Anda di halaman 1dari 6

REALISME HUKUM

SCANDINAVIA
(H.L.A. HART ; JOHN RAWL)
PENDAHULUAN
• Aliran realisme merupakan penolakan positivism, karena kasus-kasus berat ini tidak diatur
oleh aturan-aturan yang ada
• Aliran Scandinavia condong pada aliran social welfare,
• Menurut Lloyd D. dan Freeman terdapat beberapa pokok-pokok pikiran penting yang
menjadi mainstream dari aliran Scandinavia :
1. Law as Fact
2. Theory of Law
3. Prinsip-prinsip verifiabilitas
4. Asal mula hukum
5. Reductionism dan legal concept
6. Feature of law
7. Hukum dan moralitas
8. Ideologi hukum-method of Justice dan Social Welfare
PEMBAHASAN
• Aliran realisme Scandinavia digawangi banyak tokoh, diantaranya Axel Hagerstrom
• Axel Hagerstrom berpendapat, ilmu hukum harus dibebaskan dari mitos, teologi dan
metafisika. Logika dan bahasa hukum menurutnya dipenuhi oleh konsep-konsep
palsu. Oleh karena itu, untuk menghancurkan pengaruh metafisika transedental,
maka jalan untuk memulainya paling tepat adalah melalui hukum
• Beberapa tokoh lain, yakni Ross, Olivecrona, Julius Stone, Jhon Rawls, dan lain-lain
• Dalam makalah ini yang dibahas hanya H.L.A. HART (1907 - 1992) dan JOHN RAWL
(1921)
PEMBAHASAN
1. H.L.A. Hart
• Hukum harus dilihat, baik dari aspek eksternal maupun internalnya segi
eksternal, berarti hukum dilihat sebagai perintah dari penguasa
• Aspek internal, yaitu keterikatan terhadap perintah dari penguasa itu secara
batiniah
• Norma Hukum dibagi menjadi 2:

a. Norma Primer
b. Norma Sekunder
• Materi hukum diturunkan dari prinsip-prinsip moral, termasuk prinsip dari
kenyataan hidup tertentu
• Hart membedakan secara tegas antara hukum (das Sein) dan moral (das Sollen)
PEMBAHASAN
2. John Rawl
• Prinsip-prinsip etika dapat menjadi dasar yang kuat dalam membangun masyarakat yang adil
• Pemikirannya tentang masyarakat yang adil dengan teori keadilannya yang dikenal pula
dengan teori Posisi Asli
• Uraian tentang keadilan yang berasal dari John Rawls, dipandang sebagai teori yang
komprehansif sampai saat ini
• Teori Rawls sendiri dapat dikatakan berangkat dari pemikiran Utilitarianisme. Sekalipun
demikian, Rawls sendiri sering dimasukkan dalam kelompok penganut Realisme Hukum
• Perlu ada keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan kepentingan
bersama. Bagaimana ukuran dari keseimbangan itu harus diberikan, itulah yang disebut
dengan keadilan . keadilan merupakan nilai yang tidak dapat ditawar-tawar karena hanya
dengan keadilanlah ada jaminan stbilitas hidup manusia
• Secara garis besar ada tiga prinsip yang dikemukakan oleh Rawls, yaitu prinsip: Pertama,
kebebasan yang sama besarnya. Kedua, perbedaan, dan Ketiga, persamaan yang adil atas
kesempatan
PENUTUP
• Filsafat hukum memiliki peran penting dalam membantu merenungkan kembali
penerapan sistem hukum serta membantu mengembalikan fungsi hukum ke arah
yang seharusnya
• Kemunculan dan perkembangan aliran-aliran dalam filsafat hukum selalu berjalan
seiring dengan dialektika sejarah terutama menyangkut peran hukum dalam proses
kehidupan kenegaraan
• Perkembangan politik, dan relasi kekuasaan dengan masyarakat selalu menjadi latar
belakang penting yang membayangi evolusi aliran filsafat hukum
• Skandinavia memang merepresentasikan aliran empiris yang ekstrem, namun
Amerika justru yang paling depan dalam menekankan pentingnya sutdi faktual
dalam rangka mencari solusi atas problem hukum. Skandinavia tampak lebih
mengandalkan pada argumen apriori dalam menemukan solusi atas problem hukum
• Gerakan Realisme Skandinavia dipengaruhi oleh tradisi filsafat Eropa, sedangkan
realisme Amerika lebih dipengaruhi oleh karakter empirisme Inggris

Anda mungkin juga menyukai