Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata kuliah : Sistem Ekonomi Pancasila


Dosen : Zed Abdullah, SE, M.Si
Hari Ujian : Jumat / 22 April 2022
Nama : Adrian Manuputty
NIM : 21111054

1. Silakan Anda jabarkan dengan rinci bagaimana keterkaitan antara komponen Sistem Ekonomi, yang
dihadapkan kepada keterbatasan sumberdaya, menjawab problema ekonomi, baik mikroekonomi
maupun makro ekonomi, mencapai tujuannya berupa peningkatan kesejahteraan seluruh
masyarakat.

Jawab:
Ilmu ekonomi pada intinya merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia, baik
individu maupun kelompok melakukan pemilihan terhadap sumber daya yang langka. Salah satu
caranya, yaitu memproduksi berbagai macam barang dan jasa guna memenuhi berbagai macam
kebutuhan. Inti dari ilmu ekonomi adalah adanya kelangkaan.
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin mengkonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang
diproduksi atau suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh lebih banyak dari apa yang
tersedia. Kelangkaan bukan berarti barang itu sedikit atau terbatas, tetapi adanya kesenjangan antara
kebutuhan manusia dan barang yang tersedia. Jika manusia tidak dihadapkan pada kelangkaan atau
jika keinginan manusia dapat sepenuhnya terpenuhi, tentu manusia tidak perlu melakukan efisiensi
penggunaan sumber-sumber daya. Manusia tidak perlu lagi bekerja keras untuk mengumpulkan
barang atau kekayaan karena semuanya tersedia dan mudah didapat. Kenyataan menunjukkan bahwa
belum ada masyarakat yang berhasil menjadi masyarakat yang serba ada dan serba mudah dalam
memenuhi kebutuhannya.
a. Kelangkaan Barang
Barang-barang dan sumber daya ekonomi memperlihatkan adanya keterbatasan atau
kelangkaan. Semakin banyak orang menginginkan suatu barang, barang tersebut semakin
langka. Untuk memperoleh barang yang langka diperlukan pengorbanan. Semakin langka
suatu barang, semakin besar pengorbanan yang diperlukan.
b. Sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan faktor produksi juga tersedia relatif terbatas
sehingga untuk memperolehnya tidak gampang, tetapi harus ada pengorbanan. Dengan
demikian sumber daya ekonomi bersifat langka. Sumber daya alam kelihatannya melimpah
ruah, tetapi apa yang tersedia masih perlu pengolahan lebih lanjut agar bisa dimanfaatkan
manusia. Sumber daya modal yang terbatas baik barang modal maupun modal uang. Sumber
daya manusia juga mengalami kelangkaan, tentu saja sumber daya manusia yang dianggap
langka adalah sumber daya manusia yang berkualitas.
Upaya untuk memecahkan masalah ekonomi telah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Manusia selalu
memikirkan bagaimana meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan dengan memenuhi semua
kebutuhannnya dengan cara yang seefisien mungkin. Permasalahan ekonomi yang selalu digeluti oleh
manusia adalah barang apa (what) yang harus diproduksi, bagaimana (how) barang diproduksi, untuk
siapa (for whom) barang diproduksi.
a. Barang Apa yang Diproduksi
Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi. Karena sumber daya
terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan diproduksi. Masyarakat dapat
memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi. Masyarakat tidak
mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan tersebut. Setelah
ditentukan apa yang akan diproduksi, masyarakat harus memutuskan berapa jumlah barang
tersebut harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang harus
dialokasikan, artinya sumber daya untuk memproduksi barang lain akan berkurang dan
sebaliknya.
b. Bagaimana Cara Memproduksi
Pertanyaan ini menyangkut teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang: berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan mentah
apa yang akan digunakan. Produksi dengan teknologi padat karya banyak menggunakan
tenaga manusia, tetapi jumlah produksinya terbatas. Jika yang digunakan adalah teknologi
padat modal maka yang menjadi masalah adalah dari mana akan diperoleh modalnya.
Masalah kedua yang harus ditangani adalah bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor
produksi yang ada agar berhasil guna dan berdaya guna. Hal yang berkaitan dengan masalah
metode produksi ini adalah bagaimana melakukan proses produksi tersebut seefisien
mungkin sehingga produksi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, baik
dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
c. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi
Permasalahan di sini adalah, siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang
menikmati hasilnya. Apakah setiap masyarakat memperoleh bagian yang sama atau berbeda?
Apakah barang dan jasa hanya untuk orang kaya saja? Apakah barang dan jasa yang
diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau
kelompok tertentu dari masyarakat?
d. Opportunity Cost
Istilah biaya bisa diartikan bermacam-macam dan pengertiannya pun berubahubah,
tergantung pada bagaimana biaya tersebut digunakan, seperti pada biaya peluang
(opportunity cost). Biaya peluang (opportunity cost) masing-masing orang berbeda-beda
sesuai dengan situasi dan kondisi orang tersebut.
Biaya peluang (opportunity cost) adalah ukuran hilangnya suatu kesempatan
pendapatan/penghasilan atau penghematan biaya akibat dipilihnya suatu alternatif
keputusan tertentu. Pilihan/alternatif merupakan keputusan seseorang dalam
mengorbankan sesuatu untuk memperoleh suatu pilihan tertentu. Biaya peluang didasarkan
pada pilihan-pilihan di antara tindakan-tindakan alternatif. Dengan demikian biaya peluang
akan ditentukan oleh nilai penggunaan alternatif yang terbaik dari suatu sumberdaya.
Perhitungan biaya peluang dari setiap orang tidak sama pada situasi dan kondisi yang dihadapi
orang tersebut, biaya peluang mengandung pertimbangan subyektif.
Seperti siswa sekarang ini duduk di bangku SMA adalah suatu alternatif yang diputuskan oleh
orang tuanya yang terbaik. Karena dari lulus SMP masih diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke SMA dan tidak di suruh bekerja saja. Biaya sekolah ini merupakan opportunity cost dengan
hilangnya kesempatan bekerja untuk lulusan SMP dan harus meluangkan waktu untuk
mengikuti pelajaran di SMA selama enam semester (3 tahun pelajaran).
Biaya peluang (opportunity cost) tidak selalu berhubungan dengan uang, bisa berupa waktu,
kesenangan, keuntungan di masa depan (seperti hasil dari pendidikan keuntungannya adalah
kemudian), alternatif kemungkinan penggunaan yang banyak tergantung dari keputusan
individu yang terbaik.

2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila dan berikan gambaran bagaimana setiap ciri
tersebut diimplementasikan?

Jawab:
Ciri-ciri dari sistem ekonomi Pancasila seperti yang tertuang pada UUD 1945 Pasal 33 dan GBHN Bab
3B No. 14 dalam Pasal 33 Setelah Amandemen 2002:
a. Sistem Perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan dan disusun sebagai bentuk usaha
bersama.
b. Sumber daya yang mencakup bumi dan air serta kekayaan alam lainnya yang terkandung di
dalamnya, dikuasai oleh negara dengan tujuan digunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
c. Negara menguasai berbagai cabang produksi yang penting bagi kepentingan hidup orang
banyak.
d. Perekonomian nasional dilakukan dengan adanya prinsip ekonomi kebersamaan atas dasar
demokrasi ekonomi, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian dan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Ketentuan peraturan lebih lanjut tentang pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Dalam dunia bisnis sendiri, penerapan dari sistem ekonomi Pancasila sangat beragam dan sangatlah
luas.
a. Penerapan Sila Ke-1
Sistem pengelolaan keuangan yang baik akan mencegah terjadinya kemungkinan kerugian
dan mencegah peluang adanya penyalahgunaan keuangan perusahaan yang bertolak
belakang dengan nilai agama atau Ketuhanan yang Maha Esa.
b. Penerapan Sila Ke-2
Memberikan upah dan fasilitas pegawai sesuai dengan tingkat performa, tanggung jawab,
serta risiko yang diberikan pada perusahaan pun merupakan bentuk penerapan dari nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Penerapan Sila Ke-3
Memproduksi barang bisnis terbaik, yang tidak bertentangan dengan berbagai nilai serta
norma masyrakat serta memiliki manfaat yang baik untuk seluruh rakyat Indoneisa
merupakan suatu bentuk dari sila ke-3. Dengan memproduksi barang yang baik dan
bermanfaat untuk banyak orang, maka kita memiliki harapan bahwa produk tersebut mampu
digunakan dan tidak menyebabkan masalah ketika memanfaatkannya.
d. Penerapan Sila Ke-4
Dengan adanya sistem kebersamaan dan juga musyawarah perusahaan dalam hal
memutuskan segala bentuk masalah yang berkaitan dengan usaha merupakan bentuk dari
sila ke-4 yang lebih mengutamakan adanya permusyawaratan.
e. Penerapan Sila Ke-5
Terjadinya proses yang baik dan produk yang mampu digunakan oleh banyak pihak akan
menimbulkan pemerataan pemasaran atas barang hasil usaha merupakan penerapan dari sila
keadilan bagi seluruh raktyat Indonesia.

3. Mengapa hakikat manusia Indonesia dan paham kekeluargaan dianggap sebagai dasar lahirnya paham
kebangsaan yg kita anut sampai saat ini?

Jawab:
Pertanyaan tentang dasar negara pada hakikatnya adalah pertanyaan tentang cita-cita negara
(Staatsidee). Berkaitan dengan itu maka tiap-tiap negara mempunyai keistimewaan sendiri-sendiri
berhubung dengan riwayat dan corak masyarakatnya. Oleh karena itu, pembangunan Negara
Indonesia harus disesuaikan dengan stuktur sosial masyarakat Indonesia yang berasal dari
kebudayaan Indonesia. Beberapa ciri alam pikir kebudayaan Indonesia itu di antaranya: cita-cita
persatuan hidup, keseimbangan lahir batin, pemimpinnya, antara rakyat yang satu dengan lain, dan
segala golongan diliputi oleh semangat gotongroyong, serta semangat kekeluargaan. Maka
hendaknya negara mengatasi segala golongan dan perseorangan yang disebutnya sebagai negara
totalis dalam arti integralistik.
Kekeluargaan atau gotong royong harus diletakkan di dalam muatan utama Pancasila, dan bukan
sebaliknya, Pancasila sekedar dipandang sebagai sarana untuk mencapai kekeluargaan atau sering
disebut sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia. Jika tidak demikian maka Pancasila akan tercabut
dari akar budaya Indonesia. Semangat kekeluargaan atau gotong-royong merupakan salah satu ciri
alam pikiran kebudayaan Indonesia.
Gotong royong bukan alternatif pengganti Pancasila melainkan hasil perasaan atau inti dari Pancasila
itu sendiri. Pancasila lebih berisi sasaran prospektif ke depan bagi negara Indonesia merdeka.
Sehingga Pancasila sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan agar tercapainya keinginan atau cita-
cita berbangsa dan bernegara.

4. Jelaskan tentang ciri-ciri yang menunjukan bahwa Negara Indonesia adalah negara/bangsa bersifat
kekeluargaan yang khas Indonesia?

Jawab:
Ciri khas Negara Indonesia adalah:
a. Negara Indonesia bersifat kekeluargaan dan kegotongroyongan yang bernapaskan Ketuhanan
Yang Maha Esa.
b. Negara Indonesia menghargai hak-hak asasi manusia serta menjamin adanya hak-hak
minoritas.
c. Pengambilan keputusan di Negara Indonesia sedapat mungkin didasarkan atas musyawarah
untuk mufakat.
d. Negara Indonesia bersendikan hukum, rakyat sebagai subjek demokrasi berhak untuk ikut
secara efektif untuk menentukan kehidupan bangsa dan negara.

5. Jelaskan secara singkat perbedaan paradigma Sistem Ekonomi Pancasila dibandingkan dengan Sistem
Kapitalisme, Sosialisme dan Alaternatif/Jalan Ketiga?

Jawab:
Ekonomi Pancasila tergolong ke dalam ekonomi campuran ketiga. Pada dasarnya Ekonomi Pancasila
adalah aliran Hijau yang berasal dari Dunia Ketiga. Secara ontologis keberadaan Ekonomi Pancasila
perlu dibuktikan dengan buku sejarah ekonomi Indonesia, khususnya ekonomi rakyat. Gambaran
mengenai ekonomi rakyat kontemporer diwujudkan dalam penelitian multi-disiplin, khususnya
ekonomi sosiologi dan antropologi ekonomi yang mampu menangkap kelembagaan ekonomi rakyat,
baik tradisional maupun modern.
Secara epistemologis Ekonomi Pancasila perlu digambarkan dalam sebuah deskripsi dan analisis
mengenai Sistem Ekonomi Pancasila, yaitu sistem ekonomi yang disusun berdasarkan UUD 1945,
termasuk Pancasila, khususnya berpedoman pada pasal 33. Sokoguru sistem ekonomi ini adalah
koperasi, khususnya model koperasi negara-negara Nordic yang sudah cukup baku, baik dari aspek
makro maupun mikro. Tapi koperasi Indonesia adalah koperasi yang dibentuk di atas perekonomian
rakyat yang terdiri dari usaha keluarga (usaha mikro), usaha kecil dan menengah, sebagaimana pernah
digambatrkan oleh Bung Hatta. Sebagai ekonomi campuran, Ekonomi Pencasila mengandung unsur
Merah Jambu, khususnya pada aspek peranan negara sebagai regulator terutama melalui lembaga
perencanaan pusat dan peranan negara sebagai aktor, yang berujud badan usaha milik negara. Selain
itu, berdasarkan Mukaddimah UUD 1945, negara mewujudkan kesejahteraan umum masyarakat,
sebagaimana yang terdapat dalam konsep Negara Kesejahteraan dari kawasan Eropa Barat Nordic.
Salah satu bentuk kesejahteraan itu adalah adanya sistem jaminan sosial (social security) yang di
negara-negara sedang berkembang berbentuk sistem perlindungan sosial (social protection) dan di
masa krisis berbentuk jaringan pengaman sosial (social safety net). Sebagai ekonomi campuran pula,
Ekonomi Pancasila mengandung unsur Biru yang diserap melalui model aliran Kuning yang
mengandung unsur pasar dan modal di satu pihak serta negara dan kekuasaan di lain pihak. Hanya
saja, jika pasar didefinisikan sebagai pasar-sosial atau pasar yang berkeadilan, modal disini diartikan
secara luas, yang mencakup modal sosial, modal kultural, dan modal spiritual, sehingga perekonomian
terbebas dari sistem kapitalis.

6. Hakekat manusia Indonesia. Jelaskan secara ringkas hakekat manusia Indonesia & apa kaitannya dgn
Sistem Ekonomi Pancasila?

Jawab:
Bibit-bibit sistem Ekonomi Pancasila sudah ada dan sudah dilaksanakan oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia terutama masyarakat pedesaan dalam bentuk usaha-usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.
Sistem Ekonomi Pancasila mengatur hubungan koordinatif antara manusia satu dengan yang lain
dalam kehidupan bermasyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan ini ada
tiga, yakni kebutuhan material, sosial, dan moral. Agar manusia hidup sejahtera dan bahagia, maka
ketiga kebutuhan tersebut diusahakan dalam keadaan seimbang dan serasi.
Untuk membangun ekonomi yang sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia, sudah sepatutnya
digunakan ekonomi yang berlandaskan budaya bangsa Indonesia. Pancasila merupakan “hasil galian”
dari gagasan dan pandangan hidup asli masyarakat Indonesia sehingga layak menjadi landasan sistem
ekonomi Indonesia. Jika dalam sistem Ekonomi Neoklasik, tujuan berekonomi hanya mencapai
efisiensi dalam produksi dan konsumsi barang-barang material, maka tujuan berekonomi versi
Ekonomi Pancasila memenuhi tujuan efisiensi sekaligus keadilan.

7. Dalam diskursus pemikiran Ekonomi Pancasila, terdapat beberapa tokoh yang telah berupaya
merumuskan konstruksi paradigmatif Ekonomi Pancasila. Menurut pandangan anda, siapa tokoh
pemikir yg paling mampu mengemukakan hakikat Sistem Ekonomi Pancasila, dilihat dari konteks
Indonesia hari ini secara normatif dan positif.

Jawab:
Tokoh pemikir yang mampu mengemukakan hakikat Sistem Ekonomi Pancasila adalah Dr. Emil Salim
yang muncul dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Dr. Emil Salim. Ketika itu belum begitu jelas apa
yang dimaksud dengan istilah Sistem Ekonomi Pancasila. Istilah Sistem Ekonomi Pancasila menjadi
lebih jelas ketika pada tahun 1979, Emil Salim membahas kembali yang dimaksud dengan “Ekonomi
Pancasila”. Pada esensinya, Ekonomi Pancasila adalah suatu konsep kebijaksanaan ekonomi, setelah
mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan, hingga mencapai titik keseimbangan. Ke
kanan artinya bebas mengikuti aturan pasar, sedangkan ke kiri artinya mengalami intervensi negara
dalam bentuk perencanaan terpusat. Secara sederhana, Ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai
sebuah sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau “ekonomi pasar terkendali”.
Mungkin ada istilah-istilah lain yang mendekati pengertian "Ekonomi Pancasila", yaitu sistem ekonomi
campuran, maksudnya campuran antara sistem kapitalisme dan sosialisme atau sistem ekonomi jalan
ketiga.

Anda mungkin juga menyukai