Anda di halaman 1dari 5

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA
----------------------------------------------------

LAPORAN
BADAN LEGISLASI DPR RI
DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN
KEPUTUSAN HASIL PEMBAHASAN RUU TENTANG PEMBENTUKAN
PENGADILAN TINGGI, RUU TENTANG PEMBANTUKAN PENGADILAN
TINGGI AGAMA, DAN RUU TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN
TINGGI TATA USAHA NEGARA YANG TELAH DISELESAIKAN OLEH
BADAN LEGISLASI DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI

Tanggal 7 Desember 2021

Disampaikan oleh: Drs. M. Nurdin, MM.


Wakil Ketua Badan Legislasi, A-175

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua.

Yth. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;


Yth. Saudara Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan
Yth. Rekan-rekan Anggota Dewan; dan
Hadirin yang kami hormati.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita
pada hari ini dapat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI dalam keadaan
sehat wal’afiat, untuk melaksanakan pengambilan keputusan atas
Pembicaraan Tingkat II terhadap:
1. RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau,
Pengadilan Tinggi Kalimantan Utara, Pengadilan Tinggi Sulawesi
Barat, dan Pengadilan Tinggi Papua Barat;
2. RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Bali,
Pengadilan Tinggi Agama Papua Barat, Pengadilan Tinggi Agama
Kepulauan Riau, Pengadilan Tinggi Agama Sulawesi Barat, dan
Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Utara; dan
3. RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Palembang, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Banjarmasin,
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Manado, dan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Mataram.

Perkenankan kami atas nama Badan Legislasi menyampaikan hasil


pembahasan 3 (tiga) Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan
Pengadilan Tinggi, yang mengacu pada ketentuan Pasal 105 huruf g
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, juncto Pasal 66 huruf g Peraturan DPR RI
Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib bahwa, Badan Legislasi bertugas
melakukan pembahasan, pengubahan, dan/atau penyempurnaan RUU
yang secara khusus ditugasi oleh Badan Musyawarah.

Ketua Rapat, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

Sesuai dengan penugasan Badan Musyawarah kepada Badan Legislasi


untuk melakukan pembahasan 3 (tiga) RUU tentang Pembentukan
Pengadilan Tinggi, maka Badan Legislasi bersama Pemerintah telah
melaksanakan Rapat Kerja, Rapat Panja, dan Rapat Timus/Timsin yang
dilakukan secara marathon. Meskipun pelaksanaan rapat dilakukan
dengan jadwal yang ketat, namun pelaksanaan rapat tetap mengikuti
Protokol Kesehatan dengan ketat dan berkat dukungan, semangat, dan rasa
tanggungjawab yang tinggi dari seluruh Anggota Baleg (khususnya Anggota
Panja) bersama Pemerintah hambatan/kendala yang dihadapi dapat dilalui
dengan baik.
Disamping melaksanakan rapat-rapat, Panja Badan Legislasi juga
melakukan kunjungan kerja ke 3 Provinsi, yaitu Provinsi Kepulauan Riau,
Provinsi Kalimantan Selatan, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada

2
tanggal 11 sd. 13 November 2021 untuk memastikan dukungan Pemerintah
Daerah dalam penyediaan lahan untuk pembangunan gedung Pengadilan
Tinggi, Pengadilan Tinggi Agama, dan/atau Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara.
Adapun terkait dengan hasil pembahasan 3 (tiga) RUU tentang
Pembentukan Pengadilan Tinggi dapat kami sampaikan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Penulisan judul rancangan undang-undang disesuaikan dengan urutan
pembentukan daerah otonom;
2. Di dalam konsideran “menimbang”, aspek yuridis mencantumkan pasal
dan undang-undang yang mendelegasikan dibentuknya pengadilan
tinggi, pengadilan tinggi agama, dan pengadilan tinggi tata usaha
negara;
3. Di dalam diktum “mengingat”, pasal-pasal yang digunakan dari Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu: Pasal 20,
Pasal 21, Pasal 24, dan Pasal 24A ayat (5), serta mencantumkan
undang-undang yang mengatur mengenai peradilan umum, peradilan
agama, dan peradilan tata usaha negara;
4. Ketentuan yang mengatur mengenai pelimpahan perkara, ditetapkan
setelah pengadilan tinggi, pengadilan tinggi agama, dan pengadilan
tinggi tata usaha negara dinyatakan beroperasional oleh Mahkamah
Agung;
5. Ketentuan yang mewajiban pemerintahan provinsi menyediakan lahan
sesuai standar yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung untuk
pembangunan gedung pengadilan tinggi, gedung pengadilan tinggi
agama, dan gedung pengadilan tinggi tata usaha negara;
6. Ketentuan yang memerintahkan Mahkamah Agung menyediakan sarana
dan prasana untuk pengadilan tinggi, pengadilan tinggi agama, dan
pengadilan tinggi tata usaha negara, paling lambat 4 (empat) tahun
terhitung sejak undang-undang ini diundangkan; dan
7. Ketentuan yang memerintahkan Mahkamah Agung harus melaporkan
pelaksanaan undang-undang kepada DPR melalui alat kelengkapan

3
yang menangani bidang legislasi paling lambat 4 (empat) tahun
terhitung sejak undang-undang diundangkan.

Ketua Rapat, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

Setelah melalui pembahasan secara intensif dan mendalam antara


Badan Legislasi bersama Pemerintah, maka pada tanggal 22 November
2021, Badan Legislasi menyelenggarakan Rapat Kerja bersama Pemerintah.
Pemerintah dalam hal ini diwakili secara fisik oleh Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Wakil Menteri Hukum dan HAM,
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, dan Plt. Sekjen Kementerian
Dalam Negeri.
Rapat Kerja dalam rangka pengambilan keputusan dalam Pembicaraan
Tingkat I atas hasil pembahasan 3 (tiga) RUU tentang Pembentukan
Pengadilan Tinggi dengan agenda mendengarkan pandangan mini fraksi-
fraksi terhadap hasil pembahasan RUU. Berdasarkan Pandangan Mini
Fraksi- Fraksi, yaitu F-PDIP, F-Golkar, F-Gerindra, F-Nasdem, F-PKB, F-
Demokrat, F-PKS, F-PAN, dan F-PPP menerima hasil kerja Panja dan
menyetujui agar 3 (tiga) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi
segera dilanjutkan dalam tahap Pembicaraan Tingkat II dalam Rapat
Paripurna DPR RI untuk ditetapkan dan disetujui sebagai UU.

Ketua Rapat, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

Demikianlah Laporan Pembicaraan Tingkat I atas 3 (tiga) RUU ttg


Pembentukan Pengadilan Tinggi. Selanjutnya perkenankan kami
menyerahkan 3 (tiga) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi untuk
mendapatkan persetujuan dalam Rapat Paripurna DPR RI yang terhormat
ini.
Sebelum mengakhiri laporan ini, ijinkan kami menyampaikan terima
kasih kepada semua Anggota Badan Legislasi yang telah bekerja keras
untuk menyelesaikan pembahasan 3 (tiga) RUU tentang Pembentukan
Pengadilan Tinggi ini. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih

4
kepada berbagai pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan
terhadap kegiatan Badan Legislasi ini, baik dari tim Pemerintah dalam hal
ini Kementerian Hukum dan HAM; Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi; Kementerian Dalam Negeri; dan
Kementerian Keuangan yang ditugaskan dalam pembahasan 3 (tiga) RUU
tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi; Pimpinan DPR; Anggota DPR;
Fraksi; Sekretariat dan Tim Ahli Badan Legislasi, sehingga pembahasan 3
(tiga) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi dapat diselesaikan.
Tidak lupa ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jajaran TV
Parlemen dan kalangan wartawan media cetak dan elektronik yang telah
meliput dan menyiarkan baik langsung maupun tidak langsung setiap
kegiatan pembahasan RUU sehingga bisa diikuti secara langsung oleh
masyarakat luas.
Semoga dengan disetujuinya 3 (tiga) RUU tentang Pembentukan
Pengadilan Tinggi ini dapat memberikan manfaat yang besar untuk
meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat dan demi tercapainya
penyelesaian perkara secara sederhana, cepat, dan biaya ringan. Aamiin.

Terima kasih,

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, 7 Desember 2021


PIMPINAN BADAN LEGISLASI
WAKIL KETUA,

ttd

DRS. M. NURDIN, MM.


A-175

Anda mungkin juga menyukai