Anda di halaman 1dari 113

Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

BAB XII.

SPESIFIKASI TEKNIS

BAGIAN A; PEKERJAAN PERSIAPAN

A. 1. PERSYARATAN UMUM

1. Spesifikasi Umum

a. Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta
Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis, seperti yang akan diuraikan dalam Buku
ini.

b. Apabila terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan / atau kesimpangsiuran informasi


dalam pelaksanaan, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mengadakan pertemuan dengan
Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapat, kejelasan pelaksanaan.

2. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Uraian
Pekerjaan dan Persyaratan Teknis.

b. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya.

c. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan, alat-alat kerja


maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan
selesai dengan sempurna.

d. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan sebelum


pelaksanaan dan setelah pembangunan.

e. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Penyusunan DED Pasar Klitikan Kota Semarang Tahun
Anggaran 2012 sebagai berikut :

 Pembersihan lahan dan pematangan tanah


 Pembuatan pondasi minipile dan pondasi batu belah dengan konstruksi beton bertulang
 Pembuatan struktur atas menggunakan konstruksi beton bertulang
 Pembuatan dinding menggunakan dinding bata plester aci
 Finishing dinding menggunakan cat dan keramik
 Pemasangan penutup lantai menggunakan keramik dan homogenious tile
 Pemasangan penutup langi-langit menggunakan Gypsum Board dan Kalsium Silka Board
 Pekerjaan pemasangan pintu aluminium dan jendela menggunakan kusen aluminium dan
kayu dengan daun kaca serta dobel teakwood
 Pekerjaan mekanikal elektrikal; terdiri dari plumbing, elektrikal, penangkal petir, tata suara,
instalasi telepon PABX
 Pekerjaan lain sesuai dengan gambar perencanaan.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 1
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

3. Gambar Dokumen

Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan / atau ketidak sesuaian dan
keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan melaporkan
kepada Direksi / Konsultan Pengawas gambar mana yang akan dijadikan pegangan. Hal tersebut di
atas tidak dapat dijadikan alasan dan Penyedia Jasa konstruksi untuk memperpanjang / meng-
claim biaya maupun waktu pelaksanaan.

4. Shop Drawing

a. Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh Direksi /
Konsultan Pengawas / Perencana.

b. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan
termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan / atau spesifikasi
/ persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

5. Ukuran

a. Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja A (Arsitektur) pada dasarnya adalah ukuran
jadi seperti dalam keadaan selesai.

b. Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran yang tercantum di
dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa sepengatahuan Direksi.

6. Sarana Kerja

a. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing-masing
anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi peralatan yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini

b. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identifikasi tempat kerja (workshop dan peralatan
yang dimiliki dimana pekerjaan Penyedia Jasa konstruksi akan dilaksanakan serta jadwal kerja

c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari segala


kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan
serta memenuhi persyaratan penyimpanan bahan tersebut.

7. Standard Yang Dipergunakan

Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard
Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan, antara
lain :

 NI-2 PBI-19711 Peraturan Beton Indonesia ( 1971]

 SKSNI T-15-1991 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 2
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia

 NI-3 PMI PUBBI Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia

 NI-4 Persyaratan Cat Indonesia

 SKSNI S-05 - 1990 Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Bangunan

 NI-8 Peraturan Semen Portland Indonesia

 NI-10 Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan

 PUIL-2000 Peraturan Umum Instalasi Listrik

 SNI - 1728-1989-F Tata cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung

 Peraturan Teknis lain yang berlaku di Indonesia.

8. Syarat Bahan

a. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik, tidak cacat, sesuai
dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda lainnya yang dapat mengganggu
kualitas maupun penampilan.

b. Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang dipergunakan juga
harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan

9. Merk Pembuatan Bahan

a. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan & persyaratan Pelaksanaan
teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu
yang mengikat, kecuali bila ditentukan lain.

b. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan yang tercantum
dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut.

c. Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi keluaran pabrik harus di
bawah pengawasan / supervisi Tenaga Ahli yang ditunjuk.

d. Direksi / Konsultan Pengawas berhak menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk Pabrik dan/atau
Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.

e. Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang diperkenankan untuk setiap
jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini, kecuali ada ketentuan lain yang disetujui
Direksi / Konsultan Pengawas.

f. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan
Pengawas / Perencana.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 3
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

g. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas /
Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan yang ditentukan untuk menetapkan standard of
appearence.

h. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah SPMK turun.

10. Contoh Bahan/Material & Komponen Jadi

a. Untuk detail-detail hubungan tertentu, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan membuat


komponen jadi (mock up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas /
Perencana untuk mendapat persetujuan.

b. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan standard yang berlaku.

11. Koordinasi Pelaksanaan

Penunjukan Supplier dan/atau Sub Penyedia Jasa konstruksi harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi / Konsultan Pengawas

a. Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas / Perencana dengan Penyedia Jasa konstruksi bawahan atau Supplier
bahan.

b. Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana di lapangan


untuk pekerjaan tertentu atau khusus sesuai instruksi Pabrik.

12. Persyaratan Pekerjaan

a. Penyedia Jasa konstruksi wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai
dengan uraian Pekerjaan & Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan / atau khusus sesuai intruksi
Pabrik.

b. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di Lapangan, Penyedia Jasa konstruksi wajib


memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja terkait pekerjaan lain antara lain pekerjaan
Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing / Sanitasi dan mendapat ijin tertulis dari
Direksi.

13. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan harus tepat sesuai
Gambar Kerja.

b. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke selokan yang ada
di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang tertera di dalam Gambar Kerja.
Tidak dibenarkan adanya genangan air.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 4
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

c. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi wajib meneliti Gambar
Kerja dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.

d. Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi /
Konsultan Pengawas sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tersebut.

e. Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus dilindungi dari
kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.

f. Penyedia Jasa konstruksi tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan tambah bila terjadi Kerusakan
suatu pekerjaan akibat keteledoran Penyedia Jasa konstruksi, Penyedia Jasa konstruksi harus
memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.

g. Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku/Gambar
pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.

h. Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan Pengawas yang sesuai dengan kegiatan
suatu pekerjaan.

i. Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa konstruksi.

14. Pekerjaan Pembongkaran & Perbaikan Kembali

a. Penyedia Jasa konstruksi harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada / existing di
Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada Saluran Drainase, Pipa Air Bersih, Pipa
lainnya yang masih berfungi dan kabel bawah tanah apabila ada.

b. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran untuk pekerjaan lain,
maka Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan
tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistem yang ada. Dalam kasus ini, Penyedia Jasa
konstruksi tidak dapat menclaim sebagai pekerjaan tambah.

c. Penyedia Jasa konstruksi wajib melapor kepada Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
melakukan pembongkaran / pemindahan segala sesuatu yang ada di Lapangan.

A. 2. PERSYARATAN TEKNIS

1. Pekerjaan Sarana Tapak

Pekerjaan ini meliputi :

a. Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk bekerja


Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa konstruksi. Air harus bersih, bebas dari bau,
Lumpur, Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas. Listrik untuk bekerja harus disediakan
Penyedia Jasa konstruksi.

b. Pekerjaan penyediaan Alat Pemadam Kebakaran


Penyedia Jasa konstruksi wajib menyediakan Tabung alat Pemadam Kebakaran ( Fire
Estinguisher ) lengkap dengan isinya, untuk menjaga kemungkinan bahaya kebakaran.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 5
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

c. Drainase Tapak
Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat Saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan
air yang ada. Pembuatan Saluran sementara harus sesuai petunjuk atau persetujuan Direksi /
Konsultan Pengawas.

2. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan. Pekerjaan penentuan Peil P.  0.00, pagar pengaman
dari seng yang dicat, pembuatan Direksi Keet dan barak kerja serta pekerjaan perbaikan kembali
dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja. Fasilitas tersebut tidak boleh dibongkar tanpa
seijin Direksi / Konsultan Pengawas.

Penyedia Jasa konstruksi harus mengamankan/melindungi hasil pekerjaan sebelumnya maupun


yang sedang berjalan, bahan/komponen yang dipertahankan agar tidak rusak atau cacat.

Pekerjaan Pembersihan Sebelum Pelaksanaan

 Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan mencakup pembongkaran/


pembersihan/ pemindahan ke luar dari Tapak Konstruksi terhadap semua hal yang dinyatakan
oleh Direksi / Konsultan Pengawas, tidak akan digunakan lagi maupun yang dapat
mengganggu kelancaran pelaksanaan

 Hasil pembongkaran harus dikumpulkan dan menjadi hak milik Pemberi Tugas. Serah terima
akan diatur oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

Pekerjaan pemeriksaan awal atau mutual check 0%.

 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-sama dengan
penyedia jasa konstruksi melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap item pekerjaan.

 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti


Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK

 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan
bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum
Kontrak

Pekerjaan Perbaikan Kembali

Penyedia Jasa konstruksi harus memperbaiki kembali seperti semula, tanpa mengganggu sistem
yang ada, dengan mengikuti petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas terhadap kerusakan / cacat
karena :

 Pembongkaran yang terpaksa dilakukan terhadap bagian / komponen bangunan hasil paket
sebelumnya maupun yang sedang berjalan dan existing struktur yang dipertahankan.

 Kesalahan atau kelalaian Penyedia Jasa konstruksi.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 6
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

3. Pekerjaan Direksi Keet

Direksi keet merupakan fasilitas kerja untuk Tim teknis yang ditunjuk Pengguna Jasa di lapangan
(Direksi) serta Konsultan Pengawas. Pembuatan direksi keet beserta perangkat pendukungnya
mengikuti instruksi dari Direksi / Konsultan Pengawas. Disamping itu Penyedia Jasa konstruksi
harus menyediakan keet tersendiri untuk kantor Penyedia Jasa konstruksi dan barak pekerja serta
gudang material, serta km/wc untuk pekerja. Pembuatan keet Penyedia Jasa konstruksi, barak
pekerja, gudang material, km/wc untuk pekerja harus seijin Pengguna Jasa.

Kantor direksi minimal dengan bahan dari tiang kayu kruing dan dinding papan/triplex lantai
rabat beton dan atap asbes/ seng gelombang, setelah akhir pekerjaan kantor direksi menjadi milik
proyek ( pemberi tugas ) sedangkan pembongkaran dan pembersihannya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa konstruksi.

Perlengkapan bangsal Direksi dan Konsultan Pengawas antara lain :

a. Meja kerja lengkap dengan kursi kerja.


b. Papan tulis.
c. Satu stel meja kursi duduk untuk tamu.
d. Sebuah meja ukuran besar untuk rapat lengkap dengn kursi.
e. Sebuah almari arsip memakai kunci.
f. Sebuah ruangan untuk buang air dan cuci tangan dengan persediaan air yang cukup.
g. Perlengkapan lain sesuai instruksi dari Direksi / Konsultan Pengawas.

Bangsal, gudang / Direksi keet setelah pekerjaan selesai, akan menjadi milik Proyek dimana
Pembongkaran dan pembersihan bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
konstruksi.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 7
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

BAGIAN B; PEKERJAAN STRUKTUR

B.1. PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan dan alat-alat


bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub struktur, seperti
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan
Pengawas.

c. Pembuangan sisa galian yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil yang
tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan
jalan/aspal, akar dan pohon-pohon yang terdapat dibagian galian yang akan dilaksanakan
harus dibongkar dan dibuang.

b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain yang
masih digunakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus secepatnya memberitahukan kepada
Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada intansi yang berwenang untuk mendapatkan
petunjuk-petunjuk seperlunya. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas segala
kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.

c. Pengurugan/Pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis, dan
ditumbuk sampai padat.

d. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat
akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar sedang lubang-
lubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali
dasar yang waterpas.

e. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu
pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau pompa
lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air
lumpur pada dasar galian.

f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan
atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 8
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

B.2. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan dan pemadatan kembali untuk pekerjaan
substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan

Bahan untuk urugan tersebut dengan menggunakan bahan bekas galian atau mendatangkan dari
lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Tanah harus tidak mengandung akar, kotoran seperti puing bekas bongkaran, bekas dinding
bata, beton dan bahan organis lainnya.

b. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.

c. Besarnya nilai plastycity Index (PI) tidak boleh melebihi dari 20 %

Direksi / Konsultan Pengawas akan menolak material yang tidak memenuhi persyaratan tersebut
diatas.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap-tiap lapisan
20 cm tanah lepas dan dipadatkan.

b. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya.

c. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan Pengawas maka
pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air. Pemadatan urugan dilakukan
dengan memakai alat pemadat/stamper.

d. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujan dari Direksi / Konsultan
Pengawas.

e. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dicampur dengan
cara menggaruk atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan yang kepadatannya sama.

f. Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu yang
disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 9
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

B.3. PEKERJAAN URUGAN PASIR URUG / SIRTU PADAT

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
baik.

b. Pekerjaan urugan pasir urug /sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan
lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah
seperti pondasi, sloof, dll.

2. Persyaratan Bahan

a. Sirtu / pasir urug yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras,
bebas dari lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya,.

b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan di atas
dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Lapisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis 5 cm, hingga mencapai
tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar.

b. Setiap lapisan sirtu harus diratakan, disiram air dan atau dipadatkan dengan alat pemadat.

c. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat diperoleh hasil
kepadatan yang baik.

d. Kondisi yang kering tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan yang
bersangkutan selesai dilakukan.

e. Tebal lapisan minimum 10 cm padat atau sesuai yang ditnjukkan dalam gambar. Ukuran
tebal yang dicantupengawasan dalam gambar adalah ukuran tebal padat.

f. Lapisan pekerjaan diatasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat persetujuan


tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

B.4. PEKERJAAN LANTAI KERJA

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenega kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing / struktur pada seluruh detail
yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 10
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2. Persyaratan Bahan

Semen Portland, Pasir Beton, Kerikil/split , Air kerja harus memenuhi persyaratan yang
memenuhi persyaratan pekerjaan beton,

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan dengan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas.

b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan diatas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya
dan harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

c. Untuk lantai kerja yang langsung diatas tanah, maka lapisan (tanah dan pasir urug)
dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai
persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.

d. Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil atau split
dengan perbandingan 1:3:5.

e. Permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat rata / waterpas. Kecuali pada lantai ruangan-
ruangan yang diisyaratkan pada kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai
kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.

B.5. PEKERJAAN ACUAN/ BEKISTING

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan
untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi, dengan
memperhatikan ketentuan tambahan dari arsitek dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.

2. Persyaratan Bahan
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : Beton, baja, pasangan bata yang diplester
atau kayu. Pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Jenis lain yang akan dipergunakan harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Acuan yang
terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis meranti atau setara atau menggunakan
multiplek dengan tebal minimum 9 mm.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat menahan beban-
beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan peninjauan terhadap beban angin dan
lain-lain, peraturan harus dikontrol terhadap Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah
setempat.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 11
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

b. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur Beton yang tercantum dalam gambar struktur
adalah ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk plesteran/finishing.

c. Sebelum memulai pekerjaannya, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan gambar dan
perhitungan acuan serta sample bahan yang akan dipakai, untuk disetujui secara tertulis oleh
Direksi / Konsultan Pengawas.

Pada dasarnya tiap-tiap bagian dari bekisting, harus mendapat persetujuan dari Direksi /
Konsultan Pengawas, sebelum bekisting dibuat pada bagian itu.

d. Acuan yang direncanakan sedemikian rupasehingga tidak ada perubahan bentuk dan cukup
kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap sesuai dengan jalannya pengecoran
beton.

e. Susunan acuan dengan penunjang-penunjang yang diatur sedemikian rupa sehingga


memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.

f. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat seperti potongan-
potongan kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji, tanah dan sebagainya.

g. Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran, kerataan/kelurusan,


elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi.

h. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran. Harus diadakan
tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.

i. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau
hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk )dan tidak
bergoyang.

j. Sebelumnya dengan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas baut-
baut dan tie rod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian,
sehingga bila bekisting dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harus berada dalam
permukaan beton.

k. Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari bekisting kolom atau dinding harus
ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

l. Pada prinsipnya semua penunjang bekisting harus menggunakan steger besi (scafolding).

Penggunaan dolken atau balok kayu untuk steger dapat dipertimbangkan oleh Direksi /
Konsultan Pengawas selama masih memenuhi syarat.

m. Setelah pekerjaan diatas selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta persetujuan dari
Direksi / Konsultan Pengawas dan minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran Penyedia Jasa
Konstruksi harus mengajukan permohonan tertulis untuk izin pengecoran kepada Direksi /
Konsultan Pengawas.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 12
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

4. Pembongkaran
a. Pembongakaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia, dimana bagian
konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.

b. Cetakan – cetakan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dalam waktu sebagai berikut :

 Sisi-sisi balok dan kolom yang tidak terbebani 7 hari


 Sisi-sisi balok dan kolom yang terbebani 21 hari

c. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan terlebih dahulu secara
tertulis untuk disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak bergelombang, berlubang,
atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala keropos/tidak sempurna.

e. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang dapat
menimbulkan kerusakan pada beton dan material-material lain disekitarnya, dan
pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan
akibat benturan pada saat pemindahan.

Perbaikan yang rusak akibat kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi menjadi tanggungan
Penyedia Jasa Konstruksi.

f. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos atau
cacat lainnya, yang akan mempengaruhi konstruksi tersebut, maka Penyedia Jasa Konstruksi
harus segera memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, untuk meminta
persetujuan tertulis mengenai cara perbaikan pengisian atau pembongkarannya.

Penyedia Jasa Konstruksi tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian beton yang


keropos tanpa persetujuan tertulis Direksi / Konsultan Pengawas. Semua resiko yang terjadi
sebagai akibat pekerjaan tersebutdan biaya-biaya perbaikan, pembongkaran, atau pengisian
atau penutupan bagian tersebut, manjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

g. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari lokasi proyek
dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas
sehingga tidak mengganggu lahan kerja.

Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Direksi / Konsultan Pengawas


mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat sebagai berikut :

 Konstruksi beton yang keropos yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.


 Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk/ukuran yang direncanakan atau posisi-
posisinya tidak seperti yang ditunjuk oleh gambar.
 Konstruksi beton yang tegak lurus atau rata seperti yang telah direncanakan.
 Konsruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya yang memperlemah kekuatan
konstruksi.
 Dan lain-lain cacat yang menurut pendapat Perencana/Direksi / Konsultan Pengawas
dapat mengurangi kekuatan konstruksi.

h. Alternatif Acuan/Bekisting :

Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang akan dipakai,
dengan melampirkan brosur/gambar acuan tersebut beserta perhitungannya untuk
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas. Dengan catatan bahwa
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 13
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

alternatif acuan tersebut tidak merupakan kerja tambah dan tidak menyebabkan
keterlambatan dalam pekerjaan.Sangat diharapkan agar Penyedia Jasa Konstruksi dapat
mengajukan usulan acuan yang dapat mempersingkat waktu pelaksanaan tanpa
mengurangi/membahayakan mutu beton dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku.

B.6. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton berikut
pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar, baik untuk pekerjaan Struktur
Bawah/Pondasi maupun Struktur Atas.

2. Peraturan-peraturan

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut :
 Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung ( SK SNI T-15-1991-03 ).
 Pedoman Beton 1989.
 Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.
 Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang
untuk Gedung 1983.
 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.
 Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
 Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
 Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
 Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
 Peraturan Bangunan Nasional 1978.
 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
 Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC:699.81:624.04).

3. Keahlian dan Pertukangan

Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi dan penyelesaian.

Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah, harus dibuatkan
lantai kerja dari beton tak bertulang dengan campuran 1 PC : 3 pasir : 5 split setebal minimum 5 cm
atau seperti tercantum pada gambar pelaksana.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 14
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang berpengalaman dan
mengerti benar akan pekerjaannya.

Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan gambar dan
spesifikasi struktur.

Apabila Direksi / Konsultan Pengawas memandang perlu, untuk melaksanakan pekerjaan-


pekerjaan yang sulit dan atau khusus Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta nasihat dari tenaga
ahli yang ditunjuk Direksi / Konsultan Pengawas atas beban Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Persyaratan Bahan
a. Semen
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal yang memenuhi syarat-syarat
dari :
 Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
 Mempunyai sertifikat uji (test sertificate) dari lab yang disetujui secara tertulis dari
Direksi / Konsultan Pengawas.

Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan
menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang
sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih
disegel dan tidak pecah.

Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus diterima dalam sak
(kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang
yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm
dari lantai. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m
atau maximum 10 sak. Setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan, dengan
maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.

Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah penyimpanan,
dianggap sudah rusak, sudah mulai membantu, dapat ditolak penggunaannya tanpa
melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling
lambat dalam waktu 2x24 jam atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

b. Aggregat (Aggregates)

Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi syarat-syarat
:
 Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
 Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau kotoran-
kotoran lainnya).

Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38 mm,
untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis Direksi / Konsultan Pengawas.
Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu
beton yang diisyaratkan, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air,
dalam porporsi campuran yang akan dipakai.

Direksi / Konsultan Pengawas harus meminta kepada Penyedia Jasa Konstruksi untuk
mengadakan test kwalitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat penimbunan yang
ditunjuk oleh Direksi / Konsultan Pengawas, setiap saat di laboratorium yang disetujui
Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 15
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada Direksi / Konsultan
Pengawas.

Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dan dicegah
supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan terkotori.

c. Air

Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), tulangan, minyak atau lemak
dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia serta uji terlebih dahulu oleh
Laboraturium yang disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk dipakai.

d. Besi Beton ( Steel Bar )

Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :


 Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
 Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat (retak-retak,
mengelupas, luka dan sebagainya).
 Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan bahan tersebut
dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan Peraturan Beton Indonesia.
 Mempunyai penampang yang sama rata.
 Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang digunakan
adalah :
 ≤ ø12mm : BJTP U-24 ( Tulangan Polos )
 > ø12mm : BJTD U-40 ( Tulangan Ulir )

Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas, harus
mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi beton harus disupply dari satu
sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-macam
sumber besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.

Sebelum mengadakan pemesanan Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan pengujian


mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi /
Konsultan Pengawas.

Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi / Konsultan Pengawas, berjumlah


min.3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan, yang diameternya sama dan panjangnya
± 100 cm. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang
perlu oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Direksi / Konsultan
Pengawas tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang bersangkutan tidak sah.

Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.

Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang semacam itu,
harus mendapat persertujuan tertulis Perencana Struktur.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 16
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran dan tanggal
pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai untuk besi tersebut.

Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai dengan
spesifikasin struktur harus segera dikeluarkan dengan site setelah menerima instruksi
tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas, dalam waktu 2x24 jam atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.

Untuk menjamin mutu besi beton, Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai wewenang
untuk juga meminta Penyedia Jasa Konstruksi melakukan pengujian tambahan untuk setiap
pengiriman 5 ton dengan jumlah 3 (tiga) buah contoh untuk masing-masing diameter atas
biaya Penyedia Jasa Konstruksi atau setiap saat apabila Direksi / Konsultan Pengawas
mempunyai keraguan terhadap mutu besi beton yang dikirim.

e. Kualitas Beton

a. Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah:

 Beton mutu K-300 untuk beton struktur (Pondasi / pilecap, sloof, kolom, balok,
plat lantai).

 Mutu beton K-175 digunakan untuk kolom-kolom praktis, ring balok pada
pasangan bata.
Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan Beton Indonesia.

b. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat


kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman pelaksanaan dilain
tempat dan dengan mengadakan trial-mix dilaboraturium.

c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton atau kubus
beton, menurut ketentuan – ketentuan yang disebut dalam Peraturan Beton Indonesia
mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0.52 - 0.55 maka
pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut Peraturan Beton
Indonesia tanpa menggunakan penggetar.

Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5
m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.

d. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton
yang dibuat dengan disahkan oleh Direksi / Konsultan Pengawas dan laporan tersebut
harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton karakteristiknya.

Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboraturium.

e. Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan pengujian slump
(slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan maksimum 12 cm. Cara pengujian
sebagai berikut :

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 17
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting).
Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton.
Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut ditusuk-
tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat
(seperti peluru).

Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan
ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang
dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan
diukur penurunannya.

Slump Test dilakukan dibawah pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas dan dicatat
secara tertulis.

5. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang harus dilakukan dengan peraturan-
peraturan yang disebutkan pada butir 2 pasal ini.

b. Syarat Khusus untuk Beton Ready Mix

1) Pada prinsipnya semua persyaratan-persyaratan untuk yang dibuat dilapangan berlaku


juga untuk Beton Ready Mix, baik mengenai persyaratan Material Semen, Aggregat, air
ataupun Admixture, Testing Beton, Slump dan sebagainya.
2) Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier Beton Ready
Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya, kontinuitas penyediaannya dan
mempunyai/mengambil material-material dari tempat tertentu yang tetap dan bermutu
baik.
Selain mutu beton maka harus diperhatikan betul-betul tentang kontinuitas pengadaan
agar tidak terjadi hambatan dalam waktu pelaksanaan.
3) Direksi / Konsultan Pengawas akan menolak setiap Beton Ready Mix yang sudah
mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran. Usaha-usaha
yang menghaluskan / menghancurkan Beton Ready Mix yang sudah mengeras atau
menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
Penambahan air dan material lainnya kedalam Beton Ready Mix yang sudah berbentuk
adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan merusak komposisi yang ada dan
bisa menurunkan mutu beton yang direncanakan.
Untuk mencegah terjadi pengerasan/penggumpalan beton sebelum dicorkan, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus merencanakan secermat mungkin mengenai kapan Beton
Ready Mix harus tiba di Lapangan dan berapa jumlah volume yang dibutuhkan,
termasuk didalamnya dengan memperhitungkan kemungkinan macetnya transportasi
dari/ke Lapangan.
4) Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta jaminan tertulis kepada Supplier Beton Ready
Mix jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu dan kontinuitas pengadaan dan jumlah
/ volume beton yang digunakan.
Walaupun demikian, untuk mengecek mutu beton yang dipakai maka baik Penyedia
Jasa Konstruksi maupun Supplier Beton Ready Mix masing-masing harus membuat
silinder atau kubus beton percobaan untuk di Test di Laboratorium yang
ditunjuk/disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas dan jumlah silinder
atau kubus beton dibuat sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 18
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

5) Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang diisyaratkan, walaupun disupply
oleh Perusahaan Beton Ready Mix, tetap merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari
Penyedia Jasa Konstruksi.
6) Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu terhitung sejak
dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di plant/pabrik sampai
selesainya beton ready mix tersebut dituangkan dicor, tidak dapat digunakan atau
dengan perkataan lain akan ditolak. Segala akibat biaya yang ditimbulkannya menjadi
beban dan resiko Penyedia Jasa Konstruksi.

c. Adukan Beton Yang Dibuat di tempat (Site Mixing)


Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat :
 Semen diukur menurut berat.
 Agregat diukur menurut berat.
 Pasir diukur menurut berat.
 Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete batching
plant).
 Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
 Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih dulu,
sebelum adukan beton yang baru dimulai.

d. Test Kubus Beton (Pengujian Mutu Beton)


1) Direksi / Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat kepada Penyedia Jasa
Konstruksi untuk membuat benda uji silinder atau kubus dari adukan beton yang dibuat,
dengan jumlah sesuai dengan peraturan beton bertulang yang berlaku.
2) Untuk benda uji berbentuk silinder, cetakan harus berbentuk silinder dengan ukuran
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan memenuhi syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
Untuk benda uji berbentuk kubus, cetakan harus berbentuk bujur sangkar dalam segala
arah dengan ukuran 15x15x15 cm dan memenuhi syarat dalam Peraturan Beton
Indonesia.
3) Pengambilan adukan beton, percetakan benda uji kubus dan curingnya harus dibawah
pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas.
Prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
4) Pengujian.
Pada umunya pengujian dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia, termasuk
juga pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian tekan (Crushing test).
Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok adukan yang
tidak memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai, dan Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. Jika pengujian tekanan gagal maka perbaikan-
perbaikan atau langkah-langkah yang diambil harus dilakukan dengan mengikuti
prosedure-prosedure Peraturan Beton Indonesia atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
5) Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan benda uji kubus menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi.
6) Benda uji kubus harus ditandai dengan suatu kode yang menunjukkan tanggal
pengecoran, bagian struktur yag bersangkutan dan lain-lain data yang perlu dicatat.
7) Semua benda uji kubus harus di Test diLaboraturium bahan bangunan dan tempat
pengetesan tersebut harus disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 19
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

8) Laporan asli (bukan photo copy) hasil Percobaan harus diserahkan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas segera sesudah selesai percobaan, dengan mencantupengawasan
besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standard, campuran adukan dan berat benda uji
kubus tersebut. Percobaan/test kubus beton dilakukan untuk umur-umur beton 3,7 dan
14 hari dan juga untuk umur beton 28 hari.
9) Apabila dalam pelaksanaan nanti ternyata bahwa mutu beton yang dibuat seperti yang
ditunjukkan oleh benda uji kubusnya gagal memenuhi syarat spesifikasi, maka Direksi /
Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia Jasa Konstruksi supaya mengadakan
percobaan-percobaan non destruktif atau bila perlu untuk mengadakan percobaan
loading (Loading Test) atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi. Percobaan-percobaan ini
harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
10) Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan dibangun baru
sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
Semua biaya-biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

e. Pengecoran Beton
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian struktural dari
pekerjaan beton, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan izin
pengecoran tertulis kepada Direksi / Konsultan Pengawas minimum 3 (tiga) hari
sebelum tanggal/hari pengecoran.
 Permohonan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh diajukan apabila bagian
pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya Pemborng sudah
mempersiapkan bagian pekerjaan tersebut sebaik mungkin sehingga sesuai dengan
gambar dan spesifikasi.
 Atas pertimbangan khusus Direksi / Konsultan Pengawas dan pada keadaan-
keadaan khusus misalnya untuk volume pekerjaan yang akan dicor relatif
sedikit/kecil dan sederhana maka izin pengecoran dapat dikeluarkan lebih awal dari
3 (tiga)hari tersebut.
 Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat menjadi batal apabila terjadi
salah satu keadaan sebagai berikut :
a. Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari tanggal rencana
pengecoran yang disebutkan dalam izin tersebut.
b. Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak memenuhi syarat lagi
misalnya tulangan, pembersihan bekesting atau hal-hal lain yang tidak sesuai
gambar-gambar & spesifikasi.

 Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas, maka
Penyedia Jasa Konstruksi akan diperintahkan untuk menyingkirkan /membongkar
beton yang sudah dicor tanpa persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.

2) Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan


cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya
pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.
Penggunaan alat-alat pengangkut mesin harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi / Konsultan Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat
pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus
dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 20
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

3) Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton
selesai diperiksa dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
4) Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu
harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain)
dan dibasahi dengan air semen.
5) Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan
dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari 1,5 m yang akan menyebabkan
pengendapan/pemisahan agregat.
6) Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus (continue/tanpa berhenti). Adukan
yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari
mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak
diperkenankan untuk dipakai lagi.

f. Pemadatan Beton
1) Beton yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan ukuran yang sesuai
selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak
acuan maupun posisi/rangkaian tulangan.
2) Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (honey comb), yaitu
memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.
3) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan vibrator-vibrator dalam jumlah yang cukup
untuk masing-masing ukuran yang diperlukan untuk menjamin pemadatan yang baik.
4) Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencampur dan
mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan penggunaan
sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Penyedia Jasa
Konstruksi diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Perencana
Struktur dan Direksi / Konsultan Pengawas mengenai hal tersebut.
Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan memberitahukan nama perdagangan
admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan, nama pabrik
produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya resiko/efek sampingan
dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.

g. Siar Pelaksanaan dan Urutan / Pola Pelaksanaan


1) Posisi dan pengaturan siar pelaksanaan harus sesuai dengan peraturan beton yang
berlaku dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
Umumnya posisi siar pelaksanaan terletak pada 1/3 bentang tengah dari suatu
konstruksi. Bentuk siar pelaksanaan harus vertikal dan untuk siar pelaksanaan yang
menahan gaya geser yang besar harus diberikan besi tambahan/dowel yang sesuai
untuk menahan gaya geser tersebut.
2) Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya dibersihkan dengan
seksama dan dikasarkan. Kotoran-kotoran disingkirkan dengan air dan menyikat sampai
agregat kasar tampak. Setelah permukaan siar tersebut bersih, “Calbond” harus
dilapiskan merata seluruh permukaan.
3) Untuk pengecoran dengan luasan dan atau volume besar maka untuk menghindarkan/
meminimalkan retak-retak akibat susut, pengecoran harus dilakukan dalam pentahapan
dengan pola papan catur, urutan pekerjaan harus diusulkan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi untuk mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 21
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

h. Curing Dan Perlindungan Atas Beton


1) Beton harus dilindungi sejauh mungkin terhadap matahari selama berlangsungnya
proses pengerasan, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara
mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
2) Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama 14 hari. Khusus
untuk kolom, maka curing beton dapat dilakukan dengan cara menutupi dengan karung
basah sedangkan untuk lantai selama 7 hari pertama dengan cara menutupi dengan
karung basah, mnyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton
tersebut.
3) Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan perlindungan atas
beton harus lebih diperhatikan. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas
retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.
4) Konstruksi beton secara natural harus diusahakan sekedap mungkin. Beton yang
keropos/bocor harus diperbaiki. Prosedure perbaikan beton yang keropos harus
mendapat persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas, dan Penyedia Jasa Konstruksi
tidak dikenakan biaya tambahan untuk perbaikan tersebut.

i. Pembengkokan dan Penyetelan Besi Beton


1) Pembengkokan besi harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/tepat pada posisi
pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton Indonesia.
Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan menggunakan alat-
alat (Bar Bender) sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat patah, retak-retak,
dan sebagainya. Semua pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam keadaan
dingin, dan pemotongan harus dengan “Bar Cutter”, tidak boleh dengan api.
2) Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa penjabaran gambar rencana
Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan dan pembengkokan besi beton (bending
schedule) yang diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan tertulis.
3) Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar dan harus
sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.
4) Pemasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar detail standard
penulangan.
5) Sebelum besi beton dipasang, besi beton harus bebas dari kulit besi karat, lemak, kotoran
serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
6) Pemasangan rangkaian tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, overlap, letak
sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar penulangan.
Apabila ada Keraguan tentang rangkaian tulangan maka Penyedia Jasa Konstruksi harus
memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana Struktur untuk
klarifikasi.
Untuk hal itu sebelumnya Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar
pemengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
7) Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan yang
teguh untuk menghindari pemindahan tempat. Pembesian harus ditunjang dengan beton
atau penunjang besi, spacers atau besi penggantung lainnya sedemikian rupa sehingga
rangkaian tulangan terpasang kokoh, kuat dan tidak bergerak saat dilakukan pengecoran
beton.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 22
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

8) Ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga tidak menonjol
kepermukaan beton.
9) Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai dengan
gambar.
10) Beton decking harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan
minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor.
11) Sebelum pengecoran semua penulangan harus betul-betul bersih dari semua kotoran-
kotoran.
12) Penggantian Besi
a. Penyedia Jasa Konstruksi harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah
sesuai dengan apa yang tertera pada gambar.
b. Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman Penyedia Jasa Konstruksi atau
pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu peyempurnaan
pembesian yang ada maka Penyedia Jasa Konstruksi dapat menambah ekstra besi
dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar. Usulan pengganti
tersebut harus disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Jika Penyedia Jasa Konstruksi tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter
besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
c.1. Harus ada persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
c.2. Jumlah luas besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera
dalam gambar. Khusus untuk balok induk, jumlah luas penampang besi pada
tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh dari pembesian aslinya.
c.3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau pencapaian penggetar/vibrator.
c.4. Tidak ada Pekerjaan Tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.

j. Pemasangan Alat-Alat Didalam Beton.


1) Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau
memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan ijin tertulis dari
Direksi / Konsultan Pengawas.
2) Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat-alat didalam beton, pemasangan
sparing dan sebagainya, harus sesuai gambar atau menurut petunjuk-petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.

k. Kolom Praktis dan Ring Balok untuk Dinding


1) Setiap dinding yang bertemu dengan kolom harus diberikan penjangkaran dengan jarak
antara 60 cm, panjang jangkar minimum 60 cm di bagian dimana bagian yang tertanam
dalam bata dan kolom masing-masing 30 cm dan berdiameter 10 mm.
2) Tiap pertemuan dinding, dinding dengan luas yang lebih besar dari 9 m² dan dinding
dengan tinggi lebih besar atau sama dengan 3 m harus diberi kolom-kolom praktis dan
ring-ring balok, dengan ukuran minimal 13 cm x 13 cm.
Tulangan kolom praktis/ring balok adalah 4 diameter 12 mm dengan sengkang diameter
8 mm jarak 20 cm.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 23
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

3) Untuk listplank bata dan dinding-dinding lainnya yang tingginya > 3 m harus diberi
kolom praktis setiap jarak 3m dan bagian atasnya diberikan ring balok. Ukuran dan
tulangan kolom praktis dan ring balok seperti pada butir 2.

B.7. PEKERJAAN PONDASI MINIPILE

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjan pengadaan dan pemancangan tiang pancang beton
pracetak Mini (Mini pile) beserta semua pekerjaan pendahuluan dan ikutannya sedemikian
sehingga tiang-tiang terpancang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

Lingkup pekerjaan juga mencangkup pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:


a. Mobilisasi dan demobilisasi alat-alat pancang termasuk penyiapan lahan sehingga alat
pancang bisa beroperasi dengan baik dan pembersihan lahan dari tiang-tiang yang patah dan
sebagainya.
Jumlah alat pancang minimum yang secara serempak disiapkan harus dihitung berdasarkan
jumlah tiang pancang, kapasitas pemancangan dan time schedule yang sudah ditentukan.
b. Pengukuran/stakingout titik-titik pancang
c. Pemancangan
d. Pemancangan ulang (Redriving).

2. Persyaratan Beton
a. Tiang Pancang Beton
 Tiang pancang beton harus dibuat di pabrik (prefabricated) dengan oleh Pabrik Tiang
Pancang disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
 Tiang pancang beton mini pile digunakan mutu K 500 atau sesuai ketentuan pada
gambar dengan ukuran Ø 30 cm
 Syarat-syarat bahan beton, besi beton termasuk pengetesan mutunya harus sesuai
dengan spesifikasinya “PEKERJAAN BETON BERTULANG”, kecuali jika ditentukan
lain dalam pasal ini.

b. Penyimpanan dan pengangkutan tiang beton


 Semua tiang pancang tidak boleh mengalami keretakan baik pada saat sebelum
dipancang maupun sesudah dipancang ataupun mengalami kerusakan struktur.
 Dan bila hal ini terjadi, maka tiang tersebut tidak boleh dipakai dan Penyedia Jasa
Konstruksi diharuskan menggantikan tiang tersebut dengan tiang yang baik.
 Semua tiang pancang harus diturunkan dari alat pengangkut dengan hati-hati.
 Semua tiang pancang beton pracetak harus disimpan diatas bantalan dan tidak
menempel pada tanah, juga saling dipisahkan satu sama lainnya dengan balok balok
kayu berukuran dan berkekuatan cukup.
 Bila diangkat, dipindahkan, diderek atau dimiringkan maka tiang pancang beton
pracetak tidak boleh mengalami tegangan pada beton atau penulangannya yang lebih
besar dari setengah kekuatan kubus beton pada tiang pancang itu ataupun setengah dari
kekuatan terhitung penulangannya.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 24
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Cara dan peralatan untuk mengangkatnya harus sesuai dengan petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.
 Sebelum dilakukan pemancangan tiang beton pracetak, harus diteliti hal-hal sebagai
berikut :
 Kedataran dan stabilitas mesin pancang
 Kekuatan dan keamanan tiang pancang beton pracetak
 Ukuran tiang pancang
 Panjang yang tepat dari tiang pancang
 Keutuhan bentuk
 Sumbu alat pancang harus segaris dengan sumbu tiang pancang.

3. Persyaratan Alat Pancang


Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan alat pancang lengkap dengan jumlah yang cukup
secara serempak sedemikian sehingga Time Schedule yang ditentukan bisa tercapai.

Semua peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan tiang, harus dalam kondisi
baik dan memadai untuk pekerjaan pemancangan.

Alat pancang harus menghasilkan jacking terhadap Tiang Pancang secara lurus dan vertikal, tidak
berbelok-belok/melenting sehingga tidak merusak Tiang Pancang serta menghasilkan energi
jacking yang optimal.

Bila ada persyaratan yang khusus dalam pengadaan peralatan pemancangan maka harus
dijelaskan pada waktu memasukkan penawaran. Persyaratan-persyaratan harus dibuat secara
khusus/spesifik dan tidak secara umum, karena pihak Penyedia Jasa Konstruksi dianggap sudah
tahu mengenai pelaksanaan pengadaan dan pemindahan peralatan pemancangannya.

Pemilihan Helmet untuk pekerjaan pemancangan harus sesuai dengan ukuran tiang pancang.

Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan peralatan-peralatan khusus yang dibutuhkan dalam
pemancangan tiang sesuai dengan spesifkasi.

Semua pemeriksaan dan pengujian yang diisyaratkan oleh peraturan harus benar-benar dituruti.

Kerusakan kecil pada peralatan harus diperbaiki didalam lokasi/site bilamana mungkin.

Bila terpaksa dilakukan pemindahan paralatan guna perbaikan kerusakan, maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus dapat membawa peralatan penggantinya kelokasi/site sebelum yang rusak
dibawa pergi dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

Untuk memberikan jaminan kelancaran produksi tiang pancang dan pelaksanaan pemancangan,
maka Penyedia Jasa Konstruksi harus menunjukkan surat dukungan dari perusahaan atau
produsen pembuat tiang pancang tentang kesanggupan produksi dalam jumlah yang cukup
selama masa pelaksanaan pekerjaan pemancangan. Demikian pula apabila pekerjaan di
laksanakan oleh pihak ketiga (Sub Penyedia Jasa Konstruksi ) maka Penyedia Jasa Konstruksi
harus menunjukkan surat dukungan dari SubPenyedia Jasa Konstruksi tersebut tentang
ketersediaan alat-alat pemancangan dalam kondisi yang cukup dan siap operasional guna
memenuhi target waktu pelaksanaan pemancangan tersebut.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 25
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

4. Keadaan Tanah/Soil Data

Informasi dan data yang diperoleh dari Penyelidikan Tanah (Soil-Investigation) dan informasi
tentang tipe strata tanah yang akan dijumpai dilahan dapat diminta dari pihak Direksi /
Konsultan Pengawas.

Apabila Penyedia Jasa Konstruksi ingin mendapatkan tambahan data mengenai keadaan tanah
tersebut, maka Penyedia Jasa Konstruksi boleh mengadakan penyelidikan tanah tambahan atas
biaya sendiri.

5. Izin Pelaksanaan Pemancangan & Kebisingan


Penyedia Jasa Konstruksi harus memastikan bahwa bangunan-bangunan sekeliling, pekerjaan-
pekerjaan yang sedang berjalan dan tetangga yang langsung berdekatan tidak mengalami
gangguan kebisingan dan getaran yang mungkin dapat ditimbulkan oleh pemancangan.

Penyedia Jasa Konstruksi harus menanyakan pada Direksi / Konsultan Pengawas dan atau
Pemerintah setempat umtuk mengetahui apakah metoda kerja yang diusulkannya dapat diterima.

Penyedia Jasa Konstruksi juga harus meminta penjelasan dari Pemerintah setempat dan
lingkungan sekitar, tentang :
a. Jam-jam kerja yang diizinkan.
b. Tingkat kebisingan maximumyang boleh ditimbulkan dari site.
c. Batasan waktu memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.

6. Persyaratan Pemancangan
a. Stake Out/penentuan titik-titik pancang
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab terhadap pemasangan patok untuk menetapkan
kedudukan tiang pancang yang perlu disetujui pihak Direksi / Konsultan Pengawas secara
tertulis sebelum dimulainya pemancangan.

Kedudukan/posisi dari tiap-tiap tiang pancang harus ditandai dengan patok bergaris tengah
80 mm dengan panjang 300 mm yang ditancapkan pada tanah.

Pada bagian atas patok sepanjang 150 mm harus dicat dengan warna yang mudah terlihat
(menyolok).

Stake Out harus dilakukan oleh surveyor-surveyor yang berpengalaman dengan


menggunakan alat ukur/theodolith bukan dengan cara manual.

Surveyor-surveor tersebut berikut alat ukurnya harus selalu berada dilapangan sepanjang
pelaksanaan pemancangan khususnya untuk mendata tiang-tiang yang sudah terpancang
dari segi deviasi letak.

Pada waktu pemancangan, setiap bagian tiang yang dipancang harus benar-benar dalam
keadaan vertikal, dan pada akhir pemancangan setiap bagian, posisi kepala tiang harus
diperiksa terhadap posisi rencana.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 26
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

b. Umur & Mutu Tiang Pancang


Tiang Pancang hanya boleh dipancang setelah mencapai mutu yang diisyaratkan.

Apabila mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas, maka dapat
digunakan additive yang mempercepat pencapaian mutu beton.

Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan secara tertulis additive yang akan digunakan
kepada Direksi / Konsultan Pengawas.

Additive yang digunakan tidak boleh mempunyai efek buruk terhadap tulangan, kabel,
restressed dan beton baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Walaupun digunakan mutu beton tercapai dalam waktu yang lebih singkat karena digunakan
additive, hanya Tiang Pancang yang sudah berumur min. 14 (empat belas) hari yang boleh
dipancang.

c. Urutan Pemancangan
Penyedia Jasa Konstruksi harus memasukkan usulan secara detail urutan pemancangan
untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pihak Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
dilakukan pemancangan.

Urutan tersebut harus disusun sedemikian rupa untuk menghindari terangkatnya kembali
(up lifting) tiang pancang. Bila tiang dipancangkan pada tanah yang lunak sampai kelapisan
keras pendukung telah memperoleh penumpuan ujung yang kuat (high end bearing) maka
ketinggian dari semua tiang pancang yang berdekatan harus diperiksa apakah terjadi
pengangkatan atau tidak.

Bila ada tiang pancang yang mengalami hal tersebut harus segera dilaporkan pada Direksi /
Konsultan Pengawas.

Selanjutnya, Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk melaksanakan semua
usaha untuk memancang kembali (redriving) tiang pancang yang terangkat tersebut.

d. Pemberian tanda pada tiang pancang


Semua tiang pancang beton pra cetak harus mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
1. Ukuran tiang
2. Tanggal pengecoran
3. Nomor urut / referensi
4. Tanda panjang tiang dengan interval tiap 50, 25 cm untuk masing-masing panjang tiang

e. Syarat sambungan tiang pancang


1) Apabila ditentukan dalam gambar, maka penyambungan tiap bagian tiang harus
dilakukan secermat mungkin sehingga sumbu dari bagian-bagian tiang yang
bersangkutan merupakan satu garis lurus (bukan garis patah) dan bidang-bidang
sambungan harus kontak satu sama lain.
2) Khusus untuk keperluan Supervisi yang berhubungan dengan alignment dan hal-hal
tersebut diatas, harus ditugaskan seorang sarjana Tekhnik Sipil yang berpengalaman.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 27
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

f. Pemeriksaan dan pencatatan pemancangan


Pemancangan harus dilakukan sampai tiang mencapai kedalaman yang ditentukan dalam
gambar.

Secara umum disyaratkan bahwa Penyedia Jasa Konstruksi harus memperoleh persetujuan
tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas sebelum memulai hal-hal sebagai berikut :
- Pengecoran tiang pancang beton.
- Pengangkatan tiang pancang beton.
- Pemancangan tiang pancang beton.
- Penghentian pemancangan tiang pancang beton.
- Pengujian mutu beton tiang pancang beton.
- Dan lain-lain.

g. Pemancangan Ulang (Redriving)


Setiap saat dan setelah semua pemancangan selesai dilaksanakan, semua posisi kepala tiang
harus diperiksa apakah terjadi pengangkatan tiang. Dan bila terjadi pengangkatan tiang lebih
besar atau sama dengan 3 (tiga) mm, maka tiang-tiang tersebut harus dipancang ulang
(redriving).

Semua biaya pemancangan ulang tersebut merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.

h. Penghentian Pemancangan
Apabila ternyata kedalaman yang ditentukan tidak dapat dicapai, maka Konsultan Pengawas
bersama Perencana Struktur akan mengevaluasi kejadian tersebut untuk melihat apakah hal
tersebut disebabkan oleh alat pancang yang kurang baik atau akibat kondisi tanah (misal
adanya “lapisan lensa” ) atau akibat-akibat lainnya.

Pada keadaan tersebut diatas, Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh meneruskan pekerjaan
pemancangan maupun produksi Tiang Pancang sebelum mendapat petunjuk/perintah lebih
lanjut dari Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana Struktur dan Penyedia Jasa Konstruksi
akan menanggung semua resiko-resiko yang mungkin timbul apabila melalaikannya.

Direksi / Konsultan Pengawas harus segera memerintahkan penghentian pemancangan bila


ternyata besarnya penekanan (jacking) sudah melebihi beban jacking maksimal yang
dipersyaratkan oleh pabrik pembuatnya.

Direksi / Konsultan Pengawas akan memeriksa dan meneliti keadaan tersebut antara lain
melihat/mengecek apakah alat pancang masih bekerja baik, alat ukur tekan (manometer)
masih baik atau keadaan lain yang menyebabkan jumlah pukulan berlebihan.

Penyedia Jasa Konstruksi hanya boleh meneruskan pekerjaannya setelah mendapat petunjuk
dari Konsultan Pengawas / Perencana Struktur.

Pemancangan setiap Tiang Pancang yang terdiri dari beberapa segment harus diselesaikan
secara tuntas dan kontinu mencakup seluruh segment tiang tersebut dan sama sekali tidak
boleh ditinggalkan untuk dikerjakan/disambung lagi pada esok harinya.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 28
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Penyedia Jasa Konstruksi harus mengatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi Tiang
Pancang yang belum selesai/tuntas dan tidak dilanjutkan pada esok harinya.

Apabila keadaan tersebut terjadi, maka Tiang tersebut dianggap gagal dan harus diganti
dengan Tiang Baru atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi dan tanpa merubah/mempengaruhi
Time Schedule yang sudah ditetapkan.

i. Toleransi Posisi dan Kemiringan


Toleransi posisi horizontal tiap kepala tiang pada elevasi permukaan tanah sebesar 50 mm
kesegala arah poros ke poros. Toleransi kemiringan adalah 1: 200. Penyedia Jasa Konstruksi
harus menanggung biaya semua pekerjaan tambah yang menurut Direksi / Konsultan
Pengawas perlu dilakukan karena adanya tiang yang dipancang pada posisi diluar toleransi
tersebut diatas, misalnya penambahan tulangan, pembesaran Tie Beam/ Pile Cap atau
penambahan tiang pancang.

j. Piling Record
Catatan lengkap tentang pemancangan harus diambil pada tiang pemancangan. Sesudah
selesainya satu hari pemancangan maka lembaran catatan asli tersebut harus diserahkan pada
Direksi / Konsultan Pengawas bersama duplikatnya untuk disetujui secara tertulis dan
disajikan dalam bentuk tabulasi.

Catatan tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Lembaran Ringkasan kegiatan


- Tanggal
- Jumlah tiang yang dipancangkan
- Nomor Referensi dari tiang-tiang yang dipancangkan
- Panjang total dari tiap tiang yang dipancangkan
- Alat pancang dan beban jacking.

2. Lembaran Ringkasan pemancangan


- Nomor referensi tiang pancang
- Tanggal pengecoran dan tanggal pemancangan. (terkait dengan umur beton).
- Ketinggian muka tanah dan ketinggian kerjanya (bila ternyat a berbeda)
- Beban rencana ijin tiang
- Panjang tiang
- Panjang tiang pancang dari ketinggian kerja (total penetrasi tiang)
- Perincian tentang adanya hambatan/obstruksi dan waktu yang dibutuhkan untuk
menembusnya.
- Perincian penundaan waktu dan alasannya (apabila terjadi).
- Susunan perletakan (set) Tiang Pancang : pada saat awal dan juga sesudah jacking
maupun sesudah jacking kembali karena adanya pengangkatannya.
- Beban jacking .
- Keadaan cuaca
- Catatan-catatan lain yang diperlukan

3. Gambar Autocad tentang deviasi tiang-tiang baik terhadap titik rencana maupun
kemiringan. Gambar deviasi tiang-tiang dibuat guna keperluan evaluasi Perencana
Struktur terhadap deviasi yang akan terjadi dilapangan.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 29
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

k. Loading Test
Untuk pekerjaan pemancangan ini tidak diperlukan loading test. Pencatatan final set
didasarkan atas pembacaan dial manometer ( dalam psi ), yang dikonversikan ke dalam
beban tonase ( 200 % x beban rencana ).

B.8. PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pasangan batu belah untuk pondasi bangunan, talud
serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan

Batu kali yang digunakan adalah batu gunung berwarna abu-abu hitam dan harus batu
belah/tidak bulat dan tidak porous serta mempunyai keras (tidak rapuh).

Semen, pasir dan air persyaratan lihat pekerjaan beton

Lapisan batu gunung yang digunakan :

Jenis : batu belah//batu gunung

Bahan Perekat : adukan : 1 Pc : 5 pasir beton.

3. Syarat Pelaksanaan

a. Setelah galian pondasi siap maka sebelum dipasang batu belah, tanah dasar harus diberi
lapisan pasir urug/sirtu dibawahnya setebal 10 cm dan dipadatkan.

b. Pasangan batu belah disusun dengan bersilang, semua permukaan bagian dalam harus terisi
adukan perekat dan semua nat yang tebal diisi dengan kricak.

c. Tinggi pemasangan tidak boleh lebih dari 0.5 m dalam satu hari. Sisi samping pondasi harus
diplester kasar sesuai adukan perekat pondasinya.

d. Untuk pasangan batu belah yang menggunakan lapisan batu kososng (aanstamping),
pasangan batu kosong harus ditata dengan sisi panjang tengah dan bersilang kemudian
diberi / ditabur pasir bagian atasnya hingga pasir mengisi lobang-lubang yang terdapat
disela-sela batu. Ketinggian pasangan aanstamping mengikuti gambar kerja. Setelah pasir
merata kemudian ditimbris.

e. Untuk pekerjaan talud harus dipasang pipa-pipa drain (sulingan) dari PVC ø 1” setiap jarak
100 cm, dan diberi saringan ijuk + pasir pada ujung-ujung pipa drain.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 30
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

B.9. PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi Baja seperti tercantum dalam gambar,
termasuk penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan Baja dan alat-alat bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

2. Peraturan-peraturan

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut:

- SNI – 03. 1729 - 2002 Tata cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung

- Persyaratan umum bahan bangunan Indonesia (PUBI-1982)

- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat

3. Material Baja

a. Semua material untuk Konstruksi Baja harus menggunakan Baja yang baru dan memenuhi
mutu tegangan leleh fy minimum 2400 kg/cm2.

b. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan sertifikat test dari pabrik pembuat Baja
tersebut. Apabila Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai keraguan terhadap hasil test
tersebut dan atau keraguan terhadap mutu baja yang dipakai di lapangan / di workshop,
maka Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk meminta diadakan test
tambahan/ulang dengan ketentuan jumlah test maximum 3 (tiga) buah untuk masing-masing
ukuran profil. Biaya test tersebut tetap menjadi beban Penyedia Jasa Konstruksi.

c. Semua material Baja harus baru, bebas/bersih dari karat, lobang-lobang dan kerusakan
lainnya. Semua material Baja tersebut juga harus lurus, tidak perpuntir, tidak ada tekukan-
tekukan.

d. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan di atas papan atau balok-balok kayu
untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, sehingga tidak merusak
material. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak ataupun bengkok.

e. Direksi / Konsultan Pengawas akan menolak material-material Baja yang tidak memenuhi
syarat-syarat tersebut di atas dan tidak diperkenankan untuk difabrikasi.

4. Perubahan Sistem Sambungan

a. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi berpendapat untuk lebih memudahkan pelaksanaan atau
erection atau alasan lainnya, maka Penyedia Jasa Konstruksi dimungkinkan untuk
mengajukan usulan sistem sambungan lain yang tidak sama dengan Gambar rencana.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 31
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

b. Usulan sistem sambungan tersebut harus diajukan lengkap dengan gambar dan perhitungan
sistem sambungan pengganti untuk diperiksa dan disetujui Konsultan Perencana Struktur .

c. Tidak ada perubahan biaya apapun akibat perubahan sistem sambungan yang diusulkan
Penyedia Jasa Konstruksi dan Penyedia Jasa Konstruksi tetap mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai denganTime Schedule semula.

5. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Gambar kerja (Shop Drawing)

Sebelum fabrikasi dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar-gambar kerja
yang diperlukan untuk diperiksa dan disetujui Direksi / Konsultan Pengawas. Bilamana
disetujui, Penyedia Jasa Konstruksi dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya.

b. Pemeriksaan dan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas atas gambar kerja tersebut
hanyalah menyangkut segi kekuatan struktur saja seperti :

Ukuran-ukuran/dimensi-dimensi profil, ketebalan pelat-pelat, ukuran/jumlah bout/las, tebal


pengelasan. Ketetapan ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari elemen-elemen
konstruksi Baja yang berhubungan dengan erection tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi. Dengan kata lain walaupun semua gambar kerja telah disetujui Direksi /
Konsultan Pengawas, tidaklah berarti mengurangi atau membebaskan Penyedia Jasa
Konstruksi dari tanggung jawab ketidaktepatan serta kemudahan dalam erection elemen-
elemen konstruksi Baja.

c. Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali tidak diperkenankan.

d. Pada gambar kerja harus sudah terlihat bagian-bagian tambahan yang diperlukan untuk
keperluan montase serta cara-cara montase yang direncanakan.

e. Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi Baja harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang
berpengalaman dan diawasi mandor-mandor yang ahli dalam Konstruksi Baja.

f. Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi dan pemotongan


besi harus dilakukan dengan alat pemotong atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las
atau api sama sekali tidak diperbolehkan.

g. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan Marking procedure ( tanda–tanda atau kode )
yang akan dipakai kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk disetujui.

h. Semua konstruksi Baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dan diberi kode dengan
jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang degnan mudah.

i. Kode-kode tersebut ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus.

j. Pelat-pelat sambungan dan lain-lain bagian elemen yang diperlukan untuk sambungan-
sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing elemen
dengan tetap diberi tanda-tanda.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 32
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

k. Pengelasan.

1) Sebelum pekerjaan las dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan prosedur
kerja cara-cara pengelasan yang akan dikerjakan di lapangan dan harus disetujui oleh
Direksi / Konsultan Pengawas.

2) Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada dipastikan bahwa bidang-bidang yang
akan disambung dengan sambungan las tidak boleh bergerak sampai pekerjaan las
selesai dilakukan.

3) Bagian-bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar, dan bila ada yang harus
dilas tegak, maka pengelasan harus dimulai dari bawah kemudian kearah atas.

4) Bagian ujung dari suatu las tumpul harus mendapat dipastikan bahwa sambungan
dilaksanakan dalam keadaan penuh. Untuk itu sebaiknya dipakai batang-batang
penyambungan pada bagian ujung dari sambungan tersebut agar pengelasan dapat
dilaksanakan dengan penuh.

5) Pengelasan harus dilaksanakan dengan las busur listrik dan batang las harus dari bahan
yang sama campurannya dengan bahan yang akan dilas.

6) Pengelasan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dan dengan
ketepatan tinggi. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan sertifikat keahlian dari
masing-masing tukang lasnya sesuai peraturan.

7) Pengelasan hanya dilakukan pada tempat-tempat yang dinyatakan dalam gambar kerja.
Ukuran las yang tercantum adalah ukuran efektif.

8) Apabila diperlukan pengelasan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar


rencana baik ukuran panjang maupun ketebalannya

9) Setelah pengelasan selesai, maka sisa-sisa kerak las harus dibersihkan dengan baik.

l. Baut Pengikat

1) Kecuali ditentukan lain dalam gambar Mutu baut penyambung dan angkur minimal
sama dengan baja yang digunakan.

2) Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru, diameter baut, panjang ulir harus
sesuai dengan yang diperlukan.

3) Baut harus dilengkapi dengan 2 (dua) ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.

4) Direksi / Konsultan Pengawas dapat meminta Penyedia Jasa Konstruksi melakukan Test
Baut pada Laboratorium yang disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas, sebelum
Penyedia Jasa Konstruksi memesan baut yang akan dipakai.

5) Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya.
Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh merubah atau membuat lubang baru di lapangan
tanpa seijin Direksi / Konsultan Pengawas.

6) Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10
mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak
diperkenankan.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 33
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

7) Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.

8) Setiap pengencangan baut harus diawasi secara langsung oleh Direksi / Konsultan
Pengawas, apabila dianggap perlu pengencangan baut harus menggunakan kunci
momen.

9) Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling
sedikit 3 (tiga) ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada
ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak
boleh digunakan.

10) Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.

6. Erection Schedule / Method

a. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman
dari pabrik ke lapangan guna pengecekan Direksi / Konsultan Pengawas. Direksi /
Konsultan Pengawas dapat menolak setiap pengiriman Baja dari Workshop apabila
pengiriman tersebut tidak sesuai spesifikasi maupun modul yang disepakati.

b. Penempatan elemen konstruksi Baja di lapangan harus di tempat yang kering / cukup
terlindung sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut. Direksi / Konsultan Pengawas
berhak untuk menolak elemen-elemen konstruksi Baja yang rusak karena salah penempatan
atau rusak.

c. Erection elemen-elemen konstruksi Baja hanya boleh dilaksanakan setelah Penyedia Jasa
Konstruksi mengajukan Erection Schedule / Method untuk disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.

d. Sebelum erection dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus memeriksa kembali kedudukan
angkur-angkur Baja dan memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas metode dan
urutan pelaksanaan erection.

e. Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya.

f. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah difabrikasi, tidak akan diperbolehkan
dipakai untuk erection.

g. Untuk pekerjaan erection di lapangan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan tenaga
ahli dalam bidang Konstruksi Baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas
pekerjaan erection.

7. Pengecatan

a. Persiapan Pengecatan

Semua permukaan konstruksi Baja sebelum dicat harus bebas dari :

- Karat
- Minyak/Oli
- Dan lain-lain kotoran yang akan mengganggu melekatnya cat pada permukaan Baja.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 34
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

b. Pengecatan Zincromate

i. Setelah diadakan persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, maka setelah difabrikasi,
elemen Konstruksi Baja dicat dasar dilakukan sebagai berikut:

ii. Type cat : Zincromate

Merek : sesuai gambar atau instruksi Direksi / Konsultan Pengawas

Ketebalan : 35 micron

iii. Cat Dasar I tersebut harus dilakukan di Workshop/Pabrik, minimal 1 lapis atau sampai
memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama tebalnya.

iv. Cat Dasar II dilakukan setelah erection dengan ketentuan sebagai berikut:

Type cat : Zincromate

Merek : sesuai gambar atau instruksi Direksi / Konsultan Pengawas

Ketebalan : 35 micron

Cat Dasar II baru boleh dilakukan setelah Cat Dasar I betul-betul kering dan diamplas,
minimal 1 lapis atau sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata sama tebalnya.

Apabila Cat Dasar II dilakukan sebelum Cat Dasar I mengering dengan baik sehingga
timbul bentolan-bentolan pada permukaan Cat, maka Direksi / Konsultan Pengawas
akan memerintahkan agar Cat Dasar II tersebut diamplas dan dilakukan lagi pengecatan
Cat Dasar II atas beban Penyedia Jasa Konstruksi.

v. Direksi / Konsultan Pengawas akan memerintahkan pengecatan ulang pada setiap


lapisan cat yang tidak memenuhi persyaratan tersebut atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.

c. Untuk mengecek ketebalan-ketebalan pengecatan maka Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan


menyediakan alat ukur khusus guna keperluan tersebut.

d. Khusus untuk bagian permukaan Baja yang akan dibungkus beton (kalau ada), maka bagian
permukaan tersebut tidak perlu dicat dasar maupun finish.

e. Pengecatan primer maupun finish harus dilakukan dengan cara spray, bukan dengan cara
kuas.

8. Anti Lendut

Secara umum Konstruksi Baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti lendut. Besarnya anti
lendut adalah minimum sama dengan besarnya lendutan akibat beban mati dan hidup.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 35
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

B.10. PEKERJAAN WATER STOP

1. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan water stop bertujuan untuk mencegah masuknya air (rembesan air) melalui celah
sambungan antar beton.

Waterstop ditanam pada sambungan beton yang berhubungan dengan tanah, lantai/ dinding
groundtank, pit atau sesuai gambar maupun instruksi Konsultan PENGAWAS, Team Teknis dan
atau PPK/KPA.

2. Persyaratan Bahan

a. Water Stop harus dibuat dari bahan yang elastis dan tetap bersifat elastis atau tidak getas
sewaktu ditanam dalam beton untuk jangka waktu minimum 10 (sepuluh) tahun.
b. Pemborong harus memberikan jaminan tertulis mengenai garansi keelastisan tersebut pada
Konsultan PENGAWAS, Team Teknis dan atau PPK/KPA
c. Apabila dalam masa garansi tersebut terjadi/terdapat kebocoran yang disebabkan menjadi
getasnya Water Stop atau sebab lainnya, maka semua biaya-biaya untuk memperbaiki
kebocoran tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Kontraktor harus memberikan contoh Waterstop yang akan digunakan sesuai dengan gambar
beserta brosur dan sertifikatnya untuk mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
PENGAWAS, Team Teknis dan atau PPK/KPA
e. Apabila dipandang perlu dan atau terdapat keraguan terhadap mutu bahan Water Stop
tersebut, maka Konsultan PENGAWAS, Team Teknis dan atau PPK/KPA akan meminta
Kontraktor untuk melakukan test terhadap Water Stop tersebut. Segala biaya test menjadi
beban Kontraktor.
f. Waterstop yang digunakan adalah Supercast PVC waterstop ex. Fosroc atau setara.

3. Syarat Pelaksanaan

a. Pada prinsipnya cara pelaksanaan mengikuti petunjuk yang dijelaskan dalam brosur Water
Stop yang bersangkutan.
b. Pemasangan Water Stop harus dilakukan dengan maksud untuk mencegah kemungkinan
timbulnya rembesan air antara lain pada pemberhentian pengecoran konstruksi ground tank /
Pit baik antara pelat dasar dengan dinding, penyambungan bagian dinding atau bagian-bagian
lain yang dianggap perlu dan atau ditunjukkan dalam gambar.
c. Pembesian ditempat yang akan dipasang Water Stop tidak boleh dipotong dan harus tetap
menerus.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 36
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

d. Pemasangan Water Stop harus tegak, lurus dan tetap berada ditempatnya saat dilakukan
pengecoran.
e. Penyambungan Water Stop dilakukan sesuai petunjuk dalam brosur atau sesuai gambar.
f. Pengecoran disekitar Water Stop harus dilakukan lebih hati-hati sehingga bisa menghasilkan
beton yang padat dan menjepit Water Stop dengan baik.
g. Sebelum pengecoran beton, permukaan Water Stop harus dibersihkan dari kotoran-kotoran /
oli dan sebagainya sehingga beton bisa lebih menjepit dengan baik.

B.11. PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN SETELAH


PEMBANGUNAN

1. Pembersihan Tapak Konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam Lingkup
Pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku ini dari semua barang atau
bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi bersangkutan selesai.

2. Selama pembangunan berlangsung, Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga keamanan


bahan/material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.

3. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat pengaman-pengaman, proteksi, barikade yang harus
dipasang pada tempat-tempat yang berbahaya (tepi plat, void, core lift dll) dimana orang dapat
jatuh kedalamnya, pada saat pelaksanaan pekerjaan maupun setelah selesai.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 37
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

BAGIAN C; PEKERJAAN ARSITEKTUR

C.1. PEKERJAAN SUB LANTAI (RABAT BETON)

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai yang pekerjaan yang
bermutu baik.

b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang langsung di atas
tanah (lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta sesuai detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

Semen Portland, pasir, kerikil/split dan air harus sesuai dengan persyaratan di spesifikasi beton
bertulang.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya, untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan PENGAWAS.

b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/ penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.

c. Pasangan sub lantai dilakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan sub lantai
dilaksanakan terlebih dahulu lapisan urug di bawahnya harus sudah dikerjakan dengan
sempurna (telah dipadatkan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung
maksimal.

d. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split
dengan perbandingan 1: 3 : 5.

e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang disebutkan/disyaratkan
dalam detail gambar

f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpass, kecuali pada lantai ruangan-ruangan
yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan
PENGAWAS.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 38
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

C.2. PEKERJAAN LANTAI SCREED

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.

b. Pekerjaan lantai screed dilakukan di atas plat-plat beton, meliputi bawah finishing lantai
untuk seluruh detail seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.

b. Lantai Screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton,
telah dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.

c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang memenuhi syarat-
syarat seperti yang telah ditentukan.

d. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian tanpa campuran bahan lain, yang dilapiskan ke
seluruh permukaan lantai yang diratakan dan dilicinkan, atau bahan/material lain sesuai
yang disebutkan/disyaratkan dalam gambar detail atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan
Pengawas.

e. Tebal adukan lantai screed minimal dibuat 4 cm atau sesuai dengan gambar kerja, dari
adukan 1 PC : 4 pasir. Permukaan lantai screed harus betul-betul rata, kecuali bila disyaratkan
lain, bebas cacat (retak-retak), sehingga siap dipasang karpet dan bahan finishing lainnya.

f. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan
dengan sikat kawat dan air supaya agregate muncul dan memberi ikatan yang baik dengan
screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui
Direksi / Konsultan Pengawas.

Setelah dibersihkan, alas lapisan dibasahi (semalam) dan setelah kering dilapis cairan semen
(air semen) maximum 20 menit, selanjutnya screed dicor.

g. Pengecoran harus dilakukan sekaligus. Untuk daerah yang luas pengecoran mengikuti lajur
selebar 3 m dan pengecoran sebuah lajur hanya boleh dilakukan 24 jam setelah dicor.
Permukaan ujung dari lajur screed yang terdahulu harus dibahasi dahulu dengan air semen
sebelum sebelahnya dicor.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 39
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

h. Peralatan dan Compaction

Screed harus di-compact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan pada ujung-
ujung yang sering tertinggal. Bila peralatan diperlukan ( untuk finishing yang
membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus menunggu minimum 1,5 jam
maximum 2,5 jam untuk menghindari pendebuan permukaan screed. Toleransi perbedaan
tinggi dalam satu ruang besar maximum 15 mm. Toleransi perbedaan antara jalur maximum 1
mm.

i. Screed harus dibasahi selama 7 hari.

j. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan minimum setelah 4 (empat)
minggu.

C.3. PEKERJAAN ANTI RAYAP

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi perlakuan kimia anti rayap terhadap seluruh komponen kayu bangunan,
tapak bangunan dan pondasi.

2. Persyaratan Bahan

- Bahan kimia yang dipergunakan adalah dari bahan synthetic pyrethroide yang ramah
lingkungan dengan tingkat keracunan pada mamalia rendah dan terikat pada tanah.
- Konsentrasi penggunaan ditentukan sebagai berikut :
 Perlakukan tanah : bahan aktif synthetic pyrethroide dengan konsentrasi 12.5 %
dengan kebutuhan 5 lt/m2.
 Perlakukan kayu : bahan aktif synthetic pyrethroide dengan konsentrasi 12.5 %
dengan kebutuhan 2 lt/m2.
 Bahan pelarut yang digunakan adalah air.

- Bahan dan penggunaan konsentrasi perstisida termasuk dikonsultasikan dengan Direksi /


Konsultan Pengawas
- Untuk mengetahui kandungan bahan aktif dan konsentrasi yang digunakan, apabila
diperlukan, Direksi Pengawas berhak mengambil contoh untuk dianalisis di laboratorium
yang ditunjuk Direksi / Konsultan Pengawas, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan
aspek dampak lingkungan yang ditimbulkan.

3. Persyaratan Bahan

 Perlakukan pondasi beton


Setelah parit pondasi berikut balok pondasi diurug, dari permukaan sloof sampai ke
dalaman 50 cm sejarak 75 cm dari as pondasi, pada kedua sisinya disemprotkan larutan
konsentrasi tersebut dengan kebutuhan 5 lt/m2.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 40
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Perlakuan Calon lantai


Setelah calon lantai diratakan, disemprotkan larutan konsentrasi tersebut dengan
kebutuhan 5 lt/m2.

Segera setelah selesai penyemprotan, permukaan calon lantai ditaburi pasir yang akan
digunakan sebagai dasar lantai.

 Perlakuan Komponen Kayu


Perlakuan diberikan sebelum komponen kayu terpasang / dicat maka komponen kayu
tersebut disemprotkan larutan konsentrasi tersebut dengan kebutuhan 2 lt/m2.

 Penyedia Jasa Konstruksi pekerjaan anti rayap adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa Pest Control dan telah memperoleh ijin Operasi pengendalian Rayap ( Termite
Control) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan. Penyedia Jasa Konstruksi harus
mendapatkan surat jaminan pengadaan barang sesuai dengan jumlah termitisida yang
diperlukan yang akan dipergunakan pada proyek ini dari distributor resmi yang
ditunjuk oleh produsen termitisida.

 Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan dalam
keadaan tertutup baik (sealed ) serta berlabel seperti waktu diterima dari Direksi /
Konsultan Pengawas.

 Cara pelaksanaan pekerjaan mengikuti Uraian dan Syarat Pekerjaan, petunjuk dan
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas

 Pekerjaan harus dilaksanakan oleh perusahaan Penyedia Jasa Konstruksi yang mendapat
ijin untuk melaksanakan pekerjaan ini untuk mengindahkan semua peraturan yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja.

 Semua tenaga kerja harus benar-benar ahli dan keamanan kerja diperhatikan, penyediaan
alat-alat kerja yang baik dan memenuhi persyaratan (helm, masker, sepatu dan lain-lain).

 Pelaksanaan harus menggunakan perlengkapan keselamatan kerja/pelindung diri yang


diperlukan sesuai dengan ketentuan Departemen Tenaga Kerja seperti seragam kerja
berlengan panjang, respirator, sepatu boot karet, sarung tangan, tahah bahan kimia dan
kacamata/masker.
 Semua pelaksana pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh manusia adalah kewajiban
Penyedia Jasa Konstruksi untuk menjaga keamanan tersebut dan keselamatan terhadap
diri manusia di sekitarnya.

 Penyemprotan dilakukan dengan alat power spray sebelum dan sesudah pengurugan
level.

4. Garansi dan Jaminan

- Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk menerbitkan Surat Jaminan Termite Control
yang berlaku selama 5 (lima) tahun. Bila selama itu terjadi serangan rayap, maka menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi untuk membasmi dan melakukan treatment
ulang dan memberikan perlakuan kuratif pada lokasi serangan.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 41
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

- Selama masa garansi, Penyedia Jasa Konstruksi (Applikator ) melakukan


pemeriksaan/inspeksi berkala setiap 6 bulan atau apabila dikehendaki oleh pemilik
bangunan, dilakukan pemeriksaan oleh Applicator jika ada tanda-tanda awal serangan
rayap.
- Jaminan yang dimaksud dinyatakan tidak berlaku lagi apabila :
 Dilakukan renovasi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Penyedia Jasa
Konstruksi.
 Terjadi bencana alam.
 Terjadi kebakaran
 Terjadi kejadian-kejadian lain yang di luar kekuasaan Penyedia Jasa Konstruksi
maupun pemilik bangunan.

C.4. PEKERJAAN WATER PROOFING (NON INTEGRAL)


1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan dan alat-alat
bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar memenuhi uraian syarat di bawah ini serta
memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
Bagian yang diwaterproofing adalah:

a. Toilet, Atap plat beton dan talang beton


b. Lantai ruang daerah basah lantai 2 ke atas (toilet, kamar mandi dll)
c. Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

2. Pesyaratan Bahan
a. Persyaratan Standard Mutu Bahan
Standard dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar lainnya
seperti NI.3, ASTM C230, ASTM C321, ASTM C109. Penyedia Jasa Konstruksi tidak
dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Direksi / Konsultan
Pengawas.

b. Bahan
 Untuk lapisan waterproofing coating digunakan Acrilic polymer modified cementitious
coating dengan ketebalan sesuai petunjuk manufaktur untuk ruang daerah basah.
 Untuk lapisan waterproofing membrane digunakan bituthen membrane sheet dengan
ketebalan minimal 3mm untuk plat beton dan talang beton, cara perekatan sesuai petunjuk
manufaktur.

c. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


1. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat.
2. Bahan harus di simpan dalam tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 42
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan,
baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena
tindakan Pemilik.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus


yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi.

3. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus
dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas,
dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Peil dan ukuran harus sesuai gambar.

4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Penyedia Jasa
Konstruksi harus segera melaporkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
pekerjaan dimulia. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat dalam hal ada kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.

6. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.

7. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas
sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merk pembuatan atau kecuali
ditentukan lain oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

8. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur, dan merek yang memenuhi spesifikasi akan diambil
oleh Konsultan Pengawas dan akan diinformasikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi selama
tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.

9. Bilamana diinginkan, Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai.

10. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak
pemberi garansi pemasangan yang terlebih dahukun harus mengajukan “Metode
Pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
/ Konsultan Pengawas.

11. Khusus untuk bahan water proofing yang dipasang di tempat yang berhubungan langsung
dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar pelaksanaan, harus diberi lapisan dapat berupa screed maupun
material finishing.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 43
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

12. Untuk bagian yang bertemu dengan bidang tegak (dinding, sparing dsb.) pada bidang tegak
tersebut harus diberi lapisan water proofing setinggi minimal 20 cm.

4. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Bila diperlukan wajib mengadakan test bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas, baik mengenai komposisi, konsentrasi, dan hasil yang
ditimbulkannya.

2. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara


memberi air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air (permukaan yang telah
diberi lapisan waterproof digenangi air) selama 1 x 24 jam atas biaya sendiri.. Pelaksanaan
pengujian ini harus sepengetahuan dan mendapat persetujuan Direksi / Konsultan
Pengawas.

3. Pada waktu penyerahan maka Penyedia Jasa Konstruksi harus memberika jaminan atas
semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya,
akibat kegagalan dari bahan mauoun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 5 (lima) tahun
termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

5. Syarat Pengamanan Pekerjaan


1. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang
telah dilakukan, terhadap kemungkinan peregeseran, lecet permukaan atau kerusakan
lainnya.
2. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik atau pemakai
pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus
memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi / Konsultan
Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi

C.5. PEKERJAAN UBIN KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan Ubin Keramik/Ceramic Tile untuk pekerjaan
Finishing Lantai, Dinding dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

2. Persyaratan Bahan

a. Jenis : Ubin Keramik KW 1 ex. Roman

b. Permukaan : Glazed ( untuk ruangan), unglazed (untuk area basah) dan serit
(untuk ramp)

c. Ketebalan : 6 mm

d. Motif/ warna : Ditentukan kemudian atau sesuai dengan existing


Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 44
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

e. Ukuran : sesuai gambar

f. Adukan pengisi siar dan nat memakai semen warna khusus nat. Warna ditentukan
kemudian.

g. Bahan-bahan yang dipakai, harus baru dan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan
PENGAWAS

h. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS

3. Persyaratan Pelaksanaan

a. Adukan yang dipakai 1 PC : 3 Pasir. Pasir yang dipakai mempunyai gradasi 2 mm, harus
dicuci dan disaring. Tidak dibenarkan menyiram Air Semen ke permukaannya.

b. Seluruh rongga pada permukaan ubin bagian belakang harus terisi dengan adukan sewaktu
ubin bagian belakang harus terisi dengan adukan sewaktu Ubin Keramik dipasang.

c. Pola pemasangan Ubin Keramik harus sesuai dengan Gambar Kerja / Shop Drawing atau
sesuai dengan petunjuk pabrik.

d. Toleransi kecekungan adalah 2,5 mm untuk setiap 2 M2.

e. Garis-garis tepi Ubin Keramik yang terbentuk maupun siar siar harus lurus. Lebar siar harus
sama yaitu maximum 3 mm dengan kedalaman 2 mm.

f. Persyaratan pelaksanaan aduk & pengisi aduk perekat harus sesuai dengan spesifikasi
pabrik agar didapatkan hasil yang baik. Untuk lantai yang luas harus diberi dilatasi nat
sealent sesuai spesifikasi dari pabrik keramik

g. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, ubin keramik harus dihindarkan dari injakan atau
pemberian beban.

C.6. PEKERJAAN HOMOGENIUS TILE

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan Ubin Keramik/keramik Tile untuk pekerjaan
Finishing Lantai, Dinding dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 45
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2. Persyaratan Bahan

a. Jenis : Homogenous Tile

b. Permukaan : unpolished dan polished

c. Ketebalan : 8 mm

d. Motif/warna : Ditentukan kemudian atau sesuai dengan existing

e. Ukuran : sesuai gambar

f. Adukan pengisi siar dan nat memakai semen warna khusus nat. Warna ditentukan
kemudian.

g. Bahan-bahan yang dipakai, harus baru dan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan
Pengawas

h. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/
penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Direksi / Konsultan Pengawas

i. Adukan pengisi siar dan nat menggunakan nat warna. Warna ditentukan kemudian.

3. Persyaratan Pelaksanaan

a. Adukan yang dipakai 1 PC : 3 Pasir. Pasir yang dipakai mempunyai gradasi 2 mm, harus
dicuci dan disaring. Tidak dibenarkan menyiram Air Semen ke permukaannya.

b. Seluruh rongga pada permukaan ubin bagian belakang harus terisi dengan adukan sewaktu
ubin bagian belakang harus terisi dengan adukan sewaktu Ubin Keramik dipasang.

c. Pola pemasangan Ubin Keramik harus sesuai dengan Gambar Kerja / Shop Drawing atau
sesuai dengan petunjuk pabrik.

d. Toleransi kecekungan adalah 2,5 mm untuk setiap 2 m2.

e. Garis-garis tepi Ubin Keramik yang terbentuk maupun siar siar harus lurus. Lebar siar harus
sama yaitu maximum 3 mm dengan kedalaman 2 mm.

f. Persyaratan pelaksanaan aduk & pengisi aduk perekat harus sesuai dengan spesifikasi
pabrik agar didapatkan hasil yang baik. Untuk lantai yang luas harus diberi dilatasi nat
sealent sesuai spesifikasi dari pabrik keramik

g. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, ubin keramik harus dihindarkan dari injakan atau
pemberian beban.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 46
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

C.7. PEKERJAAN BATU LEMPENG

1. Lingkup Pekerjaan

Pemesanan dan pemasangan batu alam pada daerah yang dijelaskan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a) Bahan yang dipakai adalah batu Andesit, batu Granit , batu tempel acak, batu Candi, dan
batu paras dengan pola dan dimensi sesuai yang ditentukan dalam gambar. Nat yang
digunakan berbahan semen warna abu-abu atau sesuai dengan warna batu alam.
b) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan material contoh untuk
disetujui oleh Manajer Konstruksi.
c) Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI – 8 tipe I menurut ASTM atau S – 400
menurut standard Portland Cement. Jenis semen yang dipilih dari produk semen Tiga Roda,
Gresik atau setara yang disetujui oleh Manajer Konstruksi. Penyimpanan harus di tempat
yang kering dan rapat air, terangkat dari tanah.
d) Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah
liat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan bentuk yang
sama sesuai persyaratan: NI – 3 pasal 1, dan NI – 2 bab 3.3.
e) Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik, garam asam
alkali.
f) Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Manajer Konstruksi. Contoh
bahan ditunjukkan dan diserahkan kepada Manajer Konstruksi untuk mendapat
persetujuannya sebelum dipakai.

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan

a) Bersihkan permukaan dinding dari kotoran dan minyak. Dinding sudah harus diplester atau
merupakan dinding beton. Jika permukaan dinding sudah diaci / dicat, maka permukaan
dinding harus dikerik terlebih dahulu sebanyak mungkin.
b) Adukkan pasangan cukup semen & WBM yang dibuat menjadi pasta. Tiap 1 M2 diperlukan
3 Kg semen PC & 0.75 liter WBM.
c) Tarik garis horizontal untuk membantu rapinya pemasangan.
d) Batu mudah dipotong sesuai dengan rencana bentuk dengan mesin potong keramik
e) Tiap batu dipasang satu persatu dengan adukkan perekat yang dianjurkan.
f) Setelah selesai pemasangan batu, permukaan batu dibersihkan dari debu dan serpihan
kemudian dicoating efek doof sehingga merata. Coating harus dilakukan pada batu yang
benar-benar kering dan bersih.
g) Batu dan pinggiran nat dibersihkan dari sisa-sisa pengecoran hingga bersih dengan
menggunakan sikat nilon.
h) Perawatan khusus perlu dilakukan dengan melakukan coating berkala setiap 6 bulan sekali
dan bersihkan debu-debu yang melekat dengan vacuum cleaner secara teratur. Jika batu
berlumut, bersihkan dengan sikat kawat dan air deterjen secara berkala, dan lakukan
coating ulang setelah penyikatan. Jika bernoda hitam, bersihkan dengan amplas atau
gerinda.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 47
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

C.8. PEKERJAAN DINDING BATU BATA

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS.

2. Persyaratan Bahan

Batu bata yang dipasang adalah dari batu bata besar press dengan mutu terbaik, dan yang
disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Seluruh dinding dari pasangan batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir pasang,
kecuali pasangan batu bata semen trasram

b. Untuk dinding trasram/rapat air dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang, yakni pada
dinding dari atas permukaan sloof/balok/pondasi sampai minimum 200 cm di atas
permukaan lantai setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar
mandi, WC) serta pasangan batu bata di bawah permukaan tanah.

c. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air hingga jenuh.

d. Setelah batang terpasang dengan aduk, naad/siar-siar harus dikeruk sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.

e. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
dibersihkan.

f. Pemasangan dinding batu bata dilakukan betahap, setiap tahap maximum 24 lapis per
harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding batu bata tebal ½ batu
yang luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan
kolom ukuran 13 x 13 cm. dari tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm.beugel diameter
8 jarak 20 cm, sedangkan jarak antar kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga)
meter.

g. Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.

h. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus
diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam
pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan hal lain hal ditentukan lain
oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 48
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

i. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua.

j. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm
setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapih dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.

k. Pasangan batu bata trasraam bawah permukaan tanah/lantai harus diisi dengan adukan
1PC : 3 pasir.

l. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal
dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester). Adapun toleransi
terhadap as dinding yang diijinkan maksimal 1 cm (sebelum diaci/diplester). Penuh dan
padat, tidak berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda
lain yang membuat cacat.

h. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan beton,
permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting kemudian diketrek/scratched.
Semua lubang-lubang bekas pengikat existing atau formite harus tertutup aduk plesteran.

C.9. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi

 Berapen
 Plesteran
 Plesteran kedap air
 Plesteran halus/aci halus
 Dan/atau seperti ketentuan dalam Gambar Kerja

Pekerjaan plesteran ini untuk semua permukaan pasangan batu bata baru serta permukaan beton
yang terlihat, dinyatakan tampak ataupun yang diperlukan untuk difinish.

2. Persyaratan Bahan
Persyaratan bahan Semen, Pasir dan Air lihat Pekerjaan Beton.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume


Cara Pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit

b. Berapen adalah plesteran kasar dengan campuran aduk kedap air yaitu 1 PC : 3 Pasir.
Dipakai untuk menutup permukaan dinding pasangan batu bata yang tertanam dalam
tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau lantai.

c. Plesteran adalah campuran 1 PC : 5 pasir

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 49
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Aduk plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian
dalam bangunan terkecuali yang dinyatakan kedap air seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.

d. Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC : 3 pasir


Aduk plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian
luar/tepi luar bangunan, semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan
batu bata seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

e. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian rupa
sehingga mendapat campuran yang homogen.
Plesteran ini adalah pekerjaan finishing yang dilaksanakan setelah aduk plesteran sebagai
lapisan dasar berumur 7 hari (sudah kering benar)

f. Semua jenis aduk plesteran di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu segar,
belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.

g. Permukaan semua aduk plesteran harus diratakan. Permukaann plesteran tersebut


khususnya plesteran halus harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak
berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang
membuat cacat.

h. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan beton,
permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting kemudian di ketrek/scratched.
Semua lubang-lubang bekas pengikat existing atau formite harus tertutup aduk plesteran

i. Pekerjaan plesteran halus adalah semua permukaan pasangan batu bata dan beton yang
akan difinish dengan cat.

j. Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin keramik dan
lainnya, maka permukaan plesteran harus diberi alur-alur garis horisontal untuk memberi
ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak
berlaku apabila bahan finishing tersebut cat.

k. Ketebalan plesteran aharus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom/lantai yang


dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai peil-peil yang diminta dalam Gambar
Kerja.
Tebal plesteran minimal 1 cm, maksimal 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 3 cm, maka
diharuskan menggunakan kawat ayam yang diikatkan ke permukaan pasangan batu bata
atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat daya lekat plesteran.

l. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang
tidak boleh melebihi 5 mm , untuk setiap jarak 2 M. Sponengan harus rapi dan lurus.

m. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar, tidak
secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang
dapat mencegah penguapan air secara cepat.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 50
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

n. Pembasahan tersebut adalah selama 7 hari setelah pengacian selesai, Penyedia Jasa
Konstruksi harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya dua kali sehari sampai
jenuh.

o. Jika terjadi keretakan, Penyedia Jasa Konstruksi harus membongkar dan memperbaiki
sampai hasilnya dinyatakan diterima oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS.

p. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran


berumur lebih dari 2 minggu

q. Khusus untuk dinding pasangan batu bata atau concrate block pada peturasan, sebelum
pelaksanaan pekerjaan aduk plesteran ini, terlebih dahulu harus diberi lapisan kedap air
setinggi 40 cm dari peil finish lantai bersangkutan

r. Untuk perbaikan bekas bobokan instalasi ME sebelum diplester kembali harus


menggunakan kawat ayam yang dikaitkan ke permukaan pasangan bata/beton.

C.10. PEKERJAAN DINDING KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS.

2. Persyaratan Bahan

a. Jenis : Ceramic tile warna, ex Roman

b. Finishing Permukaan : Polished dan unpolished

c. Ketebalan : Minimum 7 mm

d. Bahan Pengisi Siar : semen warna

e. Bahan perekat : adukan semen : pasir = 1 : 3

f. Warna : Ditentukan kemudian

g. Ukuran : sesuai gambar

h. Bahan-bahan yang dipakai, harus baru dan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan
PENGAWAS.

i. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 51
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat langsung diletakkan,
dengan menggunakan adukan semen pasir 1: 3 seperti contoh di atas, sehingga
mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.

b. Siar-siar keramik diisi dengan am atau yang setara, yang warnanya akan ditentukan
kemudian.

c. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-


contohnya (minimum 3 contoh bahan dari jenis produk yang berlainan) kepada Direksi /
Konsultan PENGAWAS dan Perencana untuk memperoleh persetujuan.

d. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat shop drawing
dari pola pemasangan bahan yang disetujui oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS dan
Perencana

e. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk
pabrik.

f. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam pemasangan
keramik.

g. Bidang dinding keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus diadakan, harus
dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan
dimulai.

h. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus diadakan, harus
dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi / Konsultan PENGAWAS sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.

i. Keramik yang sudah terpasang, harus dibersihkan dari segala macam noda-noda yang
melekat.

j. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jernih

k. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau hal-hal
lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

C.11. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pembuatan kusen aluminium meliputi seluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan


dalam gambar

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 52
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2. Persyaratan Bahan

a. Spesifikasi Teknis
 Bahan dari aluminium framing system, aluminium extrusi sesuai SII extrusi 0695-82,
tidak terbuat dari scrapt (bahan bekas) setara Alexindo.
 Ukuran : 4’’ tebal 1.8 mm
 Nilai deformasi : maksimal 2 mm
 Warna profil : Dark Brown

b. Seluruh bagian aluminium berwarna harus datang di tapak dilengkapi dengan pelindung
dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan dari Direksi.

c. Untuk keseragaman warna, diisyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit jendela, pintu dan
lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam setiap unit didapatkan warna
yang sama. Pemotongan profil aluminium menggunakan mesin potong, mesin punch, drill
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan
pintu mempunyai toleransi ukuran tinggi dan lebar 1 mm dan untuk diagonal 2mm.

d. Accesories
Sekrup dari galvanized seel mutu Hotdeep kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking
dan sealant. Ankur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal minimal 2
mm, dengan lapisan zinc tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergeser.

e. Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela/bovenlicht dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkali seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish
dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish atau bahan
insulation lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliiti sesuai
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

b. Pemotongan besi hendaknya dijauhkan dari material aluminium untuk menghindarkan


penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada umumnya

c. Penjelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.

d. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti menggunakan skrup, rivet dan
ankur yang cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.

e. Ankur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari galvanized steel plate setebal minimal
2 mm dan ditempatkan pada interval 60 mm.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 53
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

f. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel
sedemikian rupa sehingga hailine dari tiap sambungan harus kedap air. Celah antara kaca
dan sistem kusen ditutup dengan sealant.

g. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi kemungkinan-kemungkinan sebagai


berikut :
 Dapat menjadi kusen untuk kaca mati
 Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan dapat dipasang door closer.
 Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
 Untuk sistem partisi harus moveable, dipasang tanpa harus mematikan secara penuh
yang merusak lantai atau langit-langit.
 Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.
 Untuk fitting hardware dan reinforcing materials di mana kusen aluminimum akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya, maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.

h. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.

i. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka kusen
terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (perlubangan dinding) yang melekat pada
ambang bawah dan atas harus waterpass.

j. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic
rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door.

k. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding, diberi sealant supaya kedap
air dan suara.

l. Kusen yang berhubungan dengan daun pintu/jendela, engsel harus diberi perkuatan
khusus agar daun dapat menempel kuat pada kusen

C.12. PEKERJAAN KACA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela
c. Pekerjaan ini berkaitan dengan (Pekerjaan Kosen, Pintu dan jendela)

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 54
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2. Persyaratan Bahan
a. Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, diperoleh dari pengambangan (Float
Glass). Kedua permukaannya rata, licin dan bening.

b. Khusus
o Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass) dan stopsol produk sekualitas
ASAHIMAS. Kaca tebal minimum 5 mm dan 8 mm, atau sesuai perhitungan,
digunakan untuk pemasangan pada daerah Interior dan eksterior diseluruh pintu dan
jendela kaca Frame, kecuali hal khusus lain seperti dinyatakan dalam gambar.
o Untuk pintu kaca Frameless, menggunakan produk sekualitas ASAHIMAS, tetapi
dengan ketebalan 12 mm / 15 mm atau sesuai perhitungan, dan telah melalui proses
tempered sesuai standard (clear float tempered glass).
c. Toleransi
o Panjang-lebar; ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar kira-kira 2 mm.
o Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku
serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter panjang.
o Ketebalan; ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm.
d. Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standard perhitungan dari pabrik
bersangkutan, yang antara lain mempertimbangkan penggunaannya pada bangunan, luas /
ukuran bidang kaca (cutting size), maupun tekanan positif dan yang akan bekerja pada
bidang kaca. Perhitungan ini harus disetujui oleh pabrikan dan diketahui oleh Konsultan
PENGAWAS, Team Teknis dan PPK/KPA
e. Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik
o Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas
terdapat pada kaca).
o Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu
pandangan.
o Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau
seluruh tebal kaca).
o Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah luar
/masuk).

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 55
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

o Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benang adalah cacat garis
timbul yang tembus pandang, sedang gelombang adalah permukaan kaca yang
berobah dan mengganggu pandangan.
o Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
o Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan).
o Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca).
o Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
f. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality).
g. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Konsultan
PENGAWAS, Team Teknis dan PPK/KPA
h. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda
/ dihaluskan.
i. Bahan Sealant:
Sealant yang digunakan adalah Neutral Sealant produk Dow Corning warna putih atau
produk lain yang setara, untuk Struktural sealant menggunakan type 795 sedangkan untuk
Weatherseal sealant menggunakan type 791. Lebar permukaan sealant yang melekat dengan
mullion /transom ditentukan berdasarkan kalkulasi struktur (Structural Calculation),
sehingga dapat diperoleh Structural Bite (minimum 6 mm), serta kalkulasi pergerakan
sambungan (Joint Movement Calculation) sehingga diperoleh Minimum Joint Width.

Sealant yang digunakan memenuhi ketentuan peraturan standard test yang berlaku antara
lain :
- ASTM-C-920-86;
- ASTM-C-679
- JIS A - 5758 ;
- BS – 5889 dan memberikan jaminan garansi pabrik selama 10 (sepuluh) tahun.
j. Sistem spider Menggunakan sistem spider dari Sistema Iris Produk FEV-Itali, dengan Struktur
suspended rib-glass. tipe yang dipakai akan ditentukan kemudian.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan /disyaratkan oleh
pabrik bersangkutan.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
c. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS, Team
Teknis dan PPK/KPA

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 56
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda
agar mudah diketahui.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan alat-alat pemotong
kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting size).
f. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan
pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
g. Pemasangan sealant:
1) Persiapan material
- Gun sealant :
 Turbo gun (untuk kemasan sausage / ff)
 Manual gun (untuk kemasan catridge)
- Kape (dari plat atau plastic)
- Pisau cutter
- Kain majun warna
2) Material :
- Sealant
- Masking tape
- Back Up Rod material
- Primer
3) Cara Aplikasi :
- Bersihkan areal yang akan dipasangi sealant (bersih dari : debu, minyak, air /daerah
yang lembab)
- Pasang back up rod di celah dengan kedalaman yang sudah ditentukan seperti yang
tercantum pada shop drawing bahan backing material adalah :
Open-cell polyurethane, close-cell polyethyine atau non gassing polyolefin adalah
material-material yang direkomendasi untuk backer rod material.

- Pasang masking tape pada 2 (dua) tepi celah yang akan di sealant, pemasangan
masking tape mundur 1 (satu) mm dari material yang akan di sealant.
- Sealant di pasang pada gun yang tersedia dengan terlebih dahulu memotong ujung
catridge / sausage kemudian dipasangi nozzle.
- Bersihkan kembali material dengan primer untuk lebih menjamin daya rekat sealant
terhadap material
- Potong ujung nozzle dengan kemiringan & ukuran yang diinginkan dan sesuai
keperluan

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 57
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

- Sealant di aplikasi dengan cara memompa gun dengan nozzle di arahkan ke celah
material yang akan di sealant, kemudian sealant kita tooling dengan kape (alat tooling
yang disediakan)
- Buka masking tape, sealant didiapengawasan
- Waste / sisa sealant dibersihkan setelah sealant mengeras dengan menggunakan alat
dari plastik

C.13. PEKERJAAN PINTU KACA FRAMELESS

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pembuatan daun pintu meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang diperlukan
untuk semua pekerjaan pembuatan termasuk persyaratan yang sesuai terhadap masing masing
material.

2. Persyaratan Bahan

a. Spesifikasi rangka daun pintu :


Jenis : klem Patch fitting berukuran sekitar 4×17 cm, terbuat dari besi cor yang
luarnya dilapis dengan stainless steel.

b. Untuk bahan pelengkap lainnya :


Floorhinges, handel logam stainless steel, sekrup dari stainless steel, dll.

c. Kaca
Sesuai dengan persyaratan bahan kaca dalam bab Pekerjaan Kaca.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Semua rangka pintu dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Bahan yang akan diproses
pabrikasi harus di-seleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran, ketebalan,
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. Untuk keseragaman warna
disyaratkan sebelum proses pabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin.
Kemudian pada waktu pabrikasi unit-unit pintu, jendela, profil harus diseleksi lagi
warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
b. Pemotongan patch fitting hendaknya dikerjakan pada tempat yang aman/terlindung dari
benda-beda yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan, terutama dari material
besi. Hasil pemotongan dengan mesin potong, mesin punch, drill setelah dirangkaikan
untuk pintu, jendela mempunyai toleransi ukuran untuk tinggi dan lebar adalah 1 mm, dan
untuk diagonal adalah 2 mm.
c. Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh menimbulkan getaran.
Apabila masih terjadi getaran, maka “Profil Rubber Seal” pemegang kaca harus diganti atas
biaya Kontraktor.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 58
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

C.14. PEKERJAAN DAUN PINTU DOUBLE TEAKWOOD

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan daun pintu kayu dobel Teakwood meliputi seluruh detail sesuai yang dinyatakan/
ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Rangka daun pintu dari bahan kayu kamfer yang telah dikeringkan.

b. Teakwood 4 mm untuk door panel. Dilapisi lembaran aluminium di satu sisi untuk pintu
daerah basah (Kamar mandi dll).

c. Memakai B3 glue, water resistant.

d. Ukuran rangka minimal 2.5. x 12 cm atau sesuai yang disyaratkan dalam gambar detail.
Kayu harus tua, lurus, kering, permukaan rata (tanpa mata kayu) bebas cacat/retak.
Kelembaban maksimum 12%. Kayu harus memenuhi persyaratan dalam NI-5, PUBI 1982
pasal 37 dan SII 0458-81.

e. Bahan Teakwood dari tipe water boiling proof produk dalam negeri yang bermutu baik
yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas, tebal minimal 4 mm dan memenuhi
persyaratan dalam PUBI 1982 38 dan SII-81

f. Setiap penempelan/pelekatan Teakwood pada daun pintu digunakan lem kayu yang
bermutu baik yang disetujui Direksi/Konsultan Pengawas sesuai contoh yang diajukan
dengan press pabrik.

g. Segala peralatan pelengkap (sekrup, angkur) harus digalvanis, atau sesuai yang disyaratkan
dari pabrik yang bersangkutan.

h. Teakwood lapis aluminium harus merupakan suatu lapisan yang utuh dan kuat tanpa
sambungan dengan sistem press pabrik.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum pelaksanaan Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan contoh-contoh baha/


material yang digunakan kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola layout / penempelan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-
detail sesuai gambar.
c. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 59
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

d. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat lain serta
penempelan Teakwood terhadap salah satu sisi rangka yang diperlukan agar tetap terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh terjadi noda-noda
atau cacat bekas penyetelan.
e. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Direksi /
Konsultan Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat pada permukaan daun pintu yang
tampak.
f. Untuk daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir, dan
semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
g. Finishing Daun Pintu menggunakan cat acid curing (melamic).

C.15. PEKERJAAN DAUN KACA PINTU DAN JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna

b. Pekerjaan dan pembuatan pintu jendela kaca dipasang diseluruh detail yang dinyatakan/
ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Kaca.
 Tebal : 5 mm dan 10mm untuk jendela, 12 mm untuk pintu frame less dan
jembatan kaca
 Jenis : Kaca bening.

b. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak, tidak
bergelombang dan harus memenuhi standar bahan yang berlaku di Indonesia.

c. Ukuran rangka jendela sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar kerja, persyaratan


persyaratan atau sesuai petunjuk direksi. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan keahlian
dan ketelitian.

b. Syarat dan Mutu.

- Dimensi.
- Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh melebihi dari 0. 3 mm.
- Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi 2 mm.
- Kesikuan.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 60
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

c. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan
yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1.5 mm/m,
kecuali disyaratkan lain oleh direksi.

d. Ukuran, tebal warna dan jenis bahan yang dipasang sesuai dengan gambar kerja, buku
spesifikasi ini atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan PENGAWAS.

e. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca khusus, sesuai standar
pabrik. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat pemotongan harus digurinda dan
dihaluskan sampai berbentuk tembereng.

f. Pekerjaan Pemasangan Kaca.


Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang sudah terpasang sesuai dengan
gambar kerja dan persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang tersebut.

Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegang harus diberi sealant
atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka seperti yang disyaratkan dalam
gambar kerja.

Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0.5 cm batas garis
sambungan dengan kaca.

g. Kualitas Pekerjaan

 Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan lis maupun skrup.

 Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari rangka
pemegang dan list yang ada.

 Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, retak dan tergores.

 Apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut harus dibongkar dan
diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.

 Penyedia Jasa Konstruksi wajib memelihara dan melindungi hasil pekerjaan dari
kerusakan dan benturan, untuk itu pekerjaan kaca harus diberi tanda agar mudah
terlihat/diketahui. Semua kerusakan yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memperbaiki sampai pekerjaan selesai.

C.16. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan

a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 61
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-alat yang
dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang disebutkan/
ditentukan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

 Semua hardware dalam pekerjaan ini, yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan
warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS.
 Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
 Hardware untuk asesoris pintu jendela terbuat dari material stainless steel ex Kenari Jaya,
Onassis.
 Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari pelat aluminium
yang tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan dengan anak kunci dengan cincin
nikel. Untuk anak-anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak kunci dilengkapi
kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal. Lemari ini harus
menggunakan engsel serta dilengkapi denah.
 Setiap kunci lengkap dengan 2 (dua) buah anak kunci
 Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel
pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali
 Perlengkapan / asesoris pintu dan jendela yang digunakan :
 Perlengkapan pintu 2 daun :

- Engsel pintu (1 daun pintu 3 engsel)

- Rumah kunci lengkap dengan silinder dan anak kunci

- Handle tipe besar

- Flush bolt

 Perlengkapan daun pintu 1 pintu :

- Engsel (1 daun pintu 3 engsel)

- Rumah kunci lengkap dengan silinder dan anak kunci

- Handle pintu kecil

 Jendela dan bouven light :

- Engsel putar jendela (1 daun 2 engsel)

- Handle

- Hak / kait angin

- Grendel

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 62
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Untuk ruang-ruang tertentu yang diakses oleh Difable, engsel harus menggunakan tipe
kupu (pintu bukaan 2 arah).
 Setiap kunci lengkap dengan 2 (dua) buah anak kunci.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih
dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.

b. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah di
pasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

c. Penarik pintu (handle) dipasang maksimal 110 cm (as) dari permukaan lantai setempat.

d. Engsel terbuat dari bahan yang tahan karat dan cukup kuat (Stainlees steel).

C.17. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUMBOARD

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi:

a. Pemasangan ceiling gypsum board.


b. Pekerjaan lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.

2. Persyaratan Bahan

Data performance material gypsum board.

a. Type : Gypsum board.


b. Tebal : 9 mm.
c. Produk : Gyproc, Elephand, Knauf Setara.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pada pekerjaan plafond maupun partisi perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang
dalam pelaksanaannya sangat berkaitan erat.

b. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain yang terletak di atas plafond
harus sudah terpasang dengan sempurna, a.l : elektrikal, AC, dan perlengkapan instalasi
lain yang diperlukan.

c. Apabila pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam Gambar Rencana Plafond, maka
harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang lain.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 63
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

d. Rangka penggantung plafond harus sesuai dengan pola Gambar Kerja dan wajib
diperhatikan terhadap peil rencana. Rangka yang datar harus rata air.

e. Rangka plafon menggunakan rangka hollow 40x40 dengan grid dan penggantung sesuai
gambar kerja.

f. Finishing Gypsum adalah cat. Sebelum dilaksanakan pengecatan sambungan–sambungan


maupun gypsum yang belum rapi harus dirapikan dengan di ‘compond’ sehingga
permukaan gypsum benar-benar rata.

g. Untuk list profil Gypsum, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan contoh profil untuk
mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.

C.18. PEKERJAAN PLAFOND KALSIUM SILIKA

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pemasangan plafond kalsium silika seperti yang
yang ditunjukkan dalam gambar kerja.

2. Persyaratan Bahan

Spesifikasi Bahan :

- Jenis : Calsium silica board

- Tebal : 4 mm

- Ukuran : mengikuti gambar

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pada pekerjaan plafond perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat berkaitan erat.

b. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain yang terletak di atas plafond
harus sudah terpasang dengan sempurna, a.l : elektrikal, AC, dan perlengkapan instalasi
lain yang diperlukan

c. Apabila pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam Gambar Rencana Plafond, maka
harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi yang lain.

d. Rangka penggantung plafond harus sesuai dengan pola Gambar Kerja dan wajib
diperhatikan terhadap peil rencana. Rangka yang datar harus rata air.

e. Rangka penggantung plafon menggunakan rangka hollow 40x40, lengkap dengan


penggantung sesuai gambar kerja.

f. Finishing plafond adalah cat.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 64
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

g. Bagian tepi / pertemuan plafon dan dinding diberi list yang terbuat dari kayu kamfer.

C.19. PEKERJAAN CAT EMULSI

1. Lingkup Pekerjaan

Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Syarat-syarat Bahan

a. Bahan cat yang digunakan adalah ex. Catylac, Dulux, Kemtone:

Cat dinding luar/exterior : Type cat weather coat (Weathershield).

Primer : 1 lapis Alkali Resisting Primer,

Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam.

Cat-catan akhir untuk exterior : 2 lapis cat weather shield setebal 2x 30 micron, semua
lapis sehingga dicapai permukaan yang merata dan
sama tebal.

Cat dinding dalam/interior : Type cat Catylac

Cat akhir untuk interior : 2 lapis setebal 2x30 micron, semua lapis sehingga
dicapai permukaan yang merata dan sama tebal. Warna akan ditentukan kemudian.

b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pada pasal 54 dan NI-4.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan
pecah-pecah).

b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan.

c. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecata.

d. Seluruh bidang pengecatan untuk dinding dalam diplamur dahulu sebelum dilapis dengan
cat dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.

e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan PENGAWAS


serta instalansi didalamnya telah selesai dengan sempurna.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 65
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

f. Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan /
mengiripengawasan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi /
Konsultan PENGAWAS, selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan
digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi selam tidak lebih
7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.

g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.

h. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan/peerimaan
bahan yang dikirim oleh Penyedia Jasa Konstruksi ke tempat pekerjaan.

i. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan PENGAWAS sebelum pekerjaan
dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan
oleh pabrik yang bersangkutan.

j. Pekerjaan pengecatan harus mengikuti standar dari produsen cat.

k. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-
pekerjaan lain.

l. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan
dan perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.

m. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa
adanya tambahan biaya.

n. Penyedia Jasa Konstruksi harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/


berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat
tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

o. Untuk permukaan lama yang pernah dicat terlebih dahulu dilakukan hal-hal sebagai
berikut:

 Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil digosok
dengan kertas amplas atau sikat. Bila perlu dicuci dengan larutan detergent, kemudian
dibilas dengan air bersih

 Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi berlumut atau berjamur,
maka cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Lalu bilas dengan air bersih

 Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran dengan lap
yang dibasahi air sampai ke lapisan cat yang tidak mengapur

 Bila lapisan cat yang lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai ke
dasar tembok

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 66
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Bila lapisan cat lama berasal dari cat kualitas rendah yang mudah larut dengan air,
sebaiknya dinding dikerok seluruhnya sampai ke dasar tembok.

 Baru kemudian dilakukan tahapan pengecatan seperti dinding baru.

C.20. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU ACID CURING (MELAMIC)

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pengecatan ini dilakukan meliputi pengecatan permukaan kayu yang nampak serta
pada seluruh detail yang disebut/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam.

b. Bahan didatangkan langsung dari pabrik. Tiba di tapak konstruksi harus masih tersegel baik
dalam kemasannya dan tidak cacat. Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuktikan keaslian
cat dari produk tersebut diatas mengenai kemurnian cat yang akan digunakan. Pembuktian
berupa segel kaleng, test laboratorium dan hasil akhir pengecatan. Biaya untuk pembuktian
ini dibebankan kepada Penyedia Jasa Konstruksi. Hasil test kemurnian harus mendapat
rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada direksi/perencana untuk
persetujuan pelaksanaan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan
pecah-pecah).

b. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus dengan bahan amplas besi dan
setelah memenuhi persyaratannya barulah siap untuk dimulai pekerjaan pengecatan dengan
persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.

c. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan.

d. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan serta dalam keadaan kering.

e. Lapisan Pertama

 Bahan Wood Filler


 Kayu / Teakwood / Triplek diberikan bahan wood filler secara merata dan menutupi
pori-pori dihaluskan/diratakan dengan ampelas halus.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 67
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

f. Lapisan Kedua

 Bahan pewarna/woodstain
 Pelaksanaan pekerjaan dengan spray gun
 Setelah kondisi 75% - 90% kering, permukaan dibersihkan dengan kain lap hingga
bersih. Untuk mendapat warna yang lebih tua, pekerjaan woodstain harus berulang kali
atau minimum 3 kali. Warna ditentukan kemudian, tunggu hingga lapisan kering betul
sebelum pelapisan selanjutnya.

g. Lapisan Ketiga.

 Cat dasar dari jenis Sanding Sealer


 Tujuannya untuk lebih menutupi pori-pori atau celah kayu sehingga terbentuk dasar
yang halus. Pelaksanaan pekerjaan dengan spray gun, disemprotkan tipis dahulu agar
warna woodstain tidak larut dan urat kayu tidak tertutup (open pore)
 Pengencer adalah thinner dengan perbandingan 1 : 1. Tunggu hingga lapisan kering
betul sebelum pekerjaan selanjutnya.

h. Lapisan Keempat, Kelima dan Keenam.

Cat akhir/top coat finish jenis melamic clear. Pelaksanaan pekerjaan dengan spray gun,
pengencer adalah thinner super. Bila musim hujan dengan kelembaban sangat tinggi harus
ditambahkan 5% retarder RD 02 pada thinner. Tenggang waktu antara pelapisan minimum
12 jam. Warna ditentukan kemudian.

i. Hasil akhir finishing melamic harus rata, permukaannya halus dan intensitas warna untuk
setiap bagian interior - furniture harus sama (disesuaikan colour scheme material).

C.21. PEKERJAAN STAINLESS STEEL

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pemasangan stainless steel untuk railing ramp, pegangan rambat maupun
ornamen lain sesuai yang tercantum di dalam gambar kerja.

2. Persyaratan Bahan

a. Untuk pekerjaan pipa stainless steel terbuat dari jenis cold rolled.

b. Bentuk dan ukuran mengikuti gambar kerja.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Pemasangan harus rapi, dengan memperhatikan detail-detail yang tercantum di dalam


gambar kerja.

b. Pembengkokan batang stainless steel harus dilakukan dengan utuh / tanpa ada pengelasan.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 68
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

c. Bila terjadi penyambungan dengan las maka hasil pengelasan harus diamplas sampai rata
dengan permukaan stainless steel, kemudian ditutup dengan verchroom.

d. Pemotongan stainless steel harus dilakukan dengan mesin potong pembakaryang standar.
Pembakaran dibengkel atau di lapangan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengawas

e. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik sesuai maksudnya.

f. Tambatan dan angkur dimana perlu dan harus digunakan pada tempat-tempat yang
dianggap perlu walaupun tidak tercantum didalam gambar kerja.

g. Bahan pelengkap lainnya seperti mur, sekrup, baut, paku yang akan di gunakan harus terbuat
dari stainless steel.

h. Apabila diperlukan rangka tambahan maka rangka yang dapat dilihat dengan mata harus
menggunakan bahan stainless steel dan rangka yang terbuat dari bahan besi / baja biasa
harus dilapis dengan verchroom.

i. Untuk pegangan rambat tinggi pemasangan yang dipersyaratkan adalah 70-80cm atau sesuai
dengan gambar kerja.

C.22. PEKERJAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN SANITAIR

1. Lingkup Pekerjaan

a. Termasuk dalam pekerjaan Peralatan dan Perlengkapan Sanitair ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini termasuk alat-alat bantunya.

b. Pekerjaan peralatan dan perlengkapan sanitair ini sesuai dengan yang


dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar-gambar, uraian dan syarat-syarat dalam RKS.

2. Persyaratan Bahan
a. Material sanitair yang digunakan ex Toto.

b. Material sanitair yang digunakan adalah.

 Shower spray tipe flexible (dengan slang)


 Floor Drain stainless steel

c. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapatkan dipasaran, kecuali
bila ditentukan lain.

d. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik.

e. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku ini.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 69
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi / Konsultan
PENGAWAS beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan
yang tidak disetujui harus diganti tapa biaya tambahan.

b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti harus disetujui


Direksi / Konsultan PENGAWAS berdasarkan contoh yang diajukan Penyedia Jasa
Konstruksi.

c. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus meneliti gambar-gambar


yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara
pemasangan dan detail sesuai dengan gambar.

d. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar-gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus segera melaporkannya kepada Direksi /
Konsultan PENGAWAS.

e. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan


hasil pekerjaan.

g. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memperbaiki/mengulangi/ mengganti bila kerusakan yang


terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi,
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik/Pemberi Tugas.

h. Ketinggian untuk saniter terpasang dari lantai maksimal adalah :

 Mono block; 45 cm (bibir monoblock)


 Shop Holder; 70-120cm
 Paper holder; 70-120cm
 Wastafel; 85cm ambang atas dan 63cm ambang bawah
 Shower spray ; 120cm
 Kran air stainless steel; 85cm

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 70
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

BAGIAN D; PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

D.1. PEKERJAAN SISTEM KELISTRIKAN

1. Lingkup Pekerjaan

Konsep Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan
berikut penyerahan sistem elektrikal dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Pekerjaan ini mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :

 Panel-panel pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja

 Jaringan kabel feeder dari sumber daya yang ada ke panel-panel seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja

2. Standar / Rujukan

a) Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL – 2000)

b) Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP – 1983)

c) International Electrotechnical Commision (IEC)

d) Verband Deutscher Electrotechniker (VDE)

e) Japanese Industrial Standar (JIS)

f) Standar Nasional Indonesia (SNI)

g) British Standars (BS)

h) Spesifikasi Teknis 02315 – Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.

3. Persyaratan Bahan

a. Panel
1) Panel harus dari tipe pemasangan sesuai petunjuk Gambar Kerja, terdiri dari unit
tertutup yang dilengkapi dengan pintu depan dan bagian belakang panel yang dapat
dibuka.

2) Kecuali ditentukan lain, badan dan pintu panel harus dibuat dari baja pelat tebal
minimal 2mm, bak untuk panel daya maupun panel penerangan dan lainnya dengan
dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Panel harus dibuat pada rangka yang kuat dengan pengaku dan penumpu yang
dibutuhkan.

3) Setiap panel harus menggunakan cat bakar dalam warna sesuai Skema Warna yang
akan diterbitkan terpisah.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 80
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

4) Pintu panel dipasang ke badan panel menggunakan engsel sebanyak 2 buah, dan pintu
panel harus dilengkapi dengan kunci tipe lock handle, yang semuanya harus berasal dari
kualitas terbaik.

5) Sekeliling bidang bukaan/pintu panel harus dilengkapi dengan gasket untuk mencegah
masuknya debu dan air.

6) Tipe dan besaran komponen panel yang akan dipasang harus sesuai dengan ketentuan
dalam Gambar Kerja atau disesuaikan dengan tipe peralatan yang digunakan.

7) Komponen-komponen pengaman yang dipakai harus dari tipe mini circuit breaker,
moulded case circuit breaker dan air circuit breaker, kecuali bila ditentukan lain dalam
Gambar Kerja.

8) Setiap pintu panel harus dilengkapi dengan lampu indicator pentunjuk fasa serta
lampu pijar yang ditempatkan di dalam panel yang semuanya harus berasal dari
kualitas terbaik. Kabel untuk lampu-lampu tersebut harus dari jenis yang tahan
terhadap hubung singkat

b. Kabel

1) Kabel tegangan menengah dengan tegangan kerja 20kV, harus terdiri dari
penghantar/konduktor tembaga, pelindung penghantar, isolasi XLPE, pelindung
isolasi, pita tembaga, pita polyester dan selubung PVC, yang memenuhi ketentuan IEC
502 dan SPLN 43 – 5, dan dari tipe N2XSY, buatan Kabelindo, Supreme, Tranka,
Kabelmetal, ( 4 besar ) dengan ukuran yang sesuai ketentuan Gambar Kerja.

2) Kabel-kabel feeder untuk penanaman langsung pada 600V/1kV atau lebih rendah,
harus dari Jenis NYFGbY/NYY (SNI 04-2700-1992), dengan ukuran yang sesuai
ketentuan Gambar Kerja.

3) Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, kabel daya dan penerangan yang
dipasang di dalam conduit untuk tegangan kerja 600V/1kV atau lebih rendah, harus
dari tipe NYY (SNI 04-2701-1992) atau NYM (SNI 04-2699-1992).

4) Kecuali ditentukan lain, standar warna kabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

 Netral : Biru
 Ground : Hijau – Kuning
 Fasa : Merah, Hitam, Kuning

5) Alat penyambung kabel/mof harus dari merek atau 3M yang dikenal atau dari jenis
yang sesuai dengan tipe kabel yang akan disambung.

c. Konduit

1) Konduit untuk kabel-kabel yang menuju stop kontak, sklar, titik lampu dan peralatan
harus terbuat dari pipa high impact uPVC tipe high impact yang memenuhi standar BS
6099, dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 81
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2) Kabel yang ditanam dalam tanah, dibawah atau melintang jalan dan perkerasan harus
ditempatkan dalam konduit yang terbuat dari pipa baja lapis galvanis kelas medium
standar SNI 07-0039-1987 atau pipa PVC kelas 8kg/cm2 yang memenuhi standar SNI
06-0084-1987, dengan diameter sesuai Gambar Kerja.

3) Konduit fleksibel harus terbuat dari pipa lentur uPVC yang memenuhi standar BS 4607,
digunakan pada tempat-tempat tertentu sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Konduit
fleksibel ini harus tahan cuaca, panas, tidak mudah pecah, serta kedap air dan debu.

d. Rak Kabel

Rak kabel harus terbuat dari baja lembaran berlubang lapis seng/galvanis, dengan tipe,
bentuk dan dimensi sesuai Gambar Kerja.

e. Soket dan Saklar

1) Stop kontak, baik tipe tunggal maupun ganda, dengan kontak pembumian disisi-
sisinya, harus dari tipe pemasangan terbenam (lengkap dengan kotak) dan harus
memenuhi standar CEE7.
Kapasitas minimal stop kontak adalah 250V 10A, tipe tunggal dan ganda.
Stop kontak yang dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

2) Saklar, baik tipe tunggal, rangkap maupun hotel, harus dari tipe pemasangan terbenam
(lengkap dengan kotak), dengan kapasitas minimal 10A dan harus memenuhi standar
BS3676.
Saklar dipasang 150 cm di atas permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam
Gambar Kerja.

3) Stop kontak dan tusuk kontak untuk peralatan harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat peralatan.Stop kontak dipasang antara 30 – 90 cm diatas permukaan
lantai,kecuali ditentukan lain dalam gambar.

4) Kecuali ditentukan lain, semua stop kontak, saklar dan saklar grid harus berwarna
putih / Ivori.

4. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Umum
1) Prinsip Suplay Listrik
Suplay daya untuk penerangan dan lainnya akan ditentukan kemudian dan harus
terdiri dari 4 (empat) kawat, 3 fasa, 380/220/50 Hz.

2) Prinsip Distribusi
 Distribusi secara radial dari panel distribusi utama ke panel-panel.

 Distribusi daya untuk penerangan, dipisahkan dari distribusi daya untuk peralatan
lainnya.

3) Prinsip Proteksi

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 82
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Sistem listrik harus dilengkapi dengan proteksi terhadap hubung singkat di panel
penerangan, proteksi terhadap beban berlebih dan hubung singkat untuk panel
distribusi utama dan panel daya, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.

 Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel PE seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

 Termasuk dalam hal ini adalah, tetapi tidak terbatas pada kolom bangunan,
konduit, peralatan elektrikal, rangka motor dan lainnya.

 Sistem pembumian sesuai Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP –


1983).

b. Panel dan Komponen


1) Sebelum fabrikasi dan pengadaan panel, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail
Pelaksanaan kepada Pengawas Lapangan / Manajemen Konstruksi untuk disetujui.

2) Panel-panel harus difabrikasi dan dipasang sesuai notasi dalam Gambar Kerja.

3) Semua komponen panel harus dipasang sesuai notasi dalam Gambar Kerja atau sesuai
instruksi Pengawasan Lapangan.

4) Seluruh panel kontrol panel daya, pemutus daya (CB), saklar pengaman dan peralatan
elektrikal lainnya, harus dibuatkan papan nama untuk identifikasi dan petunjuk
penggunaan alat tersebut.

5) Papan nama (direktori) harus dibuat dari pelat logam dengan huruf timbul.
Keseluruhan papan nama harus berukuran 1,5” (3,81cm) tinggi dengan lebar
seperlunya. Tinggi huruf 1,0” (2,54cm). Ketebalan pelat minimal 3mm. Papan nama
harus menempel dengan kokoh dengan cara dibaut atau dirivet.

6) Setiap daun pintu dari masing-masing panel disambungkan/ dipasangkan kawat


pembumian ke badan panel.

7) Setiap panel harus diketanahkan (grounded) dengan harga tahanan pembumian


maksimum 2 ohm. Sistem pembumian adalah PNP.

8) Lubang penarik pada panel harus berukuran sesuai dengan ukuran dan jumlah
konduit, penghantar dan konfigurasi penghantar.

9) Pada semua jalur masuk ke panel, lubang penarik atau lubang ke luar tanpa leher
berulir, konduit harus diikat pada tempatnya dengan mur pengunci di luar kotak dan
dengan mur pengikat dan bantalan pada bagian dalam kotak. Bantalan harus dari jenis
penyekat.

10) Setiap panel harus dilengkapi dengan diagram pengkabelan/bagan aliran arus dan
kartu direktori yang ditempatkan di bagian dalam pintu panel.
Kartu direktori harus diisi lengkap oleh Kontraktor dengan mencantumkan semua
beban terhubung.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 83
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

c. Pemasangan Kabel
1) Luar Bangunan
 Pemasangan kabel didalam tanah harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa
sehingga kabel itu cukup terlindung terhadap kerusakan mekanis dan kimiawi
yang mungkin timbul pada tempat kabel tersebut dipasang.

 Kabel ditanam minimal 800mm dari permukaan tanah dan harus diletakkan di
dalam pasir, diatas galian tanah yang stabil, kuat, rata dan bebas dari batu-batuan
dengan ketentuan tebal lapisan pasir tidak kurang dari 10cm. Sebagai timbunan
perlindungan, diatas urukan pasir harus dipasang beton atau batu bata pelindung.

 Kabel-kabel yang ditanam melintang jalan harus ditempatkan dalam konduit pipa
baja lapis galvanis atau PVC, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini,
dengan diameter sesuai Gambar Kerja.

 Pemasangan dan jenis konduit yang dipilih sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

 Pekerjaan galian, urukan kembali dan pemadatan yang dibutuhkan untuk


penanaman kabel harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 02315.

 Letak penanaman kabel harus ditandai dengan patok tanda kabel yang kuat dan
jelas.

 Setiap tarikan kabel feeder yang memerlukan sambungan harus dilengkapi dengan
alat penyambung kabel.

2) Dalam Bangunan
 Pembengkokan dan pengukuran harus seragam dan simetris tanpa memipihkan
atau merusak permukaan konduit. Pembengkokan harus dibuat dengan alat dan
perlengkapan standar yang dibuat khusus untuk maksud tersebut. Jari-jari
pembengkokan konduit minimal 15 (lima belas) kali diameter konduit.

 Sistem konduit harus diadakan dan dipasang sesuai ketentuan Gambar kerja.
Sistem ini harus menghubungkan semua kotak keluaran (termasuk soket dan
saklar), kotak penghubung, perlengkapan penerangan, panel dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Konduit harus memenuhi ketentuan butir 4.3 dari Spesifikasi Teknis ini.

 Jalur konduit harus terpasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja. Konduit
harus vertikal, horisontal atau sejajar dengan garis struktur.
Semua konduit horisontal harus diarahkan ke arah konduit vertikal untuk
dihubungkan.

 Semua konduit yang dipasang di bawah lantai harus terdiri dari pipa PVC seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Tipe pipa PVC harus memenuhi ketentuan butir
4.3 dari Spesifikasi Teknis ini.
Konduit yang dipasang di bawah lantai harus memiliki penutup minimal 50mm.

 Penyambungan kabel harus diusahakan seminimal mungkin.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 84
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Semua sambungan harus dibuat dengan junction box atau kotak terminal yang
disetujui.

 Hubungan kabel pada terminal busbar panel harus menggunakan sepatu kabel.

D.2. PEKERJAAN INSTALASI PENERANGAN

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan berikut
penyerahan seluruh system penerangan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan pada
tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2. Standar / Rujukan

a) Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL – 2000)

b) International Electrotechnical Commision (IEC)

c) Standar Nasional Indonesia (SNI)

d) Spesifikasi Teknis :

 09910 – Cat
 16400 – Distribusi Tegangan Rendah

3. Persyaratan Bahan
a. Umum
Semua bahan penerangan harus berasal dari produk pabrikan yang dikenal luas serta dalam
keadaan baru, bebas dari segala cacat dan disetujui Pengawas Lapangan / Manajemen
Konstruksi.

b. Penerangan
1) Lampu
Untuk memastikan kemampuan distribusi cahaya, semua supplier produk harus
menyertakan perhitungan pencahayaan dengan sampling area untuk menunjukkan
kontur isoline dari penyebaran distribusi cahaya, kurva fotometrik termasuk Light
Output Ratio – LOR, DLOR, ULOR & TLOR
Untuk produk indoor, kesilauan diindikasikan dengan UGR - Unified Glare Rating
(mengacu kepada standar dan rumus CIE) harus disertakan untuk setiap armature
indoor untuk menunjukkan pengukuran terhadap gangguan yang diakibatkan oleh
kesilaun dengan skala penilaian dari 10 (unnoticeable) to 30 (unbearable).
Semua armature lampu harus dibuat oleh satu pabrikan dengan kualitas yang sesuai
dengan Standar IEC.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 85
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Lampu TL’D
Lampu TL’D standar warna putih (white/84) memiliki indeks colour rendering
(C.R.I>80) yang dilengkapi dengan komponen seperti ballast, kapasitor yang
menghasilkan factor daya 0,85 dan starter, semuanya buatan Philips atau setara.

 Lampu TL’E
Lampu TL’E standar warna putih (white.54) buatan Philips, Osram atau setara
yang dilengkapi dengan balas dan kapasitor yang menghasilkan factor daya 0,85,
digunakan untuk armature Tipe Baret, dengan bentuk armature dan kapasitas
lampu sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

 Lampu Compact Integrated Fluorecent


Lampu Compact Integrated Fluorecent tipe PLC warna kuning (warm white/827)
atau warna putih (cool daylight/865) buatan Philips, atau setara dengan kapasitas
lampu sesuai ketentuan

 Lampu Halogen Dicroich Reflector


Lampu Halogen dichroic reflector tipe Standar Line buatan Philips atau setara
dengan kapasitas lampu sesuai ketentuan Gambar Kerja, digunakan untuk
armature tipe downlight.

2) Armature
 Armature Lampu Recessed Mounted
Armatur lampu harus terbuat dari baja pelat tebal 0.7 mm dengan penyelesaian cat
bakar, dengan kapasitas lampu sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

a) Housing end plates, socket bridges, reflector, saluran kabel and penutup
ballast: terbuat dari baja cold rolled (tebal minimum 0.7 mm yang tebal
minimum) kecuali jika ditetapkan cara lainnya.
b) Pegangan lampu: putih berat/lebat dengan batas pengunci dan disepuh perak
untuk umur dan operasi lampu yang sesuai; pegangan lampu outdoor,
neoprene gasketed dan jenis tekan; stop kontak dengan voltase sirkuit terbuka,
safety type dan didesain untuk membuka sirkuit pada penggantian lampu.
c) Cover depan harus berbentuk cermin double parabolic (C6 or M6) dengan
teknologi Omni Directional Luminance Control untuk mengurangi kesilauan
dan harus menyertakan data UGR (lihat bagian Kemampuan Armature
Pencahayaan), diffuser prismatic satau seperti yang ditunjukkan pada gambar.
d) Armature dibuat sedemikian rupa hingga ballast dapat diperbaiki atau diganti
tanpa melepas housing armature tersebut.

 Armature Lampu Balk TL’D


Armatur lampu harus terbuat dari baja pelat dengan penyelesaian cat bubuk
warna putih, dengan kapasitas lampu sesua ketentuan dalam Gambar Kerja.

a) Housing, sesuai dengan klasifikasi proteksi (IP 20) dan mengacu kepada
standar Internasional IEC 598.
b) Pegangan lampu: Terbuat dari plastik tahan panas hingga suhu 105OC,
berwarna biru transparant

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 86
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

c) Armature dapat dilengkapi dengan aksesoris berupa reflektor GMS 012 R


berwarna putih dan cover acrylic PMMA berwarna putih susu.
d) Instalasi armature pada ceiling harus mudah dilakukan.

 Armature Lampu Downlight


Rangka armatur lampu menggunakan lampu PL-C buatan Philips atau yang setara
dan harus terbuat dari alumunium die cast dan Housing gear terbuat dari stainless
steel.
Permukaan reflektor: Satin finishes dan dilapisi dengan baked-on lacquer bening
untuk memelihara permukaan, di mana aluminum dengan suatu proses anodic,
pernis lacquer bersih yang melapisi mungkin dapat dihilangkan.
Memiliki klip metal yang mudah dibuka untuk instalasi pada ceiling board.

 Armature Lampu Baret


Armatur lampu Baret bulat, mengunakan lampu TL’E 22 W buatan Philips atau
yang setara. Armature harus memenuhi Standar Proteksi IP 54 dilengkapi dengan
kit konektor elektrikal, dan diffuser opal frosted acrylic untuk menghasilkan efek
difusi cahaya yang baik.
Housing lampu dilengkapi dengan sealer sehingga menjamin kotoran tidak masuk
kedalam cover acrylic armatur tersebut.

 Armature Lampu Taman


Armatur lampu taman, mengunakan lampu SL 18 Watt buatan Philips atau yang
setara. Armature harus memenuhi Standar Proteksi outdoor IP 44 atau IP 54.
Menggunakan Diffuser PMMA untuk menjamin difusi cahaya yang baik dan
merata.

 Armature Lampu Jalan


Armatur lampu Jalan, mengunakan lampu SON-T atau HPL-N (250W/400W).
Armature harus terbuat dari die-cast tekanan tinggi tahan karat dan memenuhi
Standar Proteksi outdoor IP 65 untuk compartment lampu dan IP 43 untuk
compartment gear.
Bahan reflektor menggunakan alumunium puritas tinggi dengan sistem T-POT
reflector untuk menjamin pencapaian distribusi cahaya yang baik. Pegangan
lampu adjustable. Cover kaca untuk lamp compartment terbuat dari kaca flat atau
cekung.

D.3. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON DAN DATA

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua
system komunikasi di seluruh bangunan
Tercakup dalam lingkup pekerjaan system telekomunkasi ini meliputi tetapi tidak terbatas pada :

 PABX
 Kotak distribusi utama dan kotak terminal.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 87
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Kabel telepon, kabel data dan konduit.


 Out Let telepon dan data.
 Pesawat telepon.
 Pengujian seluruh sistem komunikasi.

2. Standar / Rujukan

a) Standar PT Telkom
b) Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI).
c) Verband Deutscheur Electrochniker (VDE).
d) Spesifikasi Teknis :
 02315 – Galian, Ukuran Kembali dan Pemadatan
 09910 – Cat
 16400 – Distribusi Tegangan Rendah.

3. Persyaratan Bahan
a. Umum
Semua bahan yang didatangkan dan akan dipasang harus baru, bebas dari segala
cacat/kerusakan, kualitas terbaik dari produk yang dikenal dan sesuai untuk daerah tropis.

b. PABX
Unit PABX harus memiliki kapasitas sambungan langsung dan sambungan perluasan sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja.

Tampilan minimal yang dibutuhkan adalah:


 Alternate routing
 Call Back
 All call
 Call forwarding (busy line, no answer, override)
 Call hold
 Call Pick-up (group)
 Call Transfer
 Call waiting
 Direct ini termination/special dial
 Direct outward dialing
 Music on hold
 Outward dial block
 Every hand set record (bill monitoring).

c. Sistem Baterai
Sistem baterai harus terdiri dari :

 Baterai yang memiliki karakteristik sebagai berikut:


- Tegangan : 48V DC
- Tipe : Ni CD
- Daya Tahan : 8 jam (sekitar 600AH)
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 88
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

- Rak Baterai : Metal dilapis/dicat anti karat

 Pengisi baterai otomatis yang mampu mengisi baterai dari keadaan kosong menjadi
penuh dalam waktu 60jam. Peralatan ini harus dilengkapi dengan proteksi arus
berlebih.

 Rectifier yang mempu mengkonversi 220V AC ke 48V DC dengan kapasitas minimal


100A.

 Unit proteksi gejolak arus dengan karakteristik sebagai berikut :


- Peak pulse current : 60KA
- Maximum line rated voltage : 275VAC
- Maximum DC Voltage : 369V
- Inductor : air core, nonsatturrable
- Arrestor
 Strike Voltage : 90V
 Arc Voltage : Kurang dari 20V
 Peak Current : 20KA

 Stabilizer yang memiliki karakteristik sebagai berikut :


- Kapasitas : 5000W
- Tegangan : 220V
- Frekuensi : 50Hz
- Variasi tegangan : ±15%
- Arrestor

d. Pesawat Telepon
Pesawat telepon harus dari tipe desk top multifungsi dengan tombol tekan dan sesuai
dengan tipe PABX yang dipilih, seperti buatan Panasonic, Philips, Alcatel atau yang setara.

Setiap unit harus dilengkapi dengan kabel sepanjang 10 meter.

e. Stop Kontak/Out Let


Stop kontak / Out Let telepon harus dari tipe rata permukaan (flush mounted) dengan warna
netral Ivori atau sesuai arahan dari Arsitek dan lengkap dengan symbol telepon.

f. Kabel
1) Kabel Telepon & Data
Kabel data pada system jaringan komputer harus dari tipe UTP cable 4 pairs category 5
buatan Yuri, Belden, Clipsal Datacomms atau yang setara, dan harus memiliki
karakteristik minimal sebagai berikut :

 Diameter 0,6mm.
 Berisi 4 pasang UTP untuk setiap data.
 Atenuasi maksimal (dB yang hilang per 100m :
1MHz : 1.8dB
4MHz : 3.2dB
10MHz : 5dB
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 89
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

16MHz : 6.2dB
20MHz : 7dB
31.25MHz : 8.8dB
62.5MHz : 12.5dB
100MHz : 16dB

 Near end crosstalk loss minimal (dB yang hilang per 100m) :
1MHz : 65dB
4MHz : 55dB
10MHz : 50dB
16MHz : 47dB
20MHz : 45dB
31.25MHz : 42dB
62.5MHz : 38dB
100MHz : 35dB

g. Kotak Distribusi Utama (Main Distribution Frame – MDF)


Kotak distribusi utama harus dari tipe pemasangan di luar dengan kapasitas sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja, dan harus memiliki karakteristik minimal sebagai berikut :

 Rumah dibuat dari reinforced polyester,


 Dilengkapi dengan pintu yang dapat dilepas untuk terminasi kabel.
 Dilengkapi dengan ventilasi pada bagian atas dan bawah untuk sirkulasi udara dan
mencegah kelembaban,

h. Kotak Terminal
Kotak terminal dengan tipe dan kapasitas sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, harus
memiliki karakteristik minimal sebagai berikut:

 Dapat dipasang di tiang atau di dinding,


 Mudah di pasang,
 Ringan dan Kuat,
 Kotak dibuat dari resin daur ulang,
 Bagian metal dibuat dari bahan baja anti karat AISI 304,
 Dapat dibuka sampai 90°,
 Tahan terhadap UV dengan proteksi indeks IP 53/54,
 Dapat dikunsi,
 Disetujui oleh Telkom,

i. Konduit
Pipa conduit untuk kabel telepon harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

Diameter pipa conduit harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja atau
disesuaikan dengan jumlah kabel yang akan ditempatkan didalamnya.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 90
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

D.4. PEKERJAAN INSTALASI TATA SUARA

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan pemasangan sistem tata
suara pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini

2. Standar / Rujukan
a) Japanase Industrial Standard (JIS)
b) Standar Industri Indonesia (SII)
c) Spesifikasi teknis Sistem Elektrikal
d) Spesifikasi teknis Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan.

3. Persyaratan Bahan
a. Umum
1) Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus disertai dengan
surat keterangan keaslian barang (Letter of Origin) dari pabrik pembuat atau agen
utamanya.

2) Semua perangkat sistem tata suara harus dalam keadaan baru, dilengkapi sertifikat
lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan serta penggunaan dari pabrik pembuatnya.

3) Semua perangkat sistem tata suara adalah dari merek TOA, PHILIPS atau yang setara.

4) Semua perangkat sistem tatasuara harus dilengkapi dengan data-data berikut :


 Merek dan nama pabrik
 Tipe
 Tegangan kerja dan frekuensi
 Konsumsi daya
 Impedansi
 Tanggapan Frekuensi
 Dimensi
 Dan data lainnya yang diperlukan.

b. Peralatan Tata Suara


1) Mikrofon yang dipergunakan untuk paging harus dilengkapi dengan Built-in Chime
dan harus sesuai atau setara merk TOA.

2) Mixing Pre - Amplifier harus sesuai atau setara dengan merk TOA dengan modul-
modul :
 1 buah modul V 1000 B
 1 buah modul V1071 B
 1 buah modul V 1054 B
 1 buah modul V 1051 B
 5 buah modul V 1002

3) Power Amplifier harus sesuai atau setara dengan kapasitas 240 watt, merk TOA.

4) Horn Speaker harus memiliki kapasitas 15 watt seperti merk TOA atau yang setara.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 91
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

c. Bahan Elektrikal
Bahan-bahan elektrikal seperti kabel daya, kabel kontrol, kotak penyambung, konduit, soket
dan lainnya harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis Elektrikal.

D.5. PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat – alat dan bahan serta pemasangan peralatan
sistem tanda kebakaran, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan / atau Spesifikasi Teknis ini.

Pekerjaan ini akan termasuk pengadaan dan pemasangan alat pendeteksi api otomatis, panel
kontrol tanda kebakaran, stasiun manual dan alat lainnya yang dibutuhkan, seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2. Standar / Rujukan
a) National Fire Protection Association (NFPA)
b) National Electrical Manufactures Association (NEMA)
c) Spesifikasi Teknis 16400 – Distribusi Tegangan Rendah

3. Persyaratan Bahan

a. Umum
1) Panel
Panel harus memiliki kapasitas untuk mengakomodasikan modul panel kontrol, modul
masukan dan keluaran, modul sumber daya dan peralatan penting lainnya untuk
melengkapi sistem tanda kebakaran dengan jumlah zona sesuai ketentuan Gambar
Kerja.

2) Sistem
Sistem akan meliputi, tetapi tidak terbatas pada peralatan berikut :

 Lampu uji di bagian dalam


 Suplai AC atau DC tambahan
 Tanda peringatan dan tanda bahaya tambahan

b. Panel Kontrol / MCFA


Panel kontrol / MCFA harus terdiri dari modul – modul komponen sepraktis mungkin.

Modul panel harus dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut :

 2 (dua) buah kawat rangkaian penggerak sinyal


 Panel pengamat / annunciator panel, lampu sinyal dan bel peringatan. Sebagai
pemberitahuan, bila lampu sinyal tidak berkedip, bel peringatan akan berhenti.
Buatan Notifire atau setara

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 92
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

c. Alat Pendeteksi
1) Umum
Alat pendeteksi panas untuk bangunan akan beroperasi pada temperatur 4.20C sampai
450C.

Alat pendeteksi harus dari tipe dua ruangan yang dapat beradaptasi pada berbagai
temperatur, kelembaban dan faktor lainnya. Kepekaan alat pendeteksi harus dapat
diatur.

Setiap alat pendeteksi harus berisi indikator visual integral yang menunjukkan kondisi
siap siaga.

Alat atau peralatan yang dibutuhkan untuk pengujian, penyetelan dan kalibrasi harus
disediakan oleh Kontraktor.

2) Alat Pendeteksi Panas.


Alat pendeteksi panas harus terdiri dari tipe – tipe tersebut :

 Tipe rate of rise


Alat ini didesain untuk mendeteksi kenaikan temperatur yang cepat atau tidak
normal.

 Tipe fixed temperature


Alat ini akan bekerja bila temperatur udara dalam ruang mencapai angka tertinggi
yang telah ditentukan.

3) Alat Pendeteksi Asap


Alat pendeteksi asap harus terdiri dari tipe photoelectric yang dapat bekerja pada
temperatur operasional dari 00C sampai dengan 500C, dilengkapi lampu indikator yang
akan menyala berkedip pada saat normal dan menyala terus pada saat kondisi
peringatan.

d. Manual Alarm Station.


Manual alarm station harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

 Manual alarm station harus memiliki 2 (dua) jenis pengoperasian yang terdiri dari tombol
tekan dan tangkai penarik.
 Tombol tekan akan dioperasikan lebih dahulu untuk dapat menuju tangkai penarik yang
dikunci pada posisinya ketika saklar dibebaskan, untuk mengaktifkan arus tanda bahaya.
 Pengujian perlengkapan harus termasuk pengujian arus tiap zona.

e. Bel Peringatan / Alarm Bell


Bel peringatan harus diadakan untuk menghasilkan tanda bahaya yang dapat didengar. Bel
harus dari baja berkualitas dan dengan lapisan cat warna merah.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 93
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Umum
Semua peralatan sistem tanda kebakaran harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuatnya, pada tempat dan lokasi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

b. Pemasangan
1) Sistem tanda kebakaran harus memberikan pendeteksian api secara otomatis pada
setiap bagian bangunan. Rangkaian penggerak sinyal terdiri dari 2 (dua) buah kawat
yang dihubungkan dengan akhir jalur resistor.
2) Alat pendeteksi panas pada umumnya harus dari jenis pemasangan di langit – langit
dengan sinyal berkedip yang dihubungkan ke panel kontrol yang ditempatkan pada
tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja.
3) Panel kontrol harus dapat diperluas / ditambah sehingga mampu menampung
perlengkapan sinyal pendeteksi api pada tempat – tempat yang ditentukan.
Persyaratan ini harus dikoordinasikan dengan Pengawas Lapangan sebelum
pengadaan peralatan. Sumber daya dan / atau tegangan kerja ke panel kontrol adalah
220V/50Hz/1fase.
4) Tanda peringatan untuk mengosongkan ruangan / bangunan harus tanda peringatan
yang dapat didengar yang disetujui Pengawas Lapangan dan dipasang pada tempat –
tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja.

D.6. PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
pemasangan system pemipaan yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.

Sistem plambing ini meliputi pemipaan distribusi internal air bersih dari 150cm diluar bangunan
menuju kran, pemipaan sanitasi internal sampai 150cm di luar bangunan, berikut pengujian,
penyeimbangan dan semua kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan agar system sempurna
dalam segala hal dan siap untuk dioperasikan.

Pekerjaan ini juga akan meliputi penyambungan ke pipa distribusi seperti ditunjukkan dalam
Gambar kerja.

Standar / Rujukan

a) American Society fot testing and Materials (ASTM)


b) British Standar (BS)
c) Standar Nasional Indonesia (SNI)
d) Japanese Industrial Standar (JIS)
e) American Water Works Associantion (AWWA)
f) Spesifikasi Teknis:
- 02315 – Galian, Urukan Kembali dan pemadatan.
- 02500 – Jaringan Utilitas.
- 09910 – Cat.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 94
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

- 15410 – Perlengkapan Plambing.


- 16400 – Distribusi Tegangan Rendah

2. Bahan - Bahan

a. Umum

Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus dalam
keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.

b. Pemipaan Air Bersih

1) Pipa
Untuk distribusi air bersih harus dari pipa GIP Medium yang memenuhi standar ISO
4065, ISO 4427 dan atau DIN 8075.

Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.

2) Sambungan Pipa
Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee dan
sebagainya, harus terbuat dari bahan GIP yang sesuai untuk pipa GIP Medium, serta
berasal dari merek yang sama dengan merek pipa.

3) Sistem Sambungan
Sistem sambungan terdiri dari compression fitting, butt-fussion welding, electrofunction
atau sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa PP. Sistem sambungan yang dipilih
harus disetujui Pengawas Lapangan / Manajemen Konstruksi.

c. Perlengkapan Pemipaan

1) Katup/Valve
Katup bertekanan kerja 125psi, dengan jenis katup dan diameter sesuai Gambar Kerja,
harus dibuat dari bahan kuningan dan harus berasal dari merek yang dikenal seperti
Toyo,Kitz atau setara.

Katup harus memiliki tanda tekanan kerja, diameter dan arah aliran yang diterakan
pada badan katup.

Katup dengan diameter sampai dengan 65mm harus memiliki ulir untuk
penyambungan dengan pipa, sedang katup dengan diamter lebih besar dari 65mm
harus memiliki flens yang bersatu dengan badan katup.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 95
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2) Flensa
Flens harus memenuhi standar ANSI B 16.5 kelas 150 jenis raised face. Flens tipe slip-on
harus memiliki diameter yang sesuai dengan pipa atau peralatan yang akan
disambung.

3) Paking
Paking harus dari ANSI kelas 150, terbuat dari karet gulungan spiral tebal minimal
3mm.
Diameter paking harus sesuai dengan diameter dan jenis flens yang akan digunakan.
Jumlah pengadaan paking harus dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya
diadakan.

4) Baut, Mur untuk Flensa


Baut, mur lengkap dengan cincin per dan cincin pelat, harus terbuat dari baja hitam
kelas 8.8., dengan system ulir metric, digunakan untuk pemasangan flens.

Diameter dan panjang baut harus sesuai dengan dimensi flens. Sisa ulir setelah
pemasangan minimal 3 (tiga) ulir.

Jumlah pengadaan baut dan mur dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya
diadakan.

d. Pipa PVC dan Sambungan

1) Pipa
Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-1987 dengan kelas tekanan
kerja 8kg/cm2 . Pipa harus dari jenis sambungan solvent cement.

Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.

2) Sambungan Pipa
Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solven cement seperti elbow,
reducer, knee, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan
pipa PVC dan memenuhi standar SNI 06-0135-1989, dari merek yang sama dengan
merek pipa yang disetujui digunakan.

3) Perekat
Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari merek yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat pipa PVC.

e. Pengujian Sistem Tanpa Tekanan

1) Seluruh system saluran harus dilengkapi lubang-lubang yang dapat ditutup dengan
rapat sehingga seluruh system dapat diisi dengan air sampai elevasi tertinggi saluran.
2) Sistem ini harus menahan air tersebut selama 30 menit dan dalam waktu tersebut
ketinggian air tidak berubah.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 96
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

3) Bila menurut pendapat Pengawas Lapangan / Manajemen Konstruksi dibutuhkan


pengujian tambahan, seperti pengujian asap/udara pada system saluran pembuangan.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian tersebut tanpa tambahan biaya kepada
Pemilik Proyek.

f. Pengujian Sistem Bertekanan

1) Pengujian system bertekanan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

2) Bila suatu bagian system pemipaan akan ditutup sebelum seluruh pemasangan selesai,
bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan yang sama dengan tekanan yang
digunakan untuk seluruh system dan disaksikan oleh Pengawas Lapangan.

g. Lapisan Pelindung

1) Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat harus dicat dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian. Semua pipa yang terlihat juga
harus diberi tanda arah aliran.

2) Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

D.7. PEKERJAAN INSTALASI POMPA AIR BERSIH

1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
pemasangan system pompa yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.

Penawar harus menyediakan dan mensuplai “pumping station” dalam keadaan berjalan
sempurna sesuai dengan gambar dan perlengkapannya. Di dalam penawaran, penawar harus
menyertakan paling sedikit hal-hal berikut ini :

a) Gambar secara keseluruhan lengkap, pandangan, suku cadang dan daftar material, buatan
mana dan jenis-jenisnya.
b) Karakteristik pompa selengkapnya, meliputi :
- Kurva Q – H
- Kurva efisiensi
- Kurva NPSH yang diminta/diperlukan
- Kurva NPSH yang tersedia
- Kedalaman benam minimal dan maksimal (untuk sumbersible pump)
c) Penjelasan mengenai patokan penawar untuk menentukan NPSH yang diperlukan
d) Diagram yang menunjukkan operasi paralel pompa
e) Karakteristik motor listrik yaitu :
- Diagram Torsi – putaran
- Diagram daya – putaran
- Diagram arus listrik – putaran
- Efisiensi motor – power factor (Cos Phi)

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 97
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

f) GD2 terperinci untuk impeller, kopling dan rotor motor listrik


g) Rencana pelumasan dan perawatan
h) Suatu uraian tentang prosedur bongkar pasang, termasuk daftar alat-alat kerja khusus
berikut perlengkapan pembantunya.
i) Uraian prosedur untuk penanganan dan instalasi termasuk daftar alat kerja khusus dan
perlengkapan pembantunya.
j) Daftar suku cadang yang dianjurkan, nama dan alamat lengkap suplier suku cadang yang
terdekat.
k) Daftar sertifikat pengujian jenis barang-barang utama yang diberikan oleh badan penguji di
negeri asal.
l) Semua mesin-mesin yang disuplai harus dalam bentuk kesatuan dan tidak terpisahkan.

2. STANDAR / RUJUKAN

a. NFPA – National Fire Protection Association


b. Seluruh Standard yang berlaku di Indonesia.

3. PROSEDUR UMUM

a. Pompa Air Bersih

1) Penggunaan :Air Bersih pada temperatur air maksimum 45 derajat Celsius dan dapat
dipakai didalam atau diluar ruangan.

o Kapasitas dan head :

Capasitas : 160L/m

Total Heat : 30 meter atau sesuai Gambar Kerja

Speed : 3000 rpm

Power : 3,7 KW x 3 phase – 380/660 volt, 50 Hz

Seal : Mechanical seal

Type : Centrifugal Type

o Situasi :
Vertical and suction

o Jenis pompa :
Bentuk rumah impeller (pump casing). Volute atau bentuk khusus dan bentuk
impeller sentrifugal.

o Batas kecepatan putar :


Tidak lebih dari 3000 rpm dan semua benda yang diputar harus balans dinamis
dan balans hidrolik.

o Effisiensi :
Harus tinggi (lebih besar dari 60%) dan luas, pada kondisi kerja yang diminta.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 98
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2) Motor
o Jenis :
Motor listrik AC, tiga phasa squiral cage motor dan dapat berfungsi dengan baik
didalam maupun diluar ruangan. Sedangkan temperatur udara maksimum 400 C
dan kelembaban udara relatif dapat mencapai 100% (RH 100%).

o Tingkat proteksi : IP 55 (tropicalized) /IEC 34,5/144.


o Tingkat isolasi : B atau H (IEC pulb 85).
o Tegangan : 220/380 Volt, 50 Hz
o Power Factor : Lebih dari 0,8
o Efisiensi : Lebih dari 0,9
o Putaran poros/rotor : Tidak lebih dari 1500 rpm
o Konstruksi : Sistem pendinginan udara dan pada rotor harus balans
dinamis.
o Kondisi kerja : Terhenti-henti (intermitent S2)
o Sistem start : Star Delta (Y) atau menggunakan Auto Transformer.

3) Material
o Rumah impeller (pump-casing) : Besi cor mutu tinggi (GG 25)
o Impeller : Ni-AL-Bronze
o Poros pompa : Baja tahan karat (AISI 316 atau AISI 324)
o Seal poros : Gland packing (grafite asbestos) atau
mekanikal seal (karbon keramik)
o Motor Casing : Besi cor mutu tinggi atau paduan
alumunium.
4) Perlengkapan Teknik Lain yang Diperlukan pada Sistem Perpompaan Sentrifugal dan
Motor Penggeraknya
o Di dalam rumah perpompaan pada bagian isap yaitu, katup, saringan, impeller dan
bagian-bagian lain harus bebas dari efek kavitasi.
o Semua pipa baja, pada bagian isap atau Discharge harus sesuai dengan standar API-
5L Grade B code 17.200 atau ASTM-A 106 Grade B-A 520 atau DIN 50041-3.1.C (XS
ShHed 80).
o Semua flens yang dipakai harus sesuai dengan standar ASTM-A 105 Grade 1 code
5.201 atau DIN 50044-3.1.b.
o Long radius elbow, reducer, dan eksentrik reduser harus sesuai dengan standar
ASTM-A 234 Grade WPB code 74.321 dan code 76.131 atau DIN 50049-3.1.B.
o Semua pompa yang disuplai, pada bagian discharge harus dilengkapi tempat untuk
memasang manometer, dan kontraktor harus mensuplai dan memasang manometer
berikut perlengkapannya (katup dan lain-lain sesuai dengan gambar). Sedangkan
mekanisme manometer pada bagian dalam harus terbuat dari: bahan baja tahan
karat AISI 316. Diameter manometer (dial indicator) harus sama atau lebih besar
dari 160 mm dan mempunyai ketelitian kurang dari 1% terhadap skala penuh.
o Semua rumah impeller (pump casing) harus dapat berfungsi baik pada tekanan
nominal diatas/lebih besar dari 10 kg/cm2.
o Semua pompa tidak boleh rusak, jika putaran poros pompa terbalik untuk jangka
waktu yang relatif pendek.singkat.
o Semua pompa dan unit motor penggeraknya harus disuplai secara integral berikut
landasan (base plate) dan baut-baut angkernya.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 99
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

o Semua motor listrik yang disuplai harus sesuai dengan standar IEC
o Semua bantalan gelinding (roller bearing) harus dapat dilumasi dengan gemuk
o Daya motor, harus lebih besar 10% atau lebih dari daya maksimum yang diperlukan
oleh pompa pada setiap kondisi kerja.

b. Tangki Tekan (Diafragma)

Instalasi pompa distribusi ini dilengkapi dengan tangki tekan ( Diafragma ). Seluruh
ukuran, pembuatan, pengetesan dan pengoperasiannya harus mengikuti standar-
standar pressure vessel seperti ASTM, AWWA, DIN atau yang setara dan mendapatkan
sertifikat dari badan yang berwenang seperti Depnaker.

1) Satu buah tangki tekan Diafragma dengan volume 100 liter dengan ukuran sesuai
dengan gambar dan ketebalan pelat 12 mm serta mampu bekerja pada tekanan kerja
8 bar untuk air bersih.
2) Dilengkapi dengan perpipaan inlet-outlet, valve, check valve.
3) Tangki tekan harus dilengkapi dengan plat nama (name plate) yang meliputi
volume, tekanan kerja, nama pemilik, pembuat, tahun pembuatan, dll. yang
dianggap perlu.
4) Tangki tekan ( Diafragma ) harus dilengkapi dengan pipa (dan check valve) masuk
udara tekan untuk setting tekanan kerja, dimana tekanan pompa hidup adalah 4,5
bar dan tekanan pompa mati adalah 5,5 bar, pada volume efektif air, yakni selisih
antara switching level, sebesar 1 sampai dengan 1,5 meter kubik.

c. Suku Cadang

Minimal suku cadang yang harus disuplai untuk pompa adalah sebagai berikut :

1) Pompa Sentrifugal Air Bersih


o Satu unit impeller
o Gland packing yang menggunakan konstruksi stuffing box atau mechanical seal
o Bantalan berikut wearing rings
o Poros berikut penguncinya
o Gasket.

D.8. PEKERJAAN INSTALASI HYDRANT

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua peralatan penangkal kebakaran
termasuk penumpu dan aksesori yang disebutkan disini atau sesuai petunjuk Gambar Kerja dan
/ atau Spesifikasi Teknis ini.

Pekerjaan ini harus meliputi tetapi tidak terbatas pada :

 Pemipaan dari dan ke alat penangkal kebakaran seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
 Pengadaan dan pemasangan peralatan penangkal kebakaran seperti sprinkler, dan racun api
/ fire extinguisher.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 100
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2. STANDAR / RUJUKAN

a) National Fire Protection Association (NFPA)


b) American Society for Testing and Materials (ASTM)
c) American Water Work Association (AWWA)
d) American National Standards Institute (ANSI)
e) Underwriter’s Laboratories, Inc (UL)
f) Factory Mutual Research Corporation (FM)
g) Spesifikasi Teknis
 02315 – Galian, Urugan Kembali dan Pemadatan
 05500 – Berbagai Jenis Metal
 09910 – Cat

3. BAHAN - BAHAN

a. Umum
Seluruh bahan dan peralatan yang diadakan harus baru, bebas dari segala cacat dan berasal
dari kualitas yang dapat diterima.

b. Pipa dan Sambungan.


1) Seluruh pemipaan harus dirancang untuk tekanan kerja nominal 10 kg/cm2 .
2) Pipa menuju peralatan sistem penangkal kebakaran harus dari pipa baja hitam schedule
40 yang memenuhi standar SNI 07-0039-1987. Pipa dengan diameter sampai 65 mm
harus memiliki ulir pada bagian sambungannya. Pipa dengan diameter lebih besar dari
65 mm harus dilengkapi flensa (sesuai ketentuan butir 4.4. dari Spesifikasi Teknis ini)
pada bagian sambungannya atau sambungan cara las tumpul yang memenuhi standar
AWWA C 208. Diameter pipa harus sesuai petunjuk Gambar Kerja.
3) Semua sambungan pipa seperti elbow, tee, reducer, tee-reducer dan lainnya dengan
diameter sampai 65 mm harus dari baja karbon lapis seng yang berulir pada bagian
sambungannya, sedang yang lebih besar dari 65 mm harus dilengkapi dengan flensi
seperti ditentukan dalam butir 4.4. dari Spesifikasi Teknis ini atau sambungan cara las
tumpul yang memenuhi standar AWWA C 208. Sambungan harus dari kelas yang sama
dengan pipa dan harus baru serta dari kualitas yang dapat diterima.

c. Paking (Gasket / Sealing Ring)


Paking harus dari ANSI kelas 150, terbuat dari karet gulungan berspiral tebal minimal 3
mm.

Diameter paking harus sesuai dengan diameter dan jenis flensa yang akan digunakan.

Jumlah pengadaan paking harus dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya diadakan.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 101
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

d. Flensa (Flange)
Flensa harus dari ANSI B16.5 kelas 150 jenis raised face dan memenuhi standar ASTM A105.
Flensa tipe slip-on harus memiliki diameter yang sesuai dengan peralatan yang akan
disambung.

e. Baut, Mur untuk Flensa


Baut, mur lengkap dengan cincin per dan cincin pelat, harus terbuat dari baja hitam kels 8.8
dengan sistem ulir metrik, digunakan untuk pemasangan flensa.

Diameter dan panjang baut harus disesuaikan dengan dimensi flensa. Sisa ulir setelah
pemasangan minimal 3 (tiga) ulir.

Jumlah pengadaan baut dan mur harus dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya
diadakan.

f. Katup (Valve)
1) Umum.
 Semua katup harus baru, dari produk yang dikenal luas dan semua katup dari tipe
yang sama harus berasal dari satu merek. Semua badan katup harus menerangkan
nama pabrik pembuat, tekanan kerja, diameter dan arah aliran. Buatan Toyo,Kizt atau
setara.
 Semua katup harus lengkap dan siap untuk digunakan dengan komponen dan
aksesori yang sesuai dengan standar yang berlaku, dan memiliki kemampuan untuk
dioperasikan dalam jangka panjang, bebas dari gangguan membutuhkan sedikit
perawatan / pemeliharaan.
 Katup dengan diameter sampai 65 mm harus memiliki ulir untuk sambungan.
 Katup dengan diameter lebih besar dari 65 mm harus dilengkapi dengan flensa yang
bersatu dengan badan katup.

2) Katup Penahan (Check Valve).


Katup penahan harus dari tipe anti water hammer dengan tekanan kerja minimal
10kg/cm2.

3) Katup Pelepas Udara (Air Release Valve).


Katup pelepas udara harus memiliki tekanan minimal 5 kg/cm2.

4) Katup Pengatur Tekanan (Pressure Reducing Valve).


Katup pengatur tekanan harus dari tipe yang memiliki tekanan yang dapat diatur
dengan tekanan masuk minimal 10 kg/cm2. buatan Yoshitake, Fushiman atau yang
setara.

g. Floor Switch
Floor switch harus memiliki tekanan kerja 10 kg/cm2 dengan kapasitad aliran minimal 300
liter/menit, dibuat dari bahan stainless steel seperti dari Johnson Control.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 102
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

h. Flexible Joint
Flexible joint harus terbuat dari serat sintetis (synthetic fibre) yang dilapisi karet sintetis
khusus, dilengkapi flensa dari bahan baja lunak, dari tipe Twin-Sphere Connectior, dengan
diameter sesuai dengan diameter peralatan yang akan disambung, seperti buatan Tozen
atau Proco.

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Umum
1) Semua peralatan dan sistem harus dipasang dengan kualitas pengerjaan yang baik oleh
pekerja ahli di bawah pengawasan Pengawas Lapangan yang berpengalaman untuk
pekerjaan ini.
2) Semua peralatan yang disebutkan di sini harus dibersihkan dari debu, kotoran dan
bahan buangan lainnya sebelum pemasangan.
3) Pipa dan sambungan pipa harus dipasang dengan jarak 50 mm satu sama lain atau
terhadap bangunan atau peralatan.
4) Pemipaan harus dilengkapi dengan katup seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
sehingga seluruh sistem dapat bekerja dengan baik.
5) Semua pemipaan yang harus dihubungkan dengan peralatan utama harus dilengkapi
dengan sambungan pipa atau flensa seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
6) Semua pemipaan harus dipasang menuju titik drainase / pembuangan. Drainase dan
pembuangan udara harus disediakan untuk memudahkan pengisian dan pengeringan.
7) Semua permukaan bagian luar pipa dan sambungan yang akan ditanam di dalam tanah
harus diberi lapisan aspal minimal 40 mikron sebagai lapisan pelindung anti karat.
8) Pipa – pipa yang akan ditanam atau ditimbun tidak boleh ditutup sebelum diuji dan
diperiksa oleh Pengawas Lapangan.
b. Penggantung dan Penumpu Pipa.
1) Semua pipa, sambungan pipa dan peralatan harus ditumpu dan diikat dengan aman
dan kuat.
2) Penumpu pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga arah dan kemiringan pipa
tetap terjaga dan cukup kuat memegang pipa dan pemuaian yang disebabkan karena
perubahan panas. Penumpu pipa harus dipasang dengan jarak sebagai berikut :

Batas Maksimal Ruang


Diameter Pipa
Jarak Mendatar Jarak Tegak (m)
(mm)
(m)

s.d. 20 1.8 2.0

25 s.d. 40 2.0 3.0

50 s.d. 80 3.0 4.0

100 s.d. 150 4.0 4.0

3) Jenis penggantung / penumpu adalah sebagai berikut :


 Baja pelat
 Baja siku
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 103
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Atau baja profil lainnya sesuai Gambar Kerja.

4) Penggantung dan penumpu harus ditempatkan pada lokasi berikut :


 Perubahan arah aliran
 Titik percabangan
 Beban terpusat karena adanya katup dan peralatan lain yang sejenis

5) Bahan penumpu / penggantung dan penumpu lain yang dibutuhkan harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.

c. Pengujian
1) Pemipaan.
 Semua bagian pipa yang telah selesai harus dipisahkan dan diberi pengujian
tekanan 1.5 (satu setengah) kali tekanan kerja yang ditentukan.
 Tekanan harus dijaga selama 24 jam dan jalur pipa harus tetap rapat selama
pengujian.
 Pompa penguji, manometer, meter air dan peralatan pengujian lainnya yang
dibutuhkan harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor.
 Bila suatu bagian sistem pemipaan akan ditutup sebelum seluruh pemasangan
selesai, bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan yang sama dengan
tekanan yang digunakan untuk seluruh sistem dan disaksikan Pengawas Lapangan.

d. Pengecatan.
1) Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat harus dicat dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian. Bahan cat dan pekerjaan
pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
2) Racun api harus memiliki lapisan cat dari pabrik pembuatnya dalam warna sesuai
standar dari pabrik pembuatnya.

D.9. PEKERJAAN INSTALASI POMPA HYDRANT

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan, pemasangan dan pengisian sistem pemadam kebakaran yang meliputi:

- Sistem pompa, pemipaan beserta perlengkapannya yang meliputi pemipaan pada instalasi
pompa, pemipaan distribusi pada setiap titik pengeluaran.
- Lingkup pekerjaan secara umum adalah pemasangan system pompa hydrant diarea pump
room beserta perlengkapannya, peralatan valve-valve, kontrol, fitting dan instrumentasi.

2. STANDAR / RUJUKAN

a. NFPA – National Fire Protection Association


b. Seluruh Standard yang berlaku di Indonesia.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 104
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

a. Tangki Tekan (Diafragma Tank)

Instalasi pompa distribusi ini dilengkapi dengan tangki tekan. Seluruh ukuran, pembuatan,
pengetesan dan pengoperasiannya harus mengikuti standar-standar pressure vessel seperti
ASTM, AWWA, DIN atau yang setara dan mendapatkan sertifikat dari badan yang
berwenang seperti Depnaker.

1) Satu buah tangki tekan Diafragma Tank dengan volume 100 liter dengan ukuran sesuai
dengan gambar serta mampu bekerja pada tekanan kerja 8 bar untuk air bersih.
2) Dilengkapi dengan perpipaan inlet-outlet, valve, check valve, drain, pressure gage dan
pressure switch yang dapat di set pada tekanan kerja yang diinginkan pada range 0-10
bar.
3) Tangki tekan harus dilengkapi dengan plat nama (name plate) yang meliputi volume,
tekanan kerja, nama pemilik, pembuat, tahun pembuatan, dll. yang dianggap perlu.
4) Tangki tekan harus dilengkapi dengan pipa (dan check valve) masuk udara tekan
untuk setting tekanan kerja, dimana tekanan pompa hidup adalah 4,5 bar dan tekanan
pompa mati adalah 5,5 bar, pada volume efektif air, yakni selisih antara switching level,
sebesar 1 sampai dengan 1,5 meter kubik.

b. Suku Cadang

Minimal suku cadang yang harus disuplai untuk pompa adalah sebagai berikut :

1) Pompa Sentrifugal Air Bersih


 Satu unit impeller
 Gland packing yang menggunakan konstruksi stuffing box atau mechanical seal
 Bantalan berikut wearing rings
 Poros berikut penguncinya
 Gasket.

c. Pemeriksaan Dan Tes

1) Umum

Semua mesin-mesin berikut perlengkapannya harus diperiksa dan dites di pabrik


sebelum dikirim. Setelah pemasangan mesin-mesin selesai, Kontraktor harus mengetes
ulang di lapangan/di lokasi. Semua tes harus mendapat persetujuan direksi/tenaga
ahli Kontraktor harus bertanggung jawab tentang tes di pabrik atau dilokasi, dan harus
dapat memperlihatkan kefungsian masing-masing peralatan pada direksi/tenaga ahli.
Direksi/tenaga ahli harus diperbolehkan untuk memeriksa semua peralatan/mesin-
mesin pada saat dites. Sertifikat kalibrasi instrumen/alat-alat ukur yang dipakai dalam
pengetesan ini harus mendapat persetujuan dari direksi/tenaga ahli. Jika selama tes di
pabrik dan di lokasi, terdapat cacat maka Kontraktor harus mengganti komponen yang
cacat tersebut dan mengetes ulang. Kontraktor harus menyerahkan hasil tes di pabrik
maupun di lokasi (4 copy) pada direksi/tenaga ahli.

Semua tenaga kerja, peralatan tes dan kalibrasi peralatan/alat ukur yang dipakai pada
pegnetesan (di pabrik/di lokasi) maupun biaya pengetesan merupakan tanggung
jawab atau disediakan oleh Kontraktor.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 105
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2) Tes Pabrik, Pompa dan Motor Listrik

Semua pompa harus dites sesuai dengan ISO 3555 (pompa sentrifugal, aksial dan semi
aksial – tes penerimaan class B), meliputi kondisi berikut ini:
 Semua pompa digerakkan oleh motor listrik
 Prosedur tes harus mendapat persetujuan dari Direksi/tenaga ahli
 Semua pompa harus dites pada 4 atau lebih kondisi kerja, yaitu:
 Kapasitas nol
 Kapasitas nominal
 Kapasitas maksimal yang diperbolehkan
 Kapasitas minimal yang diperbolehkan
 Karakteristik masing-masing pompa yang harus meliputi :
 Kapasitas aliran air
 Head
 Efisiensi
 Daya listrik yang diserap
 NPSH
 Semua motor listrik harus dites sebelum dikirim, sedangkan prosedur tes motor
listrik di pabrik, sesuai dengan standar yang berlaku di negara asal (pembuat motor
listrik). Sertifikat tes pabrik tentang performance dan manual motor listrik harus
diserahkan pad direksi/tenaga ahli. Semua motor listrik yang bekerja atas dasar
otomatis harus dites kefungsiannya. Kontraktor harus melakukan tes tentang
tahanan isolasi motor pada masing-masing phasanya dengan arde (IEC 34).
3) Tes Pompa dan Motor Listrik di Lokasi

 Setelah pompa berikut perlengkapannya dipasang, karakteristik yang sama pada


kondisi kerja yang sama pada saat dites di pabrik harus dites kembali di lokasi.
 Tes tahanan isolasi pada masing-masing motor listrik antara phase dengan arde
(IEC 34), jika harga tahanan isolasi motor listrik jauh di bawah harga tahanan isolasi
pada saat dites di pabrik maka Kontraktor harus memperbaiki motor tersebut
dengan cara pengeringan yang biasa dipakai.
 Pengetesan lain meliputi, arah rotasi, kelurusan sumber poros pompa dengan
sumbu poros motor, dan setelah pompa bekerja selama 4 jam perlu diperiksa suara
maupun getaran dan juga temperatur yang timbul pada sistem bantalan, dan
pemanasan lokal pada motor winding.

3. BAHAN-BAHAN

Seluruh bahan dan alat yang akan dipasang harus benar-benar baru dengan kualtias yang dapat
diterima.

a. Daftar Material

Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus menyertakan/melampirkan Daftar


Material yang lebih diperinci daris emua bahan yang akan dipasang pada proyek ini
nantinya, dan yang sesuai dengan dipersyaratkan dalam spesifikasi.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 106
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Dalam daftar material ini harus disebut pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan
brosur/katalog.

Dalam brosur/katalog atau keterangan-keterangan lain yang harus dimasukkan pada waktu
penawaran harus dinyatakan:

o Kapasitas peralatan
o Cara pemasangan
o Karakteristik cara kerjanya
o Dimensi
o Dan lain-lain

b. Nama Pabrik/merk yang ditentukan

Apabila pada spesifikasi teknik ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan
maka Kontraktor wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.
Apabila pada saat pemasangan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka
Konsultan pengawas akan menunjuk merk lain tapi dengan spesifikasi yang setara.

c. Contoh Bahan
1) Apabila dianggap perlu oleh Konsultan pengawas dan hal itu memungkinkan, maka
Kontraktor wajib memperlihatkan contoh pada Konsultan pengawas Lapangan dan
Perencana. Apabila contoh-contoh tersebut ditolak oleh Konsultan pengawas Lapangan
dan Perencana, maka Kontraktor harus mengganti dan memperlihakan yang sesuai
dengan spesifikasi untuk disetujui.
2) Kualitas teknis/listrik, merk/pabrik, karakteristik kerja, besar fisik dan kualitas estetika
dari contoh material/bahan maupun instalasi yang telah disetujui adalah mengikat.
3) Biaya mengadakan contoh material adalah menjadi tanggungan dan biaya Kontraktor.

4. URAIAN PEKERJAAN DAN SPESIFIKASI MATERIAL/PERALATAN

a. Perpipaan
1) Umum
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi:

 Pipa
 Sambungan
 Katup
 Stariner
 Penggantungan dan penumpu
 Sliv
 Bak kontrol
 Blok beton
 Galian
 Pengecatan
 Pengakhiran
 Pengujian
 Peralatan bantu

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 107
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal dari pipa dan letak serta arah
dari masing-masing sistem pipa.

Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/atau spesifikasi dipasang terintegrasi


dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.

Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan stress
sebelum, selama dan sesudah pemasangan.

Semua orang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.

a. Ringkasan Spesifikasi Bahan Perpipaan


Sistem Tekanan Spesifikasi
Hidrant 10 bar BSP SCH 40
Spesifikasi BSP 1
Penggunaan : Pemadam kebakaran
Uraian Keterangan
Pipa Black Steel pipe 1387 Skejul 40
Sambungan/fitting Dia 40 mm ke bawah
malleable iron ANSI B 16.3 class 150 lb, W.O.G.
screwed end.
Dia 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting
ANSI B 16.9, sch 40.
Flange Dia 40 mm kebawah black maleable cas iron RF
class 150 lb, screwed dia 50 mm keatas cast iron
RF class 300 lb, welding joint.
Valves Dia 40 mm kebawah black melleable cast iron RF
class 150 lb dengan ulir, BS 21/ANSI B.2.1. dia 50
mm keatas, cast iron body class 150 lb dengan
sambungan flange.

b. Persyaratan Jenis Peralatan


Jenis peralatan yang boleh dipergunakan disini adalah sebagai berikut :
Fungsi Peralatan Ukuran & Joint Jenis
Katup-katup s/d 40 mm screwed Butter Fly
(stop valve) Gate
Diafragma
50 mm keatas flanged Butterfly
Gate
Katup Pengatur s/d 40 mm screwed Globe
(regulating valve) ButterFly
Diafragma
50 mm keatas flanged Butterfly
Gate
Non return valve s/d 40 mm screwed Swing check
Globe check
50 mm keatas flanged Double Swing Check
Dick Check

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 108
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

Pressure Reducer Die and flow type


Pressure Indicator Dial dia 100 m Dial Type

c. Persyaratan Pemasang
1. Umum
1.1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan,
kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
1.2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50
mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
1.3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam atau runcing, serta
penghalan lainnya.
1.4. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,
sesuai dengan fungsi system dan yang diperlukan digambar.
1.5. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan UNION atau FLANGE.
1.6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan pada
pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
1.7. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan.
Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun
pengurasan.
1.8. Katup/valve harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian.
Pegangan katup/valve handled tidak boleh menukik.
1.9. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-
langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong diantara
sleeves dan pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rock-wool.
1.10. Selama pemasangan bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam perpipaan
yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan harus ditutup dengan menggunakan
caps/plugs untuk mencegah masuknya benda-benda lain.
1.11. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
1.12. Pekerjaan galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.

2. Penggantung dan Penunjang Pipa


2.1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadle
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam
tabel berikut ini:

Batas max Ruang (mm)


Jenis pipa Ukuran pipa
Interval mendatar (m) Interval tegak (m)
BSP 1 Sampai 20 1.8 2
25 s/d 40 2.0 3
50 s/d 80 3.0 4
100 s/d 150 4.0 4
200 s/d lebih 5.0 4

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 109
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2.2. Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini:
- Perubahan-perubahan arah
- Titik percabangan
- Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.

2.3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
- Diameter Batang

Ukuran pipa Batang


Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas.
Penunjang pipa lebih dari 2 Dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap
kekuatan puncak
- Bentuk gantungan
- Split ring type atau clevis type

2.4. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.

2.5. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang.

3. Pemasangan Katup-Katup
Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk
bagian-bagian berikut ini:
3.1. Sambungan masuk dan keluar peralatan
3.2. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.

Di ruang mesin:
Ukuran pipa Ukuran katup
Sampai 75 mm 20 mm
100 mm s/d 200 mm 40 mm
250 mm atau lebih besar 50 mm
Lain-lain ukuran katup 20 mm

4. Pemasangan strainer
Strainer harus disediakan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut
ini :
4.1. Katup-katup pengontrol
4.2. Katup-katup pengurang tekanan

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 110
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

5. Pemasangan Katup-katup
Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan ditempat-tempat yang mungkin
timbul kelebihan tekanan.
Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengan sumber
tekanan.
Katup-katup pengurangan tekanan harus disediakan ditempat-tempat dimana tekanan
pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.

6. Pemasangan Vent Otomatis


Vent udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi dan kantong udara.

7. Penyambungan pipa-pipa
Sambungan Ulir
- Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku
untuk ukuran sampai dengan 40 mm
- Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa
dengan diputar tangan sebanyak 3 ulit
- Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zinkwite dengan
campuran minyak
- Semua sambungan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.

Sambungan Las
- Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
- Kawat las atau elektroda yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas
- Sebelum pekerjaan las dimulai Kontraktor harus mengajukan kepada direksi contoh
hasil las untuk mendapatkan persetujuan tertulis
- Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah
mempunyai ijin tertulis dari Konsultan pengawas.
- Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk ini

Sleeves
- Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik
- Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau
Caulk.

8. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di
setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara/metoda yang
disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.

d. Pengecatan
1. Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
- Pipa service
- Support pipa dan peralatan
- Konstruksi besi
- Flange
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik
- Peralatan yang catnya harus diperbaharui
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 111
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

2. Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :

Lokasi pengecatan Pengecatan


Pipa dan peralatan Zinchromate primer 2 lapis dan dicat warna
merah
Pipa dan peralatan expose Zinchromate primer 2 lapis dan dicat akhir 2
lapis warna merah
Pipa dalam tanah Bitumin 2 lapis

3. Label Katup (valve tag)


- Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan
pemeliharaan
- Fungsi-fungsi seperti Normally Open atau Normally Closed harus ditunjukkan di
tags katup.
- Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.

3.1.1 Peralatan-peralatan Hidrant


1. Hidrant box dalam/luar gedung terdiri dari:
- Steel box indoor tebal plat mm
- Hose rack
- Linen hose dia 40 mm, panjang 30 mm
- Hidrant valve dia 40 mm dan 65 mm kombinasi
- Hidrant nozzle, short straight type 1 ½” x ½”.

2. Hidrant pillar dia 100 mm


3. Siamese dia 100 mm

5. MESIN DIESEL POMPA HIDRAN

a. Umum
Salah satu pompa hidran pemadam kebakaran digerakkan oleh mesin diesel (diesel driven)

b. Mesin Diesel
1) Tipe
Mesin diesel empat langkah, vertikal sebaris atau bentuk Vee, aspirasi natural atau
Turbo Charge, Stasioner, berpendingin udara (air cooled) dengan radiator.
Power 45Kw x 3 phase-380/660 volt
Merk IZUSU atau DAEWOO

2) Putaran mesin
Putaran mesin tidak boleh melebihi 2950 rpm.

3) Kapasitas
Kapasitas 1895 lt/mnt
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 112
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

4) Total Head
85 mtr.

5) Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan mesin menggunakan udara (radiator air cooled) dan sistem
pendinginan ini merupakan satu unit kesatuan (tidak terpisahkan). Dilengkapi dengan
saluran udara fleksibel yang dipasang di antara unit pendingin dan dinding rumah
diesel genset. Dimensi ventilasi dan saluran udara fleksibel harus sesuai dengan
kapasitas pendinginan mesin yang diperlukan. Pada beban penuh temperatur udara
pada sekeliling genset tidak boleh naik melebihi 10 derajat Celsius dari temperatur
udara ambien. Setiap genset harus dilengkapi dengan alat pengaman yang berfungsi
untuk mematikan mesin pada saat temperatur mesin berlebih.

6) Sistem Pelumasan
Menggunakan pompa roda gigi yang dilengkapi dengan duplex filter dan pendinginan
minyak pelumas. Pompa tangan minyak pelumas, yang dapat berfungsi untuk
mengeluarkan minyak pelumas dari dalam panci (oil pan). Setiap genset harus
dilengkapi dengan alat pengaman yang berfungsi untuk mematikan mesin pada saat
tekanan minyak pelumas terlalu rendah.

7) Sistem Bahan Bakar


Kontraktor harus memberikan data tentang pemakaian bahan bakar pada beban penuh.
Sistem bahan bakar terdiri dari :
1. Tangki bahan bakar harian, kapasitas penyimpanan (volume) mampu untuk
memenuhi kebutuhan operasi selama 3 jam pada beban penuh (lebih kurang 150
liter). Tangki bahan bakar harian harus dilengkapi :
- Tempat outlet bahan berikut katup
- Tempat pemasukan bahan bakar.
- Lubang penguras bahan bakar berikut katupnya
- Perpipaan ventilasi udara
- Peralatan penduga isi bahan bakar pada tangki harian (level indicator)
- Perpipaan bahan bakar berikut konstruksi penyangga tangki harian bahan
bakar
2. Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)

8) Sistem Pembuangan Gas (Knalpot)


Expansion piece terbuat dari bahan baja tahan karat lengkap berikut flens dan harus
dipasang diantara manifold gas buang dengan pipa gas buang. Pada sistem saluran gas
buang harus dilengkapi silencer, sedang silencer diletakkan pada bagian luar rumah
genset. Pada saluran/perpipaan bahan bakar yang terletak di dalam rumah genset
harus diisolasi dengan rock wool setebal 2 inch dan dilapisi dengan plat alumunium
dengan ketebalan 2 mm.

9) Sistem Aspirasi
Tipe filter udara yang dipakai tipe kering atau tipe basah (oil bath air filter) dan
lengkap berikut Air Intake Manifold.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 113
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

10) Sistem Start


12 Volt atau 24 Volt DC starting motor. Battery charger, 220 Volt AC/12 Volt atau 24
Volt DC/5 Amper. Kapasitas masing-masing batere 120 Amper jam (120 AH), lengkap
berikut kabel dan konektornya dan tempat batery tersebut yang terbuat dari kayu.
System start untuk hydrant diesel yang dimaksud adalah auto start yang terintegrated
dengan pompa elektriknya.

11) Pengatur Putaran Mesin (Engine Speed Governor)


Pengatur putaran mesin tipe mekanis/automatic buatan Bosch atau yang setara dengan
penurunan putaran 3% diantara tanpa beban (no load) dan beban penuh (full load).

12) Proteksi Putaran Berlebih (Over Speed Protection)


Mesin harus dilengkapi dengan peralatan pengaman putaran berlebih elektronik,
dimana jika terjadi putaran poros engkol mesin terlalu besar maka mesin segera mati.

13) Panel Kontrol dan Indikator


Panel ini meliputi:
1. Saklar pengontrol
- Key operated engine on/off/start switch
- Lamp test push button
- Alarm reset push button

2. Indikator
- Water jacket temperature meter/silinder head temperatur meter
- Temperatur minyak pelumas
- Manometer minyak pelumas
- Signal lamps indicating shut down by overspeed, high waterjacket
temperature, low lub oil pressure
- Signal lamp battery charger failure
- Volt meter 380/220 Volt yang dilengkapi dengan selector switch 3 phase
- Jam meter
- DC volt meter 10 – 30 Volt
- Frekuensi meter 47-50-53 Hz

c. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan untuk lokasi adalah sebagai berikut :
- Temperatur : 330 C
- Kelembaban : 70 s/d 80% RH
- Ketinggian : 25 s/d 50 m diatas laut
- Lokasi : Semarang

d. Pondasi
Mesin diesel harus disatukan/dikopel di fleksibel kopling. Mesin tersebut harus ditumpu
dengan peredam getaran yang diletakkan diatas batang baja (base frame), dan batang baja
tersebut, diletakkan diatas lantai dasar. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan
gambar tentang instalasi genset lebih dulu pada Direksi sebelum pelaksanaan instalasi
diesel hydrant dimulai.
Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012 XII - 114
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

e. Garansi
Genset harus dites di pabrik sebelum dikirim ke lokasi. Sertifikat laporan tentang hal
tersebut diatas harus diserahkan oleh pabrik pada tenaga ahli untuk membuktikan
guaranteed performance. Setelah genset dipasang, Kontraktor harus melakukan tes di
lapangan/di lokasi.

f. Suku Cadang
Suku cadang umumnya, suku cadang genset paling sedikit (tetapi tidak dibatasi) terdiri dari
beberapa bagian yaitu:
1) Penyaring udara
2) Penyaring minyak pelumas
3) Penyaring bahan bakar
4) Piston ring set
5) Connecting rod bearing
6) Main bearing
7) Connecting rod boult
8) Top overhaule gasket
9) Valve cone
10) Valve seating
11) Valve guide
12) Nozzle
13) Injector sleeve
14) Valve gasket
15) Safety valve for oil pump
16) AVR
17) Waterpump repair kit (jika mesin diesel berpendingin air)
18) Turbo repair kit (jika mesin diesel dilengkapi turbo charger)

6. POMPA ELEKTRIK

a. Putaran mesin
Putaran mesin tidak boleh melebihi 2950 rpm.

b. Kapasitas
Kapasitas 1895 lt/mnt.

c. Total Head
85 mtr.

d. Jenis Pompa
Heat Exchanger.

e. Standar
NFPA 20.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 115
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

7. JOCKEY PUMP

a. Putaran mesin
Putaran mesin tidak boleh melebihi 1450 rpm.

b. Kapasitas
Kapasitas 190 lt/mnt

c. Total Head
90 mtr.

d. Jenis Pompa
In-Line / End Suction / Centrifugal.

e. Standar
NFPA 20.

8. TANGKI TEKAN (PRESSURE VESSEL, HYDROPHORE)

Instalasi pompa distribusi ini dilengkapi dengan tangki tekan. Seluruh ukuran, pembuatan,
pengetesan dan pengoperasiannya harus mengikuti standar-standar pressure vessel seperti
ASTM, AWWA, DIN atau yang setara dan mendapatkan sertifikat dari badan yang berwenang
seperti Depnaker.

a. Dua buah tangki tekan dengan volume masing-masing 4 meter kubik dengan ukuran sesuai
dengan gambar dan ketebalan pelat 12 mm serta mampu bekerja pada tekanan kerja 8 – 12
bar untuk air bersih, dan satu buah dengan volume 2 meter kubik bekerja pada tekanan 10
bar untuk hidran.
b. Dilengkapi dengan perpipaan inlet-outlet, valve, check valve, manhole, drain, pressure gage
dan pressure switch yang dapat di set pada tekanan kerja yang diinginkan pada range 8-12
bar.
c. Permukaan luar dan dalam tangki tekan harus di cat dasar dan top coat (cat luar) epoxy
yang tahan karat. Tebal lapisan cat luar minimal 400 mikron untuk bagian dalam dan 200
mikron untuk bagian luar. Warna cat bagian luar tangki adalah abu-abu.
d. Tangki tekan harus dilengkapi dengan plat nama (name plate) yang meliputi volume,
tekanan kerja, nama pemilik, pembuat, tahun pembuatan, dll. yang dianggap perlu.
e. Tangki tekan harus dilengkapi dengan pipa (dan check valve) masuk udara tekan untuk
setting tekanan kerja, dimana tekanan pompa hidup adalah 4,5 bar dan tekanan pompa mati
adalah 5,5 bar, pada volume efektif air, yakni selisih antara switching level, sebesar 1 sampai
dengan 1,5 meter kubik.
f. Instalasi tangki tekan ini harus dilengkapi dengan pompa udara manual (portable, operasi
dengan kaki) untuk setting tekanan udara di dalam tangki tekan dalam daerah tekanan kerja
0-10 barg.
g. Tangki tekan harus dites hidrostatik sebesar 1,5 kali tekanan kerja selama waktu 2 jam
penuh.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 116
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

D.10. PEKERJAAN INSTALASI AIR CONDITIONING

1. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM

a. Persyaratan Umum

Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan pula bagian dari
pada persyaratan sistem tata udara ini sejauh yang berlaku bagi pekerjaannya.

Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam spesifikasi
ini, berarti hanya memintakan khusus dan ini juga tidaklah berarti menghilangkan hal-hal
yang lainnya dari persyaratan umum dan suplementer yang ada. Hanya apabila ada yang
dinyatakan lain tersendiri di dalam spesifikasi ini, maka hal-hal dari persyaratan umum
maupun suplementer tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi ini.

b. Persyaratan Pelaksanaan

 Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
 Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan
kualitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuai dengan Standar
Internasional maupun Nasional seperti ARI, ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, NEC,
ASME dengan senantiasa mengutamakan peraturan/standar/persyaratan nasional.
 Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari persyaratan-
persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

2. PEKERJAAN PERALATAN UTAMA

a. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada pasal ini menerangkan spesifikasi dari jenis peralatan utama yang
dapat diterima dalam proyek ini.

b. Umum

 Spesifikasi berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja. Untuk


ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar skedul peralatan/unit mesin.
 Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pengadaan, pemasangan dan pengujian
(testing & balancing) dari seluruh peralatn utama yang akan dipasang dalam proyek ini
dengan lengkap dan berfungsi dengan baik sehingga keseluruhan sistem tata udara
dapat memberikan performansi yang diinginkan.
 Keseluruhan peralatan utama harus dari kualitas yang terbaik dan baru (bukan bekas
pakai).
 Dalam memasukan penawaran untuk peralatan utama, pemborong harus menyatakan
dan melampirkan hal-hal berikut dengan jelas :

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 117
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 mencantumkan merk dan type unit yang ditawarkan pada BQ. Melampirkan
brosur asli dari unit yang ditawarkan dan pada brosur tersebut diberi tanda yang
menjelaskan mengenai pemilihan unit, kapasitas daya dimensi, berat kerja, suhu
dan volume air/udara dan lain-lain spesifikasi teknik ini.
 Melampirkan pemilihan unit Splite Duct, sehingga dapat dibaca dengan jelas
semua spesifikasi teknis unit-unit tersebut.
 Melampirkan format-format unit yang ditawarkan sesuai skedul dan telah diisi
secara lengkap oleh pemborong.
 Setiap kekurangan dari butir diatas akan mengurangi penilaian evaluasi atas
penawaran pemborong dimana bobot hal-hal tersebut di atas sangat menentukan
dalam evaluasi penawaran.
 Standar yang harus dipenuhi adalah ASHRAE, ARI STANDAR, ASTM & UL.

3. MESIN PENGOLAH UDARA

a. Pemborong harus memasang mesin tata udara split duct dengan jenis, ukuran, kapasitas
dan pemasangan secara lengkap sesuai persyaratan spesifikasi dan gambar spit Duct yang
direkomendasi
b. Split Duct
 Cassing
 Kabinet harus dibuat dari galvanized steel dengan rangka penguat dari bahan baja
dengan sambungan las. Coil section dan fan section harus diisolasi dengan dengan
density 3 lb/cuft untuk mencegah kondensasi.
 Bak pengembunan harus diberi isolasi panas dari fibre glass tahan api tebal 25 mm
dan permukaannya dilapisi oleh aluminium foil satu sisi untuk mencegah
timbulnya pengembunan air dan dibuat dari bahan BJLS 100.

 Coil Section
Coil berbentuk dari pipa tembaga berdiameter 0.5’ dengan almunium fins untuk
menjamin heat transfer yang sempurna.

 Fan Section
Blower harus jenis centrifugal forward curve digerakan oleh motor dengan dengan HP
yang cukup melalui V-belt dengan pulley yang dapat diatur.

Bearing blower mempunyai pipa pemberi pelumas dan dipilih yang mempunyai daya
tahan sampai 200.000 jam. Motor penggerak blower mempunyai RPM 1.450.

Tanggung jawab kontraktor untuk mengadakan seleksi besar motor dan diameter
pulley untuk menghasilkan CFM yang direncanakan bagi ducting lay-out yang
direncanakan tidak boleh menimbulkan suara yang berlebihan melebihi NC.40.

Pulley harus dari jenis adjustable atau sesuai kebutuhan.

 Kapasitas
Kapasitas split duct unit harus sesuai dengan yang tercantum dalam equipment
schedule dan dipilih dengan maksimal face velocity 550 FPM.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 118
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

 Pemasangan.
 Setiap split duct unit harus didukung diatas peredam getaran sehingga mencegah
rambatan getaran mesin ke struktur bangunan.
 Air kondensasi unit AC harus disalurkan ke pipa khusus untuk kondensasi
dilengkapi dengan U-trap dan mempunyai kemiringan yang cukup.
 Hubungan ducting ke setiap split duct harus menggunakan flexible-duct yang
dibuat dari bahan kanvas dan dibuat rapat udara.
 Sambungan pipa ke split duct unit harus menggunakan flange atau union,
sehingga memudahkan pembongkaran pipa apabila diperlukan.

 Filter
Filter harus menjamin kebersihan udara balik dan udara segar dari debu dan kotoran.
Filter harus dapat dan mudah dilepas dan dipasang. Untuk jenis filter yang digunakan
lihat diatas.

4. PENYARING / PEMBERSIH UDARA (AIR FILTER)

a. Pengadaan, pemasangan dan penyetelan penyaringan udara pada lokasi yang ditentukan
dan pada split duct sesuai dengan fungsi ruang yang ingin dijamin kebersihannya, serta
menyediakan bahan cadangan untuk kebutuhan pemeliharaan.

b. Filter harus terpasang demikian rupa sehingga tidak ada kebocoran udara yang tidak
melalui filter serta mudah untuk dipasang/dilepas untuk keperluan
pemeliharaan/pembersihan/penggantian.
c. Untuk jenis filter yang washable/cleanable maka filter yang digunakan adalah Washable
Permanen Almunium Filter dengan spesifikasi sebagai berikut :
1) Dust Arrestance sebesar 65% - 70% (by weight test)
2) Initial resistance 0.18 inch w.g. dan final resistance 0.50” w.g.
3) Konstruksi keseluruhan dari bahan alumunium
4) Frame terbuat dari satu batang alumunium U Chanel bentuk concave
5) Media terdiri atas beberapa lapis slit dan expanded alumunium sheet, dimana pada
ketebalannya mempunyai grid pelindung (protective grid) pada tiap sisi. Media dilapis
(Coated) dengan bahan filter adhesive yang khusus digunakan untuk permanent
alumunium filter.
6) Filter adhesive harus bisa menambah kemampuan arrestance dan dust holding
capacity, tidak berwarna (colorless), odorless dan bahan dasarnya petroleum
7) Pembersihan filter harus digunakan pembersiah yang tidak boleh bereaksi dengan
alumunium, dilakukan sesudah filter mencapai final resistancenya.
8) Memenuhi persyaratan pengujian standar U.L. Standar 900 dan U.I Class 2.
9) Toleransi dimensi adalah ± 1/16” untuk ukuran sebenarnya terhadap ukuran nominal.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 119
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

D.11. PEKERJAAN INSTALASI PIPA AC

1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini menjelaskan spesifikasi dari pipa, valve, trap, strainer dan peralatan pipa
lain serta instalasinya untuk proyek ini seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar
perencanaan yang harus diikuti oleh pemborong dalam pelaksanaannya.

a. Umum

1) Bab ini melengkapi seluruh pekerjaan pemipaan dan adalah tanggung jawab pemborong
untuk mengikuti gambar dan spesifikasi bagian-bagian serta jenis pemipaan mana yang
sesuai untuk proyek ini secara khusus.

2) Standar yang digunakan adalah ASHRAE dan Peraturan Plumbing Indonesia.

3) Gambar-gambar menunjukan secara umum ukuran dan lokasi pipa. Karena keadaan
setempat, ketinggian langit-langit dan lain-lain tidak boleh dirubah tanpa persetujuan
dari Direksi Lapangan / Manajemen Konstruksi.

b. Bahan Pipa dan Peralatan Pipa

1) Untuk pipa AC Split Duct dari ‘Pipa Tembaga” . Sebagai pipa pengembunan (drain)
dipergunakan pipa PVC jenis AW dengan diisolasi bilamana tidak dinyatakan lain. Merk
pabrik : Wavin, Rucika atau setara yang disetujui, untuk pipa Refrigerant yang perlu
dibuat atau dirakit di lapangan dari hard cooper type K kecuali ditentukan lain oleh
pabriknya.

2) Tidak diperkenankan mengganti bahan kecuali dengan persetujuan tertulis dari Direksi,
Lapangan / Manajemen Konstruksi.

3) Semua pipa dan peralatan harus dapat menahan tekanan sampai 8 kg/cm² tanpa terjadi
kebocoran.

2. PEMASANGAN SISTEM PIPA

a. Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan alat pembersih, leher angsa serta
peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 2
meter atau sampai dengan dimana tidak terjadi pengembunan pada bagian luar pipa. Isolasi
harus dari bahan fiber glass, polyrethene atau stryrofoam type D.1. bagian luar hendaknya
dilapisi dengan vapo barrier jacket seperti sisalation 450 atau yang sejenis yang direkatkan
dengan adhensive tape 2 serta surface finish sampai tidak terjadi pengembunan pada
permukaan luar pipa.

b. Pemborong harus memasang pipa pengembunan (drain) dari mesin Air Conditioning
sampai ke tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi atau tidak
mengganggu.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 120
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

3. ISOLASI GETARAN (VIBRATION ISOLATION)

a. Seluruh sambungan , compressor dan lain-lain unit peralatan AC harus dengan fitting-
fitting yang menyerap getaran (vibration absorbing fittings).

b. Isolasi getaran untuk pipa refrigerant adalah jenis copper below. Pada compressor
reciprocoating, dua buah vibration eliminator digunakan secara seri tegak lurus (right
angles) Satu dengan yang lain.

4. PENGGANTUNGAN DAN PENYANGGA / PENUMPU PIPA

a. Semua pipa harus ditumpu terhadap kontruksi banguan, kontruksi penggantungan atau
penumpuan harus sedemikian rupa hingga memungkinkan ekspansi thermis pipa tetap dan
mengurangi transmisi vibrasi sesedikit mungkin. Penggantungan dan penyangga
disediakan dan dipasang oleh pemborong.

b. Semua pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (pipa klem) yang bertumpu pada
kontruksi bangunan. Paralel dengan dinding dan garis kolom, lurus serta rapih.

c. Tidak boleh ada pipa yang ditumpu atau digantungkan pada pipa lain. Semua pegantung
untuk pipa yang terisolir tidak boleh menembus bahan isolasi. Semua pipa dalam ruangan
masih harus ditumpu dengan penumpu yang mencegah penerusan getaran (vibration
eluminating, hanger, rubber in shear).

5. ISOLASI PIPA

a. Semua pipa air sejuk dan pipa refrigerant harus diberi lapisan isolasi sesuai dengan gambar
dan spesifikasi. Bagian luar hendaknya dilapisi dengan vapour barrier jacket yang
dirapatkan dengan adhesive tape 3 serta surface finish sampai tidak terjadi pengembunan
pada pipa. Bahan isolasi dari Glass Wool Semirigid class D.1. koefisien perpindahan panas
konduksi 0.32 BTU-IN/SQFT.DEG.F. hr pada suhu udara rata-rata 75
per-in dan tidak berasap yang mengandung racun bila dibakar. Isolasi harus dipasang
sebaik mungkin sampai tidak terjadi pengembunan pada permukaan luarnya.

b. Metoda isolasi pipa dan spesifikasi bahan isolasi adalah seperti yang dinyatakan dalam bab
isolasi.

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 121
Dokumen Pengadaan Bab XII : Spesifikasi Teknis

D.12. PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN SETELAH


PEMBANGUNAN

1. Pembersihan Tapak Konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam Lingkup
Pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku ini dari semua barang atau
bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi bersangkutan selesai.

2. Selama pembangunan berlangsung, Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga keamanan


bahan/material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.

3. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat pengaman-pengaman, proteksi, barikade yang harus
dipasang pada tempat-tempat yang berbahaya (tepi plat, void, core lift dll) dimana orang dapat
jatuh kedalamnya, pada saat pelaksanaan pekerjaan maupun setelah selesai.

D.13. LAIN - LAIN

1. Semua bahan yang akan dipergunakan dan didatangkan harus sesuai dengan Bestek serta harus
mendapatkan ijin Direksi / Pengawas Lapangan.
2. Penggunaan bahan - bahan yang tidak sesuai dengan syarat - syarat yang tercantum dalam
dokumen ini akan ditolak atau dikeluarkan dari lokasi atas perintah Pejabat Pembuat Komitmen
/ Pengawas Lapangan .
3. Apabila terjadi keraguan akan mutu bahan yang didatangkan kemudian Pengawas Lapangan
minta pemeriksaan pada Laboratorium bahan bangunan, maka biaya yang timbul menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
4. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang belum diuraikan dalam dokumen ini maka akan di
betulkan dalam Berita Acara Aanwijzing (Aanvoeling) .
5. Apabila ada perbedaan antara Spesisikasi teknis dan Gambar, antara skala kecil dengan skala
besar maka akan diselesaikan bersama dalam rapat.
6. Apabila ada kekurangan atau kelengkapan maka diselesaikan bersama dalam rapat berkala.

Semarang, Desember 2012

Mengetahui / Menyetujui :

Dibuat Oleh :
Dinas Pasar Kota Semarang Konsultan Perencana
Pengguna Anggaran PT. DIENG AGUNG

Bekti Sadono, SH Indaryatmoko, ST


NIP. 19650623.199203.1.002 Direktur Utama

Penyusunan DED Pembangunan Pasar Klithikan Kota Semarang


Tahun Anggaran 2012 XII - 122

Anda mungkin juga menyukai