LEMBAR JAWABAN
FAKULTAS HUKUM
Kampus I : Jalan Tuparev No. 70 Cirebon UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
Kampus II : Jl. Fatahillah Watubelah Cirebon T.A. 2021/2022
Jawaban :
1) Hukum Acara Mahkamah Konstitusi adalah hukum formil yang berfungsi untuk menegakkan
hukum materiilnya, yaitu bagian dari hukum konstitusi yang menjadi wewenang Mahkamah
Konstitusi.
2) Berikut adalah sumber Hukum Acara Mahkamah Konstitusi adalah sebagai berikut :
a) UUD 1945;
b) UU NO. 24 TAHUN 2003 (dan UU terkait);
c) PMK-PMK;
d) PUTUSAN MK;
e) Konvensi/Perjanjian Internasion• PMK Nomor 006/PMK/2005 tentang Pedoman Beracara
dalam Perkara Pengujian Undang-Undang;
f) PMK Nomor 008/PMK/2006 tentang Pedoman Beracara Dalam Sengketa Kewenangan
Konstitusional Lembaga Negara;
g) PMK Nomor 15/PMK/2008 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum Kepala Daerah;
h) PMK Nomor 16/PMK/2009 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
i) PMK Nomor 17/PMK/2009 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden;
j) PMK Nomor 18/PMK/2009 tentang Pedoman Pengajuan Permohonan Elektronik
(Electronic Filing) Dan Pemeriksaan Persidangan Jarak Jauh (Video Conference);
k) PMK Nomor 19/PMK/2009 tentang Tata Tertib Persidangan;
l) PMK Nomor 21/PMK/2009 tentang Pedoman Beracara Dalam memutus pendapat Dewan
Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil
Presiden;
Serta MK pada awalnya Adalah untuk menjalankan judicial review. Sedangkan munculnya
Judicial review itu sendiri merupakan perkembangan hukum dan politik Ketatanegaraan
modern.
- Fungsi Mahkamah Konstitusi adalah untuk mengawal (to guard) konstitusi agar
dilaksanakan dan dihormati baik penyelenggara kekuasaan negara maupun warga
negara. Selain itu juga Mahkamah Konstitusi juga sebagai penafsir akhir konstitusi serta
Mahkamah Konstitusi juga menjadi pelindung (protector) konstitusi.
- Wewenang Mahkamah Konstitusi adalah sebagaimana tercantum pada 24C ayat (1) dan
(2) UUD NRI Tahun 1945. Yang berbunyi sebagai berikut :
a. Menguji undang-undang terhadap Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Memutus pembubaran partai politik; dan
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.