dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Panduan Teknis Beracara
dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Penerbit
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi
2009
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah
Konstitusi
Panduan Teknis Beracara
dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi
xix + 78 hal; 10,5 x 15 cm
Cetakan pertama, Maret 2009
Penerbit
Setjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352-9000, Faks. (021) 3520-177
PO. Box. 999 Jakarta 10000
Laman: www.mahkamahkonstitusi.go.id
Dari Penerbit
vi
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Janedjri M.Gaffar
vii
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
viii
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
Pengantar
Ketua Mahkamah Konstitusi
x
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
xii
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
xiii
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Moh. Mahfud MD
xiv
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Daftar Isi
xv
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
xvi
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Daftar Singkatan
dan Akronim
xviii
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Daftar Lampiran
xix
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Bab I
Pendahuluan
1
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
2
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
3
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
4
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
5
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Belum Perbaikan
Lengkap
Lengkap oleh Pemohon
Pengumuman Permohonan
KPU ke MK
Sidang
Pemeriksa
Putusan/
Ketetapa
Minutasi
Berkas
Pencatatan
Alur Perkara PHPU
Pengolahan
Data
Penyusunan
Laporan
Catatan: Gambar menunjukkan adanya
3 desk/meja/panel.
6
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Belum Perbaikan
Lengkap
Lengkap oleh Pemohon
rmohonan
ke MK
Dicatat Pemberitahuan
Lengkap
dalam BRPK kepada KPU
Sidang
Pemeriksaan
RPH
Putusan/
Ketetapan
Minutasi Penyampaian
Berkas Putusan
Pencatatan kepada:
Pengolahan Presiden
Data KPU
Penyusunan Pemohon
7
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Bab II
Perselisihan Hasil Pemilihan
Umum, Pemohon, dan Termohon
II.1.
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum
(PHPU) Perselisihan yang dimaksud
adalah perselisihan antara
peserta Pemilu dan KPU
sebagai penyelenggara Pemilu
mengenai penetapan secara
nasional perolehan suara hasil
Pemilu oleh KPU; dan per-
selisihan antara peserta Pemilu
DPRA dan DPRK di Aceh dan KIP.
8
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
9
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
II.2.1.
Materi Permohonan
10
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
11
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
II.2.2.
Dalil Permohonan
Dalam permohonannya, Pemohon harus me-
nyampaikan dalil yang menjelaskan kebenaran
permohonan, yang antara lain berisi hal berikut.
Putusan
Pengadilan Negeri
setempat tentang telah
a. terjadinya perbuatan/tindak
pidana (jika telah terjadi tindak
pidana) Pemilu;
12
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
II.2.3.
Sistematika Permohonan
Permohonan disusun dengan sistematika
meliputi:
a. identitas pemohon;
b. kesalahan hasil penghitungan suara yang
diumumkan oleh KPU dan hasil penghitungan
suara yang benar menurut pemohon.
Pemohon juga wajib menjelaskan siapa pihak
yang terpengaruh oleh kesalahan penghitung-
an suara tersebut;
c. permintaan untuk membatalkan hasil peng-
hitungan suara yang diumumkan oleh KPU dan
permintaan menetapkan hasil penghitungan
suara yang benar menurut pemohon.
d. daftar calon ahli dan/atau saksi disertai
pernyataan singkat tentang hal-hal yang akan
diterangkan terkait dengan alasan permohon-
an, serta pernyataan bersedia menghadiri
persidangan.
13
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
14
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
15
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
II.2.4.
Bukti Pendukung Permohonan
17
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
18
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
19
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
II.2.5.
Saksi
20
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Bab III
Tata Cara
Pengajuan Permohonan
III.1.
Persyaratan Umum
Penetapan
hasil Pemilu Petugas Penerima
secara nasional
oleh KPU Permohonan
Pengajuan
permohonan
3x24 jam ke MK kepada
21
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
22
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
23
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
24
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
III.2.
Tata Cara Mengajukan Permohonan
dan Registrasi Perkara
Pengumuman Permohonan
KPU ke MK
Pelayanan
Konsultasi
25
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Permohonan
ke MK
Belum
Lengkap
Lengkap
Perbaikan
oleh Pemohon
Lengkap
Dicatat
dalam BRPK
26
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
27
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Dicatat Pemberitahuan
dalam BRPK kepada KPU/KIP
Sidang
Pemeriksaan
28
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
III.3.
Tata Cara
Mengajukan Permohonan secara “Online”
Prosedur pendaftaran perkara melalui
fasilitas SIMPEL adalah sebagai berikut:
a. Pemohon membuka laman (website)
Mahkamah Konstitusi di
www.mahkamahkonstitusi.go.id, kemudian
masuk ke fitur SIMPEL;
29
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
30
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
§ Permohonan Perkara;
§ Permohonan Pihak Terkait;
§ Pengajuan Saksi dan Ahli;
§ Penarikan Perkara;
§ Tambah Dokumen;
§ Risalah Sidang;
§ Putusan Sidang;
§ Jadwal Sidang;
§ Perkembangan Perkara.
e. Klik fitur print untuk memperoleh tanda bukti
telah melakukan pendaftaran.
31
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Bab IV
Persidangan dan
Rapat Permusyawaratan Hakim
IV.1.
Penjadwalan Sidang
a. Selambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
permohonan PHPU dicatat dalam BRPK,
Mahkamah Konstitusi menetapkan hari sidang
pertama.
b. Pemberitahuan hari sidang pertama diterima
Pemohon selambatnya 3 (tiga) hari kerja
sebelum hari persidangan.
Permohonan
7 hari
BRPK kerja
32
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
IV.2.
Jenis dan Tahap Sidang Pemeriksaan
Pemeriksaan Pendahuluan
33
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Pemeriksaan Persidangan
34
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
35
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
36
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
IV.3.
Rapat Permusyawaratan Hakim
37
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
IV.4.
Persidangan Jarak Jauh
Pihak
Terkait
Persidangan jarak
jauh dilakukan dengan
Ruang menggunakan teknologi
Vicon video conference (vicon).
Fakultas Hukum Persidangan jarak jauh me-
liputi jenis persidangan
berikut ini.
Ruang
a. Pemeriksaan pendahulu-
Data
an.
b. Pemeriksaan persidang-
an (pembuktian).
Ruang Vicon
MK
38
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Mahkamah Konstitusi
mempertimbangkan
urgensi Persidangan Jarak
Mahkamah Konstitusi
memberitahukan
pelaksanaan sidang kepada Bagan di sam-
Pemohon dan Fakultas ping menunjuk-
Hukum tempat Vicon kan tahap-tahap
s e b e l u m
penyelenggaraan
Persidangan Jarak Jauh Persidangan
dilaksanakan Jarak Jauh.
39
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
IV.5.
Pemeriksaan Setempat
Pemeriksaan Setempat, atas dasar Putusan Sela
yang dijatuhkan Mahkamah Konstitusi, dilakukan
untuk memeriksa alat bukti yang tidak bisa
dihadirkan di hadapan sidang Mahkamah Konstitusi
di Jakarta maupun di lokasi peralatan video
conference. Dengan demikian, Pemeriksaan
Setempat/Persidangan Setempat dilakukan di
tempat beradanya alat bukti bersangkutan.
Persidangan Setempat
dilakukan sebagaimana
persidangan di Mahkamah Konstitusi
40
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
IV.6.
Sidang Pengucapan Putusan
Sidang
Pemeriksaan
RPH
Putusan/
Ketetapan
41
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Bab V
Putusan Mahkamah Konstitusi
V.1.
Umum
Pe r m o h o n a n
PHPU Anggota DPR,
DPD, dan DPRD wajib
diputus paling lambat
30 (tiga puluh) hari
kerja sejak per-
mohonan dicatat
dalam BRPK.
Salinan Putusan
Mahkamah Konsti-
tusi disampaikan
kepada Pemohon,
KPU, Presiden, dan
Pihak Terkait
42
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
V.2.
Sidang Pembacaan Putusan
Putusan yang telah diambil dalam Rapat Per-
musyawaratan Hakim diucapkan dalam sidang
pleno terbuka untuk umum.
V.3.
Amar Putusan
Amar putusan Mahkamah Konstitusi dalam
perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
dapat menyatakan:
Permohonan tidak
dapat diterima apabila Pemohon dan/
atau permohonannya tidak meme-
nuhi syarat sebagaimana ketentuan
Pasal 74 UU MK. (syarat dimaksud
lihat pada bagian Permohonan
PHPU).
43
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Permohonan di-
kabulkan apabila permohonan
terbukti beralasan; dan selanjutnya
Mahkamah Konstitusi membatalkan
hasil penghitungan suara yang di-
umumkan oleh KPU serta menetapkan
hasil penghitungan suara yang benar.
Permohonan di-
tolak apabila permohonan
tidak terbukti beralasan.
V.4.
Sifat Putusan
Putusan Mahkamah Konstitusi tentang per-
selisihan hasil Pemilu bersifat final, yaitu
langsung memperoleh kekuatan hukum tetap
sejak diucapkan dan tidak ada upaya hukum yang
dapat ditempuh.
44
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
V.5.
Pelaksanaan Putusan
V.6.
Akses Terhadap Putusan
45
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
46
Lampiran
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
48
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Model
Permohonan
PHPU-DPR/DPRD
--LOGO/KEPALA SURAT--
Jakarta, .........................
Nomor : .......................
Lamp : .......................
Hal : Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor .... tanggal ...... tentang ..... (sebutkan perihal permohonan)
Kepada Yth,
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat 10110
I. a. Nama : ..................................
d. Pekerjaan/Jabatan : ..................................
c. Kewarganegaraan : ..................................
d. Alamat : ..................................
e. Nomor Telepon/HP : ..................................
f. Nomor Faksimili : ..................................
Sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal yang bertindak untuk dan atas
nama Partai ..................... peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tahun 2009 dengan nomor urut ......,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor ........ tanggal .................. memberikan
kuasa kepada:
1. ....................................
2. ....................................
3. .................................... dan seterusnya (bila ada)
Lampiran 1 49
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
terhadap
I. KEWENANGAN MAHKAMAH
(Uraikan perihal kewenangan Mahkamah dalam memeriksa, mengadili, dan
memutus perkara PHPU sebagaimana tersebut pada Pasal 24C Ayat (1) UUD
1945 dan Pasal 10 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia juncto Pasal 12 ayat (1) huruf a Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.)
50 Lampiran 1
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Lampiran 1 51
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
IV.2. Perolehan kursi Partai ...... di satu atau beberapa Dapil untuk DPR.
(Jelaskan secara detail klaim perolehan suara yang benar dengan
membandingkan perolehan suara dan kursi menurut KPU dengan perolehan
suara dan kursi menurut Pemohon. Dalam perbandingan ini silakan
disebutkan pula suara yang diperoleh partai lain. Jelaskan pula sebab
terjadinya perbedaan dimaksud disertai alat bukti.)
IV.3. Perolehan kursi Partai ...... di satu atau beberapa Dapil untuk DPRD
Provinsi .................
Pemohon berkeberatan terhadap penetapan KPU Nomor ............
tanggal ............ tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan
52 Lampiran 1
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
IV.4. Perolehan kursi Partai ...... di satu atau beberapa Dapil untuk DPRD
Kabupaten/Kota .................
Pemohon berkeberatan terhadap penetapan KPU Nomor ............
tanggal ............ tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Tahun 2009 secara nasional untuk DPRD Kabupaten/Kota .................
yang merugikan Pomohon di ........... Daerah Pemilihan sebagai berikut:
1. Dapil ...........................
2. Dapil ...........................
3. Dapil ...........................
4. Dapil ........................... dan seterusnya (jika ada)
Lampiran 1 53
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
umum anggota DPR, DPD dan DPRD tahun 2009 secara nasional untuk
perolehan suara dan kursi Anggota DPRD Kabupaten/Kota ................
dari Daerah Pemilihan ............ yang diumumkan pada hari ......... tanggal
......... tahun 2009 pukul .......... WIB, yaitu sebagai berikut:
Jumlah Suara Perolehan Kursi
No. Nama Partai Menurut Menurut Menurut Menurut
KPU Pemohon KPU Pemohon
1
2
3
4
5
6
7
dst.
54 Lampiran 1
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Hormat kami,
PEMOHON/KUASA HUKUM PEMOHON
Lampiran 1 55
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Model
Permohonan
PHPU-DPD
--LOGO/KEPALA SURAT--
Jakarta, .........................
Nomor : .......................
Lamp : .......................
Hal : Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor .... tanggal ..... tentang ..... (sebutkan perihal permohonan)
Kepada Yth,
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Jalan Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat 10110
Nama : ..................................
Tempat, Tanggal Lahir/Umur : ..................................
Agama : ..................................
Pekerjaan : ..................................
Jabatan : ..................................
Kewarganegaraan : ..................................
Alamat : ..................................
Nomor Telepon/HP : ..................................
Nomor faksimili : ..................................
56 Lampiran 2
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
terhadap
I. KEWENANGAN MAHKAMAH
(Uraikan perihal kewenangan Mahkamah dalam memeriksa, mengadili, dan
memutus perkara PHPU sebagaimana tersebut pada Pasal 24C Ayat (1) UUD
1945, Pasal 10 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia juncto Pasal 12 ayat (1) huruf a Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.)
Lampiran 2 57
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Jumlah Suara
No. Nama Calon Menurut KPU Menurut
Anggota DPD Pemohon
1
2
3
4
5
6
7
dst.
58 Lampiran 2
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Hormat kami,
PEMOHON/KUASA HUKUM PEMOHON
.................... ....................
Lampiran 2 59
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Model
Permohonan
PHPU-DPRA/
--LOGO/KEPALA SURAT-- DPRK
Jakarta, .........................
Nomor : .......................
Lamp : .......................
Hal : Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor .... tanggal ..... tentang ..... (sebutkan perihal permohonan)
Kepada Yth,
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat 10110
I. a. Nama : ..................................
b. Pekerjaan/Jabatan : ..................................
c. Kewarganegaraan : ..................................
d. Alamat : ..................................
e. Nomor Telepon/HP : ..................................
f. Nomor faksimili : ..................................
Sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal yang bertindak untuk dan atas
nama Partai ..................... peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tahun 2009 dengan nomor urut ........,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor ........ tanggal .................. memberikan
kuasa kepada:
1. ....................................
2. ....................................
3. .................................... dan seterusnya (bila ada)
Semuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum dari ..............................., selanjutnya
disebut Penerima Kuasa, yang berkedudukan di ....................... dengan alamat
.........................., nomor telepon/HP ........................., nomor faksimili
......................., baik sendiri-sendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas
60 Lampiran 3
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
terhadap
I. KEWENANGAN MAHKAMAH
(Uraikan perihal kewenangan Mahkamah dalam memeriksa, mengadili, dan
memutus perkara PHPU sebagaimana tersebut pada Pasal 24C Ayat (1) UUD
1945 dan Pasal 10 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia juncto Pasal 12 ayat (1) huruf a Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.)
Lampiran 3 61
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
berkas permohonan asli dalam tenggang waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat)
jam sejak berakhirnya tenggang waktu pendaftaran.
Bahwa pengumuman KPU sebagaimana dimaksud dilakukan pada hari ......
tanggal ...... bulan ..... tahun 2009 pukul ....... Sedangkan Pemohon mendaftarkan
permohonannya ke Mahkamah Konstitusi pada hari ....... tanggal ..... bulan .....
tahun 2009 pukul ......
(tambahkan penjelasan lain yang dianggap perlu)
IV.1.Perolehan kursi Partai ...... di satu atau beberapa Dapil untuk DPRA.
(Jelaskan secara detail klaim perolehan suara yang benar dengan
membandingkan perolehan suara dan kursi menurut KPU dengan perolehan
suara dan kursi menurut Pemohon. Dalam perbandingan ini silakan
disebutkan pula suara yang diperoleh partai lain. Jelaskan pula sebab
terjadinya perbedaan dimaksud disertai alat bukti.)
62 Lampiran 3
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
IV.2. Perolehan kursi Partai ........ di satu atau beberapa Dapil untuk
DPRK ..............
Pemohon berkeberatan terhadap penetapan KPU Nomor ............
tanggal ............ tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Tahun 2009 secara nasional yang merugikan Pomohon di ...........
Daerah Pemilihan sebagai berikut:
1. Dapil ...........................
2. Dapil ...........................
3. Dapil ...........................
4. Dapil ........................... dan seterusnya (jika ada)
Lampiran 3 63
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Hormat kami,
PEMOHON/KUASA HUKUM PEMOHON
64 Lampiran 3
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Model 2/APBP.4
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
Pada hari ini ……………. tanggal …………… pukul ……………. telah diterima
Berkas Permohonan Perselisihan tentang Hasil Pemilu yang diajukan oleh
............................. sebagai PEMOHON.
Berkas permohonan tersebut akan diperiksa kelengkapan administratifnya
berdasarkan Pasal 29, Pasal 31 dan Pasal 32 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dan Pasal 7 ayat (1) dan (2)
Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Beracara
Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Permohonan yang belum lengkap akan diberitahukan kepada Pemohon untuk
dilengkapi dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 x 24 jam sejak Pemohon
menerima pemberitahuan.
Permohonan yang telah lengkap segera dicatat dalam Buku Registrasi
Perkara Konstitusi (BRPK), dan akan diterbitkan Akta Registrasi.
Demikian akta ini dibuat dan ditandatangani oleh Panitera.
Panitera
(...................................)
Lampiran 4 65
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Model 03/CL
Pasal 29, Pasal
31 angka 1 huruf
a, Pasal 31 angka
2 UU MK
CHECK LIST
PEMERIKSAAN BERKAS
HAL-HAL
HASIL
YANG HARUS KETERANGAN
PEMERIKSAAN
DILENGKAPI
NOMOR
HAL-HAL YANG DIPERIKSA
BELUM
LENGKAP TIDAK ADA
LENGKAP
Jakarta, ...........
Kepala Sub Bagian Registrasi
(...................................)
Catatan
Kabag.
Biro APP
Panitera
66 Lampiran 5
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Jakarta, .....................
Hormat Kami,
............................... ...................................
Lampiran 6 67
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
TANDA TERIMA
No.......,0/PAN.MK/_/20__
Diajukan:
Kuasa Hukum:
Jakarta, .................
Yang Menerima, Yang Menyerahkan
Nama Jelas : .................................
Tanggal/Jam : .................................
Tanda Tangan : ................................. (...................................)
68 Lampiran 7
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
TANDA TERIMA
Permohonan Baru
Keterangan
ng 12 eks Perkara Nomor :
Nomor Permohonan Online : .......................................................................
Diajukan: Jenis Perkara : .......................................................................
Pokok Perkara : .......................................................................
Pemohon : .......................................................................
Alamat : .......................................................................
Nama Jalan : .......................................................................
Kuasa Hukum: Kota : .......................................................................
Provinsi : .......................................................................
Kode Pos : .......................................................................
Simpan formulir ini baik-baik, tunjukkan kepada penerima berkas perkara ketika
1
anda melakukan konfirmasi di Kepaniteraan MKRI.
Fomulir ini bukan merupakan akta registrasi melainkan sebagai bukti pengajuan
permohonan online yang memerlukan tindak lanjut.
Selanjutnya Mahkamah Konstitusi akan mengeluarkan Akta Penerimaan Berkas
2
Perkara (APBP) setelah pemohon melakukan pendaftaran di Kepaniteraan
(Gedung MKRI, Jl. Medan Merdeka Barat Nomor 6, Jakarta, 10110, telpon:
35202173, 3520787
Lampiran 8 69
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Model 6/APKP.4
Pasal 32 ayat (2) UU MK
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
AKTA PEMBERITAHUAN
KEKURANGLENGKAPAN BERKAS PERMOHONAN
___ /PAN.MK/__/_____
Pada hari ini .......... tanggal ............... pukul .............. telah diterima Berkas
Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum anggota DPR, DPD, dan DPRD
diajukan oleh ................................... sebagai PEMOHON.
Setelah diadakan pemeriksaan berdasarkan Pasal 29 dan Pasal 31 ayat
(1) huruf a dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi dan Pasal 7 ayat (1) dan (2) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, berkas Permohonan tersebut tidak lengkap.
Sehubungan dengan itu, Pemohon diberikan kesempatan untuk melengkapi
berkas permohonan tersebut dalam tenggat 1 X 24 (tiga kali dua puluh empat)
jam sesuai Pasal 7 ayat (2) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Jatuh tempo penyerahan berkas sebagaimana
dimaksud pada hari ........ tanggal ............ jam ................
Demikian akta ini dibuat dan ditandatangani oleh Panitera.
Panitera
70 Lampiran 9
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Model 5/ARP.4
Pasal 33 UUMK
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
Pada hari ini ……………. tanggal …………… pukul …………… telah dicatat
dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi (BRPK) perihal permohonan Perselisihan
tentang Hasil Pemilihan Umum dengan nomor:
____/PHPU.___/____
diajukan oleh:
................................................................................. sebagai PEMOHON
terhadap
Komisi Pemilihan Umum .......................................... sebagai TERMOHON
Perkara tersebut akan segera ditetapkan hari sidangnya dalam waktu paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak permohonan dicatat dalam Buku Registrasi Perkara
Konstitusi dan kepada Pemohon akan segera diberitahukan mengenai ketetapan
tersebut.
Demikian akta ini dibuat dan ditandatangani oleh Panitera.
Panitera
(...................................)
Lampiran 10 71
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Model 18/SPS.3
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
Panitera
(...................................)
72 Lampiran 11
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Surat Kuasa
--LOGO/KEPALA SURAT--
SURAT KUASA
........... nama pemberi kuasa............, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya
selaku ........... ketua umum/sekretaris jenderal .............. Dewan Pimpinan Pusat
Partai .............. yang beralamat di ........................................ (selanjutnya disebut
Pemberi Kuasa), dengan ini memberikan Kuasa Khusus kepada:
1. ................................
2. ................................
3. dst.
-----------------------------------------------KHUSUS-----------------------------------------------
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, mewakili, mendampingi, dan membela
kepentingan hukum Pemberi Kuasa dalam menyusun, menandatangani, dan
mengajukan permohonan ................. sebutkan permohonan yang diajukan...........
ke Mahkamah Konstitusi sebagai Pemohon;
1. ........................... .............................
2. ...........................
3. dst.
Lampiran 12 73
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
FAKULTAS HUKUM
TEMPAT FASILITAS VIDEO CONFERENCE
74 Lampiran 13
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Lampiran 13 75
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
76 Lampiran 13
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Lampiran 14 77
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Narasumber
Prof. Abdul Mukthie Fadjar, S.H., M.S.
Maruarar Siahaan, S.H.
Pengarah
Janedjri M. Gaffar
Zainal Arifin Hoesein
Penanggung Jawab
Kasianur Sidauruk
Koordinator
Rofiqul Umam-Ahmad
Triyono Edy Budhiarto
Ketua
Muhidin
Sekretaris
Wiryanto
Bendahara
Budi Hari Wibowo
Penyusun Naskah
Dewi Nurul Savitri
Mardian Wibowo
Fritz Edward Siregar
Cholidin Nasir
78