SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DI WILAYAH
DAERAH KABUPATEN / KOTA PEMBERIAN IJIN
MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB ) DAN SERTIFIKAT LAIK
FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN HALAMAN KANTOR KECAMATAN
BANYUMANIK
LOKASI
KECAMATAN BANYUMANIK
TAHUN 2022
SPESIFIKASI BAHAN/ MERK YANG DISARANKAN
Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Di Wilayah Daerah Kabupaten / Kota Pemberian Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB ) Dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
Pekerjaan pembangunan halaman kantor banyumanik
Lokasi Kecamatan Banyumanik
Tahun 2022
KETERANGAN
NO KOMPONEN URAIAN PEKERJAAN MATERIAL SPESIFIKASI
1 Lantai kerja ▪ Beton mutu f'c= 7,4 MPa (K ▪ Batu pecah ▪ Batu Pecah lokal.
100) slump (12± 2) cm w/c = ▪ Pasir Beton ▪ Pasir Beton Muntilan
0,87 Semen Semen Dynamix,
Semen Gresik,
Semen 3 Roda
Aluminium Aluminium
Composite Penutup Fasad bangunan Kantor Composite Panel
4 Seven
Panel (ACP) kecamatan (ACP) PVDF
Double side Coating 4mm
1.5. Ukuran
Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja (Struktur) pada
dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.
Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran
yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa
sepengatahuan Direksi.
1.17. Kantor Kontraktor, Los Dan Halaman Kerja, Gudang Dan Fasilitas Lain
Kontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang
dan halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor harus
juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat
mandi dan peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.
Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana
konstruksi fasilitas-fasilitas tersebut. Kontraktor harus menjamin agar
seluruh fasilitas itu tetap bersih dan terhindar dari kerusakan. Dengan seijin
Kuasa Pengguna Anggaran, Kontraktor dapat menggunakan kembali kantor,
los kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.
Laporan kecelakaan
Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas
kejadian yang terkait dengan K3, dimana :
1) Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya
harus dilaporkan kepada Instansi yang terkait.
2) Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan
hal-hal sebagai berikut :
a) Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja,
pekerja masing-masing dan
b) Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-
sebabnya.
Ketentuan teknis
Aspek lingkungan
Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 untuk konstruksi jalan
dan jembatan, Penyedia Jasa harus mengacu pada Dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL), bila dokumen tersebut tidak ada maka perencanaan
dan pelaksanaan K3 terutama terkait dengan aspek lingkungan harus
mendapatkan persetujuan dari direksi pekerjaan.
PASAL 1
PEKERJAAN PAVING
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block
seperti yang ditunjukkandalam gambar kerja.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantulainnya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaanyang
bermutu baik dan sempurna.
c. Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub
grade” dan lantai kerjasesuai dengan seluruh detail yang disebutkan
/ ditunjukkan dalam gambar.
d. Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan bahan.
a. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SII,
terutama pada hal-halkekuatan, ukuran, perubahan warna.
b. Material paving blok yang digunakan dengan merek Conblock
Indonesia atau lainnyaditentukan dengan test laboratorium atau
sertifikat.
3. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim PengelolaTeknis Kegiatan.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untukpenyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini,
harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya danharus disetujui
Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.c.
c. Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas tanah, maka
lapisan pasir urug sub gradedan lantai kerja di bawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkansesuai persyaratan)
dan memiliki kemiringan permukaan 2,5 % dan telah mempunyai
dayadukung maksimal sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk KonsultanPengawas / Pemberi Tugas.
d. Pekerjaan-pekerjaan di bawah tanah, lubang service dan lainnya
harus dikerjakan dandiselesaikan sebelum pekerjaan paving blok
dilaksanakan.
e. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing dari pola pavingblock untuk disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
f. Jarak antara unit-unit pemasangan paving block yang terpasang
(lebar siar-siar), harus samalebar maksimum 5 mm, atau sesuai
detail gambar serta petunjuk Konsultan Pengawas /Pemberi Tugas,
yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebarnya,
untuksiar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan
saling berpotongan tegak lurussesamanya.
g. Pertemuan unit paving block dengan curb, trotoir harus
menggunakan key block danpemotongan harus menggunakan alat
pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik yangbersangkutan.
h. Areal pemasangan paving block harus dipadatkan dengan plate
vibrator ukuran plate 0,3 –0,5 m
i. dan mempunyai tekanan sentrifugal 1,6 – 2,0 ton. Pemadatan
dilakukan 3 kalisebelum siar-siar di isi pasir, setelah itu dipadatkan
dan diratakan beberapa kali dengan roller3 ton.
j. Area paving block tidak boleh digunakan sebelum seluruh area
selesai dan terkunci.
k. Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm
dan perbedaaan ketinggiansetiap blok tidak lebih dari 2 mm.
l. Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kotoran semen
maupun oli.
m. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya
pekerjaan, seluruh areapaving block harus tertutup dari lalu lintas
dan pekerjaan lainnya
PASAL 2
PEKERJAAN PEMASANGAN WOOD PLASTIC COMPOSITE (WPC)
b. Coating WPC
Cat Finishing yang diformulasikan khusus untuk pengecatan
material fiber semen. Adapun merk yang diperkenankan adalah
Propan fiberkote, Conwood Colour paint
A. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Penyedia jasa konstruksi diwajibkan memberikan surat dukungan ACP dari
distributor resmi dibuktikan dgn foto copi surat penunjukan sebagai
distributor dan disertai dengan brosur, dan test report ACP tersebut
sesuai yang diminta dalam dokumen
c. Semua Surat Dukungan dan brosur + spesifikasi harus berasal dari
pabrikan/distributor tunggal/agen tunggal, sedangkan untuk brosur harus
berupa brosur asli yang di cap oleh pabrikan/distributor tunggal/agen
tunggal. Dalam hal brosur berupa fotocopy brosur asli harus di cap dan di
beri keterangan sesuai aslinya oleh pabrikan/distributor tunggal/agen
tunggal serta di legalisir
b. Pekerjaan Aluminum Composite Panel ini meliputi pekerjaan finishing
penutup dinding luar dan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
B. PERSYARATAN BAHAN
a. Jenis : Aluminum Composite Panel merk. SEVEN, MARKS
b. Karakteristik : terdiri tiga lapisan yaitu, aluminium-polyethelin-
aluminium dan dilapisi dengan PVDF (Poly Vinyl De
Flouride)
c. Ketebalan : Minimum 4 mm.
d. Ukuran : Sesuai gambar
e. Warna : warna ditentukan kemudian.
f. Toleransi panel : max. selisih ketebalan 0.2 mm; selisih panjang 4 mm
g. Panel harus tahan cuaca, tahan panas sampai 80°C, tahan terhadap bahan
kimia.
h. Panel fixing yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan dari pabrik
pembuat dan dibuat dari bahan mild steel yang di hot dip galvanis (anti
karat).
i. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dan Direksi
Pengawas.
j. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan dua copy ketentuan dan
persyaratan teknis dari pabrik sebagai informasi bagi Direksi / Konsultan
Pengawas, Perencana dan User (Tim Teknis).
k. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian /penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus baru,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan
Pengawas.
C. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan
shop drawing untuk memperoleh persetujuan dan Direksi / Konsultan
Pengawas.
b. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dan 3 jenis produk yang
berlainan kepada Direksi / Konsultan Pengawas dan Perencana untuk
memperoleh persetujuan.
c. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan cetakan (mal) yang
digunakan untuk mengontrol terhadap bidang penyudutan dan perubahan
bentuk.
d. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam
pemasangan Clading wall.
e. Pemasangan panel menggunakan rivet sedemikian rupa dimana ujung
panel ditempelkan menggunakan rivet pada sisi aluminum angle sehingga
rivet tidak tampak dari depan panel.
f. Bidang pemasangan panel harus benar-benar rata dan arah pemasangan
benar-benar lurus.
g. Tidak diperkenankan memasang panel yang retak, pecah, berlubang, dan
harus dengan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
pekerjaan pemasangan dimulai.
h. Jarak antar panel (nat) berkisar 16 mm, dan diisi dengan silicone sealent.
Nat panel harus lurus baik vertikal maupun horisontal.
i. Panel yang sudah terpasang harus dibersihkan dan segala macam noda--
noda yang melekat, serta dilindungi dan segala benturan dengan benda-
benda Iainnya.Pelepasan cover sheet harus seijin konsultan Pengawas dan
Tim Teknis apabila dilepas tanpa seijin Konsultan Pengawas dan Tim
Teknis maka harus diganti dengan yang baru.
PASAL 4
RENCANA KERJA DAN SYRAT SYARAT PEKERJAAN
WATER PROOFING DUO COMPOSITE MEMBRANE 4MM
1 LINGKUP PEKERJAAN
2 PENGENDALIAN PEKERJAAN
1. Standar Mutu Bahan
Berdasarkan : EN 1848-1, ENV 1187.
2. Bahan Utama
Expose Bitumen DUO Composite Membrane dengan Granule ex Belgia
Berdasarkan standart mutu bahan EN 1848-1, ENV 1187 warna
WGG/AGR/BO/ F C180 dengan komposisi modified Bitumen,SBS dan
TPO,di perkuat dengan dual reinforcement system pasang Mecano /
Torching dengan Jaminan Asuransi 15 Tahun,dengan
Jenis membrane atau bahan lainnya yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut
a. Merupakan “Waterprofing Membrane Torching System” atau
sistem pemanasan tebal 4 mm dengan Composite ReinfoMat 180
gr/m2, produksi De Boer dari Belgia dengan nama Duo Composite
Membrane uk. 8 m x 1 m
b. Termination Profile :
Termination profile dipasang pada posisi upstaind dinding yang
berfungsi sebagai penahan membrane di dinding supaya tidak turun/
merosot.
Bahan dasar Termination Profile : Zink alum dengan ukuran 2,5m x
5cm x0,4 mm
c. fastener :
Fastener dipasang pada lobang lobang Termination profile dengan
jarak antar fastener 25 cm. Ukuran panjang fastener 7 cm.
Composite Membrane
Edge Fillet
Bituprimer
6. Syarat-Syarat pelaksanaan
1. Pengujian
a. Bila diperlukan Kontraktor wajib mengadakan test bahan
sebelum dipasang, pada laboratorium yang ditunjuk
pengawas. Dan sebelum dimulai pemasangannya Kontraktor
harus menunjukkan sertifikat keaslian barang dari supplier
disertai data-data teknis komposisi unsur material
pembentuknya.
8. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
10. CONTOH
PASAL 5
PEKERJAAN BETON POROUS
4. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Beton porous ini meliputi seluruh pekerjaan Beton porous
seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantulainnya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaanyang
bermutu baik dan sempurna.
c. Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub
grade” dan lantai kerjasesuai dengan seluruh detail yang disebutkan
/ ditunjukkan dalam gambar.
d. Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
5. Persyaratan bahan.
a. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SII,
terutama pada hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
6. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim PengelolaTeknis Kegiatan.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untukpenyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini,
harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya danharus disetujui
Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
c. Untuk pasangan Beton porous yang langsung di atas tanah, maka
lapisan pasir urug sub gradedan lantai kerja di bawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkansesuai persyaratan)
dan memiliki kemiringan permukaan 2,5 % dan telah mempunyai
dayadukung maksimal sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk KonsultanPengawas / Pemberi Tugas.
d. Pekerjaan-pekerjaan di bawah tanah, lubang service dan lainnya
harus dikerjakan dandiselesaikan sebelum pekerjaan paving blok
dilaksanakan.
e. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing dari pola Beton porous untuk disetujui Konsultan Pengawas
/ Pemberi Tugas.
f. Area Beton porous tidak boleh digunakan sebelum seluruh area
selesai dan terkunci.
g. Untuk setiap Beton porous, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm
dan perbedaaan ketinggian setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
h. Seluruh pekerjaan Beton porousharus bebas dari kotoran semen
maupun oli.
i. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya
pekerjaan, seluruh area Beton porous harus tertutup dari lalu lintas
dan pekerjaan lainnya
PASAL 6
PEKERJAAN BATU ANDESIT
Metode Pelaksanaan Pemasangan Batu Andesit dan Batu Templek adalah sebagai
berikut :
1. Persiapan
PASAL 7
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penanaman Pohon
Teknis Pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan penanaman pohon.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan material kerja, antara lain : pohon palem, pohon ketapang,
pohon glodokan, pupuk, dll.
4. Persiapan alat kerja, antara lain : meteran , benang, cangkul, raskam, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Melakukan Pengukuran lokasi dan pematokan untuk memplotkan titik-titik
penanaman pada lapangan sesuai dengan gambar rencana Titik-titik
penanaman ditandai dengan patok yang diberi warna pada ujungnya Titik
ini merupakan tanda untuk pekerjaan penggalian, pengurugan dan
penanaman.
2. Pembersihan lokasi dari segala sampah (kotoran /puing-puing) dan
rintangan lainnya
2. Tanaman yang dibongkar harus dilakukan dengan hati-hati agar akar pada
tanaman tidak rusak dan menyebabkan tanaman mati
4. Sisa sampah hasil bongkaran dikumpulkan dan dibuang keluar lokasi
proyek.
3. Membuat lubang tanam untuk pohon dengan penggalian tanah
menggunakan tenaga manusia dengan kedalam sesuai dengan gambar
rencana.
6. Kemudian Lubang galian diisi dengan tanah yang sudah diolah, yaitu
tanah humus yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan
3:1 dan biarkan selama 1 minggu sebelum berlanjut pada proses
penanaman. Kemudian tanah galian dicampur kembali dengan pupuk
kandang Dengan ukuran 0.043 (±1 karung) untuk 1 pohon.
7. Bibit tanaman berada dalam kondisi siap tanam dan sudah mengalami
masa penyesuaian (aklimatisasi). Proses penanaman dimulai dengan
pengangkutan material ke lokasi penanaman. Material tanaman diletakkan
di sisi lubang tanam, sementara itu lubang tanam diisi tanah hitam. Pada
saat pelaksanaan penanaman, bola akar dijaga agar tidak pecah atau
mengalami kerusakan, pangkal akar tanah sejajar dengan permukaan
tanah dan penegakan batang tanaman dan pemadatan permukaan tanah
pada pangkal akar agar pada saat hujan tidak ada genangan air yang dapat
Menyebabkan kebusukan akar. Kemudian batang tanaman ditegakkan dan
terakhir dilakukan pemberian steger untuk memperkokoh tegakan
tanaman. Penstegeran disesuaikan dengan jenis dan tinggi pohon.