Anda di halaman 1dari 79

METODE PELAKSANAAN

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Lokasi : Kota Banda Aceh
Waktu Pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender

PENDAHULUAN

Setelah kami mempelajari dokumen tender dan gambar rencana, untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
diatas kiranya perlu dibuat suatu metode pelaksanaan yang terarah dan efektif. Sehingga diharapkan
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan spesifikasi rencana dan tepat waktu. Sebelum dimulainya pekerjaan
harus dibentuk manajemen pelaksanaan, persiapan dan fasilitas pendukung pelaksana dan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga dalam pelaksanaan nantinya terarah dan dapat berjalan
sebagaimana yang diharapkan.

PROGRAM KERJA

Program kerja ditujukan untuk mengatur dan membagi beberapa jenis pekerjaan ke beberapa kelompok
kerja sehingga optimal dalam penggunaan tenaga kerja, material, perkakas dan peralatan. yang termasuk
dalam detail rencana kerja adalah :

 Perintah kerja dan semua aktivitas seharusnya tercantum dalam urutan kerja
 Jumlah tenaga kerja untuk setiap kelompok, sebagai contoh, ukuran kelompok dan pembagiannya
 Jumlah peralatan untuk setiap kelompok, sebagai contoh, jenis alat setiap kelompok dan
pembagiannya.
 Jumlah bahan material untuk setiap kelompok, sebagai contoh, jenis material setiap kelompok dan
pembagiannya
 Bagaimana memotivasi Tenaga kerja, menggunakan insentif seperti tas work, dan
 Bagaimana instruksi diberikan dan diterima dengan sikap yang baik, menghindari kesalahpahaman
dan perintah kerja yang salah.

LINGKUP PEKERJAAN

Kegiatan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pekerjaan Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP,
dimana pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi:

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 Ls
3 Pembersihan Lapangan Lokasi Proyek & Akhir Pekerjaan 1,00 Ls
4 Pekerjaan Bowplank 117,60 Ls
5 Direksi Keet 1,00 Ls
6 Pengadaan Listrik Kerja 1,00 Ls
7 Pagar Pengaman Lokasi Proyek 1,00 Ls
8 Dokumentasi Dan Administrasi 1,00 Ls
9 Pengadaan K3 Keselamatan, Asuransi Ketenagakerjaan 1,00 Ls

B. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Pondasi 170,71 M3
2 Pasir Urug 16,44 M3
3 Urugan Kembali Tanah Pondasi 862,88 M3

C. PEKERJAAN PONDASI
1 Pondasi Tapak
a. Beton Cor Mutu K 250 26,91 M3
b. Besi Polos 10.029,50 Kg
c. Bekisting 187,20 M2
d. Lantai Kerja T = 15 cm 12,64 M3
2 Kolom Padestal ( 30 x 30 )
a. Beton Cor Mutu K 250 5,27 M3
b. Besi Polos 283,54 Kg
c. Besi Ulir 937,90 Kg
d. Bekisting 70,20 M2
3 Kolom Padestal ( 25 x 50 )
a. Beton Cor Mutu K 250 0,38 M3
b. Besi Polos 38,28 Kg
c. Besi Ulir 96,19 Kg
d. Bekisting 6,00 M2
4 Pemasangan Cerucuk 5.375,00 M1
5 Pemasangan Aanstamping T = 10 cm 12,38 M3
6 Pondasi Batu Gunung 13,93 M3

D. PEKERJAAN BETON BERTULANG


LANTAI I
1 Sloof 30/45 cm
a. Beton Cor Mutu K-250 37,96 M3
b. Pembesian Besi Ulir 3.757,96 Kg
c. Pembesian Besi Polos 2.092,84 Kg
d. Bekisting 253,08 M2
2 Kolom 25/50 cm
a. Beton K-250 5,25 M3
b. Pembesian Besi Ulir 650,71 Kg
c. Pembesian Besi Polos 234,56 Kg
d. Bekisting 63,00 M2
3 Kolom 30/30 cm
a. Beton K-250 23,76 M3
b. Pembesian Besi Ulir 3.776,58 Kg
c. Pembesian Besi Polos 1.551,82 Kg
d. Bekisting 316,80 M2
4 Kolom Praktis 13/13 cm
a. Beton K-250 2,13 M3
b. Pembesian Besi Polos 707,12 Kg
c. Bekisting 65,52 M2
5 Balok Lantai 30/45 cm
a. Beton K-250 38,50 M3
b. Pembesian Besi Ulir 3.738,28 Kg
c. Pembesian Besi Polos 2.214,95 Kg
d. Bekisting 342,24 M2
6 Balok Anak 15/20 cm
a. Beton K-250 0,72 M3
b. Pembesian Besi Polos 116,54 Kg
c. Bekisting 13,28 M2

LANTAI II
1 Plat Lantai T= 12 cm
a. Beton K-250 44,38 M3
b. Pembesian Besi Polos 8.801,57 Kg
c. Bekisting 298,64 M2
2 Kolom 30/30 cm
a. Beton K-250 11,52 M3
b. Pembesian Besi Ulir 2.007,28 Kg
c. Pembesian Besi Polos 798,33 Kg
d. Bekisting 153,60 M2
3 Kolom Praktis 13/13 cm
a. Beton K-250 1,76 M3
b. Pembesian Besi Polos 423,72 Kg
c. Bekisting 54,08 M2
4 Balok Anak 15/20 cm
a. Beton K-250 1,13 M3
b. Pembesian Besi Polos 179,13 Kg
c. Bekisting 20,81 M2
5 Balok Selasar 15/20 cm
a. Beton K-250 0,39 M3
b. Pembesian Besi Ulir 65,89 Kg
c. Pembesian Besi Polos 26,35 Kg
d. Bekisting 7,15 M2
6 Ring Balok 20/40 cm
a. Beton K-250 22,82 M3
b. Pembesian Besi Ulir 3.738,28 Kg
c. Pembesian Besi Polos 2.214,95 Kg
d. Bekisting 285,20 M2
7 Top Gevel
a. Beton K-250 2,48 M3
b. Pembesian Besi Polos 376,98 Kg
c. Bekisting 45,43 M2

E. PEKERJAAN TANGGA
TANGGA TYPE 1
1 Plat Beton
a. Beton Cor Mutu K-250 1,73 M3
b. Pembesian Besi Polos 755,51 Kg
c. Bekisting 14,40 M2
2 Plat Bordes
a. Beton Cor Mutu K-250 0,58 M3
b. Pembesian Besi Ulir 280,57 Kg
c. Bekisting 4,80 M2
3 Balok Bordes
a. Beton Cor Mutu K-250 0,62 M3
b. Pembesian Besi Ulir 101,31 Kg
c. Pembesian Besi Polos 45,04 Kg
d. Bekisting 8,32 M2
4 Anak Tangga
a. Beton Cor Mutu K-250 1,35 M3
b. Pembesian Besi Polos 640,56 Kg
c. Bekisting 24,00 M2
5 Keramik Anak Tangga 24,00 M2
6 Keramik Bordes Tangga 4,80 M2
7 Reiling Tangga 7,56 M1

F. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


LANTAI I
1 Pasangan Transram 1 SP : 2 SP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi) 133,74 M2
2 Pasangan Transram 1 PC : 4 PP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi) 629,19 M2
3 Plesteran Dinding 1.525,86 M2

LANTAI II
1 Pasangan Transram 1 SP : 2 SP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi) 142,23 M2
2 Pasangan Transram 1 PC : 4 PP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi) 297,91 M2
3 Plesteran Dinding 880,28 M2
4 Pasangan Dinding Partisi ( GRC) 184,75 M2
5 Pekerjaan Rangka Hollow Dinding Partisi ( GRC) 184,75 M3

G. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP


1 Rangka atap baja Ringan (K1)
a. Rangka Atap Baja Ringan 136,56 M2
b. Penutup Atap Spandek 136,56 M2
c. Lisplank Kayu 3/20 51,74 M1

1 Rangka atap baja ringan (K2)


a. Rangka Atap Baja Ringan 206,30 M2
b. Penutup Atap Spandek 206,30 M2
c. Lisplank Kayu 3/20 64,48 M1

H. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


LANTAI I
1 Kusen UPVC + Pintu Type P1 + Aksesoris + Terpasang 2,00 Unit
2 Kusen UPVC + Pintu Type P2 + Aksesoris + Terpasang 4,00 Unit
3 Kusen UPVC + Pintu Type P3 + Aksesoris + Terpasang 2,00 Unit
4 Kusen UPVC + Pintu Type P4+ Aksesoris + Terpasang 2,00 Unit
5 Kusen UPVC + Pintu Type P5 + Aksesoris + Terpasang 5,00 Unit
6 Kusen UPVC + Jendela Type J3 + Aksesoris + Terpasang 6,00 Unit
7 Kusen UPVC + Jendela Type J5 + Aksesoris + Terpasang 6,00 Unit
8 Kusen UPVC + Ventilasi Type V2 + Aksesoris + Terpasang 4,00 Unit

LANTAI II
1 Kusen UPVC + Pintu Type P2 + Aksesoris + Terpasang 4,00 Unit
2 Kusen UPVC + Pintu Type P3 + Aksesoris + Terpasang 5,00 Unit
3 Kusen UPVC + Pintu Type P4 + Aksesoris + Terpasang 2,00 Unit
4 Kusen UPVC+ Pintu Type P5 + Aksesoris + Terpasang 6,00 Unit
5 Kusen UPVC+ Pintu Type P6 + Aksesoris + Terpasang 6,00 Unit
6 Kusen UPVC + Jendela Type J1 + Aksesoris + Terpasang 1,00 Unit
7 Kusen UPVC + Jendela Type J3 + Aksesoris + Terpasang 4,00 Unit
8 Kusen UPVC + Jendela Type J4 + Aksesoris + Terpasang 2,00 Unit
9 Kusen UPVC + Jendela Type J5 + Aksesoris + Terpasang 4,00 Unit
10 Kusen UPVC + Jendela Type J6 + Aksesoris + Terpasang 1,00 Unit
11 Kusen UPVC + Jendela Type J7 + Aksesoris + Terpasang 1,00 Unit
12 Kusen UPVC + Ventilasi Type V1 + Aksesoris + Terpasang 6,00 Unit

I PEKERJAAN LANTAI
LANTAI I
1 Lapis Pasir Bawah Lantai 7,34 M3
2 Pasangan Wiremesh 380,00 M2
3 Pekerjaan Cor Lantai T = 10 cm 59,30 M2
4 Pekerjaan Granit Lantai Polish 60 x 60 cm , Merk Granito (Setara) 174,28 M2
5 Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 225,98 M2
6 Pekerjaan Keramik Dinding KM Polish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 54,25 M2
7 Pekerjaan Keramik Lantai Selasar Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 120,00 M2

LANTAI II
1 Lapis Pasir Bawah Lantai 13,66 M3
2 Pekerjaan Granit Lantai Polish 60 x 60 cm , Merk Granito (Setara) 113,18 M2
3 Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 23,46 M2
4 Pekerjaan Keramik Dinding KM Polish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 83,33 M2
5 Pekerjaan Keramik Lantai Selasar Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 60,00 M2

J. PEKERJAAN PLAFOND
LANTAI I
1 Pekerjaan Plafond Gypsum 253,08 M2
2 Pekerjaan List Profil Plafond Gypsum 233,48 M1
3 Pekerjaan Rangka Plafond 253,08 M2

LANTAI II
1 Pekerjaan Plafond Gypsum 217,40 M2
2 Pekerjaan List Profil Plafond Gypsum 220,85 M1
3 Pekerjaan Rangka Plafond 217,40 M2

K. PEKERJAAN LISTRIK
LANTAI I
1 Pemasukan daya listrik 5500 VA 1,00 Ls
2 Box Panel+MCB distribusi arus listrik ke lantai I + Aksesoris 1,00 Ls
3 Lampu TL Isi Dua 17,00 Bh
4 Lampu TL Panjang 3,00 Bh
5 Lampu Downlight 8,00 Bh
6 Saklar Cabang 2 7,00 Bh
7 Saklar Cabang 1 3,00 Bh
8 Stop Kontak Elv. 0.3 M 16,00 Bh
9 Stop Kontak Elv. 3.1 M 12,00 Bh
10 Box Panel 1,00 Bh
11 Instalsi Jaringan Listrik 1,00 Bh

LANTAI II
1 Box Panel+MCB distribusi arus listrik ke lantai I + Aksesoris 1,00 Ls
2 Lampu TL Isi Dua 13,00 Bh
3 Lampu TL Panjang 11,00 Bh
4 Lampu Downlight 8,00 Bh
5 Saklar Cabang 2 7,00 Bh
6 Saklar Cabang 1 8,00 Bh
7 Stop Kontak Elv. 0.3 M 20,00 Bh
8 Stop Kontak Elv. 3.1 M 12,00 Bh
9 Instalsi Jaringan Listrik 1,00 Bh

L. PEKERJAAN PENGECATAN
LANTAI I
1 Pengecatan Dinding Tembok 1525,86 M2
2 Pengecetan Plafond 253,08 M2
3 Pengecatan Kolom 214,20 M2

LANTAI II
1 Pengecatan Dinding Tembok 880,28 M2
2 Pengecetan Palfond 217,40 M2
3 Pengecatan Dinding Partisi 184,75 M2
4 Pengecatan Kolom 129,60 M2

M. PEKERJAAN SANITASI
LANTAI I
1 Floor Drain Stainless Steel (Setara) 2,00 Bh
2 Bak Fiber 66 x 66 cm 2,00 Bh
3 Keran Air ø 2/3 Stainless Steel (Setara) 2,00 Bh
4 Toilet Jongkok Toto CE 6 (Setara) 2,00 Bh
5 Wastafel Toto LW248JTI (Setara) 4,00 Bh
6 Instalasi Air Bersih dan Air Kotor 1,00 Ls

LANTAI II
1 Floor Drain Stainless Steel (Setara) 6,00 Bh
2 Bak Fiber 66 x 66 cm 6,00 Bh
3 Keran Air ø 2/3 Stainless Steel (Setara) 6,00 Bh
4 Keran Air Shower Toto THX20MCRB (Setara) 4,00 Bh
5 Toilet Jongkok Toto CE 6 (Setara) 3,00 Bh
6 Toilet Duduk Toto CW421J-3W420JP (Setara) 3,00 Bh
7 Waterproofing 14,47 M2
8 Instalasi Air Bersih dan Air Kotor 1,00 Ls

N. PEKERJAAN LAIN-LAIN
LANTAI I DAN II
1 Pekerjaan Alucobond 572,20 M2
2 Rangka Hollow Alucobond 572,20 M2
3 Pekerjaan Dinding Kerawang (GRC) 85,00 M2
4 Rangka Hollow GRC 85,00 M2
5 Pekerjaan Relling 29,49 M2
6 Hand Rail Kayu 16,61 M1
7 Sapti Tank dan Resapan 2,00 Unit
PEMASANGAN SELASAR GEDUNG B BAWAH
1 Pekerjaan Galian Tanah 4,56 M3
2 Pekejaan Pasir Urug 3,24 M3
3 Pekerjaan Tanah Urug 19,43 M3
4 Pekerjaan Cor Beton 1 : 3 : 5 9,71 M3
5 Pekejaan Pas Batu Bata 1:2 19,00 M2
6 Pekerjaan Plessteran 1:2 38,00 M2
7 Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara) 64,75 M2

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan untuk pekerjaan ini adalah 180 hari kalender sesuai jadwal
pelaksanaan yang kami ajukan dan masa pemeliharaan 180 hari kalender setelah PHO.

Struktur Organisasi Lapangan


MANAGEMENT SITE

Prosedur dan Instruksi Kerja

A. Prosedur Kerja

Guna mendapatkan hasil ayang sesuai dengan harapan dan menekan kondisi kesalahan

pekerjaan maka dilakukan prosedur kerja.

Sebelum melakukan setiap tahapan di dalam perkerjaan terlebih dahulu melakukan persetujuan kerja
ditujukan kepada konsultan pengawas dengan tembusan pihak owner. Persetujuan dimaksud adalah guna
mendapat legalisasi dan juga dimaksudkan agar pihak pengawas dan owner mengetahui bahwa pihak
kontraktor selaku pelaksana telah siap/ready dalam melakukan pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Request yang dimaksud jaga agar semua pihak (dalam hal ini konsultan, pelaksana, owner) dapat bersama
– sama dalam memeriksa kesediaan/kesiapan kontraktor dalam melakukan pekerjaan selanjutnya.
Pelaksanaan Kerja

Setelah diterbitkannya SPPBJ kami akan langsung mendatangkan / memobilisasi personil dan peralatan.

Personil yang akan kami mobilisasi adalah :

 Manager/General Superintendent
 Pelaksana Lapangan
 Quantity dan Quality Engineer
 Juru Ukur
 Juru Gambar
 Petugas K3
 Kepala Tukang
 Tukang Keramik
 Tukang Plafond
 Teknisi Instalasi Listrik
 Tenaga Administrasi

Peralatan yang akan kami mobilisasi adalah :

No Jenis Peralatan Jumlah Peralatan

1 Concrete Mixer 4 Unit


2 Dump Truck 1 Unit
3 Excavator 1 Unit
4 PeralatanTukang 2 Set
5 Alat Ukur 1 Set
6 Mesin Pompa 1 Unit
7 Kendaraan Lapangan Roda 4 1 Unit
8 Peralatan Tukang Keramik 1 Set
9 Bar Cutter 1 Unit
10 Gerobak Dorong 5 Unit

Koordinasi

Project Manager memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan lain-lain.

Secara organisasi perusahaan, Project Manager bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang bertindak
sebagai pengelola operasional Perusahaan. Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan
proyek akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam waktu yang
ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar menjadi perhatian dan komitmen
CV. GRAND VICTORY sebagai Pelaksana.

Hubungan kerja :

Uraian dan tanggung jawab pihak kontraktor


Tanggung Jawab Kontraktor

a. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan
ketentuan dalam gambar kerja, RKS, spesifikasi material, dan dokumen pekerjaan lainnya
yang telah disetujui kepada pemberi kerja/pengawas lapangan.

b. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan kerja yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan.

c. Bila terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka kontraktor
berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada kepada pemberi kerja/pengawas
lapangan. Apabila hal itu tidak dilakukan, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan yang
timbul.

d. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanakan pekerjaan.

e. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi
tanggung jawab kontraktor.

f. Selama pelaksanaan berlangsung kontraktor harus menjaga keamanan bahan/material,


barang milik kementerian ESDM, milik pihak ketiga yang ada dilokasi, maupun pekerjaan
yang pelaksanaannya sampai tahap serah terima kedua pekerjaan.

g. Apabila terjadi kebakaraan, kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa.

h. Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan lainnya yang
sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi
tanggung jawab kontraktor.

i. Kontraktor wajib bertanggung jawab dan menjaga kebersihan lokasi kerja selama masa
pekerjaan.

j. Kontraktor wajib menerapkan standar program K3 sesuai ketentuan yang berlaku.

METODE PENCAPAIAN SASARAN

Untuk menjamin sistem manajemen dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para pekerja dapat
berlangsung dengan baik, CV. GRAND VICTORY telah mengeluarkan Kebijakan Mutu, yang terjamin dan
berkualitas. Sistim manajemen tersebut, dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain,
berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang
berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

Sistem Pengendalian Proyek


Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian ( formulir-formulir )
pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang berupa barchart.

Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan lagi secara lebih
terinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian ( formulir-formulir
) laporan kegiatan pekerjaan.

Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya dilengkapi
dengan gambar-gambar

pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam
pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang
diharapkan.

Pemilihan Alat

Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan
kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni tepat biaya, tepat mutu
dan tepat waktu.

Bahan

Kebutuhan pokok bahan bangunan proyek ini adalah, beton dan besi tulangan disamping material
penunjang seperti : semen, pasir, dll.

Tenaga kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas;

• Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.

• Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik dan operator.

• Pekerja (labour).

Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-proyek dan
pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.

Pengamanan (security)

Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, CV. GRAND VICTORY akan menyediakan tenaga keamanan
sesuai

dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal:

• Pengawasan terhadap para pekerja

• Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.


• Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para pekerja membuat api
untuk keperluan apapun, dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik
ditempat pekerjaan maupun dikantor lapangan

• Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi pengaman, sabuk
pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.

• Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di tempat-tempat yang berbahaya


maupun yang sifatnya mengganggu terhadap protokoler.

• Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

• Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ ancaman dari pihak luar, serta mencegah
kemungkinan terjadinya perkelahian di dalam lingkungan proyek.

• Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat pembangunan ini.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, akan
dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga
inspektor K3 disamping tenaga satpam. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka
unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, maupun instansi-instansi lain yang
terkait.

Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan handy talky ( HT ) atau walky talky, baik oleh para petugas
keamanan, para pelaksana ( supervisor ) dan petugas-petugas lain yang memerlukan.

Pengendalian Mutu ( Quality Control )

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan
pengendalian mutu (quality control ) dengan cara melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap
bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan
pekerjaan sendiri.

Alat-alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang lain
setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian- bagian yang perlu secara berkala dilumasi. Setiap bagian
diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti agar peralatan tersebut
dapat beroperasi dengan baik selama digunakan dan tidak

mengalami kerusakan secara tiba-tiba ditengah-tengah pelaksanaan pekerjaan. Meskipun untuk hal-hal
tersebut di atas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality
control yang dikoordinasi oleh bagian teknik
METODE PELAKSANAAN :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengadaan dan Pemasangan Papan Nama Proyek
Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing grafika dan akan diprint sebagai
spanduk dan dipasangkan pada tiang kayu Penyangga dengan baik. Papan nama proyek dengan dimensi
yang disesuaikan yang memuat tentang identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai tanda
dimulainya pekerjaan. Untuk patok penunjuk arah akan dibuat dari kayu dan diberi tanda penunjuk arah.
bentuk papan nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
Papan nama proyek biasanya berisikan tulisan : 1,5m
1. Nama Pekerjaan mtr
2. Sumber Dana
1,2 m
3. Nilai Pekerjaan
4. Nama Kontraktor Pelaksana
5. Nama Konsultan Pengawas
6. Nama Instansi
7. Nama Consultant Perencana 8. Nama subtansi/ Dinas
Papan Nama Proyek

3 Pembersihan Lapangan Lokasi Proyek & Akhir Pekerjaan


Pembersihan lahan tidak semata-mata menghilangkan ganguan-gangguan fisik areal seperti akar pohon
atau batu-batu besar atau bangunan lama saja tetapi lebih mendalam lagi adalah tanah jelek ( humus )./
gambut
Secara teknis tanah jelek/gambut harus dibuang keluar karena akan mempengaruhi daya dukung tanah
untuk pondasi. Maka perlu penanganan khusus dalam pembersihan area bangunan yaitu dengan
membuang tanah yang jelek sampai kedalaman 10 - 15 cm.
Yang menjadi kritikal poin adalah area pembuangan yang perlu dicermati karena bagaimanapun tanah
jelek yang akan di keluarkan cukup banyak mencapai 1000~1500 M3. perlu lahan luas yang dapat
menampung menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan ini
Pembersihan area site tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja tetapi secara berkala dan menjadi
kegiatan rutinitas proyek itu sendiri
Perlunya penataan lokasi untuk tempat pembuangan sementara baik puing atau sampah sangat diperlukan
dimana rutinitas atau kegiatan proyek tidak terganggu oleh penumpukan-penumpukan yang tidak
beraturan

4 Pekerjaan Bowplank
Metode Pelaksanaan :
Pada tahapan pekerjaan ini termasuk untuk Pengukuran akan dilakukan kembali pengukuran awal (MC-0)
apabila dibutuhkan terhadap pekerjaan. Pengukuran diukur berdasarkan titik penentuan sesuai dengan
gambar rencana dan intruksi pengawas dan Owner. Untuk pemasangan Bowplank dipasang dengan jarak
dan ukuran tertentu dengan menggunakan kayu sembarang serta paku kayu. Pengukuran dan pemasangan
bouwplank titik duga (peil + 00) ditentukan berbersama - sama Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan
Owner. Patok - patok berukuran minimal 5/7 cm dan papan bouwplank 3/20 cm dengan panjang ukuran
lebih dari 4 m dan diambil dari kayu kualitas baik. Papan patok dipasang kayu keras dan tidak berubah
posisinya, tanda – tanda dan sumbu akan di pasang secara teliti dan jelas, dicat dengan cat menie (Apabila
dianjurkan).

Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (Gergaji, Meteran, Palu, dan lainnya)
- Alat Bantu

Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

5 Direksi Keet
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kontraktor terlebih dahulu mempersiapkan sarana dan prasarana
kerja untuk menunjang kelancaran kegiatan sampai dengan selesai. Persiapan sarana & prasarana tersebut
meliputi : Pembuatan Direksi Keet di lapangan pada lokasi yang sudah disetujui oleh Pengawas.
Pembuatan Gudang dan Work Shop Pembuatan Barak Kerja untuk tempat tinggal Pekerja serta
Pembuatan/penyediaan mess untuk tempat tinggal staf kontraktor. Penyediaan fasilitas MCK dan
perlengkapan kerja Direksi keet dan gudang penyimpanan material dibuat untuk mendukung
memfasilitasi penginapan pengawas, tempat menempatan bahan, perkakas dan peralatan.
Tempat penginapan perlu direncanakan dengan hati-hati untuk meneyediakan tempat staf yang nyaman,
dan gudang yang cukup luas dan juga keamanan bagi peralatan dan bahan – bahan.

Lokasi
Pemilihan Lokasi Direksi Keet yang sesuai atau pantas dapat dilakukan oleh teknisi dan insinyur dan harus
mengikuti bagian – bagian pertimbangan berikut ini :
 Dekat dengan lokasi proyek, lebih disukai bila dapat ditempuh dalam satuan jarak jalan yang
pendek.
 Mempunyai akses ke sumber air bersih
 Ditempatkan lebih tinggi, dengan kondisi tanah yang baik tidak ada air yang mengalir dibawah
permukaan tanah.
 Mempunyai jarak yang cukup untuk meletakkan peralatan sesudah jam kerja
 Dicapai dengan mudah peralatan dan bahan – bahan yang hendak diletakkan pada kendaraan
proyek

6 Pengadaan Listrik Kerja


Kami akan mengkoordinasi dengan pihak yang terkait dalam hal ini pihak PLN guna memfasilitasi listrik
kerja sementara dan untuk hal tersebut kami akan melakukan sesuai administrasi / aturan yang berlaku.

7 Pagar Pengaman Lokasi Proyek


Metode Pelaksanaan :
Pada tahapan pekerjaan ini dilakukan pemasangan Pagar sementara sebagai pengaman lokasi kerja.
Pekerja dan Tukang kayu akan memasang tiang penyangga Pagar, kemudian seng bjls dipakukan
membentuk Pagar. Tinggi Pagar akan disesuaikan dengan petunjuk pengawas dan Owner.

Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang
- Water Pass
- Kereta Sorong
- Pick Up
- Genset

Personil Kerja :
- Pelaksana Lapangan
- Juru Ukur
- Tukang, Mandor, Pekerja Dan Kepala Tukang
8 Dokumentasi Dan Administrasi
Proses surat menyurat yang berhubungan untuk kelancaran proyek. Sebelum setiap pelaksanaan pekerjaan
dimulai maka dibuatkan “ Shop Drawing” untuk tiap – tiap pekerjaan dan mendapat persetujuan
dari pihak pengawas lapangan, dan setelah selesai pekerjaan
dibuatkan “As Built Drawing” hal ini dimaksudkan untuk pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan oleh
Owner di kemudian hari. Untuk menilai pekerjaan, maka pada setiap tahapan pekerjaan dibuatkan
dokumentasi berupa foto – foto progress (0 persen, 50 persen dan 100 persen ).
Penyiapan laporan - laporan sesuai yang disyaratkan serta gambar-gambar pelaksanaan berupa :
a. Shop Drawing;
b. Laporan Ujimutu Material Pabrikan dan Material Alam;
c. Data Pengukuran;
d. Foto – foto progress (0 persen, 50 persen dan 100 persen );
e. Form Request;
f. Asbuilt Drawing, dll;

9 Pengadaan K3 Keselamatan, Asuransi Ketenagakerjaan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan,
lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Dengan adanya K3 dapat
dilakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja, misalnya kebisingan, pencahayaan
(sinar), getaran, kelembaban udara, dan lain-lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada kesehatan.
Jadi untuk paket pekerjaan ini kami dari penyedia jasa sangat menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) untuk pekerja
Program K3
a. Melaksanakan rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, Pagar Pengaman, Jaring Pengaman dsb) secara konsisten.
b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. Sasaran K3
a. Agar tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
b. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
c. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai dengan bahaya dan resiko pekerjaan masing masing.
d. Menyiapakan Alat Pengaman Kerja.
Prosedur penerapan K3 secara umum mencakup :
a. Safety Plan
Adalah manajemen keselamatan kerja, yang mengikuti ketentuan-ketentuan dan arahan yang dikeluarkan
Depnaker
Ketentuan-ketentuan dalam managemen Keselamatan Kerja ini meliputi :
• Identifikasi bahaya kerja dan pencegahannya
• Penyusunan rencana, pengadaan dan penempatan alat-alat pengaman seperti :
Rambu-rambu K3
Alat-alat pemadam kebakaran
Sepatu, Helm pengaman bagi para pekerja dan staf proyek, dan lain – lain
• Security Plan
Adalah prosedur pengendalian keamanan lingkungan proyek, mencakup prosedur keluar masuk bahan
proyek, penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan wilayah sekitar proyek, untuk itu ditempatkan
tenaga security dan pos penjagaan diproyek.
• Safety Morning
Adalah prosedur pelaksanaan K3 di lingkungan proyek, mencakup pelaksanaan pertemuan dan
pengarahan diberikan kepada staf dan tenaga kerja di pagi hari sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai.

B. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Pondasi
Galian tanah pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke
sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang
tertera dalam gambar. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor akan dipasang turap kayu pengaman
yang cukup kuat. Turap didalam galian akan dibongkar setelah pondasi selesai.
Bila galian pondasi pada kedalaman rencana diragukan terhadap daya dukungnya, maka Team Leader
akan segera melaporkan secara tertulis kepada redaksi untuk dipertimbangkan.
Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka akan mengisi
kelebihan galian tersebut dengan pasir pasang.
Pelaksanaan :.
 Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan yang
akan dilaksanakan\.
 Menyiapkan bahan/material untuk item pekerjaan selanjutnya yang berhubungan dengan
pekerjaan galian tanah sesuai dengan kebutuhan yang telah di setujui.
 Lakukan penggalian pada titik-titik lokasi kerja yang telah dipasang patok profil menggunakan
tenaga
 manusia (Man Power) diangkut dan diposisikan pada tempat yang telah direncanakan;
 Hasil bahan/material yang didapat dari galian dikumpulkan pada sisi dari galian dengan
memposisikannya agar tidak masuk kembali ke dalam galian yang sudah digali;
 Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi akan dipakai untuk penimbunan kembali
sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan disekitar tempat - tempat dimana penimbunan
kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yang akan digunakan untuk penimbunan tanggul
harus dipadatkan dengan kadar air yang optimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman
atau dengan cara lain yang cocok sebelum dan selama penggalian.;
 Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan Direksi Pekerjaan
dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk
menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan

2 Pasir Urug
Metode Pelaksanaan :
Untuk urugan pasir akan dilakukan setelah galian tanah untuk pondasi Batu Gunung dilakukan, pada lantai
galian Tukang akan menghampar pasir urug dengan ketebalan sesuai dengan bestek dan gambar rencana,
pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir
dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang
dipersyaratkan. Urugan Pasir dilakukan dengan menyeluruh dan merata mengikuti dimensi galian agar
padat dan rapat. Berikut urutan metode pelaksanaan :
- Pada dasar galian pondasi dihampar pasir urug padat dengan ketebalan sesuai gambar kerja
- Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari pasir
tersebut
- Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
- Tukang memeriksa urugan pasir urug agar benar-benar padat dan ketebalan sesuai dengan
bestek
3 Urugan Kembali Tanah Pondasi
Metode Pelaksanaan :
Urugan tanah kembali dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi selesai dikerjakan. Tukang atau
pekerja akan mengurug tanah ke bekas lubang galian secara menyeluruh dan merata. Untuk urugan
pondasi dapat digunakan tanah hasil galian pondasi atau material lain yang disetujui oleh Konsultan
supervisi dan Owner. Tanah Humus atau tanah hasil pembersihan lapangan tidak digunakan sebagai
urugan pondasi. Tanah urugan pondasi dipadatkan dengan alat pemadat atau alat lain yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas Dan Owner.

PEKERJAAN PONDASI
Pondasi Tapak
a. Beton Cor Mutu K 250
b. Besi Polos
c. Bekisting
d. Lantai Kerja T = 15 cm
Metode :
Pekerjaan pondasi tapak ini dilakukan setelah selesai pekerjaan pemasangan cerucuk
Pekerjaan diawali dengan pembuatan lantai kerja.
Untuk Beton Lantai Kerja dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja, digunakan Mutu beton sesuai
spesifikasi teknsi yang pengecoran nya dilakukan dengan mencampur perbandingan material dan diaduk
kedalam molen.

Tahapan Pelaksanaan:
- Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
- Untuk lantai kerja dibawahPile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan sesuai spesifikasi .
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk
leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan
benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan Direksi
Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai
dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan.
- Beton Cor
Untuk pengecoran beton bertulang Pondasi Tapak ini dilakukan setelah pemasangan besi tulangan dan
bekisting selesai dilakukan/dipasang.
Metode pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran :
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.

b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Kereta sorong
- Peralatan Tukang

c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang akan dibuat (jika diperlukan).
Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta dalam
spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji
campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.


Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi pengecoran untuk
menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran. Juru ukur (surveyor)
dengan menggunakan survey Equipment melakukan pengukuran dan marking area untuk titik penempatan,
ukuran (dimensi) serta leveling dari poer, dan tapak pondasi. Dengan menggunakan check list pengecoran,
surat ijin pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan
ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan. Tukang membuat adukan
beton segar yang dicampur di lapangan (site mix) menggunakan Concrete Mixer atau Molen Beton sesuai
dengan prosedur pencampuran, diangkut dengan memakai alat angkut baik kereta sorong atau lainnya dan
kemudian dituang ke dalam media cor atau area pengecoran. Pada saat pengecoran adukan beton diratakan
dan dipadatkan dengan alat atau manual sehingga beton cor dapat padat dan tersebar menyeluruh ke semua
rongga atau sudut didalam cetakan atau area cor.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang / Alat Bantu
- Semen, Air, Pasir Beton, Kerikil, Kereta Sorong, Concrete Mixer, Pompa air Dll.

 Tenaga Kerja :
- Pekerja - Tukang
- Mandor - Kepala Tukang - Juru Ukur
Berikut Diagram Contoh Pelaksanaan Pengecoran Tapak Pondasi

- Besi Beton Polos


Metode pelaksanaan Pekerjaan Besi Beton :
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton

b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian & Bending schedule
disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan
dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan perakitan besi (fabrikasi) dilaksanakan oleh Tukang Besi yang
ahli. Besi dipotong dan dibentuk sesuai dengan gambar kerja. Besi dirangkai atau dirakit dan diikat dengan
kawat beton. Pelaksana Lapangan dan pengawas lapangan akan memeriksa dan mengontrol setiap rakitan
bentuk tulangan besi dan ukuran besi agar sesuai dengan Gambar kerja serta spesifikasi teknis. Besi-besi yang
telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu dan terlindung
dari air hujan, dan diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi dicheck dengan benar, agar tidak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang besi memasang besi dan mengikat
besi dengan kawat beton sesuai dengan petunjuk kerja dalam gambar kerja. Pengawas lapangan dan Tukang
memeriksa pasangan besi tepasang dengan baik dan kokoh dan memenuhi dimensi ukuran yang sesuai
dengan gambar kerja.

Berikut Diagram Contoh Pelaksanaan Pabrikasi Besi

- Papan Bekisting
Metode pelaksanaan Pekerjaan Bekisting :

a. Bahan :
- Papan kayu kelas III, Multipleks
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting, Minyak Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk pondasi sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di workshop
kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Papan kayu di potong dan dibentuk dengan
ukuran sebagai mal (bekisting). Papan kayu yang telah dipotong dirakit membentuk mal pondasi dan
diberi tanda untuk masing-masing siku pemasangan.

- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang
tertera di shop drawing. Bekisting yang telah dipasang pada area cor pondasi kemudian di paku agar terpasang
dengan kuat dan kokoh. Bekisting dipasang dengan kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-
kayu lepas, sampah-sampah dll. Pengawas lapangan dan Tukang memeriksa pemasangan bekisting telah terpasang
dengan baik dan kuat serta kokoh.
Kolom Padestal ( 30 x 30 )
a. Beton Cor Mutu K 250
b. Besi Polos
c. Besi Ulir
d. Bekisting
Kolom Padestal ( 25 x 50 )
a. Beton Cor Mutu K 250
b. Besi Polos
c. Besi Ulir
d. Bekisting

Untuk item pekerjaan ini dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :


- Beton Cor
Metode pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran :
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.

b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang (Jika Diperlukan)
- Concrete vibrator (Jika Diperlukan)
- Kereta sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang akan dibuat (jika diperlukan).
Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta dalam
spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji
campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.


Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi pengecoran untuk
menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran. Juru ukur (surveyor)
dengan menggunakan survey Equipment melakukan pengukuran dan marking area untuk titik penempatan,
ukuran (dimensi) serta leveling dari poer, atau kolom pedestal. Dengan menggunakan check list pengecoran,
surat ijin pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan
ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan. Tukang membuat adukan
beton segar yang dicampur di lapangan (site mix) menggunakan Concrete Mixer atau Molen Beton sesuai
dengan prosedur pencampuran, diangkut dengan memakai alat angkut baik kereta sorong atau lainnya dan
kemudian dituang ke dalam media cor atau area pengecoran. Pada saat pengecoran adukan beton diratakan
dan dipadatkan dengan alat atau manual sehingga beton cor dapat padat dan tersebar menyeluruh ke semua
rongga atau sudut didalam cetakan atau area cor.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang / Alat Bantu
- Semen, Air, Pasir Beton, Kerikil, Kereta Sorong, Concrete Mixer, Pompa air Dll.
 Tenaga Kerja :
- Pekerja - Tukang
- Mandor - Kepala Tukang - Juru Ukur

- Besi Beton Ulir Dan polos


Metode pelaksanaan Pekerjaan Besi Beton :
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton

b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian & Bending schedule
disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan
dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan perakitan besi (fabrikasi) dilaksanakan oleh Tukang Besi yang
ahli. Besi dipotong dan dibentuk sesuai dengan gambar kerja. Besi dirangkai atau dirakit dan diikat dengan
kawat beton. Pelaksana Lapangan dan pengawas lapangan akan memeriksa dan mengontrol setiap rakitan
bentuk tulangan besi dan ukuran besi agar sesuai dengan Gambar kerja serta spesifikasi teknis. Besi-besi yang
telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu dan terlindung
dari air hujan, dan diberi label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi dicheck dengan benar, agar tidak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang besi memasang besi dan mengikat
besi dengan kawat beton sesuai dengan petunjuk kerja dalam gambar kerja. Pengawas lapangan dan Tukang
memeriksa pasangan besi tepasang dengan baik dan kokoh dan memenuhi dimensi ukuran yang sesuai
dengan gambar kerja.

- Papan Bekisting
Metode pelaksanaan Pekerjaan Bekisting :

a. Bahan :
- Papan kayu kelas III, Multipleks
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting, Minyak Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk pondasi sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di workshop
kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Papan kayu di potong dan dibentuk dengan
ukuran sebagai mal (bekisting). Papan kayu yang telah dipotong dirakit membentuk mal (bekisting) dan
diberi tanda untuk masing-masing siku pemasangan.

- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang
tertera di shop drawing. Bekisting yang telah dipasang pada area cor pondasi kemudian di paku agar terpasang
dengan kuat dan kokoh. Bekisting dipasang dengan kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-
kayu lepas, sampah-sampah dll. Pengawas lapangan dan Tukang memeriksa pemasangan bekisting telah terpasang
dengan baik dan kuat serta kokoh.
Berikut Diagram Contoh Pelaksanaan Pengecoran Kolom Pedestal

Metode Kerja Pekerjaan Pondasi Tapak, Pembesian dan Kolom Padenstal


- Untuk Pekerjaan Pembesian Tapak dan Kolom Padenstal dikerjakan/dirakit bersamaan
sedangkan pengecoran dilakukan secara kontinyu.
- Pekerjaan ini dikerjakan setelah Galian telah sempurna dilakukan dan telah dikerjakan
Lantai Kerja sebagai Alas Dudukan dari Pondasi Tapak , Selanjutnya baru dipasang bekisting.
Kayu untuk bekisting digunakan Kayu Klas III yang berkualitas baik, papan sebelah pegecoran
sebaiknya diketam dan dioleskan dengan oli agar hasil coran yang didapat bagus dan mudah
dalam pembukaan mal. Pembesian untuk tapak dirakit sekaligus dengan Kolom padenstal
dengan ukuran sesuai gambar, bila besi kolom padenstal tidak bisa tegak dengan sendirinya
maka dilakukan penopangan dengan kayu.
- Dilakukan pengecekan terhadap benang yang telah dipasang pada saat pemasangan Bowplank,
bila dipastikan Tapak dan kolom Padenstal telah pada posisi yang benar maka dilakukan
pengecoran.
- Adukan beton Cor dilakukan secara Manual, yaitu dengan menggunakan Molen sebagai
alat pengaduk dengan komposisi adukan mengunakan beton Mutu K. 250 dengan
perbandingan adukan sesuai dengan Jobmix design yang dilakukan dilabarotorium
sebelumnya, untuk mempercepat proses Pengeringan supaya cepat dalam pembongkaran
bekisting pada adukan beton akan dicampurkan dengan Zat addetif yang telah disetujui oleh
direksi.
- Selanjutnya dilakukan pengecoran Tapak dengan menggunakan kereta sorong sebagai alat
penggangkut adukan beton dan dituangkan kedalam Bekisting Tapak, sebagia pekerja
merapikan dan membentuk sesuai dengan gambar rencana.
- Dan secara kontiyu sesudah beton pada Tapak sudah mengering dan Keras dilakukan
Pemasangan Bekisting pada besi yang telah dipasang bersamaan dengan Tapak, lalu dilakukan
pengecoran sampai mencapai elevasi Kolom Padenstal yang telah ditentukan.
- Selanjutnya pada top elevasi Kolom Padenstal kan ditancapkan Baut untuk perletakan Plat baja
yang digunakan untuk
- Instalasi Kolom besi baja Berat pada pekerjaan selanjutnya.

Pemasangan Cerucuk
Berikut Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan :

Bagan Alir Metode Pemasangan


Pondasi Cerucuk

Persiapan
- Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
- Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi Pekerjaan.
- Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
- Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
- Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
- Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
- Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.Staking-out dimensi, bentuk dan lokasi sesuai
gambar rencana
- Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
- Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan lhal-hal sebagai berikut:
- Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
- Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
- Bila muka air mencapai pcrmukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka tanah
timbunan di atas muka air.
- Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda dengan
menggunakan patok-patok

Pelaksanaan :
- Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah.
- Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah
- Memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu
- Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
- Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan stabil
dan tetap tegak lurus.
- Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi topi sampai
kedalaman rencana.

Peralatan
Satu Set Palu Tripot/Excavator
Alat Pertukangan
Alat bantu lainnya

Tenaga Kerja
Pekerja
Tukang
Mandor
Petugas K3
Operator Alat

Pemasangan Aanstamping T = 10 cm
a. Metode Pelaksanaan
Pada pekerjaan ini dilakukan sebelum pondasi dilaksanakan. Untuk pekerjaan ini batu aanstamping yang
digunakan bisa Batu Gunung / Kali atau batu yang di sarankan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
dipergunakan harus berkualitas baik dari jenis yang keras, tidak berlubang dan forius, dengan ukuran
maksimal 25 cm. Tukang Batu akan menghampar batu ke dalam galian dengan ketebalan pasangan batu
sesuai dengan gambar kerja dan menyeluruh sesuai dengan dimensi galian. Batu Gunung /Kali harus bersih
dan tidak boleh mengadung atau menempel tanah dan lumut pada permukaannya. Untuk keperluan
pasangan Aanstamping/batu kali ukuran maksimal batu kali adalah 10 cm. Batu diletakkan dibawah
pondasi dilakukan oleh pekerja. Setelah batu ditempatkan maka diukur ketebalan batu tersebut.

Pondasi Batu Gunung


 Metode Pelaksanaan :
Untuk pasangan pondasi batu kali dilakukan setelah konstruksi pondasi tapak selesai/siap. Sebelum
pondasi dilaksanakan, tanah dasar galian harus diberi lapisan pasir urug dengan tebal sesuai gambar,
dibuat secara rata (tidak turun naik) dan selebar galian pondasi yang akan dipasang. Batu yang sudah
dibelah adalah sejenis batu yang kasar, berat. Tidak ringan dan porous. Bahan asal adalah batu gunung/kali
yang besar kemudian dibelah atau dipecah-pecah menjadi ukuran normal menurut tata cara pekerjaan
yang bersangkutan. Memenuhi Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI- 1982). Adukan
Pondasi batu kali 1pc : 4 ps (atau sesuai dengan spesifikasi teknis), lapisan paling bawah digelar diatas pasir
urug. Tukang Batu akan memeriksa ukuran batu gunung sebelum dipasang agar pemasangan bias
seukuran dan rapi. Tukang akan meletakkan/memasang batu gunung dengan metode susunan batu
mengikuti bentuk dalam gambar kerja, setiap lapisan batu gunung dalam susunan akan diberi cor beton
sebagai perekat dan pengunci susunan pasangan batu. Pemasangan sesuai dengan ukuran-ukuran didalam
gambar atau atas petunjuk-petunjuk dari Direksi Lapangan. Batu harus dipasang saling mengisi masing-
masing dengan adukan lapis demi lapis, sehingga tidak ada rongga diantara batu-batu tersebut dan
mencapai masa yang kuat dan integral. Hasil pekerjaan pondasi tapak harus benar-benar tegak lurus dalam
arah horizontal dan tegak lurus arah vertical. Berikut urutan metode pelaksanaan :
- Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran
dengan menggunakan theodolith untuk mendapatkan level pasangan batu kali
- Tukang Dan Pelaksana Lapangan memastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan
kedalaman sudah sesuai gambar kerja.
- Tukang memasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
- Tukang membuat adukan cor beton untuk pasangan pondasi batu kali.
- Tukang dan Pekerjan membasahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
- Tukang Batu memasang batu kali dengan menggunakan adukan cor beton yang merata mengisi
rongga-rongga antar batu kali dan menyusun membentuk seperti Gambar Kerja.
- Tukang memasukkan besi stik kolom pada susunan pasangan batu kali sebagai angker pada titik-titik
penempatan stik
- Tukang Batu memasang batu kali yaitu disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak
mudah retak/patah dan berongga besar
- Juru Ukur mengecek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai gambar kerja
- Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang / Alat Bantu
- Semen, Air, Pasir, Batu Kali/Gunung, Kereta Sorong, Concrete Mixer, Pompa air Dll.

 Tenaga Kerja :
- Pekerja - Tukang
- Mandor - Kepala Tukang - Juru Ukur

PEKERJAAN BETON BERTULANG


LANTAI I
Sloof 30/45 cm
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Kolom 25/50 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Kolom 30/30 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Kolom Praktis 13/13 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting
Balok Lantai 30/45 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Balok Anak 15/20 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting
LANTAI II
Plat Lantai T= 12 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting
Kolom 30/30 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Kolom Praktis 13/13 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting
Balok Anak 15/20 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting
Balok Selasar 15/20 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Ring Balok 20/40 cm
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Top Gevel
a. Beton K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting

Untuk item pekerjaan ini dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :


- Beton Cor
Metode pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran :
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.

b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang (Jika Diperlukan)
- Concrete vibrator (Jika Diperlukan)
- Kereta sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang akan dibuat (jika diperlukan).
Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta dalam
spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS. Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji
campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.


Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi pengecoran untuk
menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran. Juru ukur (surveyor)
dengan menggunakan survey Equipment melakukan pengukuran dan marking area untuk titik penempatan,
ukuran (dimensi) serta leveling dari poer, atau kolom pedestal. Dengan menggunakan check list pengecoran,
surat ijin pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan
ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan. Tukang membuat adukan
beton segar yang dicampur di lapangan (site mix) menggunakan Concrete Mixer atau Molen Beton sesuai
dengan prosedur pencampuran, diangkut dengan memakai alat angkut baik kereta sorong atau lainnya dan
kemudian dituang ke dalam media cor atau area pengecoran. Pada saat pengecoran adukan beton diratakan
dan dipadatkan dengan alat atau manual sehingga beton cor dapat padat dan tersebar menyeluruh ke semua
rongga atau sudut didalam cetakan atau area cor.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang / Alat Bantu
- Semen, Air, Pasir Beton, Kerikil, Kereta Sorong, Concrete Mixer, Pompa air Dll.

 Tenaga Kerja :
- Pekerja - Tukang
- Mandor - Kepala Tukang - Juru Ukur

- Besi Beton Ulir Dan polos


Metode pelaksanaan Pekerjaan Besi Beton :
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton

b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian & Bending schedule
disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan
dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan perakitan besi (fabrikasi) dilaksanakan oleh Tukang Besi yang
ahli. Besi dipotong dan dibentuk sesuai dengan gambar kerja. Besi dirangkai atau dirakit dan diikat dengan
kawat beton. Pelaksana Lapangan dan pengawas lapangan akan memeriksa dan mengontrol setiap rakitan
bentuk tulangan besi dan ukuran besi agar sesuai dengan Gambar kerja serta spesifikasi teknis. Besi-besi yang
telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu dan terlindung
dari air hujan, dan diberi label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi dicheck dengan benar, agar tidak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang besi memasang besi dan mengikat
besi dengan kawat beton sesuai dengan petunjuk kerja dalam gambar kerja. Pengawas lapangan dan Tukang
memeriksa pasangan besi tepasang dengan baik dan kokoh dan memenuhi dimensi ukuran yang sesuai
dengan gambar kerja.

- Papan Bekisting
Metode pelaksanaan Pekerjaan Bekisting :

a. Bahan :
- Papan kayu kelas III, Multipleks
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting, Minyak Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk pondasi sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di workshop
kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Papan kayu di potong dan dibentuk dengan
ukuran sebagai mal (bekisting). Papan kayu yang telah dipotong dirakit membentuk mal (bekisting) dan
diberi tanda untuk masing-masing siku pemasangan.

- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang
tertera di shop drawing. Bekisting yang telah dipasang pada area cor pondasi kemudian di paku agar terpasang
dengan kuat dan kokoh. Bekisting dipasang dengan kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-
kayu lepas, sampah-sampah dll. Pengawas lapangan dan Tukang memeriksa pemasangan bekisting telah terpasang
dengan baik dan kuat serta kokoh.

Berikut Diagram Contoh Pelaksanaan Pengecoran Sloof


Berikut Diagram Contoh Pelaksanaan Pengecoran Kolom

Sloof (Ukuran Sesuai dengan BOQ)


• Metode Kerja
- Pada saat pemasangan Pondasi dikerjakan sebahagian pekerjan melakukan pemotongan besi
beton dan Cetakan
- Beton Sloof (Bekisting) dari multipleks sesuai dengan ukuran/dimensi dari Sloof yang
direncanakan.
- Setelah sebahagian besar pekerjaan pemotongan besi beton dilakukan, bisa dimulai
dilaksanakan pekerjaan merangkai besi beton menjadi rangka tulangan untuk Sloof.
- Setelah Pekerjaan Pondasi mencapai 75% atau sudah ada tempat untuk penempatan
pemasangan besi Sloof . maka Letakkan rangkaian beton bertulang sloof yang telah dibuat
diatas permukaan pondasi.
- Kemudian dipasang Cetakan Beton Sloof (Bekisting) diatas rangkaian besi bertulang sloof.
- Setelah sebagian besar rangkaian besi beton dan bekisting sloof terpasang, bisa mulai
dilakukan pemasangan rangkaian besi untuk kolom dan diberikan topangan.
- Tahap selanjutnya bisa dimulai pengecoran adukan beton untuk Sloof dengan mutu beton
K.250. (Dengan Proses pembuatan beton seperti dijelaskan diatas)
- Dilakukan perawatan beton dengan menyiram secara kontinyu sampai beton sudah mencapai
umur minimal, Untuk mempercepat pengerasan Beton kami menggunakan Zat Addetif sesuai
dengan campuran dari spesifikasi Pabrik.
- Bekisting sloof akan kami dibuka setelah beton mencapai umur minimal.
c. Kolom (Ukuran Sesuai dengan BOQ)
Pekerjaan Kolom Lantai II dan Kolom Atap dikerjakan setelah pengecoran Plat Lantai dengan cara
Perakitan Besi Langsung ditempat dengan cara menyambung besi tulangan utama dengan Stik besi
Kolom Lantai I, setelah besi Tulangan Utama dipasang dengan Jumlah tulangan sesuai gambar,
selanjutnya memasang sengkang – sengkang, selanjutnya dipasang Bekisting yang ukuran dalam nya
(sesuai dengan Kolom yang akan dipasang) yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian dilakukan
penyetelan Kesikuan Kolom (arah X,Y), lalu dilakukan penyuncian kolom dengan Kayu penapang agar tidak
bergeser, sebelum dilakukan pengecoran, kemudian dilakukan pengecoran dengan Beton K.250
(Dengan Proses pembuatan beton seperti dijelaskan diatas

d. Kolom Lantai (Ukuran Sesuai dengan BOQ)


Untuk pembesian kolom Lantai I dikerjakan bersamaan dengan Tapak dan Kolom Padestal (Seperti Uraian
pekerjaan Tapak - Metode yang akan kerjakan dilapangan), Topang – topang kayu dilepaskan dan
dimasukan Bekisting yang ukuran dalam nya (sesuai dengan Kolom yang akan dipasang) yang sudah dibuat
sebelumnya, kemudian dilakukan penyetelan Kesikuan Kolom (arah X,Y), lalu dilakukan penyuncian kolom
dengan Kayu penapang agar tidak bergeser,
sebelum dilakukan pengecoran, kemudian dilakukan pengecoran dengan Beton K.250 (Dengan Proses
pembuatan beton seperti dijelaskan diatas

Kolom Praktis
- Untuk melaksanakan proses Pekerjaan kolom praktis dikerjakan bersamaan pasangan batu bata
untuk didinding yang dapat dikerjakan secara estafet dengan proses pelaksanaan pemasangan
dinding.
- Dilakukan penyetelan bekisting kolom parktis, dipastikan mal kolom tegak lurus dan ditopang
dengan kokoh agar tidak bergoyah pada saat dilakukan pengecoran
- Pada bidang Kolom yang hendak dipasang batu bata maka akan diberikan stik – stik
dengan jarak yang diatur sedemikian rupa.
- Tahap selanjutnya bisa dimulai pengecoran adukan beton untuk kolom dengan mutu beton
K.250. (Dengan Proses pembuatan beton seperti dijelaskan diatas).
- Pada saat pengecoran untuk menghindarkan kekosongan maka akan dilakukan pergetaran agar
tidak terjadi rongga –
- rongga dan beton jadi padat
- Dilakukan perawatan beton dengan menyiram secara kontinyu sampai beton sudah mencapai
umur minimal, Untuk mempercepat pengerasan Beton kami menggunakan Zat Addetif sesuai
dengan campuran dari spesifikasi Pabrik.
- Bekisting Kolom akan kami dibuka setelah beton mencapai umur minimal.

Balok Lantai
- Pekerjaan ini dikerjakan setelah Seluruh Kolom Lantai I siap dikerjakan dikerjakan sampai
mencapai elevasi untuk pemasangan Balok.
- Dilakukan pemasangan bekisting diatas Top elevasi Kolom - Kolom tersebut, dengan
dipasang skor-skor kayu pengaku untuk dudukan bekisting .
- Tahapan selanjutnya perakitan besi dilakukan langsung diatas Bekisting yang kemudian
diberikan tutup pada sisi kiri
- dan kanan.
- Pengecoran Dilakukan bersamaan dengan Plat Lantai.

Plat Lantai, Plat Dak


- Untuk Pekerjaan Plat Lantai dilakukan bersamaan dengan Balok Lantai.
- Dilakukan pemasangan bekisting bersamaan dengan Bekisting Balok dan diberikan
Penopang / skor-skor kayu pengaku untuk dudukan bekisting .
- Setelah pemasangan Bekisting Balok Lantai maka dipasang Floor Deck dengan cara membuat
Perancah sebagai
- Penopang dari Floor Deck diguanakan sebagai pengganti dari besi Tulangan Untuk Lantai.
- selanjutnya dilakukan pemasangan Wire Mesh Pabrikasi dengan cara merangkai,
merakit wiremesh diatas permukaan Floor Deck, pada bagian bawah wire mesh dibuat
ganjalan dari beton tahu supaya pasta beton masuk merata membalut wiremesh tersebut,
Tahap selanjutnya bisa dimulai pengecoran adukan beton dengan mutu beton K.250.
(Dengan Proses pembuatan beton seperti dijelaskan
diatas).
- Bila didapatkan jaringan listrik dibawah lantai, maka dilakukan pemasangan pipa-pipa listrik dan
assesoris lainnya.
- Dilakukan perawatan beton dengan menyiram secara kontinyu sampai beton sudah mencapai
umur minimal

- Pengecoran dengan Beton Mutu K. 250


Tahapan selanjutnya adalah melakukan Pengecoran dengan Mutu Beton K. 250. Beton tersebut langsung
dibuat dilapangan dengan menggunakan Concrete Mixer sebagai alat pengaduk dengan komposisi
campuran Semen : Pasir : Split dan air dan Zat Addetif (dengan Persetujuan Direksi) sesuai hasil Jobmix
design yang telah dilakukan., dengan menggunakan kereta Sorong Pekerja membawa Adukan beton
tersebut kelokasi pengecoran dan diratakan dengan Reskam serta dugunakan Concrete Vibrator untuk
pemadatan Beton.

Setelah selesai nya pengecoran, maka dilakukan Perawatan Beton dengan menyiram permukaan beton
tersebut sampai jenuh, penyiraman dilakukan secara Kontinyu setiap hari sampai beton tersebut sudah
mencapai Umur Maksimal.

h. Balok Latai dan Ring Balok


- Diasumsikan untuk pekerjaan Ringbalok akan dikerjakan setelah pemasangan Dinding batu
bata dikerjakan sampai mencapai elevasi untuk pemasangan ringbalok.
- elevasi pasangan bata tersebut, dipastikan
pasangan bata tersebut sudah kering dan diberikan skor-skor kayu pengaku untuk dudukan
bekisting .
- Bila tidak terlalu berat perakitan besi bisa dilakukan ditempat lain dan jika tidak memungkinkan
rangkaian besi bisa diangkat maka akan dilakukan perakitan langsung diatas bekisting yang
kemudian diberikan tutup pada sisi kiri dan kanan.
- Tahap selanjutnya bisa dimulai pengecoran adukan beton untuk ringbalok dengan mutu beton
K.250. dan Balok Latei mtu Beton K.225 (Dengan Proses pembuatan beton seperti dijelaskan
diatas).
- Dilakukan perawatan beton dengan menyiram secara kontinyu sampai beton sudah mencapai
umur minimal
- Bekisting ringbalok akan kami dibuka setelah beton mencapai umur minimal

PEKERJAAN TANGGA
TANGGA TYPE 1
Plat Beton
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting
Plat Bordes
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Bekisting
Balok Bordes
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Ulir
c. Pembesian Besi Polos
d. Bekisting
Anak Tangga
a. Beton Cor Mutu K-250
b. Pembesian Besi Polos
c. Bekisting

Tahapan pembuatan tangga beton bertulang diawali dengan :


Pembuatan pondasi tangga
Pondasi tangga memiliki fungsi sebagai dasar tumpuan landasan supaya tangga tidak terbenam dan
mengalami penurunan maupun pergeseran. Jenis pondasi yang digunakan biasanya berupa pasangan batu
kali, beton bertulang atau juga dapat menggunakan kombinasi kedua bahan tersebut. Pada area bawah
pangkal tangga, dan diberikan balok anak sebagai pengaku pelat lantai sehingga lantai tidak menahan
beban terpusat yang terlampau besar seperti gambar

Bekisting bordes dan badan tangga


Selanjutnya adalah tahap pembuatan bekisting bordes serta badan tangga. Sebelum dilakukan harus
memperhatikan terlebih dahulu elevasi atau ketinggian dari lantai yang berada dibawahnya. Sehingga
Anda dapat mengetahui kebutuhan alat apa saja yang dibutuhkan. Apakah akan menggunakan perancah
kayu atau dengan scaffolding.

Pemasangan tulangan badan dan sengkang badan tangga


Setelah bekisting bordes dan badan tangga selesai dipasang, maka tahap selanjutnya adalah memasangkan
tulangan badan serta sengkang badan tangga. Proses ini hanya dapat terjadi apabila bekisting telah selesai
dipasangkan. Pertama-tama perlu memasangkan tulangan utama terlebih dahulu, kemudian setelahnya
baru dirangkai menggunakan tulangan sengkang. Pada bagian bawah tulangan tangga, nantinya akan
diberikan beton tahu atau beton decking. Beton decking ini dipasang pada bagian bawah tulangan dengan
ketebalan ±2 cm.

Proses selanjutnya adalah pemasangan tulangan anak tangga. Pemasangan ini harus disesuaikan dengan
gambar teknis supaya tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan. Tulangan anak tangga nantinya akan
dihubungkan dengan tulangan badan tangga dengan cara mengikat dengan kawat. Setelah itu, tulangan
dipasang memanjang dengan tujungan untuk memperkuat anak tangga. Tidak lupa nantinya beton decking
juga akan dipasang pada sisi yang sama dengan bekisting dengan ketebalan sekitar ±2 cm.

Pemasangan bekisting tangga, dinding, bordes serta dinding anak tangga


Apabila proses pemasangan tulangan bordes dan badan tangga telah selesai dilakukan, setelah itu dapat
memasangkan dinding tangga pada sisi lain serta dinding bordes pada bagian atas badan tangga. Bekisting
dinding tangga nantinya akan dipakukan pada bekisting badan tangga.
Dinding anak tangga dapat dipasang antara dinding badan tangga, menyesuaikan dengan penandaan pada
dinding badan tangga serta dipaku dari dinding tangga ke bagian dalam. Pemasangan sebaiknya dilakukan
dari atas hingga ke bawah. Ketika semuanya telah selesai, anak tangga akan mulai dirangkai menggunakan
kayu ukuran 5.7 memanjang dari atas hingga bawah. Hal serupa juga dilakukan pada dinding badan tangga.

Tahap pengecoran
Cek terlebih dahulu pastikan bekisting tangga sudah terpasang dengan kuat. Jika sudah, segera lakukan
proses pengecoran tangga. Pengecoran ini harus dilakukan secara menyeluruh pada bagian tangga.

Tahap pembongkaran
Hasil cor harus didiamkan dulu untuk beberapa saat. Proses pembongkaran dinding badan tangga serta
trape bisa mulai dilakukan ketika beton telah mencapai 12 jam. Sedangkan untuk bagian badan tangga
serta bordes baru dapat dilakukan apabila telah mencapai 7 hari lebih dan sudah teruji. Pembongkaran
balok bordes serupa dengan proses pembongkaran balok biasa.
Keramik Anak Tangga
Keramik Bordes Tangga

Pelaksanaan Pekerjaan Keramik Lantai


• Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan
• Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain
• Check Terhadap Elevasi Lantai Pada Saat Membuat Kepalaan Awal
• Pasir Yang Digunakan Harus Diayak Agar Mendapatkan Gradasi Material Yang Seragam
• Air Yang DiGunakan Memenuhi Syarat Sebagai AirMinum
• Sebelum DiPasang granit atau Keramik Harus Direndam Dalam Air Dahulu Sampai Jenuh
• Pada saat pemasangan granit harus dipastikan bahwa spesi yang terletak dibawah granit
benar-benar padat tidak berongga dengan cara dipukul-pukul dengan palu karet
• Pemasangan granit dapat juga dengan cara menggunakan lem (tergantung permintaan
spek)
• Check Kerataan Pasangan granit dengan Jidar Atau Pun Dengan WaterPass.
• Check kondisi real dilapangan dan buat shopdrawing.
• Setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk batas
pemasangan granit.
• Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan ketebalan ±2 cm, diamkan selama 1x24 jam
sehingga plesteran jadi kuat.
• Tentukan posisi start point dalam shop drawing dan mintalah persetujuan dari pengawas.
• Terapkan posisi start point yang sudah disetujui dilapangan sebagai contoh lihat gambar
dibawah ini.
• Pasang keramik menurut salah satu arah sumbu kepalaan.
• Pemasangan berikutnya dilaksanakan dengan cara menggeser benang nylon sejajar dengan
salah satu sumbu kepalaan
• Sortir Granit dan keramik agar menghasilkan keseragaman :
- Ukuran / dimensi
- Presisi
- Warna
• Rendam Granit dan keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1 jam
• Granit dan Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan / tatakan
keramik, setelah proses perendaman
• Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk
mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat
• Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
• Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan Kain / lap basah
sampai bersih
• Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah deletasi
• Kemudian siapkan isian / bahan corn ad pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata
• Setelah adukan rata, isi sela-sela nad dengan bahan cor nad dengan menggunakan sendok
spesi ( sekop) – pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi
telah kering
• Kemudian rapikan nad tersebut dengan cape
• Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar – benar kering
• Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang nad dari sisa
bahan cor nad dengan menggunakan kain / lap basah sampai bersih.

Reiling Tangga
Untuk pekerjaan ini akan dilakukan perakitan dan pembentukan besi stainless tangga di bengkel kerja
pembentukan dan pola tangga Stainless sesuai dengan gambar kerja. Setelah Stainless dirakit dan
ditempah maka dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dipasang. Pemasangan dilakukan oleh tukang besi
tangga dengan mengikat baik pengelasan dan pembautan di area pemasangan. Pemasangan di[astikan
baik dan kokoh serta tidak goyang dan siap digunakan

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


LANTAI I
Pasangan Transram 1 SP : 2 SP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi)
Pasangan Transram 1 PC : 4 PP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi)
Plesteran Dinding

LANTAI II
Pasangan Transram 1 SP : 2 SP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi)
Pasangan Transram 1 PC : 4 PP (Dinding Tembok Dan Kamar Mandi)
Plesteran Dinding

Untuk pekerjaan ini metode pelaksanaan dirangkum sebagai berikut :


Berikut metode pelaksanaan Pasangan Batu Bata :
a. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10 menit )
b. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata.
c. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus
d. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan gambar dan rencana dan
syarat-syarat pekerjaan
e. sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.
f. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian rupa sehingga
membentuk sambungan yang lurus.
g. Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar kerja dan direkat
dengan adukan beton
h. Tukang memastikan susunan pasangan batu bata sejajar, kokoh dan rapi
i. Juru Ukur melakukan pengukuran agar pasangan bata terpasang dengan sejajar dan Sesuai Bestek

Diagram Pelaksanaan Pasangan Bata


Berikut metode pelaksanaan plasteran:
a. Tukang membasahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata
b. Pekerja memaasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
 - Cek tarikan benang
c. Tukang membuat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1 hari.
 - Cek kepalaan dan sparing ME
d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m’.
 - Cek plesteran
e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.
f. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan halus.

Pasangan Dinding Partisi ( GRC)


Pekerjaan Rangka Hollow Dinding Partisi ( GRC)
Metode :
Setelah mempersiapkan alat dan bahan rangka dan GEC selanjutnya lakukan pengukuran. Tentukan dan
tandai pada bgaian dinding dan lantai pemasangan dinding partisinya. Setelah diukur, selanjutnya potong
rangka hollow dengan ukuran yang sesuai dengan gambar kerja. Lalu pasang rangka hollow di bagian
dinding dan lantai dengan mengikuti marking tadi dengan penggunaan jarak 60x60 cm. Jangan lupa
pastikan dan cek apakah rangka hollow sudah terpasang siku atau tegak lurus. Lalu pasang Panel GRC
board pada rangka hollow dengan bantuan sekrup. Lembaran GRC yang dipasang, pada satu sisi dulu agar
pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal lebih mudah. Setelah instalasi etrpasang, baru pasang
lembaran GRC yang berikutnya. Cek kembali kerataan permukaan dinding partisi GRC board. Kemudian
sambungan natar GRC tadi diberi textile tape dan juga dicompound dan digosok menggunakan amplas
halus sehingga permukaannya menjadi rata dan halus. Terakhir tutup kepala sekrup dengan compound
dan gosok menggunakan amplas. Agar terlihat cantik, cat permukaan GRC sehingga lebih indah.

PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP


Rangka atap baja Ringan (K1)
a. Rangka Atap Baja Ringan
b. Penutup Atap Spandek
c. Lisplank Kayu 3/20

Rangka atap baja ringan (K2)


a. Rangka Atap Baja Ringan
b. Penutup Atap Spandek
c. Lisplank Kayu 3/20
metode :

Pada tahapan pertama pekerjaan akan dilakukan pengadaan baja ringan rangka atap yang dipesan sesuai
dengan spek teknis dan gambar kerja. Tukang atau pekerja akan mengukur pemasangan rangka sebagai
rangka atap. Setelah diukur maka tukang atau pekerja akan merakit rangka baja sesuai dengan bentuk
gambar kerja. Setelah perakitan selesai maka rangka baja atap dinaikkan ke atas bangunan sebagai kuda-
kuda penopang atap. Rangka baja ringan akan dipasang dan diikat dengan paku atau baut pengikat khusus.
Pemasangan atap dilakukan yaitu atap dipakukan langsung pada gording dengan menggunakan paku ulir
(paku khusus untuk atap). Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Alur atap harus
dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir pasangan akan rapi. Bubungan ditutup dengan
seng bubungan. Tindisan antara satu lembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai
dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga
tidak mengakibatkan kebocoran.

Pemasangan Bubungan (Rabung) dilakukan dengan Tindisan antara satu lembaran bubungan dengan
lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm. Pekerja memasang
rabung dengan susunan mengarah lurus rapi dan dipasang dengan baut atau paku khusus.

Pada tahapan pekerjaan listplank akan dilakukan pengetaman papan untuk listplank pada ketam kayu
kemudian papan yang telah sesuia ukurannya akan dipasang oleh pekerja dan tukang pada area
pemasangan listplank dengan panjang dan ukuran listplank sesuai dengan gambar kerja, listplank dipaku
pada kayu dengan kuat dan kokoh agar tidak terlepas.

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


LANTAI I
Kusen UPVC + Pintu Type P1 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Pintu Type P2 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Pintu Type P3 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Pintu Type P4+ Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Pintu Type P5 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J3 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J5 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Ventilasi Type V2 + Aksesoris + Terpasang

LANTAI II
Kusen UPVC + Pintu Type P2 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Pintu Type P3 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Pintu Type P4 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC+ Pintu Type P5 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC+ Pintu Type P6 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J1 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J3 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J4 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J5 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J6 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Jendela Type J7 + Aksesoris + Terpasang
Kusen UPVC + Ventilasi Type V1 + Aksesoris + Terpasang

Pekerjaan Kusen Daun Pintu dan Jendela UPVC


Metode Kerja :
Kusen UPVC:

Pada Saat Finishing Tepian Lubang Untuk Pemasangan Kosen disediakan Ukuran Lubang Pintu ditambah 1
cm untuk tempat Sealent, Kosen Alumanium akan langsung dirakit ditempat,/Pabrikasi yang sesuai dengan
Ukuran atau Type Pintu yang akan dibuat Lalu kita masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar
posisinya pas dengan menggunakan alat beji, setelah posisi pas maka kita stel kelurusan kusen dengan
dinding, ketegakan dan kedataran sampai benar- benar bagus, dibuat lobang untuk tempat skrup pada
dinding melalui lobang kusen dengan menggunakan alat bor, kemudian kita masukan fischer kedalam
lobang bor yang telah dibuat. lalu diobeng untuk mengencangkan fischer.

.Pintu dan jendela

Penempatan Daun Pintu dan jendela dipasangkan menurut Lokasi sesuai gambar Rencana yang
langsung dipasang pada Kosen yang telah dipasang sebelumnya, untuk Daun Pintu P2 di order dari bahan
UPVC sedangkan Daun Pintu untuk P1 dengan Menggunakan Multiplek dan Finishing Melamic (Sesuai
Gambar Rencana) dibuat dan dirakit pada Workshop yang telah disesuaikan ukuran menurut Gambar
Rencana, pemasangan daun pintu pada Kosen yang telah dipasang sebelumnya dengan arah
bukaan pintu yang sesuai dengan peruntukannya

Asesesoris yang digunakan untuk pintu adalah :

Kunci Tanam, Handle, dan Grendel:

Kunci Pintu, Handle dan Grendel dipasang pada daun pintu dengan jumlah dan Posisi pemasangan yang
mudah dijangkau serta tidak longgar dan mudah dibuka - tutup

Engsel Pintu :
Engsel dipasang pada daun pintu dengan jumlah dan Posisi pemasangan yang mudah dibuka – tutup serta
tidak longgar, engsel direkatkan dua sisi, sisi pertama pada daun pintu dan sisi kedua pada kosen Pintu
dengan diskrup agar tidak terlepas

Finishing Daun Pintu

- Bersihkan permukaan Kosen, Daun Pintu dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap. lindungi bahan - bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan Dinding yang akan
dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.

- Mengskrap/Menggosok untuk memperbaiki bagian- Bagian Pemukaan Kayu yang


Berserat dengan Plamir, kemudian tunggu sampai kering haluskan dempul yang telah kering
dengan amplas hingga rata.

- Dilakukan pengecatan awal dengan cat menie sampai merata keselutuh permukaan kayu

- Pengecatan dengan cat dasar serta dilakukan dengan Finishing dengan cat Duco dengan warna dan
jenis Cat sesuai spesifikasi teknis

PEKERJAAN LANTAI
LANTAI I
Lapis Pasir Bawah Lantai
Tukang akan menghampar pasir urug dengan ketebalan sesuai dengan bestek dan gambar rencana,
pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir
dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang
dipersyaratkan.

Pasangan Wiremesh
Setelah pasir bawah lantai selesai maka selanjutnya adalah pemasangan wiremesh pada lantai.
 Fabrikasi wiremesh/besi beton , dilakukan cutting list sesuai shop drawing di lokasi yang ditentukan
dan diangkut untuk dipasang pada pembesian lantai.
 Pemasangan wiremesh/besi beton yang menumpu pada separator, pada sambungan antar
wiremesh/besi beton terdapat overlapping (panjang penyaluran) sepanjang 40D.
 Dipasang relat yang dilas pada wiremesh/besi beton bertujuan agar hasil pengecoran rata, tidak
bergelombang.

Pekerjaan Cor Lantai T = 10 cm


 Memasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam, pengecoran dihentikan pada ¼
bentang dari tumpuan.
 Lahan dibersihkan dari sampah-sampah kemudian disemprot dengan mesin compressor untuk
menghilangkan debu.
 Melakukan inspeksi sebelum pengecoran dilakukan.
 Sebelum dilakukan pengecoran diambil sample benda uji slump dan test kuat desak. Beri
identifikasi yang jelas (nomor, tanggal cor, mutu beton, jenis struktur, slump, nama suplier beton).
 Pengecoran dilakukan dengan menggunakan Mesin Molen., kemudian beton diratakan dengan
penggaruk dan cangkul serta dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator secara merata.
 Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran, kemudian diratakan dengan kayu perata
diatas relat agar tinggi peil merata.
 Setelah beton setengah kaku angkat relat dan ratakan bekas relat dengan menggunakan ruskam.
 Untuk perawatan beton lantai, tebarkan karung goni basah dan disiram air selama 7 hari berturut-
turut atau dengan cara spraying menggunakan curing compound.

Pekerjaan Granit Lantai Polish 60 x 60 cm , Merk Granito (Setara)


Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)
Pekerjaan Keramik Dinding KM Polish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)
Pekerjaan Keramik Lantai Selasar Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)

Metode Kerja :

1. Lantai dasarnya/permukaan
dibersihkan dari kotoran/debu dan
disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik.

2. Rendam keramik terlebih


dahulu dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.

3. Buat adukan untuk pasang


keramik.

4. Pasang benang untuk bantuan


mendapatkan pasangan permukaan
keramik yang rata dan garis siar/nat yang
lurus.
5. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.

6. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.

7. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan
acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.

8. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata.

9. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.

10. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan
pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.

11. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran

Pas. Keramik Dinding

a) Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.


b) Pahami gambar kerja, pola
pemasangan dan lain – lain.
c) Sortir keramik agar
menghasilkan keseragaman :
 ukuran / dimensi.
 presisi.
 warna.
d) Rendam keramik yang akan dipasang
kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam.
e) Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan / tatakan keramik,
setelah pro ses perendaman.
f) Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk
menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
g) Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis pertengahan
dinding untuk pembagian keramik.
h) Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut.
i) Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian
pemasangan keramik dinding tersebut.
j) Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai
acuan kerja.
k) Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum terpasang
sehingga nantinnya mendapat nut yang segaris antara dinding dan lantai.
l) Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong
m) Membuat kepalaan keramik baik secara horisontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan
dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
n) Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan air.

LANTAI II
Lapis Pasir Bawah Lantai
Pekerjaan Granit Lantai Polish 60 x 60 cm , Merk Granito (Setara)
Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)
Pekerjaan Keramik Dinding KM Polish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)
Pekerjaan Keramik Lantai Selasar Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)

Lapis Pasir Bawah Lantai


Tukang akan menghampar pasir urug dengan ketebalan sesuai dengan bestek dan gambar rencana,
pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir
dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang
dipersyaratkan.

Metode Kerja :

1. Lantai dasarnya/permukaan
dibersihkan dari kotoran/debu dan
disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik.

2. Rendam keramik terlebih


dahulu dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.

3. Buat adukan untuk pasang


keramik.

4. Pasang benang untuk bantuan


mendapatkan pasangan permukaan
keramik yang rata dan garis siar/nat yang
lurus.

5. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.
6. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.

7. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan
acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.

8. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata.

9. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.

10. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan
pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.

11. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran

Pas. Keramik Dinding

a) Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.


b) Pahami gambar kerja, pola
pemasangan dan lain – lain.
c) Sortir keramik agar
menghasilkan keseragaman :
 ukuran / dimensi.
 presisi.
 warna.
d) Rendam keramik yang akan dipasang
kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam.
e) Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan / tatakan keramik,
setelah pro ses perendaman.
f) Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk
menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
g) Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis pertengahan
dinding untuk pembagian keramik.
h) Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut.
i) Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian
pemasangan keramik dinding tersebut.
j) Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai
acuan kerja.
k) Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum terpasang
sehingga nantinnya mendapat nut yang segaris antara dinding dan lantai.
l) Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong
m) Membuat kepalaan keramik baik secara horisontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan
dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
n) Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan air.
PEKERJAAN PLAFOND
LANTAI I
Pekerjaan Plafond Gypsum
Pekerjaan List Profil Plafond Gypsum
Pekerjaan Rangka Plafond

LANTAI II
Pekerjaan Plafond Gypsum
Pekerjaan List Profil Plafond Gypsum
Pekerjaan Rangka Plafond

Rangka

 Untuk pekerjaan Plafond + Rangka Hollow terpasang dilaksanakan setelah pekerjaan Plesteran
(Dinding) dalam ruangan selesai dikerjakan seluruhnya pada tiap ruangan.
 Dilakukan pemasangan Instalasi Jaringan Listrik Untuk Titik Lampu
 Dilakukan pengukuran Elevasi Setiap Ruangan sesuai dengan Gambar Rencana
 Untuk Pekerjaan Plafond pada Ruang digunakan Rangka Plafon dari Hollow yang ukuran sesuai
dengan Spesifikasi Teknis yang ditentukan yang pemasangan pada posisi memanjang dan melintang
dari ruangan yang akan dipasang, sebagai pengaku dari hollow tersebut dibuatkan Klam-klam dan
penyiku antara bidang Hollow dengan Bawah Plat Lantai
 Batang-batang rangka furing dipasang rata dengan bagian bawah balok-ikat kuda-kuda. Jika jarak
antar dinding yang mendukung kuda-kuda dalam ruangan kurang dari jarak antara kuda-kuda,
maka batang-batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus arah dinding dan masuk dalam
pasangan dinding.

2. Plafond Gypsum Board 9 mm

 Bentuk serta Motif pemasangan Gypsum disesuaikan dengan Gambar Rencana dengan Asumsi
Pemasangan Gypsum dipasang pada Ruangan
 Tahapan selanjutnya dipasang papan Gypsum setebal 9 mm dengan dipakukan/diskrupkan pada
Rangka furing Hollow yang sudah dipastikan kokoh dan Tidak Lentur, dan difinishing sambungan
antar Gypsum dengan menggunakan compound dan kasin kasa dan digosok atau diamplas agar
tidak terjadi tonjolan pada permukaan Gypsum.
 Untuk menutupi pada sudut-sudut pertemuan dengan dinding maka akan digunakan list Plafon
yang lebarnya dan corak list tersebut sesuai dengan spesikasi teknis
yang ada

PEKERJAAN LISTRIK
LANTAI I
Pemasukan daya listrik 5500 VA
Pemasukan daya listrik terlebih dahulu kami laporsecara resmi kepada instansi PLN guna pemasukan arus
sesuai dengan RAB.

Box Panel+MCB distribusi arus listrik ke lantai I + Aksesoris


Untuk Pembuatan Panel dilakukan diworkshop dengan dirakit seluruh komponen-komponen listrik yang
diperlukan dalam satu Box.
- Sebelum panel dilakasanakan terlebih dahulu pipa resnil dipasang pada dinding batu bata, kemudian
di hirup
dengan plastrium.
- Penyambungan Arus dilakukan Pada Jaringan yang telah tersedia (arus dari Meteran PLN) dengan
menyambung pada Titik Stasion Box Panel untuk didistribusikan arus Listrik Pada Intalasi Bangunan Yang
telah dilakakukan sebelumnya Pemasangan dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan lampu tersebut
bisa difungsikan

Lampu TL Isi Dua


Lampu TL Panjang
Lampu Downlight
Lampu – Lampu tersebut beserta asesorisnya diorder sesuai dengan spesifikasi teknis dan
pemasangan pada tempat yang telah ditentukan oleh gambar rencana atau sesuai dengan Arahan direksi
Pemasangan dikerjakan oleh Tukang Lisrik setelah pasangan Plafon telah dikerjakan dengan melubangi
permukaan Plafond untuk dimasukan armature dengan menyambung pada jaringan yeng telah
dikerjakan sebelumnya serta dipastikan lampu tersebut bisa difungsikan.

Saklar Cabang 2
Saklar Cabang 1
Stop Kontak Elv. 0.3 M
Stop Kontak Elv. 3.1 M
Saklar tunggal, Stop Kontak beserta asesorisnya diorder sesuai dengan spesifikasi teknis dan pemasangan
pada tempat yang telah ditentukan oleh gambar rencana atau sesuai dengan Arahan direksi Pemasangan
dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan Saklar tersebut bisa difungsikan Serta Pemasangan stop
kontak setinggi > 40 cm dari
lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop
kontak dan saklar harus rata dengan dinding.

Box Panel
Untuk Pembuatan Panel dilakukan diworkshop dengan dirakit seluruh komponen-komponen listrik yang
diperlukan dalam satu Box.
- Sebelum panel dilakasanakan terlebih dahulu pipa resnil dipasang pada dinding batu bata, kemudian
di hirup
dengan plastrium.
- Penyambungan Arus dilakukan Pada Jaringan yang telah tersedia (arus dari Meteran PLN) dengan
menyambung pada Titik Stasion Box Panel untuk didistribusikan arus Listrik Pada Intalasi Bangunan Yang
telah dilakakukan sebelumnya Pemasangan dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan lampu tersebut
bisa difungsikan

Instalsi Jaringan Listrik


Pemasangan Pekerjaan Elektrikal pada dasarnya ada 2 unsur yaitu pengadaan bahan dan pemasangannya.

Pengadaan Bahan sesuai dengan spesifikasi teknis dan pemasangannya dilakukan oleh tukang listrik dan
mekanikal yang sudah berpengalaman. Elektrikal Saklar dan Stop Kontak serta pemsangan lampu

Saklar-saklar harus dari jenis flush mounted dengan ratingminimum IOA/25OV. Saklar pada umumnya
dipasang rata terhadap permukaan tembok, kecuali ditentukan lain pada gambar.

Jika tidak ditentukan lain, saklar harus dipasang pada ketinggian 140 cm di atas lantai yang sudah selesai.
Saklar-saklar tersebut harus di pasang dons (kotak) yang sesuai.Sambungan hanya diperbolehkan antara
kotak yang berdekatan.

Stop-kontak harus dari tipe germany standard dengan rating 16A/250 dilengkapi shuttered

child, harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari permukaan lantai
yang sudah selesai, sesuai petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Saklar dan stop-kontak yang
digunakan adalah merek MK, Clipsal atau setara.

b. Kabel – Kabel

Pemasangan :

Kabel instalasi penerangan dan stop-kontak yang dipasang di dalam, dinding harus diletakkan di dalam
konduit PVC High Impact Heavy Gauge dengan ukuran minimum

20mm. Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop-kontak harusdilakukan setelah pipa selesai ditanam.

c. Penerangan

Pemasangan :

Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan
ahli, dengan cara-cara yang disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Pada saat pemasangan harus
disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan yang perlu agar di peroleh hasil
pemasangan yang, baik Pengadaan dan Pemasangan Box Panel Distribusi dilaksanakan oleh tukang listrik
yang berpengalaman dan dengan arahan direksi dan konsultan pengawas

LANTAI II
Box Panel+MCB distribusi arus listrik ke lantai I + Aksesoris
Untuk Pembuatan Panel dilakukan diworkshop dengan dirakit seluruh komponen-komponen listrik yang
diperlukan dalam satu Box.
- Sebelum panel dilakasanakan terlebih dahulu pipa resnil dipasang pada dinding batu bata, kemudian
di hirup
dengan plastrium.
- Penyambungan Arus dilakukan Pada Jaringan yang telah tersedia (arus dari Meteran PLN) dengan
menyambung pada Titik Stasion Box Panel untuk didistribusikan arus Listrik Pada Intalasi Bangunan Yang
telah dilakakukan sebelumnya Pemasangan dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan lampu tersebut
bisa difungsikan

Lampu TL Isi Dua


Lampu TL Panjang
Lampu Downlight
Lampu – Lampu tersebut beserta asesorisnya diorder sesuai dengan spesifikasi teknis dan
pemasangan pada tempat yang telah ditentukan oleh gambar rencana atau sesuai dengan Arahan direksi
Pemasangan dikerjakan oleh Tukang Lisrik setelah pasangan Plafon telah dikerjakan dengan melubangi
permukaan Plafond untuk dimasukan armature dengan menyambung pada jaringan yeng telah
dikerjakan sebelumnya serta dipastikan lampu tersebut bisa difungsikan.

Saklar Cabang 2
Saklar Cabang 1
Stop Kontak Elv. 0.3 M
Stop Kontak Elv. 3.1 M
Saklar tunggal, Stop Kontak beserta asesorisnya diorder sesuai dengan spesifikasi teknis dan pemasangan
pada tempat yang telah ditentukan oleh gambar rencana atau sesuai dengan Arahan direksi Pemasangan
dikerjakan oleh Tukang Lisrik dan dipastikan Saklar tersebut bisa difungsikan Serta Pemasangan stop
kontak setinggi > 40 cm dari
lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop
kontak dan saklar harus rata dengan dinding.

Instalsi Jaringan Listrik


Pemasangan Pekerjaan Elektrikal pada dasarnya ada 2 unsur yaitu pengadaan bahan dan pemasangannya.

Pengadaan Bahan sesuai dengan spesifikasi teknis dan pemasangannya dilakukan oleh tukang listrik dan
mekanikal yang sudah berpengalaman. Elektrikal Saklar dan Stop Kontak serta pemsangan lampu

Saklar-saklar harus dari jenis flush mounted dengan ratingminimum IOA/25OV. Saklar pada umumnya
dipasang rata terhadap permukaan tembok, kecuali ditentukan lain pada gambar.

Jika tidak ditentukan lain, saklar harus dipasang pada ketinggian 140 cm di atas lantai yang sudah selesai.
Saklar-saklar tersebut harus di pasang dons (kotak) yang sesuai.Sambungan hanya diperbolehkan antara
kotak yang berdekatan.

Stop-kontak harus dari tipe germany standard dengan rating 16A/250 dilengkapi shuttered

child, harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari permukaan lantai
yang sudah selesai, sesuai petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Saklar dan stop-kontak yang
digunakan adalah merek MK, Clipsal atau setara.
b. Kabel – Kabel

Pemasangan :

Kabel instalasi penerangan dan stop-kontak yang dipasang di dalam, dinding harus diletakkan di dalam
konduit PVC High Impact Heavy Gauge dengan ukuran minimum

20mm. Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop-kontak harusdilakukan setelah pipa selesai ditanam.

c. Penerangan

Pemasangan :

Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan
ahli, dengan cara-cara yang disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Pada saat pemasangan harus
disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan yang perlu agar di peroleh hasil
pemasangan yang, baik Pengadaan dan Pemasangan Box Panel Distribusi dilaksanakan oleh tukang listrik
yang berpengalaman dan dengan arahan direksi dan konsultan pengawas

PEKERJAAN PENGECATAN
LANTAI I
Pengecatan Dinding Tembok
Pengecetan Plafond
Pengecatan Kolom

LANTAI II
Pengecatan Dinding Tembok
Pengecetan Palfond
Pengecatan Dinding Partisi
Pengecatan Kolom

Pengecatan Dinding dan Kolom

 Permukaan Acian pada dinding sudah benar-benar kering (tidak ada lagi noda basah).
 Lakukan pengamplasan secara merata pada permukaan acian dinding
 Bersihkan permukaan acian dari segala noda kotoran, minyak (olie,solar dll). Terutama untuk noda
minyak harus dibersihkan sampai tuntas
 Setelah pengamplasan dan pembersihan, untuk mendapatkan hasil yang baik dan cat dapat
merekat dengan kuat, lakukanlah tahap pertama dengan menggunakan cat dasar.
 Usahakan penggunaan plamur seminimal mungkin (hanya untuk bagian dinding yang berlubang
atau acian yang gompal).
 Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilakukan secara lapis perlapis
 Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan
tergesa-gesa).
 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, dinding baru dilaksanakan dengan 3 tahap lapisan
cat.
Pengecatan Plafond

Pada pekerjaan pengecetan plafond langkah awal yg dilakukan yaitu pengamplasan bagian-bagian yang
perlu diamplas supaya permukaan plafond rapi dan tidak keliatan bekas penyambungan, pemakuan pada
plafond dan baru dilakukan pengecetan pada plafond nya.

- Selanjutnya dilakukan Penyecatan dasar dan di finishing dengan cat penutup sampai merata
kesuluruh permukaan Plafond dan list plafond

PEKERJAAN SANITASI
LANTAI I
Floor Drain Stainless Steel (Setara)
Floor Drain dengan diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak atau sesuai dengan
gambar.

 Buat adukan semen-pasir secukupnya. Menggunakan sendok semen, tempelkan adukan ke


seputar bibir lubang saluran pembuangan.
 Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang pembuangan.
Tekan dan rekatkan ke adukan semen. Sebelumnya, singkirkan dulu kertas penghalang
material tadi.
 Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen. Rapikan. Sewaktu semen setengah
kering, taburkan semen kering ke atasnya. Tunggu hingga semen betul-betul kering.
 Pasang bagian saringan

Bak Fiber 66 x 66 cm
Bak Fiber 66 x 66 cm ditempatkan pada tempat-tempat yang ditentukan pada gambar rencana. Tangki
yang dipasang telah diujicoba dengan baik, berfungsi , tanpa cacat dan telah disetujui oleh Direksi
Lapangan

Keran Air ø 2/3 Stainless Steel (Setara)


Pemasangan kran air dilakukan oleh pekerja plumbing dengan manual. sebelum depasang terlebih dahulu
diberikan isolatip supaya lekatannya lebih erat dan tidak terjadi kebocoran.

Toilet Jongkok Toto CE 6 (Setara)


Kloset Jongkok

 Pertama, langkah awal yang harus anda


lakukan adalah pastikan jaringan pipa
ready.. Pipa ini nantinya akan digunakan
sebagai saluran pembuangan. Pipa
tersebut minimal ukurannya adalah 4 inch. Pastikan bahaw ujung pipa yang anda buat
tersebut terhubung lurus dengan closet jongkok dan tidak ada sambungan sama sekali.
 Kedua, hal selanjutnya yang dilakukan adalah membuat gambar pemasangan keramik lantai
dan juga dinding. harus menentukan posisi dari closet tersebut apakah berada pada nad
keramik atau tidak. Tempatkanlah ini pada posisi di tengah keramik atau perempatan
keramik.
 Ketiga, pastikan untuk membuat tanda atau marking. Ini harus sesuai dengan gambar kerja
yang telah di buat sebelumnya. Dengan demikian, akan tau sampai dimana proses yang
anda lakukan.
 Keempat, pastikan bahwa ujung pipa tersebut berada pada posisi tengah closet jongkok.
Jangan sampai posisinya salah karena ini akan memberikan masalah yang signifikan
nantinya. Jika perlu diharuskan melakukan pengukuran atau perencanaan yang lebih akurat
lagi.

 Kelima, siapkanlah adukan beton yaitu berupa campuran pasir dan semen dengan
perbandingan sesuai spek Setelah bahan tersebut anda siapkan, maka dilanjutkan dengan
mencetak beton yang sesuai dengan dudukan closet yang akan anda gunakan nanti, yaitu
berbentuk (biasanya) cekungan. Ukurlah terlebih dahulu dengan jumlah yang akurat.
 Keenam, cara untuk membuat beton yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan adalah
dengan memposisikan adukan tersebut sebelum mengering ke peletakan closet jongkok.
diharuskan melakukannya dengan cara yang tepat.
 Ketujuh, ukurlah kedataran dari kloset yang akan di gunakan tersebut. Cara mengukurnya
adalah dengan menggunakan water pass.
 Kedelapan, tunggulah sampai adukan yang anda buat tersebut benar-benar kering. Setelah
itu mulailah untuk membuat percobaan, yaitu melakukan penyiraman kolset dengan air.

Kesembilan. Setelah semua langkah diatas dilakukan maka tersebut akan bisa siap digunakan dan
terpasang dengan bagus.

Wastafel Toto LW248JTI (Setara)


Instalasi Air Bersih dan Air Kotor
Pek. Instalasi Pipa
Pekerjaan instalasi plumbing air bersih
• Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
• Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya
sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
• Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm
supaya tidak mudah pecah.
• Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan dapat
lengket dengan kuat.
• Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan seal tape baru
disambungkan ke alat sanitair.
Pekerjaan instalasi plumbing air kotor, air bekas dan vent
• Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan 10 bar, penyambungan pipa
menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
• Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
• Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya
sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
• Pasangan clean out dan accessories lainnya.
• Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku dan pipa diikat pada besi
siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
• Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum diplester + aci. Pipa yang
ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
• Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50
cm supaya tidak mudah pecah.
• Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan dapat
lengket dengan kuat.
• Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan tidak kendor akibat beban
air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.
• Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
• Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
• Buat sumur resapan dan bak kontrol.
Testing dan commissioning
• Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu dengan menggunakan tekanan
hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam, dimana pada saat itu tidak boleh ada penurunan tanah.
• Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu (flushing) dari kotoran yang
mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui lubang clean out.
• Sebelum test commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang dimaksudkan apabila ada kegagalan
fungsi dari instalasi dan peralatan yang terpasang dapat segera ditanggulangi/diperbaiki.
• Test commissioning dari fungsi masing-masing peralatan yang terpasang.

LANTAI II
Floor Drain Stainless Steel (Setara)
Floor Drain dengan diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak atau sesuai dengan
gambar.

 Buat adukan semen-pasir secukupnya. Menggunakan sendok semen, tempelkan adukan ke


seputar bibir lubang saluran pembuangan.
 Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang pembuangan.
Tekan dan rekatkan ke adukan semen. Sebelumnya, singkirkan dulu kertas penghalang
material tadi.
 Tutup bagian pinggir floor drain dengan adukan semen. Rapikan. Sewaktu semen setengah
kering, taburkan semen kering ke atasnya. Tunggu hingga semen betul-betul kering.
 Pasang bagian saringan

Bak Fiber 66 x 66 cm
Bak Fiber 66 x 66 cm ditempatkan pada tempat-tempat yang ditentukan pada gambar rencana. Tangki
yang dipasang telah diujicoba dengan baik, berfungsi , tanpa cacat dan telah disetujui oleh Direksi
Lapangan

Keran Air ø 2/3 Stainless Steel (Setara)


Pemasangan kran air dilakukan oleh pekerja plumbing dengan manual. sebelum depasang terlebih dahulu
diberikan isolatip supaya lekatannya lebih erat dan tidak terjadi kebocoran.

Keran Air Shower Toto THX20MCRB (Setara)


Pemasangan Keran Air Shower Toto THX20MCRB sesuai dengan petunjuk pemsangan pada lembar
petunjuk yang di dapat pada saat pembelian prodek ini.

Toilet Jongkok Toto CE 6 (Setara)


Kloset Jongkok

 Pertama, langkah awal yang harus anda


lakukan adalah pastikan jaringan pipa
ready.. Pipa ini nantinya akan digunakan
sebagai saluran pembuangan. Pipa
tersebut minimal ukurannya adalah 4
inch. Pastikan bahaw ujung pipa yang anda
buat tersebut terhubung lurus dengan
closet jongkok dan tidak ada
sambungan sama sekali.
 Kedua, hal selanjutnya yang dilakukan adalah membuat gambar pemasangan keramik lantai
dan juga dinding. harus menentukan posisi dari closet tersebut apakah berada pada nad
keramik atau tidak. Tempatkanlah ini pada posisi di tengah keramik atau perempatan
keramik.
 Ketiga, pastikan untuk membuat tanda atau marking. Ini harus sesuai dengan gambar kerja
yang telah di buat sebelumnya. Dengan demikian, akan tau sampai dimana proses yang
anda lakukan.
 Keempat, pastikan bahwa ujung pipa tersebut berada pada posisi tengah closet jongkok.
Jangan sampai posisinya salah karena ini akan memberikan masalah yang signifikan
nantinya. Jika perlu diharuskan melakukan pengukuran atau perencanaan yang lebih akurat
lagi.

 Kelima, siapkanlah adukan beton yaitu berupa campuran pasir dan semen dengan
perbandingan sesuai spek Setelah bahan tersebut anda siapkan, maka dilanjutkan dengan
mencetak beton yang sesuai dengan dudukan closet yang akan anda gunakan nanti, yaitu
berbentuk (biasanya) cekungan. Ukurlah terlebih dahulu dengan jumlah yang akurat.
 Keenam, cara untuk membuat beton yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan adalah
dengan memposisikan adukan tersebut sebelum mengering ke peletakan closet jongkok.
diharuskan melakukannya dengan cara yang tepat.
 Ketujuh, ukurlah kedataran dari kloset yang akan di gunakan tersebut. Cara mengukurnya
adalah dengan menggunakan water pass.
 Kedelapan, tunggulah sampai adukan yang anda buat tersebut benar-benar kering. Setelah
itu mulailah untuk membuat percobaan, yaitu melakukan penyiraman kolset dengan air.

Kesembilan. Setelah semua langkah diatas dilakukan maka tersebut akan bisa siap digunakan dan
terpasang dengan bagus.

Toilet Duduk Toto CW421J-3W420JP (Setara)

PEMASANGAN KLOSET DUDUK

 Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan


begitu akan diketahui jarak dari dinding belakang
kloset ke bagian tengah pipa (jika merek American
Standard biasanya 30,5 cm).
 Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor
listrik, gergaji besi, meteran ukur, obeng plus dan obeng minus, Catut atau tang
kakaktua, kunci inggris, lem silicon, kunci pipa, kunci 10 dan 12, dynabolt ukuran 10
mm sebanyak 2 buah.
 Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan kloset. Sebagaimana pernah dijelaskan di atas.
 Ukur lubang pengunci bowl (untuk merek American Standard
berjarak 14,5 cm), tandai dengan pensil atau sejenisnya, dan
lubangi pada sisi kanan dan kiri dengan jarak tersebut dengan
membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan dynabolt,
kencangkan menggunakan kunci 12, lepaskan mur-nya.
pemasangankaki toilet dengan dynabolt pemasangan kaki
kloset
 Balik kloset dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya

dan pastikan lengket pada sisi lubang kloset.


 memasang wax ring pada kloset duduk
 pemasangan wax ring
 Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian

belakang kloset. Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan


drat-nya.
 pemasangan Stop kran, T Drat, dan flexible hose
 Stop kran, T Drat, dan flexible hose
 Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika kloset dipasang terlebih dahulu akan
menyulitkan Anda ketika akan memasang stop kran.
 Pasang kloset di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan
dan kiri. Masukkan lubang kaki kloset pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur,
kemudian kencangkan dengan kunci 12.
 Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan
memasang rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.
 Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar drat
secukupnya.
 Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
 Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol (push button). memasang

push button/tombol pada tutup tanki


 Kemudian memasang seat cover pada kloset.
 Lakukan pengetesan jika kloset telah dipasang, apakah terdapat rembesan atau
kebocoran pada tangki dan flexible hose.
Waterproofing
Merode Pelaksanaan

- Pekerjaan water proofing coating


dikerjakan sebelum permukaannya di
finish.

- Membuat pinggulan pada bagian

pertemuan lantai dengan dinding serta di


plester / aci bagian dinding yang naik ±

20 cm.

- Menutupi bagian yang berlubang dan


membuat langsam pada bagian yang
tidak sama tinggi dan lokasi lantai
disarankan di trowel agar rata.

- Cek permukaan lantai dan dinding

secara keseluruhan. Permukaan harus


bersih dari lumpur dan tanah serta bebas
dari minyak atau oli.

- Semua instalasi pipa harus sudah

terpasang rapi dan diproteksi (grouting).

- Kikis permukaan lantai dan dinding yang


keropos dengan menggunakan pahat beton
atau kape scrabe.

- Bersihkan dan cuci permukaan lantai

dan dinding dari kotoran dan debu dengan


sikat kawat dan air bersih.

- Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari su dut pertemuan permukaan lantai dan dinding dengan menggunakan

kuas atau roll.

- Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis kembali dengan water proofing coating.

Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.

- Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar
kerja) dari permukaan lantai.
- Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu baru
dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.

Instalasi Air Bersih dan Air Kotor


Pek. Instalasi Pipa
Pekerjaan instalasi plumbing air bersih
• Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
• Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
• Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup,
minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
• Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
• Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan
seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.
Pekerjaan instalasi plumbing air kotor, air bekas dan vent
• Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan 10 bar,
penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
• Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
• Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
• Pasangan clean out dan accessories lainnya.
• Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku dan pipa
diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
• Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum diplester +
aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
• Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
• Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
• Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan tidak
kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.
• Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
• Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
• Buat sumur resapan dan bak kontrol.
Testing dan commissioning
• Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu dengan
menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam, dimana pada saat itu tidak boleh
ada penurunan tanah.
• Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu (flushing) dari
kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui lubang clean out.
• Sebelum test commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang dimaksudkan apabila
ada kegagalan fungsi dari instalasi dan peralatan yang terpasang dapat segera
ditanggulangi/diperbaiki.
• Test commissioning dari fungsi masing-masing peralatan yang terpasang.

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


PEKERJAAN LAIN-LAIN
LANTAI I DAN II
Pekerjaan Alucobond
Rangka Hollow Alucobond
Metode Kerja:
Pengukuran
 Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang
akan dipasang alumunium composite panel.

Pelaksanaan pekerjaan alumunium composite panel


 Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar kerja.
 Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium composite
panel.
 Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt..
 Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
 Cerk kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
 Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium dengan perkuatan
sekrup.
 Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite panel.
 Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant.
 Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada alumunium
composite panel.

Pengadaan Material ACP didatangkan dari suplier ACP terdekat dari lokasi pekerjaan guna
efektifitas waktu

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Pekerjaan Dinding Kerawang (GRC)
Rangka Hollow GRC
Metode :
Setelah mempersiapkan alat dan bahan rangka dan Karawang selanjutnya lakukan
pengukuran. Tentukan dan tandai pada bgaian dinding dan lantai pemasangan dinding
partisinya. Setelah diukur, selanjutnya potong rangka hollow dengan ukuran yang sesuai
dengan gambar kerja. Lalu pasang rangka hollow di bagian dinding dan lantai dengan
mengikuti marking tadi dengan penggunaan jarak 60x60 cm. Jangan lupa pastikan dan cek
apakah rangka hollow sudah terpasang siku atau tegak lurus. Lalu pasang Karawang pada
rangka hollow dengan bantuan sekrup. Karawang yang dipasang, pada satu sisi dulu agar
pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal lebih mudah. Setelah instalasi etrpasang, baru
pasang Karawang yang berikutnya.

Pekerjaan Relling
Hand Rail Kayu
Metode :
Pabrikasi :
- Tukang Las atau Tukang besi akan memeriksa bentuk, pola, dan ukuran
pembuatan Railinga
- Tukang las memotong besi Stainless sesuai dengan ukuran dan bentuk yang akan
dibuat
- Setiap siku atau sambungan besi Stainless dilas dan dipastikan tersambung
dengan baik
- Setelah rakitan besi Stainless membentuk Sesuai gambar maka akan dilakukan
finishing besi yaitu membersihkan besi Stainless dan menghaluskan titik
pengelasan.
- besi Stainless yang telah jadi sesuai dengan gambar kerja
Pemasangan
- Tukang memeriksa titik pemasangan Railling Stainless
- Tukang memasang garis center line untuk posisi pemasangan besi Stainless
- Tukang dan Pekerja memasang besi Stainless dengan panel ujung besi Stainless
dipasang pada titik pasang kolom beton.
- Setelah besi Stainless terpasang maka dilanjutkan dengan pemasangan hand rail
kayunya sesuai dengan gambar.

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Sapti Tank dan Resapan

o Septic dibuat dari


beton bertulang
menurut gambar-
gambar untuk itu,
beton yang harus
dipakai adalah beton
kedap air (1 pc : 1,5 ps :
2,5 kr) sesuai dengan spesifikasi untuk itu.
o Bagian atas dari septic tank diberi penutup dari beton bertulang menurut PBI
71, diperhitungkan beban atasnya 300 kg/m2. Diberi tempat untuk pemeriksaan
yang ditutup dengan beton plat yang diberi pengangkat, dan diberi pipa hawa
dari pipa besi diameter 2”.
o Bentuk, ukuran septic tank dan kedalamannya dibuat sesuai dengan gambar
untuk itu dan menurut instruksi dari Pemilik pekejaan.

Setelah septic tank jadi, dipasang pipa limpahan tidak berlubang sepanjang 2 m
kemudian disambung dengan pipa rembesan dari pipa tanah liat bakar sepanjang
minimum 4 m dan bagian bawah dari pipa rembesan diberi lapisan ijuk, pasir, batu
kali belah/ batu karang, satu sama lainnya sesuai gambar untuk itu

PEMASANGAN SELASAR GEDUNG B BAWAH


Pekerjaan Galian Tanah
Pelaksanaan :.

1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana
pekerjaan yang akan dilaksanakan\.

2. Menyiapkan bahan/material untuk item pekerjaan selanjutnya yang berhubungan dengan


pekerjaan galian tanah sesuai dengan kebutuhan yang telah di setujui.

3. Lakukan penggalian pada titik-titik lokasi kerja yang telah dipasang patok profil
menggunakan tenaga
manusia (Man Power) diangkut dan diposisikan pada tempat yang telah direncanakan;

4. Hasil bahan/material yang didapat dari galian dikumpulkan pada sisi dari galian dengan
memposisikannya agar tidak masuk kembali ke dalam galian yang sudah digali;

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


5. Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi akan dipakai untuk penimbunan
kembali sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan disekitar tempat - tempat dimana
penimbunan kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yang akan digunakan untuk
penimbunan tanggul harus dipadatkan dengan kadar air yang optimum yang dapat
diperoleh dengan penyiraman atau dengan cara lain yang cocok sebelum dan selama
penggalian.;

6. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan Direksi
Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai
dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan

Tanah Hasil Galian

Sketsa Pekerjaan Galian Tanah

Pekejaan Pasir Urug


Untuk urugan pasir akan dilakukan setelah galian tanah untuk pondasi dilakukan, pada lantai
galian Tukang akan menghampar pasir urug dengan ketebalan sesuai dengan bestek dan
gambar rencana, pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur dengan batu
atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai
dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan. Urugan Pasir dilakukan dengan menyeluruh
dan merata mengikuti dimensi galian agar padat dan rapat. Berikut urutan metode
pelaksanaan :
- Pada dasar galian pondasi dihampar pasir urug padat dengan ketebalan sesuai gambar
kerja
- Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari pasir
tersebut
- Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
Tukang memeriksa urugan pasir urug agar benar-benar padat dan ketebalan sesuai dengan
bestek

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Pekerjaan Tanah Urug
Tahapan Pelaksanaan Sebagai
Berikut:

1. Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) hari dari rencana pekerjaan
yang akan dilaksanakan;

2. Setelah lubang pondasi selesai digali , dasar dan dindingnya disemprot dengan larutan anti rayap
secara merata dengan menggunakan Bahan sesuai Spesifikasi yang ditentukan.

3. Seluruh permukaan pondasi disemprot dengan larutan


anti rayap.
4. Setelah urugan kembali dilaksanakan,semua permukaan tanah dibawah rencana lantai dasar
disemprot.

5. Setelah pekerjaan selesai, pemeriksaan bersama hasil pekerjaan dilakukan dengan Direksi
Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar
untuk menjadikan hasil pekerjaan pada prestasi pekerjaan

Pekerjaan Cor Beton 1 : 3 : 5


Untuk pekerjaan ini metode pelaksanaan :
- Tukang memeriksa dan mengukur dimensi area untuk pengecoran rabat beton
- Setelah area pengecoran dipastikan telah padat dan siap dicor maka dilakukan
persiapan alat dan bahan untuk pengecoran
- Pekerja membuat adukan beton kemudian mengangkut dan menghampar beton cor
ke seluruh wilayah area pengecoran
- Pengecoran dilakukan dengan menyeluruh dan mendapatkan ketebalan sesuai
dengan gambar kerja

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Pekejaan Pas Batu Bata 1:2
Pekerjaan Plessteran 1:2
Metode Pelaksanaan :
Untuk pekerjaan ini metode pelaksanaan dirangkum sebagai berikut :
Berikut metode pelaksanaan Pasangan Batu Bata :
a. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10
menit )
b. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata.
c. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus
d. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan gambar
dan rencana dan syarat-syarat pekerjaan
e. sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.
f. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian
rupa sehingga membentuk sambungan yang lurus.
g. Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar
kerja dan direkat dengan adukan beton
h. Tukang memastikan susunan pasangan batu bata sejajar, kokoh dan rapi
i. Juru Ukur melakukan pengukuran agar pasangan bata terpasang dengan sejajar dan
Sesuai Bestek

Diagram Pelaksanaan Pasangan Bata

Berikut metode pelaksanaan plasteran dan acian :


a. Tukang membasahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata
b. Pekerja memaasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
 - Cek tarikan benang
c. Tukang membuat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras
min ± 1 hari.
 - Cek kepalaan dan sparing ME
d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak.
3 m’.
 - Cek plesteran
e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.
f. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan
halus.

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Pekerjaan Keramik Lantai Unpolish 60 x 60 cm, Merk Granito (Setara)
Metode :

Pemasangan Keramik Lantai

Metode Kerja :

1. Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih


dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.

2. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.

3. Buat adukan untuk pasang keramik.

4. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang


rata dan garis siar/nat yang lurus.

5. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.

6. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.

7. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.

8. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.

9. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.

10. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.

11. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP

ManajemenLingkunganHidupsangatdiperlukanuntukmenjagakondisilingkunganbaikdik
antor,basecamp,lokasikerjadansekitarnyaselamamasapelaksanaanpekerjaan
lingkungandalamkondisibaikdan
terjaga.Lingkunanhidupyangbaiksanganmenunjangkenyamanankerjadankelestarianala
m,pekerjaaninimeliputi:

a.PersiapanPersonil

- PersonilyangkompetendibidangLingkunganHidup.

b.Peralatan

- Peraralanuntukpengambilansampleair,alatPengontrolKebisingan,alatKontrol

KebersihanUdara

c.PembuatanLaporan

- Membuatlaporankondisilingkungansecaraberkalaselamamasapelaksanaan

pekerjaan,laporanhasilpengujiansimleair;laporankondisikebersihanudara,laporan

tingkatkebisingan, gunaevaluasiuntukmenjagalingkunganhidupdisekitardan

melakukanperbaikanlingkunganhidup jika terjadikerusakanakibatdampak

pelaksanaanpekerjaan

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


MANAJEMEN MUTU

Manajemen Mutu sangat diperlukan untuk menjaga mutu hasil pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi. Dalam pengendalian mutu, tim manajemen mutu harus selalu
memonitor proses pekerjaan mulai pengawasan pengadaan material, peralatan,
personil hingga pelaksanaanpekerjaansampaiselesai.Pekerjaaninimeliputi:

a.PersiapanPersonil

- PersonilyangkompetendibidangManajemenMutu.

b.PengawasanMutuMaterial,Peralatan,dan Personil

- Pengawasanmulaidarimaterial,peralatan,dan tenagakerjahingapelaksanaan

pekerjaanakanmampumeningkatkannilaimutuhasilpekerjaan.

c.PembuatanLaporan

- Membuatlaporansecaraberkalaselamamasapelaksanaanpekerjaansebagaibahan

evaluasidan perbaikansecararutindalamsetiapkegiatanpekerjaan.Hasilpekerjaan

yangefektif, tepatmutu,tepatbiayadan tepatwaktu

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


METODE QUALITY CONTROL

Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target mutu suatu
perusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan
yang nantinya akan berdampak positif bagi citra perusahaan.nisasi pengendalian mutu
proyek terlampir. Berikut ini adalah flow chart kegiatan Quality Control :

Gambar . Flow chart Quality Control

Demi terwujudnya realisasi target mutu yang maka dibuat suatu rencana target sebagai
acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu produk yang
dihasilkan. Data mengenai project quality plan terlampir.

Pelaksanaan quality prosedur yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan
harus dipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data
mengenai project quality prosedur .

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Gambar. Standard Operational Procedure of Quality Control

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


METODE KESEHATAN KESELAMATAN KERJA dan LINGKUNGAN (K3L)

1. LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3l)
dalam pelaksanaan pekerjaan.

3. KESELAMATAN KERJA

a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan
teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan
keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan
lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan
dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok
las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan
yang beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas
dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja
tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.

4. PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

1) Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


2) SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.
3) Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan, Ditjen
Perkeretaapian, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, PPK, dan Konsultan.

5. MATRIK PROGRAM K3

a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu
ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama masa
pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin,
bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga
konsistensi pelaksanaan K-3L.
d. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan seminggu
sekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan kejadian yang terjadi dan
rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta membahas permasalahan yang mungkin
terjadi serta langkah-langkah pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental bertujuan untuk
melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan standar K-3L di lingkungan
proyek terhadap peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen proyek
yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon
terhadap keadaan darurat
g. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga
kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.

Gambar Perlengkapan K3

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Gambar Pemakaian Perlengkapan K3

6. DIAGRAM ALIR K3

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP


Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP
Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP
Tahap Ketiga ; Pekerjaan Penutupan

Tahap akhir pengerjaan sesuai dengan bill of quantity adalah pekerjaan penutupan, dimana
yang dimaksud disini adalah penyelesaian terhadap hasil pekerjaan secara menyeluruh dan
kesuluruhan hasil dapat disetujui dan diterima dengan baik oleh Pemberi kerja dan diketahui
oleh pihak pengawas dan perencana.Pekerjaan penutupan terkait dengan pekerjaan
pembersihan serta perbaikan kembali apabila ada hal diluar dari item pekerjaan yang
diakibatkan oleh kelalaian pihak pelaksana. Sehingga hal – hal tersebut harus segera
diperbaiki bersamaan dengan semua pekerjaan utama yang telah diselesaikan. Hal ini tidak
dapat masuk dalam pekerjaan maintanance setelah pekerjaan selesai. Dan saatnya akhir
pengerjaan kesemuanya tersebut sudah dalam kondisi semula. Pembersihan lokasi kerja dan
area sekitar lokasi kerja pun harus dilaksanakan dengan baik, tidak adanya bongkaran atau
sampah sisa pekerjaan yang masih berada dalam lingkup area kerja. Pada akhir pengerjaan
ini, diharapkan kondisi dari area kerja semula sudah dapat digunakan dengan baik tanpa
ada cacat ataupun kesalahan kerja sebelumnya.

Demikian metode pelaksanaan ini kami ajukan agar dapat menjadi tuntunan dan panduan
dalam pelaksanaan Pekerjaan.

Hormat Kami,

CV. GRAND VICTORY

Pembangunan Gedung A UPTD BPSBTPHP

Anda mungkin juga menyukai