Anda di halaman 1dari 8

Hukum Acara

Mahkamah Konstitusi.
Nama : Siti Monawarah
NIM : 1910112220012
Kelas : A1
Dosen Pengampu : Dr. H. Harpani Matnuh, M.H
Pengertian Hukum Acara MK
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi adalah hukum formil yang berfungsi untuk
menegakkan hukum materiilnya, yaitu bagian dari hukum konstitusi yang
menjadi wewenang Mahkamah Konstitusi (MK). Mahkamah Konstitusi adalah
salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
SUMBER HUKUM ACARA MK
• UUD 1945
• UU NO. 24 TAHUN 2003 (dan UU terkait);
• PMK-PMK
• PUTUSAN MK
• Konvensi/Perjanjian Internasion• PMK Nomor 006/PMK/2005 tentang
Pedoman Beracara dalam Perkara Pengujian Undang-Undang.
• PMK Nomor 008/PMK/2006 tentang Pedoman Beracara Dalam Sengketa
Kewenangan Konstitusional Lembaga Negara.
SUMBER HUKUM ACARA MK
• PMK Nomor 17/PMK/2009 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan
Hasil Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden.
• PMK Nomor 18/PMK/2009 tentang Pedoman Pengajuan Permohonan
Elektronik (Electronic Filing) Dan Pemeriksaan Persidangan Jarak Jauh
(Video Conference).
• PMK Nomor 19/PMK/2009 tentang Tata Tertib Persidangan.
• PMK Nomor 21/PMK/2009 tentang Pedoman Beracara Dalam memutus
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden dan/atau Wakil Presiden
KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN
KONSTITUSIONAL MAHKAMAH KONSTITUSI
1. menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar;
2. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar;
3. memutus pembubaran partai politik;
4. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; dan
5. memutus pendapat DPR atas dugaan pelanggaran hukum oleh
Presiden dan/atau Wakil Presiden, atau perbuatan tercela dan/ atau
tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut Undang-Undang Dasar.
ATURAN SEPUTAR HUKUM ACARA
MK
• “Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.”
Dalam bagian Penjelasan Umum UU MK, disebutkan bahwa hukum acara
yang diatur dalam UU MK memuat aturan umum beracara di muka MK dan
aturan khusus sesuai dengan karakteristik masing-masing perkara yang menjadi
kewenangan MK. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan wewenangnya, MK
diberi kewenangan untuk melengkapi hukum acara menurut UU MK.
ASAS-ASAS HUKUM ACARA MK
Menurut Maruarar Siahaan dalam bukunya Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (hal. 44-57)
yang telah diakui secara Universal yang harus di patuhi oleh MK.

• Persidangan terbuka dan Umum (Pasal 40 ayat (1) UU MK)

• Independen dan Imparsial (Pasal 2 UU MK, Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48


Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (“UU Kekuasaan Kehakiman”) 

• Peradilan dilakukan secara cepat, sederhana dan Murah ( Pasal 4 ayat (2) UU Kekuasaan
Kehakiman)

• Hak untuk Didengar Secara Seimbang (Audi et Alteram Partem)

• Hakim Aktif dan Juga Pasif dalam Proses Persidangan

• Ius Curia Novit (Pasal 10 ayat (1) UU Kekuasaan Kehakiman)


THE END
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai