PENDAHULUAN
Setelah kami mempelajari dokumen tender dan gambar rencana, untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
diatas kiranya perlu dibuat suatu metode pelaksanaan yang terarah dan efektif. Sehingga diharapkan
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan spesifikasi rencana dan tepat waktu. Sebelum dimulainya pekerjaan
harus dibentuk manajemen pelaksanaan, persiapan dan fasilitas pendukung pelaksana dan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga dalam pelaksanaan nantinya terarah dan dapat berjalan
sebagaimana yang diharapkan.
PROGRAM KERJA
Program kerja ditujukan untuk mengatur dan membagi beberapa jenis pekerjaan ke beberapa kelompok
kerja sehingga optimal dalam penggunaan tenaga kerja, material, perkakas dan peralatan. yang termasuk
dalam detail rencana kerja adalah :
Perintah kerja dan semua aktivitas seharusnya tercantum dalam urutan kerja
Jumlah tenaga kerja untuk setiap kelompok, sebagai contoh, ukuran kelompok dan pembagiannya
Jumlah peralatan untuk setiap kelompok, sebagai contoh, jenis alat setiap kelompok dan
pembagiannya.
Jumlah bahan material untuk setiap kelompok, sebagai contoh, jenis material setiap kelompok dan
pembagiannya
Bagaimana memotivasi Tenaga kerja, menggunakan insentif seperti tas work, dan
Bagaimana instruksi diberikan dan diterima dengan sikap yang baik, menghindari kesalahpahaman
dan perintah kerja yang salah.
LINGKUP PEKERJAAN
Kegiatan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pekerjaan Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP,
dimana pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi:
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 Ls
3 Pembersihan Lapangan Lokasi Proyek & Akhir Pekerjaan 1,00 Ls
4 Pekerjaan Bowplank 117,60 Ls
5 Direksi Keet 1,00 Ls
6 Pengadaan Listrik Kerja 1,00 Ls
7 Pagar Pengaman Lokasi Proyek 1,00 Ls
8 Dokumentasi Dan Administrasi 1,00 Ls
9 Pengadaan K3 Keselamatan, Asuransi Ketenagakerjaan 1,00 Ls
B. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Pondasi 170,71 M3
2 Pasir Urug 16,44 M3
3 Urugan Kembali Tanah Pondasi 862,88 M3
C. PEKERJAAN PONDASI
1 Pondasi Tapak
a. Beton Cor Mutu K 250 26,91 M3
b. Besi Polos 10.029,50 Kg
c. Bekisting 187,20 M2
d. Lantai Kerja T = 15 cm 12,64 M3
2 Kolom Padestal ( 30 x 30 )
a. Beton Cor Mutu K 250 5,27 M3
b. Besi Polos 283,54 Kg
c. Besi Ulir 937,90 Kg
d. Bekisting 70,20 M2
3 Kolom Padestal ( 25 x 50 )
a. Beton Cor Mutu K 250 0,38 M3
b. Besi Polos 38,28 Kg
c. Besi Ulir 96,19 Kg
d. Bekisting 6,00 M2
4 Pemasangan Cerucuk 5.375,00 M1
5 Pemasangan Aanstamping T = 10 cm 12,38 M3
6 Pondasi Batu Gunung 13,93 M3
LANTAI II
1 Plat Lantai T= 12 cm
a. Beton K-250 44,38 M3
b. Pembesian Besi Polos 8.801,57 Kg
c. Bekisting 298,64 M2
2 Kolom 30/30 cm
a. Beton K-250 11,52 M3
b. Pembesian Besi Ulir 2.007,28 Kg
c. Pembesian Besi Polos 798,33 Kg
d. Bekisting 153,60 M2
3 Kolom Praktis 13/13 cm
a. Beton K-250 1,76 M3
b. Pembesian Besi Polos 423,72 Kg
c. Bekisting 54,08 M2
4 Balok Anak 15/20 cm
a. Beton K-250 1,13 M3
b. Pembesian Besi Polos 179,13 Kg
c. Bekisting 20,81 M2
5 Balok Selasar 15/20 cm
a. Beton K-250 0,39 M3
b. Pembesian Besi Ulir 65,89 Kg
c. Pembesian Besi Polos 26,35 Kg
d. Bekisting 7,15 M2
6 Ring Balok 20/40 cm
a. Beton K-250 22,82 M3
b. Pembesian Besi Ulir 3.738,28 Kg
c. Pembesian Besi Polos 2.214,95 Kg
d. Bekisting 285,20 M2
7 Top Gevel
a. Beton K-250 2,48 M3
b. Pembesian Besi Polos 376,98 Kg
c. Bekisting 45,43 M2
E. PEKERJAAN TANGGA
TANGGA TYPE 1
1 Plat Beton
a. Beton Cor Mutu K-250 1,73 M3
b. Pembesian Besi Polos 755,51 Kg
c. Bekisting 14,40 M2
2 Plat Bordes
a. Beton Cor Mutu K-250 0,58 M3
b. Pembesian Besi Ulir 280,57 Kg
c. Bekisting 4,80 M2
3 Balok Bordes
a. Beton Cor Mutu K-250 0,62 M3
b. Pembesian Besi Ulir 101,31 Kg
c. Pembesian Besi Polos 45,04 Kg
d. Bekisting 8,32 M2
4 Anak Tangga
a. Beton Cor Mutu K-250 1,35 M3
b. Pembesian Besi Polos 640,56 Kg
c. Bekisting 24,00 M2
5 Keramik Anak Tangga 24,00 M2
6 Keramik Bordes Tangga 4,80 M2
7 Reiling Tangga 7,56 M1
LANTAI II
1 Pasangan Transram 1 SP : 2 SP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi) 142,23 M2
2 Pasangan Transram 1 PC : 4 PP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi) 297,91 M2
3 Plesteran Dinding 880,28 M2
4 Pasangan Dinding Partisi ( GRC) 184,75 M2
5 Pekerjaan Rangka Hollow Dinding Partisi ( GRC) 184,75 M3
LANTAI II
1 Kusen UPVC + Pintu Type P2 + Aksesoris + Terpasang 4,00 Unit
2 Kusen UPVC + Pintu Type P3 + Aksesoris + Terpasang 5,00 Unit
3 Kusen UPVC + Pintu Type P4 + Aksesoris + Terpasang 2,00 Unit
4 Kusen UPVC+ Pintu Type P5 + Aksesoris + Terpasang 6,00 Unit
5 Kusen UPVC+ Pintu Type P6 + Aksesoris + Terpasang 6,00 Unit
6 Kusen UPVC + Jendela Type J1 + Aksesoris + Terpasang 1,00 Unit
7 Kusen UPVC + Jendela Type J3 + Aksesoris + Terpasang 4,00 Unit
8 Kusen UPVC + Jendela Type J4 + Aksesoris + Terpasang 2,00 Unit
9 Kusen UPVC + Jendela Type J5 + Aksesoris + Terpasang 4,00 Unit
10 Kusen UPVC + Jendela Type J6 + Aksesoris + Terpasang 1,00 Unit
11 Kusen UPVC + Jendela Type J7 + Aksesoris + Terpasang 1,00 Unit
12 Kusen UPVC + Ventilasi Type V1 + Aksesoris + Terpasang 6,00 Unit
I PEKERJAAN LANTAI
LANTAI I
1 Lapis Pasir Bawah Lantai 7,34 M3
2 Pasangan Wiremesh 380,00 M2
3 Pekerjaan Cor Lantai T = 10 cm 59,30 M2
4 Pekerjaan Granit Lantai Polish 60 x 60 cm , Merk Granito (Setara) 174,28 M2
5 Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 225,98 M2
6 Pekerjaan Keramik Dinding KM Polish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 54,25 M2
7 Pekerjaan Keramik Lantai Selasar Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 120,00 M2
LANTAI II
1 Lapis Pasir Bawah Lantai 13,66 M3
2 Pekerjaan Granit Lantai Polish 60 x 60 cm , Merk Granito (Setara) 113,18 M2
3 Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 23,46 M2
4 Pekerjaan Keramik Dinding KM Polish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 83,33 M2
5 Pekerjaan Keramik Lantai Selasar Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 60,00 M2
J. PEKERJAAN PLAFOND
LANTAI I
1 Pekerjaan Plafond Gypsum 253,08 M2
2 Pekerjaan List Profil Plafond Gypsum 233,48 M1
3 Pekerjaan Rangka Plafond 253,08 M2
LANTAI II
1 Pekerjaan Plafond Gypsum 217,40 M2
2 Pekerjaan List Profil Plafond Gypsum 220,85 M1
3 Pekerjaan Rangka Plafond 217,40 M2
K. PEKERJAAN LISTRIK
LANTAI I
1 Pemasukan daya listrik 5500 VA 1,00 Ls
2 Box Panel+MCB distribusi arus listrik ke lantai I + Aksesoris 1,00 Ls
3 Lampu TL Isi Dua 17,00 Bh
4 Lampu TL Panjang 3,00 Bh
5 Lampu Downlight 8,00 Bh
6 Saklar Cabang 2 7,00 Bh
7 Saklar Cabang 1 3,00 Bh
8 Stop Kontak Elv. 0.3 M 16,00 Bh
9 Stop Kontak Elv. 3.1 M 12,00 Bh
10 Box Panel 1,00 Bh
11 Instalsi Jaringan Listrik 1,00 Bh
LANTAI II
1 Box Panel+MCB distribusi arus listrik ke lantai I + Aksesoris 1,00 Ls
2 Lampu TL Isi Dua 13,00 Bh
3 Lampu TL Panjang 11,00 Bh
4 Lampu Downlight 8,00 Bh
5 Saklar Cabang 2 7,00 Bh
6 Saklar Cabang 1 8,00 Bh
7 Stop Kontak Elv. 0.3 M 20,00 Bh
8 Stop Kontak Elv. 3.1 M 12,00 Bh
9 Instalsi Jaringan Listrik 1,00 Bh
L. PEKERJAAN PENGECATAN
LANTAI I
1 Pengecatan Dinding Tembok 1525,86 M2
2 Pengecetan Plafond 253,08 M2
3 Pengecatan Kolom 214,20 M2
LANTAI II
1 Pengecatan Dinding Tembok 880,28 M2
2 Pengecetan Palfond 217,40 M2
3 Pengecatan Dinding Partisi 184,75 M2
4 Pengecatan Kolom 129,60 M2
M. PEKERJAAN SANITASI
LANTAI I
1 Floor Drain Stainless Steel (Setara) 2,00 Bh
2 Bak Fiber 66 x 66 cm 2,00 Bh
3 Keran Air ø 2/3 Stainless Steel (Setara) 2,00 Bh
4 Toilet Jongkok Toto CE 6 (Setara) 2,00 Bh
5 Wastafel Toto LW248JTI (Setara) 4,00 Bh
6 Instalasi Air Bersih dan Air Kotor 1,00 Ls
LANTAI II
1 Floor Drain Stainless Steel (Setara) 6,00 Bh
2 Bak Fiber 66 x 66 cm 6,00 Bh
3 Keran Air ø 2/3 Stainless Steel (Setara) 6,00 Bh
4 Keran Air Shower Toto THX20MCRB (Setara) 4,00 Bh
5 Toilet Jongkok Toto CE 6 (Setara) 3,00 Bh
6 Toilet Duduk Toto CW421J-3W420JP (Setara) 3,00 Bh
7 Waterproofing 14,47 M2
8 Instalasi Air Bersih dan Air Kotor 1,00 Ls
N. PEKERJAAN LAIN-LAIN
LANTAI I DAN II
1 Pekerjaan Alucobond 572,20 M2
2 Rangka Hollow Alucobond 572,20 M2
3 Pekerjaan Dinding Kerawang (GRC) 85,00 M2
4 Rangka Hollow GRC 85,00 M2
5 Pekerjaan Relling 29,49 M2
6 Hand Rail Kayu 16,61 M1
7 Sapti Tank dan Resapan 2,00 Unit
PEMASANGAN SELASAR GEDUNG B BAWAH
1 Pekerjaan Galian Tanah 4,56 M3
2 Pekejaan Pasir Urug 3,24 M3
3 Pekerjaan Tanah Urug 19,43 M3
4 Pekerjaan Cor Beton 1 : 3 : 5 9,71 M3
5 Pekejaan Pas Batu Bata 1:2 19,00 M2
6 Pekerjaan Plessteran 1:2 38,00 M2
7 Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 64,75 M2
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan untuk pekerjaan ini adalah 180 hari kalender sesuai jadwal
pelaksanaan yang kami ajukan dan masa pemeliharaan 180 hari kalender setelah PHO.
A. Prosedur Kerja
Guna mendapatkan hasil ayang sesuai dengan harapan dan menekan kondisi kesalahan
Sebelum melakukan setiap tahapan di dalam perkerjaan terlebih dahulu melakukan persetujuan kerja
ditujukan kepada konsultan pengawas dengan tembusan pihak owner. Persetujuan dimaksud adalah guna
mendapat legalisasi dan juga dimaksudkan agar pihak pengawas dan owner mengetahui bahwa pihak
kontraktor selaku pelaksana telah siap/ready dalam melakukan pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Request yang dimaksud jaga agar semua pihak (dalam hal ini konsultan, pelaksana, owner) dapat bersama
– sama dalam memeriksa kesediaan/kesiapan kontraktor dalam melakukan pekerjaan selanjutnya.
Pelaksanaan Kerja
Setelah diterbitkannya SPPBJ kami akan langsung mendatangkan / memobilisasi personil dan peralatan.
Manager/General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Juru Gambar
Petugas K3
Kepala Tukang
Tukang Keramik
Tukang Plafond
Teknisi Instalasi Listrik
Tenaga Administrasi
Koordinasi
Project Manager memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan lain-lain.
Secara organisasi perusahaan, Project Manager bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang bertindak
sebagai pengelola operasional Perusahaan. Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan
proyek akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam waktu yang
ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar menjadi perhatian dan komitmen
CV. GRAND VICTORY sebagai Pelaksana.
Hubungan kerja :
a. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan
ketentuan dalam gambar kerja, RKS, spesifikasi material, dan dokumen pekerjaan lainnya
yang telah disetujui kepada pemberi kerja/pengawas lapangan.
b. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan kerja yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan.
c. Bila terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka kontraktor
berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada kepada pemberi kerja/pengawas
lapangan. Apabila hal itu tidak dilakukan, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan yang
timbul.
d. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanakan pekerjaan.
e. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi
tanggung jawab kontraktor.
g. Apabila terjadi kebakaraan, kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa.
h. Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan lainnya yang
sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi
tanggung jawab kontraktor.
i. Kontraktor wajib bertanggung jawab dan menjaga kebersihan lokasi kerja selama masa
pekerjaan.
Untuk menjamin sistem manajemen dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para pekerja dapat
berlangsung dengan baik, CV. GRAND VICTORY telah mengeluarkan Kebijakan Mutu, yang terjamin dan
berkualitas. Sistim manajemen tersebut, dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain,
berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang
berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan lagi secara lebih
terinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian ( formulir-formulir
) laporan kegiatan pekerjaan.
Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya dilengkapi
dengan gambar-gambar
pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam
pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang
diharapkan.
Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan
kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni tepat biaya, tepat mutu
dan tepat waktu.
Bahan
Kebutuhan pokok bahan bangunan proyek ini adalah, beton dan besi tulangan disamping material
penunjang seperti : semen, pasir, dll.
Tenaga kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas;
• Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik dan operator.
• Pekerja (labour).
Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-proyek dan
pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.
Pengamanan (security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, CV. GRAND VICTORY akan menyediakan tenaga keamanan
sesuai
• Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi pengaman, sabuk
pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.
• Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ ancaman dari pihak luar, serta mencegah
kemungkinan terjadinya perkelahian di dalam lingkungan proyek.
• Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat pembangunan ini.
Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, akan
dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga
inspektor K3 disamping tenaga satpam. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka
unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, maupun instansi-instansi lain yang
terkait.
Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan handy talky ( HT ) atau walky talky, baik oleh para petugas
keamanan, para pelaksana ( supervisor ) dan petugas-petugas lain yang memerlukan.
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan
pengendalian mutu (quality control ) dengan cara melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap
bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan
pekerjaan sendiri.
Alat-alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang lain
setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian- bagian yang perlu secara berkala dilumasi. Setiap bagian
diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti agar peralatan tersebut
dapat beroperasi dengan baik selama digunakan dan tidak
mengalami kerusakan secara tiba-tiba ditengah-tengah pelaksanaan pekerjaan. Meskipun untuk hal-hal
tersebut di atas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality
control yang dikoordinasi oleh bagian teknik
METODE PELAKSANAAN :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Proyek
Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing grafika dan akan diprint sebagai
spanduk dan dipasangkan pada tiang kayu Penyangga dengan baik. Papan nama proyek dengan dimensi
yang disesuaikan yang memuat tentang identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai tanda
dimulainya pekerjaan. Untuk patok penunjuk arah akan dibuat dari kayu dan diberi tanda penunjuk arah.
bentuk papan nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
Papan nama proyek biasanya berisikan tulisan : 1,5m
1. Nama Pekerjaan mtr
2. Sumber Dana
1,2 m
3. Nilai Pekerjaan
4. Nama Kontraktor Pelaksana
5. Nama Konsultan Pengawas
6. Nama Instansi
7. Nama Consultant Perencana 8. Nama subtansi/ Dinas
Papan Nama Proyek
4 Pekerjaan Bowplank
Metode Pelaksanaan :
Pada tahapan pekerjaan ini termasuk untuk Pengukuran akan dilakukan kembali pengukuran awal (MC-0)
apabila dibutuhkan terhadap pekerjaan. Pengukuran diukur berdasarkan titik penentuan sesuai dengan
gambar rencana dan intruksi pengawas dan Owner. Untuk pemasangan Bowplank dipasang dengan jarak
dan ukuran tertentu dengan menggunakan kayu sembarang serta paku kayu. Pengukuran dan pemasangan
bouwplank titik duga (peil + 00) ditentukan berbersama - sama Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan
Owner. Patok - patok berukuran minimal 5/7 cm dan papan bouwplank 3/20 cm dengan panjang ukuran
lebih dari 4 m dan diambil dari kayu kualitas baik. Papan patok dipasang kayu keras dan tidak berubah
posisinya, tanda – tanda dan sumbu akan di pasang secara teliti dan jelas, dicat dengan cat menie (Apabila
dianjurkan).
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
5 Direksi Keet
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kontraktor terlebih dahulu mempersiapkan sarana dan prasarana
kerja untuk menunjang kelancaran kegiatan sampai dengan selesai. Persiapan sarana & prasarana tersebut
meliputi : Pembuatan Direksi Keet di lapangan pada lokasi yang sudah disetujui oleh Pengawas.
Pembuatan Gudang dan Work Shop Pembuatan Barak Kerja untuk tempat tinggal Pekerja serta
Pembuatan/penyediaan mess untuk tempat tinggal staf kontraktor. Penyediaan fasilitas MCK dan
perlengkapan kerja Direksi keet dan gudang penyimpanan material dibuat untuk mendukung
memfasilitasi penginapan pengawas, tempat menempatan bahan, perkakas dan peralatan.
Tempat penginapan perlu direncanakan dengan hati-hati untuk meneyediakan tempat staf yang nyaman,
dan gudang yang cukup luas dan juga keamanan bagi peralatan dan bahan – bahan.
Lokasi
Pemilihan Lokasi Direksi Keet yang sesuai atau pantas dapat dilakukan oleh teknisi dan insinyur dan harus
mengikuti bagian – bagian pertimbangan berikut ini :
Dekat dengan lokasi proyek, lebih disukai bila dapat ditempuh dalam satuan jarak jalan yang
pendek.
Mempunyai akses ke sumber air bersih
Ditempatkan lebih tinggi, dengan kondisi tanah yang baik tidak ada air yang mengalir dibawah
permukaan tanah.
Mempunyai jarak yang cukup untuk meletakkan peralatan sesudah jam kerja
Dicapai dengan mudah peralatan dan bahan – bahan yang hendak diletakkan pada kendaraan
proyek
Personil Kerja :
- Pelaksana Lapangan
- Juru Ukur
- Tukang, Mandor, Pekerja Dan Kepala Tukang
8 Dokumentasi Dan Administrasi
Proses surat menyurat yang berhubungan untuk kelancaran proyek. Sebelum setiap pelaksanaan pekerjaan
dimulai maka dibuatkan “ Shop Drawing” untuk tiap – tiap pekerjaan dan mendapat persetujuan
dari pihak pengawas lapangan, dan setelah selesai pekerjaan
dibuatkan “As Built Drawing” hal ini dimaksudkan untuk pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan oleh
Owner di kemudian hari. Untuk menilai pekerjaan, maka pada setiap tahapan pekerjaan dibuatkan
dokumentasi berupa foto – foto progress (0 persen, 50 persen dan 100 persen ).
Penyiapan laporan - laporan sesuai yang disyaratkan serta gambar-gambar pelaksanaan berupa :
a. Shop Drawing;
b. Laporan Ujimutu Material Pabrikan dan Material Alam;
c. Data Pengukuran;
d. Foto – foto progress (0 persen, 50 persen dan 100 persen );
e. Form Request;
f. Asbuilt Drawing, dll;
B. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Pondasi
Galian tanah pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke
sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang
tertera dalam gambar. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor akan dipasang turap kayu pengaman
yang cukup kuat. Turap didalam galian akan dibongkar setelah pondasi selesai.
Bila galian pondasi pada kedalaman rencana diragukan terhadap daya dukungnya, maka Team Leader
akan segera melaporkan secara tertulis kepada redaksi untuk dipertimbangkan.
Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka akan mengisi
kelebihan galian tersebut dengan pasir pasang.
Pelaksanaan :.
Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan yang
akan dilaksanakan\.
Menyiapkan bahan/material untuk item pekerjaan selanjutnya yang berhubungan dengan
pekerjaan galian tanah sesuai dengan kebutuhan yang telah di setujui.
Lakukan penggalian pada titik-titik lokasi kerja yang telah dipasang patok profil menggunakan
tenaga
manusia (Man Power) diangkut dan diposisikan pada tempat yang telah direncanakan;
Hasil bahan/material yang didapat dari galian dikumpulkan pada sisi dari galian dengan
memposisikannya agar tidak masuk kembali ke dalam galian yang sudah digali;
Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi akan dipakai untuk penimbunan kembali
sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan disekitar tempat - tempat dimana penimbunan
kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yang akan digunakan untuk penimbunan tanggul
harus dipadatkan dengan kadar air yang optimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman
atau dengan cara lain yang cocok sebelum dan selama penggalian.;
Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan Direksi Pekerjaan
dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk
menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan
2 Pasir Urug
Metode Pelaksanaan :
Untuk urugan pasir akan dilakukan setelah galian tanah untuk pondasi Batu Gunung dilakukan, pada lantai
galian Tukang akan menghampar pasir urug dengan ketebalan sesuai dengan bestek dan gambar rencana,
pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir
dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang
dipersyaratkan. Urugan Pasir dilakukan dengan menyeluruh dan merata mengikuti dimensi galian agar
padat dan rapat. Berikut urutan metode pelaksanaan :
- Pada dasar galian pondasi dihampar pasir urug padat dengan ketebalan sesuai gambar kerja
- Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari pasir
tersebut
- Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
- Tukang memeriksa urugan pasir urug agar benar-benar padat dan ketebalan sesuai dengan
bestek
3 Urugan Kembali Tanah Pondasi
Metode Pelaksanaan :
Urugan tanah kembali dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi selesai dikerjakan. Tukang atau
pekerja akan mengurug tanah ke bekas lubang galian secara menyeluruh dan merata. Untuk urugan
pondasi dapat digunakan tanah hasil galian pondasi atau material lain yang disetujui oleh Konsultan
supervisi dan Owner. Tanah Humus atau tanah hasil pembersihan lapangan tidak digunakan sebagai
urugan pondasi. Tanah urugan pondasi dipadatkan dengan alat pemadat atau alat lain yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas Dan Owner.
PEKERJAAN PONDASI
Pondasi Tapak
a. Beton Cor Mutu K 250
b. Besi Polos
c. Bekisting
d. Lantai Kerja T = 15 cm
Metode :
Pekerjaan pondasi tapak ini dilakukan setelah selesai pekerjaan pemasangan cerucuk
Pekerjaan diawali dengan pembuatan lantai kerja.
Untuk Beton Lantai Kerja dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja, digunakan Mutu beton sesuai
spesifikasi teknsi yang pengecoran nya dilakukan dengan mencampur perbandingan material dan diaduk
kedalam molen.
Tahapan Pelaksanaan:
- Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
- Untuk lantai kerja dibawahPile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan sesuai spesifikasi .
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk
leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan
benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan Direksi
Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai
dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan.
- Beton Cor
Untuk pengecoran beton bertulang Pondasi Tapak ini dilakukan setelah pemasangan besi tulangan dan
bekisting selesai dilakukan/dipasang.
Metode pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran :
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Kereta sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang akan dibuat (jika diperlukan).
Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta dalam
spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji
campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Pengawas/Pemilik Proyek.
Tenaga Kerja :
- Pekerja - Tukang
- Mandor - Kepala Tukang - Juru Ukur
Berikut Diagram Contoh Pelaksanaan Pengecoran Tapak Pondasi
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian & Bending schedule
disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan
dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan perakitan besi (fabrikasi) dilaksanakan oleh Tukang Besi yang
ahli. Besi dipotong dan dibentuk sesuai dengan gambar kerja. Besi dirangkai atau dirakit dan diikat dengan
kawat beton. Pelaksana Lapangan dan pengawas lapangan akan memeriksa dan mengontrol setiap rakitan
bentuk tulangan besi dan ukuran besi agar sesuai dengan Gambar kerja serta spesifikasi teknis. Besi-besi yang
telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu dan terlindung
dari air hujan, dan diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi dicheck dengan benar, agar tidak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang besi memasang besi dan mengikat
besi dengan kawat beton sesuai dengan petunjuk kerja dalam gambar kerja. Pengawas lapangan dan Tukang
memeriksa pasangan besi tepasang dengan baik dan kokoh dan memenuhi dimensi ukuran yang sesuai
dengan gambar kerja.
- Papan Bekisting
Metode pelaksanaan Pekerjaan Bekisting :
a. Bahan :
- Papan kayu kelas III, Multipleks
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting, Minyak Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk pondasi sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di workshop
kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Papan kayu di potong dan dibentuk dengan
ukuran sebagai mal (bekisting). Papan kayu yang telah dipotong dirakit membentuk mal pondasi dan
diberi tanda untuk masing-masing siku pemasangan.
- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang
tertera di shop drawing. Bekisting yang telah dipasang pada area cor pondasi kemudian di paku agar terpasang
dengan kuat dan kokoh. Bekisting dipasang dengan kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-
kayu lepas, sampah-sampah dll. Pengawas lapangan dan Tukang memeriksa pemasangan bekisting telah terpasang
dengan baik dan kuat serta kokoh.
Kolom Padestal ( 30 x 30 )
a. Beton Cor Mutu K 250
b. Besi Polos
c. Besi Ulir
d. Bekisting
Kolom Padestal ( 25 x 50 )
a. Beton Cor Mutu K 250
b. Besi Polos
c. Besi Ulir
d. Bekisting
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang (Jika Diperlukan)
- Concrete vibrator (Jika Diperlukan)
- Kereta sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang akan dibuat (jika diperlukan).
Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta dalam
spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji
campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Pengawas/Pemilik Proyek.
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian & Bending schedule
disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan
dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan perakitan besi (fabrikasi) dilaksanakan oleh Tukang Besi yang
ahli. Besi dipotong dan dibentuk sesuai dengan gambar kerja. Besi dirangkai atau dirakit dan diikat dengan
kawat beton. Pelaksana Lapangan dan pengawas lapangan akan memeriksa dan mengontrol setiap rakitan
bentuk tulangan besi dan ukuran besi agar sesuai dengan Gambar kerja serta spesifikasi teknis. Besi-besi yang
telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu dan terlindung
dari air hujan, dan diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi dicheck dengan benar, agar tidak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang besi memasang besi dan mengikat
besi dengan kawat beton sesuai dengan petunjuk kerja dalam gambar kerja. Pengawas lapangan dan Tukang
memeriksa pasangan besi tepasang dengan baik dan kokoh dan memenuhi dimensi ukuran yang sesuai
dengan gambar kerja.
- Papan Bekisting
Metode pelaksanaan Pekerjaan Bekisting :
a. Bahan :
- Papan kayu kelas III, Multipleks
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting, Minyak Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk pondasi sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di workshop
kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Papan kayu di potong dan dibentuk dengan
ukuran sebagai mal (bekisting). Papan kayu yang telah dipotong dirakit membentuk mal (bekisting) dan
diberi tanda untuk masing-masing siku pemasangan.
- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang
tertera di shop drawing. Bekisting yang telah dipasang pada area cor pondasi kemudian di paku agar terpasang
dengan kuat dan kokoh. Bekisting dipasang dengan kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-
kayu lepas, sampah-sampah dll. Pengawas lapangan dan Tukang memeriksa pemasangan bekisting telah terpasang
dengan baik dan kuat serta kokoh.
Berikut Diagram Contoh Pelaksanaan Pengecoran Kolom Pedestal
Pemasangan Cerucuk
Berikut Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan :
Persiapan
- Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
- Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi Pekerjaan.
- Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
- Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
- Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
- Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
- Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.Staking-out dimensi, bentuk dan lokasi sesuai
gambar rencana
- Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
- Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan lhal-hal sebagai berikut:
- Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
- Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
- Bila muka air mencapai pcrmukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka tanah
timbunan di atas muka air.
- Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda dengan
menggunakan patok-patok
Pelaksanaan :
- Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah.
- Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah
- Memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu
- Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
- Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan stabil
dan tetap tegak lurus.
- Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi topi sampai
kedalaman rencana.
Peralatan
Satu Set Palu Tripot/Excavator
Alat Pertukangan
Alat bantu lainnya
Tenaga Kerja
Pekerja
Tukang
Mandor
Petugas K3
Operator Alat
Pemasangan Aanstamping T = 10 cm
a. Metode Pelaksanaan
Pada pekerjaan ini dilakukan sebelum pondasi dilaksanakan. Untuk pekerjaan ini batu aanstamping yang
digunakan bisa Batu Gunung / Kali atau batu yang di sarankan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
dipergunakan harus berkualitas baik dari jenis yang keras, tidak berlubang dan forius, dengan ukuran
maksimal 25 cm. Tukang Batu akan menghampar batu ke dalam galian dengan ketebalan pasangan batu
sesuai dengan gambar kerja dan menyeluruh sesuai dengan dimensi galian. Batu Gunung /Kali harus bersih
dan tidak boleh mengadung atau menempel tanah dan lumut pada permukaannya. Untuk keperluan
pasangan Aanstamping/batu kali ukuran maksimal batu kali adalah 10 cm. Batu diletakkan dibawah
pondasi dilakukan oleh pekerja. Setelah batu ditempatkan maka diukur ketebalan batu tersebut.
Tenaga Kerja :
- Pekerja - Tukang
- Mandor - Kepala Tukang - Juru Ukur
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang (Jika Diperlukan)
- Concrete vibrator (Jika Diperlukan)
- Kereta sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang akan dibuat (jika diperlukan).
Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta dalam
spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji
campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Pengawas/Pemilik Proyek.
Tenaga Kerja :
- Pekerja - Tukang
- Mandor - Kepala Tukang - Juru Ukur
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian & Bending schedule
disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan
dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan perakitan besi (fabrikasi) dilaksanakan oleh Tukang Besi yang
ahli. Besi dipotong dan dibentuk sesuai dengan gambar kerja. Besi dirangkai atau dirakit dan diikat dengan
kawat beton. Pelaksana Lapangan dan pengawas lapangan akan memeriksa dan mengontrol setiap rakitan
bentuk tulangan besi dan ukuran besi agar sesuai dengan Gambar kerja serta spesifikasi teknis. Besi-besi yang
telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu dan terlindung
dari air hujan, dan diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi dicheck dengan benar, agar tidak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang besi memasang besi dan mengikat
besi dengan kawat beton sesuai dengan petunjuk kerja dalam gambar kerja. Pengawas lapangan dan Tukang
memeriksa pasangan besi tepasang dengan baik dan kokoh dan memenuhi dimensi ukuran yang sesuai
dengan gambar kerja.
- Papan Bekisting
Metode pelaksanaan Pekerjaan Bekisting :
a. Bahan :
- Papan kayu kelas III, Multipleks
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting, Minyak Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk pondasi sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di workshop
kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Papan kayu di potong dan dibentuk dengan
ukuran sebagai mal (bekisting). Papan kayu yang telah dipotong dirakit membentuk mal (bekisting) dan
diberi tanda untuk masing-masing siku pemasangan.
- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang
tertera di shop drawing. Bekisting yang telah dipasang pada area cor pondasi kemudian di paku agar terpasang
dengan kuat dan kokoh. Bekisting dipasang dengan kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-
kayu lepas, sampah-sampah dll. Pengawas lapangan dan Tukang memeriksa pemasangan bekisting telah terpasang
dengan baik dan kuat serta kokoh.
Kolom Praktis
- Untuk melaksanakan proses Pekerjaan kolom praktis dikerjakan bersamaan pasangan batu bata
untuk didinding yang dapat dikerjakan secara estafet dengan proses pelaksanaan pemasangan
dinding.
- Dilakukan penyetelan bekisting kolom parktis, dipastikan mal kolom tegak lurus dan ditopang
dengan kokoh agar tidak bergoyah pada saat dilakukan pengecoran
- Pada bidang Kolom yang hendak dipasang batu bata maka akan diberikan stik – stik
dengan jarak yang diatur sedemikian rupa.
- Tahap selanjutnya bisa dimulai pengecoran adukan beton untuk kolom dengan mutu beton
K.250. (Dengan Proses pembuatan beton seperti dijelaskan diatas).
- Pada saat pengecoran untuk menghindarkan kekosongan maka akan dilakukan pergetaran agar
tidak terjadi rongga –
- rongga dan beton jadi padat
- Dilakukan perawatan beton dengan menyiram secara kontinyu sampai beton sudah mencapai
umur minimal, Untuk mempercepat pengerasan Beton kami menggunakan Zat Addetif sesuai
dengan campuran dari spesifikasi Pabrik.
- Bekisting Kolom akan kami dibuka setelah beton mencapai umur minimal.
Balok Lantai
- Pekerjaan ini dikerjakan setelah Seluruh Kolom Lantai I siap dikerjakan dikerjakan sampai
mencapai elevasi untuk pemasangan Balok.
- Dilakukan pemasangan bekisting diatas Top elevasi Kolom - Kolom tersebut, dengan
dipasang skor-skor kayu pengaku untuk dudukan bekisting .
- Tahapan selanjutnya perakitan besi dilakukan langsung diatas Bekisting yang kemudian
diberikan tutup pada sisi kiri
- dan kanan.
- Pengecoran Dilakukan bersamaan dengan Plat Lantai.
Setelah selesai nya pengecoran, maka dilakukan Perawatan Beton dengan menyiram permukaan beton
tersebut sampai jenuh, penyiraman dilakukan secara Kontinyu setiap hari sampai beton tersebut sudah
mencapai Umur Maksimal.
PEKERJAAN TANGGA
TANGGA TYPE 1
Plat Beton
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting
Plat Bordes
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Bekisting
Balok Bordes
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Anak Tangga
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting
Proses selanjutnya adalah pemasangan tulangan anak tangga. Pemasangan ini harus disesuaikan dengan
gambar teknis supaya tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan. Tulangan anak tangga nantinya akan
dihubungkan dengan tulangan badan tangga dengan cara mengikat dengan kawat. Setelah itu, tulangan
dipasang memanjang dengan tujungan untuk memperkuat anak tangga. Tidak lupa nantinya beton decking
juga akan dipasang pada sisi yang sama dengan bekisting dengan ketebalan sekitar ±2 cm.
Tahap pengecoran
Cek terlebih dahulu pastikan bekisting tangga sudah terpasang dengan kuat. Jika sudah, segera lakukan
proses pengecoran tangga. Pengecoran ini harus dilakukan secara menyeluruh pada bagian tangga.
Tahap pembongkaran
Hasil cor harus didiamkan dulu untuk beberapa saat. Proses pembongkaran dinding badan tangga serta
trape bisa mulai dilakukan ketika beton telah mencapai 12 jam. Sedangkan untuk bagian badan tangga
serta bordes baru dapat dilakukan apabila telah mencapai 7 hari lebih dan sudah teruji. Pembongkaran
balok bordes serupa dengan proses pembongkaran balok biasa.
Keramik Anak Tangga
Keramik Bordes Tangga
Reiling Tangga
Untuk pekerjaan ini akan dilakukan perakitan dan pembentukan besi stainless tangga di bengkel kerja
pembentukan dan pola tangga Stainless sesuai dengan gambar kerja. Setelah Stainless dirakit dan
ditempah maka dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dipasang. Pemasangan dilakukan oleh tukang besi
tangga dengan mengikat baik pengelasan dan pembautan di area pemasangan. Pemasangan di[astikan
baik dan kokoh serta tidak goyang dan siap digunakan
LANTAI II
Pasangan Transram 1 SP : 2 SP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi)
Pasangan Transram 1 PC : 4 PP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi)
Plesteran Dinding
Pada tahapan pertama pekerjaan akan dilakukan pengadaan baja ringan rangka atap yang dipesan sesuai
dengan spek teknis dan gambar kerja. Tukang atau pekerja akan mengukur pemasangan rangka sebagai
rangka atap. Setelah diukur maka tukang atau pekerja akan merakit rangka baja sesuai dengan bentuk
gambar kerja. Setelah perakitan selesai maka rangka baja atap dinaikkan ke atas bangunan sebagai kuda-
kuda penopang atap. Rangka baja ringan akan dipasang dan diikat dengan paku atau baut pengikat khusus.
Pemasangan atap dilakukan yaitu atap dipakukan langsung pada gording dengan menggunakan paku ulir
(paku khusus untuk atap). Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Alur atap harus
dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir pasangan akan rapi. Bubungan ditutup dengan
seng bubungan. Tindisan antara satu lembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai
dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga
tidak mengakibatkan kebocoran.
Pemasangan Bubungan (Rabung) dilakukan dengan Tindisan antara satu lembaran bubungan dengan
lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm. Pekerja memasang
rabung dengan susunan mengarah lurus rapi dan dipasang dengan baut atau paku khusus.
Pada tahapan pekerjaan listplank akan dilakukan pengetaman papan untuk listplank pada ketam kayu
kemudian papan yang telah sesuia ukurannya akan dipasang oleh pekerja dan tukang pada area
pemasangan listplank dengan panjang dan ukuran listplank sesuai dengan gambar kerja, listplank dipaku
pada kayu dengan kuat dan kokoh agar tidak terlepas.
LANTAI II
Kusen UPVC + Pintu Type P2 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Pintu Type P3 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Pintu Type P4 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC+ Pintu Type P5 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC+ Pintu Type P6 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J1 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J3 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J4 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J5 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J6 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J7 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Ventilasi Type V1 + Aksesoris + Terpasang
Pada Saat Finishing Tepian Lubang Untuk Pemasangan Kosen disediakan Ukuran Lubang Pintu ditambah 1
cm untuk tempat Sealent, Kosen Alumanium akan langsung dirakit ditempat,/Pabrikasi yang sesuai dengan
Ukuran atau Type Pintu yang akan dibuat Lalu kita masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar
posisinya pas dengan menggunakan alat beji, setelah posisi pas maka kita stel kelurusan kusen dengan
dinding, ketegakan dan kedataran sampai benar- benar bagus, dibuat lobang untuk tempat skrup pada
dinding melalui lobang kusen dengan menggunakan alat bor, kemudian kita masukan fischer kedalam
lobang bor yang telah dibuat. lalu diobeng untuk mengencangkan fischer.
Penempatan Daun Pintu dan jendela dipasangkan menurut Lokasi sesuai gambar Rencana yang
langsung dipasang pada Kosen yang telah dipasang sebelumnya, untuk Daun Pintu P2 di order dari bahan
UPVC sedangkan Daun Pintu untuk P1 dengan Menggunakan Multiplek dan Finishing Melamic (Sesuai
Gambar Rencana) dibuat dan dirakit pada Workshop yang telah disesuaikan ukuran menurut Gambar
Rencana, pemasangan daun pintu pada Kosen yang telah dipasang sebelumnya dengan arah
bukaan pintu yang sesuai dengan peruntukannya
Kunci Pintu, Handle dan Grendel dipasang pada daun pintu dengan jumlah dan Posisi pemasangan yang
mudah dijangkau serta tidak longgar dan mudah dibuka - tutup
Engsel Pintu :
Engsel dipasang pada daun pintu dengan jumlah dan Posisi pemasangan yang mudah dibuka – tutup serta
tidak longgar, engsel direkatkan dua sisi, sisi pertama pada daun pintu dan sisi kedua pada kosen Pintu
dengan diskrup agar tidak terlepas
- Bersihkan permukaan Kosen, Daun Pintu dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap. lindungi bahan - bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan Dinding yang akan
dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.
- Dilakukan pengecatan awal dengan cat menie sampai merata keselutuh permukaan kayu
- Pengecatan dengan cat dasar serta dilakukan dengan Finishing dengan cat Duco dengan warna dan
jenis Cat sesuai spesifikasi teknis
PEKERJAAN LANTAI
LANTAI I
Lapis Pasir Bawah Lantai
Tukang akan menghampar pasir urug dengan ketebalan sesuai dengan bestek dan gambar rencana,
pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir
dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang
dipersyaratkan.
Pasangan Wiremesh
Setelah pasir bawah lantai selesai maka selanjutnya adalah pemasangan wiremesh pada lantai.
Fabrikasi wiremesh/besi beton , dilakukan cutting list sesuai shop drawing di lokasi yang ditentukan
dan diangkut untuk dipasang pada pembesian lantai.
Pemasangan wiremesh/besi beton yang menumpu pada separator, pada sambungan antar
wiremesh/besi beton terdapat overlapping (panjang penyaluran) sepanjang 40D.
Dipasang relat yang dilas pada wiremesh/besi beton bertujuan agar hasil pengecoran rata, tidak
bergelombang.
Metode Kerja :
1. Lantai dasarnya/permukaan
dibersihkan dari kotoran/debu dan
disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik.
7. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan
acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
8. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata.
10. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan
pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
11. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran
LANTAI II
Lapis Pasir Bawah Lantai
Pekerjaan Granit Lantai Polish 60 x 60 cm , Merk Granito (Setara)
Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)
Pekerjaan Keramik Dinding KM Polish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)
Pekerjaan Keramik Lantai Selasar Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)
Metode Kerja :
1. Lantai dasarnya/permukaan
dibersihkan dari kotoran/debu dan
disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik.
5. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.
6. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
7. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan
acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
8. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata.
10. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan
pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
11. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran
LANTAI II
Pekerjaan Plafond Gypsum
Pekerjaan List Profil Plafond Gypsum
Pekerjaan Rangka Plafond
Rangka
Untuk pekerjaan Plafond + Rangka Hollow terpasang dilaksanakan setelah pekerjaan Plesteran
(Dinding) dalam ruangan selesai dikerjakan seluruhnya pada tiap ruangan.
Dilakukan pemasangan Instalasi Jaringan Listrik Untuk Titik Lampu
Dilakukan pengukuran Elevasi Setiap Ruangan sesuai dengan Gambar Rencana
Untuk Pekerjaan Plafond pada Ruang digunakan Rangka Plafon dari Hollow yang ukuran sesuai
dengan Spesifikasi Teknis yang ditentukan yang pemasangan pada posisi memanjang dan melintang
dari ruangan yang akan dipasang, sebagai pengaku dari hollow tersebut dibuatkan Klam-klam dan
penyiku antara bidang Hollow dengan Bawah Plat Lantai
Batang-batang rangka furing dipasang rata dengan bagian bawah balok-ikat kuda-kuda. Jika jarak
antar dinding yang mendukung kuda-kuda dalam ruangan kurang dari jarak antara kuda-kuda,
maka batang-batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus arah dinding dan masuk dalam
pasangan dinding.
Bentuk serta Motif pemasangan Gypsum disesuaikan dengan Gambar Rencana dengan Asumsi
Pemasangan Gypsum dipasang pada Ruangan
Tahapan selanjutnya dipasang papan Gypsum setebal 9 mm dengan dipakukan/diskrupkan pada
Rangka furing Hollow yang sudah dipastikan kokoh dan Tidak Lentur, dan difinishing sambungan
antar Gypsum dengan menggunakan compound dan kasin kasa dan digosok atau diamplas agar
tidak terjadi tonjolan pada permukaan Gypsum.
Untuk menutupi pada sudut-sudut pertemuan dengan dinding maka akan digunakan list Plafon
yang lebarnya dan corak list tersebut sesuai dengan spesikasi teknis
yang ada
PEKERJAAN LISTRIK
LANTAI I
Pemasukan daya listrik 5500 VA
Pemasukan daya listrik terlebih dahulu kami laporsecara resmi kepada instansi PLN guna pemasukan arus
sesuai dengan RAB.
Saklar Cabang 2
Saklar Cabang 1
Stop Kontak Elv. 0.3 M
Stop Kontak Elv. 3.1 M
Saklar tunggal, Stop Kontak beserta asesorisnya diorder sesuai dengan spesifikasi teknis dan pemasangan
pada tempat yang telah ditentukan oleh gambar rencana atau sesuai dengan Arahan direksi Pemasangan
dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan Saklar tersebut bisa difungsikan Serta Pemasangan stop
kontak setinggi > 40 cm dari
lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop
kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
Box Panel
Untuk Pembuatan Panel dilakukan diworkshop dengan dirakit seluruh komponen-komponen listrik yang
diperlukan dalam satu Box.
- Sebelum panel dilakasanakan terlebih dahulu pipa resnil dipasang pada dinding batu bata, kemudian
di hirup
dengan plastrium.
- Penyambungan Arus dilakukan Pada Jaringan yang telah tersedia (arus dari Meteran PLN) dengan
menyambung pada Titik Stasion Box Panel untuk didistribusikan arus Listrik Pada Intalasi Bangunan Yang
telah dilakakukan sebelumnya Pemasangan dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan lampu tersebut
bisa difungsikan
Pengadaan Bahan sesuai dengan spesifikasi teknis dan pemasangannya dilakukan oleh tukang listrik dan
mekanikal yang sudah berpengalaman. Elektrikal Saklar dan Stop Kontak serta pemsangan lampu
Saklar-saklar harus dari jenis flush mounted dengan ratingminimum IOA/25OV. Saklar pada umumnya
dipasang rata terhadap permukaan tembok, kecuali ditentukan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain, saklar harus dipasang pada ketinggian 140 cm di atas lantai yang sudah selesai.
Saklar-saklar tersebut harus di pasang dons (kotak) yang sesuai.Sambungan hanya diperbolehkan antara
kotak yang berdekatan.
Stop-kontak harus dari tipe germany standard dengan rating 16A/250 dilengkapi shuttered
child, harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari permukaan lantai
yang sudah selesai, sesuai petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Saklar dan stop-kontak yang
digunakan adalah merek MK, Clipsal atau setara.
b. Kabel – Kabel
Pemasangan :
Kabel instalasi penerangan dan stop-kontak yang dipasang di dalam, dinding harus diletakkan di dalam
konduit PVC High Impact Heavy Gauge dengan ukuran minimum
20mm. Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop-kontak harusdilakukan setelah pipa selesai ditanam.
c. Penerangan
Pemasangan :
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan
ahli, dengan cara-cara yang disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Pada saat pemasangan harus
disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan yang perlu agar di peroleh hasil
pemasangan yang, baik Pengadaan dan Pemasangan Box Panel Distribusi dilaksanakan oleh tukang listrik
yang berpengalaman dan dengan arahan direksi dan konsultan pengawas
LANTAI II
Box Panel+MCB distribusi arus listrik ke lantai I + Aksesoris
Untuk Pembuatan Panel dilakukan diworkshop dengan dirakit seluruh komponen-komponen listrik yang
diperlukan dalam satu Box.
- Sebelum panel dilakasanakan terlebih dahulu pipa resnil dipasang pada dinding batu bata, kemudian
di hirup
dengan plastrium.
- Penyambungan Arus dilakukan Pada Jaringan yang telah tersedia (arus dari Meteran PLN) dengan
menyambung pada Titik Stasion Box Panel untuk didistribusikan arus Listrik Pada Intalasi Bangunan Yang
telah dilakakukan sebelumnya Pemasangan dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan lampu tersebut
bisa difungsikan
Saklar Cabang 2
Saklar Cabang 1
Stop Kontak Elv. 0.3 M
Stop Kontak Elv. 3.1 M
Saklar tunggal, Stop Kontak beserta asesorisnya diorder sesuai dengan spesifikasi teknis dan pemasangan
pada tempat yang telah ditentukan oleh gambar rencana atau sesuai dengan Arahan direksi Pemasangan
dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan Saklar tersebut bisa difungsikan Serta Pemasangan stop
kontak setinggi > 40 cm dari
lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop
kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
Pengadaan Bahan sesuai dengan spesifikasi teknis dan pemasangannya dilakukan oleh tukang listrik dan
mekanikal yang sudah berpengalaman. Elektrikal Saklar dan Stop Kontak serta pemsangan lampu
Saklar-saklar harus dari jenis flush mounted dengan ratingminimum IOA/25OV. Saklar pada umumnya
dipasang rata terhadap permukaan tembok, kecuali ditentukan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain, saklar harus dipasang pada ketinggian 140 cm di atas lantai yang sudah selesai.
Saklar-saklar tersebut harus di pasang dons (kotak) yang sesuai.Sambungan hanya diperbolehkan antara
kotak yang berdekatan.
Stop-kontak harus dari tipe germany standard dengan rating 16A/250 dilengkapi shuttered
child, harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari permukaan lantai
yang sudah selesai, sesuai petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Saklar dan stop-kontak yang
digunakan adalah merek MK, Clipsal atau setara.
b. Kabel – Kabel
Pemasangan :
Kabel instalasi penerangan dan stop-kontak yang dipasang di dalam, dinding harus diletakkan di dalam
konduit PVC High Impact Heavy Gauge dengan ukuran minimum
20mm. Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop-kontak harusdilakukan setelah pipa selesai ditanam.
c. Penerangan
Pemasangan :
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan
ahli, dengan cara-cara yang disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Pada saat pemasangan harus
disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan yang perlu agar di peroleh hasil
pemasangan yang, baik Pengadaan dan Pemasangan Box Panel Distribusi dilaksanakan oleh tukang listrik
yang berpengalaman dan dengan arahan direksi dan konsultan pengawas
PEKERJAAN PENGECATAN
LANTAI I
Pengecatan Dinding Tembok
Pengecetan Plafond
Pengecatan Kolom
LANTAI II
Pengecatan Dinding Tembok
Pengecetan Palfond
Pengecatan Dinding Partisi
Pengecatan Kolom
Permukaan Acian pada dinding sudah benar-benar kering (tidak ada lagi noda basah).
Lakukan pengamplasan secara merata pada permukaan acian dinding
Bersihkan permukaan acian dari segala noda kotoran, minyak (olie,solar dll). Terutama untuk noda
minyak harus dibersihkan sampai tuntas
Setelah pengamplasan dan pembersihan, untuk mendapatkan hasil yang baik dan cat dapat
merekat dengan kuat, lakukanlah tahap pertama dengan menggunakan cat dasar.
Usahakan penggunaan plamur seminimal mungkin (hanya untuk bagian dinding yang berlubang
atau acian yang gompal).
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilakukan secara lapis perlapis
Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan
tergesa-gesa).
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, dinding baru dilaksanakan dengan 3 tahap lapisan
cat.
Pengecatan Plafond
Pada pekerjaan pengecetan plafond langkah awal yg dilakukan yaitu pengamplasan bagian-bagian yang
perlu diamplas supaya permukaan plafond rapi dan tidak keliatan bekas penyambungan, pemakuan pada
plafond dan baru dilakukan pengecetan pada plafond nya.
- Selanjutnya dilakukan Penyecatan dasar dan di finishing dengan cat penutup sampai merata
kesuluruh permukaan Plafond dan list plafond
PEKERJAAN SANITASI
LANTAI I
Floor Drain Stainless Steel (Setara)
Floor Drain dengan diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak atau sesuai dengan
gambar.
Bak Fiber 66 x 66 cm
Bak Fiber 66 x 66 cm ditempatkan pada tempat-tempat yang ditentukan pada gambar rencana. Tangki
yang dipasang telah diujicoba dengan baik, berfungsi , tanpa cacat dan telah disetujui oleh Direksi
Lapangan
Kelima, siapkanlah adukan beton yaitu berupa campuran pasir dan semen dengan
perbandingan sesuai spek Setelah bahan tersebut anda siapkan, maka dilanjutkan dengan
mencetak beton yang sesuai dengan dudukan closet yang akan anda gunakan nanti, yaitu
berbentuk (biasanya) cekungan. Ukurlah terlebih dahulu dengan jumlah yang akurat.
Keenam, cara untuk membuat beton yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan adalah
dengan memposisikan adukan tersebut sebelum mengering ke peletakan closet jongkok.
diharuskan melakukannya dengan cara yang tepat.
Ketujuh, ukurlah kedataran dari kloset yang akan di gunakan tersebut. Cara mengukurnya
adalah dengan menggunakan water pass.
Kedelapan, tunggulah sampai adukan yang anda buat tersebut benar-benar kering. Setelah
itu mulailah untuk membuat percobaan, yaitu melakukan penyiraman kolset dengan air.
Kesembilan. Setelah semua langkah diatas dilakukan maka tersebut akan bisa siap digunakan dan
terpasang dengan bagus.
LANTAI II
Floor Drain Stainless Steel (Setara)
Floor Drain dengan diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak atau sesuai dengan
gambar.
Bak Fiber 66 x 66 cm
Bak Fiber 66 x 66 cm ditempatkan pada tempat-tempat yang ditentukan pada gambar rencana. Tangki
yang dipasang telah diujicoba dengan baik, berfungsi , tanpa cacat dan telah disetujui oleh Direksi
Lapangan
Kelima, siapkanlah adukan beton yaitu berupa campuran pasir dan semen dengan
perbandingan sesuai spek Setelah bahan tersebut anda siapkan, maka dilanjutkan dengan
mencetak beton yang sesuai dengan dudukan closet yang akan anda gunakan nanti, yaitu
berbentuk (biasanya) cekungan. Ukurlah terlebih dahulu dengan jumlah yang akurat.
Keenam, cara untuk membuat beton yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan adalah
dengan memposisikan adukan tersebut sebelum mengering ke peletakan closet jongkok.
diharuskan melakukannya dengan cara yang tepat.
Ketujuh, ukurlah kedataran dari kloset yang akan di gunakan tersebut. Cara mengukurnya
adalah dengan menggunakan water pass.
Kedelapan, tunggulah sampai adukan yang anda buat tersebut benar-benar kering. Setelah
itu mulailah untuk membuat percobaan, yaitu melakukan penyiraman kolset dengan air.
Kesembilan. Setelah semua langkah diatas dilakukan maka tersebut akan bisa siap digunakan dan
terpasang dengan bagus.
20 cm.
- Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari su dut pertemuan permukaan lantai dan dinding dengan menggunakan
- Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis kembali dengan water proofing coating.
Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
- Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar
kerja) dari permukaan lantai.
- Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu baru
dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.
Pengadaan Material ACP didatangkan dari suplier ACP terdekat dari lokasi pekerjaan guna
efektifitas waktu
Pekerjaan Relling
Hand Rail Kayu
Metode :
Pabrikasi :
- Tukang Las atau Tukang besi akan memeriksa bentuk, pola, dan ukuran
pembuatan Railinga
- Tukang las memotong besi Stainless sesuai dengan ukuran dan bentuk yang akan
dibuat
- Setiap siku atau sambungan besi Stainless dilas dan dipastikan tersambung
dengan baik
- Setelah rakitan besi Stainless membentuk Sesuai gambar maka akan dilakukan
finishing besi yaitu membersihkan besi Stainless dan menghaluskan titik
pengelasan.
- besi Stainless yang telah jadi sesuai dengan gambar kerja
Pemasangan
- Tukang memeriksa titik pemasangan Railling Stainless
- Tukang memasang garis center line untuk posisi pemasangan besi Stainless
- Tukang dan Pekerja memasang besi Stainless dengan panel ujung besi Stainless
dipasang pada titik pasang kolom beton.
- Setelah besi Stainless terpasang maka dilanjutkan dengan pemasangan hand rail
kayunya sesuai dengan gambar.
Setelah septic tank jadi, dipasang pipa limpahan tidak berlubang sepanjang 2 m
kemudian disambung dengan pipa rembesan dari pipa tanah liat bakar sepanjang
minimum 4 m dan bagian bawah dari pipa rembesan diberi lapisan ijuk, pasir, batu
kali belah/ batu karang, satu sama lainnya sesuai gambar untuk itu
1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana
pekerjaan yang akan dilaksanakan\.
3. Lakukan penggalian pada titik-titik lokasi kerja yang telah dipasang patok profil
menggunakan tenaga
manusia (Man Power) diangkut dan diposisikan pada tempat yang telah direncanakan;
4. Hasil bahan/material yang didapat dari galian dikumpulkan pada sisi dari galian dengan
memposisikannya agar tidak masuk kembali ke dalam galian yang sudah digali;
6. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan Direksi
Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai
dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan
1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan
yang akan dilaksanakan;
2. Setelah lubang pondasi selesai digali , dasar dan dindingnya disemprot dengan larutan anti rayap
secara merata dengan menggunakan Bahan sesuai Spesifikasi yang ditentukan.
5. Setelah pekerjaan selesai, pemeriksaan bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan Direksi
Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar
untuk menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan
Metode Kerja :
2. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
5. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
7. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
8. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
10. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
11. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran
ManajemenLingkunganHidupsangatdiperlukanuntukmenjagakondisilingkunganbaikdik
antor,basecamp,lokasikerjadansekitarnyaselamamasapelaksanaanpekerjaan
lingkungandalamkondisibaikdan
terjaga.Lingkunanhidupyangbaiksanganmenunjangkenyamanankerjadankelestarianala
m,pekerjaaninimeliputi:
a.PersiapanPersonil
- PersonilyangkompetendibidangLingkunganHidup.
b.Peralatan
- Peraralanuntukpengambilansampleair,alatPengontrolKebisingan,alatKontrol
KebersihanUdara
c.PembuatanLaporan
- Membuatlaporankondisilingkungansecaraberkalaselamamasapelaksanaan
pekerjaan,laporanhasilpengujiansimleair;laporankondisikebersihanudara,laporan
tingkatkebisingan, gunaevaluasiuntukmenjagalingkunganhidupdisekitardan
pelaksanaanpekerjaan
Manajemen Mutu sangat diperlukan untuk menjaga mutu hasil pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi. Dalam pengendalian mutu, tim manajemen mutu harus selalu
memonitor proses pekerjaan mulai pengawasan pengadaan material, peralatan,
personil hingga pelaksanaanpekerjaansampaiselesai.Pekerjaaninimeliputi:
a.PersiapanPersonil
- PersonilyangkompetendibidangManajemenMutu.
b.PengawasanMutuMaterial,Peralatan,dan Personil
- Pengawasanmulaidarimaterial,peralatan,dan tenagakerjahingapelaksanaan
pekerjaanakanmampumeningkatkannilaimutuhasilpekerjaan.
c.PembuatanLaporan
- Membuatlaporansecaraberkalaselamamasapelaksanaanpekerjaansebagaibahan
evaluasidan perbaikansecararutindalamsetiapkegiatanpekerjaan.Hasilpekerjaan
Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target mutu suatu
perusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan
yang nantinya akan berdampak positif bagi citra perusahaan.nisasi pengendalian mutu
proyek terlampir. Berikut ini adalah flow chart kegiatan Quality Control :
Demi terwujudnya realisasi target mutu yang maka dibuat suatu rencana target sebagai
acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu produk yang
dihasilkan. Data mengenai project quality plan terlampir.
Pelaksanaan quality prosedur yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan
harus dipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data
mengenai project quality prosedur .
1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3l)
dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. KESELAMATAN KERJA
a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan
teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan
keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan
lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan
dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok
las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan
yang beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas
dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja
tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.
5. MATRIK PROGRAM K3
a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu
ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
Gambar Perlengkapan K3
6. DIAGRAM ALIR K3
Tahap akhir pengerjaan sesuai dengan bill of quantity adalah pekerjaan penutupan, dimana
yang dimaksud disini adalah penyelesaian terhadap hasil pekerjaan secara menyeluruh dan
kesuluruhan hasil dapat disetujui dan diterima dengan baik oleh Pemberi kerja dan diketahui
oleh pihak pengawas dan perencana.Pekerjaan penutupan terkait dengan pekerjaan
pembersihan serta perbaikan kembali apabila ada hal diluar dari item pekerjaan yang
diakibatkan oleh kelalaian pihak pelaksana. Sehingga hal – hal tersebut harus segera
diperbaiki bersamaan dengan semua pekerjaan utama yang telah diselesaikan. Hal ini tidak
dapat masuk dalam pekerjaan maintanance setelah pekerjaan selesai. Dan saatnya akhir
pengerjaan kesemuanya tersebut sudah dalam kondisi semula. Pembersihan lokasi kerja dan
area sekitar lokasi kerja pun harus dilaksanakan dengan baik, tidak adanya bongkaran atau
sampah sisa pekerjaan yang masih berada dalam lingkup area kerja. Pada akhir pengerjaan
ini, diharapkan kondisi dari area kerja semula sudah dapat digunakan dengan baik tanpa
ada cacat ataupun kesalahan kerja sebelumnya.
Demikian metode pelaksanaan ini kami ajukan agar dapat menjadi tuntunan dan panduan
dalam pelaksanaan Pekerjaan.
Hormat Kami,