Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana Cara Mengendalikan Hawa Nafsu?

Rabu, 15/04/2009 22:51 WIB | email | print | share

Assalamu'alaikum

Bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu agar  tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang dibenci Allah.

terima kasih

Jawaban

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, hidup ini adalah perjuangan melawan hawa nafsu
(syetan). Kadangkala kita menang dan kadangkala kita kalah melawan hawa nafsu syetan kita.
Imam Ghazali menyebut ada tiga bentuk perlawanan manusia terhadap hawa nafsu. Yang
pertama, nafsu muthmainnah (nafsu yang tenang), yakni ketika iman menang melawan hawa
nafsu, sehingga perbuatan manusia tersebut lebih banyak yang baik daripada yang buruk. Yang
kedua, nafsu lawwamah (nafsu yang gelisah dan menyesali dirinya sendiri), yakni ketika iman
kadangkala menang dan kadangkala kalah melawan hawa nafsu, sehingga manusia tersebut
perbuatan baiknya relatif seimbang dengan perbuatan buruknya. Yang ketiga adalah nafsu
la’ammaratu bissu’ (nafsu yang mengajak kepada keburukan), yakni ketika iman kalah
dibandingkan dengan hawa nafsu, sehingga manusia tersebut lebih banyak berbuat yang buruk
daripada yang baik. 
Coba Anda renungkan, termasuk manakah Anda?

Kalau saya bersangka baik kepada Anda, maka saya menilai Anda masih termasuk kelompok
yang pertama, yaitu nafsu muthmainnah. Memang salah satu ciri orang yang ternasuk nafsu
muthmainnah adalah segera sadar dan gelisah terhadap perbuatannya yang buruk. Walaupun ia
melakukan perbuatan buruk yang kecil, tetapi sudah dianggapnya besar, sehingga ia selalu hati-
hati dalam melangkah. Menurut saya, Anda perlu bersyukur kepada Allah SWT karena Anda
memiliki ‘sensifitas yang tinggi’ terhadap perbuatan dosa. Dan ini adalah ciri orang-orang yang
bertaqwa.

Jadi saran saya, sebaiknya kita segera meninggalkan perbuatan yang dibenci Allah sebelum jauh
melangkah. Sebab kalau sudah menjadi kebiasaan akan sulit untuk menghilangkannya.

Sedangkan untuk mengendalikan hawa nafsu, sebaiknya Anda melakukan langkah-langkah


sebagai berikut : 
1. Banyak melakukan ibadah, terutama ibadah-ibadah sunnah (sholat dhuha, tahajud, baca
Al Qur’an, dll). Sebab makanan hati yang bersih adalah ibadah. 
2. Minta kepada Allah dengan sungguh-sungguh (berdoa) agar keinginan Anda semakin
kuat untuk meninggalkan hal-hal yang buruk. 
Saya doakan semoga Anda menjadi orang yang lebih sholih dan mampu meninggalkan kebiasaan
yang buruk. Amiin ya Robbal Alamin.

Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)

Mentor Kehidupan

Bagaimana cara melawan HAWA NAFSU??????


 11 bulan lalu
Rincian tambahan
pengen secara detail dunx jwaban'y....
trus klo tentang perasaan kita ma lawan jenis apa itu hawa nafsu yang harus dihindari??

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Penanya

Sehubungan manusia selalu diuji dengan hawa nafsu, tidak seperti hewan dan setiap saat ia
mengalami berbagai macam gejolak, maka ia harus memiliki dua peredam, yaitu akal sehat dan
agama. Maka diperintahkan untuk mengangkat seluruh hawa nafsu kepada agama dan akal sehat.
Dan hendaknya ia selalu mematuhi keputusan kedua peredam tersebut.

Lalu bagaimana solusi bagi orang yang sudah terjerat dari hawa nafsu agar terlepas dari
jeratannya? Ia bisa terlepas dari jeratan hawa nafsu dengan pertolongan Allah dan taufik-Nya
melalui terapi berikut :

Tekad membara yang membakar kecemburuannya terhadap dirinya.


Seteguk kesabaran untuk memotivasi dirinya agar bersabar atas kepahitan yang dirasakan saat
mengekang hawa nafsu.
kekuatan jiwa untuk menumbuhkan keberaniaannya meminum seteguk kesabaran tersebut.
Karena hakikat keberanian tersebut adalah sabar barang sesaat! sebaik-baik bekal dalam hidup
seseorang hamba adalah sabar!.
Selalu memeperhatikan hasil yang baik dan kesembuhan yang didapat dari seteguk kesabaran.
Selalu mengingat pahitnya kepedihan yang dirasakan daripada kelezatan menuruti kehendak
hawa nafsu.
Kedudukan dan martabatnya di sisi Allah dan di hati para hamba-Nya lebih baik dan berguna
daripada kelezatan mengikuti tuntutan hawa nafsu.
*Hendaklah lebih mengutamakan manis dan lezatnya menjaga kesucian diri dan kemuliaanya
daripada kelezatan kemaksiatan.
*Hendaklah bergembira dapat mengalahkan musuhnya, membuat musuhnya merana dengan
membawa kemarahan, kedukaan dan kesedihan! Karena gagal meraih apa yang diinginkannya.
Allah azza wa jalla suka kepada hamba yang dapat memperdaya musuhnya dan membuatnya
marah (kesal). Allah berfirman : Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan
amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan
dituliskanlah bagi mereka dengan demikian itu suatu amal shaleh. (At-Taubah:120). Dan salah
satu tanda cinta yang benar adalah membuat kemarahan musuh kekasih yang dicintainya dan
menaklukannya (musuh kekasih tersebut).

Senantiasa berpikir bahwa ia diciptakan bukan untuk memperturutkan hawa nafsu namun ia
diciptakan untuk sebuah perkara yang besar, yaitu beribadah kepada Allah pencipta dirinya.
Perkara tersebut tidak dapat diraihnya kecuali dengan menyelisihi hawa nafsu.
 11 bulan lalu

Anda mungkin juga menyukai