Anda di halaman 1dari 66

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB I. SYARAT-SYARAT UMUM

1.1. NAMA PEKERJAAN


Instansi : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Tenggara
Pekerjaan : Pekerjaan Pagar dan Talud
Lokasi : Asrama Haji Kota Kendari
Tahun Anggaran : 2021

1.2. LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup Pekerjaan ini meliputi :


a. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat
bantu lainnya.
b. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan,
alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung
sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
c. Pekerjaan pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan sebelum
pelaksanaan dan setelah pembangunan.
d. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pekerjaan Pagar dan Talud dengan
item pekerjaan sebagai berikut:

 Pekerjaan Persiapan
1. Pembongkaran Pagar dan Talud Eksisting
2. Pemas. Pengaman Sementara jarring Nilon 2’’
3. Uitzet & Bouwplank
4. Air dan Listrik Kerja
5. Papan Nama Proyek
6. SMKK

 Pekerjaan Tanah dan Pasir


1. Galian Tanah
2. Urugan Pasir
3. Urugan Timbunan Kls C
4. Pemadatan dengan Alat

5. Pekerjaan Beton
1. Sloef Beton
2. Kolom Beton
3. Balok Beton

6. Pekerjaan Arsitektur dan Finishing


1. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata , Plesteran dan Acian
2. Pek. Dinding Batu Alam
3. Pekerjaan Besi Hollow untuk pagar dan Gerbang
4. Pekerjaan Logo Depag
5. Pekerjaan Pemas. Reiling Eksisting
6. Pengecatan dinding Batu alam
7. Pengecatan Dinding Baru

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

8. Pekerjaan Pengecatan Reiling Pagar Lama


9. Pekerjaan Pipa Besi untuk Gorong-Gorong

7. Pembersihan Akhir

1.3. LOKASI
Lokasi Pekerjaan adalah Di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

1.4. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan : 50 (Lima puluh) hari kalender dengan
Jangka Waktu Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

1.5. TENAGA AHLI


a. Tenaga ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan pagar dan talud ini
antara lain :
1. Site Manager : 1 orang
Persyaratan Minimal :
a. Pendidikan Minimal D-III Teknik Sipil.
b. Memiliki Sertifikat Pelaksana Bangunan Gedung
c. Pengalaman dalam bidangnya minimal 3 tahun.
2. Tenaga Ahli K3 : 1 orang
Persyaratan Minimal :
a. Pendidikan Minimal SMA
b. Memiliki Sertifikat K3 Konstruksi
c. Pengalaman dalam bidangnya minimal 3 tahun.

b. Susunan kelengkapan persyaratan yang harus dilampirkan untuk masing-


masing personil dengan urutan sebagai berikut :
1. Daftar Riwayat hidup/Pengalaman Kerja.
2. Surat Pernyataan Tenaga Ahli/inti perusahaan untuk bekerja penuh pada
paket pekerjaan ini.
3. Scan Ijazah terakhir.
4. Scan SKA/SKT yang masih berlaku.
5. Scan KTP dan NPWP.

1.6. KEBUTUHAN PERALATAN


Untuk Melaksanakan Pekerjaan Pembangunan pagar dan talud maka diperlukan
peralatan sebagai berikut :
a. Beton Molen : 2 Unit
b. Genset : 1 Unit
c. Gerobak Dorong/ Artco : 4 Unit

1.7. KELUARAN/ PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah
terlaksananya pekerjaan Pekerjaan Pagar dan Talud untuk digunakan sesuai
dengan peruntukkannya.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

1.8. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi :
a. Ketentuan Penggunaan Bahan Material yang diperlukan.
1) Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan
baik tidak cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas
dari noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
2) Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang
dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang
bersangkutan .
3) Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan &
persyaratan Pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar
perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat,
kecuali bila ditentukan lain.
4) Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai
dengan yang tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi
bahan tersebut.
5) Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi
keluaran pabrik harus di bawah pengawasan / supervisi Tenaga Ahli
yang ditunjuk.
6) Direksi / Konsultan Pengawas berhak menunjuk Tenaga Ahli yang
ditunjuk Pabrik dan/atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai
pelaksana.
7) Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini, kecuali ada ketentuan lain yang disetujui Direksi /
Konsultan Pengawas.
8) Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh
Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana, Contoh bahan yang akan
digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas /
Perencana sebanyak tiga buah dari satu bahan yang ditentukan untuk
menetapkan standard of appearence.
9) Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu
setelah SPMK turun.
10) Untuk detail-detail hubungan tertentu, Penyedia Jasa konstruksi
diwajibkan membuat komponen jadi (mock up) yang harus
diperlihatkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana untuk
mendapat persetujuan.
11) Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan
standard yang berlaku.
12) Penunjukan Supplier dan/atau Sub Penyedia Jasa konstruksi harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas.
13) Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan
atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana dengan
Penyedia Jasa konstruksi bawahan atau Supplier bahan.
14) Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Konsultan Pengawas /
Perencana di lapangan untuk pekerjaan tertentu atau khusus sesuai
instruksi Pabrik

b. Ketentuan Penggunaan Tenaga Kerja.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

1) Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan


yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
2) Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh dilakukan
kecuali atas persetujuan tertulis PPK.
3) Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang diusulkan beserta alasan
penggantian.
4) PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian personil inti
dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
5) Jika PPK menilai bahwa personil inti: a.
a) Tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik
berkelakuan tidak baik, atau mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.
b) Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan,
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan
kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau
peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.
c) Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya.
Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

c. Prosedur Pelaksanaan Kerja


1) Penyedia Jasa konstruksi wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan
mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan
pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan uraian
Pekerjaan & Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan / atau khusus sesuai
intruksi Pabrik.
2) Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di Lapangan, Penyedia Jasa
konstruksi wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja
terkait pekerjaan lain antara lain pekerjaan Struktur, Arsitektur,
Mekanikal, Elektrikal, Plumbing / Sanitasi dan mendapat ijin tertulis
dari Pengawas & Direksi.
3) Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di
Lapangan harus tepat sesuai Gambar Kerja.
4) Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan
menuju ke selokan yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-
persyaratan yang tertera di dalam Gambar Kerja. Tidak dibenarkan
adanya genangan air.
5) Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi
wajib meneliti Gambar Kerja dan melakukan pengukuran kondisi
lapangan.
6) Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi / Konsultan Pengawas sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
7) Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus
dilindungi dari kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

8) Penyedia Jasa konstruksi tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan


tambah bila terjadi Kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran
Penyedia Jasa konstruksi, Penyedia Jasa konstruksi harus
memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.
9) Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan
yang berlaku/Gambar pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.
10) Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan Pengawas yang
sesuai dengan kegiatan suatu pekerjaan.
11) Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan
harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa konstruksi.
12) Penyedia Jasa konstruksi harus sudah memperhitungkan segala kondisi
yang ada / existing di Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada
Saluran Drainase, Pipa Air Bersih, Pipa lainnya yang masih berfungi
dan kabel bawah tanah apabila ada.
13) Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan
pombongkaran untuk pekerjaan lain, maka Penyedia Jasa konstruksi
diwajibkan memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan
tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistem yang ada. Dalam
kasus ini, Penyedia Jasa konstruksi tidak dapat menclaim sebagai
pekerjaan tambah.
14) Penyedia Jasa konstruksi wajib melapor kepada Direksi / Konsultan
Pengawas sebelum melakukan pembongkaran / pemindahan segala
sesuatu yang ada di Lapangan.
15) Ketentuan Gambar Kerja
a) Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mempelajari secara seksama
seluruh Gambar Kerja serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan
Pelaksanaan Teknis.
b) Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan
dan/atau ketidak sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap
Gambar Kerja, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan melaporkan
kepada Direksi/Konsultan Pengawas gambar mana yang akan
dijadikan pegangan. Hal tersebut di atas tidak dapat dijadikan
alasan dan Penyedia Jasa konstruksi untuk memperpanjang/meng-
claim biaya maupun waktu pelaksanaan.
c) Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar
Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh
Direksi/Konsultan Pengawas/Perencana.
d) Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan
semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan,
keterangan produk, cara pemasangan dan/atau
spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
e) Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja pada dasarnya
adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.
f) Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti
ukuran yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen
Kontrak tanpa sepengatahuan Direksi.

d. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

1) Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk


menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
2) Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan
dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan
yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.
3) Laporan harian berisi:
 Jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
 Penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
 Jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
 Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
 Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya
yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
 catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

4) Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa


oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.
5) Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi
hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-
hal penting yang perlu ditonjolkan.
6) Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi
hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal
penting yang perlu ditonjolkan.
7) Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-
foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

e. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 Konstruksi.


1) Penyedia jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja,
peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa
sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakaan.
2) Penyedia jasa menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan
atau alat-alat lain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan
peraturan keselamatan kerja, selanjutnya barang-barang tersebut harus
dapat dipergunakan secara aman.
3) Penyedia Jasa turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja,
agar tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan
selamat dan sehat.
4) Penyedia Jasa menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena
jabatannya di dalam organisasi Penyedia Jasa bertanggung jawab
mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk
menghindarkan resiko bahaya kecelakaan.
5) Penyedia Jasa memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja
sesuai dengan keahlian, umur, jenis kelamin dan kondisi
fisik/kesehatannya.
6) Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwa semua
tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya dari pekerjaannya
masing-masing dan usaha pencegahannya, untuk itu Penyedia Jasa

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dapat memasang papan-papan pengumuman, papan-papan peringatan


serta sarana-sarana pencegahan yang dipandang perlu.
7) Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala
terhadap semua tempat kerja, peralatan, sarana-sarana penegahan
kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang
aman h. Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka
penyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa

1.9. PENGAWASAN
a. Sebagai Konsultan pengawas untuk pekerjaan ini akan dilaksanakan oleh
Konsultan Pengawas yang akan ditunjuk kemudian. Tugas-tugas dan
perintah-perintah dapat diberikan secara Lisan dan tertulis dan dimuat dalam
buku harian yang dibubuhi tanda tangan / paraf. Berdasarkan penjelasan
wewenang secara tertulis dari Pemberi tugas, konsultan pengawasan
bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan serta kecakapan para
pekerja yang melaksanakan pekerjaan.
b. Pelaku pengawasan tidak berwenang untuk :
- Membebaskan Pelaksana dari kewajiban yang ditentukan dalam surat
perjanjian pekerjaan (Kontrak).
- Tidak menolak pelaksanaan suatu pekerjaan atau penggunaan bahan
yang tidak memenuhi syarat-syarat dalam dokumen kontrak, dan
mengurangi kekuasaan Pemberi tugas untuk tidak memerintahkan
pembongkarannya.

1.10. KEWAJIBAN PELAKSANA


a. Pelaksana harus memeriksa lokasi tempat bekerja dan harus mencari
keterangan- keterangan yang diperlukan tentang resiko, biaya tak terduga
dan keadaan lain yang mungkin mempunyai pengaruh terhadap
penawarannya.
b. Sebelum memasukkan surat penawaran, Pelaksana dianggap telah
mengetahui dan memahami tentang kelengkapan surat penawarannya.
Harga-harga satuan yang dicantumkan dalam daftar harga penawaran harus
sudah mencakup semua kewajiban yang disebut dalam dokumen kontrak.
c. Apabila penawarannya disetujui, Pelaksana harus bersedia
menandatangani suatu perjanjian kontrak sesuai dengan bentuk yang telah
ditentukan, dengan perubahan- perubahan yang dianggap perlu atas
persetujuan kedua belah pihak.

1.11. SUB KONTRAKTOR


a. Pelaksana bila dipandang perlu dibenarkan untuk bekerja sama dengan
rekanan/ Pelaksana lain dengan ijin dan persetujuan tertulis dari Konsultan
pengawas dan melaporkan kepada pemberi tugas.
b. Pelaksana wajib memberikan laporan periodik kepada pemberi tugas
mengenai pelaksanaan point (1) di atas.
c. Kerja sama sehubungan dengan point di atas, hanya untuk sebagian dari
pekerjaan yang akan dilaksanakan, tidak diperkenankan untuk
menyerahkan seluruh pekerjaan pada sub kontraktor.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

d. Dalam pelaksanaan point (1) di atas, segala biaya yang timbul dan hasil
pekerjaan yang didapat dari penyerahan sebagian pekerjaan kepada sub
kontraktor, tetap menjadi tanggung jawab penuh Pelaksana.

1.12. WAKTU DIMULAINYA DAN KETERLAMBATAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN
a. Pelaksana harus memulai pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
dokumen kontrak selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kelender setelah
dikerluarkannya Surat Perintah Kerja dan melaksanakannya dengan baik dan
tepat pada waktunya tanpa keterlambatan, kecuali disebabkan oleh keadaan
diluar kemampuan Pelaksana yang disetujui oleh Konsultan pengawas.
b. Apabila ternyata Pelaksana tidak dapat melaksanakan pekerjaan sebagai
mana telah ditetapkan dan berdasarkan schedule yang diajukan, maka
pemberi tugas berhak untuk memutuskan kontrak secara sepihak. Segala
akibat yang ditimbulkan oleh keadaan tersebut di atas sepenuhnya tanggung
jawab Pelaksana.
c. Apabila terlihat bahwa kemajuan pekerjaan mengalami hambatan dan
mungkin akan mengakibatkan pekerjaan tidak selesai pada waktu yang
telah ditetapkan, maka Pelaksana harus segera memberitahukan secara
tertulis kepada pemberi tugas mengenai alasan dan penyebab hambatan
tersebut serta menyebutkan berapa hari diperkirakan terjadinya
keterlambatan tersebut.
d. Atas keterlambatan pekerjaan tersebut, Pelaksana harus mengajukan
permohonan tertulis untuk perpanjangan waktu selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum waktu penyerahan pertama pekerjaan, disertai alasan yang
dapat diterima oleh pemberi tugas.
e. Apabila permohonan tersebut disetujui, maka pemberi tugas akan
memberikan perpanjangan waktu yang layak berdasarkan rekomendasi
konsultan pengawas untuk menyelesaikan pekerjaan, dengan catatan bahwa
Pelaksana harus berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan.

1.13. RENCANA KERJA


a. Dalam waktu paling lambat 2 (Dua) hari setelah ditunjuk oleh pemberi
tugas, maka Pelaksana harus segera mengirim rencana kerja untuk
disetujui oleh pemberi tugas, antara lain:
 Jadwal waktu dan urutan pelaksanaan pekerjaan dan metoda yang
akan digunakan dalam melaksanakan pekerjaan, untuk dibicarakan
dan disetujui oleh pemberi tugas. Keterangan lengkap mengenai
struktur organisasi dan daftar personalia yang akan ditugaskan di
lapangan, untuk diketahui pemberi tugas.
 Jadwal personal yang disusun secara tabelaris serta dalam bentuk
diagram.
 Jadwal pengadaan material
 Jadwal pengadaan peralatan
 Tata cara pelaksanaan baik secara teknis maupun secara
administratif.
b. Dengan disetujuinya rencana kerja atau keterangan-keterangan lain oleh
pemberi tugas, tidak berarti membebaskan Pelaksana dari suatu tugas
pertanggung jawaban yang tercantum dalam kontrak.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

1.14. PERLINDUNGAN TERHADAP KEPENTINGAN UMUM


a. Semua kegiatan yang diperlukan dalam pelaksanaan yang menggunakan
milik umum, milik Pemberi tugas atau milik orang lain harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap
kepentingan umum. Dalam hal terjadi gangguan terhadap kepentingan
umum, maka Pelaksana harus membebaskan pemberi tugas dari segala
macam tuntutan atau klaim.
b. Pelaksana harus bertanggung jawab dan mengganti kerugian yang
ditimbulkan akibat pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan kelalaian
Pelaksana, pekerja Pelaksana, agen atau sub kontraktor yang berhubungan.

1.15. MUTU BAHAN DAN HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Semua bahan yang digunakan dan seluruh hasil pekerjaan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam kontrak dan dokumen lampiran
kontrak. Demikian juga halnya dengan cara pelaksanaan dan penggunaan
bahan tersebut harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam kontrak dan
dokumen lampiran kontrak serta perintah dan petunjuk pemberi tugas atau
konsultan pengawas yang disampaikan selama pelaksanaan pekerjaan.
b. Atas permintaan konsultan pengawas atau pemberi tugas, Pelaksana
harus bersedia mengirimkan contoh bahan yang akan digunakan, untuk
selanjutnya diuji mutunya. Setiap saat mutu pekerjaan harus siap diuji oleh
Konsultan pengawas/pemberi tugas atau pihak ketiga yang ditentukan
kemudian. Untuk memenuhi hal pengujian tersebut, Pelaksana tidak berhak
mengajukan tuntutan (klaim) tambahan biaya.

1.16. PEMERIKSAAN PEKERJAAN


a. Pelaksana harus memberi ijin kepada Konsultan pengawas, pemberi
tugas untuk memasuki bengkel kerja (work shop) atau tempat-tempat lain
yang ada hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan, dan melakukan
pemeriksaan serta perhitungan hasil pekerjaan yang telah dan sedang
diselesaikan.
b. Konsultan pengawas dan Pemberi tugas mempunyai wewenang
memerintahkan
c. Pelaksana secara tertulis untuk:
- Mengganti bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam kontrak dan dokumen lampiran kontrak dengan
bahan-bahan yang sesuai dengan ketentuan dan syarat tersebut.
d. Membongkar dan melaksanakan kembali sesuatu pekerjaan yang bahan-
bahan, cara pelaksanaan atau hasil pekerjaannya tidak memenuhi syarat
dan ketentuan dalam dokumen kontrak dan dokumen lampiran kontrak
sampai didapat hasil pekerjaan, cara pelaksanaan dan bahan yang sesuai
dengan syarat dan ketentuan tersebut. Semua hal tersebut di atas
menjadi tanggung jawab Pelaksana tanpa hak untuk menuntut (klaim)
tambahan biaya.
e. Pelaksana harus memperhatikan dan mengindahkan perintah/peringatan
yang diberikan tersebut ayat (2) di atas dan harus segera melakukan
tindakan untuk memperbaiki hal- hal yang disebut dalam
perintah/peringatan tersebut.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

1.17. RESIKO KENAIKAN HARGA BAHAN DAN UPAH


a. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan terjadi kenaikan harga, maka
Pelaksana tidak dapat mengajukan permohonan peninjauan dan
perhitungan tambahan harga atau menuntut tambahan biaya. Pelaksana
dianggap telah memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas pada saat
mengajukan harga penawaran.

b. Kenaikan harga tidak boleh menjadi alasan untuk merendahkan atau


mengurangi kualitas pekerjaan, mengurangi volume pekejaan, dan/atau
memperlambat waktu penyelesaian pekerjaan sebagai mana yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
c. Apabila terjadi kenaikan harga akibat adanya kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang moneter atau lainnya, akan ditentukan kemudian oleh
pemberi tugas.

1.18. FORCE MAJURE


a. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, maka Pelaksana tidak bertanggung
jawab atas segala kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan
khusus (Force Majure) yang di luar kekuasaan Pelaksana. Yang dianggap
dengan keadaan khusus adalah:
b. Bencana Alam :
c. Gempa bumi, angin topan, letusan gunung berapi, dan banjir besar (yang
dinyatakan oleh penjabat pemerintah yang berwenang sebagai bencana
alam)
- Sabotase berupa peledakan atau pembakaran
- Peperangan baik yang diumumkan atau tidak.
d. Bila selama berlakunya kontrak timbul peperangan (diumumkan atau
tidak) di bagian dunia yang mempengaruhi pelaksanaan kontrak, maka
Pelaksana harus tetap melaksanakan kontrak, kecuali bila pemberi
tugas menyatakan bahwa kontrak dihentikan dan memberitahukan
secara tertulis kepada Pelaksana, tanpa merugikan salah satu pihak.
e. Apabila kontrak sebagai mana tersebut dalam ayat (2) di atas, maka
Pelaksana harus memindahkan alat konstruksi dari daerah kerja.
f. Apabila kontrak sebagai mana tersebut dalam ayat (2) di atas, maka
pemberi tugas akan membayar kepada Pelaksana semua pekerjaan yang
telah dilaksanakan sebelum tanggal penghetian kontrak, menurut ukuran-
ukuran dan harga yang tercantum dalam kontrak dengan ketentuan
tambahan sebagai berikut:
- Jumlah yang akan dibayarkan adalah untuk pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan telah disyahkan oleh pelaku pengawas.
- Biaya-biaya bahan yang telah dipesan untuk keperluan pelaksanaan,
baik yang sudah dikirim maupun yang belum, dan sudah disyahkan oleh
konsultan pengawas akan menjadi milik pemberi tugas setelah dilakukan
pembayaran.
1.19. PEMBAYARAN
a. Pembayaran hasil pekerjaan akan dilakukan secara bertahap
berdasarkan kemajuan pekerjaan.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 10


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

b. Tahapan angsuran pembayaran akan diatur kemudian dalam kontrak.

1.20. PERINTAH PENUNDAAN DAN PERUBAHAN PEKERJAAN


a. Apabila berdasarkan perintah tertulis dari konsultan pengawas atau
pemberi tugas, Pelaksana harus menunda kelanjutan pekerjaan untuk
waktu tertentu, maka selama waktu penundaan, pekerjaan harus tetap
dilindungi dan dijaga dengan petunjuk konsultan pengawas.
b. Konsultan pengawas berhak mengeluarkan perintah perubahan pekerjaan
dan Pelaksana harus melaksanakannya tanpa dianggap melanggar
ketentuan-ketentuan dalam kontrak. Perintah perubahan tersebut harus
dicatat dalam buku harian yang ditanda tangani/diparaf oleh konsultan
pengawas. Pelaksana dilarang mengadakan perubahan- perubahan dalam
pekerjaan kecuali sesuai dengan perintah perubahan yang diberikan.
c. Dengan persetujuan tertulis dari pemberi tugas, konsultan pengawas dapat
mengadakan perubahan dalam segi kualitas atau besaran lingkup pekerjaan
yang dianggap perlu, dengan memberikan perintah perubahan pekerjaan
tertulis kepada Pelaksana.
d. Perintah perubahan pekerjaan tidak boleh merubah pekerjaan pokok dalam
kontrak dan perubahan akan dihitung sesuai dengan harga yang ditentukan
dalam kontrak.
e. Pelaksana tidak diperkenankan mengajukan tuntutan tambahan biaya
(klaim) karena adanya perintah perubahan pekerjaan tersebut di atas,
kecuali apabila hal itu memakan biaya yang secara komulatif dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan- ketetuan dalam
Keppres No. 29 Tahun 1984, yang disempurnakan dengan Keppres No. 6
Tahun 1988 dan Inpres No. 1 Tahun 1988.
f. Besarnya biaya perubahan pekerjaan yang dilakukan akan dihitung
dengan menggunakan keterangan-keterangan yang dicantumkan di dalam
daftar harga satuan bahan, upah dan analisa pekerjaan yang diajukan dalam
dokumen penawaran.
g. Pemberi tugas akan mengadakan penyesuaian (bila ada) terhadap harga
kontrak akibat suatu perubahan pada pekerjaan yang telah dilaksanakan
sesuai dengan surat perintah perubahan pekerjaan.

1.21. PENYERAHAN DAN PELAPORAN


a. Data Produk
Kontraktor harus mengumpulkan dan mengorganisasikan data-data produk
dari pabrik dalam satu bentuk penyerahan untuk setiap elemen konstruksi
atau system. Kontraktor harus menyertai data tercetak seperti instruksi
instalasi pabrik, pemenuhan terhadap standar tertentu atau hasil uji tertentu,
katalog, color chart dan lainnya. Jika data produk harus disiapkan secara
khusus karena standar tercetak yang ada tidak sesuai, maka Kontraktor
menyerahkannya dalam bentuk Gambar Produksi (Shop Drawing).
b. Gambar Produksi (Shop Drawing)
Kontraktor harus menyerahkan informasi termutakhir dari kondisi lapangan
dalam skala yang akurat pada Shop Drawing. Kontraktor harus memberikan
tanda pada Shop Drawing, hal-hal yang menyimpang dari Dokumen Kontrak.
Kontraktor tidak diperbolehkan mere-produksi, mencetak ulang atau meng-
copy Dokumen Kontrak (Gambar Perencanaan) sebagai Shop Drawing.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 11


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Gambar Produksi minimum memiliki informasi sebagai berikut:


 Dimensi-dimensi
 Area untuk akses peralatan
 Identifikasi produk dan material yang akan digunakan
 Info standar tertentu yang telah dipenuhi
 Notasi kebutuhan koordinasi
 Notasi dimensi yang didapat dari pengukuran lapangan
c. Contoh (Sample)
Kontraktor harus menyerahkan contoh (sample) sesuai yang tertera dalam
Bab-bab pada Spesifikasi Teknis lain, yang secara fisik dan spesifik identik
dan dengan material atau produk yang akan digunakan.
Kontraktor harus menyediakan contoh (sample) kepada Manajer Konstruksi
disertai informasi minimal :
 Deskirpsi umum contoh (sample)
 Sumber contoh (sample)
 Nama produk dan nama merek dagang
 Ketersediaan barang dan waktu pengiriman
Untuk bahan dan produk yang memiliki variasi warna, pola, atau
karakteristik lain, Kontraktor menyerahkan contoh (sample) tidak kurang dari
3 (tiga) unit yang dapat menunjukkan variasi pada produk dan bahan.
a. Kontraktor bertanggung jawab atas pengaturan jadwal proses
penyerahan dan pelaporan. Kontraktor harus menyediakan waktu yang
cukup dalam Rencana Jadwal Kerja untuk Manajer Proyek mengevaluasi
semua masukan, termasuk waktu untuk penyerahan dan pelaporan ulang
untuk item-item yang ditolak oleh Manajer Konstruksi.
b. Pemilik Proyek tidak bertanggung jawab terhadap pembayaran item
pekerjaan yang tidak pernah dilaporkan dan atau diserakan untuk
disetujui oleh Manajer Konstruksi melalui proses penyerahan-pelaporan
yang sudah ditentukan.

1.22. KONTROL KUALITAS PROYEK


a. KONTROL KUALITAS
1) Kontrol kualitas menjadi tanggung jawab Kontraktor, kecuali dijelaskan
lain. Kontraktor bertanggung jawab untuk semua pengujian, koordinasi,
pemulaian pekerjaan, pemeriksaan operasional, dan pembagian tanggung
jawab semua item pekerjaan dalam proyek, kecuali ditentukan lain. Semua
biaya dari aktifitas tersebut termasuk dalam biaya kerja Kontraktor.
2) Kontraktor harus mengutus salah satu pekerjanya untuk bertanggung
jawab terhadap kontrol kualitas. Individu ini boleh memiliki tanggung
jawab lain, namun tidak dapat disamakan dengan Pengawas Proyek atau
Manajer Proyek dari Kontraktor.

b. PENJAMINAN KUALITAS
1) Kegiatan penjaminan kualitas akan dilakukan oleh Pemilik proyek dan
Manajer Proyek. Prosedur penjaminan kualitas termasuk observasi,
inspeksi, pengujian, verifikasi, monitoring, dan prosedur lain yang
dibutuhkan oleh Pemilik proyek untuk memastikan pekerjaan sesuai
dengan Dokumen Kontrak.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 12


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

2) Kontraktor harus kooperatif dan memberikan bantuan pada pemilik


proyek terkait prosedur penjaminan kualitas. Kontraktor harus
menyediakan alat bantu yang diperlukan Pemilik proyek dan Manajer
Proyek untuk melakukan kegiatan penjaminan kualitas.
3) Bila dianggap perlu, pemilik proyek dapat menunjuk agen penguji
independen untuk melakukan pengujian tertentu. Kontraktor harus dapat
mengintegrasikan pekerjaan pengujian tersebut dengan jadwal kerja
proyek sehingga tidak mengganggu jalannya proyek. Pengujian yang
dilakukan oleh agen independen ini tidak membebaskan Kontraktor dari
kewajiban sesuai persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

c. PENGUJIAN
1) Kontraktor dan sub Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian
atas mutu bahan dan mutu pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai
dengan kebutuhannya masing masing, misaInya:
 Pengujian mutu beton
 Pengujian kabel kabel listrik (merger)
 Pengujian tekanan untuk pipa pipa (plumbing)
 Pengujian kebocoran
 Pengujian bekerjanya mesin mesin dan peralatan peralatan
lainnya.
2) Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus memperkerjakan dan
membayar jasa pelayanan agen pengujian independen untuk
melakukan semua pengujian yang dibutuhkan dan dipersyaratkan.

1.23. PENYELESAIAN PEKERJAAN


a. Semua hasil pekerjaan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam kontrak dan dokumen lampiran kontrak. Bilamana ada bagian-bagian
dari hasil pekerjaan yang tidak memenuhi syarat atau ketentuan tersebut,
maka Pelaksana berkewajiban untuk segera memperbaikinya tanpa hak
untuk mengajukan tuntutan tambahan biaya.
b. Pemeriksaan hasil penyelesaian pekerjaan akan segera dilaksanakan bersama
antara konsultan pengawas dengan Pelaksana setelah diterimanya
pemeberitahuan tertulis dari Pelaksana mengenai selesainya pekerjaan.
c. Hasil pemeriksaan akan dituangkan dalam suatu berita acara
pemeriksaan yang berisikan data mengenai kondisi hasil pekerjaan yang telah
diperiksa.
d. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hasil pekerjaan belum dapat
diterima, maka Pelaksana wajib segera melaksanakan/menyempurnakan
bagian-bagian pekerjaan sesuai dengan berita acara hasil pemeriksaan
pekerjaan.
e. Jika hasil pemeriksaan sudah menunjukkan bahwa pekerjaan sudah
memenuhi segala persyaratan dan ketentuan dalam kontrak dan dokumen
lampiran kontrak, maka konsultan pengawas akan membuat berita acara
penyerahan pekerjaan pertama yang akan ditanda tangani oleh pemberi tugas
dan Pelaksana, disertai dengan syarat-syarat pemeliharaan yang harus
dilaksanakan oleh Pelaksana.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 13


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

1.24. PROSEDUR PENUTUPAN PROYEK


a. PERSYARATAN PENUTUPAN
1) Sebelum inspeksi penutupan proyek dilakukan, Kontraktor harus
menyerahkan beberapa item berikut ke Manajer Konstruksi:
 Permohonan pembayaran akhir proyek disertai dengan laporan
kemajuan proyek sudah mencapai minimum 95% dari keseluruhan
pekerjaan.
 Laporan persetujuaan instalasi sistem yang ada pada bangunan, dapat
berupa laporan final inspeksi sistem pada bangunan dari Manajer
Konstruksi.
 Record Document : Gambar Terlaksana (As-built Drawing) dan
Spesifikasi Teknis, yang menunjukkan dan mencatat semua
perubahan terhadap Dokumen Kontrak yang terjadi selama masa
konstruksi. Jika tidak ditentukan lain, Record Document diserahkan
dalam bentuk Hard dan Soft copy, rangkap 3 (tiga).
 Manual Operasi dan Perawatan Bangunan/Operating and
Maintenance Manuals (OMS). Jika tidak ditentukan lain, OMS dibuat
dalam 2 bahasa; Inggris dan Indonesia.
 Catatan penyerahan-pelaporan dan contoh (sample), peralatan, suku
cadang (spare-part), stok tambahan, dan lainnya.
2) Kontraktor harus memastikan pekerjaan siap untuk diinspeksi dan/atau
dire-inspeksi. Jika pekerjaan ditemukan tidak sesuai atau belum diperbaiki
atau belum selesai sesuai dengan daftar pekerjaan (punch-list) yang
dikeluarkan Kontraktor, maka inspeksi dinyatakan batal. Semua biaya
untuk mendatangkan Manajer Konstruksi dan Pemilik Proyek untuk
inspeksi yang dibatalkan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor
diluar dari biaya pekerjaan.

1.25. MASA PEMELIHARAAN DAN KERUSAKAN PDA MASA


PEMELIHARAAN
a. Masa pemeliharaan ditetapkan selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender dan dihitung sejak tanggal berita acara penyerahan pekerjaan
pertama.
b. Selama masa pemeliharaan, Pelaksana harus melakukan pekerjaan
perbaikan yang diminta secara tertulis oleh konsultan pengawas sesuai
dengan hasil pemeriksaan. Apabila perbaikan yang dilakukan tersebut
melampaui masa pemeliharaan, maka masa pemeliharaan tersebut dihitung
sampai berakhirnya perbaikan yang dilakukan.
c. Perbaikan harus dilaksanakan oleh Pelaksana atas biaya sendiri, apabila
perbaikan itu merupakan akibat dari kesalahan Pelaksana dalam
penggunaan bahan atau cara pelaksanaan yang tidak sesuai dengan
persyaratan dalam kontrak atau akibat kelalaian Pelaksana untuk
memenuhi kewajaibannya sebagaimana yang tercatum dalam kontrak.
Apabila perbaikan itu disebabkan oleh sebab-sebab lain diluar tanggung
jawab Pelaksana, maka biaya perbaikan akan dihitung sebagai kerja
tambahan.
d. Apabila terjadi kerusakan selama masa pemeliharaan dan diminta secara
tertulis oleh konsultan pengawas, maka Pelaksana harus mengadakan

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 14


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

penyelidikan mengenai sebab- sebab terjadinya kerusakan sesuai dengan


petunjuk konsultan pengawas. Apabila kerusakan-kerusakan tersebut
merupakan tanggung jawab Pelaksana sesuai dengan kontrak, maka biaya
perbaikan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan itu akan menjadi
tanggung jawab Pelaksana.
e. Apabila dalam jangka waktu 7 x 24 jam yang ditetapkan dalam surat
pemberitahuan pertama, Pelaksana belum melakukan pekerjaan perbaikan
yang diperlukan, maka pemberi tugas berhak menunjuk pihak ketiga untuk
melakukan pekerjaan tersebut diatas dengan biaya Pelaksana.

1.26. PENEYERAHAN PEKERJAAN


a. Setelah berakhirnya masa pemeliharaan dan setelah mengadakan
pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan, maka pelaku pengawasan akan
membuat berita acara pemeriksaan pekerjaan yang akan menyatakan
bahwa pekerjaan telah diselesaikan dan diperiksa dengan baik.
b. Berdasarkan berita acara pemeriksaan pekerjaan, dapat dilakukan
penyerahan pekerjaan kedua dari Pelaksana kepada pemberi tugas dan
dituangkan dalam berita acara penyerahan pekerjaan kedua yang ditanda
tangani oleh Pelaksana dan pemberi tugas.

1.27. FOTO VISUAL / DOKUMENTASI

Foto berwarna untuk dokumentasi sebagai berikut :


 Saat pekerjaan 0% yaitu pekerjaan dimulai dengan pembersihan lapangan
atau setelah pemasangan bouwplank atau profil.
 Saat pekerjaan mencapai 25%.
 Saat pekerjaan mencapai 50%.
 Saat pekerjaan mencapai 75%.
 Saat pekerjaan mencapai 100%.

Foto diambil dengan arah dan tempat yg tetap serta kelihatan latar
belakang (misal pohon, dsb). Jarak tiap titik pemotretan sejauh 200m. Foto
dokumentasi pekerjaan harus dibuat dan disusun dalam bentuk album serta
diserahkan ke proyek minimal 2 (dua) album berikut klisenya, sebelum
dilaksanakan penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 15


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB II. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. PEKERJAAN UITZET/ PENGUKURAN UNTUK MC-NOL DAN


PEMASANGAN PROFIL
a. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kontraktor
harusmelakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan
pengukurantersebut harus disaksikan oleh pengawas/pihak Direksi yang akan
menunjukkan titik referensi. Patok-patok sementara yang terpasang dibuat
dari kayu, dipasang
pada jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, men
urutpertimbangan teknis oleh Direksi. Patok– patok ini dipasang sedemikian
rupa sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai
titik uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil
pengukuran. Agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.
b. Kontraktor diwajibkan menjaga titik uitzet ini sebagai titik Bantu di
dalampelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi pekerjaan ataupun oleh
TimPemeriksa Serah Terima Pekerjaan. Apabila patok/titik uitzet
tersebuthilang/rusak maka kontraktor diwajibkan mengganti patok baru
denganpersetujuan Direksi atas biaya kontraktor.
c. Pengukuran M.C. 0, untuk mutual chek nol yang akan menghasilkan :
1) Data ukur
2) Gambar situasi
3) Construction Drawing (CD)e.

d. Setiap hasil pengukuran baik data ukur dan gambar harus disesuaikan dan
diparaf dan ditandatangani oleh pihak kontraktor serta pihak Direksi. Data
dan gambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yang
berkualitas baik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilit rapi.
e. Kontraktor harus telah menyerahkan gambar-gambar Construction Drawing
E(CD) dari pengukuran M.C. 0 selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalendersetelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksa
oleh Direksisebelum dilakukan persetujuan.
f. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus
dituangkandalam gambar dan tulisan dan boleh dilaksanakan setelah
mendapatpersetujuan pihak Direksi.
g. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan.

2.2. PEMBONGKARAN PAGAR EKSISTING

a. Pembongkaran Terdiri dari :


- Bongkaran dinding pagar depan dan Reling besi
- Bongkaran Dinding Pagar samping Jalan
- Bongkaran Talud Eksisting Lama
b. Syarat – syarat pembongkaran :
- Sebelum Pembongkaran Agar Reiling Besi dibuka secara manual agar
tidak mengalami kerusakan, karena akan digunakan kembali untuk
dinding pembatas belakang

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 16


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

- Pembongkaran dinding Pagar depan dilakukan dengan Alat (Excavator


Mini)
- Semua hasil bongkaran material diangkut keluar lokasi pekerjaan

2.3. PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK


a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV) ukuran
minimum 3/20 cm yang utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan tiang-
tiang dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm dan dipasang pada setiap jarak satu
meter. Papan harus lurus dan diketam halus pada bagian atasnya.
b. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpass) dan tegak lurus. Pengukuran
harus memakai alat ukur yang disetujui Konsultan Pengawas
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian  0.00 dan as kolom/dinding.
Letak dan ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar
tidak berubah selama pekerjaan berlangsung.

2.4. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Mobilisasi adalah kegiatan untuk mendatangkan sumber daya dalam proyek
seperti yang di bawah ini:
a. Mobilisasi Alat
1) Mendatangkan peralatan-peralatan berat dan kendaraan-kendaraan yang
diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
2) Mendatangkan alat-alat laboratorium untuk pemeriksaan bahan-bahan dan
pemeriksaan mutu, serta alat-alat ukur.
3) Mempersiapkan fasilitas lapangan ”base camp”, gudang dan sebagainya
yang telah disebutkan dalam spesifikasi umum kontrak.
4) Wajib Menyediakan Peralatan yang harus standby di lokasi, sperti :
- Mesin Beton Molen
- Stamper
- Waterpass
b. Mobilisasi Personil
1) Mendatangkan staff dan personil kerja sesuai dengan kebutuhan
lapangan sesuai yang tertera dalam syarat-syarat umum.
c. Mobilisasi Material
1) Pemeriksaan sumber barang/ suplier
2) Pengurusan menggunakan angkut

2.5. KANTOR KONTRAKTOR, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG


DAN FASILITAS LAIN
a. Kontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang
dan halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor harus juga
menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan
peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.
b. Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana
konstruksi fasilitas-fasilitas tersebut. Kontraktor harus menjamin agar
seluruh fasilitas itu tetap bersih dan terhindar dari kerusakan.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 17


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

c. Dengan seijin Kuasa Pengguna Anggaran, Kontraktor dapat menggunakan


kembali kantor, los kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.

2.6. BEDENG PEKERJA (BASECAMP)


a. Bedeng merupakan tempat peristirahatan pekerja bangunan, bedeng ini juga
merupakan tempat tingal sementara para pekerja bangunan dan melakukan
istirahat saat jam jeda kerja pada siang dan malam hari.
b. Selain dapat di bangun sendiri juga dapat menyewa sebuah rumah jika ada
yang dekat dengan lokasi Proyek
c. Karena bedeng ini merupakan tempat tinggal sementara pekerja tentu
dilengkapi dengan sarana tingal yang layak meskipun bangunan yang di
buat tidak permanen tetapi tetap harus memperhatikan standar kelayakan
tempat tinggal seperti ketersediaan MCK, Sirkilasi udara yang baik serta
penerangan yang cukup.
d. Luas Ukuran bedeng dapat kita sesuaikan dengan kondisi jumlah pekerja
yang akan tingal di dalamnya seperti untuk pekerja 10 Org cukup dengan
bangunan dengan luas 3 x 4 m2 saja dan di lengkapi dengan kamar mandi
dan cuci.
e. Lokasi bedeng sebaiknya juga tidak terlalu jauh dari tempat pekerjaan dan
para pekerja bisa datang tepat waktu

2.7. AIR DAN DAYA


a. Kontraktor harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
 Kontraktor Harus menyediakan Sumur Bor dari awal pekerjaan dilokasi,
sekaligus item sumur bor ini akan dipakai untuk kebutuhan pengelola di
aula dan gedung Fasilitas yg lain setelah bangunan ini difungsikan
 Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi
persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala
macam kotoran dan zat-zat seperti minyak, asam, garam, dan sebagainya
yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan konstruksi.
 Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air
dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk
keperluan tersebut harus cukup terjamin.

b. Kontraktor harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri


sementara yang dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan
lainnya dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik
sementara ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus
mengatur dan menjaga agar jaringan dan peralatan listrik tidak
membahayakan para pekerja di lapangan. Kontraktor harus pula
menyediakan penangkal petir sementara untuk keselamatan.

2.8. PAPAN NAMA PROYEK


Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian
depan halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan
nama tersebut 90 x 150 cm dipotong dengan tiang setinggi 250 cm atau sesuai

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 18


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dengan petunjuk Pemerintah Daerah setempat. Kontraktor tidak diijinkan


menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di
sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.

2.9. PENERAPAN SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (SMKK)

a. Penyiapan RKK
1) Membuat Prosedur Kerja
b. Sosialisasi, promosi dan pelatihan
1) Spanduk
2) Poster
3) Papan Infomasi K3
c. Sosialisasi, promosi dan pelatihan
1) Topi Pelindung (10 Bh)
2) Masker (15 Bh)
3) Sarung Tangan (10 Bh)
4) Sepatu Keselamatan (10 Bh)
5) Rompi Keselamatan (10 Bh)
d. Asuransi dan Perijinan
BPJS
e. Konsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi (1x)
f. Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan
1) Kotak P3K, obat-obatan, Perban dll.
2) Bendera K3
3) Hand Sanitizer

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 19


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB III. PEKERJAAN GALIAN, URUGAN KEMBALI


DAN PEMADATAN

3.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas, pada hal-hal berikut :
a. Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai, bahan-bahan,
tenaga kerja yang cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan termasuk
pelat turap sementara dan bendungan sementara jika diperlukan.
b. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semua pekerjaan yang
membutuhkan galian dan/atau urugan kembali seperti pondasi, saluran
keliling bangunan, jalur utilitas, dan lainnya seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
c. Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan ke
suatu tempat pembuangan yang telah ditentukan.
d. Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari suatu tempat galian.
e. Melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.

3.2. STANDAR/REFERENSI
a. American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO)
b. American Society for Testing and Materials (ASTM).
c. Semua peraturan dan standar nasional yang berlaku.

3.3. PROSEDUR UMUM


3.3.1. GALIAN
a. Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer
Konstruksi. Lebar galian harus dibuat cukup lebar untuk memberikan
ruang gerak dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan
saja dan Manajer Konstruksi dapat menginstruksikan perubahan-
perubahan bila dianggap perlu.
c. Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya
kepada Manajer Konstruksi untuk diperiksa sebelum melaksanakan
pekerjaan selanjutnya.
d. Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus
bebas dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring
sesuai Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Konstruksi
sebelum menempatkan bahan urugan.
e. Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana,
Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk
Manajer Konstruksi, sampai kedalaman di mana daya dukung yang
sesuai tercapai.
f. Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan
sebelum pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan
atau air permukaan lainnya tidak merusak permukaan galian.
g. Untuk menggali tanah lunak, Kontraktor harus memasang dinding
penahan tanah sementara untuk mencegah longsornya tanah ke dalam
lubang galian. Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 20


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

atau air hujan dengan menyediakan saluran pengeringan sementara


atau pompa.
h. Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian
Kontraktor harus diperbaiki sesuai petunjuk Manajer Konstruksi
tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
i. Diasumsikan bahwa penggalian pada lokasi kerja dapat dilakukan
dengan peralatan standar seperti power shovel, bulldozer atau
excavator. Bila ditemukan batu-batuan, Kontraktor harus
memberitahukannya kepada Manajer Konstruksi yang akan
mengambil keputusan, sebelum penggalian dilanjutkan. Sesudah
setiap pekerjaan penggalian selesai, Kontraktor harus memberitahu
Manajer Konstruksi, dan pekerjaan dapat dilanjutkan kembali setelah
Manajer Konstruksi menyetujui kedalaman penggalian dan sifat
lapisan tanah pada dasar penggalian tersebut.

3.4. URUGAN DAN TIMBUNAN


a. Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urugan dan
lokasi pengerjaan urugan/timbunan telah disetujui Manajer Konstruksi.
b. Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurugan sebelum
pekerjaan terdahulu disetujui Manajer Konstruksi.
c. Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan dapat disimpan
oleh Kontraktor di tempat penumpukan pada lokasi yang memudahkan
pengangkutan selama pekerjaan pengurugan dan penimbunan berlangsung.
Lokasi penumpukan harus disetujui Manajer Konstruksi.
d. Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton
minimal 14 hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau
setelah mendapat persetujuan dari Manajer Konstruksi.

3.5. PEMADATAN
a. Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk
memadatkan urugan maupun daerah galian. Untuk pemadatan tanah kohesif
digunakan self propelled tamping rollers atau towed sheep roller. Smooth steel
wheel vibratory roller digunakan untuk memadatkan bahan urugan berbutir.
b. Pemadatan harus dilakukan baik untuk tanah dasar maupun tanah urugan
hingga mencapai daya dukung ijin tanah 18 ton/m2 sesuai dengan CBR 80%
c. Pemadatan dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan. Bila tingkat
pemadatan tidak memenuhi, perbaikan harus dilakukan sampai tercapai nilai
pemadatan yang disyaratkan.
d. Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak dipadatkan dengan baik
harus disingkirkan dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk Manajer
Konstruksi.

3.6. BAHAN-BAHAN
a. Bahan Urugan
 Bahan urukan harus bebas dari bahan organik, gumpalan besar, kayu,
bahan-bahan lain yang mengganggu dan butiran batu lebih besar dari
100mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar pemadatan berjalan
lancar.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 21


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

 Bahan urukan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan harus berupa
material pasir dan batu,
 Bila menurut pendapat Manajer Proyek, suatu bahan tidak dapat
diperoleh, penggunaan batu-batuan atau kerikil yang dicampur dengan
tanah dapat diijinkan, dalam hal ini, bahan yang lebih besar dari 150mm
dan lebih kecil dari 50mm tidak diijinkan digunakan, dan persentase
pasir harus berjumlah cukup untuk mengisi celah dan membentuk
kepadatan tanah yang seragam dengan nilai kepadatan yang sesuai
 Semua bahan galian kecuali tanah tidak dijinkan digunakan sebagai
bahan urukan kecuali disetujui oleh Manajer Konstruksiseperti
disebutkan dalam butir 5.1.2 dari Spesifikasi Teknis ini.
 Bahan urukan yang disimpan di dekat tempat kerja untuk waktu lebih
dari 12 jam harus dilindungi dengan lembaran plastik agar tidak terjadi
penyimpangan pada bahan urukan yang telah disetujui tersebut.
 Setiap lapisan bahan urukan, bila kering, harus dibasahi merata sampai
tercapai kadar air tertentu untuk mendapatkan kepadatan yang
disyaratkan.
b. Persiapan
Sebelum penempatan bahan urukan, pekerjaan-pekerjaan berikut harus
sudah dikerjakan sebelumnya :
 Pembersihan lokasi dan/atau penggalian sesuai petunjuk Gambar Kerja
dan Spesifikasi Teknis.
 Kontraktor harus memberitahu Manajer Konstruksi sebelum memulai
 Penempatan bahan urukan dan Manajer Konstruksiakan memeriksa
kondisi lokasi yang telah disiapkan untuk maksud tersebut.
 Lokasi yang akan diberi bahan urukan/timbunan harus dikeringkan
dahulu dari genangan air menggunakan pompa atau alat lain yang
disetujui Manajer Proyek.
c. Penempatan Bahan Urugan
 Bahan urugan tidak boleh dihampar atau dipadatkan pada waktu hujan.
 Bahan urugan di dalam atau di luar lokasi timbunan harus ditempatkan
lapis demi lapis dengan ketebalan maksimal 200mm (keadaan lepas) dan
harus dipadatkan dengan baik.
 Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan
sampai kepadatan yang sebanding dengan daerah sekitarnya atau sesuai
ketentuan dalam butir 5.3. dari Spesifikasi Teknis ini.
 Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan
sesuai nilai kepadatan yang ditentukan dalam butir 5.3. dari Spesifikasi
Teknis ini.
 Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau syarat khusus, alat
pemadat tangan tidak diijinkan sebagai pengganti alat pemadat mekanis.
 Kontraktor tidak boleh menempatkan lapisan baru bahan urukan sebelum
pemadatan lapisan terdahulu disetujui Manajer Proyek.
 Pengurukan tidak boleh dikerjakan tanpa persetujuan dari Manajer
Proyek.

3.7. PEMADATAN
a. Umum

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 22


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

 Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus memiliki kadar


air yang sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai
kepadatan yang sesuai. Bahan harus memiliki kadar air yang seragam
pada seluruh lapisan bahan yang akan dipadatkan. Setiap lapisan harus
dipadatkan dengan merata menggunakan pneumatic tire rollers, grid
rollers, three-wheeled power rollers, vibratory, sheep foot atau tamping
rollers atau alat pemadatan lain yang disetujui.
 Pemadatan harus dilakukan sedemikian rupa hingga daya dukung ijin
tanah dasar mencapai 18 ton/m2 dengan CBR 80%.
 Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan
dan biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah dengan
cara sedemikian rupa agar setiap bagian menerima tingkat pemadatan
yang sama.
 Minimal sebuah mesin gilas harus dioperasikan secara terus-menerus
untuk setiap 600m3, atau penempatan bahan setiap jam. Bila beberapa
timbunan kecil berada di beberapa tempat sehingga sebuah mesin gilas
tidak dapat memadatkan dengan baik, harus disediakan mesin gilas
tambahan.
 Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar setiap lapisan
sedemikian rupa agar efisien.
b. Kepadatan Kering Maksimal dan Kadar Air Optimal.
Kepadatan kering maksimal dan kadar air optimal harus ditentukan
berdasarkan metoda ASTM D1557 (AASHTO T180) yang umum dikenal
sebagai Modified Proctor Test
c. Pengawasan Kelembaban
Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai kepadatan tinggi, bahan
urukan dan permukaan yang akan menerima bahan urukan harus memiliki
kadar air yang disyaratkan. Kontraktor tidak diijinkan melakukan pemadatan
sampai dicapai kadar air sesuai dengan yang disyaratkan. Kontraktor harus
melembabkan bahan urukan atau permukaan yang akan diuruk bila
kondisinya terlalu kering. Bahan urukan yang terlalu basah harus dikeringkan
sampai dicapai kadar air yang sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan
mekanis.
d. Penggilasan
 Kontraktor harus melakukan pekerjaan penggilasan daerah yang dikupas
atau dipotong sesuai petunjuk Manajer Proyek, untuk memastikan
adanya tanah lunak yang ada di lokasi tersebut. Kontraktor harus
menggunakan truk bermuatan, mesin gilas atau peralatan pemadatan
lainnya yang disetujui. Jenis ukuran dan berat peralatan harus sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
 Kontraktor harus menempatkan dan memadatkan bahan urukan pada
tempat rendah. Bila ditemui tempat basah, Kontraktor harus
memberitahukannya kepada Manajer Konstruksiagar dapat ditentukan
perbaikannya. Lokasi yang mendukung struktur/konstruksi harus
diawasi selama pelaksanaan penggilasan dan harus disetujui Manajer
Konstruksisebelum pekerjaan dilanjutkan
e. Kepadatan Tanah Kohesif
Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih berat partikel yang melalui
saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 23


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

ASTM D1557 (AASHTO T180), dan dinyatakan dalam persentase kepadatan


kering maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan harus memenuhi
ketentuan seperti tersebut dalam tabel di halaman berikut

f. Kepadatan Tanah Tidak Kohesif


Tanah yang mengandung kurang dari 30% berat partikel yang melalui
saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan
ASTM D1557 (AASHTO T180), dan dinyatakan dalam persentase kepadatan
kering maksimal dan kadar air.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 24


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB IV. PEKERJAAN URUGAN PASIR

4.1. LINGKUP PEKERJAAN


4.1.1. Menyediakan Tenaga Kerja peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna

4.1.2. Pekerjaan ini meliputi :


a. Urugan Pasir Bawah pondasi
b. Urugan Pasir dibawah perkerasan-perkerasan
c. Urugan pasir bawah lantai dan urugan pasir lainnya yang dianggap
perlu
d. Pemadatan Urugan Pasir

4.2. PERSYARATAN BAHAN


4.2.1. Pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran, tidak
mengandung tanah dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat
merusak bahan bangunan lainnya.

4.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.3.1. Lapisan urugan pasir harus disiram dengan air sehingga menjadi padat dan
dipadatkan sampai terbentuk lapisan pasir padat tebal 10 cm.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 25


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB V. PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH

5.1. LINGKUP PEKERJAAN


5.1.1. Menyediakan Tenaga Kerja peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna
5.1.2. Pekerjaan ini meliputi Pasangan pondasi batu belah dan bagian-bagian
dianggap perlu

5.2. PERSYARATAN BAHAN


a. Batu
Batu yang akan digunakan untuk pondasi harus dari jenis batu keras tidak
keropos adalah batu besar yang dibelah-belah menjadi ukuran normal dan
harus memenuhi P.U.B.I. (NI-3-1970) atau Standar batu moramo/ setara.
b. Semen
Semua semen harus semen portland yang disesuaikan dengan persyaratan
dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI – 8 atau ASTM C – 150 Type
1 atau standar inggris BS 12.
c. Pasir
Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah pasir alam
yaitu pasir pasir yang dihasilkan dari sungai dan atas persetujuan konsultan
pengawas.
d. Air
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton,spesi / mortar dan spesi
injeksi harus bebas dari lumpur, minyak asam, bahan organik basah, garam dan
kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut harus
diuji dilaboratorium pengujian yang ditetapkan oleh konsultan pengawas untuk
menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada didalam
PBI–1971 untuk bahan campuran atau adukan.

5.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Galian pondasi harus telah disetujui sacara tertulis oleh konsultan pengawas,
kemudian dasar galian harus diurug dengan pasir urug tebal 10 cm. Disiram
sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar – benar padat. Diatas
lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu gunung kosong yang dipasang
sesuai gambar kerja.
b. Pasangan batu gunung untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran
1Pc : 4 Ps, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar
kerja. Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1Pc : 3Ps.
c. Adukan harus membungkus batu gunung atau batu gunung sedemikian rupa
sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak pada
khususnya pada bagian tengah.
d. Setiap jarak 100 cm. As – as harus ditanam stek Dia 10 mm. Untuk sloof dan
dinding pasangan yang tercantum dalam gambar kerja. Pada perletakan kolom
beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek-stek tulangan kolom
dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok pada
kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus tertanam dengan baik
dalam pondasi sedalam minimum 40–d atau sesuai dengan ukuran dalam

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 26


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

gambar kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah tiap 100 cm. Dan atau seperti
yang tercantum dalam gambar kerja.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 27


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB VI. PEKERJAAN BETON BERTULANG

6.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang termasuk meliputi :


a. Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi
konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan
pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan itu, lengkap
sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana
diperlukannya.
b. Tanggung jawab "kontraktor" atas instalasi semua alat-alat yang terpasang,
selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam di dalam beton. Syarat-
syarat umum pada pekerjaan ini berlaku penuh Peraturan Beton Indonesia
1971 (PBI 1971), ASTM dan ACI.
c. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak
termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah
ukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi
penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi beton
bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran antara kedua macam gambar itu,
maka ukuran yang harus berlaku harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan perencana atau Direksi Lapangan guna mendapatkan ukuran yang
sesungguhnya disetujui oleh perencana.
d. Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan maka jumlah luas penampang tidak boleh
berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam
PBI 1971. Dalam hal ini Direksi Lapangan harus segera diberitahukan untuk
persetujuannya, sebelum fabrikasi dilakukan.
e. Penyediaan dan penempatan tulangan baja untuk semua pekerjaan beton yang
berlangsung dicor di tempat, termasuk penyediaan dan penempatan batang-
batang dowel ditanamkan di dalam beton seperti terlihat dan terperinci di
dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi Lapangan dan, bila disyaratkan,
penyediaan penulangan untuk dinding blok beton.
f. "Kontraktor" harus bertanggungjawab untuk membuat dan membiayai semua
desain campuran beton dan test-test untuk menentukan kecocokan dari bahan
dan proporsi dari bahan-bahan terperinci untuk setiap jenis dan kekuatan
beton, dari perincian slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh untuk semua
teknik dan kondisi penempatan, dan akan menghasilkan yang diijinkan oleh
Direksi Lapangan. Kontraktor berkewajiban mengadakan dan membiayai
Test Laboratorium.
g. Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :
- Semua pekerjaan beton yang tidak terperinci di luar ini
- Pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting
- Mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali tulangan
beton
- Koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain bagian
- Sparing dalam beton untuk instalasi M/E
- Penyediaan dan penempatan stek tulangan pada setiap pertemuan dinding

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 28


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

bata dengan kolom/dinding beton struktural dan dinding bata dengan pelat
beton struktural seperti yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan.

6.2. REFERENSI DAN STANDAR-STANDAR


Semua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali tercantum dalam
gambar atau diperinci, harus memenuhi edisi terakhir dari peraturan, standard dan
spesifikasi berikut ini :
a. PBI-1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia-1971
b. SKSNI-1991 Tata cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung
c. PUBI–1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
d. ACI-304 ACI 304.1R-92, State-of-the Art Report on Preplaced Aggregate
Conc. for Structural and Mass Concrete, Part 2 ACI 304.2R-91, Placing
Concrete by Pumping Methods, Part 2
e. ASTM - C94 Standard Specification for Ready-Mixed Concrete
f. ASTM - C33 Standard Specification for Concrete Aggregates
g. ACI - 318 Building Code Requirements for Reinforced Concrete
h. ACI - 301 Specification for Structural Concrete of Building
i. ACI - 212 ACI 212.IR-63, Admixture for Concrete, Part 1 ACI 212.2R-71,
Guide for Use of Admixture in Concrete, Part 1
j. ASTM - C143 Standard Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
k. ASTM - C231 Standard Test Method for Air Content of Freshly Mixed
Concrete by the Pressure Method
l. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials for Curing
Concrete
m. ASTM - C172 Standard Method of Sampling Freshly Mixed Concrete
n. ASTM - C31 Standard Method of Making and Curing Concrete Test
Specimens in the Field
o. ASTM - C42 Standard Method of Obtaining and Testing Drilled Cores and
Sawed Beams of Concrete
p. ASTM - C309 Standard Specification for Liquid Membrane Forming
Compounds for Curing Concrete
q. ASTM - D1752 Standard Specification for Performed Spange Rubberand
Cork Expansion Joint Fillers for Concrete Paving and Structural Construction
r. ASTM - D1751 Standard Specification for Performed Expansion Joint Fillers
for Concrete Paving and Structural Construction (Non-extruding and
Resilient Bituminous Types)
s. SII Standard Industri Indonesia
t. t. ACI – 315 Manual of Standard Practice for Reinforced Concrete
u. ASTM - A185 Standard Specification for Welded Steel Wire Fabric for
Concrete Reinforcement.
v. ASTM - A165 Standard Specification for Deformed and Plain Billet Steel
Bars for Concrete Reinforcement, Grade 40, deformed, for reinforcing bars,
Grade 40, for stirrups and ties.
w. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis yang diberikan oleh pengawas.

6.3. PENYERAHAN-PENYERAHAN
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor kepada
Direksi Lapangan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui untuk menyerahkan

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 29


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dan dengan segera sehingga tidak menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan


sendiri maupun pada pekerjaan kontraktor lain.
a. Gambar pelaksanaan
Merupakan gambar tahapan pelaksanaan yang harus diserahkan oleh
Kontraktor kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan ijin.
Penyerahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja
sebelum jadwal pelaksanaan pekerjaan beton.
b. Data dari pabrik/sertifikat
Untuk mendapat jaminan atas mutu beton ready-mix, maka sebelum
pengiriman; Kontraktor harus sudah menyerahkan kepada Direksi Lapangan
sedikitnya 5 hari kerja sebelum pengiriman; hasil-hasil percobaan
laboratorium, baik hasil percobaan bahan maupun hasil percobaan campuran
(Mix Design dan Trial Mix) yang diperuntukan proyek ini.
Harus diajukan minimal 2 (dua) supplier beton ready-mix untuk
memperlancar pelaksanaan dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan
sebelum memulai pengecoran.

6.4. PERCOBAAN BAHAN DAN CAMPURAN BETON


a. Umum
Test bahan : Sebelum membuat campuran, test laboratorium harus
dilakukan untuk test berikut, sehubungan dengan prosedur-prosedur
ditujukan ke standard referensi untuk menjamin pemenuhan spesifikasi
proyek untuk membuat campuran yang diperlukan.
b. Semen : berat jenis semen
c. Agregat :
Analisa tapis, berat jenis, prosentase dari void (kekosongan), penyerapan,
kelembaban dari agregat kasar dan halus, berat kering dari agregat kasar,
modulus terhalus dari agregat halus.
d. Adukan/campuran beton
 Adukan beton harus didasarkan pada trial mix dan mix design masing-
masing untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari yang didasarkan pada
minimum 20 hasil pengujian atau lebih sedemikian rupa sehingga hasil
uji tersebut dapat disetujui oleh Direksi Lapangan.
Hasil uji yang disetujui tersebut sudah harus disertakan
selambat-lambatnya 3 minggu sebelum pengerjaan dimulai, dan selain
itu mutu betonpun harus sesuai dengan mutu standard PBI 1971.
Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diperiksa Direksi Lapangan
tentang kekuatan / kebersihannya.
Semua pembuatan dan pengujian trial mix dan design mix serta
pembiayaannya adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Trial mix dan design mix harus diadakan lagi bila agregat yang dipakai
diambil dari sumber yang berlainan, merk semen yang berbeda atau
supplier beton yang lain.
 Ukuran-ukuran
Campuran desain dan campuran percobaan harus proporsional
semen terhadap agregat berdasarkan berat, atau proporsi yang cocok dari
ukuran untuk rencana proposional atau perbandingan yang harus disetujui

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 30


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

oleh Direksi Lapangan.


 Percobaan adukan untuk berat normal beton
Untuk perincian minimum dan maximum slump untuk setiap
jenis dan kekuatan dari berat normal beton, dibuat empat (4) adukan
campuran dengan memakai nilai faktor air-semen yang berbeda-beda.
 Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji
silinder beton diameter 15 cm x tinggi 30 cm sesuai PBI 1971, ACI
Committee - 304, ASTM C 94-98.
 Benda uji (setiap pengambilan terdiri dari 3 buah dengan pengetesan
dilakukan pada hari yang tercantum pada item 6) dari satu adukan dipilih
acak yang mewakili suatu volume rata-rata tidak lebih dari 10 m3 atau
10 adukan atau 2 truck drum (diambil yang volumenya terkecil).
Disamping itu jumlah maximum dari beton yang dapat terkena
penolakan akibat setiap satu keputusan adalah 30 m3, kecuali bila
ditentukan lain oleh Direksi Lapangan.
 Hasil uji untuk setiap pengujian dilakukan masing-masing untuk umur 7,
14 atau 21 dan 28 hari.
 Pembuatan benda uji harus mengikuti ketentuan PBI'71, dilakukan di
lokasi pengecoran dan harus disaksikan oleh Direksi Lapangan. Apabila
digunakan metoda pembetonan dengan menggunakan pompa (concrete
pump), maka pengambilan contoh segala macam jenis pengujian
lapangan harus dilakukan dari hasil adukan yang diperoleh dari ujung
pipa "concrete-pump" pada lokasi yang akan dilaksanakan.
 Pengujian bahan dan beton harus dilakukan dengan cara yang ditentukan
dalam Standard Industri Indonesia (SII) dan PBI'71 NI-2 atau metoda uji
bahan yang disetujui oleh Direksi Lapangan.
 Rekaman lengkap dari hasil uji bahan dan beton harus disediakan dan
disimpan dengan baik oleh tenaga pengawas ahli, dan selalu tersedia
untuk keperluan pemeriksaan selama pelaksanaan pekerjaan dan selama
5 tahun sesudah proyek bangunan tersebut selesai dilaksanakan.
e. Pengujian slump
 Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump, dimana
nilai slump harus dalam batas-batas yang diisyaratkan dalam PBI 1971
dan sama sekali tidak diperbolehkan adanya penambahan air/additive,
kecuali ditentukan lain oleh Direksi Lapangan.
 "Kontraktor" harus menjamin bahwa ia mampu dengan slump berikut,
beton dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan, yang akan
menghasilkan hasil akhir yang bebas keropos, ataupun berongga-rongga.
Pelaksanaan dari persetujuan kontrak adalah bahwa "Kontraktor"
bertanggung jawab penuh untuk produksi dari beton dan pencapaian
mutu, kekuatan dan penyelesaian yang memenuhi syarat batas slump.
Bila dipakai pompa beton, slump harus didasarkan pada
pengukuran di pelepasan pipa, bukan di truk mixer. Maximum slump
harus 150 mm.
 Rekomendasi slump untuk variasi beton konstruksi pada keadaan atau
kondisi normal :

Slump pada (cm)

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 31


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Konstruksi Beton Maksimum Minimum

Dinding, pelat fondasi dan fondasi 12.50 10.00


telapak bertulang.

Fondasi telapak tidak bertulang, 9.00 7.50


kaison dan konstruksi di bawah tanah.

Pelat, balok, kolom dan dinding. 15.00 12.50

Pembetonan massal. 7.50 7.50


Untuk beton dengan bahan tambahan plasticizer, slump dapat
dinaikkan sampai maksimum 1,5 cm.

f. Percobaan tambahan
 Kontraktor, tanpa membebankan biaya kepada pemilik, harus
mengadakan percobaan laboratorium selaku percobaan tambahan pada
bahan-bahan beton dan membuat desain adukan baru bila sifat atau
pemilihan bahan diubah atau apabila beton yang ada tidak dapat
mencapai kekuatan spesifikasi.
 Hasil pengujian beton harus diserahkan sesaat sebelum tahapan
pelaksanaan akan dilakukan, yaitu khususnya untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan pelepasan perancah/acuan. Sedangkan untuk
pengujian di luar ketentuan pekerjaan tersebut, harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 hari setelah
pengujian dilakukan.

6.5. PERSYARATAN BAHAN


Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan
peraturan-peraturan Indonesia.

6.5.1. Semen
a. Mutu semen
 Semen portland harus memenuhi persyaratan standard
Internasional atau Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A SK SNI
3-04-1989-F atau sesuai SII-0013-82, Type-1 atau NI-8 untuk butir
pengikat awal kekekalan bentuk, kekuatan tekan aduk dan susunan
kimia. Semen yang cepat mengeras hanya boleh dipergunakan
dimana jika hal tersebut dikuasakan tertulis secara tegas oleh
Direksi Lapangan.
 Jika mempergunakan semen portland pozolan (campuran semen
portland dan bahan pozolan) maka semen tersebut harus memenuhi
ketentuan SII 0132 Mutu dan Cara Uji Semen Portland Pozoland
atau spesifikasi untuk semen hidraulis campuran.
 Di dalam syarat pelaksanaan pekerjaan beton harus dicantumkan
dengan jelas jenis semen yang boleh dipakai dan jenis semen ini
harus sesuai dengan jenis semen yang digunakan dalam ketentuan

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 32


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

persyaratan mutu (semen tipe 1).

b. Penyimpanan Semen
 Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat
penyimpanan dan dijaga agar semen tidak lembab, dengan lantai
terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat
penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman. Semen yang
telah rusak karena terlalu lama disimpan sehingga mengeras
ataupun tercampur bahan lain, tidak boleh dipergunakan dan harus
disingkirkan dari tempat pekerjaan. Semen harus dalam zak-zak
yang utuh dan terlindung baik terhadap pengaruh cuaca, dengan
ventilasi secukupnya dan dipergunakan sesuai dengan urutan
pengiriman. Semen yang telah disimpan lebih 60 hari tidak boleh
digunakan untuk pekerjaan.
 Curah semen harus disimpan di dalam konstruksi silo secara tepat
untuk melindungi terhadap penggumpalan semen dalam
penyimpanan.
 Semua semen harus baru, bila dikirim setiap pengiriman harus
disertai dengan sertifikat test dari pabrik.
 Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan tidak lebih dari
2,5 %.
 "Kontraktor" harus hanya memakai satu merek dari semen yang
telah disetujui untuk seluruh pekerjaan. "Kontraktor" tidak boleh
mengganti merk semen selama pelaksanaan dari pekerjaan, kecuali
dengan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan.

6.5.2. Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan
dari SII 0052-80 "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak
tercakup dalam SII 0052-80, maka harus memenuhi spesifikasi agregat
untuk beton.
a. Agregat halus (Pasir)
Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-butir
tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan
organis.
Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran partikel-
partikel seperti yang ditentukan di pasal 3.5. dari NI-2. PBI '71.
Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %
(ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur
adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063 mm. Apabila
kadar lumpur melampaui 5 %, maka agregat halus harus dicuci.
Sesuai PBI'71 bab 3.3. atau SII 0051-82.
Ukuran butir-butir agregat halus, sisa di atas ayakan 4 mm harus
minimum 2 % berat; sisa di atas ayakan 2 mm harus minimum 10 %
berat; sisa di atas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80 % dan 90
% berat.
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua
mutu beton.
Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga terlindung

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 33


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.


b. Agregat Kasar (Kerikil dan Batu Pecah)
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil
desintegrasi alami dari batu-batuan atau batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu, dengan besar butir lebih dari 5 mm sesuai PBI 71 bab
3.4.
Mutu koral : butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu
pecah jumlah butir-butir pipih maksimum 20 % bersih, tidak mengan-
dug zat-zat alkali, bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh
cuaca.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (terhadap berat
kering) yang diartikan lumpur adalah bagian-bagian yang melalui
ayakan 0.063 mm apabila kadar lumpur melalui 1 % maka agregat kasar
harus dicuci.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang dapat
merusak beton.
Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat; sisa
diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % dan 98 %, selisih antara
sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimum 60 % dan minimum 10 % berat.
Kekerasan butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana
penguji dari Rudeloff dengan beban penguji 20 t, harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
- Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9.5 - 19 mm lebih dari
24 % berat
- Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19-30 mm lebih dari 22
% atau dengan mesin pengaus Los Angeles, tidak boleh terjadi
kehilangan berat lebih dari 50 % sesuai SII 0087-75, atau PBI-71
Penyimpanan kerikil atau batu pecah harus sedemikian
rupa agar terlindung dari pengotoran bahan-bahan lain.
6.5.3. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau
bahan-bahan lain yang dapat merusak beton serta baja tulangan atau
jaringan kawat baja. Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air yang
akan dipergunakan, maka air harus diteliti pada laboratorium yang
disetujui oleh Direksi Lapangan.

6.5.4. Bahan Campuran Tambahan (Admixture)


Admixture harus disimpan dan dilindungi untuk menjaga kerusakan dari
container. Admixture harus sesuai dengan ACI 212.2R-71 dan ACI 212
2R-64. Segala macam admixture yang akan digunakan dalam pekerjaan
harus disetujui oleh Direksi Lapangan. Admixture yang mengandung
chloride atau nitrat tidak boleh dipakai.

6.5.5. Mutu dan Konsistensi dari Beton


Kekuatan ultimate tekan beton silinder 150 mm x 300 mm umur 28 hari,
kecuali ditentukan lain, harus seperti berikut :
o Semua Sloef, kolom , balok : K-175

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 34


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

o Kolom Praktis : K-175

Untuk semua beton non-struktural seperti lantai kerja dan


sebagainya : Beton Klas–Bo.

6.5.6. PENGECORAN DAN PEMADATAN BETON

a. Persiapan
1) Kontraktor harus menyiapkan jadwal pengecoran dan
menyerahan kepada Direksi Lapangan untuk disetujui paling
lambat 1 (satu) minggu sebelum memulai kegiatan pengecoran.
2) Sebelum pengecoran beton, bersihkan benar-benar cetakannya,
semprot dengan air dan kencangkan. Sebelum pengecoran, semua
cetakan, tulangan beton, dan benda-benda yang ditanamkan atau di
cor harus telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
Permohonan untuk pemeriksaan harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan setidak-tidaknya 24 jam sebelum beton di cor.
Kelebihan air, pengeras beton, puing, butir-butir lepasan dan
benda-benda asing lain harus disingkirkan dari bagian dalam
cetakan dan dari permukaan dalam dari pengaduk serta
perlengkapan pengangkutan.
3) Galian harus dibentuk sedemikian sehingga daerah yang langsung
di sekeliling struktur dapat efektif dan menerus dicor.
4) Seluruh galian harus dijaga bebas dari rembesan, luapan dan
genangan air sepanjang waktu, baik di titik sumur, pompa, drainase
ataupun segala perlengkapan dari kontraktor yang berhubungan
dengan listrik untuk pengadaan bagi maksud penyempurnaan.
5) Dalam segala hal, beton tidak boleh ditimbun di galian manapun,
kecuali bila galian tertentu telah bebas air dan lumpur.
6) Penulangan harus sudah terjamin dan diperiksa serta disetujui.
Logam-logam yang ditanam harus bebas dari adukan lama,
minyak, karat besi dan pergerakan lain ataupun lapisan yang dapat
mengurangi rekatan. Kereta pengangkut adukan beton yang beroda
tidak boleh dijalankan melalui tulangan ataupun disandarkan pada
tulangan. Pada lokasi dimana beton baru ditempelkan ke pekerjaan
beton lama, buat lubang pada beton lama, masukkan pantek baja,
dan kemas cairan tanpa adukan nonshrink.
7) Basahkan cetakan beton secukupnya untuk mencegah timbulnya
retak, basahkan bahan-bahan lain secukupnya untuk mengurangi
penyusutan dan menjaga pelaksanaan beton.
8) Penutup Beton. Bila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton
harus sesuai dengan persyaratan SKSNI 1991.
9) Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal
penutup beton, untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan
jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama
dengan mutu beton yang akan dicor.
Bila tidak ditentukan lain, maka penahan-penahan jarak dapat
berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 35


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dipasang sebanyak minimum 8 buah setiap meter cetakan atau


lantai kerja. Penahan-penahan jarak tersebut harus tersebar merata.
b. Pengangkutan
Pengangkutan dan pengecoran beton harus sesuai dengan PBI-71,
ACI Committe 304 dan ASTM C94-98.
1) Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara-cara dengan mana dapat
dicegah pemisahan dan kehilangan bahan-bahan (segregasi).
2) Cara pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak
terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara adukan
beton yang sudah dicor dan yang akan dicor. Memindahkan
adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran
dengan perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukan
setelah disetujui oleh Direksi Lapangan. Dalam hal ini, Direksi
Lapangan mempertimbangkan persetujuan penggunaan talang
miring ini, setelah mempelajari usul dari pelaksana mengenai
konstruksi, kemiringan dan panjang talang itu. Batasan tinggi jatuh
maximum 1,50 m.
3) Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1
jam setelah pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu ini
harus diperhatikan, apabila diperlukan waktu pengangkutan yang
panjang. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam,
apabila adukan beton digerakkan kontinue secara mekanis.
Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka
harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan yang berupa
bahan pembantu yang ditentukan dalam pasal 3.8. PBI '71.
c. Pengecoran
1) Beton harus dicor sesuai persyaratan dalam PBI 1971, ACI
Committee 304, ASTMC 94-98.
2) Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin
kecetakan akhir dalam posisi lapisan horizontal kira-kira tidak lebih
dari ketebalan 30 cm.
3) Tinggi jatuh dari beton yang dicor jangan melebihi 1,50 m bila tidak
disebutkan lain atau disetujui Direksi Lapangan.
4) Untuk beton expose, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidak boleh
lebih dari 1,0 m. Bila diperlukan tinggi jatuh yang lebih besar, belalai
gajah, corong pipa cor ataupun benda-benda lain yang disetujui harus
diperiksa, sedemikian sehingga pengecoran beton efektif pada lapisan
horisontal tidak lebih dari ketebalan 30 cm dan jarak dari corong
haruslah sedemikian sehingga tidak terjadi segregasi/pemisahan
bahan-bahan.
5) Beton yang telah mengeras sebagian atau yang telah dikotori oleh
bahan asing tidak boleh dituang ke dalam struktur.
6) Tempatkan adukan beton, sedemikian sehingga permukaannya
senantiasa tetap mendatar, sama sekali tidak diijinkan untuk
pengaliran dari satu posisi ke posisi lain dan tuangkan secepBatnya
serta sepraktis mungkin setelah diaduk.
7) Bila pelaksanaan pengecoran akan dilakukan dengan cara atau metoda
di luar ketentuan yang tercantum di dalam PBI'71 termasuk pekerjaan

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 36


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

yang tertunda ataupun penyambungan pengecoran, maka


"Kontraktor" harus membuat usulan termasuk pengujiannya untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan paling lambat 3
minggu sebelum pelaksanaan di mulai.

6.5.7. PENGHENTIAN/KEMACETAN PEKERJAAN


Penghentian pengecoran hanya bilamana dan padamana diijinkan
oleh Direksi Lapangan. Penjagaan terhadap terjadinya pengaliran
permukaan dari pengecoran beton basah bila pengecoran dihentikan,
adakan tanggulan untuk pekerjaan ini.

6.5.8. SIAR PELAKSANAAN


a. Siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak banyak mengurangi kekuatan dari konstruksi. Siar
pelaksanaan harus direncanakan sedemikian sehingga mampu
meneruskan geser dan gaya-gaya lainnya.
Apabila tempat siar-siar pelaksanaan tidak ditunjukkan
didalam gambar-gambar rencana, maka tempat siar-siar pelaksanaan
itu harus disetujui oleh Direksi Lapangan. Penyimpangan tempat-
tempat siar pelaksanaan daripada yang ditunjukkan dalam gambar
rencana, harus disetujui oleh Direksi Lapangan.
b. Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran
kolom harus ada waktu antara yang cukup, untuk memberi
kesempatan kepada beton dari kolom untuk mengeras. Balok,
pertebalan miring dari balok dan kepala-kepala kolom harus dianggap
sebagai bagian dari sistem lantai dan harus dicor secara monolit
dengan itu.
c. Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan kira-
kira di tengah-tengah bentangnya, dimana pengaruh gaya melintang
sudah banyak berkurang. Apabila pada balok ditengah-tengah
bentangnya terdapat pertemuan atau persilangan dengan balok lain,
maka siar pelaksanaan ditempatkan sejauh 2 kali lebar balok dari
pertemuan atau persilangan itu.
d. Permukaan beton pada siar pelaksanaan harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran dan serpihan beton yang rapuh.
e. Sesaat sebelum melanjutkan penuangan beton, semua siar
pelaksanaan harus cukup lembab dan air yang menggenang harus
disingkirkan.

6.5.9. PERAWATAN BETON


a. Secara umum harus memenuhi persyaratan didalam PBI 1971 NI-2
Bab 6.6. dan ACI 301-89.
b. Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan
yang belum saatnya dengan cara mempertahankan kondisi dimana
kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu yang konstan
dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hydrasi semen
serta pengerasan beton.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 37


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

c. Masa Perawatan dan Cara Perawatan.


1. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran selesai
dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama
paling sedikit 2 minggu jika tidak ditentukan lain. Suhu beton
pada awal pengecoran harus dipertahankan tidak melebihi 38
oC.
2. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus
tetap dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton
tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan
membasahi permukaan beton terus menerus dengan
menutupinya dengan karung-karung basah atau dengan cara
lain yang disetujui oleh Direksi Lapangan.
3. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan udara
luar, pemanasan atau proses-proses lain untuk mempersingkat
waktu pengerasan dapat di pakai tetapi harus disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi Lapangan.
d. Bahan Campuran Perawatan.
Harus sesuai dengan ASTM C309-80 type I dan ASTM C 171-75.

6.5.10. PEKERJAAN PENYAMBUNGAN BETON


a. Beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan benar-benar dengan
semprotan udara bertekanan (compressed air) atau sejenisnya.
b. Kurang lebih 10 menit sebelum beton baru dicor, permukaan dari
beton lama yang sudah dibersihkan, harus dilapisi dengan bonding-
agent kental dengan kuas ex SIKA, Fosroc atau setara.
c. Untuk struktur pelat kedap air, permukaan dari pelat beton lama
harus dilapisi dengan bahan perekat beton polyvinyil acrylic
(polyvinyl acrylic concrete bonding agent) seperti disetujui oleh
Direksi Lapangan.
d. Untuk struktur balok kedap air, permukaan dari balok beton lama
harus dilapisi dengan bahan perekat beton epoxy dengan bahan dasar
semen (epoxy cement base concrete bonding agent) seperti disetujui
oleh Direksi Lapangan.
e. Pengecoran beton baru sesegera mungkin sebelum campuran air dan
semen murni atau bahan perekat beton yang dilapiskan pada
permukaan beton lama mengering.

6.5.11. PENYELESAIAN STRUKTUR BETON (CONCRETE


STRUCTURE FINISHES)
Adakan variasi penyelesaian struktur beton keseluruhan
pembetonan seperti terlihat pada gambar dan perincian disini.

a. Penyelesaian Beton Exposed (Finish of Exposed Concrete)


1. Semua permukaan-permukaan beton cor/tuang (all cast in place
concrete surfaces) yang tampak pada penyelesaian struktur, baik
dicat maupun tidak dicat kecuali untuk permukaan kasar yang
diselesaikan dengan permukaan disemprot pasir dengan tekanan
harus mempunyai penyelesaian halus.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 38


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Buatlah permukaan halus, seragam dan bebas dari tambalan-


tambalan, sirip-sirip, tonjolan-tonjolan, baik tonjolan keluar
maupun akibat pemasangan paku, tepian dari serat tanda (edge
grain marks), bersihkan cekungan-cekungan dan daerah
permukaan celah semua ukuran (clean out pockets, and areas of
surface voids of any size)".
2. Semua pengikat-pengikat dari logam, termasuk yang dari
spreaders, harus dipotong kembali dan lubang-lubang dirapikan.
Semua tambalan bila diijinkan (pengisian dari cetakan yang diikat
dengan tekanan) harus diselesaikan sedemikian untuk dapat
melengkapi dalam perbedaan pada penyelesaian beton.
Tambalan pada suatu pekerjaan beton textured concrete work
harus diselesaikan dengan tangan untuk mencapai permukaan
yang diperlukan.
b. Penyelesaian Beton Terlindung (Finish of Concealed Concrete)
1. Permukaan beton terlindung harus termasuk beton yang diberi
lapisan termasuk lapisan arsitektur, kecuali cat atau bahan
lapisan yang fleksibel dan terlindung dari tampak pada
penyelesaian struktur.
2. Beton terlindung dan beton unexposed perlu ditambal dan
diperbaiki dari keropos dan kerusakan-kerusakan permukaan
sebagaimana semestinya sebelum ditutup permukaannya.

c. Penambalan Beton
Siapkan bahan campuran (mortar) untuk penambahan beton
yang terdiri dari 1 (satu) bagian semen (yang diatur dengan semen
putih atau tambahan bahan pewarna bila diijinkan untuk menye-
suaikan dengan warna disekitarnya) dengan 2 1/2 (dua setengah)
bagian pasir dengan air secukupnya untuk mendapatkan adukan
yang diperlukan.
Siapkan campuran percobaan (trial mixes) untuk
menentukan mutu yang sebenarnya. Siapkan panel-panel contoh (30
cm persegi) dan biarkan sampai berumur 14 hari sebelum keputusan
akhir dibuat dan penambalan dikerjakan.
Olah lagi adukan seperti diatas sampai mencapai kekentalan
yang tertinggi yang diijinkan untuk pengecoran. Sikat bagian yang
akan ditambah dengan bahan perekat yang terdiri dari pasta
campuran air dan semen murni serta tambalkan adukan bila bahan
perekat masih basah.
Hentikan penambalan sedikit lebih luas di sekeliling bagian
yang ditambal, biarkan untuk kira-kira satu sampai dua jam untuk
memberi kesempatan terhadap penyusutan dan penyesuaian
penyelesaian (finish flush) dengan permukaan sekelilingnya.

6.5.11.1. PENYELESAIAN DARI BETON PELAT (CONCRETE SLAB


FINISHES)
1) Semua penyelesaian dari lantai harus diselesaikan sampai kemiringan
yang benar sesuai dengan kemiringan untuk pengaliran.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 39


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

2) Beton yang ditandai untuk mempunyai penyelesaian akhir dengan


memakai merek lain, harus bebas dari segala minyak, karet ataupun
lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya lekatan pada
penyelesaian.
3) Pemeliharaan dari penyelesaian beton harus dimulai sedini mungkin
setelah selesai pengerjaan.
1. Penyelesaian Menyatu (Monolith Finish)
 Penyelesaian yang monolit harus diadakan untuk lantai beton
expose, dimana permukaan agregat dikehendaki.
 Penyelesaian lantai beton yang monolit harus mencapai level
dan kemiringan yang tepat yang dapat dilakukan dengan atau
tanpa screed dengan power floating yang dilakukan secara
merata.
Permukaan harus dapat bertahan sampai semua air permukaan
menghilang dan beton telah mengeras serta bekerja.
Permukaan yang diperbolehkan harus ditrowel dengan besi
untuk mencapai permukaan yang halus.
 Apabila permukaan menjadi keras, harus ditrowel dengan besi
untuk kedua kalinya untuk mendapatkan kekerasan, kehalusan
tapi tidak berlapis, padat, bebas dari segala tanda-tanda/bekas
trowel dan kerusakan-kerusakan lain.
2. Perkerasan Beton (Concrete Hardener)
Untuk keperluan pelat lantai beton expose dengan beban
berat, perkerasan beton harus diadakan dengan kepadatan sebagai
berikut :
 Lantai parkir/sirkulasi lalu lintas normal, kepadatan sedang 5
kg/m2.
 Ruang M/E : kepadatan normal 3 kg/m2.
 Loading dock/sirkulasi lalu lintas berat, kepadatan berat 7
kg/m2.

6.5.12. LAPISAN PENUTUP LANTAI YANG DIKERJAKAN KEMUDIAN


(SEPARATE FLOOR TOPPINGS)
a. Sebelum pengecoran, kasarkan permukaan dasar dari beton dan singkirkan
benda-benda asing, semprot dan bersihkan.
b. Letakan penyekat, tepian-tepian, penulangan dan hal-hal lain yang akan
ditanam/dicor.
c. Berikan bahan perekat pada permukaan dasar sesuai dengan petunjuk.
Gunakan lapisan pasir dan semen pada lapisan dasar secepatnya sebelum
mengecor lapisan penutup (topping).
d. Pengecoran penutup lantai beton harus memenuhi level dan kemiringan
yang dikehendaki.
e. Pada lantai parkir, lantai atap, perkerasan lantai harus diadakan seperti
diperinci pada : 4.3.13.c.2.

6.5.13. BETON MASSA (MASS CONCRETE)


a. Secara umum harus sesuai dengan ACI 207.1R-87, ACI 207.2R-90 dan ACI
207.3R-79 Revised 1985.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 40


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

b. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, kontraktor harus menentukan metoda dari


perbandingan, cara pengadukan, pengangkutan, pengecoran serta
pengontrolan temperatur dan cara perawatan, yang harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
c. Bahan-bahan
1. Semen
Semen haruslah semen ordinary, moderate-heat atau semen
portland yang tahan terhadap sulfat.
2. Agregat
Ukuran maksimum dari agregat kasar harus seperti telah diperinci
sebelumnya. Kecuali dinyatakan lain pada catatan, agregat harus
mengikuti ketentuan tentang bentuk dan ukuran dari potongan melintang
serta jarak bersih dari tulangan-tulangan beton, dan seperti disetujui oleh
Direksi Lapangan.
3. Bahan Tambahan (Admixture) Pozzolanic
Bahan tambahan (admixtures) Pozzolanic harus seperti diuraikan
pada ASTM C 618 (Specification for Fly Ash and Raw or Calcined
Natural Pozzolan for Use as a Mineral Admixture in Portland Cement
Concrete).
4. Bahan Tambahan untuk Permukaan (Surface-active Agent)
Bahan tambahan untuk permukaan harus memenuhi spesifikasi
khusus. Kecuali yang tercantum dalam catatan, suatu retarder type air
entraining dan bahan "pereduce" air (water reducing agent) atau harus
digunakan retarder type water reducing agent. Bagaimanapun, bahan
tambahan apapun yang akan dipakai, boleh dipakai bila dengan
persetujuan/ijin dari Direksi Lapangan.
5. Bahan-bahan untuk campuran beton yang akan dipakai haruslah dari
bahan yang mempunyai suhu serendah mungkin.

d. Proporsi/Perbandingan Campuran.
1. Perbandingan campuran harus ditetapkan untuk meminimumkan jumlah
semen tehadap campuran dalam batasan dari mutu beton yang
dikehendaki/diminta dan harus dise tujui oleh Direksi Lapangan.
2. Slump untuk beton massa tidak boleh lebih dari 12 cm.
3. Bila penentuan perbandingan campuran berdasarkan umur beton 28 hari,
maka umur beton juga perlu diperinci. Dalam hal ini desain
perbandingan campuran harus ditentukan sesuai dengan metoda yang
telah diperinci atau disetujui oleh Direksi Lapangan.

e. Penulangan
1. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehingga posisi dari bentuk
tulangan tidak berubah selama pengecoran.
2. Peraturan lain tentang penulangan harus sesuai dengan bab ini pasal C.4.
tentang pembesian.

f. Pengecoran dan Pemeliharaan Temperatur


1. Sesudah beton dicor, permukaan harus dibasahi serta dilindungi
terhadap pengaruh langsung dari sinar matahari, pengeringan yang

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 41


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

mendadak dan lain-lain.


2. Untuk mengetahui kenaikan temperatur beton serta pemeriksaan dalam
proses perawatan beton maka temperatur permukaan dan temperatur di
dalam beton harus diukur bilamana perlu setelah pengecoran beton
dilaksanakan.
3. Apabila temperatur di bagian dalam beton mulai meningkat maka
perawatan beton harus sedemikian sehingga tidak mempercepat
kenaikan temperatur tersebut. Perhatian dicurahkan agar temperatur
pada permukaan beton menjadi tidak terlalu rendah dibandingkan
dengan temperatur di dalam beton.
4. Setelah temperatur di dalam beton mencapai maksimum, maka
permukaan beton harus ditutupi dengan kanvas atau bahan penyekat
lainnya untuk mempertahankan panas sedemikian rupa sehingga bagian
dalam dan luar beton atau penurunan temperatur yang mendadak di
bagian dalam beton. Selanjutnya sesudah bahan penutup tersebut diatas
dibuka permukaan tetap harus dilindungi terhadap pengeringan yang
mendadak.
5. Campuran beton yang direncanakan utuk adukan beton yang dibuat
harus berdasarkan pada kekuatan beton umur 28 hari.
6. Bila campuran beton yang direncanakan tersebut sudah dibuat maka
perkiraan kekuatan tekan beton dalam struktur harus dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan khusus untuk itu atau sesuai instruksi Direksi
Lapangan.
7. Cara perawatan dari benda uji untuk pengujian kekuatan tekan beton
guna dapat menetukan waktu yang sesuai untuk pembongkaran cetakan
beton sesuai dengan persyaratan khusus untuk itu atau sesuai
persetujuan Direksi Lapangan.

6.5.14. Perlindungan Terhadap Mekanik dan Kerusakan pada Masa Pelaksanaan


(Protection from Mechanical and Construction Injury).

Selama masa pemeliharaan, beton harus dilindungi dari kerusakan akibat


mekanik, tegangan-tegangan akibat beban utama, kejutan besar (heavy shock)
dan getaran yang berlebihan.

1.7. PEMBESIAN

1.7.1. Percobaan dan Pemeriksaan (Test and Inspections)


Setiap pengiriman harus berasal dari pemilihan yang disetujui dan harus
disertai surat keterangan percobaan dari pabrik.
Setiap jumlah pengiriman 20 ton baja tulangan harus diadakan pengujian periodik
minimal 4 contoh yang terdiri dari 3 benda uji untuk uji tarik, dan 1 benda uji
untuk uji lengkung untuk setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan
contoh baja tulangan akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
Semua pengujian tersebut di atas meliputi uji tarik dan lengkung, harus
dilakukan di laboratorium Lembaga Uji Konstruksi BPPT atau laboratorium
lainnya direkomendasi oleh Direksi Lapangan dan minimal sesuai dengan SII-
0136-84 salah satu standard uji yang dapat dipakai adalah ASTM A-615. Semua
biaya pengetesan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 42


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain yang
merugikan terhadap kekuatan rekatan harus dibersihkan.
Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat dan diikat dengan
kawat dari baja lunak.
Sambungan mekanis harus ditest dengan percobaan tarik.
Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan dan persetujuan dari
pembesian, termasuk jumlah, ukuran, jarak, selimut, lokasi dari sambungan dan
panjang penjangkaran dari penulangan baja oleh Direksi Lapangan.
Sertifikat : Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja
tulangan, maka pada saat pemesanan baja tulangan kontraktor harus menyerahkan
sertifikat resmi dari Laboratorium. Khusus ditujukan untuk keperluan proyek ini.

1.7.2. Bahan-bahan / Produk


a. Tulangan
Sediakan tulangan berulir mutu BJTD-40, sesuai dengan SII 0136-84
dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti
dinyatakan pada gambar-gambar struktur.
Tulangan polos dengan diameter lebih kecil 13 mm harus baja lunak
dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.
Tulangan ulir dengan diameter lebih besar atau sama dengan 13 mm
harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh 4000
kg/cm2.
b. Tulangan Anyaman (Wire mesh)
Sediakan tulangan anyaman , mutu U-50, mengikuti SII 0784-83.
c. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support)
Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat
pengikat yang ditanam, atau batang kursi tinggi sendiri (Individual High
Chairs).
d. Bolstern, kursi, spacers, dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk mengatur
jarak.
1. Pakai besi dudukan tulangan menurut rekomendasi CRSI, kecuali
diperlihatkan lain pada gambar.
2. Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang tidak
direkomendasi.
3. Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan pasir atau
horizontal runners dimana bahan dasar tidak akan langsung menunjang
batang kursi (chairs legs). Atau pakai lantai kerja yang rata.
4. Untuk beton ekspose, dimana batang-batang penunjang langsung
berhubungan/ mengenai cetakan, sediakan penunjang dengan jenis hot-
dip-galvanized atau penunjang yang dilindungi plastik.

e. Kawat Pengikat
Dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng.

1.7.3. Jaminan Mutu


Bahan-bahan harus dari produk yang sama seperti yang telah disetujui oleh
Direksi Lapangan.
Sertifikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) harus
diperlihatkan untuk semua tulangan yang dipakai. Percobaan-percobaan ini

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 43


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

harus memperlihatkan hasil-hasil dari semua kom- posisi kimia dan sifat-sifat
fisik.

1.7.4. Persiapan Pekerjaan/Perakitan Tulangan


a. Pembengkokkan dan pembentukan.
b. Pemasangan tulangan dan pembengkokan harus sedemikian rupa sehingga
posisi dari tulangan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan
bentuk maupun tempat selama pengecoran berlangsung.
c. Pembuatan dan pemasangan tulangan sesuai dengan PBI 1971.
d. Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan disesuaikan dengan
persyaratan PBI 1971 atau A.C.I. 315.

1.7.5. Pengiriman, Penyimpanan dan Penanganannya


Pengiriman tulangan ke lapangan dalam kelompok ikatan ditandai dengan
etiket/label yang mencantumkan ukuran batang, panjang dan tanda pengenal.
Pemindahan tulangan harus hati-hati untuk mengindari kerusakan.
Gudang di atas tanah harus kering, daerah yang bagus saluran-salurannya, dan
terlindung dari lumpur, kotoran, karat dsb.

1.8. PELAKSANAAN PEMASANGAN TULANGAN, PEMBENGKOKAN


DAN PEMOTONGAN

1.8.1. Persiapan
a. Pembersihan
Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling (mill steel) dan
karat lepas, serta bahan-bahan lain yang mengurangi daya lekat. Bersihkan
sekali lagi tonjolan pada tulangan atau pada sambungan konstruksi untuk
menjamin rekatannya.
b. Pemilihan/seleksi
Tulangan yang berkarat harus ditolak dari lapangan.

1.8.2. Pemasangan Tulangan


a. Umum
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan PBI 1971 Koordinasi
dengan bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta tenaga perlu
diadakan untuk mengindari keterlambatan. Adakan/berikan tambahan
tulangan pada lubang-lubang (openings) / bukaan.
b. Pemasangan
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja,
hingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
1. Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang pada
posisi yang benar dan untuk menjaga jarak bersih digunakan
spacers/penahan jarak.
2. Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untuk
memperoleh lokasi yang tepat selama pengecoran beton dengan penjaga
jarak, kursi penunjang dan penunjang lain yang diperlukan.
3. Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas agregat
(seperti pasir, kerikil) dan pada lapisan kedap air harus

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 44


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dipasang/ditunjang hanya dengan tahu beton yang mutunya paling


sedikit sama dengan beton yang akan dicor.
4. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup
beton. Untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang
terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu beton
yang akan dicor. Penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-blok
persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 4
buah setiap m^2 cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini
harus tersebar merata.
5. Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang
pada tulangan bawah oleh batang-batang penunjang atau ditunjang
langsung pada cetakan bawah atau lantai kerja oleh blok-blok beton yang
tinggi. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan letak dari
tulangan-tulangan pelat yang dibengkok yang harus melintasi tulangan
balok yang berbatasan.

c. Toleransi pada Pemasangan Tulangan


1. Terhadap selimut beton (selimut beton) : ± 6 mm
2. Jarak terkecil pemisah antara batang : ± 6 mm
3. Tulangan atas pada pelat dan balok :
- balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari 200 mm : ± 6 mm
- balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600 mm : ±
12 mm
- balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : ± 12 mm
- panjang batang : ± 50 mm
4. Toleransi pada pemasangan lainnya sesuai PBI '71.

d. Pembengkokan Tulangan, Sesuai Dengan PBI '71.


1. Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara
yang merusak tulangan itu.
2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan
kembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan
sebelumnya.
3. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh
dibengkokkan atau diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di
dalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana.
4. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin, kecuali apabila pemanasan diijinkan oleh perencana.
5. Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau
diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi tidak
boleh mencapai suhu lebih dari 850 oC.
6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan
dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan di atas 100 oC
yang bukan pada waktu las, maka dalam perhitungan-perhitungan sebagai
kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami
pengerjaan dingin.
7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan
oleh perencana.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 45


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

8. Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh


didinginkan dengan jalan disiram dengan air.
9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak
8 kali diameter (diameter pengenal) batang dari setiap bagian dari
bengkokan.

e. Toleransi pada Pemotongan dan Pembengkokan Tulangan.


1. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi
yang disyaratkan oleh perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh
perencana, pada pemotongan dan pembengkokan tulangan ditetapkan
toleransi-toleransi seperti tercantum dalam ayat-ayat berikut.
2. Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurun ukuran dan
terhadap panjang total dan ukuran intern dari batang yang dibengkok
ditetapkan toleransi sebesar ± 25 mm, kecuali mengenai yang ditetapkan
dalam ayat (3) dan (4). Terhadap panjang total batang yang
diserahkan menurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar + 50 mm
dan - 25 mm.
3. Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi
sebesar ± 6 mm untuk jarak 60 cm atau kurang dan sebesar ± 12 mm untuk
jarak lebih dari 60 cm.
4. Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan
toleransi sebesar ± 6 mm.

f. Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran.


1. Baja tulangan mutu U-24 (BJTP-24)
 Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait
 Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait
 Baja tulangan mutu U-40 (BJTD-40)
 Panjang penjangkaran = 40 diameter tanpa kait
 Panjang penyaluran = 40 diameter tanpa kait
2. Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan
terbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus
diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan.
Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan.
3. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui
perbandingan 1 terhadap 10.
4. Standard Pembengkokan
Semua standar pembengkokan harus sesuai dengan SKSNI-91 (Tata Cara
Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), kecuali
ditentukan lain.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 46


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB VII. CETAKAN BETON

7.1. LINGKUP PEKERJAAN


Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan
pemasangan cetakan beton beserta pembongkarannya, sehingga diperoleh hasil
pengecoran beton yang sempurna seperti disyaratkan dan yang tertera dalam
gambar - gambar.

7.2. PENGENDALIAN PEKERJAAN


Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan cetakan beton harus mengikuti
ketentuan - ketentuan seperti yang tertera di dalam :
a. NI - 2 – 1971
b. NI - 3 - 1970 SII - 0458 – 81
c. NI - 5 - 1961 SII - 0404 - 80

7.3. PERSYARATAN BAHAN


a. Kayu
Bahan yang digunakan untuk cetakan beton cor ditempat harus dari kayu jenis
“Meranti”, sesuai dengan NI - 3 - 1970 dan NI - 5 - 1961 atau yang setara dan
disetujui oleh Konsultan/ Ahli.

7.4. PELAKSANAAN
a. Umum
Kontraktor harus menyediakan pelaksana dan supervisor yang
berpengalaman di lokasi pekerjaan untuk mengontrol pekerjaan. Pelaksanaan
pekerjaan lain selain beton harus sesuai dengan ketentuan bagian lain atau
pasal lain untuk beberapa pekerjaan yang menjadi satu kesatuan dengan
pekerjaan beton.
b. Cetakan (formwork)
Sebelum beton dituang, Ahli harus memeriksa seluruh cetakan (formwork) dan
perancah, dan beton tidak boleh dituangkan sebelum Ahli memeriksa dan
menyetujui cetakan dan perancahnya. Adanya persetujuan dari Ahli tidak
mengurangi tanggung jawab Kontraktor dalam penyelesaian struktur sebaik-
baiknya.
c. Bagian dalam cetakan untuk hollow slab harus dibuat dari plywood, logam
tipis atau bahan lainnya. Kekuatan bahan-bahan itu harus cukup untuk
melawan tekanan beton dan daya apungnya.
d. Tipe dan struktur sambungan dan penutup cetakan bentuk silinder harus rapat
agar beton tidak bocor, dan harus disetujui oleh Ahli. Diameter nominal
silinder berarti diameter bagian luar, atau diameter luar dari bagian tonjolan
bila logam cetakan yang tipis mempunyai tonjolan. Tinggi tonjolan
(projection) harus kurang dari 10 milimeter.
e. Cetakan dalam (internal forms) harus diletakkan pada posisi yang tepat
sehingga tidak rusak waktu beton dituang. Untuk mengencangkan internal
forms, harus dibuat baut bentuk U dan metoda penopang atau penguat cetakan
ini harus disetujui oleh Ahli. Baut bentuk U dan suku cadangan lainnya harus
dapat menahan daya apung cetakan.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 47


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

f. Untuk formwork, harus dipertimbangkan faktor lendutan sesuai dengan


gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor, dan disetujui oleh Ahli.

7.5. TULANGAN BETON


Ahli harus memeriksa tulangan beton yang telah terpasang dan
menyetujuinya bila sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi ini sebelum beton
dituang. Selama pengecoran beton, harus ada tukang pasang tulangan beton yang
berpengalaman, untuk menjaga agar tulangan beton tidak ada yang lepas pada
waktu beton dituang, dan bila ada, harus dibetulkan sebelum penulangan
diteruskan.

7.6. PENUANGAN/PENGECORAN BETON

Beton harus dituang dalam batas waktu yang segera setelah pencampuran
selesai. Penuangan beton harus sedemikian rupa agar tidak terjadi segregasi dan
perubahan kedudukan tulangan dan harus dihamparkan berupa lapisan horisontal.
Bila perlu, beton dituangkan ke dalam cetakan dengan sekop tangan, dan vibrator
tidak boleh digunakan untuk menyebarkan beton dalam cetakan. Adonan beton
jangan sampai memerciki cetakan dan tulangan, sehingga sampai mengering
sebelum akhirnya tertutup dengan beton. Bila sudah melimpah lebih dulu, cetakan
dan baja tulangan harus dibersihkan dengan sikat kawat sebelum beton dituang ke
cetakan.
Talang, pipa, atau corong yang digunakan sebagai alat bantu pengecoran
beton harus diletakkan sedemikian rupa agar beton tidak mengalami segregasi.
Alat-alat tersebut harus selalu bersih dari beton atau mortar yang melekat.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 48


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB VIII. PEKERJAAN DINDING BATA

8.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat-alat bantu
yang dibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu tela pada tempat – tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak pada hal-hal berikut:
a. Pasangan batu merah,
b. Adukan,
c. Pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom bangunan,
dinding dengan bukaan dinding dan dinding dengan peralatan, sesuai dengan
petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

8.2. STANDAR/ RUJUKAN


a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
b. Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI)
c. American Society for Testing and Materials (ASTM).
d. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F).
e. Spesifikasi Teknis:
 Adukan dan Plesteran
 Penutup dan Pengisi Celah.

8.3. PROSEDUR UMUM


a. Contoh Bahan
Contoh bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Pengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke
lokasi proyek. Contoh bahan batu bata diserahkan sebanyak minimal 10 buah,
untuk keperluan pengujian kuat tekan yang disyaratkan.
Biaya pengadaan contoh dan pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.

b. Pengiriman dan Penyimpanan


 Semua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan. Bata
harus disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimum 150 cm.
 Semen harus dikirim dalam kemasan aslinya yang tertutup rapat dimana
tertera nama pabrik serta merek dagangnya.
 Penyimpanan semen harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis seperti pada STR 03 (Spesifikasi Teknis Beton Cor di Tempat).

8.4. BAHAN-BAHAN
a. Batu Merah Pracetak
1) Batu Merah harus batu dari mutu yang terbaik, produksi lokal dengan
ukuran nominal 55 mm x 110 mm x 230 mm atau sesuai dengan ukuran
lokal yang dapat diperoleh, yang baik dan bersudut runcing serta rata,
tanpa cacat dan mengandung kotoran. Meskipun ukuran batu yang biasa
diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dengan ukuran tersebut diatas,
harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-ukuran
tersebut.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 49


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

2) Batu Merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25


kg/cm2, sesuai ketentuan SII-0021-78/SNI.15-2049-1991 dan SK SNI S-
04-1989-F.

b. Adukan dan Plesteran


Adukan dan plesteran untuk pasangan Batu Merah Pracetak harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis seperti pada ARS 03 (Spesifikasi Teknis
Adukan dan Plesteran).

c. Bahan Penutup dan Pengisi Celah


Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi
Teknis seperti pada ARS 12 (Spesifikasi Teknis Penutup dan Pengisian
Celah).

8.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Adukan
1) Adukan harus dicampur dalam alat/tempat mencampur yang telah
disetujui. Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengeras
dan membubuhkannya untuk dipakai lagi.
2) Adukan yang dipakai seperti berikut:
 Untuk pasangan kedap air di daerah basah, 15 cm di bawah
permukaan tanah sampai 30 cm di atas lantai (tergambar ataupun tidak
tergambar dalam Gambar Kerja), dan ditempat-tempat lain sesuai
petunjuk Gambar Kerja digunakan adukan 1 semen dan 2 pasir.
 Untuk pasangan biasa digunakan adukan 1 semen dengan 4 pasir.
b. Pemasangan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memeriksa dengan
seksama Gambar Kerja dan melihat keadaan tempat pekerjaan tersebut di
atas yang akan dilaksanakan. Sebelum digunakan, batu tela harus
direndam dalam air menggunakan bak air/drum hingga jenuh. Dinding
harus dipasang dan didirikan menurut masing-masing ukuran, ketebalan
dan ketinggian yang disyaratkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2) Tidak diperkenankan memasang Batu Merah Pracetak yang patah dua
melebihi 5% dan yang patah lebih dari dua atau batu tela yang rusak.
3) Pasangan dinding Batu Merah Pracetak yang luasnya lebih besar dari 12
m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat dengan ukuran minimal
120 mm x 120 mm, sesuai dengan lebar batu, dengan tulangan pokok
minimal 4  10 mm, sengkang  8 mm – 200 mm atau sesuai dengan
Gambar Kerja.
4) Pasangan dinding batu Merah dengan luas setiap 6 m2 yang terletak diluar
bangunan yang langsung mendapat beban angin harus diberi kolom praktis
ukuran minimum 120 mm x 120 mm dengan tulangan dan beugeul seperti
diatas.
5) Pemasangan dinding batu Merah dilaksanakan bertahap, setiap tahap
terdiri maksimal 24 lapis setiap hari, dan kemudian diikuti dengan
pengecoran kolom praktis.
6) Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat
sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang lurus/ menerus
dan rata.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 50


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

7) Setelah batu terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok rapih


sedalam 10 mm dan dibersihkan dengan sapu lidi untuk kemudian disiram.
8) Sebelum diplester, pasangan batu tela harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu sampai jenuh.

c. Perawatan dan Perlindungan


1) Pasangan batu Merah harus dibasahi terus menerus.
2) Pasangan batu Merah yang terkena udara terbuka, selama waktu-waktu
hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari
tembok.
3) Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan
bukaan dinding atau dinding dengan peralatan harus ditutup dengan bahan
pengisi celah seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis seperti pada
ARS 12 (Spesifikasi Teknis Penutup dan Pengisian Celah)

d. Plesteran
Bahan plesteran harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis Adukan dan
Plesteran.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 51


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB IX. ADUKAN DAN PLESTERAN

9.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus),
seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi
Teknis ini.

9.2. STANDAR/ RUJUKAN


a. American Society for Testing and Materials (ASTM)
b. American Concrete Institute (ACI)
c. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (N1-2, 1971)
d. Standar Industri Indonesia (SII) and / or Standar Nasional Indonesia (SNI):
 SII.0013-81/SNI.115-2049-1992 Semen Portland, Mutu dan Cara Uji
Semen
 American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO).
 Spesifikasi Teknis – Beton Cor di Tempat.

9.3. PROSEDUR UMUM


a. Contoh Bahan
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pengawas
Lapangan untuk terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.

b. Pengiriman dan Penyimpangan


1) Pengiriman dan penyimpangan bahan semen dan bahan lainnya harus
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis seperti pada STR 03 (Spesifikasi
Teknis Beton Cor Di Tempat)
2) Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air,
dengan kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi dengan saluran
pembuangan yang memadai, dan bebas dari benda-benda asing.
3) Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200 mm agar tidak berhamburan.

9.4. BAHAN-BAHAN
a. Semen
1) Semen tipe I harus memenuhi standar SII.0013-81/SNI.15-2049-1992
atau ASTM C 150-89 serta Spesifikasi Teknis seperti pada STR 03
(Spesifikasi Teknis Beton Cor Di Tempat).
2) Semen yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang yang
dikenal luas dan mudah diperoleh.
b. Pasir
1) Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur
atau kotoran yang lain yang merusak.
2) Perbandingan butir-butir harus seragam dari yang kasar sampai dengan
yang halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.
c. Air
1) Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organic
yang bersifat merusak.
2) Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji.
Pada dasarnya semua air, kecuali yang telah disebutkan diatas, harus

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 52


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

diuji sesuai ketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui Pengawas


Lapangan.
d. Bahan Tambahan
Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air terhadap air dan
menambah daya lekat harus berasal dari merek yang dikenal luas, seperti
Super Cement, Febond SBR, Cemecryl, Barra Emulsion 57 atau yang setara.

9.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Perbandingan Campuran Adukan dan/atau Plesteran
1) Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air,
adukan kedap air 150 mm di bawah permukaan tanah sampai 200 mm di
atas lantai, tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja,
plesteran permukaan beton yang terlihat dan tempat-tempat lain seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2) Campuran 1 semen dan 4 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan
plesteran selain tersebut di atas.
3) Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan
kekedapan terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuai
dengan petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat.
b. Pencampuran
1) Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau
alat pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata,
untuk kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran minimal 1
sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.
2) Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu percampuran
minimal 1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.
3) Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah
pencampuran tidak diijinkan digunakan.

c. Persiapan dan Pembersihan Permukaan


1) Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau plesteran harus
bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang
mengganggu.
2) Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan
instalasi listrik dan air dan seluruh bagian yang akan menerima plesteran
telah terlindung di bawah atap.
3) Permukaan yang akan diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua
minggu. Bidang permukaan tersebut harus disiram air terlebih dahulu
dengan air hingga jenuh dan siar telah dikerok sedalam 10 mm dan
dibersihkan.

9.6. PEMASANGAN
a. Plesteran Batu Merah
1) Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan
pembersihan selesai.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 53


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

2) Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran


dibagi-bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos-kelos sementara
dari bambu.
3) Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan
menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan
bidang.
4) Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya,
permukaan dinding baru dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan
tidak ada kepingan-kepingan kayu yang tertinggal dalam plesteran.
5) Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan
akan dilapis dengan bahan lain. Sisa-sisa pekerjaan yang telah selesai
harus segera dibersihkan.
6) Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan
dengan bukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar
Kerja, dibuat dengan menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang
telah diserut rata, rapi dan siku. Tidak diperkenankan membuat tali air
dengan menggunakan baja tulangan.

b. Plesteran Permukaan Beton


1) Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan, dibersihkan
dari bagian-bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian diplester.
2) Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat, minyak, lemak, lumut
dan sebagainya sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
3) Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah
plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran dirawat
dengan penyiraman air.
4) Plesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak-retak, tidak
tegak lurus dan sebagainya harus diperbaiki.

c. Ketebalan Adukan dan Plesteran


Tebal adukan dan/atau plesteran minimal 10 mm, kecuali bila dinyatakan
lain dalam Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan.

d. Pengacian
1) Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga
plesteran menjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak
ada bagian yang retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau
sudah kering betul.
2) Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor
harus selalu meyirami bagian permukaan yang diaci dengan air sampai
jenuh, sekurang-kurangnya dua kali setiap harinya.

e. Pemeriksaan dan Pengujian


1) Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji.
Kontraktor setiap waktu harus memberi kemudahan kepada Pengawas
Lapangan untuk dapat mengambil contoh pada bagian yang telah
diselesaikan.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 54


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

2) Bagian yang ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan


dengan cara yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari
Pemilik Proyek.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 55


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

XVI. PEKERJAAN PEMASANGAN BATU ALAM

16.1. Lingkup Pekerjaan


Pemesanan dan pemasangan batu alam pada daerah yang dijelaskan dalam
gambar

16.2. Pekerjaan Yang Berhubungan


Pekerjaan Pasangan Bata

16.3. Persyaratan Bahan


a. Bahan yang dipakai adalah batu Andesit, batu Granit, batu Palimanan, batu
Candi, dan batu Salagedang dengan pola dan dimensi sesuai yang ditentukan
dalam gambar. Naad yang digunakan berbahan semen warna abu-abu atau
sesuai dengan warna batu alam.
b. Bila dikehendaki coating anti jamur dalam RAB maka akan ditambahkan
coating anti jamur yang sesui.
c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan material
contoh untuk disetujui oleh Manajer Konstruksi.
d. Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI 8 tipe I menurut ASTM
atau S 400 menurut standard Portland Cement. Jenis semen yang dipilih dari
produk semen Tonasa atau setara yang disetujui oleh Manajer Konstruksi.
Penyimpanan harus di tempat yang kering dan rapat air, terangkat dari tanah.
e. Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari
tanah liat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran
dan bentuk yang sama sesuai persyaratan: NI 3 pasal 1, dan NI 2
f. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan
organik, garam asam alkali.
g. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Manajer
Konstruksi. Contoh bahan ditunjukkan dan diserahkan kepada Manajer
Konstruksi untuk mendapat persetujuannya sebelum dipakai.

16.4. Syarat Syarat Pelaksanaan


a. Bersihkan permukaan dinding dari kotoran dan minyak. Dinding sudah harus
diplester atau merupakan dinding beton. Jika permukaan dinding sudah diaci /
dicat, maka permukaan dinding harus dikerik terlebih dahulu sebanyak
mungkin.
b. Adukkan pasangan cukup semen & WBM yang dibuat menjadi pasta. Tiap 1
M2 diperlukan 3 Kg semen PC & 0.75 liter WBM.
c. Tarik garis horizontal untuk membantu rapinya pemasangan.
d. Batu mudah dipotong sesuai dengan rencana bentuk dengan mesin potong
keramik
e. Tiap batu dipasang satu persatu dengan adukkan perekat yang dianjurkan.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 56


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

f. Setelah selesai pemasangan batu, permukaan batu dibersihkan dari debu dan
serpihan kemudian dicoating efek doof sehingga merata. Coating harus
dilakukan pada batu yang benar-benar kering dan bersih.
g. Batu dan pinggiran nat dibersihkan dari sisa-sisa pengecoran hingga bersih
dengan menggunakan sikat nilon.
h. Perawatan khusus perlu dilakukan dengan melakukan coating berkala setiap 6
bulan sekali dan bersihkan debu-debu yang melekat dengan vacuum cleaner
secara teratur. Jika batu berlumut, bersihkan dengan sikat kawat dan air
deterjen secara berkala, dan lakukan coating ulang setelah penyikatan. Jika
bernoda hitam, bersihkan dengan amplas atau gerinda.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 57


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB XVIII. PEKERJAAN PENGECATAN

18.1. LINGKUP PEKERJAAN


Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat, peralatan dan
perlengkapan lainnya untuk melaksanakan pekerjaan pengecatan pada seluruh
detail yang disebutkan dalam gambar dan sesuai petunjuk pengawas.

18.2. BAHAN – BAHAN


 Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai
dengan spesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.
 Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal
– hal yang menunjukan kemurnian cat yang digunakan antara lain :
a. Segel Kaleng
b. Hasil Akhir Pengecatan
c. Bahan cat yang digunakan untuk bagian dalam (interior) adalah merk
Polimix, Nippon Spot-less atau setara. Warna ditentukan kemudian.
d. Pemakaian cat digunakan untuk dinding bagian luar (eksterior) adalah
merk Polimix, Nippon Wheaterbond atau setara. Warna ditentukan
kemudian.

18.3. CONTOH – CONTOH


Sebelum memulai pengecatan, kontraktor wajib menyerahkan 1 contoh
bahan yang masih dalam kaleng, 3 contoh bahan yang telah dicatkan pada
permukaan plywood ukuran 40 x 40 Cm dan brosur lengkap.

18.4. PELAKSANAAN
Umum
1. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukan kepada pengawas
beserta ketentuan/persyaratan/jaminan pabrik untuk mendapatkan
persetujuannya. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.
2. Jika perlu diadakan penukaran/pergantian, bahan pengganti harus
disetujui oleh pengawas berdasarkan contoh yang telah diajukan
kontraktor.
3. Untuk pekerjaan cat didaerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan
cuaca lembab dan hujan atau keadaan angin berdebu, yang akan
mengurangi kualitas pengecatan. Bilamana waktu mendesak, harap
dilakukan pengecatan dalam keadaan terlindung dari basah dan lembab
ataupun debu.
4. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar – benar sudah dipersiapkan
untuk pengecatan, sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang
bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus benar-benar kering,
bersih dari debu, lemak/minyak dan noda – noda yang melekat.
5. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu bidang, harus mendapat
persetujuan dari pengawas. Sebelum memulai pengecatan, kontraktor
wajib melakukan percobaan untuk disetujui oleh pengawas.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 58


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

6. Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan pada satu


tempat bila ada kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
7. Bila ada kesalahan atau kekeliruan dalam hal apapun antara gambar dan
lain – lainnya, maka kontraktor harus segera melaporkan kepada
pengawas.
8. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya
pemborong, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemberi
tugas.

Teknis
1. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan kecuali
spesifikasi lain. Jadi urutan pengecatan, penggunaan lapisan – lapisan dasar
dan tebal lapisan penutup minimal sama dengan persyaratan pabrik.
Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas –
bekas yang menunjukan tanda – tanda sapuan, semprotan, dan roller.
2. Sapuan semua dasar dengan cat memakai kuas atau roda. Penyemprotan
hanya diijinkan dilakukan bila disetujui pengawas.
3. Pengecetan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang
menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana
ditunjukan oleh pengawas, serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikai
yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
4. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan, pekerjaan termaksud
penggunaan ongkos, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan
kain kering.
5. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan mengganngu
pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan
yang tidak sempurna diualang dan diperbaiki atas tanggungan kontraktor.

18.5. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pemborong wajib melakukan percobaan
atas semua pekerjaan yang akan dilaksanakan atas biaya sendiri. Pengecatan
yang tidak disetujui pengawas harus diulangi/diganti, atas biaya kontraktor.
b. Pada waktu penyerahan, kontraktor harus memberi jaminan selama minimal
2 tahun atas semua pekerjaan pengecatan, terhadap kemungkinan cacat
karena cuaca warna dan kerusakan cat lainnya.
c. Pengawas wajib menguji semua hasil berdasarkan syarat – syarat yang telah
diberikan baik oleh pabrik maupun atas petunjuk pengawas. Peralatan untuk
pengujian disediakan oleh kontraktor.
d. Pengawas berhak minta pengulangan pengujian bila dianggap perlu
e. Dalam hal pengujian yang telah dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan pengujian adalah termasuk
tanggung jawab kontraktor.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 59


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

18.6. PENGAMANAN PEKERJAAN


a. Daerah – daerah yang sedang dicat agar ditutup dari pekerjaan – pekerjaan
lain, maupun kegiatan lain dan juga daerah tersebut terlindung dari debu dan
kotoran lainnya sampai cat tersebut kering.
b. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau bahan lain yang dekat dengan
pekerjaan ini seperti fitting – fitting, kosen – kosen dan sebagainya dengan
cara menutup/melindungi bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan
berlangsung.
c. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti bahan yang
rusak akibat pekerjaan pengecetan tersebut.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 60


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB XIX. PEKERJAAN RELILING BESI HOLLOW UNTUK


PAGAR

19.1 LINGKUP PEKERJAAN

A. Persiapan pekerjaan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pagar besi hollow.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi hollow 40x60 t=2mm, besi hollow
20x40 t=2mm, engsel, slot, dan gembok.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, bor listrik, mesin las dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan

1. Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang besi hollow
dengan meteran.
2. Pastikan area kerja Anda bersih dan bebas dari penghalang atau sampah yang
dapat mengganggu proses pembuatan.
3. Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan besi hollow 40x60
dan 20x40 tebal 2 mm menjadi beberapa bagian, sesuai dengan ukuran dan
gambar kerja. Kemudian merangkai besi hollow yang sebelumnya sudah dipotong
tadi, menjadi rangkaian pagar besi hollow sesuai dengan gambar rencana.
4. Setelah potongan-potongan besi hollow tersusun rapi, besi hollow di las
menggunakan alat las. Sehingga terbentuk pagar besi hollow sesuai dengan
gambar rencana.
5. Sebelum pemasangan besi hollow terlebih dahulu melakukan pengeboran pada
tembok sampai menembus besi kolom, selanjutnya melakukan penyambungan
besi hollow dengan besi kolom dengan dilas untuk menyatukan pagar besi hollow
sehingga pagar kaku dan kuat.
6. Perapihan hasil pekerjaan dari sisa material pintu besi.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 61


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB XX. PEKERJAAN PENGECATAN PAGAR BESI HOLLOW

20.1. Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan

1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan pagar besi hollow.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat dasar, cat penutup, cat menie, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kape, amplas, bak cat, roll cat,
dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan

1. Bersihkan permukaan besi dari karat dengan cara diamplas permukaannya dan
bersihkan dari debu, minyak dan kotoran lainnya.
2. Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan besi yang akan
dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
3. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
6. Lakukan pengecatan lapisan dasar dengan menie besi dengan alat rol pada bidang
yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang sempit.
7. Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai
finish dan hasilnya benar-benar rata.
8. Perapihan hasil pekerjaan.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 62


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB XXI. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

21.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan pembersihan merupakan komponen utama tidak hanya sebagai
pekerjaan yang bersifat perawatan dalam pembersihan lingkungan kerja saja tapi
juga dapat meningkatkan keselamatan dalam ingkungan kerja.
Contoh dari beberapa point penting yang dihasilkan dari pekerjaan
pembersihan adalah sebagai berikut :
 Mengurangi risiko dari kebakaran
 Mengurangi risiko terpeleset dan tersandung
 Mempermudah ruang gerak dari pekerja
 Lingkungan kerja terlihat bersih dan rapi
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, kontraktor harus
melakukan pekerjaan pembersihan di dalam site. Setiap area pekerjaan harus
dibersihkan setelah pekerjaan terselesaikan dan siap untuk serah terima (pertama)
pekerjaan.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 63


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB XXII. PENUTUP

1. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) ini untuk
menguraikan bahan-bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat-
kalimat "DIADAKAN OLEH KONTRAKTOR ATAU DISELENGGARAKAN
KONTRAKTOR", maka hal ini dianggap seperti betul-betul disebutkan, jika
uraian tersebut ternyata masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian yang
betul-betul termasuk dalam bagian pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut
dalam Rencana kerja dan Syarat- syarat Pekerjaan (RKS) ini harus
diselenggarakan oleh Kontraktor seperti benar-benar disebut.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya
maka tetap diadakan/ dikerjakan Kontraktor.
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut
oleh Pihak Pemberi Tugas, Unsur Teknis, Direksi/ Pengawas dan Konsultan
Perencana.

PENYERAHAN PEKERJAAN DAN PERBEDAAN PERNYATAAN


DOKUMEN

1. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor wajib meneliti semua bagian


pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih
dipel, halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna maupun sisa-
sisa bahan bangunan beserta alat bantu kerja harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
2. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana
harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
3. Selama masa pemeliharaan, Kontraktor wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan ke II
dilaksanakan, pekerjaan benar- benar telah sempurna.
4. Semua yang belum tercantum peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian
dalam rapat penjelasan (Aanwijzing).
5. Kontraktor harus bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil seluruh pekerjaannya,
oleh karena itu apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan atau ketidak sesuaian

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 64


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dalam pekerjaan pelaksanaan, kontraktor wajib memberitahukan terlebih dahulu


kepada Direksi/ Direksi Pengawas/ Konsultan MK.
6. Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih
dahulu harus diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Direksi pada saat didatangkan di
lapangan. Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari
lapangan paling lambat 2 kali 24 jam. Bila Kontraktor tidak mengindahkan Direksi
berhak menyelenggarakannya atas biaya Kontraktor.
7. Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak disebutkan
didalam RKS dan Gambar maupun Berita acara Aanwijzing, tetap harus
diselenggarakan oleh dan atas biaya Kontraktor.
8. Apabila ada perubahan pernyataan yang terdapat dalam RKS ini, akan dituang
dalam Lembaran Berita Acara Aanwijzing, maka pernyataan yang ada sebelumnya
dalam RKS dianggap tidak berlaku dan mengacu pada Lembaran Berita Acara
Aanwijzing, dan apabila terdapat perbedaan-perbedaan :
 Antara gambar-gambar dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Pekerjaan,maka RKS. lah yang mengikat.
 Antara gambar, RKS dan Berita Acara Aanwijzing (BAA), maka BAA lah
yang mengikat.
 Antara gambar, RKS, BAA dan Berita Acara Site Meeting (BASM), maka
BASM lah yang diikuti.
 Antara gambar yang di skala dengan ukuran yang tertulis, maka ukuran
yang tertulislah yang diikuti.
 Antara kode gambar dengan keterangan yang tertulis, maka keterangan
yang tertulislah yang diikuti.
 Antara gambar rencana berskala kecil dengan gambar berskala besar (Detail),
maka gambar Detaillah yang diikuti.
 Bila pada gambar tercantum tetapi pada RKS, BAA maupun BASM tidak
tertulis, maka gambarlah yang diikuti.
 Bila pada RKS tertulis tetapi pada gambar tidak tercantum dan pada BAA
maupun BASM tidak diterangkan, maka RKS lah yang diikuti.
 Bila dijelaskan pada BAA tetapi pada gambar, RKS maupun BASM
tidak tercantum, maka BAA lah yang diikuti.

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 65


RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

 Bila ditulis dalam BASM tetapi pada gambar, RKS maupun BAA tidak
ditulis, maka BASM lah yang diikuti.

DOKUMEN PELAKSANAAN

1. Dokumen Kontrak Pelaksanaan yang dianggap mengikat dalam hubungan kerja ini
adalah :
 Dokumen Pelelangan yang terdiri dari : Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pekerjaan (RKS) beserta gambar-gambar Perencanaan.
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan semua Berita
Acara Pelelangan.
2. Termasuk dalam ketentuan diatas, berlaku pula ketentuan berikut :
 Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab kepada pemberi tugas.
 Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak diperbolehkan mengalihkan seluruh
hak dan kuajibannya atas pekerjaan yang menjadi tugasnya kepada
Pihak/Kontraktor lain.
 Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor harus tunduk pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pada prinsipnya seluruh pekerjaan telah tersebut dalam gambar dan RKS, bila
ternyata masih ada pekerjaan yang harus dilaksanakan namun tidak tersebut dalam
gambar dan RKS atau kedua-duanya maka pekerjaan tersebut tetap harus
dilaksanakan atas biaya Kontraktor.
4. Segala hal yang menyangkut merk serta produk tertentu bisa subsitusi merk lain
asal sekualitas / sejenis dan mendapat persetujuan Pengawas.

5. Pada prinsipnya Kontraktor tidak hanya melaksanakan hal yang tersurat dalam RKS
ini, namun harus ada upaya untuk melaksanakan pekerjaan ini sebaik mungkin.

Kendari, 15 Oktober 2021


Disusun Oleh :
Konsultan Perencana
CV. GEOMETRI ENGINEERING CONSULTANT

La Ode Munajap, A. Md
Direktur

Pekerjaan Pagar dan Talud Tahun 2021 66

Anda mungkin juga menyukai