BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN BAHAN
Keterangan
Keterangan:
Spesifikasi ini disusun oleh Pejabat pembuat Komitmen berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/ produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produk dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional / SNI;
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistic dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan criteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
I. PASAL 1
A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang akan dikerjakan adalah Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan
Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2023 (Single Years
Contract) yang terdiri dari:
1. Pekerjaan Pendahuluan Dan Smk3
2. Pekerjaan Rekonstruksi Gedung Utama (Gedung A)
3. Pekerjaan Pagar
4. Pekerjaan Pos Security
5. Pekerjaan Rehabilitasi Bangunan Existing (Gedung B)
6. Pekerjaan Rehabilitasi Bangunan Terbuka (Gedung C)
7. Pekerjaan Landscape
8. Pekerjaan Interior Dan Exterior
Lokasi Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi
Nusa Tenggara Barat : Jl. Pejanggik No.33 Kota Mataram.
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
setelah dilakukan penunjukkan oleh Pejabat Pembuat komitmen, termasuk dalam
pekerjaan ini
adalah:.
1. Identifikasi lokasi dan dokumen pekerjaan dalam rangka menyiapkan material yang
akan yang digunakan lebih awal dan tahap–tahap berikutnya, material yang perlu
dilakukan pemesanan/indent, serta keperluan–keperluan lainnya yang bersifat segera
ditindak lanjuti apabila kontrak dan SPMK telah ditanda tangani.
2. Rapat-rapat persiapan Pra Kontrak ( Pre Award Meeting ), Pembahasan Manajemen
mutu Kontrak yang diajukan Penyedia Jasa Konstruksi dan mengurus administrasi
lainnya seperti Jaminan Penawaran dan Jaminan Uang Muka (jika uang muka
diberikan).
3. Menyiapkan Lapangan seperti tata letak direksi keet, barak pekerja dan gudang
material dan dapat menyiapkan bahan-bahan untuk segera di buat di lokasi pekerjaan.
4. Menyiapkan administrasi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan di lapangan
seperti, format pelaporan (harian dan mingguan) dan koordinasi antar dinas terkait
untuk memulai pekerjaan setelah SPMK ditanda tangani.
D. RENCANA KERJA
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyusun Rencana
Kerja yang kemudian diajukan kepada Pengguna Anggaran sebagai lampiran dari
Program manajemen mutu.
2. Penyedia Jasa Konstruksi harus mengikuti rencana kerja tersebut yang menjadi dasar
bagi direksi untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan kelambatan pekerjaan.
Pekerjaan harus juga meliputi pembuangan bahan ke tempat yang ditunjuk oleh Direksi
Pekerjaan menurut Spesifikasi, yang meliputi baik pembuangan atau pengamanan,
penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan pengamanan dari kerusakan atas bahan
yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
5. Prosedur Pembongkaran
a. Pelepasan Struktur
Struktur atap existing yang akan dibongkar atau bagian struktur lainya bila disyaratkan
oleh Direksi Pekerjaan untuk diamankan, harus dilepas dengan hati-hati tanpa
menimbulkan kerusakan pada bagian bangunan lainya.
b. Pembongkaran Struktur
Pekerjaan pembongkaran struktur existing seperti Struktur atap, Kolom dan balok harus
dilakukan dengan hati – hati dan menggunakan alat yang diijinkan oleh Direksi lapangan
serta diawasi setiap langkah – langkah pekerjaan pembongkaran struktur existing agar
tidak berdampak pada struktur bangunan yang akan dipertahankan.
Kontraktor. Semua bahan yang diamankan harus disimpan sebagaimana yang diminta
oleh Direksi Pekerjaan. Terkecuali tidak dituntut secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan,
semua beton yang dibongkar yang ukuran bahannya cocok untuk pasangan batu kosong
dan tidak diperlukan untuk digunakan dalam proyek, harus ditumpuk pada lokasi yang
ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan. Bahan – bahan struktur atap, kusen atau yang masih
bernilai aset, pihak Kontrakor Pelaksana wajib mengamankan dan mengumpulkan bahan
tersebut dan berkoordinasi dengan pihak Madrasah untuk dilaporkan kepada Pemda
Setempat agar segera dilakukan perhitungan nilai aset yang akan dilelang.
Mobilisasi dan pemasangan peralatan harus sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini.
Bilamana setiap alat berat yang dianggap telah selesai melaksanakan tugasnya dan
tidak mungkin digunakan lagi maka alat berat tersebut segera dikembalikan.
Penyedia Jasa melaksanakan operasional dan pemeliharaan kendaraan/ peralatan
harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pabrik pembuatnya dan tidak
mencemari air dan tanah.
3. Mobilisasi Material
Penyedia Jasa Konstruksi harus memobilisasi material sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
Mobilisasi material sesuai dengan jadwal dan realisasi pelaksanaan fisik.
Material yang akan didatangkan dari luar lokasi pekerjaan harus terlebih dahulu
diambil contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Supervisidan
diuji keandalannya di laboratorium, apabila tidak memenuhi syarat, harus segera
diperintahkan untuk diangkut ke luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24 jam.
4. Jalan Kerja
Jalan yang dipergunakan untuk kegiatan pelaksanaan harus disiapkan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi sendiri, dengan lebar dan kondisi jalan kerja harus memenuhi syarat
untuk lalu lintas kendaraan roda 4 atau lalu lintas kerja dengan aman.
Penyedia Jasa Konstruksi wajib memelihara dan memperbaiki jalan masuk atau
jalan lingkungan setempat, gorong-gorong jembatan lingkungan setempat yang
rusak akibat lalu lintas kegiatan pekerjaan.
5. Jam Kerja
Penyedia Jasa Konstruksi menentukan sendiri jam kerja bagi petugas dan pekerja
yang dikerahkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, dengan tetap memperhitungkan
waktu penyelesaian pekerjaan dan dengan mengingat peraturan perburuhan yang
berlaku di tiap daerah yang bersangkutan.
Dalam rangka mempercepat penyelesaian pekerjaan agar dapat mencapai target
pelaksanaan fisik/tepat pada waktunya ataupun karena sifat/syarat pelaksanaan
pekerjaan tidak boleh terputus maka Penyedia Jasa Konstruksi dapat melaksanakan
pekerjaan diluar jam kerja/lembur bila perlu sampai malam hari.
Dalam hal Penyedia Jasa Konstruksi akan bekerja di luar jam kerja/lembur maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan kepada Konsultan
Supervisipekerjaan secara tertulis sekurang- kurangnya 24 jam sebelumnya.
6. Demobilisasi
Kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa
Konstruksi pada saat akhir kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan
dan perlengkapan dari tanah milik Owner dan pengembalian kondisi tempat kerja
menjadi kondisi semula seperti sebelum pekerjaan dimulai.
7. Pengujian Instalasi listrik (SNI 0225:2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011)
8. Dan lain-lain.
9. Biaya pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi
N. SHOP-DRAWING
Dalam hal-hal tertentu maka kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan suatu pekerjaan
yang membutuhkan penjelasan-penjelasan, dimana hal-hal tersebut tidak terdapat dalam
gambar-gambar kerja, maka Penyedia Jasa Konstruksi dan sub-Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan membuat gambar-gambar shop drawing untuk kebutuhan tersebut dan
mendapat persetujuan dari Konsultan SupervisiKonstruksi, dibuat rangkap-3 (tiga).
O. FOTO-FOTO DOKUMENTASI PROYEK
1. Pelaksana Pekerjaan / Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat foto foto
dokumentasi proyek meliputi :
Foto-foto eksisiting/kondisi awal lapangan yang memberikan informasi lapangan
dan kondisi lapangan.
Foto-foto kegiatan pekerjaan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet, penempatan
peralatan-peralatan lapangan (beton-batcher), penempatan material, fabrikasi baja
dll.
Foto-foto tahapan pekerjaan yang penting antara lain Galian tanah, pemasangan
utility box, pemasangan kansteen, pemasangan penutup lantai trotoar, dan
pembesian, bekisting, pekerjaan beton (untuk penutup saluran) sebelum dan
sesudah pengecoran.
Dan lain-lain kegiatan yang diangggap perlu oleh Konsultan SupervisiKonstruksi.
2. Kondisi proyek pada progress pekerjaan mencapai 0%, 25%, 50%, 75% dan seterusnya
sampai dengan 100% (setiap peningkatan progress 25%) dan kondisi pada waktu
selesainya masa pemeliharaan.
3. Foto-foto dicetak dalam ukuran post card (dicetak berwarna) masing-masing 2 (dua)
eksemplar untuk Pemberi Tugas dan 1 (satu) eksemplar untuk Konsultan
SupervisiKonstruksi, Shoft copy diserahkan kepada Pemberi Tugas, tiap stage/tahap
disyaratkan minimal 10 (sepuluh) foto.
II. PASAL 2
A. JENIS DAN URAIAN PEKERJAAN
A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Pemagaran sementara lokasi Proyek dimaksudkan untuk pengaman proyek dan
dilaksanakan sebelum aktifitas dilapangan dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk
menjamin keamanan kerja didalam lingkungan proyek dan sekaligus sebagai pemisah
aktifitas diluar dan didalam areal proyek. Pagar pengaman ini dibuat berdinding seng
BJLS 25 dan disokong oleh tiang-tiang penyanggah yang kokoh, dibangun mengitari
lokasi proyek sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai pengaman.Tahapan
pelaksanaannya adalah :
Melakukan pengukuran untuk menentukan batas-batas yang termasuk kedalam
wilayah proyek, sehingga panjang (volume) sesuai dengan yang tertuang dalam
dokumen BOQ.
Pemasangan kayu usuk 5/7 dan perancah/dolken sebagai penyangga/penopang,
dimana bagian bawah dilakukan pengecoran untuk memperkokoh tiang pagar.
Pemasangan seng BJLS 25.
2) Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat tempat kerja Direksi (Direksi keet), Barak
penyimpanan Bahan dan Barak Tenaga Kerja yang berukuran sesuai dengan
kebutuhan, khusus untuk Direksi Keet Penyedia Jasa Konstruksi menyiapakan ukuran
dan material nya sebagai berikut :
a. Ruangan berukuran Minimal 3 m x 4 m;
b. Rangka dinding menggunakan kayu atau baja ringan dengan penutup Kalsiboard,
Triplek atau PVC;
c. Rangka atap menggunakan Baja Ringan dengan penutup Spandek, seng
Poster; dan
Papan informasi K3.
3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi:
a. APK antara lain:
Jaring pengaman (Safety Net);
Tali keselamatan (Life Line);
Penahan jatuh (Safety Deck);
Pagar pengaman (Guard Railling);
Pembatas area (Restricted Area);
Pelindung jatuh (Fall Arrester); dan
Perlengkapan keselamatan bencana.
b. APD antara lain:
Helm pelindung (Safety Helmet);
Pelindung mata (Goggles, Spectacles);
Tameng muka (Face Shield);
Masker selam (Breathing Apparatus);
Pelindung telinga (Ear Plug, Ear Muff);
Pelindung pernafasan dan mulut (Masker);
Sarung tangan (Safety Gloves);
Sepatu keselamatan (Safety Shoes);
Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes and Toe Cap);
Penunjang seluruh tubuh (Full Body Harness);
Jaket pelampung (Life Vest);
Rompi keselamatan (Safety Vest); dan
Celemek (Apron/Coveralls).
4. Asuransi dan Perizinan, antara lain:
Asuransi dan kesehatan;
Surat izin laik operasi alat dan material;
Sertifikat kompetensi kerja untuk operator yang diterbitkan oleh
lembaga/instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan;
Surat Pengesahan Organisasi K3 (P2K3), sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
Perizinan terkait lingkungan kerja.
5. Personel Keselamatan Konstruksi, antara lain:
Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi;
Petugas tanggap darurat;
Petugas P3K;
Petugas pengatur lalu lintas (Flagman);
Tenaga medis dan/atau kesehatan; dan
Petugas kebersihan lingkungan.
6. Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan, antara lain:
Peralatan P3K (Kotak P3K, tandu, obat luka, perban, dan lain-lain)
Ruang P3K (tempat tidur pasien, tabung oksigen, stetoskop, timbangan berat badan,
tensi meter, dan lain-lain);
Peralatan pengasapan (Fogging);
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi (dengan Pascakualifikasi)
Halaman 86
Bab XII – Spesifikasi Teknis dan Gambar
Meliputi pelaksanaan galian dan urugan tanah serta urugan pasir dengan penyelesaian
dan pembentukan galian / urugannya harus mengikuti kemiringan / elevasi dan
ukuran-ukuran sesuai Gambar Rencana dan arahan Konsultan Supervisi.
Pekerjaan ini termasuk pekerjaan pengupasan (stripping) dan perataan (grading)
tanah pada
daerah / area yang di atasnya akan didirikan bangunan, jalan dan perkerasan.
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urugan dan
lokasi pengerjaan urugan / timbunan telah disetujui Konsultan Supervisi.
Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurugan
sebelum pekerjaan terdahulu disetujui Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan dapat disimpan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi di tempat penumpukan pada lokasi yang memudahkan
pengangkutan selama pekerjaan pengurugan dan penimbunan berlangsung. Lokasi
penumpukan harus disetujui Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton minimal
14 (empat belas) hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 (tujuh)
hari atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
3) Pekerjaan Pemadatan
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai
untuk memadatkan urugan maupun daerah galian. Untuk pemadatan tanah
kohesif digunakan stamper untuk memadatkan bahan urugan berbutir. Pemadatan
hanya dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan.
Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi syarat, perbaikan harus dilakukan sampai
tercapai nilai pemadatan yang disyaratkan.
Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak dipadatkan dengan baik harus
disingkirkan dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi/Tim Teknis.
Pemadatan dilakukan setiap urugan setebal 20 cm.
4) Spesifikasi Bahan / Material Pekerjaan Tanah
Pasir urug, sirtu, dan tanah urug. Khusus untuk tanah urug tidak menggunakan tanah
lempung
Bahan urugan harus bebas dari bahan organik, gumpalan besar, kayu, bahan-bahan
lain yang mengganggu dan butiran batu lebih besar dari 100 mm dan memiliki
gradasi sedemikian rupa agar pemadatan berjalan lancar.
Bila menurut pendapat Konsultan Supervisi/Tim Teknis suatu bahan tidak dapat
diperoleh, penggunaan batu-batuan atau kerikil yang dicampur dengan tanah dapat
diijinkan, dalam hal ini bahan yang lebih besar dari 150 mm dan lebih kecil
dari 50 mm tidak diijinkan digunakan dan persentase pasir harus berjumlah
cukup untuk mengisi celah dan membentuk kepadatan tanah yang seragam
dengan nilai kepadatan yang sesuai.
Semua bahan galian kecuali tanah tidak diijinkan digunakan sebagai bahan
urugan kecuali disetujui oleh Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
Bahan urugan yang disimpan di dekat tempat kerja untuk waktu lebih dari 12
(dua belas) jam harus dilindungi dengan lembaran plastik agar tidak terjadi
penyimpangan pada bahan urugan yang telah disetujui tersebut.
Setiap lapisan bahan urugan bila kering harus dibasahi merata sampai
tercapai kadar air tertentu untuk mendapatkan kepadatan yang disyaratkan.
Sisa-sisa galian dari lokasi area kerja harus dikeluarkan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi, dengan biaya dan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
5) Pengujian Tanah
Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi dan bahan-bahan yang akan dikerjakan
sebelum memulai pekerjaan.
Pemeriksaan dan pengujian pekerjaan tanah yang dilakukan akan diperiksa dan
diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah yang dipilih oleh Konsultan
Supervisi/Tim Teknis/PPK.
Jasa-jasa laboratorium.
Konsultan Supervisian pekerjaan pengurugan.
Pengujian pekerjaan pemadatan tanah.
Penyerahan laporan pengujian kepada Konsultan Supervisi/Tim Teknis/PPK.
Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan dan spesifikasi.
Biaya Pengujian
Penyedia Jasa Konstruksi harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila
hasil pengujian tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus menggali, mengurug dan memadatkan lagi sampai pengujian
memenuhi syarat yang ditentukan atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi
sendiri.
Prosedur Pengujian.
Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan prosentase
relatif dari density maksimum yang dihasilkan oleh pekerjaan pemadatan
yang dibandingkan dengan test-test laboratorium sebelumnya atau density
kering secara teoritis.
Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan metode lain yang disetujui
Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
c. Pengujian Bahan, Peralatan, Komponen Jadi (Hasil Pekerjaan)
Semua bahan dan hasil kerja harus memenuhi uraian dan ketentuan dalam Dokumen
Kontrak dan sesuai dengan persetujuan Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
Apabila diminta Konsultan Supervisidan atau Tim Teknis, Penyedia Jasa Konstruksi
harus membantu menyediakan tenaga kerja untuk pelaksanaan
pemeriksaan serta pengujian bahan / material di lapangan.
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan contoh yang ditunjuk dan diminta oleh
dalam rangka pengujian mutu.
Biaya untuk penyedia tenaga, pengambilan contoh serta biaya lainnya yang terkait
dengan pengujian mutu dibayar oleh Penyedia Jasa Konstruksi terkecuali bila
ditentukan lain dalam Dokumen Kontrak.
Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan elevasi yang
ditentukan atau petunjuk Konsultan Supervisi/Tim Teknis yang disebabkan
karena kesalahan Penyedia Jasa Konstruksi, kelebihan penggalian tersebut tidak
dapat dibayar dan Penyedia Jasa Konstruksi harus memperbaiki daerah tersebut
atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak merusak
patok-patok pengukuran atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua kerusakan
yang disebabkan karena pekerjaan penggalian menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi dan harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa Konstruksi tanpa biaya
tambahan atau waktu.
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyingkirkan setiap batuan yang ditemukan
pada daerah elevasi akhir pada kedalaman minimal 150 mm di bawah elevasi
akhir rencana. Batuan dapat berupa batu atau serpihan keras dalam batuan dasar
asli dan batu besar dengan volume lebih dari 0.5 cm3 atau berukuran lebih
besar dari 100 cm yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan atau
diledakkan.
2) Pekerjaan Urugan
Penempatan Bahan Urugan
Bahan urugan tidak boleh dihampar atau dipadatkan pada waktu hujan.
Bahan urugan di dalam atau di luar lokasi timbunan harus ditempatkan lapis
demi lapis dengan ketebalan maksimal 200 mm (keadaan lepas) dan harus
dipadatkan dengan baik.
Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urugan harus dipadatkan sampai
kepadatan yang sebanding dengan daerah sekitarnya.
Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urugan harus dipadatkan sesuai
nilai kepadatan yang ditentukan.
Kecuali ditentukan syarat khusus, alat pemadat tangan (manual) tidak diijinkan
sebagai pengganti alat pemadat mekanis.
Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh menempatkan lapisan baru bahan urugan
sebelum pemadatan lapisan terdahulu disetujui Konsultan Supervisi.
Pengurugan tidak boleh dikerjakan tanpa persetujuan dari Konsultan
Supervisi/Tim Teknis.
3) Pekerjaan Pemadatan
a) Umum
Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus memiliki kadar
air yang sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai
kepadatan yang sesuai. Bahan harus memiliki kadar air yang seragam pada
seluruh lapisan bahan yang akan dipadatkan. Setiap lapisan harus dipadatkan
dengan merata menggunakan stamper atau alat pemadatan lain yang telah
disetujui.
Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan
dan biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah dengan
cara sedemikian rupa agar setiap bagian menerima tingkat pemadatan yang
sama.
a. Baja Tulangan
Tanda Kelas Baja Beton Tulangan dan sifat mekanis
menghasilkan jumlah uji kekuatan beton kurang dari 5 untuk suatu mutu beton,
maka satu pasang benda uji harus diambil dari paling sedikit 5 adukan yang dipilih
secara acak atau dari masing-masing adukan bilamana jumlah adukan yang
digunakan adalah kurang dari lima.
b) Jika volume total dari suatu mutu beton yang digunakan kurang dari 40 m 3, maka
pengujian kuat tekan tidak perlu dilakukan bila bukti terpenuhinya kuat tekan
diserahkan dan disetujui oleh Konsultan Supervisi/Tim Teknis
c) Suatu uji kuat tekan harus merupakan nilai kuat tekan rata-rata dari dua contoh
(satu pasang) uji silinder yang berasal dari adukan beton yang sama dan diuji pada
umur beton 28 (dua puluh delapan) hari atau pada umur uji yang ditetapkan.
d) Jumlah benda uji boleh ditambahkan sesuai kebutuhan Konsultan Supervisiyang
telah disetujui oleh Tim Teknis.
e) Benda uji tidak diperkenankan terkena sinar matahari langsung.
f) Pengujian kuat tekan beton sesuai SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat
Tekan Beton.
2) Adukan beton harus dibuat pengujian slump, dengan ketentuan sebagai berikut:
BAGIAN KONSTRUKSI NILAI SLUMP (MM)
Plat Lantai 10 ± 2
Balok 10 ± 2
Kolom 10 ± 2
Pondasi 10 ± 2
Benda Uji Beton harus teridentifikasi, dan dikelompokan berdasar waktu pemakaian
saat penuangan mortar pada formwork / bekisting.
a) Uji silinder harus dilakukan pada setiap truck ready mix, dan pembuatan sampel
uji beton masing-masing 2 (dua) benda uji.
b) Masing-masing benda uji dberi kode sesuai dengan bagian struktur yang
dilaksanaka atau dicor.
c) Tidak diijinkan melakukan pengecoran sebelum dilakukan uji slump dan hasilnya
sesuai dengan tabel di atas.
d) Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini,
Pelaksana harus mengacu pada seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab 5,
Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
e) Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah kuat tekan pada umur 28
hari adalah f’c 25 MPa.
f) Selimut beton sesuai Gambar Kerja, jika tidak disebutkan dalam Gambar Kerja,
maka selimut beton yang digunakan adalah sesuai SNI 2847:2013 Persyaratan
beton struktural untuk bangunan gedung :
Tebal Selimut
Minimum (mm)
a) Beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu
75
berhubungan dengan tanah
g) Perluasan dari pekerjaan yang akan dibongkar dan metoda yang akan
dipakai dalam pekerjaan pengganti harus sesuai dengan pengarahan dari
Konsultan Supervisi.
h) Dalam hal pembongkaran dan perbaikan pekerjaan beton harus
dilaksanakan dengan baik dan memuaskan.
i) Semua pekerjaan bongkaran dan penggantian dari pekerjaan cacat pada
beton dan semua biaya dan kenaikan biaya dari pembongkaran atau
penggantian harus ditanggung sebagai pengeluaran Penyedia Jasa
Konstruksi.
j) Retak-retak pada pekerjaan beton harus diperbaiki sesuai dengan instruksi
Konsultan Supervisi.
k) Dalam hal terjadi beton keropos atau retak yang bukan struktur (karena
penyusutan dan sebagainya) atau cacat beton lain yang nyata pada
pembongkaran cetakan, Konsultan Supervisiharus diberitahu secepatnya,
dan tidak boleh diplester atau ditambal kecuali diperintahkan oleh
Konsultan Supervisi. Pengisian / injeksi dengan air semen harus diadakan
dengan perincian atau metoda yang paling memadai / cocok.
9) Perbaikan Permukaan Beton
a) Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta Konsultan Supervisiuntuk
memeriksa permukaan beton segera setelah pembongkaran acuan.
b) Penyedia Jasa Konstruksi, atas biayanya harus mengganti beton yang tidak
sesuai dengan garis, detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang
rusaknya berlebihan. (Jangan menambal, mengisi, memulas, memperbaiki
atau mengganti beton ekspos kecuali atas petunjuk Konsultan Supervisi).
c) Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah
pembongkaran bekisting. Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan
melebihi kekuatan beton. Beton keropos tidak boleh ditambal manual,
penambalan harus di-grouting dengan mesin tekanan hydrolis.
d) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau
beton yang akan dicat dengan:
Semprotan pasir ringan.
Pembersihan dengan larutan lembut sabun deterjen dan air yang
diaplikasikan dengan menggosok secara keras dengan sikat lembut,
kemudian disiram dengan air.
Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta asam oksalid,
biarkan sejenak, dan sikat dengan kikir yang disetujui.
Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak
karena asam.
Tambalan semen.
Mengikir dan menggerinda.
e) Hasil pekerjaan beton (kolom, balok, dll) yang ekspose harus sudah siap untuk
difinishing cat.
f) Mutu beton yang tidak sesuai dengan persyaratan menjadi tanggung jawab
penuh Penyedia Jasa Konstruksi.
g) Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat bak tandon untuk perawatan beton
di setiap lokasi proyek.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi (dengan Pascakualifikasi)
Halaman 109
Bab XII – Spesifikasi Teknis dan Gambar
dan tanah, pemasangan harus bersilang. Semua permukaan bagian dalam harus
terisi adukan (mortar) sesuai dengan campuran yang digunakan, lubang antar
batu yang besar harus diisi dengan batu yang lebih kecil, sehingga tidak ada
rongga di dalam pasangan.
Dalam proses pengerasannya harus selalu dibasahi dengan disiram air sehari sekali
selama 3 (tiga) hari. Selama pasangan tersebut belum sempurna membentuk
pondasi / dinding penahan tanah yang direncanakan, profil-profil tidak boleh
dicabut. Pengurugan dengan tanah harus menunggu pasangan pondasi / dinding
penahan tanah benar-benar kering dan dilakukan setelah mendapat ijin dari
Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
7) Penempatan Adukan
Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan secara menyeluruh dibasahi,
cukup waktu untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
Landasan yang akan menerima masing-masing batu juga harus dibasahkan dan
selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi dari batu ke batu yang
sedang dipasang.
Tebal dari adukan, landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm - 5 cm dan
harus minimum diperlukan untuk menjamin terisinya seluruh rongga antara batu
yang dipasang.
Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu haruslah
dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan semen yang makin mengeras.
Bila batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal,
maka harus dibongkar, dan adukan dibersihkan dan batu dipasang lagi dengan
adukan segar.
c. Pelaksanaan Pekerjaan
Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Penyedia Jasa Konstruksi wajib melampirkan
Brosur asli
Surat pernyataan garansi struktur 10 tahun yang dikeluarkan oleh spesialis
Penyedia Jasa Konstruksi yang mempunyai pengalaman atau referensi kerja lebih
dari 10 tahun.
Surat keterangan Laboratorium Struktur dan Bahan bangunan tentang hasil
pengujian jenis dan ketebalan lapisan antikarat Zinc Aluminium 100 gr /m2
Surat keterangan Laboratorium Struktur dan Bahan bangunan tentang hasil
pengujian kuat tarik bahan baja ringan minimal G550 Mpa.
Sertifikasi tukang dari pabrikan
Surat Penunjukan Fabrikatror dari Prinsipal
b. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberikan pemaparan produk sebelum
pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana
Kerja dan Syarat) seperti pada pasal diatas. Produk yang dipaparkan sesuai dengan
surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.
c. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta
detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat
sambung pada setiap titik buhul.
d. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Supervisi, Konsultan Perencana dan Tim Teknis untuk mendapatkan persetujuan
secara tertulis.
Persyaratan Pelaksanaan Pemasangan kuda kuda Baja Ringan
a. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan
sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan
baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
b. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
c. Perakitan kuda-kuda baja ringan dilakukan onsite atau di workshop permanen
dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan
mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
d. Pihak Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan semua struktur balok penopang
dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan
desain sistem rangka atap.
e. Pihak Penyedia Jasa Konstruksi harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua
struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak
konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi
perletakan kuda-kuda.
f. Pihak Penyedia Jasa Konstruksi bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah
genteng yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi
baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan
penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi
proyek.
d. Jaminan Struktural
Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi
kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng. Bentuk jaminan struktur harus diwujudkan
dalam bentuk Surat Garansi dari Fabrikator dan berlaku paling tidak 10 (sepuluh)
tahun dari masa serah terima bangunan.
Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New
Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead
and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan
ketentuan “Screws-self drilling-for the building and construction
industries”(Australian Standard 3566).
Lingkup Pekerjaan Penutup atap adalah pekerjaan Pemasangan Penutup atap selulosa
bitumen bergelombang 97.200.0,3 cm pada pembangunan Ruang Kelas baru dan Rehab
Gedung existing yang teridentifikasi penggantian Penutup
atap.
b. Persyaratan Bahan
- Penutup atap selulosa bitumen bergelombang 97.200.0,3 cm dengan jarak reng
45 cm (AS) overhang 5 cm dan dikerjakan oleh aplikator bersertifikat garansi.
- Spesifikasi :
- Panjang : 200 cm
- Lebar : 97 cm
- Profil : 7 corrugation + 6 flats
- Pengulangan : 14,6 cm
- Tinggi gelombang : 3,8 cm
- Lebar gelombang : 9,7 cm
- Berat/lembar : 6,1 kg
- Berat/m2 : 4,14 kg/m2
- Tebal : 0,3 mm
- Jarak reng : 45 cm
- Skrup : 18 buah/lembar
c. Pelaksanaan Pekerjaan
Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Penyedia Jasa Konstruksi wajib melampirkan
Brosur asli
Surat pernyataan garansi struktur 15 tahun yang dikeluarkan oleh spesialis
Penyedia Jasa Konstruksi yang mempunyai pengalaman atau referensi kerja lebih
dari 10 tahun.
Surat Penunjukan Fabrikatror dari Prinsipal
b. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberikan pemaparan produk sebelum
pelaksanaan pemasangan penutup selulosa bitumen bergelombang 97.200.0,3 cm,
sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) seperti pada pasal diatas. Produk
yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada
dokumen tender.
c. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta
detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi spesifikasi penutup atap selulosa bitumen
bergelombang 97.200.0,3 cm dan jumlah baut pada setiap sambungan.
d. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Supervisi, Konsultan Perencana dan Tim Teknis untuk mendapatkan persetujuan
secara tertulis.
- Overlap keatas 20 cm
- Jumlah sekrup perlembar = 18 pcs (formasi 6 + 3 + 6 + 3)
3. Pasang atap selulosa bitumen dibaris kedua, mulai dengan ½ lembar atap agar
terbentuk pola zig zag /susun bata
4. Lanjutkan pemasangan lembar berikutnya hingga baris kedua penuh.
- Untuk baris ke tiga mengulang sama seperti baris pertama
- Untuk baris keempat mengulang sama seperti baris kedua.
Jaminan Struktural
Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi kebocoran atau kerusakan penutup
atap selulosa bitumen bergelombang 97.200.0,3 cm akibat human error. Bentuk jaminan
struktur harus diwujudkan dalam bentuk Surat Garansi dari Fabrikator dan berlaku
paling tidak 10 (sepuluh) tahun dari masa serah terima bangunan.
d. Bahan List Plank
- Listplank menggunakan bahan kalsiplank 1 x 20 cm ( dipasang 2 susun).
c. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Beton Bertulang Non Struktural
a) Campuran dan mutu beton non struktural
Campuran adalah 1pc : 3ps : 5sp.
b) Pembesian
Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,
sambungan, kait-kait dan sengkang (ring) persyaratannya harus sesuai SNI
2847:2013.
Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus sesuai dengan Gambar
Kerja.
Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tulangan
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan
acuan / bekisting atau lantai kerja dengan memasang selimut beton dan
bantalan beton (beton decking) sesuai dengan SNI 2847:2013.
c) Bekisting
Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan dalam Gambar Kerja.
Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan,
sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk (deformasi) dan
kedudukannya selama pengecoran berlangsung.
Bekisting harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran
tahi gergaji, potongan kayu, tanah, lumpur, dan sebagainya.
d) Cara pengadukan
Cara pengadukan harus menggunakan molen
Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu
oleh Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hingga tidak terjadi
penguapan terlalu cepat.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan.
e) Pengecoran beton bertulang non struktural
Sebelum pelaksanaan pengecoran, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan
melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram
cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Konsultan
Supervisi.
Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat penggetar beton /
vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan atau sesuai arahan Konsultan
Supervisi. Penggunaan vibrator harus menjamin beton cukup padat, dan harus
dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang
koral / split yang dapat memperlemah konstruksi.
dan sempurna seperti pada pekerjaan dinding kamar mandi menggunakan pasangan
trasram.
b. Spesifikasi Bahan / Material
1) Semen
Semen yang dipakai harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum pada
dokumen ini.
2) Agregat Halus / Pasir
Agregat halus / pasir yang dipakai harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang
tercantum pada dokumen ini.
3) Air
Air yang dipakai harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum pada
dokumen ini.
4) Batu Bata Merah
Batu bata merah harus memenuhi syarat-syarat:
Bermutu, matang, keras, ukuran-ukuran sama rata, seragam dan saling tegak lurus,
tidak retak-retak tidak mengandung batu dan tidak berlubang-lubang.
c. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pasangan Dinding Batu Bata Merah
a) Pasangan batu bata / batu merah, dengan menggunakan adukan / campuran 1pc :
5ps dan 1pc : 3ps untuk pasangan transram area basah.
b) Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan
sloof sampai ketinggian 30 cm di atas permukaan lantai dasar, dinding di daerah
basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding pada gambar
yang menggunakan simbol adukan trastram / kedap air digunakan adukan rapat
air dengan campuran sesuai Gambar Kerja.
c) Sebelum digunakan batu bata merah harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
d) Setelah bata terpasang dengan adukan, naat / siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan bersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
e) Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
f) Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
g) Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar dari 12 m² ditambahkan kolom
dan balok penguat (kolom & balok praktis) dengan ukuran minimal 12 x 12 cm
atau sesuai gambar, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm ( polos ),
sengkang diameter 6 mm jarak 20 cm (lapangan) dan jarak 15 cm (tumpuan).
h) Pasangan batu bata untuk dinding ½ bata harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm, pelaksanaan harus
cermat, rapi, dan benar-benar tegak lurus.
i) Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang
angkur besi beton dengan diameter 8 mm panjang 50 cm dan beton yang
berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik atau dikasarkan dulu
agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.
a) Bahan-Bahan
a. Adukan dan Plesteran Dibuat di Tempat.
Semen.
Semen tipe I harus memenuhi standar SNI 15-2049-1994 atau ASTM C 150-1995,
seperti Semen Indocement, Semen Padang, Tiga Roda atau yang setara. Semen yang
digunakan harus berasal dari satu merek dagang.
Pasir.
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau kotoran
lain yang merusak. Perbandingan butir – butir harus seragam mulai dari yang kasar
sampai pada yang halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.
Bahan Tambahan.
Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedpan terhadap air dan menambah daya
lekat harus berasal dari merek yang dikenal luas, seperti Super Cement, Febond SBR,
Cemecryl, Barra Emulsion 57 atau yang setara
b. Adukan dan Plesteran Siap Pakai.
Adukan khusus untuk pemasangan bata merah harus terdiri dari bahan semen, pasir
silika dengan besar butir maksimal 3 mm, bahan pengisi untuk meningkatkan
kepadatan, dan bahan tambahan yang larut air, yang dicampur rata dalam keadaan
kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya menambahkan air dalam jumlah
tertentu, seperti MU-300 buatan PT Cipta Mortar Utama.
Acian Khusus.
Acian khusus untuk permukaan pasangan batu bata merah harus terdiri dari bahan
semen, tepung batu kapur dan bahan tambahan lainnya yang telah dicampur rata
dalam keadaan kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya menambahkan air
dalam jumlah tertentu, seperti MU-200 buatan PT Cipta Mortar Utama dan TR.30
buatan tiga roda.
c. Air.
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat – zat organik yang bersifat
merusak. Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji.
Pada dasarnya semua air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai
ketentuan AASHTO T26 dan / atau disetujui Konsultan Supervisi.
b) Pelaksanaan Pekerjaan
a. Perbandingan Campuran Adukan dan / atau Plesteran.
Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air, adukan kedap
air 150 mm di bawah permukaan tanah sampai 500 mm di atas lantai, tergambar
atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja, plesteran permukaan beton yang
terlihat dan tempat – tempat lain seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan plesteran selain
tersebut di atas.
Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan kekedapan
terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan petunjuk
penggunaan dari pabrik pembuat.
b. Pencampuran.
Umum.
Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat
pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk
kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran dilanjutkan kembali.
Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran minimal 1
sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.
Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah pencampuran
tidak diijinkan digunakan.
c. Persiapan dan Pembersihan Permukaan.
Semua permukaan yang akan menerima adukan dan / atau plesteran harus bersih,
bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.
Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan instalasi
listrik dan air dan seluruh bagian yang akan menerima plesteran telah terlindung di
bawah atap. Permukaan yang akan diplester harus telah berusia tidak kurang dari
dua minggu. Bidang
permukaan tersebut harus disiram air terlebih dahulu dengan air hingga jenuh dan
siar telah dikerok sedalam 10 mm dan dibersihkan.
d. Pemasangan.
Plesteran Batu Bata.
Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan pembersihan
selesai.
Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran dibagi –
bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos – kelos sementara dari bambu.
Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan
menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan bidang.
Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya, permukaan
dinding baru dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan tidak kepingan –
kepingan kayu yang tertinggal dalam plesteran.
Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan akan
dilapis dengan bahan lain.
Sisa – sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.
Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan dengan
bukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar Kerja, dibuat
dengan menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang telah diserut rata, rapi dan
siku. Tidak diperkenankan membuat tali air dengan menggunakan baja tulangan.
Plesteran Permukaan Beton.
Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan, dibersihkan dari
bagian – bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian diplester.
Permukaan beton harus bersih dari bahan – bahan cat, minyak, lemak, lumur dan
sebagainya sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah plesteran
selesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran dirawat dengan penyiraman air.
Plesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak – retak, tidak tegak
lurus dan sebagainya harus diperbaiki.
e. Ketebalan Adukan dan Plesteran.
Tebal adukan dan / atau plesteran 10 – 25 mm, kecuali bila dinyatakan lain dalam
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan MK Lapangan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi (dengan Pascakualifikasi)
Halaman 122
Bab XII – Spesifikasi Teknis dan Gambar
f. Pengacian.
Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga plesteran
menjadi rata, halus, tidak ada bag yang bergelombang, tidak ada bag yang retak
dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus selalu menyiram bagian permukaan yang diaci dengan air
sampai jenuh, sekurang – kurangnya dua kali setiap harinya.
g. Pemeriksaan dan Pengujian.
Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Penyedia Jasa
Konstruksi setiap waktu harus memberi kemudahan kepada Konsultan MK
Lapangan untuk dapat mengambil contoh pada bag yang telah diselesaikan.
Bagian yang ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan
cara yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.
4) Prosedur Umum
a. Contoh Bahan dan Data Teknis
5) Bahan – Bahan
a. Aluminium
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi (dengan Pascakualifikasi)
Halaman 125
Bab XII – Spesifikasi Teknis dan Gambar
6) Pelaksanaan Pekerjaan
a. Fabrikasi
5. Pekerjaan Kaca
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan kaca harus sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam Gambar
Kerja dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Supervisi.
c. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pemasangan kaca pada daun pintu jendela sesuai Gambar Kerja.
2) Kaca harus dipotong menurut ukuran dengan kelonggaran cukup, sehingga pada
waktu kaca berkembang tidak pecah.
3) Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapi dan kokoh pada rangka terutama
pada sudut-sudutnya.
4) Kaca yang dipasang pada kusen dan kaca daun pintu jendela semua sudutnya harus
ditumpulkan dan sisi tepinya digosok hingga tidak tajam.
5) Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang sudutnya retak / pecah
atau tergores harus diganti.
6) Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/clear) yang sudah selesai dan sudah
diterima oleh Konsultan Supervisi/ Tim Teknis.
7) Kaca yang sudah terpasang diberi tanda agar tidak tertabrak oleh pekerja atau orang
lain
8) Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Konsultan Supervisi/Tim Teknis.
Contoh:
d) Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel custom atau pabrikan dibuat khusus untuk
keperluan masing-masing pintu disesuaikan dengan berat pintu,
d. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku
dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang
miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus,
waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus
saling tegak lurus.
e. Bahan penutup langit-langit adalah PVC dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
f. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
g. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata dan tidak melendut.
h. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list profil
dari PVC dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
i. Rangka Plafond digunakan Metal Hollow Galvalum rangka induk 38.385.0,30 mm
dipasang tiap jarak 100 cm, rangka bantu hollow galvalum 18.38. 0,30 mm jarak 40
x 60 cm dengan penggantung pipa baja ringan hollow 18.38. 0,30 mm dipasang tiap
jarak 1 m2 dan kelengkapan lainnya (seperti digambar) dilaksanakan sesuai gambar
j. Untuk rangka Hollow galvalum di laksanakan dengan penutup plafon PVC dengan
kualitas menengah dilaksanakan sesuai gambar Kerja, Pelaksanaan pekerjaan ini
harus memperhatikan adanya pekerjaan elektrikal yang sudah terpasang sebelum
melaksanakan penutupan langit.
k. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole atau akses panel di langit-
langit yang bisa dibuka, tanpa merusak plafond PVC di sekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan/pemeliharaan Elektrikal.
l. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memperbaiki pekerjaan plafond yang rusak, cacat.
Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya dan atas biaya tersebut ditanggung Penyedia Jasa Konstruksi
m. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas pada waktu
pekerjaan dilaksanakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi wajib memperbaiki
pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Supervisi.
Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
9. Pekerjaan Pengecatan
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2) Pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan yang disebutkan / ditunjukkan dalam
Gambar Kerja kecuali ditentukan lain dan harus sesuai petunjuk Konsultan
Supervisi/Tim Teknis.
c. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan
a) Umum
Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan
polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang
berhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas,
ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan pengecatan
dimulai.
Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut.
Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan
permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan
dengan memakai kain bersih dan zat pelarut / pembersih yang berkadar racun
rendah dan mempunyai titik nyala di atas 38 °C.
Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak
jauh di atas permukaan cat yang baru dan basah.
b) Permukaan Plesteran dan Beton
Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang
waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka atau kadar air
maksimum 15%. Semua pekerjaan pelesteran atau semen yang cacat harus
dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-
tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran sekelilingnya.
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak,
minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan plesteran dibasahi
secara menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal
ini dapat dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan
memberikan selang waktu dari saat penyemprotan hingga air dapat diserap.
c) Permukaan barang Besi
Permukaan besi yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus
dibersihkan dengan sikat kawat/amplas besi.
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan
dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilap dengan kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada semua permukaan
barang besi dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
3) Pelaksanaan Pengecatan
a) Umum
Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan
cat, penonjolan, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang
sama.
Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk
bagian tepi, sudut, dan ceruk / lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan
lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
Permukaan besi / baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan
permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi
lapisan cat dasar terlebih dahulu
b) Proses Pengecatan
Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya untuk
memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan
kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
Pengecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat
kering), sesuai ketentuan berikut:
- Permukaan Interior Plesteran
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan.
- Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan khusus eksterior.
- Permukaan Eksterior dinding setengah area selasar.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis oile-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan khusus eksterior
- Permukaan Besi
Cat Dasar : 1 (satu) lapis zinc chromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based
high quality gloss finish.
Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuan dan / atau standar pabrik pembuat cat yang telah disetujui untuk
digunakan.
c) Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran
Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras,
membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.
Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca, dan metoda pengecatan,
maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan
mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5
liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup
warna lapis di bawahnya).
d) Metode Pengecatan
Cat dasar untuk permukaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat diberikan
dengan kuas/roll.
Cat dasar untuk permukaan besi / baja diberikan dengan kuas/roll/spray
c. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada Konsultan
Supervisiuntuk disetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas pengelasan dan
penghalusan untuk standar dalam pekerjaan ini.
2) Sebelum pengelasan dilakukan, harus dibersihkan dari kotoran-kotoran atau karat
yang menempel, agar las dapat menempel dengan sempurna.
3) Welder atau operator las wajib hukumnya memakai kedok / masker safety
dilengkapi kaca hitam pada saat melakukan pengelasan.
4) Las/welding harus menggunakan las argon stainless dengan grade yang sama
dengan bahan pipa stainlessnya.
5) Pengelasan sambungan-sambungan horisontal, vertikal atau siku dan lengkung
harus dikerjakan.
6) dengan rapi, rata dan halus, dan tidak menyebabkan deformasi material.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi (dengan Pascakualifikasi)
Halaman 136
Bab XII – Spesifikasi Teknis dan Gambar
4. Bahan/Material
a. Semua barang yang akan dipasang adalah barang baru dan telah terlebih dahulu
mengajukan contoh yang disetujui Direksi.
b. Kabel Instalasi Listrik :
1. Kabel instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis : NYM untuk kabel
penerangan yang ditanam menggunakan pipa dalam tembok dan di atas plafond
dengan diameter pipa minimal 5/8” sesuai gambar, setara merk Kabelindo,
Sucoco, kabel metal atau Suprin atau Focus.
2. Penyambungan kabel harus menggunakan terminal box dan harus dipasang
inbow. Untuk memasang instalasi yang tertanam harus dilengkapi dengan
conduit/pipa PVC dengan diameter 5/8” atau sesuai keperluan. Demikian juga
dengan sambungan instalasi listrik antar bangunan.
3. Untuk kabel penerangan digunakan kabel berukuran 1,5 mm2 dan kabel stop
kontak mengguanakan kabel berukuran 2,5 mm2.
4. Ardhe / Grounding digunakan kabel BC 16 mm2.
c. Saklar dan Stop Kontak:
1. Saklar dan Stop kontak harus dipasang inbow. Saklar dan Stop kontak harus
mempunyai kapasitas minimum 10 ampere.
2. Ketinggian pemasangan saklar dan stop kontak kurang lebih 120 cm dari muka
lantai, kecuali bila stop kontak terpaksa harus dipasang kurang lebih 40 cm dari
muka lantai, sesuai gambar Kerja
3. Accessories saklar dan stop kontak masing – masing digunakan bahan dengan
mutu menengah.
4. Grouping lampu dilakukan dengan zonasi berjajar.
d. Lampu yang digunakan:
1. Lampu TL LED 2 x 36W.
2. Lampu Downlight LED 12 W
3. Lampu Downlight LED 18 W
Persyaratan Pelaksanaan
Pemipaan
a) Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini harus
dari satu merek.
b) Fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa.
c) Fitting harus dari jenis "injection moulded" sedangkan "Welded
fitting" sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan
dalam sistem pemipaan.
d) Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE
Sanitair atau COMBINATION WYE-45 atau LONG RADIUS
BEND dengan floor clean out.
e) Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm di atas
muka banjir alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan
minimum sebesar 1%.
f) Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g) Pipa vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-
kurangnya 15 cm di atas atap dan tidak boleh digunakan untuk
keperluan lain.
h) Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak
tumpuan pada pipa air kotor dan bekas.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan
oleh ahli pemasangan barang sanitair yang berpengalaman.
Pengerjaan harus dilakukan dengan hati-hati dan sangat rapi.
Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup
sambungan tidak diijinkan.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada
bidang-bidang pertemuan sambungan sampai semua sambungan
dipasang kuat dan diuji.
Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan
sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai
ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat.
Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama
harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
Bak cuci tangan tipe dinding ahrus dipasang sedemikian rupa
sehingga puncak bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di
atas lantai, kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada
ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian
rupa pada meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi
bagian depan alat ini berada 530mm diatas lantai untuk orang
dewasa dan 330mm untuk anak-anak, atau sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja.
Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan
Pengawasan Lapangan.
Pemanas air dengan tenaga listrik harus dipasang sesuai petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan pekerjaan elektrikal harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
Pemasangan alat-alat sanitair lain
Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang
sipat datar dan diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang
akan dipakai harus tidak bercacat sedikitpun. Floor drain harus
dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih. Semua sela-
sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan
1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas
floor drain rata dan sebidang dengan bidang lantai. Paper holder
hanya dipasang pada toilet yang closetnya duduk. Tempat sabun
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi (dengan Pascakualifikasi)
Halaman 145
Bab XII – Spesifikasi Teknis dan Gambar
hanya dipasang pada toilet yang ada bak airnya saja. Tinggi
pemasangan pada dinding 100 cm di atas lantai.
b. P e r s y a r a t a n B a h a n T a n a m a n
Pemakaian bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan apa yang tercantum
dalam spesifikasi teknis, memenuhi standart spesifikasi bahan tanaman yang
telah dipilih dan disetujui oleh pimpinan proyek.
Adapun spesifikasi tanaman sebagai berikut :
1. Tanaman Arachis ditanam memiliki kerapatan setiap 10 cm
2. Tanaman Calathea ditanam memiliki kerapatan setiap 20 cm
2. Pengiriman Tanaman
Dalam memperhitungkan cara-cara pengangkutan yang baik untukmengurangi
kerusakan tanaman maka beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Kendaraan untuk pengangkutan harus tertutup pada bagian
depan dan samping, sedangkan dibagian belakang dan bagian atas
terbuka.
- Dahan dan daun dikurangi dan ditinggalkan seperlunya
kemudian diikat supaya tidak rusak. Perakaran dibungkus dengan
karung dan diikat dengan kuat, jika dibungkus dengan bahan plastik
maka bahan itu harus dilepas sebelum tanaman ditanam.
- Perletakan tanaman yang berukuran tinggi tidak diperkenankan dengan
posisi berdiri pada bak kendaraan, atau posisi yang menantang arah
angin, tetapi posisi yang diperkenankan adalah posisi tidur dengan letak
tumbuhnya daun mengarah ke bibir bak kendaraan sebelah belakang,
atau searah dengan arah angin.
- Sebelum melakukan perjalanan dilakukan penyiraman yang
cukup dan mengenai sumua bagian dari tanaman, (kalau memungkinkan)
sebaiknya pengangkutan dilakukan malam hari.
- Waktu muat dan bongkar tanaman dilakukan dengan hati-hati, jangan
sampai rusak baik tanaman maupun tanahnya.
- Keteledoraan dalam tatacara pengiriman yang tidak memenuhi standart
umum dapat membuat tanaman tidak diterima di lapangan, karena
dapat memungkinkan tanaman rusak atau mati.
- Konstruksi :
Kursi siswa terbuat dari bahan plastik yang diprodeksi dipabrik.
Untuk kualitas meja setara dengan produksi dari informa, ACE dan lain-lain
yang setara.
III. MEJA ½ BIRO UNTUK GURU
- Ukuran : Lihat Gambar
- Konstruksi :
Meja guru merupakan hasil produksi pabrik dengan kualitas pabrik yang
disetujui oleh konsultan dan direksi proyek.
Untuk kualitas meja setara dengan produksi dari informa, ACE dan lain-lain
yang setara.
IV. KURSI GURU
- Kursi guru yang dimaksud adalah fabrikasi (buatan pabrik)
- Kerangka dari besi stenless
- Sandaran menggunakan busa yang dilapisi bahan kain
- Untuk kualitas setara cheetos.
V. LEMARI LOOKER
- Ukuran : Lihat Gambar
- Konstruksi :
Lemari loker terbuat dari bahan fabrikasi.
Untuk kualitas meja setara dengan produksi dari informa, ACE dan lain-lain
yang setara.
VII. JUNGKAT-JUNGKIT
- Ukuran : Lihat Gambar
- Konstruksi :
Rangka utama terbuat dari pipa pipa galvanish.
Tempat duduk terbuat dari bahan yang aman untuk anak-anak seperti sadel
sepeda atau bahan lain yang disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi
teknis.
Di bagian tempat duduk menggunakan bantalan pegas atau ban mobil bekas
yang ditanam.
Pengecatan dilakukan dengan spray tidak disarankan menggunakan kuas.
VIII. AYUNAN
- Ukuran : Lihat Gambar
- Konstruksi :
Rangka utama terbuat dari pipa pipa galvanish.
Tempat duduk terbuat dari bahan yang aman untuk anak-anak seperti bahan
fiber atau bahan lain yang disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi
teknis.
Pengecatan dilakukan dengan spray tidak disarankan menggunakan kuas.
VIII. SELUNCURAN
- Ukuran : Lihat Gambar
- Konstruksi :
Rangka utama terbuat dari pipa pipa galvanish.
Bahan untuk seluncuran terbuat dari bahan yang aman untuk anak-anak
seperti bahan fiber atau bahan lain yang disetujui oleh konsultan pengawas
dan direksi teknis.
Pengecatan dilakukan dengan spray tidak disarankan menggunakan kuas.
1. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
1. Memperbaiki kerusakan-kerusakan pada bangunan lama akibat pembangunan
gedung ini sehingga antara gedung yang lama dan yang baru menjadi satu
bagian yang utuh.
2. Pembersihan lokasi dari sisa-sisa bahan kerja, bekas-bekas bongkaran begisting
dan lain-lain.
3. Pemerataan tanah bekas-bekas galian, timbunan yang masih belum rapi.
Pekerjaan lainnya yang perlu dikerjakan agar pada penyerahan kedua seluruh
pekerjaan sudah dalam kondisi sempurna dan rapi.
Perhitungan Volume
N PEKERJAAN DESKRIPSI
O
1.1. Kolom : Dihitung penuh tidak dikurangi balok dan plat
1.2. Balok : Panjang dihitung bersih, dikurangi kolom dan tebal
Pekerjaan Sipil / plat
1
Struktur 1.3. Plat : Luas dikurangi void dan kolom
1.4. Galian : Dihitung berdasarkan gambar dengan acuan dimensi
dan tinggi elevasi yang direncanakan
1.1. Finishing lantai : Luas dihitung bersih batas dinding dalam
1.2. Finishing plafond : Luas dihitung bersih batas dinding dalam.
1.3. Pasangan bata : Panjang pasangan dihitung bersih dikurangi
2 Pekerjaan Arsitektur
kolom struktur, luas kusen dan kolom non struktur.
1.4. Volume dinding agar dikurangi volume pasangan dinding
homogeneous tile/keramik.
MEREK
YANG
URAIAN DIPILIH
N
PEKERJA DESKRIPSI BAHAN / SPESIFIKASI / MATERIAL PENYEDIA
O
AN JASA
KONSTRUK
SI
1. Pekerjaan Site Mix yang dinyatakan dengan hasil
Beton uji lab bahan seperti pasir dan semen
Struktur untuk mengetahuin job mix design
yang akan digunakan agar memenuhi
kriteria beton yang disyaratkan.
Tiga Roda, Gresik,
Semen PC
Bosowa, Tonasa
Pasir
Split Lokal
Air
Bekisting
Bekisting Kolom, balok ring, kolom
praktis, balok late tebal: 9 mm
Lokal
Bekisting pondasi footplat dan sloof:
Batako
Paku kayu 5 – 12 mm
Baja Tulangan Krakatau Steel,
Mutu: Master Steel
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pekerjaan Konstruksi (dengan Pascakualifikasi)
Halaman 150
Bab XII – Spesifikasi Teknis dan Gambar
PEKERJAAN ARSITEKTUR
(PEKERJAAN NON STRUKTURAL)
5 Pekerjaan Rangka plafond metal hollow Pratama truss,
Plafond galvalum Extra truss, smart
Rangka induk jarak 80 cm (38.38.0,3 truss,
mm)
Rangka bagi jarak 60 cm (18.38.0,3
mm)
Connector
Ceilling batten, tebal: 0.30 mm (TCT)
Top cross rail, tebal 0.30 mm (TCT)
Plafon Indoor: tipe WP-01 alfapon, wifon,
Plafond Outdoor : WP-110 indofon
List plafond : WL-A1 & WL-LP
6 Pekerjaan Batu bata merah Lokal
Pasangan Ukuran sesuai dengan SNI 15-2094-
Dinding 2000
Kuat tekan sesuai dengan SNI 15-
2094:2000
Bentuk standar bata ialah prisma segi
empat panjang, bersudut siku-siku dan
tajam, permukaan rata dan tidak retak-
retak
Plesteran : Pasir, Semen
Acian Dinding : Acian Instan Tiga Roda, Mortar
Utama
7 Pekerjaan Kusen Pintu, Kusen Jendela,Daun YKK, Alexindo
Kusen Pintu, Daun Jendela, Bouven
alumunium Aluminium :
Aluminium Alloy 6063, harus asli
(tidak terbuat dari bahan serap/sisa)
Frame kusen digunakan aluminium 4
x 1 3/4" tb 1,15 mm warna Putih susu
Frame Rangka Daun Jendela
Casemen Aluminium 1 1/3" x 2" tb.
1,15 mm warna putih susu
Frame Rangka dan Grill Aluminium 1
1/3" x 2" tb. 1,15 mm warna putih
susu
Daun pintu menggunakan bahan
multiplek rangkap finish HPL
Signage
14 Pekerjaan Cat dinding dalam Propan,Jotun,
Pengecatan Cat exterior area selasar (mudah Dulux
dibersihkan/easy to clean)
Cat dinding luar (weathershield)
Cat listplank (weathershield)
Cat besi
Warna/tekstur harus disetujui
PPK/TimTeknis/Owner/Konsultan
Supervisi/Konsultan Perencana
dengan dibuatkan Berita Acara
16. P E N U T U P
1. Apabila dalam Dokumen Pengadaaan ini untuk menguraikan bahan - bahan dan
pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat “diadakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi pelaksana atau diselenggarakan Penyedia Jasa Konstruksi pelaksana”, maka
hal ini dianggap seperti betul - betul disebutkan, jika ternyata uraian tersebut masuk
dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian - bagian yang betul -
betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam Dokumen
Pengadaaan ini harus diselenggarakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi pelaksana dan
dianggap seperti benar - benar disebutkan.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya maka
tetap diadakan/ dikerjakan Penyedia Jasa Konstruksi pelaksana.
4. Hal - hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
pihak pemberi tugas, unsur teknis, Konsultan Supervisidan konsultan perencana.
Pejabat Pembuat Komitmen
Prasarana Strategis dan Bina Penataan Mataram, 07 Februari 2023
Bangunan Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dibuat Oleh :
Konsultan Individu