Modul Jambore
Modul Jambore
About
Kejaksaan Negeri Makassar adalah sebuah lembaga pemerintah yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta
kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2021
tentang Kejaksaan RI tentang atas perubahan Undang-Undang No. 16
Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, yang memiliki wilayah hukum di
wilayah kota Makassar.
Jl. Amanagappa No.15, Kejaksaan Negeri Makassar (Kejari Makassar) secara struktural terletak
Baru, Kec. Ujung
dibawah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati SulSel) dan
Pandang, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan 90112 Kejaksaan Agung RI yang berada di Ibu Kota Negara, dengan luas
wilayah mencapai 175,77 kilometer persegi (Km²), jumlah penduduk
mencapai lebih dari 1.480.480 jiwa dengan tingkat kepadatan
0811-420-402
penduduk mencapai 8.122 per-km² dan kantor Kejari Makassar
terletak di Jalan Amanagappa No.15, Baru, Kecamatan Ujung
kejari.makassar@kejaksaan. Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90112.
go.id
Wilayah hukum Kejaksaan Negeri Makassar menaungi Polres tabes
kejari- Makassar dan 12 Polsek-polsek yang terdapat di wilayah hukum
makassar.kejaksaan.go.id Makassar dan tiap bulannya menerima 200 hingga 250 perkara untuk
Tindak Pidana Umum sedangkan untuk perkara tindak pidana khusus
(korupsi) tiap tahunnya sekitar 4 sampai dengan 5 perkara.
MISI
1. Peningkatan Profesionalisme dan moral Aparatur
melalui perubahan pola pikir, budaya kerja dan
perilaku;
2. Peningkatan sarana dan prasarana;
3. Tepat dan cepatnya penyelesaian penanganan
Perkara;
4. Terselesaikannya tunggakan penanganan perkara;
5. Meningkatkan kegiatan operasi intelijen yustisial;
6. Meningkatkan penyuluhan dan penerangan hukum;
7. Terselesaikannya bantuan hukum;
8. Peningkatan Profesionalisme dan moral Aparatur
melalui perubahan pola pikir, budaya kerja dan
perilaku;
9. Peningkatan sarana dan prasarana;
10. Tepat dan cepatnya penyelesaian penanganan
Perkara;
11. Terselesaikannya tunggakan penanganan perkara;
12. Meningkatkan kegiatan operasi intelijen yustisial;
13. Meningkatkan penyuluhan dan penerangan hukum;
14. Terselesaikannya bantuan hukum.
DASAR HUKUM
Pasal 30 :
1) Di bidang pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang:
a. Melakukan penuntutan;
b. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan
keputusan lepas bersyarat;
d. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan undang-undang;
e. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke
pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan
dengan penyidik.
Pasal 30B :
Dalam bidang intelijen penegakan hukum, Kejaksaan berwenang :
a. Menyelenggarakan fungsi penyelidikan, pengamanan, dan
penggalangan untuk kepentingan penegakan hukum;
b. Menciptakan kondisi yang mendukung dan mengamankan
pelaksanaan pembangunan;
c. Melakukan kerja sama intelijen dan/atau penyelenggara
intelijen negara lainnya, didalam maupun diluar negeri;
d. Melaksanakan pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme;
dan
e. Melaksanakan pengawasan multimedia.
Pasal 30C :
Selain melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud
dalam Pasl 30, Pasal 30A dan Pasal 30B Kejaksaan :
a. Menyelenggarakan kegiatan statistik kriminal dan Kesehatan
yustisial Kejaksaan;
b. Turut serta dan aktif dalam pencarian kebenaran atas perkara
pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan konflik sosial
tertentu demi terwujudnya keadilan;
c. Turut serta dan aktiv dalam penanganan perkara pidana
yang melibatkan saksi dan korban serta proses rehabilitasi,
restitusi dan kompensasinya;
d. Melakukan mediasi penal, melakukan sita eksekusi untuk
pembayaran pidana denda dan pidana pengganti serta
restitusi;
e. Dapat memberikan keterangan sebagai bahan informasi dan
verifikasi tentang ada atau tidaknya dugaan pelanggaran
hukum yang sedang atau telah diproses dalam perkara
pidana untuk menduduki jabatan publik atas permintaan
instansi yang berwenang;
f. Menjalankan fungsi dan kewenangannya di bidang
keperdataan dan/atau bidang publik lainnya sebagaimana
diatur dalam Undang – Undang;
g. Melakukan sita eksekusi untuk pembayaran pidana denda
dan uang pengganti;
h. Mengajukan peninjauan Kembali; dan
i. Melakukan penyadapan berdasarkan Undang – Undang
khusus yang mengatur mengenai penyadapan dan
menyelenggarakan pusat pemantauan di bidang tindak
pidana.
STRUKTUR ORGANISASI
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2022 perubahan atas Peraturan Jaksa Agung
Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2-17
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kejaksaan
Republik Indonesia.
BIDANG PEMBINAAN
Subbagian Pembinaan mempunyai tugas melakukan pembinaan
atas manajemen dan pembangunan prasarana dan pengelolaan
ketatausahaan kepegawaian kesejahteraan pegawai, keuangan,
perlengkapan organisasi dan tatalaksana, pengelolaan teknis atas
milik negara yang menjadi tanggung jawab serta pemberian
dukungan pelayanan teknis dan adminstrasi bagi seluruh satuan
kerja di lingkungan kejaksaan Negeri yang bersangkutan dalam
rangka memperlancar pelaksanaan tugas.
Urusan Perlengkapan
BIDANG INTELIJEN
Seksi Intelijen mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan rencana dan program kerja serta laporan
pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan,
pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan
kebijakan teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, pengawalan
dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan, administrasi
intelijen, dan pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada
bidang lain, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemetaan,
perencanaan, pengelolaan dan pelaporan teknologi informasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, dan pelaporan
kegiatan bidang penerangan hukum, penyusunan, penyajian,
pengadministrasian, pendistribusian, dan pengarsipan laporan
berkala, laporan insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil
pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen
dan operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan
pemerintahan dan pembangunan proyek yang bersifat strategis,
perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan bank data intelijen dan
pengamanan informasi, pengendalian penyelenggaraan
administrasi intelijen, pemeliharaan perangkat intelijen,
perencanaan, dan pelaksanaan koordinasi dan/atau kerja sama
dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi,
dan organisasi, pemberian bimbingan dan pembinaan teknis
intelijen dan administrasi intelijen, dan penyiapan bahan evaluasi
kinerja fungsional Sandiman yang berkaitan dengan bidang
ideologi, politik, pertahanan, keamanan, sosial, budaya,
kemasyarakatan, ekonomi, keuangan, pengamanan
pembangunan strategis, teknologi intelijen, produksi intelijen,
dan penerangan hukum.
Dalam melaksanakan tugas, Seksi Intelijen
menyelenggarakan fungsi:
1. Subseksi Prapenuntutan;
2. Subseksi Penuntutan, Subseksi Eksekusi dan Eksaminasi.
Subseksi Prapenuntutan
1. Keadilan;
2. Kepentingan hukum;
3. Proporsionalitas;
4. Pidana sebagai jalan terakhir;dan
5. Cepat, sederhana dan biaya ringan.
Asas dominus litis menegaskan bahwa tidak ada badan lain yang
berhak melakukan penuntutan selain Penuntut Umum yang
bersifat absolut dan monopoli. Penuntut umum menjadi satu-
satunya Lembaga yang memiliki dan memonopoli penuntutan
dan penyelesaian perkara pidana. Hakim sekalipun tidak bisa
meminta supaya perkara pidana yang terjadi diajukan kepadanya,
hakim dalam penyelesaian perkara hanya bersifat pasif dan
menunggu tuntutan dari penuntut umum.
SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN RJ
1. Subseksi Penyidikan;
2. Subseksi Penuntutan, Upaya Hukum Luar Biasa dan Eksekusi.
Subseksi Penyidikan