K )
PEKERJAAN BELANJA JASA KONSULTASI PENGAWASAN
I. PENDAHULUAN
A. U M U M
1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik yang dilakukan oleh kontraktor
pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar
rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai Standar
pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional efektif.
2. Pelaksananaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa
pengawasan yang berkompeten, dan dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan dilapangan sesuai
kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Keja (KAK) yang telah disepakati.
C. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan Program
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan HidupTahun
Anggaran 2020.
2. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Republik Indonesia yang
dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya.
D. LINGKUP PROGRAM DAN PEKERJAAN
Lingkup Program adalah Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup.
Lingkup Pekerjaan adalah Belanja Konsultasi Jasa Konsultasi Pengawasan
Kegiatan Sumur Resapan
Lokasi pekerjaan di Kecamatan Jekan Raya dan Sabangau Kota Palangka
Raya
B. SUMBER DANA
Sumber dana untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibiayai APBD Kota Palangka
Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup sesuai DPPA-SOPD dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 17.928.498,- (Tujuh Belas Juta Sembilan Ratus Dua Puluh
Delapan Ribu Empat Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah).
V. K E L U A R A N
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah minimal meliputi :
VI. K R I T E R I A
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan
Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Pemimpin Bagian Pekerjaan.
B. PERSYARATAN OBJEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk
kelancaran peleksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan Pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja Pekerjaan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
A. U M U M
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh
Pengelola Pekerjaan agar fungsi dan tanggung jawab konsultan Pengawas dapat
terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang
diharapkan oleh Pemberi Tugas.
1. Tahap Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan Net Work
Planning yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya
diteruskan kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan
persetujuan.
2. Tahap Pengawasan Teknis Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan – kegiatan pembangunan
agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang
dilakukandapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan
diserahkan untuk kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat
dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis penambahan dan pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan
dari Pemimpin Kegiatan.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan
dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang
dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Kontraktor, dengan
pemberitahuan tertulis kepada Pengelola Kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Kontraktor dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.
VIII. M A S U K A N
A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pemimpin Bagian Pekerjaan termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari bagian
Pekerjaan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengawasan / kelalaian
pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari konsultan Pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
i. Gambar-gambar pelaksanaan,
ii. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Kontraktor,
iv. Dokumen Kontrak Pelaksanaan / Pemborongan.
b. Bar Cart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang
dibuat oleh Kontraktor (setelah disetujui).
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis
simak pengawasan mutu pekerjaan, dll.
e. Informasi lainnya.
B. T E N A G A
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan pengawas harus menyediakan
tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari segi lingkup
(besar) proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
XI. P E N U T U P