Anda di halaman 1dari 6

Mapel : KIMIA

Pertemuan 2

 Sifat Materi

Setiap materi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat materi menunjukkan ciri atau karakteristik
dari materi itu. Mengenal sifat-sifatnya berarti mengenal materi itu, demikian juga
sebaliknya. Sifat materi meliputi sifat fisika dan sifat kimia.

 Sifat Fisika

Contoh Sifat Fisika dan kimia pada beberapa materi:

MATERI
SIFAT AIR GARAM DAPUR BENSIN
Sifat Fisika
Wujud Cair Padat Cair
Bentuk - Kristal -
Rasa Tidak berasa Asin Khas
Bau Tidak berbau Tidak berbau Khas
Warna Tidak berwarna Putih Kuning muda
Titik didih 1000C 1413°C -
Titik Beku 0°C 801°C -
Titik Bakar - - 30-50°C
Sifat Kimia Tidak terbakar Tidak terbakar Mudah terbakar

 Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis,
kekerasan, kelarutan, kekeruhan, dan kekentalan

a. Wujud zat

Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Sifat-sifat dari ketiga wujud zat tersebut
seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbedaan Sifat Zat Padat, Zat Cair dan Zat Gas

No Zat Padat Zat Cair Zat Gas


Tidak mempunyai
Mempunyai bentuk Bentuk tidaak tetap bergantung bentuk & volume
1 dan volume tertentu wadahnya, volume tertentu tertentu
Jarak antar partikel Jarak antar partikel
2 sangat rapat Jarak antar partikel agak renggang sangat renggang
Partikel-partikelnya Partikel-partikelnya
tidak dapat bergerak Partikel-partikelnya dapat bergerak dapat bergerak
3 bebas bebas sangat cepat

b. Kekeruhan (Turbidity)

Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang
halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh maka intensitasnya akan berkurang
karena dihamburkan. Hal ini bergantung konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas
cahaya pada zat cair yang keruh ini atau untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut
turbidimetry.

c. Kekentalan (Viskositas)

Kekentalan atau viskositas adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk
mengetahui kekuatan mengalir (flow rate) zat cair digunakan viskometer. Flow rate
digunakan untuk menghitung indeks viskositas. Aliran atau viskositas suau cairan dibanding
dengan aliran air memberikan viskositas relatif untuk cairan tersebut. Angka pengukuran
viskositas relatif cairan disebut dengan indeks viskositas.

d. Titik Didih

Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap.
Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada
suhu berapa saja di bawah titik didih.

e. Titik Leleh

Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misal garam dapur jika
dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat
padat tersebut.
f. Kelarutan

Larutan merupakan campuran homogen. Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut
dan terlarut. Pelarut merupakan zat yang melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak,
sedangkan terlarut merupakan zat yang terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan
garam, maka zat terlarutnya garam dan pelarutnya air. Kelarutan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain seperti berikut: suhu, volume pelarut, ukuran zat terlarut, jenis zat
terlarut, jenis pelarut. Pada pokok bahasan ini, hanya akan dibahas pengaruh suhu, volume
pelarut dan ukuran zat terhadap kelarutan suatu zat.

 Sifat Kimia

Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain mudah
terbakar, mudah busuk, dan korosif. Sifat-sifat ini karakteristik.

a. Mudah terbakar

Pernahkah anda menyalakan kembang api? Saat anda membakar kembang api maka dengan
segera akan terjadi nyala warna-warni yang indah. Pada peristiwa ini terjadi perubahan kimia.
Pada mulanya kembang api dibuat dari campuran antara kalium nitrat (KNO 3) , belerang dan
arang kayu. Namun sekarang kembang api telah dibuat dengan warna-warni, yaitu dari
strontium dan litium (warna merah), natrium (warna kuning), barium (warna hijau), dan
tembaga (warna biru). Contoh lain yang mudah terbakar adalah fosfor.
Fosfor dapat terbakar bila kena udara, membentuk senyawa fosfor oksida. Oleh karena itu
fosfor disimpan di dalam air. Fosfor dimanfaatkan untuk membuat korek api.

b. Mudah busuk

Jika buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka maka lama kelamaan buah dan sayur tersebut
akan membusuk. Buah dan sayur yang busuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Proses pembusukan ini karena adanya mikroorganisme.

c. Korosif

Perkaratan atau korosi merupakan peristiwa rusaknya logam oleh pengaruh lingkungan, yaitu
adanya oksigen dan kelembapan. Besi adalah salah satu contoh logam yang mudah berkarat.
Pada proses korosi terbentuk zat yang jenisnya baru yaitu karat. Gejala yang tampak pada
korosi adalah terjadi perubahan warna. Pada umumnya logam bersifat korosif kecuali emas,
platina, dan air raksa.
B. Perubahan Materi

Perubahan terjadi karena berubah massanya, berubah volumenya, berubah wujudnya, atau
berubah menjadi materi lain. Perubahan tersebut sering kali kita lihat, seperti: air mendidih
manjadi uap, besi berkarat, susu menjadi basi, ledakan mercon, kapur barus menyublim, dan
masih banyak lagi.Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi
itu sendiri. Perubahan sifat ini ada yang hanya melibatkan perubahan sifat fisikanya saja, dan
ada juga yang melibatkan perubahan sifat kimianya. Biasanya perubahan sifat kimia suatu
materi selalu melibatkan juga perubahan sifat fisikanya.

a. Perubahan Fisika

Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai terjadinya zat baru, tidak
berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk atau perubahan
ukuran. Contoh: jika air dipanaskan akan berubah menjadi uap air, sedangkan jika air
didinginkan maka air akan membeku menjadi es. Es, air dan uap adalah zat yang sama hanya
wujudnya saja yang berbeda.

b. Perubahan Kimia

Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat
yang jenisnya baru. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia. Contoh: Besi berkarat,
proses fotosintesis, pembuatan tempe (fermentasi), indutri asam sulfat, industri alkohol dan
lain-lain. Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa proses yaitu:

- Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembakaran

Salah satu perubahan kimia yang sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari adalah
peristiwa pembakaran. Pembakaran adalah reaksi kimia antara materi yang terbakar dengan
oksigen. Oleh karena itu, reaksi pembakaran sering disebut reaksi oksidasi.
Peristiwa kebakaran hutan merupakan salah satu contoh perubahan kimia akibat pembakaran.
Contoh lainnya adalah pembakaran kembang api. Reaksi pembakaran banyak digunakan
sebagai sumber energi. Misalnya, pembakaran bensin di dalam mesin mobil dapat
menghasilkan energi gerak sehingga mobil dapat bergerak.

- Peristiwa Perubahan Kimia karena Perkaratan

Apakah yang dimaksud dengan peristiwa perkaratan itu? Perkaratan adalah reaksi kimia
antara logam dengan udara (oksigen) dan air. Perkaratan merupakan peristiwa perubahan
kimia karena menghasilkan zat yang baru. Paku yang terbuat dari besi jika bereaksi dengan
udara dan air, maka besi (Fe) tersebut dapat berubah menjadi karat besi (Fe 2O3⋅nH2O). Sifat
besi dan karat besi sangat berbeda. Besi mempunyai sifat yang kuat, sedangkan karat besi
mempunyai sifat yang rapuh.
Faktor-faktor yang mempercepat proses perkaratan antara lain:

a. Adanya uap air (udara yang lembap),


b. Adanya uap garam atau asam di udara,
c. Permukaan logam yang tidak rata,
d. Singgungan dengan logam lain.
- Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembusukan
Pernahkah kamu menyimpan buah-buahan, seperti apel di tempat yang terbuka hingga
beberapa hari? Apakah yang terjadi dengan apel tersebut? Apel yang dibiarkan di tempat
terbuka dalam waktu yang lama akan busuk. Pembusukan adalah peristiwa perubahan kimia
karena mikroorganisme. Pada apel yang membusuk, apel berubah menjadi bau, berlendir,
dan mengeluarkan gas. Oleh karena sifat apel setelah membusuk berbeda dengan apel
sebelum membusuk, maka peristiwa pembusukan apel dapat dikatakan sebagai perubahan
kimia.

- Peristiwa Perubahan Kimia karena Peragian

Proses peragian merupakan proses di mana zat asal yang mengandung karbohidrat/protein
dengan bantuan mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah menjadi zat-zat lain. Contohnya:
singkong & beras diubah menjadi tape, kedelai diubah menjadi kecap, tempe, tepung gandum
diubah menjadi roti.

D. Klasifikasi Materi

D.1. Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia, contohnya: besi, emas, tembaga , alumunium, oksigen, belerang. Unsur
dapat dikelompokkan menjadi:

D.2. Senyawa

Senyawa adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi dua zat atau lebih dengan
sifat yang berbeda dari asalnya. Senyawa yang kita kenal sehari-hari adalah air, garam dapur,
gula, urea, kalsium karbonat (kapur).

D.3. Campuran
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas dua atau lebih zat yang berlainan bergabung
menjadi satu yang masih mempunyai sifat zat asalnya dengan tidak mempunyai komposisi
yang tetap. Campuran dapat dibedakan menjadi campuran heterogen dan campuran
homogen (campuran sejati )

D.3.2. Campuran Homogen

Campuran homogen adalah campuran yang tidak bisa dibedakan antara zat-zat yang
bercampur di dalamnya. Seluruh bagian yang bercampur mempunyai sifat yang sama.
Contohnya:

 − Udara merupakan campuran bermacam-macam gas seperti nitrogen, oksigen, dan lain-
lain dan masing-masing gas tidak bisa dibedakan.
 − Paduan logam merupakan campuran dari beberapa jenis logam, masing –masing logam
tidak bisa dibedakan.
Suatu campuran homogen yang dengan mikroskop pun tidak bisa dibedakan partikel-partikel
penyusunnya disebut larutan.

D.3.3. Campuran Heterogen

Campuran heterogen adalah campuran yang mengandung zat-zat yang tidak dapat bercampur
satu dengan yang lain secara sempurna. Masih dapat dikenali sifat-sifat partikel dari zat asal
yang bercampur tersebut, seperti bentuk dan warnanya. Contohnya:

 − Batu-batu yang ada di alam (batu kapur, batu pualam)


 − Air Lumpur
 − Air dengan minyak

Anda mungkin juga menyukai