +
bahan)
Bekesting

Pekerjaan Rumah Pintu

PEKERJAAN PINTU
Pekerjaan Gebalan Rumput
K3 Jalan Inspeksi
Mistar Ukur
Nomenklatur
Papan Exploitasi

DEMOB
URAIAN / CARA KERJA MASING – MASING PEKERJAAN UTAMA
METODE PELAKSANAAN :
Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
Program mobilisasi akan diuraikan didalam bagian ini untuk memberikan penjelasan dan
penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan oleh CV. QAUSAR SURYA GEMILANG
dalam penanganan pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Pante Lhong di
Kabupaten Bireuen, program mobilisasi ini meliputi :.
 Mengadakan/mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk
melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada
keadaan yang diinginkan sesuai dengan design perencanaan dan RAB.
 Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi Peralatan yang dilakukan terdiri dari
No Jenis Peralatan Jumlah Peralatan
1 Excavator 2 Unit
2 Vibrator Roller 1 Unit
3 Dump Truck 4 Unit
4 Motor Grader 1 Unit
5 Concrete Mixer 4 Unit
6 Genset 2 Unit
7 Jack Hammer 2 Unit
8 Stamper 2 Unit
Pelaksanaan Mobilisasi alat adalang dengan menggunakan Trailer dengan menaikkan alat
berat ke trailer dan membawanya ke lokasi pekerjaan.
Adapun Personil yang akan kami mobilisasi untuk menangani pekerjaan Rehabilitasi
Jaringan Irigasi D.I. Pante Lhong di Kabupaten Bireuen program mobilisasi ini adalah :

No. NAMA PERSONIL Posisi Di Proyek


1 JULIAN SAPUTRA, ST Manager Proyek
2 MUHAMMAD ISA Manager Teknik 1
3 M. IQBAL Manager Teknik 2
4 YUDI FANIZAR, ST Petugas K3

Program Demobilisasi dilakukan setelah dipastikan seluruh pekerjaan selesai dan/ atas
instruksi dari Direksi.

Biaya SMK3
Biaya SMK3 kami keluarkan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
Adapun kelengkapan SMK3 yang harus dipersiapkan meliputi :
 Menyiapkan APD (Alat Pelindung Diri) untuk tiap – tiap pekerja / personil

 Box P3K
 Membuat Rambu – Rambu Pengaman Keselamatan Kerja
 Melakukan Pelatihan Terhadap Keselamatan Kerja
Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman dan
tumbuhan
Volume Rencana : 1,020.00 M2
1. Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
2. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Mobilisasi.
3. Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia (MP)
4. Para pekerja dengan menggunakan alat bantu gergaji, kapak, parang dll melakukan
pekerjaan tebas pohon dan pembersihan.

Galian Tanah Biasa (manual)


Vol Rencana 840.63 M3
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
Langkah Kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok-patok
panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja melakukan penggalian
sesuai dengan urutan dan panduan dari Surveyor dan diawasi oleh Pelaksana dan
Pengawas.
Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan kembali,
jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan
masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai
untuk timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak
dumptruck harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran.
Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat
ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan Galian.
Galian Tanah biasa dirapikan (alat berat)
Vol. Rencana 15,738.61 M3
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
 Pekerjaan ini dilakukan setelah selesainya pekerjaan persiapan
 Melaporkan kepada direksi sehari sebelum dilakukan pekerjaan
 Tanah digali menggunakan excavator
 Tanah hasil galian dirapikan menggunakan bucket excavator.

Pembuangan tanah hasil galian (alat berat) dirapikan


Volume Rencana : 13,393.07 M3
Pembuangan tanah yang dimaksud adalah pembuangan tanah yang tidak digunakan lagi
keluar lokasi.
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
 Pekerjaan ini dilakukan setelah selesainya pekerjaan Galian
 Melaporkan kepada direksi sehari sebelum dilakukan pekerjaan
 Tanah digali menggunakan excavator
 Tanah hasil galian dimuat kedalam dumptruk untuk dibuang keluar lokasi.
 Kemudian lokasi pekerjaan dirapikan dengan excavator.
Timbunan tanah atau urugan tanah kembali
Vol. Rencana 3,186.17 M3
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
Pekerjaan Urug kembali adalah timbunan tanah yang berasal dari pekerjaan galian tanah
biasa, yang tanahnya bisa dijadikan untuk bahan timbunan atas persetujuan Konsultan
Supervisi dan Pengawas Lapangan. Pekerjaan urug kembali dilakukan pada timbunan sisi
bangunan-bangunan dan konstruksi lainnya. Tanah hasil galian akan diurug kembali
menggunakan tenaga manusia.
Pekerja dengan menggunakan alat bantu cangkul, sekop dan kereta sorong melakukan
pengurugan kembali .
Pekerjaan ini dilakukan setelah selesai pekerjaan konstruksi pasangan batu.

Urugan tanah didatangkan


Vol. Rencana 150.00 M3
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
Pekerjaan ini dilakukan dengan manual.
Pekerjaan ini merupakan timbunan tanah didatangkan yang berasal dari tanah timbun biasa
dari borrow-pit. Sekelompok pekerja menguruk tanah timbun biasa tersebut kelokasi
timbunan sesuai dengan gambar rencana

Pemadatan tanah
Vol. Rencana 3,186.17 M3
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Urugan tanah didatangkan
Pekerjaan dilakukan dengan menggunakan alat bantu Stamper
Para pekerja melakukan pemadatan dengan menggunakan stemper
Pemadatan dilakukan perlayer, tiap ketebalan 30 cm agar didapatkan kepadatan yang
sesuai dengan spesifikasi.
Pasangan Batu Kali 1 PC : 4 PP
Vol. Rencana 1,348.24 M3
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
Pekerjaan menggunakan alat bantu molen (mesin pengaduk mortar)
adapun ketentuan yang akan kami ikuti disini diantaranya :
a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding 4 Pasir jadi didalam
pengadukan harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak terjadi kelemahan disuasi
sisi spesi nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan Direksi dan
dibuatkan bak takaran agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan semen.

b. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang merusak
ikatan semen.

c. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan terletak
selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30 menit tidak dibenarkan memakainya).

Pertama sekali setelah pekerjaan galian dilakukan oleh si penggali lalu kami persiapkan
peralatan tukang yang termasuk kotak adukan dan kotak takaran yang diminta kepada
direksi lalu kami membuatkan request atau izin untuk melaksanakan pekerjaan pasangan
yang kami ajukan kepada pengawas lapangan dan setelah dimensi galian oke oleh direksi
dan izin pekerjaan pasangan ditanda tangani kami langsung melaksanakan pekerjaan
pasangan batu kali dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :


 Pekerjaan ini dilakukan setelah dilakukan pekerjaan Galian
 Pekerja Mencampur pasir dan semen dan air pada menggunakan Molen
 Batu Kali disusun pada lokasi pemasangan batu
 Pada sela – sela antar batu di berikan mortar yang telah dicampur tadi sebagai
pengikat
 Lakukan hal tersebut sampai batai elevasi yang diinginkan
 Berikan Toping untuk finishingnya
Plesteran tebal 1,5 cm 1 pc : 3 psr
Vol. Rencana 5,925.02 M2
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu selesai
dilaksanakan dan akan dilaksanakan pada setiap permukaan konstruksi yang baru selesai
dibangun dan bagian-bagian lain yang dianggap perlu dilaksanakan. Semen yang akan
digunakan yang bermutu baik dan pasir yang akan dipakai pasir yang tidak tercampur
dengan kotoran-kotoran. Untuk campuran akan dilakukan sesuai spesifikasi pekerjaan ini
agar tidak terjadi keretakan pada saat pekerjaan plesteran selesai dilakukan. Spesi yang
akan digunakan adalah 1 semen : 3 pasir dengan ketebalan rata-rata 15 mm. Pekerjaan ini
akan dilaksanakan dalam 2 lapisan, lapisan 1 yaitu dilaksanakan plasteran sesuai
spesifikasi diatas dan lapisan 2 akan dilakukan dengan adukan aci yang mempunyai
kekentalan yang memenuhi syarat. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan terlebih dahulu
permukaan yang akan diplester akan dibuat kasar dan bersih atau seperti yang ditentukan
oleh Direksi

Bongkaran pasangan lama dan dibersihkan


Vol. Rencana 453.03 M2
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
Pekerjaan dilakukan dengan manual dengan alat bantu Jack Hamer
Para pekerja melakukan pembongkaran pasangan lama menggunakan Jack Hammer
Setelah itu sisa bongkaran di bersihkan.

Drain hole dia. 2" (lengkap ijuk)


Vol. Rencana 134.00 bh
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
 Para pekerja memotong pipa PVC Ø 2” dengan ukuran sesuai gambar
 Lalu pipa tersebut di telpelkan pada permukaan lereng dengn terlebih dahulu di lapisi
dengan ijuk.
 Perletakan pipa drainhole sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana.
Beton K-225
Vol. Rencana 0.97 M3
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut :
Semen, Pasir dan kerikil dicampur sesuai dengan takaran sesuai dengan spesifikasi teknis
untuk beton K225. Pengadukan dilakukan di mesin molen. Lalu mortar tersebut di tuang ke
dalam cetakan yang telah tersedia di lokasi pekerjaan dan diratakan.

Pembesian Besi Polos (upah + bahan)


Vol. Rencana 97.20 Kg
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut
• Kami akan menyediakan fasilitas ditempat kerja untuk pemotongan dan
pembengkokan tulangan. Pembentukan dan pembengkokan kait akan dilakukan
dengan alat yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan.
• Seluruh baja tulangan akan dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan
prosedur, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari
lekukan-lekukan, bengkokan serta kerusakan. Besi tulangan dengan diameter 2
cm lebih akan dibengkokkan dengan menggunakan mesin pembengkok.
• Sebelum pelaksanaan, besi tulangan harus dibersihkan dari kotoran yang
dapat perlekatan besi pada beton. Tulangan ditempatkan sesuai dengan gambar
dan dengan kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan.
• Seluruh tulangan akan disediakan dengan bentuk dan panjang sesuai
dengan yang tunjukkan dalam gambar. Batang tulangan diikat kencang dengan
menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran.
• Penyambungan tulangan akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
pihak direksi, agar tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan
diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum. Pada penyambungan
tumpang tindih, panjang sambungan akan dibuat minimal 40 diameter batang
dan batang tersebut diberi kait pada ujungnya.
• Simpul dari kawat pengikat akan diarahkan membelakangi permukaan
betonsehingga tidak akan terekspos. Bila baja tulanga tetap dibiarkan terekspos
untuk suatu waktu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan akan
debersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian.
Bekesting
Vol. Rencana 9.72 M2
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut
Cetakan/Acuan
 Acuan dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan
kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan. Acuan dari tanah
dibentuk dari galian dibentuk dengan memangkas secara manual dengan sisi
samping dan dasar rata sesuai dimensi yang diperlukan.
 Untuk permukaan beton yang terekspos akan menggunakan kayu yang
terserut atau plywood, sedangkan bagian yang tidak terekspos akan
menggunakan kayu yang tidak diserut.
 Cetakan/acuan akan dibuat sekokoh mungkin, sehingga tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan pada saat pengecoran dilakukan.
 Acuan akan dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran tidak
menimbulkan kerusakan pada beton.

Pekerjaan pintu
Langkah/tahapan kerjanya sebagai berikut
- Pintu Air mengacu pada standar yang telah ditetapkan/sesuai dengan permintaan dalam
dokumen pelelangan atau sesuai petunjuk direksi.
- Material/Bahan. Semua mutu bahan/material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
yang diminta dalam dokumen lelang. Pabrikasi material pintu air dengan Dimensi, bentuk
dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan, dibuat oleh pihak supplier/sub
kontraktor spesialis yang telah diajukan oleh kami selaku kontraktor dan disetujui oleh
direksi (owner) dengan acuan gambar rencana dan uji kelayakan dengan bersandar pada
ketentuan/standar yang diminta dalam dokumen lelang. Semua proses kerja pembuatan
pintu air akan diawasi oleh kontraktor dan urutan kerja serta detail material pintu (material
utama, assesoris dan finishing) mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam dokumen
lelang. Pihak owner/direksi akan melakukan inspeksi atas proses pembuatan material pintu
pada saat Material on site/pabrik dan Saat Pabrikasi berlangsung.
- Pelaksanaan Sebelumnya Konstruksi dudukan pintu dengan luas sesuai gambar rencana
untuk penempatan material pintu telah selesai dikerjakan. Semua urutan kerja, detail,
sambungan antar bangunan selesai dikerjakan.
- Material pintu didatangkan dari pabrik (supplier/sub kontraktor) ke lokasi pekerjaan
Dilakukan pemasangan/erection Pintu ke lokasi pekerjaan dengan dibantu oleh manusia
dan alat bantu. Perkuatan dengan angker, Pengukuran sipat datar, sambungan dengan las,
pemotongan dan posisi pintu dilakukan dengan rapi dan seakurat mungkin sesuai dengan
gambar rancana. Pemasangan dilakukan dengan tenaga manusia dan alat bantu Setelah
selesai semua pekerjaan pintu dan assesoris yang termasuk didalam pekerjaan tersebut,
dilakukan uji coba dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan. Approval oleh direksi dan
dilanjutkan dengan Perawatan dan perbaikan-perbaikan jika ada kerusakan (semasih dalam
masa pemeliharaan).

Demikian urutan pekerkjaan dari awal sampai akhir beserta uraian dan cara kerja masing –
masing Pekerjaan Utama sesuai persyaratan dalam dokumen lelang. Semoga uraian diatas
dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk kelengkapan dokumen penawaran
paket Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Pante Lhong di Kabupaten Bireuen

Hormat Kami
Banda Aceh, 06 Maret 2020
CV. QAUSAR SURYA GEMILANG

Anda mungkin juga menyukai