Anda di halaman 1dari 3

Macam-Macam Hawa Nafsu

Manusia memiliki tiga jenis nafsu yaitu:

a. Nafsul Ammarah

Nafsul ammarah tertera di dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 53, yang menceritakan kisah
nabi Yusuf, ayatnya berbunyi :

“Dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan-kesalahn, karena sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.”

Nafsu ammarah adalah nafsu yang dari hati dan akal dikendalikan oleh keinginan,
syahwat dan khayalan. Maka dari itu nafsu yang seperti ini hanya cenderung pada syahwat
semata. Orang akan lebih cenderung kepada hal-hal materi, hal-hal yang hanya bisa dinikmati
dengan inderawi. Nafsu jenis ini menjadi tempat cikal bakal dari kejahatan dan akhlak tercela.
Maka dari itu, kita harus bisa mengendalikan diri sehingga nafsu ini tidak mengendalikan kita.

b. Nafsul Lawwamah

Nafsul ammarah tertera di dalam Al-Quran surat Al-Qiyamah ayat 2, artinya berbunyi :

“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri.”
Nafsu lawwamah adalah nafsu yang dari hati dan akal yang saling berkaitan dengan khayalan,
syahwat dan keinginannya. Jenis nafsu ini memiliki kecenderungan terhadap ar-rayu’ atau rasio.
orang-orang yang munafik didominasi oleh ra’yu yang membuat diri mereka berada dalam
keraguan antara memilih baik atau buruk, memilih taat atau bermaksiat dan memilih untuk
beriman atau kafir. Hal ini digambarkan pada Al-Quran surat An-Nisa ayat 143 yang berbunyi :

“Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian, iman atau kafir: tidak masuk kepada
golongan orang-orang beriman dan tidak pula kepada golonganorang-orang kafir, maka kamu
sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.”
c. Nafsul Muthmainnah
Nafsul muthmainnah adalah nafsu yang dari hati dan akalnya mampu mengendalikan syahwat,
kecenderungan dan khayalan. Orang yang memiliki jiwa seperti ini akan cenderung mengingat
Allah SWT kapanpun dan dimanapun. Sebagaimana tertera dalam Al-Quran surat Ar-Ra’d ayat
28 yang berbunyi :

“yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Nafsu jenis ini bisa mengeluarkan sifat-sifat jelek yang ada di dalam hati seorang manusia.
Manusia yang senantiasa cinta kepada Allah dan memiliki jiwa yang tenang akan dimasukan ke
dalam surga Allah. Hal ini berdasarkan Al-Quran surat Al-Fajr ayat 29-30 yang berbunyi :

“Wahai jiwa yang tenang! Kembali lah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-
Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
Lawanlah nafsu dengan melatih jiwa diri sendiri. Menahan jiwa bisa dilakukan dengan menahan
makan, sedikit tidur, tidak banyak cara dan bersabar jika diganggu oleh orang lain. Dari menahan
makan bisa mengurangi syahwat, dengan sedikit tidur tentunya bisa memurnikan tekad di dalam
diri. Tidak banyak bicara bisa menyelamatkan kita dari berselisih dengan orang lain.

Tingkatan Mujahadah An-Nafs

Menurut Ibnul Qayyim, melawan nafsu ada empat tingkatan yaitu:


– Menahan nafsu dalam ta’limul huda wa dinil haq, atau menahan dalam mengenal petunjuk dan
agama yang benar.
– Menahan nafsu dalam mengamalkan agama yang benar setelah memiliki ilmunya.
– Menahan nafsu dalam dakwah kepada kebenaran.
– menahan nafsu dalam bersabar dalam menghadapi kesulitan dan kejahatan manusia.

Manfaat Mujahadah An-Nafs


Menahan hawa nafsu dalam diri, memiliki beberapa manfaat atau kemuliaan yaitu:
– Mengendalikan hawa nafsu bisa membawa seseorang untuk lebih taat kepada Allah SWT.
– Mengendalikan nafsu bisa menghindarkan seseorang dari tenggelamnya nikmat dunia.
– Dengan mengendalikan hawa nafsu, kesabaran dalam menghadapi ujian akan bertambah dan
juga dapat memusuhi kemaksiatan.
– Mengendalikan hawa nafsu bisa membawa seseorang ke jalan yang lurus, yang membawa
kepada ridho Allah SWT.
– Mengendalikan hawa nafsu bisa memusnahkan syaitan di dalam diri seseorang tersebut.

Ciri-ciri dari Mujahadah An-Nafs


Orang-orang yang dapat mengendalikan nafsu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Mampu mengontrol sikap dan perilaku, hal ini ditandai dengan kemampuan dalam
menghadapi situasi yang tidak diinginkan.
 Mampu menunda untuk memuaskan diri sendiri
 Mampu mengantisipasi perilaku yang tidak diinginkan
 Mampu menafsirkan suatu keadaan dengan cara memperhatikan atau melihat selalu ke sisi
yang positif
 Mampu mengontrol dalam mengambil keputusan.

TUGAS

BUATLAH CONTOH DARI 3 MACAMHAWA NAFSU YANG TELAH


DIJELASKAN DIATAS.

Anda mungkin juga menyukai