Anda di halaman 1dari 14

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

A. SPESIFIKASI UMUM

1. PETUNJUK DAN URAIAN UMUM


1.1 Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup pekerjaan, bahan, peralatan,
peraturan dan tata cara kerja serta lain- lain yang dianggap perlu.
1.2 Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana.
1.3 Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana dengan kondisi
lapangan pekerjaan.
1.4 Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta antara gambar rencana, bestek dengan
lapangan,maka kontraktor diwajibkan untuk melapor dan mengkonsultasi dengan pengawas atau
Direksi.
1.5 Bestek dan gambar rencana merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang merupakan
lampiran.
1.6 Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pejkerjaan ini harus memenuhi ketentuan-
ketentuan umum yang berlaku di Indonesia.
1.7 Kode-kode dan standar-standar berikut harus diperhatikan :
 Peraturan beton Bertulang Indonesia berdasarkan SKSNI T-15-1991-03
 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983, NI-18

B. RUANG LINGKUP
1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan:
1.1 Pekerjaan Persiapan
1.2 Pekerjaan Tanah Galian / Urugan
1.3 Pekerjaa Pondasi
1.4 Pekerjaan Beton Bertulang
1.5 Pekerjaan Pasangan dan Plasteran
1.6 Pekerjaan Panel Dinding Stainless
1.7 Pekerjaan Pemasangan Keramik
1.8 Pekerjaan Panel Dinding Batu Alam.
1.9 Pekerjaan Pemasangan Accesories Jam Dinding Jumbo
1.10 Pekerjaan Finishing/ Cat
1.11 Pekerjaan Lain-Lain

2. PERATURAN TEKNIK BANGUNAN YANG DIGUNAKAN


Kecuali ditentukan lain dalam syarat teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut di
bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:
2.1 Perpres No. 70 tahun 2012 beserta penjelasannya.
2.2 Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No.295/KPTS/CK/1997 tanggal 19
April 1997 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2.3 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI1991),SK SNIT-15. 1919.03.
2.4 Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.
2.5 Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesia Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987).

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

2.6 Peraturan Semen Portland Indonesia NI8 tahun 1972.


2.7 Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan NI10.
2.8 Tata Cara Pengecatan DindingTembok dengan Cat Emulsi SNI-03-2410-1991.
2.9 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempaty ang bersangkutan
dengan permasalahan bangunan.
Apabila penjelasan dalam Syarat-syarat Teknis tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana
ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor wajib mengikuti ketentuan peraturan-
peraturanyangdisebutkan diatas.

1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN


1.1.1 Lingkup Pekerjaan
o Pembersihan lapangan
o Pengukuran dan pemasangan bowplank
o Papan nama proyek

1.1.2 Persyaratan Bahan


 Untuk pengukuran bahan-bahan dan peralatan :meteran,waterpass serta peralatan dan
patok-patokyang kuat yang diperlukan untuk pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki
Pemborong dan harus selalu ada apabila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.
 Bahan bouwplank dipakai tiang kayu 5/7 cm dan papan ukuran 2/20 cm.
 Papan Nama Proyek dipasang harus mengikuti peraturan-peraturan pemerintah
setempat, sepenuhnya menjadi beban Pelaksana.
 Untuk menampung air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi kualitas
yang ditentukan dalam SK SNI T- 15.1991.03.

1.1.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


1.1.3.1 Pembersihan lapangan
Pembersihan sekeliling bangunan dan pembongkaran gedung lama meliputi pembersihan
semua tanaman yang tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang diseluruh luas
site (lokasi pekerjaan), peralatan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan. Untuk
pembongkaran sesuai dengan gambar bestek,Hasil bongkaran dibuang keluar lokasi pekerjaan.
1.1.3.2 Pengukuran
Penentuan lokasi bangunan atau penentuan duga/patok, bangunan, jalan, land scaping dan
lain-lain
1.1.3.3 Pemasangan Bowplak
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, Papan ditekan lurus dan pada sisi atasnya dipasang
waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.
1.1.3.4 Bedeng Pekerja
Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat sekitar lokasi pekerjaan.
1.1.3.5 Pengadaan air untuk melaksanakan pekerjaan.
Pengadaan air dan listrik kerja untuk melaksanakan pekerjaan diambil darisumber terdekat,
Kebutuhan air dan listrik ini harus disediakan dalam jumlah cukup selama melaksanakan
pekerjaan.

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

1.2 PEKERJAAN TANAH GALIAN / URUGAN


1.2.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan sudah harus diperhatikan jenis tanah yang
dijumpai dilapangan seperti: tanah pasir, tanah gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain
sebagainya,yaitu :
 Galian tanah untuk pekerjaan pondasi
 Timbunan kembali galian tanah pondasi
 Timbunan tanah dan pasirbawah lantai, pondasi termasuk pemadatannya.
 Perataan tanah sekeliling bangunan
 Urugan tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan.
1.2.2 Persyaratan Bahan
 Dasar galian tanah sesuai dengan gambar atau sampai mencapai tanah keras.
 Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
 Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.
 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar kayu, serta
sampah lainnya.
 Pengurugan dengan tanah timbun dilaksanakan lapis demi lapis supaya padat.
1.2.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan
 Sebelum digali pondasi buat tanda sesuai dengan petunjuk gambar.
 Kemudian gali tanah dengan menggunakan alat atau sekop dan cangkul hingga mencapai kedalaman
yang telah ditentukan.
 Bila keluar air pada lobang galian pondasi harus dipompa keluar dengan menggunakan mesin pompa
air.
 Tanah urug ditimbun lapis demi lapis serta dipadatkan dengan Stamper.
 Bila tanah urug sudah mencapai peil ketinggian yang diinginkan maka tanah tersebut harus diratakan.

1.3 PEKERJAAN PONDASI


1.3.1 Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan pondasi strauss pile
1.3.2 Persyaratan bahan
 Peraturan yang dipedomani adalah Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNIT-15.
1919.03.
 Untuk Pekerjaan Pondasi Strauss pile, Sloof dan Balok dilakukan dengan beton bertulang Mutu K-200
kg/cm2.
1.3.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan
Persiapan kerja
 Mempersiapkan lokasi pekerjaan antara lain titik-titik yang akan di bor atau di pasang Pondasi strauss
pile tersebut. Yaitu dengan Cara pembuatan bowplank terlebih dahulu. Hal Selalu di kerjakan para
mandor sebagai Langkah Awal untuk mendirikan Bangunan.
Pengeboran
 Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor
spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

 Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor
cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200
kg. Jika tanah dalam keadaan mudah runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk
menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan
tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa NS-80. Hal ini menyebabkan tanah
yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai
rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan
dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong keluar dari lubang
seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di
dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang
pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
Pembersihan lubang bor
 Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang terjadi. Pembersihan harus
dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.
Pembesian
 Selanjutnya memasukan besi tulangan pokok kedalam cicin Yang Sudah di tarik tersebut dan DI ikat
dengan jarak pagar Yang Telah di tentukan. Biasanya untuk lubang diameter 30 cm untuk tulangan
pokok Ø-12 dengan isi 8 batang.
Pengecoran
 Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di awal pengecoran, maka di
gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton kemudian digantung
di bagian dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.
 Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18+-2cm ditampung di dalam corong tremi dan
ditahan oleh bola plastik yang berisi adukan beton setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas
sehingga beton mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara
terus-menerus untuk menghidari kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran
dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah menuju keluar lubang.
 Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton sehingga beton tidak dapat mengalir
karena ada tekanan dari bawah.Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus
dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan
beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
 Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di
dalam beton. Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari
lumpur.
 Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan
lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor selanjutnya.

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

1.4 PEKERJAAN BETON BERTULANG


1.4.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan beton antara lain:
 Pondasi Strauss pile
 Pile Cap
 Sloof
 Kolom Utama
 Balok/Ring Balok
 Tempat-tempat yangmempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana.

1.4.2 Bahan
Semen
 Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah Portland Cement yang
memenuhi syarat-syarat SII 0013 - 81.
 Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru. Kantong-kantong pembungkus
harus utuh dan tidak ada sobekan.
 Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup dan harus terlindung dari pengaruh hujan,
lembab udara dan tanah. Semen ditumpuk di dalamnya di atas lantai panggung kayu minimal 30 cm di atas
tanah. Tinggi penumpukan maksimal adalah 15 lapis. Semen yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai
dan harus segera disingkirkan keluar proyek.
 Semen yang dipakai harus diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelumnya. Semen yang mulai mengeras
harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian harus mengikuti urutan tibanya semen tersebut di
lapangan sehingga untuk itu. Kontraktor diharuskan menumpuk semen berkelompok menurut urutan
tibanya di lapangan.
 Semen yang umurnya lebih dari tiga bulan sejak dikeluarkan dari pabrik tidak diperkenankan dipakai untuk
pekerjaan yang sifatnya struktural.
 Bilamana Pengawas Lapangan memandang perlu, Kontraktor harus melakukan pemeriksaan laboratorium
untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi syarat, atas biaya Kontraktor
Pasir Beton
 Pasir beton harus berupa butir–butir tajam dan keras,bebas dari bahan-bahan organik,lumpur dan
sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengansyarat–syarat
yangtercantum dalamSK SNIT-15. 1991.03.
Kerikil
 Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutubaik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai yang disyaratkan oleh SK SNIT-15.1991.03
 Timbunan kerikil dan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk
menjamin adukan beton dengan komposisi material yang akurat.
Air
 Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan–bahan
organic atau bahan–bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.Dalam hal ini sebaiknya
dipakai air bersih yang dapat diminum.
Besi Beton

 Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu f’c17,5 Mpa. Daya lekat baja tulangan
harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karet lepas danbahan lainnya.Besi harus disimpan dengan

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

baik, tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan pada ruangan terbuka dalam jangka waktu
panjang. Membengkokkan dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang
dingin.Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta
persetujuanDireksi terlebihdahulu. Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang
terdekat dengan cacatan: harus ada persetujuan Direksi. Jumlah besi persatuan panjang atau
jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yang dimaksud adalah jumlah luas).Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi
menjadi tanggung jawab pemborong.
Cetakan dan Acuan
 Peraturan yang dipedomani adalah peraturan Konstruksi kayu Indonesia(PKKI61) NI-5, dan
pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan- ketentuan didalam SK SNIT-15.1991.03.
 Kayu yang digunakan digunakan adalah kayu kelasII dan kayu kelas III buat perncah bekesting
asalkan cukup kuat dan lurus.
 Peil Bekesting harus datar, rata dan tidak berlubang-lubang. Bahan yang digunakan untuk cetakan
dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk,ukuran dan batas–
batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Beton Tulangan Polos
 Pengajuan bar bending schedule ke direksi/pengawas. Perakitan pembesian dilakukan dilokasi
setelah perakitan ini harus diperiksa dan sisetujui oleh konsultan atau pemilik proyek, sebelum
dilakukan pekerjaan pengecoran.

1.4.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


 Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat - syarat ini, maka sebagai pedoman tetap
dipakai SK SNIT-15.1991.03.
 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat
didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
 Adukan Beton.
Pengakuan adukan beton dari tempat pengadukan dan pengecoran harus dilakukan dengan cara
yang disetujui oleh Direksi, yaitu :
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu yang menyolok antarapengikatan beton yang sudah
dicordanyang akan dicor,dan nilai slumpuntuk berbagai pekerjaanbeton harusmemenuhi SK
SNIT– 15.1991.03.
 Persiapan Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama
pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan atau
bekisting. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai, harus digunakan papan-papan
berkaki yang tidak membebani tulangan dan dapat mempengaruhinya.
 Pengecoran Beton

Memberitahuan Direksi Lapangan selambat-lambatnya 24jam sebelum suatu pengecoran beton


dilaksanakan. Persetujuan Direksi Lapangan untuk mengecor beton berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan besi serta bukti bahwa Kontraktor dapat
melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan agregat
telah mencapai 1 jam dan waktu ini dapat berkurang lagi jika Direksi Lapangan
menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.

Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindari terjadinya pemisahan material
(segregagation)dan perubahan letak tulangan.

Semua pengecoran bagian dasar kontruksi beton menyentuh tanah harus diberi lantai kerja
setebal 5cm agar menjadi duduknya tulangan dengan baik dan untuk menghindari penyerapan
air semen oleh tanah.
 Pemeliharaan MutuBeton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit
14(empatbelas) hari. Untuk keperluan tersebut harus ditempatkan cara sebagai berikut :

Dipergunakan karung –karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton padasaat
proses curing.

Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terjadi keropos, permukaan tidak mengikuti bentuk
yang diinginkan, munculnya besi tulangan pada permukaan beton, yang lain-lain tidak
memenuhi syarat, harus dibongkar lagi sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi.
Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.
 Benda-benda yangTertanam dalam Beton

Semua anker, baut-baut, pipa, dan sebagainya yang diperlukan tertanam dalam beton harus
terikat dengan baik pada cetakan sebelum beton di cor.

Benda-benda tersebut diatas harus dalam keadaan bersih dari karat dan kotoran lain pada
waktu beton di cor.

Baut-baut anker harus dipasang dalam posisiyang akurat dan diikat pada tempat dengan
menggunakan template.
 Pembukaan Bekesting

Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi


Lapangan atau jika umur beton melampaui waktu sebagai berikut:
- Bagian Balok 48 jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari
Dengan persetujuan Direksi Lapangan cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda
uji yang kondisi perawatan yang sama dengan beton sebenarnya telah mencapai
kekuatan90% dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala izin yang diberikan oleh Direksi
Lapangan sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk mengurangi/membebaskan tanggung
jawab kontraktor dari adanya kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran
cetakantersebut. Pembongkaran cetakan beton harus dilaksanakan dengan hati-hati
sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan
sudut-sudut yang tajam dan tidak pecah.

Berkas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah harus
dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.

Bekesting bagian konstruksi yang memikul beban pelaksanaan lantai diatasnya tidak boleh
dibongkar sebelum beton lantai diatasnya tersebut mencapai 75% dari kekuatan umur 28 hari
Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

dan lantai itu sendiri sudah mencapai kekuatan 75% dari kekuatan umur 28 hari.

Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus tajam dan harus
dibidang-bidangnya. Segera setelah cetakan dibuka dan beton masih relatif segar semua
bidang-bidangnya harus dipahat sedangkan lekukan serta lubang-lubang harus diisi dengan
adukan satu semen dan satu pasir. Sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas harus
dibasahi secara menyeluruh. Semua bagian-bagian atau permukaan yang kasar harus
digosok dengan batu karburandum dengan air dan ditinggalkan dalam warna yang merata.
Penggosokan hanya diperlukan pada permukaan yang kasar akibat cetakan atau tetesan air
emen.

Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan bentuk fisik yang rata dan halus.
Menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air
tidak dibenarkan sama sekali.
 Beton Ready Mix (Beton Siap Curah)

Penggunaan beton Ready Mix oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh Konsultan
Supervisi.

Kontraktor Pelaksana tetap diwajibkan untuk menyerahkan Job Mix Disain kepada Konsultan
Supervisi terhadap semua mutu beton structural yang menggunakan Beton ReadyMix, Job Mix
Disain harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum digunakan. Kualitas beton yang
dihasilkan oleh Batching Plant tetap menjadi tanggung jawab KontraktorPelaksana.

1.5 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1.5.1 PEKERJAAN PASANGAN
1.5.1.1 Lingkup Pekerjaan
Pasangan batu bata
 Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan padas seluruh dinding bangunan,
seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

1.5.1.2 Persyaratan Bahan


Batu Bata
 Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut SNI 10 dengan bentuk standar batu bata
adalah prisma empat persegi panjang bersudut siku-siku dan tajam, permukaan nya rata dan
tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat
dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak
hancur bila terendam air.
Pasir
 Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat masif, artinya tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak
boleh melebihi 3 % berat pasir.
Semen
 Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada
pasal beton bertulang. SemenPortland(PC) Tipe I seperti yang disyaratkan (SNI) No. 5-2049-
1994 dan ASTM C.150-84.
Air
 Air bersih, bebas dari minyak-minyak, asam alkali dan barang-barang organik lainnya(PUBI-
Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

1982).
1.5.1.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan
Mengacu pada ketentuan PTT-03-2000-C (Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran
Dinding
 Pekerjaan dinding mempunyai
Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai.
.Pasangan adukan 1 Pc: 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut.
 Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi
syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian
diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat
tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
 Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan
syarat :

Semua pasangan dinding harus rata(horizontal) dan pengukuran harus dilakukan


dengan benang.

Pengukuran pasangan benang antara, satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi
30 cm, dari pasangan bata yangtelah selesai.
 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatas harus berbeda setengah tebal bata.
Potongan bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata kecuali
pasangan bata sudut.
 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai
gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan
secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang
pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plester yang dilaksanakan secara sempurna,
dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
 Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang
sesuai(plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan/curing dengan cara
membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

1.5.2 PEKERJAAN PLESTERAN


1.5.2.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran/acian dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang.

1.5.2.2 Persyaratan Bahan


Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal beton
bertulang.

1.5.2.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


 Mengacu pada ketentuan PT T-03-2000-C ( Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran
Dinding.

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

 Sebelum plesteran dilakukan, maka: Dinding dibersihkan dari semua kotoran. Dinding dibasahi
dengan air. Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm.
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat
dengan baik.
 Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1Pc:2Ps, sedangkan plesteran
bata lainya dipergunakan campuran 1Pc: 4 Ps.
 Ketebalan plesteran pada suatu bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan
berkisar antara 1cm sampai 1,5cm. Untuk mencapai tebal plester yang rata sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang denga nmenggunakan mistar kayu panjang yang
digerakkan secara horizontal dan vertikal.
 Bila mana terdapat bidang plesteran yang bergelombang/tidak rata harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan, bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya
dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segiempat) dan plesteran baru harus
rata dengan sekitarnya.
 Semua bidang plestera harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak permulaan
plesteran (proses curing).

1.6 PEKERJAAN PANEL DINDING STAINLESS


1.6.1 Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan panel dinding dilakukan pada dinding atau bidang yang tertera pada gambar kerja.
 Pekerjaan panel dinding dipastikan pekerjaan yang mempunyai keahlian tersendiri agar terlihat hasil
yang sempurna.

1.6.2 Bahan yang digunakan


 Stainless steel dinding cladding lembar yang dengan fungsi dekorasi dinding luar bangunan, dan juga
beberapa fungsi pelindung. Untuk penggunaan eksterior, bahan dengan lebih baik anti korosi akan
dipilih, seperti SUS 304.

1.6.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


 Panel dinding pagar stainless steel adalah dengan beberapa pekerjaan fabrikasi harus sesuai dengan
gambar kerja. Seluruh pekerjaan perlu presisi tinggi

1.7 PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK


1.7.1 Lingkup Pekerjaan

1.7.2 Bahan– bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti


1.7.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan

1.8 PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK


1.8.1 LingkupPekerjaan
1.8.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

1.8.1.2 Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Perencana dan Pengawas.
1.8.2 Bahan– bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti
1.8.2.1 Bahan Keramik Dinding :
 Jenis : Keramik Tile
 Finishing Permukaan : Berglazuur
 Produksi : ROMAN atau setara
 Ketebalan : Minimum 0,6 cm
 Bahan Pengisi Siar : AM 50 tile grout
 Bahan Perekat : Adukan 1 PC : 3 pasir
 Warna / Texture : Ditentukan kemudian
 Ukuran : 300x300 mm, 400x400 mm, 600x600 mm
atau seperti tertera dalam gambar.
1.8.2.2 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan -
1.8.2.3 peraturan ASTM, SNf.305-1 989-F dan SNI.S06-1989-F, SNI.S04-1 989-F.
1.8.2.4 3. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
1.8.2.5 diserahkan contoh-contohnya untuk, mendapatkan persetujuan dari
1.8.2.6 Perencana dan Pengawas.
1.8.2.7 4. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi
1.8.2.8 dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam
1.8.2.9 bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
1.8.2.10 Konsultan Perencana dan Pengawas.

1.8.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


1.8.3.1 Dinding-dinding bata, beton dan kolom-kolom beton dibersihkan dari kotoran-kotoranan
sisa-sisa semen yang menempel, kemudian permukaannya diplester halus dengan 1 pc :
2 pc setebal 2 cm, menurut arah permukaan yang tertera dalam gambar hingga rata dan
tidak bergelombang.
1.8.3.2 Kemudian permukaan plesteran tersebut dikasarkan (dengan menggaruk menyilang) agar
lapisan yang akan dipasang terikat kuat.
1.8.3.3 Keramik tile dipasang dengan menggunakan semen biasa setebal minimal 1 cm. Dengan
lebar naad sesuai dengan rekomendasi dari pabrik kurang dari 2 mm). Naad ini akan diisi
dengan semen putih hingga mencapai permukaan yang rata dan saling tegak lurus.
Kemudian dibersihkan dengan air keras.
1.8.3.4 Pada bagian-bagian sudut-sudut / pojok-pojok / tekukan-tekukan pendek, harus dipasang
bahan-bahan yang khusus dibuat untuk itu (tile accessories).
1.8.3.5 Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat langsung diletakkan
dengan menggunakan perekat spesi 1 pc : 3 pasir, diaduk baik memakai larutan
supercement, jumlah pemakaian adalah 10% dari berat semen yang dipakai dengan tebal
adukan tidak lebih dari 1,5 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
1.8.3.6 Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
1.8.3.7 Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk
pabrik.
1.8.3.8 Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

1.8.3.9 Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang terpasang di
dinding
1.8.3.10 Ketinggian peil tepi atas pola keramik sesuai gambar.
1.8.3.11 Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
1.8.3.12 Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus.
Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus
merupakan satu garis lurus.
1.8.3.13 Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 4-5 mm setiap
perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak iurus. Siar siar keramik diisi dengan
bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan
dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
1.8.3.14 Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan supergaant (AM 50)

1.7 PEKERJAAN PEMASANGAN PANEL DINDING BATU ALAM


1.7.1 Lingkup Pekerjaan
 Ukuran : sesuai dengan gambar
 Produksi : Lokal & Import dengan penempatan sesuai dengan gambar.
 Warna : sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
 Kualitas : prima, alami.
 Type : Slate stone :
- Andesit, 200x400 mm, un-polish
- Marmer. Tebal 20 mm, Polish-finish, ex-Citatah atau setara
yang disetujui Pengawas.
- Palimanan, 400x600 mm, un-polish.
 Penempatan : Sesuai dengan gambar.

1.7.2 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


1.7.2.1 Bidang dinding yang akan difinish dengan batu alam, permukaannya harus betul-betul
rata, tegak lurus, dan tidak bergelombang.
1.7.2.2 Susunan batu alam yang akan dipasang sesuai dengan gambar, dimana sebelum
dipasang harus dilakukan pola pemasangan percobaan yang harus disetujui oleh
Pengawas.
1.7.2.3 Pemasangan dengan menggunakan spesi 1 pc : 2 psr.
1.7.2.4 Pemotongan batu alam dilakukan dengan menggunakan mesin.
1.7.2.5 Sebelum dipasang, sisi samping dan bawah batu alam diolah dengan epoxy untuk
mencegah rembesan air.

1.8 PEKERJAAN PEMASANGAN ASSESORIES JAM DINDING JUMBO


1.8.1 Lingkup Pekerjaan
Untuk pemasangan jam dinding ini dibutuhkan tenaga ahli yang sudah biasa memasang jam
dinding jumbo dengan ketinggian tertentu. Dalam hal ini kami hanya menyarankan agar penyedia
jasa menyediakan tenaga tersebut dan memenuhi aspek-aspek keamanan dan kerapihan dalam

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

hal pemasangannya. Untuk spesifikasi jam nya sendiri dilampirkan dibawah ini ;
 Ukuran : Diameter 50 cm
 Merk : Seiko atau yang setara
 Warna : sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau dapat menggunakan
warna lain melalui persetujuan Direksi.
 Kualitas : prima, alami.
 Type : Slate stone :

1.10 PEKERJAAN FINISHING/PENGECATAN


1.8.2 LingkupPekerjaan
 Cat tembok untuk dinding yang diplester.
 Cat tembok untuk bidang–bidang beton.

1.8.3 Bahan– bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti


 Cat tembok merk Vinylex setara
 Residu dengan kualitas baik dan tidak luntur.
 Plamur dinding sekualitas RJ.

1.8.4 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut:

Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengan kain
basah hingga bersih.

Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-
belang atau noda-nodape ngelupas.
 Warna yang digunakan Ditentukan oleh Pemberi Tugas.

1.11 PEKERJAAN LAIN-LAIN


1.11.1 Setelah selesai pekerjaan seluruh lokasi dalam lingkungan pekerjaan harus dibersihkan.
1.11.2 Pekerjaan kecil yang sifatnya penyempurnaan wajib dilakukan dengan biaya sendiri oleh
kontraktor.
1.11.3 Didalam pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor wajib mematuhi petunjuk dan ketentuan yang
disampaikan pengawas lapangan.
1.11.4 Dokumentasi berupa photo-photo, awal pelaksanaan, sedang pelaksanaan yang meliputi
segmen-segmen pekerjaan, dan akhir pelaksanaan mutlak harus ada.
1.11.5 Kontraktor harus membuat dan menyampaikan laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada
pengawas teknik secara periodik. Biaya pembuatan laporan dan dokumentasi sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kontraktor.

C. PENUTUP
2.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkan membongkar gudang, bangsal-bangsal
kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi
bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.
2.2 Untuk lain-lain pekerjaan maupun persyaratan yang belum dantidak tercantum dalam Syarat-Syarat

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran


Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Teknis ini serta tidak dijelaskan dalam rapat Penjelasan Pekerjaan, maka bagian-bagian tersebut harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar bestek atau instruksi.
2.3 Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) set pada saat belum dimulai, sedang dalam
pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan yang sama 4 (empat) arah muka,
belakang, samping kiri dan samping kanan. Selain itu laporan harian serta semua Berita acara yang
diperlukan.
2.4 Tepi-tepi pekerjaan pagar dan tepi-tepi batu gunung harus ditimbun dengan tanah yang baik dengan
slope 2,5% kemudian dipadatkan untuk keperluan shoulder sesuai gambar dan shoulder tersebut yang
baik.
2.5 Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus dibuat
gambar As-Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari Direksi

Jakarta , 01 April 2019

Dibuat Oleh, Menyetujui


Konsultan Perencana Kementerian Perhubungan
PT. Karsa Persada Mulia Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Pejabat Pembuat Komitmen

SULAEMAN HERWANTO, SE, M.Ak


Direktur Penata Muda. Tk. I (III/b)
Nip. 19840602 201012 1 001

Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran

Anda mungkin juga menyukai