BUDI
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PENINGKATAN PUSTU MENJADI PUSKESMAS NON
PERAWATAN (PUSTU JELI) KARANGREJO
CV.BUDI
DS. PUCUNG KIDUL-KEC. BOYOLANGU. TELP. (0355) 326065 TULUNGAGUNG
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
I. PENDAHULUAN
1. Umum
Metode pelaksanaan merupakan suatu sistem rekayasa dimana sumber daya
(material/bahan, peralatan, teknologi, dana dan waktu, serta pekerja) dalam
proses konstruksi disusun dan diorganisasikan dengan baik membentuk urutan
kegiatan dalam suatu kerangka logis menyeluruh untuk menghasilkan produk
konstruksi.
Berdasarkan pengertian itu ada tiga faktor memiliki keterkaitan kuat satu dan
lainnya dan saling mempengaruhi dalam sistem manajemen konstruksi. Faktor
tersebut meliputi pembiayaan, waktu konstruksi dan kualitas, yang
memerlukan koordinasi dan pengendalian sistematis sebagai upaya
mewujudkan keterpaduan dan integritas keseluruhan dalam rangkaian
pekerjaan yang rumit dan berlapis-lapis serta sifat pekerjaan yang terurai,
terbagi-bagi, terpisah-pisah sesuai karakteristik dan profesinya sehingga
dihasilkan suatu bangunan, karena itu diperlukan suatu Metode Pelaksanaan
Pekerjaan.
Paparan Metode pelaksanaan pekerjaan ini merujuk pada ketentuan evaluasi
Dokumen Penawaran pada Dokumen Pengadaan Nomor:
602.1/01.60/KONSTRUKSI.1/101/022/2015, Tanggal 19 Juni 2015 untuk
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi: Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas Non
Perawatan (Pustu Jeli) Karangrejo berdasarkan persyaratan substantive
sehingga memudahkan dalam penilaian dan evaluasi dokumen, yang
meliputi:
- Metode pelaksanaan pekerjaan menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dilengkapi metode kerja untuk jenis-jenis pekerjaan
utama dan pekerjaan penunjang atau pekerjaan sementara yang ikut
menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dan diyakini
menggambarkan penguasaan untuk melaksanakan pekerjaan.
- Tahapan dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan
pekerjan dari awal, sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai akhir
(PHO) dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan sinkron
dengan Jangka Waktu Pelaksanaan (Time Shcedule).
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dibuatnya metode pelaksanaan pekerjaan pada
pokoknya sebagai acuan kerja untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
berjajar 3 (tiga) dengan ukuran jarak disesuaikan diantara dua buah tiang
kayu ukuran 8/12 cm
n. Lain-lain
Untuk menjamin kesehatan dan kebersihan lingkungan lokasi proyek serta
bangunan sementara dibentuk satu regu petugas K3 kebersihan sehingga
lokasi proyek selalu dalam kondisi bersih dan sehat bagi pekerja dan orang
lain serta lingkungan sekitarnya.
o. Perkiraan kebutuhan dan penggunaan tenaga, bahan dan peralatan
Jumlah pekerja/tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan selama
pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas Non
Perawatan (Pustu Jeli) Karangrejo dihitung berdasarkan Analisa Harga
Satuan Pekerjaan dan Volume/Kuantitas masing-masing jenis pekerjaan
sesuai yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Kebutuhan penggunaan tenaga, bahan dan material untuk
menyelesaikan pekerjaan ini disajikan tersendiri pada bagian Analisa
Spesifikasi Teknis dan Perhitungan Kebutuhan Bahan, Tenaga, dan Alat.
2. Penyelenggaraan Konstruksi
Pekerjaan Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas Non Perawatan (Pustu Jeli)
Karangrejo berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Adapun tahapan
pelaksanaan penyelenggara konstruksi sebagai berikut:
1) PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. Pembersihan Lapangan
Pembersihan lapangan rencana Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas
Non Perawatan (Pustu Jeli) Karangrejo ini secara umum mencakup
pekerjaan pembersihan awal dan pembersihan akhir, termasuk
menjaga keasrian dan kebersihan tempat kerja selama kegiatan proyek
berlangsung. Pembersihan awal dilakukan mengacu pada ketentuan
BAB XII Spesifikasi Teknis dan Gambar dilakukan pada areal rencana
pekerjaan dengan membersihkan rencana lokasi dari bekas bongkaran,
sampah-sampah, pohon sampai pada sistem perakaran dan sampah
lain yang berpotensi dapat mengganggu proses pengukuran dan
pemasangan bouwplank serta keselamatan bangunan.
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
MULAI
PEMASANGAN
PATOK DAN
BAWPLANK
TIDAK
CEK
YA
PENGGALIAN
TIDAK
CEK
SELESAI
c) Mengurug Kembali
Pekerjaan mengurug kembali tanah bekas galian untuk Peningkatan
Pustu menjadi Puskesmas Non Perawatan (Pustu Jeli) Karangrejo
dilaksanakan mengikuti tahapan pekerjaan pasangan pondasi.
Pada prinsipnya pekerjaan mengurug kembali dilaksanakan setelah
pekerjaan pasangan pondasi batu belah/pondasi foot plate,
pondasi foot plate tangga, pasangan septictank dan peresapan
disertai dengan kegiatan pemadatan. Bahan-bahan yang dipakai
untuk pengurugan timbunan, baik tanah urug atau pasir urug
digunakan bahan timbunan yang bersih dari kotoran-kotoran organik
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
kolom dan dinding disediakan besi stek yang tertanam dalam kolom
setiap jarak 75-80 cm pada ’’as’’ pasangan dinding bata.
Peralatan yang digunakan adalah peralatan tukang batu berupa
cepang, pacul, sekop, bak pencampur, ember wadah mortal,
ember untuk mengambil air dari tangki penampung air, dan
concrete mixer (molen) untuk pencampuran mortar.
Waktu pelaksanaan pekerjaan pasangan tembok bata sesuai
dengan jadwal pelaksanaan.
Pasangan dinding bata yang berhubungan dengan kolom praktis
dihentikan setelah bata mencapai ketinggian 20 lapis atau 1 meter,
kemudian terhadap kolom praktis dilakukan pengecoran setelah
sebelumnya disiapkan bekisting kolom praktis dari bahan kayu papan
2/20, yang dipasang mengapit pasangan dinding bata pada sisi dinding
bata menerus sloof dengan pengaku bekisting dari kawat bendrat dan
bekisting kolom praktis pada persinggungan pasangan dinding bata
serta pengecoran kolom praktis yang bersinggungan dengan kusen.
Pasangan dinding bata dilanjutkan setelah bekisting kolom praktis
dilepas minimal satu hari setelah dilakukan pengecoran.
e) Plesteran Dinding ½ Bata Trasram 1PC : 3PS
Seluruh siar dinding ½ bata trasram dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm,
dibuat cekungan untuk mendapatkan perekatan plester. Tebal plesteran
dinding maksimal 1,5 cm sesuai spesifikasi teknis atau menurut gambar
kerja.
Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, dinding bata disiram terlebih
dahulu sampai merata agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari
mortar plesteran.
Langkah pertama sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran adalah
membuat profil membentuk bidang dengan tebal 1,5 cm atau sesuai
petunjuk Direksi. Pembuatan profil ini dimaksudkan untuk memudahkan
kontrol dalam hal mendapatkan ketebalan plestreran dinding yang
sama rata. Selain membuat profil sebelum pekerjaan plesteran juga
membuat kepalan, yaitu plesteran selebar kurang lebih 3 cm (kepalan)
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
untuk menjamin agar plesteran dapat rata, vertikal, dan horizontal, serta
siku pada pojok-pojoknya.
Bidang-bidang yang dibatasi oleh kepalan, diberi komprotan tipis (mortal
plester), kurang lebih 5 sampai 10 mm, untuk menghindari penyusutan
yang berlebihan. Plesteran dimulai pelaksanaanya setelah kepalan
berumur kurang lebih satu hari. Setelah plesteran setengah kering, maka
plesteran diratakan dengan menggunakan jidar aluminium, yang
dijalankan menempel pada kepalan yang ada. Setelah plesteran selesai,
dicek kembali kerataanya, vertikallitasnya dengan menggunakan unting-
unting.
Plesteran transsram menggunakan campuran spesi sesuai Spesifikasi
Teknis 1Pc : 2Ps.
f) Plesteran Dinding ½ Bata 1PC : 6 PS
Seluruh siar dinding bata dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm, dibuat
cekungan untuk mendapatkan perekatan plester. Tebal plesteran
dinding maksimal 1,5 cm sesuai spesifikasi teknis atau menurut gambar
kerja.
Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, dinding bata disiram terlebih
dahulu sampai merata agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari
mortar plesteran.
Langkah pertama sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran adalah
membuat profil membentuk bidang dengan tebal 1,5 cm atau sesuai
petunjuk Direksi. Pembuatan profil ini dimaksudkan untuk memudahkan
kontrol dalam hal mendapatkan ketebalan plestreran dinding yang
sama rata.
Selain membuat profil benangan sebelum pekerjaan plesteran juga
membuat kepalan, yaitu plesteran selebar kurang lebih 3 cm (kepalan)
untuk menjamin agar plesteran dapat rata, vertikal, dan horizontal, serta
siku pada pojok-pojoknya.
Bidang-bidang yang dibatasi oleh kepalan, diberi komprotan tipis (mortal
plester), kurang lebih 5 sampai 10 mm, untuk menghindari penyusutan
yang berlebihan. Plesteran dimulai pelaksanaanya setelah kepalan
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
berumur kurang lebih satu hari. Setelah plesteran setengah kering, maka
plesteran diratakan dengan menggunakan jidar aluminium, yang
dijalankan menempel pada kepalan yang ada. Setelah plesteran selesai,
dicek kembali kerataan dan vertikallitasnya dengan menggunakan
unting-unting.
Plesteran beton mengikuti keterangan pada gambar rencana atau
spesifikasi teknis. Beton yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu
dari benda-benda yang melekat lalu disiram air dan dibilas dengan air
semen sesuai bidang yang akan diplester kemudian pekerjaan plesteran
dilakukan menggunakan campuran mortal 1 PC : 3 Psr.
g) Plesteran Siar Pondasi Batu kali 1PC : 2 PS
Sebelum pekerjaan siar dimulai, sambungan-sambungan dari semua
permukaan pasangan batu belah digaruk atau dipahat untuk
penembokan batu yang sudah lama terpasang. Permukaan
dibersihkan dengan sikat kawat dan dibasahi air. Setelah langkah
tersebut barulah spesi di pasang diawali dengan pemberian pelet
semen untuk perekat.
Spesi untuk semua pekerjaan siaran sesuai dengan spesifikasi teknis
atau seperti ditetapkan lain oleh Direksi, terdiri dari 1 (satu) bagian
semen Portland dan 2 (dua) bagian pasir serta air secukupnya untuk
menghasilkan kekentalan yang sesuai untuk penggunaan pada
pekerjaan siaran.
Semua pasangan batu siar dirawat dengan air (curring) dan dalam
proses perawatannya pasangan-pasangan batu dijaga agar tetap
basah paling tidak sampai 14 hari atau dengan cara lain yang
dapat diterima menurut persetujuan Direksi.
Pasir yang digunakan untuk pekerjaan siar ‘’mata sapi’’ adalah pasir
pilihan yang bersumber dari quary di lokasi setempat atau pasir
yang mempunyai gradasi yang baik untuk menghasilkan adukan
siaran yang baik untuk pekerjaan siaran. Air untuk campuran adukan
plesteran bersumber dari sistem fasilitas sementara penyediaan air
yang tetap dipelihara selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruki
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
3. Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah:
semen, pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton
ditentukan oleh kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya,sehingga.bahan-bahanuntuk
pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah
syarat-syarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis.
Tahap-tahap pekerjan pengecoran, yaitu:
o Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk
pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan
juga peralatan yang akan digunakan untuk
pengecoran.
o Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen
(mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1
volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volume split serta air secukupnya sesuai analisa
pekerjaan.
o Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung
dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua semen
portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering
dahulu dan baru kemudian ditambahkan air
secukupnya.
o Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna
kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tuangkan kedalam kotak spesi.
o Hasil dari campuran beton dimasukkan/dituangkan
kedalam bekisting kolom yang sudah menyeliputi
tulangan, dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi
sedikit sambil digetarkan dengan alat getar (concrete
vibrator) atau diranjok agar tidak ada ruangan yang
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
Pemasangan Tulangan
o Setelah merakit tulangan kolom, maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual,
karena tulangan untuk kolom ini tidak terlalu berat,
meneruskan stek besi baja pada pondasi setempat.
o Pemasangan tulangan kolom dilakukan dengan cara
mengikat kawat bendrat pada tulangan utama dengan
stek penyaluran yang telah terpasang pada kolom lantai
sebelumnya.
o Hasil rakitan tulangan kolom yang dirangkai menyatu
dengan stek pondasi setempat yang telah terpasang
sebelumnya kemudian diwaterpass sehingga kolom
tegak lurus, diberi penyangga sementara berupa usuk
kayu 5/7 cm agar posisinya tetap tegak. Kelurusan antar
kolom baik arah memanjang maupun arah lebar
bangunan dikontrol menggunakan alat Theodolit atau
dengan profil benang, terutama pada saat penyetelan
bekisting kolom.
o Memasang sepatu kolom dari profil baja kayu usuk 5/7
yang siku. Siku kayu ini berfungsi sebagai marking dan
untuk menjaga agar posisi bekisting tetap siku.
2. Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat
sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang
akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
o Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk
beton yang akan di cor.
o Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang
dengan tiang agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
Pekerjaan Penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
tulangan polos serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana. Sebelum
pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil yang
mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan pelaksana
yang dapat membaca shop drawing for construction dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter
atau alat untuk pemotongan besi tulangan.
1. Perakitan Tulangan
Cara perakitan tulangan :
o Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter menurut
gambar rencana atau gambar kerja.
o Mengukur panjang tulangan utama sesuai ukuran kolom dan
posisinya pada lantai II.
o Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan sengkang
kolom dengan memperhitungkan bentuk tulangan menurut
gambar rencana/gambar kerja. Untuk sengkang yang
dibengkokan dengan sudut 135˚, maka panjang pengaitnya
adalah sebesar 6 kali diameter tulangan (6D) atau formula
6d.
o Besi tulangan dipabrikasi dengan cara mengikat tulangan
pokok kolom dengan tulangan sengkang menggunakan
kawat bendrat. Pengikat tulangan beton menggunakan
tang Ekek atau tang Kakak Tua. Jarak dan jumlah sengkang
pada tulangan pokok disesuaikan dengan shop drawing.
Pemasangan Tulangan
o Setelah merakit tulangan kolom, maka untuk pemasangan
tulangan dilakukan dengan cara manual, meneruskan over
stek kolom 15/30 pada lantai II.
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
Pekerjaan Pengecoran
Tahap-tahap pekerjan pengecoran, yaitu:
o Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk
pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
o Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer)
dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen
berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volume split serta
air secukupnya sesuai analisa pekerjaan.
o Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan
urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke
tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya.
o Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang
lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan
tuangkan kedalam kotak spesi.
o Hasil dari campuran beton dimasukkan/dituangkan kedalam
bekisting kolom yang sudah menyeliputi tulangan,
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit sambil
digetarkan dengan alat getar (concrete vibrator) atau
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
dengan sambungan alur lidah dan pen. Ukuran tebal rangka menurut
keterangan pada gambar rencana. Pelaksanaan pekerjaan diawali
dengan pengadaan bahan dan persiapan peralatan kerja.
Bahan daun pintu panil untuk rangka tiang dan rangka ambang diserut
halus pada keempat bidang rangka daun pintu panil. Selanjutnya
dibuat sambungan pen pada doorpel, sambungan ambang atas dan
ambang tengah dan sambungan alur panel pada kaki daun pintu panil
sedalam 10 mm.
Papan panil diserut keempat bidangnya hingga halus, kemudian dibuat
propil. Kemudian meratakan sisa dari pembuatan propil yang berada
pada sisi luar sepanjang 10 mm. Selanjutnya papan panil dirapikan dan
ujung luarnya dihaluskan agar mudah pada saat dipasang pada alur
lidah kaki daun pintu panil.
Posisi masing-masing papan panil dimasukan pada kaki daun pintu panil
sampai memenuhi bagian dalam rangka daun pintu panel. Setelah itu
daun pintu dikuatkan menggunakan nagel (bentuk tirus) pada masing-
masing sambungan pen purus.
3. Pas. Daun pintu dan jendela kaca kayu balau
Pelaksanaan pekerjaan diawali dengan pengadaan bahan dan
persiapan peralatan kerja.
Bahan daun jendela kaca untuk rangka tiang dan rangka ambang
diserut halus pada keempat bidang rangka daun pintu jendela.
Selanjutnya dibuat sambungan pen pada rangka kaki daun jendela,
rangka ambang atas dan ambang bawah.
Langkah selanjutnya dibuat sponeng untuk tempat kaca sedalam 14
mm. Salah satu rangka kaki daun jendela, ambang atas dan ambang
bawah dirangkai. Kaca dimasukan pada sponeng dilanjutkan dengan
pemasangan rangka kaki daun jendela dan diakhir dengan
pemasangan pen tirus atau nagel.
4. Pas. Rangka atap baja ringan
Sebelum pelaksanaan dilengkapi dengan softwear perhitungan struktur
dari produsen baja ingan tersebut. Pemasangan kuda-kuda baja ringan
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
Pelaksanaan pekerjaan
a) Pabrikasi / Perakitan
o Pabrikasi railling tangga mengacu pada gambar rencana
dilakukan setempat/di lokasi pekerjaan. Berdasarkan
gambar rencana dilakukan pengukuran dan dibuatkan
pola, lalu dari hasil pengukuran besi hollow kemudian diakhiri
dengan pemotongan sesuai pola dan ukuran masing-
masing disertai pemberian tanda penempatannya pada
beton tangga dan plat bordes.
o Potongan besi hollow untuk tiang railling dan untuk
ornamenya dilas membentuk rangkaian sesuai gambar
kerja. Pada bagian tiang railling yang terhubung dengan
anak tangga dan bordes diberi angkur.
b) Erection/Penyetelan
o Sebelum dimulai pemasangan, perletakan tiang railling
tangga diperiksa kembali apakah sudah sesuai dengan
ukuran tiang besi hollow.
o Semua tiang railling tangga diereksi dalam bidang vertikal
dan sejajar satu sama lain, terpasang akurat pada
tempatnya sesuai jarak pada gambar rencana, kemudian
diberi penyanggah sementara dan diakhiri dengan
pengecoran.
6) PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1. Pasangan Kunci Tanam
Semua kunci yang digunakan minimal kualitasnya mengacu pada
ketentuan spesifikasi teknis dan gambar pada Dokumen Pengadaan
atau merk lain yang disetujui PPK. Pemasangan kunci tanam
dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan pemasangan daun pintu
panil. Daun pintu panil yang telah distel kedudukannya pada kusen
pintu diukur dan dibuatkan pola untuk lubang handel. Di bagian sisi
ram 3 cm pintu panil diberi tanda dengan pensil tukang kayu untuk
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
Pada kusen pintu, sesuai posisi kunci tanam dibuat lubang kunci dan
lidah kunci diakhiri dengan pemahatan sesuai panjang kedalaman
kunci dan lidah kunci. Pemasangan plat setelah tidak ada lagi koreksi
terhadap hasil pemasangan kunci tanam atau setelah pintu panil
dipasang engsel.
2. Engsel Pintu
apabila ada kaca yang retak atau tergores harus diganti dengan kaca
baru.
7) PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Pas. Genteng mantili
Pekerjaan genteng Genteng mantili diawali dengan pengajuan contoh
genteng untuk mendapat persetujuan. Pemasangan penutup atap
dilakukan setelah dilaksanakan pengecekan kemiringan dan kerataan
rangka atap terlebih dahulu sehingga diperoleh bidang yang rata.
Sebelum pemasangan penutup atap dibuatkan acuan dari garis
benang untuk memudahkan pengontrolan kelurusan dan kerataan
pasangan penutup atap.Pemasangan penutup atap setelah
pemasangan list plank kayu dan diawali dari deretan bawah (baris
genteng diatas lisplank) ke arah atas. Setiap baris pemasangan penutup
atap harus tetap dijaga kelurusan dan kerataannya.
2. Pas. Bubungan
Pekerjaan genteng Genteng bubungan diawali dengan pengajuan
contoh genteng untuk mendapat persetujuan. Pemasangan dilakukan
setelah dilaksanakan pemasangan atap genteng, adapun hirarki proses
pelaksanaanya adalah sbb:
a. Pemasangan benang sebagai patokan pemasangan genteng
b. Sebelum genteng pada bubungan dipasang terlebih dilakukan
semenisasi sebagai perekat antara genteng bubungan dan ganteng
setelah itu dipasang genteng
8) PEKERJAAN PLAFOND
1. Pas. Rangka plafond kayu tahun ( 50 x 100 )
a. Persiapan material, tenaga dan alat
Pengadaan bahan rangka sesuai kelas dan ukuran plafond menurut
spesifikasi teknis dan gambar rencana dan paku sebagai penguat.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang kayu yang
mengerti lingkup pekerjaan rangka plafond kayu, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik. Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
gergaji kayu, palu, benang, pensil tukang kayu, selang air, dan
meteran.
b. Pemasangan rangka plafond
Dalam pekerjaan Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas Non
Perawatan (Pustu Jeli) Karangrejo rangka plafond yang di gunakan
di bagi menjadi 2 (dua) yaitu kayu Mauni baru dan kayu sisa
bongkaran lama atau sesuai dengan arahan direksi/spesifikasi dan
gambar adapun proses pelaksanaanya adalah sbb:
Perakitan Rangka plafond diawali dengan pengukuran
menggunakan waterpass dari selang yang diisi air diikuti pembuatan
profil dari benang terhadap tinggi plafond dari lantai. Setelah itu
dilanjutkan dengan pemasangan balok induk keliling dinding yang
akan dipasang plafond pada tempat yang telah diberi tanda
mengunakan pensil tukang kayu serta panduan profil benangan.
Penguat pegangan balok dengan dinding menggunakan paku 10-
12 cm. kemudian diukur menggunakan meteran standar untuk
membuat jarak rangka bagi. Pada tempat yang telah diberi tanda
ukuran pada balok induk dipasang sepatu atau klos dari bahan kayu
usuk ¾ untuk tempat dudukan rangka bagi usuk 5/7 dengan
memperhatikan letak posisi as.
Rangka bagi dipasang mengikuti gambar kerja dengan panduan
profil benangan untuk menjaga kerataan rangka plafond. Penguat
rangka bagi plafond menggunakan paku ukuran 5-7 cm.
Pengantungan rangka plafond dipasang menurut letak dan jarak
pada gambar rencana. Pengantung untuk pengaku rangka plafond
dipaku pada gording rangka atap dengan rangka induk plafond
dan rangka bagi menggunakan paku ukuran 5 cm.
Selama proses pemasangan rangka plafond tetap dijaga dan
terkontrol ke-rataannya menggunakan acuan profil benang yang
telah dibuat pada awal pelaksanaan pekerjaan.
2. Pas. Plafond (Etternit)
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
pada ujung pipa PVC. Tempat dudukan avoure pada keramik lantai
WC disesuaikan dengan gambar rencana. Pada prinsipnya, posisi
avoure pada sudut lantai yang lebih rendah sehingga air mengalir
lancar ke bak peresapan melalui instalasi air kotor bekas sabun.
Kran Air
Kran air menggunakan bahan sesuai spesifikasi teknis, dipasang pada
sok drat dalam yang direkatkan menggunakan lem PVC pada ujung
instalasi air bersih PVC Ø ½’’ untuk kran air bak fiber.
Pipa PVC 3’’ (termasuk pipa drainase talang plat beton)
Bahan dan sistem instalasi air hujan (pipa drainse talang plat beton)
sesuai dengan gambar kerja atau spesifikasi teknis. Instalasi air hujan
dibuat agar air hujan cepat terbuang. Pipa PVC PVC Ø 3" AW
tersambung dengan plat beton sebagai penerus drainase yang
tersambung dan menjadi kesatuan dengan saluran induk menuju.
Selain untuk instalasi air hujan, Pipa PVC Ø 3" AW juga merupakan
bagian Instalasi air kotor bekas sabun KM/WC, dibuat berdasarkan
gambar kerja menggunakan bahan dan campuran spesi yang sesuai
gambar kerja. Air kotor bekas sabun melalui avour/floor drain langsung
masuk ke peresapan melalui instalasi pipa PVC Ø 3’’ kualitas AW.
Septictank
Septictank dibangun sesuai ukuran pada gambar rencana. Konstruksi
bak penghancur dibuat sesuai gambar rencana dan diberi dinding
pembatas dengan bak penyalur ke bak peresapan pada bagian
bawahnya. Air kotor dari bak penyalur dihubungkan dengan bak
peresapan menggunakan pipa PVC Ø 3’’.
Berdasarkan ukuran tersebut sesuai rencana site lokasi pembuatan
septictank pada gambar kerja dilakukan pengukuran dan
pembuatan profil sebelum dilakukan proses penggalian. Galian
septictank (bak penghancur dan bak penyalur) berupa 2 (dua) buah
gumblengan dilakukan secara manual menggunakan tenaga
manusia dengan alat linggis dan skop. Pekerjaan galian dihentikan
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
Pengecatan Ulang
a. Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air
bersih sambil digosok dengan kertas amplas/sikat. Bila perlu cuci
dengan larutan ditergent, kemudia bilas dengan air bersih.
b. Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi
berlumut/berjamur, cuci dengan larutan kaporit sambil disikat.
Bilas dengan air bersih.
c. Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu
pengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat
yang tidak mengapur.
d. Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok
seluruhnya sampai kedasar tembok.
e. Bila lapisan lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah
larut dengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar
tembok.
f. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan
larutan kaporit 10-15%.
Pengecatan Plafon
Langkah pekerjaan pengecatan pada plafon sama dengan
pengecatan pada tembok. Bahan cat yang digunakan juga adalah
cat untuk tembok/dinding. Perbedaan mendasar yang ada adalah
bahwa plafon terletak di bagian atas dalam posisi mendatar,
sehingga diperlukan cara khusus dalam menyapukan cat pada
plafon.
Pengecatan Kayu
Langkah pengerjaan pengecatan kayu adalah sebagai berikut;
a. Sebelum memulai mengecat kayu, permukaannya harus bersih
b. Gosoklah permukaan kayu kain yang lembab untuk
menghilangkan debu
c. Haluskan permukaan kayu dengan menggunakan kertas
gosok/ampelas
[METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN] CV.BUDI
kerusakan pada jalan, rusaknya turap-turap saluran, rambu tanda lalu lintas dan
kerusakan sarana dan prasarana umum maupun milik pribadi warga diakibatkan
kelalaian selama dalam proses pelaksanaan pekerjaan.Pada prinsipnya
pelaksanaan pekerjaan lain-lain dilakukan untuk mengembalikan kepada kondisi
sempurna dan rapi, sebelum proses penyerahan pekerjaan akhir seluruh
pekerjaan kepada PPK.
V. PENUTUP
a. Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan (MPP) ini dibuat sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, sekaligus dijadikan bahan
evaluasi / monitoring dalam mengontrol kemajuan pelaksanaan pekerjaan,
dengan strategi memposisikan kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, sehingga diharapkan pekerjaan
ini dapat selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan serta
dapat memenuhi standar Spesifikasi Teknis.
b. Jangka waktu pelaksanaan dari masing-masing pekerjaan sudah termuat
dalam time schedule pekerjaan.
c. Perusaan kami sanggup/ mampu melaksanakan pekerjaan Pembangunan
Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas Non Perawatan (Pustu Jeli) Karangrejo
sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
d. Hal yang tidak tercantum dalam Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini
akan ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan atau
Konsultan Pengawas, untuk di adakan perbaikan.
e.
Tulungagung, 25 Juni 2015
CV.BUDI
( SUKEMI )
Direktur