REPUBLIK INDONESIA
----------------------------------------------------
LAPORAN
BADAN LEGISLASI DPR RI
DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN
KEPUTUSAN HASIL PEMBAHASAN RUU TENTANG PEMBENTUKAN
PENGADILAN TINGGI, RUU TENTANG PEMBANTUKAN PENGADILAN
TINGGI AGAMA, DAN RUU TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN
TINGGI TATA USAHA NEGARA YANG TELAH DISELESAIKAN OLEH
BADAN LEGISLASI DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita
pada hari ini dapat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI dalam keadaan
sehat wal’afiat, untuk melaksanakan pengambilan keputusan atas
Pembicaraan Tingkat II terhadap:
1. RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau,
Pengadilan Tinggi Kalimantan Utara, Pengadilan Tinggi Sulawesi
Barat, dan Pengadilan Tinggi Papua Barat;
2. RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Bali,
Pengadilan Tinggi Agama Papua Barat, Pengadilan Tinggi Agama
Kepulauan Riau, Pengadilan Tinggi Agama Sulawesi Barat, dan
Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Utara; dan
3. RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Palembang, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Banjarmasin,
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Manado, dan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Mataram.
2
tanggal 11 sd. 13 November 2021 untuk memastikan dukungan Pemerintah
Daerah dalam penyediaan lahan untuk pembangunan gedung Pengadilan
Tinggi, Pengadilan Tinggi Agama, dan/atau Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara.
Adapun terkait dengan hasil pembahasan 3 (tiga) RUU tentang
Pembentukan Pengadilan Tinggi dapat kami sampaikan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Penulisan judul rancangan undang-undang disesuaikan dengan urutan
pembentukan daerah otonom;
2. Di dalam konsideran “menimbang”, aspek yuridis mencantumkan pasal
dan undang-undang yang mendelegasikan dibentuknya pengadilan
tinggi, pengadilan tinggi agama, dan pengadilan tinggi tata usaha
negara;
3. Di dalam diktum “mengingat”, pasal-pasal yang digunakan dari Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu: Pasal 20,
Pasal 21, Pasal 24, dan Pasal 24A ayat (5), serta mencantumkan
undang-undang yang mengatur mengenai peradilan umum, peradilan
agama, dan peradilan tata usaha negara;
4. Ketentuan yang mengatur mengenai pelimpahan perkara, ditetapkan
setelah pengadilan tinggi, pengadilan tinggi agama, dan pengadilan
tinggi tata usaha negara dinyatakan beroperasional oleh Mahkamah
Agung;
5. Ketentuan yang mewajiban pemerintahan provinsi menyediakan lahan
sesuai standar yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung untuk
pembangunan gedung pengadilan tinggi, gedung pengadilan tinggi
agama, dan gedung pengadilan tinggi tata usaha negara;
6. Ketentuan yang memerintahkan Mahkamah Agung menyediakan sarana
dan prasana untuk pengadilan tinggi, pengadilan tinggi agama, dan
pengadilan tinggi tata usaha negara, paling lambat 4 (empat) tahun
terhitung sejak undang-undang ini diundangkan; dan
7. Ketentuan yang memerintahkan Mahkamah Agung harus melaporkan
pelaksanaan undang-undang kepada DPR melalui alat kelengkapan
3
yang menangani bidang legislasi paling lambat 4 (empat) tahun
terhitung sejak undang-undang diundangkan.
4
kepada berbagai pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan
terhadap kegiatan Badan Legislasi ini, baik dari tim Pemerintah dalam hal
ini Kementerian Hukum dan HAM; Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi; Kementerian Dalam Negeri; dan
Kementerian Keuangan yang ditugaskan dalam pembahasan 3 (tiga) RUU
tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi; Pimpinan DPR; Anggota DPR;
Fraksi; Sekretariat dan Tim Ahli Badan Legislasi, sehingga pembahasan 3
(tiga) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi dapat diselesaikan.
Tidak lupa ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jajaran TV
Parlemen dan kalangan wartawan media cetak dan elektronik yang telah
meliput dan menyiarkan baik langsung maupun tidak langsung setiap
kegiatan pembahasan RUU sehingga bisa diikuti secara langsung oleh
masyarakat luas.
Semoga dengan disetujuinya 3 (tiga) RUU tentang Pembentukan
Pengadilan Tinggi ini dapat memberikan manfaat yang besar untuk
meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat dan demi tercapainya
penyelesaian perkara secara sederhana, cepat, dan biaya ringan. Aamiin.
Terima kasih,
ttd