A. SPESIFIKASI UMUM
B. RUANG LINGKUP
1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan:
1.1 Pekerjaan Persiapan
1.2 Pekerjaan Tanah Galian / Urugan
1.3 Pekerjaa Pondasi
1.4 Pekerjaan Beton Bertulang
1.5 Pekerjaan Pasangan dan Plasteran
1.6 Pekerjaan Panel Dinding Stainless
1.7 Pekerjaan Pemasangan Keramik
1.8 Pekerjaan Panel Dinding Batu Alam.
1.9 Pekerjaan Pemasangan Accesories Jam Dinding Jumbo
1.10 Pekerjaan Finishing/ Cat
1.11 Pekerjaan Lain-Lain
Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor
cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200
kg. Jika tanah dalam keadaan mudah runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk
menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan
tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa NS-80. Hal ini menyebabkan tanah
yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai
rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan
dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong keluar dari lubang
seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di
dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang
pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
Pembersihan lubang bor
Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang terjadi. Pembersihan harus
dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.
Pembesian
Selanjutnya memasukan besi tulangan pokok kedalam cicin Yang Sudah di tarik tersebut dan DI ikat
dengan jarak pagar Yang Telah di tentukan. Biasanya untuk lubang diameter 30 cm untuk tulangan
pokok Ø-12 dengan isi 8 batang.
Pengecoran
Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di awal pengecoran, maka di
gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton kemudian digantung
di bagian dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.
Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18+-2cm ditampung di dalam corong tremi dan
ditahan oleh bola plastik yang berisi adukan beton setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas
sehingga beton mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara
terus-menerus untuk menghidari kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran
dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah menuju keluar lubang.
Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton sehingga beton tidak dapat mengalir
karena ada tekanan dari bawah.Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus
dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan
beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di
dalam beton. Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari
lumpur.
Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan
lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor selanjutnya.
1.4.2 Bahan
Semen
Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah Portland Cement yang
memenuhi syarat-syarat SII 0013 - 81.
Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru. Kantong-kantong pembungkus
harus utuh dan tidak ada sobekan.
Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup dan harus terlindung dari pengaruh hujan,
lembab udara dan tanah. Semen ditumpuk di dalamnya di atas lantai panggung kayu minimal 30 cm di atas
tanah. Tinggi penumpukan maksimal adalah 15 lapis. Semen yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai
dan harus segera disingkirkan keluar proyek.
Semen yang dipakai harus diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelumnya. Semen yang mulai mengeras
harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian harus mengikuti urutan tibanya semen tersebut di
lapangan sehingga untuk itu. Kontraktor diharuskan menumpuk semen berkelompok menurut urutan
tibanya di lapangan.
Semen yang umurnya lebih dari tiga bulan sejak dikeluarkan dari pabrik tidak diperkenankan dipakai untuk
pekerjaan yang sifatnya struktural.
Bilamana Pengawas Lapangan memandang perlu, Kontraktor harus melakukan pemeriksaan laboratorium
untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi syarat, atas biaya Kontraktor
Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir–butir tajam dan keras,bebas dari bahan-bahan organik,lumpur dan
sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengansyarat–syarat
yangtercantum dalamSK SNIT-15. 1991.03.
Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutubaik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai yang disyaratkan oleh SK SNIT-15.1991.03
Timbunan kerikil dan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk
menjamin adukan beton dengan komposisi material yang akurat.
Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan–bahan
organic atau bahan–bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.Dalam hal ini sebaiknya
dipakai air bersih yang dapat diminum.
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu f’c17,5 Mpa. Daya lekat baja tulangan
harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karet lepas danbahan lainnya.Besi harus disimpan dengan
baik, tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan pada ruangan terbuka dalam jangka waktu
panjang. Membengkokkan dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang
dingin.Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta
persetujuanDireksi terlebihdahulu. Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang
terdekat dengan cacatan: harus ada persetujuan Direksi. Jumlah besi persatuan panjang atau
jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yang dimaksud adalah jumlah luas).Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi
menjadi tanggung jawab pemborong.
Cetakan dan Acuan
Peraturan yang dipedomani adalah peraturan Konstruksi kayu Indonesia(PKKI61) NI-5, dan
pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan- ketentuan didalam SK SNIT-15.1991.03.
Kayu yang digunakan digunakan adalah kayu kelasII dan kayu kelas III buat perncah bekesting
asalkan cukup kuat dan lurus.
Peil Bekesting harus datar, rata dan tidak berlubang-lubang. Bahan yang digunakan untuk cetakan
dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk,ukuran dan batas–
batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Beton Tulangan Polos
Pengajuan bar bending schedule ke direksi/pengawas. Perakitan pembesian dilakukan dilokasi
setelah perakitan ini harus diperiksa dan sisetujui oleh konsultan atau pemilik proyek, sebelum
dilakukan pekerjaan pengecoran.
Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan agregat
telah mencapai 1 jam dan waktu ini dapat berkurang lagi jika Direksi Lapangan
menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.
Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindari terjadinya pemisahan material
(segregagation)dan perubahan letak tulangan.
Semua pengecoran bagian dasar kontruksi beton menyentuh tanah harus diberi lantai kerja
setebal 5cm agar menjadi duduknya tulangan dengan baik dan untuk menghindari penyerapan
air semen oleh tanah.
Pemeliharaan MutuBeton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit
14(empatbelas) hari. Untuk keperluan tersebut harus ditempatkan cara sebagai berikut :
Dipergunakan karung –karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton padasaat
proses curing.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terjadi keropos, permukaan tidak mengikuti bentuk
yang diinginkan, munculnya besi tulangan pada permukaan beton, yang lain-lain tidak
memenuhi syarat, harus dibongkar lagi sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi.
Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.
Benda-benda yangTertanam dalam Beton
Semua anker, baut-baut, pipa, dan sebagainya yang diperlukan tertanam dalam beton harus
terikat dengan baik pada cetakan sebelum beton di cor.
Benda-benda tersebut diatas harus dalam keadaan bersih dari karat dan kotoran lain pada
waktu beton di cor.
Baut-baut anker harus dipasang dalam posisiyang akurat dan diikat pada tempat dengan
menggunakan template.
Pembukaan Bekesting
Berkas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah harus
dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.
Bekesting bagian konstruksi yang memikul beban pelaksanaan lantai diatasnya tidak boleh
dibongkar sebelum beton lantai diatasnya tersebut mencapai 75% dari kekuatan umur 28 hari
Pemagaran Halaman Kantor Balai Kesehatan Kerja Pelayaran
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
dan lantai itu sendiri sudah mencapai kekuatan 75% dari kekuatan umur 28 hari.
Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus tajam dan harus
dibidang-bidangnya. Segera setelah cetakan dibuka dan beton masih relatif segar semua
bidang-bidangnya harus dipahat sedangkan lekukan serta lubang-lubang harus diisi dengan
adukan satu semen dan satu pasir. Sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas harus
dibasahi secara menyeluruh. Semua bagian-bagian atau permukaan yang kasar harus
digosok dengan batu karburandum dengan air dan ditinggalkan dalam warna yang merata.
Penggosokan hanya diperlukan pada permukaan yang kasar akibat cetakan atau tetesan air
emen.
Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan bentuk fisik yang rata dan halus.
Menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air
tidak dibenarkan sama sekali.
Beton Ready Mix (Beton Siap Curah)
Penggunaan beton Ready Mix oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh Konsultan
Supervisi.
Kontraktor Pelaksana tetap diwajibkan untuk menyerahkan Job Mix Disain kepada Konsultan
Supervisi terhadap semua mutu beton structural yang menggunakan Beton ReadyMix, Job Mix
Disain harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum digunakan. Kualitas beton yang
dihasilkan oleh Batching Plant tetap menjadi tanggung jawab KontraktorPelaksana.
1982).
1.5.1.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan
Mengacu pada ketentuan PTT-03-2000-C (Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran
Dinding
Pekerjaan dinding mempunyai
Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai.
.Pasangan adukan 1 Pc: 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut.
Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi
syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian
diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat
tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan
syarat :
Pengukuran pasangan benang antara, satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi
30 cm, dari pasangan bata yangtelah selesai.
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatas harus berbeda setengah tebal bata.
Potongan bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata kecuali
pasangan bata sudut.
Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai
gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan
secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang
pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plester yang dilaksanakan secara sempurna,
dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang
sesuai(plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan/curing dengan cara
membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
Sebelum plesteran dilakukan, maka: Dinding dibersihkan dari semua kotoran. Dinding dibasahi
dengan air. Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm.
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat
dengan baik.
Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1Pc:2Ps, sedangkan plesteran
bata lainya dipergunakan campuran 1Pc: 4 Ps.
Ketebalan plesteran pada suatu bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan
berkisar antara 1cm sampai 1,5cm. Untuk mencapai tebal plester yang rata sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang denga nmenggunakan mistar kayu panjang yang
digerakkan secara horizontal dan vertikal.
Bila mana terdapat bidang plesteran yang bergelombang/tidak rata harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan, bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya
dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segiempat) dan plesteran baru harus
rata dengan sekitarnya.
Semua bidang plestera harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak permulaan
plesteran (proses curing).
1.8.1.2 Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Perencana dan Pengawas.
1.8.2 Bahan– bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti
1.8.2.1 Bahan Keramik Dinding :
Jenis : Keramik Tile
Finishing Permukaan : Berglazuur
Produksi : ROMAN atau setara
Ketebalan : Minimum 0,6 cm
Bahan Pengisi Siar : AM 50 tile grout
Bahan Perekat : Adukan 1 PC : 3 pasir
Warna / Texture : Ditentukan kemudian
Ukuran : 300x300 mm, 400x400 mm, 600x600 mm
atau seperti tertera dalam gambar.
1.8.2.2 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan -
1.8.2.3 peraturan ASTM, SNf.305-1 989-F dan SNI.S06-1989-F, SNI.S04-1 989-F.
1.8.2.4 3. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
1.8.2.5 diserahkan contoh-contohnya untuk, mendapatkan persetujuan dari
1.8.2.6 Perencana dan Pengawas.
1.8.2.7 4. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi
1.8.2.8 dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam
1.8.2.9 bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
1.8.2.10 Konsultan Perencana dan Pengawas.
1.8.3.9 Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang terpasang di
dinding
1.8.3.10 Ketinggian peil tepi atas pola keramik sesuai gambar.
1.8.3.11 Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
1.8.3.12 Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus.
Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus
merupakan satu garis lurus.
1.8.3.13 Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 4-5 mm setiap
perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak iurus. Siar siar keramik diisi dengan
bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan
dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
1.8.3.14 Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan supergaant (AM 50)
hal pemasangannya. Untuk spesifikasi jam nya sendiri dilampirkan dibawah ini ;
Ukuran : Diameter 50 cm
Merk : Seiko atau yang setara
Warna : sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau dapat menggunakan
warna lain melalui persetujuan Direksi.
Kualitas : prima, alami.
Type : Slate stone :
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengan kain
basah hingga bersih.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-
belang atau noda-nodape ngelupas.
Warna yang digunakan Ditentukan oleh Pemberi Tugas.
C. PENUTUP
2.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkan membongkar gudang, bangsal-bangsal
kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi
bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.
2.2 Untuk lain-lain pekerjaan maupun persyaratan yang belum dantidak tercantum dalam Syarat-Syarat
Teknis ini serta tidak dijelaskan dalam rapat Penjelasan Pekerjaan, maka bagian-bagian tersebut harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar bestek atau instruksi.
2.3 Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) set pada saat belum dimulai, sedang dalam
pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan yang sama 4 (empat) arah muka,
belakang, samping kiri dan samping kanan. Selain itu laporan harian serta semua Berita acara yang
diperlukan.
2.4 Tepi-tepi pekerjaan pagar dan tepi-tepi batu gunung harus ditimbun dengan tanah yang baik dengan
slope 2,5% kemudian dipadatkan untuk keperluan shoulder sesuai gambar dan shoulder tersebut yang
baik.
2.5 Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus dibuat
gambar As-Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari Direksi