Anda di halaman 1dari 5

Home > Media Room > Artikel

> Product Life Cycle; Mengenal Tumbuh Kembang Produk Di Tengah Pasar
8 September 2021

Product Life Cycle; Mengenal Tumbuh


Kembang Produk di Tengah Pasar
by Rismawati Idris
#ProductDevelopment

Ketika brand meluncurkan sebuah produk ke pasar, maka seiring berjalannya waktu produk
itu akan mengalami suatu siklus layaknya kehidupan semua makhluk hidup. Siklus tersebut,
mulai dari produk lahir, dan dikenal, hingga mengalami masa di mana produk itu tak laku lagi
di pasaran yang berujung mati atau dimatikan.
Meski demikian, setiap produk punya siklusnya masing-masing. Karenanya, penting bagi
brand memahami hal tersebut, yang umum dikenal sebagai Product Life Cycle atau siklus
hidup produk. Dengan memahami itu, brand bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk
memaksimalkan aktivitas marketing demi mencapai objektif pemasaran.
Mengenal Product Life Cycle
Sederhananya, product life cycle adalah proses atau siklus dari suatu produk, mulai dari
diluncurkan sampai ditarik kembali dari pasar.
Umumnya, product life cycle digunakan perusahaan sebagai tolok ukur mengetahui kapan
waktu yang tepat untuk meningkatkan iklan, menurunkan harga, memperluas jangkauan
pasar, hingga melakukan desain ulang pada kemasan produk.
Selain itu, product life cycle juga berguna untuk merencanakan peluncuran produk baru yang
bertujuan untuk menggeser produk lama atau memperbarui produk yang suda ada. 
Ambil contoh kasus Nokia pada beberapa tahun silam. Nokia adalah brand yang menjual alat
komunikasi. Ponsel ini sangat hits pada tahun 2000-an, tetapi harus hengkang dari industri
komunikasi lantaran tak bisa mempertahankan eksistensinya. 
Ponsel merek Nokia ditinggalkan pengguna lantaran tak memberikan sentuhan inovasi yang
sesuai dengan kebutuhan zaman. Walaupun sebetulnya Nokia pernah membuat gebrakan
baru, tetapi tetap kalah saing dengan ponsel-ponsel lainnya.
Seperti yang orang umumnya tahu, semua produk pada akhirnya akan keluar dari pasar
karena berbagai faktor, mulai dari tingkat persaingan yang tinggi hingga penurunan
permintaan dan penjualan.
Tahapan Product Life Cycle
Berdasarkan prosesnya, product life cycle terbagi menjadi empat tahapan, yaitu pengenalan
(introduction), pertumbuhan (growth), kematangan (maturity), dan penurunan (decline).
Keempat tahap ini dapat memberikan gambaran umum bagi brand untuk menentukan tujuan
bisnis di masa depan. 
Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahap produk dikenalkan ke market. Di tahap ini ada beberapa aktivitas pengenalan produk
yang dilakukan, seperti mengadakan promosi besar-besaran, barang yang diproduksi
terbilang rendah, dan mencari distributor serta aktif menjalin kerja sama dengan mitra. 
Bisa dibilang tahap perkenalan adalah tahap yang paling krusial. Tahap ini menjadi penentu
apakah produk akan diterima atau malah diabaikan oleh konsumen. 
Tahap Perkembangan (Growth)
Tahap ini, saat konsumen sudah kenal dan menggunakan produk. Sesuai tahapannya, di sini
produk sedang berkembang sehingga permintaan tinggi. Produksi juga sangat gencar dan
pendapatan juga terus naik. Namun, di tahap ini juga kompetisi terbilang cukup tinggi. Brand
harus hati-hati agar tidak tersaingi oleh kompetitor lain. 
Baca juga: Digital Product Development Cycle, Cara Jitu Mengembangkan Produk
Tahap Kematangan(Maturity)
Tahap ini ditandai dengan pendapatan yang luar biasa karena produk yang diluncurkan
menguasai pasar. Brand juga dapat mengungguli kompetitor. Proses ini bisa berjalan lambat
atau bahkan terjadi dalam waktu sekejap bergantung dengan strategi yang perusahaan
terapkan untuk mempertahankan masa jayanya. 
Tahap Penurunan (Decline)
Tahap saat produk mengalami penurunan. Meskipun brand sudah berusaha untuk menjaga
pangsa pasarnya yang dilakukan pada tahap maturity, tapi tetap saja penurunan penjualan
produk tidak bisa dihindari.
Penyebabnya beragam, mulai dari konsumen jenuh dengan produk atau karena muncul
produk serupa yang menarik perhatian mereka. Akibatnya, produk tergantikan dengan yang
lain atau ditarik dari pasar. 
Karena itu, brand perlu membuat strategi baru agar tetap eksis, entah dengan menghadirkan
produk baru pada tahap maturity atau berinovasi dengan produk yang ada. Misalnya,
menciptakan varian baru, menghadirkan kemasan yang lebih segar, dan membuat produk
dengan versi harga yang lebih terjangkau. 
Jadi kesimpulannya, brand harus senantiasa memerhatikan siklus hidup produk atau product
life cycle. Sebab, dengan mengetahui perkembangan produk di pasar, brand bisa lebih adaptif
dan antisipatif, sehingga memudahkan dalam membuat strategi yang lebih matang untuk
aktivitas marketing ke depan.
FOLLOW:
❮ Back to Media Room
Copyright © 2021 Astra Digital. All rights
About Us Contact Us reserved.

Anda mungkin juga menyukai